• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MENJAHIT BELAHAN DUA LAJUR DAN MANSET LENGAN KEMEJA SISWA KELAS X TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MENJAHIT BELAHAN DUA LAJUR DAN MANSET LENGAN KEMEJA SISWA KELAS X TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MENJAHIT BELAHAN DUA

LAJUR DAN MANSET LENGAN KEMEJA

SISWA KELAS X TATA BUSANA

SMK NEGERI 10 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Oleh: FENI ASWITA NIM. 5111543005

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

FeniAswita, NIM. 5111543005. Analisis Kemampuan Menjahit Belahan Dua Lajur Dan Manset Lengan Kemeja Siswa Kelas X Tata Busana SMK Negeri 10 Medan. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, FakultasTeknik, Universitas Negeri Medan Tahun 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menjahit belahan dua lajur dan manset lengan kemeja siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 10 Medan. Penelitian ini dilaksan akan pada bulan Juni 2016.

Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 10 Medan. Pengambilan sampel digunakan teknik Cluster Random Sampling sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 33 siswa. Metode pengambilan data menggunakan lembar pengamatan kemampuan menjahit belahan dua lajur dan manset lengan kemeja. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, uji kesepakatan pengamat dan presentase.

Berdasarkan uji kesepakatan pengamat diperoleh besaran Fo dikonsultasikan terhadap Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan dk 4 : 32 diperoleh Ftabel = 1,14, sehingga diketahui Fo<Ftabel (0,29<1,14. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang analisis kemampuan menjahit belahan dua lajur dan manset lengan kemeja digunakan untuk menjaring data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa menjahit belahan dua lajur dan manset lengan kemeja diperoleh nilai rata-rata dari kelima pengamat 87 dan standar deviasi 2,28 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 79. Bedasarkan hasil nilai rata-rata pengamat perindikator bahwa nilai rata-rata seluruh sampel yang paling rendah terdapat pada indicator ke 9 yaitu penyatuan manset dengan belahan dengan skor rata-rata 3,24 dan indikator yang tertinggi terdapat pada indicator ke 2 yaitu ukuran panjang bahan utama belahan dengan skor rata-rata 3,76. Secara keseluruh kemampuan menjahit belahan dua lajur dan manset lengan kemeja diperoleh sebesar 3,62 dikategorikan tinggi.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya, penulis masihdiberikan kesempatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Kemampuan Menjahit Belahan Dua Lajur Dan Manset Lengan Kemeja Siswa Kelas XI Tata Busana SMK NEGERI 10 MEDAN”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada kedua orang tua Saya Ayahanda M. Syafi’I dan Ibu Rabiatul Adhawiyah tercinta yang senantiasa memberikan perhatian dan doanya, serta memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Selain itu, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberi bantuan berupa arahan dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada:

1. Ibu Dr. Farihah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat dikerjakan dengan baik.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd., selaku dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku pembantu dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(7)

5. Dra. Halida Hanim, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

6. Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

7. Dra. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Kesejahteraa Keluarga.

8. Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua prodi Tata Busana Universitas Negeri Medan.

9. Seluruh Ibu Dosen PKK, terkhusus dosen Tata Busana yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

10.Ibu Dra. Helena Simatupang & Ibu Sabar S.Pd selaku Guru Bidang Studi yang telah banyak sekali membantu dalam proses penelitian.

11.Terima Kasih kepada Keluarga Besar Partodinomo dan Harsyat Nasution yang telah banyak memberikan semangat, dukungan dan motivasi.

(8)

14.Terima Kasih kepada Sahabat SMK N 10 Siti raudah, Nurul Rizkia Ananda, Vita Aulia, Yeni Puspita yang telah banyak memberikan masukan, semangat dan motivasi.

15.Terima Kasih kepada Haryono yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungan.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang dan akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN RUMUSAN HIPOTESIS ... 10

1. Kajian Teoritis ... 10

2. Pengertian Analisis... 10

3. Pengertian Kemampuan ... 11

4. Pengertian Menjahit Belahan ... 11

1. Macam-macam Belahan ... 13

c. Belahan Dua Jalur Tidak Sama Untuk Manset Kemeja ... 15

d. Belahan Dengan Kumai Serong ... 16

5. Belahan Dilapis Menurut Bentuk ... 16

(10)

7. Pengertian Lengan Kemeja ... 17

1. Langkah-langkah Membuat Belahan Dua Jalur ... 18

2. Membuat Manset / Kap Lengan ... 20

3. Penyelesaian ... 21

B. Penelitian Yang Relevan ... 22

C. Kerangka Berfikir... 22

D. Pertanyaan Penelitian ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Desain Penelitian ... 24

B. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian... 24

1. Devinisi Operasional Variabel Penelitian ... 24

2. Devinisi Oprasional Penelitian ... 24

3. Variabel Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel penelitian ... 25

1. Populasi Penelitian ... 25

2. Sampel Penelitian ... 26

D. Prosedur Penelitian... 26

a. Tahap Persiapan ... 26

b. Tahap Pelaksanaan ... 27

c. Menjahit Belahan Dua Jalur ... 28

d. Tahap Analisis ... 29

E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Data Penelitian ... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

(11)

B. Implikasi ... 60

C. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. a,b,c Belahan Langsung ... 13

2. Belahan Dua Jalur Sama ... 14

3. Belahan Dua Jalur Tidak Sama ... 13

4. Belahan Dengan Kumai Serong ... 16

5. Belahan Dilapisi Menurut Bentuk ... 16

6. Pola Bagian Belahan Manset ... 19

7. Bagian Atas Bawah Dan Setikan ... 19

8. Kain Manset ... 20

9. Tindas Kain Manset ... 20

10.Penyelesain Ahir ... 21

11.Histogram Data Hasil Kemampuan Menjahit ... 41

12.Histogram Kemampuan Siswa Menganalisa Letak Belahan ... 43

13.HistograM Hasil Ketepatan Panjang Belahan Manset ... 44

14.Histogram Ketepatan Menggunting Sudut Belahan ... 45

15.Histogram Ketepatan Menjahit Sudut Pelat ... 46

16.Histogram Ketepatan Menggunting Pelat ... 47

17.Histogram Ketepatan Mengembalikan Belahan ... 48

18.Histogram Ketepatan Tindasan Sekeliling Belahan ... 49

19.Histogram Ketepatan Ukuran Lebar Lidah Belahan ... 50

20.Histogram Ketepatan Penyatuan Manset Dengan Belahan... 51

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Hasil Menjahit Belahan Dua Jalur ... 5

2. Populasi Penelitian ... 26

3. Kisi-Kisi Pengamatan (observasi)Hasil Menjahit Belahan ... 30

4. Kisi-Kisi Penilaian Hasil Menjahit Belahan Dua Jalur ... 31

5. Distribusi Frekuensi Data Variabel Kemampuan Menjahit ... 40

6. Hasil Uji Kesepakatan Pengamat ... 41

7. Letak Belahan... 42

8. Panjang Belahan ... 43

9. Ketepatan Menggunting Sudut Belahan... 44

10.Kestepatan Menjahit Pelat... 45

11.Menggunting Pelat ... 46

12.Ketepatan Membalikkan Belahan ... 47

13.Kerapian Tindasan Sekeliling Belahan ... 48

14.Lebar Lidah Belahan ... 49

15.Penyauan Manset Dengan Belahan ... 50

16.Penyelesaian Belahan Manset ... 51

17.Rata-Rata Indkkator Penilaian Kemampuan Menjahit Belahan ... 52

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 70

3. Data Penelitian ... 82

4. Rekapilutasi Hasil Pengamatan ... 87

5. Rata-Rata Hasil Kemamuan Menjahit ... 88

6. Rekapilutasi Skor Pengamatan ... 89

7. Presentasi Hasil Pengamatan... 90

8. Uji Kesepakatan Data Penilaian Pengamatan ... 94

9. Deskripsi Data Penilaian ... 97

10. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian ... 100

11.Nilai Ketuntasan Siswa ... 102

12.Nilai Siswa Perindikator ... 103

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan Nasional dalam menciptakan sumber daya manusia. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tolak ukur kemajuan suatu Negara. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat hidup secara sempurna tanpa melalui proses pendidikan. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan bangsa.

Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia kearah yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan dan dari sikap tersebut diharapkan manusia dapat hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaannya. Sekolah sebagai satu instansi atau lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Sekolah bukan hanya dijadikan sebagai tempat berkumpul antara guru dan peserta didik, melainkan sebagai suatu sistem yang sangat kompleks dan dinamis dan merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan.

(16)

2

adalah mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN Tahun 2003) pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Medan merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki visi dan misi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Visi SMK Negeri 10 Medan adalah mewujudkan sekolah sebagai diklat modern dengan penerapan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan memiliki dasar keagamaan yang kuat. Misi SMK Negeri 10 Medan melatih siswa sehingga memiliki kompetensi professional dibidangnya masing-masing, berjiwa pantang menyerah, pemanfaatan teknologi informasi inovatif serta mampu bersaing ditingkat nasional maupun tingkat internasional dalam pengorganisasian lembaga secara menyeluruh.

(17)

3

Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa diberikan dengan berbagai kemampuan yang disusun dan dirancang secara terarah dan sistematis. Salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa adalah mata pelajaran dasar-dasar teknologi menjahit dan didalamnya terdapat sub kompetensi yaitu membahas teknik dasar menjahit macam-macam belahan, sampai pada teknik penyelesaiannya. Melalui sub kompetensi ini diharapkan agar siswa terampil dalam menjahit belahan dua jalur pada lengan kemeja.

Tingkat kesulitan menjahit kemeja lengan panjang terletak pada hasil jahitan belahan pada manset. Kemeja yang mempunyai kualitas baik akan ditentukan oleh penjahitan manset yang baik pula. Menjahit belahan manset merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Pada kompetensi ini siswa belajar bagaimana cara menjahit belahan manset lengan kemeja sesuai dengan teknik yang dipelajari. Seperti yang dijelaskan Ernawati (2008), bahwa dalam menjahit belahan lengan kemeja penguasaan teknik menjahit sangat penting. Karena teknik menjahit yang benar dapat mempengaruhi kualitas dari hail jahitan, disamping pola yang baik dan ukuran yang tepat serta desain yang bagus, semua merupakan suatu kesatuan dari proses pembuatan busana, salah satu diantaranya tidak benar maka tidak akan tercapai busana yang baik.

(18)

4

menjadi putus asa, sehingga terjadi kesalahan dalam proses menjahit belahan dua jalur pada lengan kemeja dan hasil yang dibuat tidak sesuai dengan model yang diharapkan.

Dalam hal menjahit, kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam menjahit kemeja adalah ketepatan dalam menjahit belahan manset ketepatan menjahit kerah. Masalah yang sering terjadi pada proses menjahit busana kemeja adalah antara hasil akhir pembuatan busana tidak sesuai dengan urutan kerja menjahit, misalnya hasil akhir menjahit bagian belahan manset, kerah, tidak sesuai dengan urutan kerja menjahit. Masalah tersebut terjadi, kemungkinan karena disebabkan oleh aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa sehingga hasil antara siswa satu dengan yang lainnya tidaklah sama.

(19)

5

pembalikkan belahan manset siswa sulit untuk membentuk sudut jahitan menyebabkan jahitan menjadi berkerut.

Hal ini dapat dikuatkan dari tes yang dilakukan peneliti yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016 di SMK Negeri 10 Medan. Nilai tes awal siswa termasuk dalam kategori rendah, tes yang peneliti lakukan terdiri dari 20 soal tes pilihan ganda dan di berikan kepada 33 siswa, dimana hasil tes yang peneliti lakukan dapat dipresentasekan 3% yang menjawab 15 soal dengan benar , 3% yang bisa menjawab 13 soal dengan benar, 9% siswa menjawab 10 soal dengan benar, 9% siswa yang bisa menjawab 9 soal dengan benar, dan 75% siswa hanya bisa menjawab soal dengan benar di bawah 10 soal .

Dan dapat di kuatkan dengan nilai hasil kerja praktek menjahit belahan dua jalur siswa dengan presentase nilai menjahit termasuk dalam kategori rendah, hasil menjahit belahan dua jalur dilihatdari tabel berikut :

Tabel 1: Daftar Hasil Menjahit Belahan Dua Jalur di SMK Negeri 10 Medan

No Tahun Jumlah

Sumber data : SMKN 10 MEDAN

(20)

6

dari 102 orang jumlah siswa di tahun 2011/2012 dan 58.7% dari 74 orang jumlah siswa di tahun 2012/2013.

Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tes awal yang diberikan kepada siswa tergolong cukup. Standart ketuntasan minimal yang diterapkan oleh pihak sekolah SMK Negeri 10 Medan adalah tidak dibawah 75% masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah standart ketuntasan minimum.

Berdasarkan latar belakang masalah hasil wawancara dengan guru dan tes hasil belajar yang sudah dilakukan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Menjahit Belahan Dua Lajur Dan Manset Lengan Kemeja Siswa Kelas X Tata Busana SMK Negeri 10 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitan ini yaitu:

1. Kurangnya kemampuan siswa menggunting segitiga bagian sudut pada belahan.

2. Kurangnya kemampuan siswa menipiskan sudut belahan manset sehingga menjadi tebal pada permukaan belahan manset.

(21)

7

4. Siswa kurang menguasai ketepatanmenjahit tindas lidah belahan manset sesuai dengan ukuran 2cm sehingga lidah menjadi tidak sesuai dengan ukuran yang sudah di tentukan yaitu 2cm.

5. Siswa kurang menguasai ketepatan dalam menjahit segitiga yang akan menjadi sudut belahan sehingga tidak menjadi sudut yang sempurna. 6. Siswa kurang menguasai ketepatan dalam menindas pelat belahan manset

pada bagian segitiga sehingga tidak membentuk segitiga yang sempurna. 7. Siswa kurang menguasai penyatuan manset dengan belahan sehingga

penyatuan manset menjadi tebal C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian masalah pada identifikasi masalah, dengan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan dana, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada: “Kemampuan menjahit belahan dua jalur pada

manset lengan kemeja dengan ukuran panjang belahan 14 cm, lebar manset 6cm, lidah belahan 2cm, ukuran panjang manset 5cm, berbentuk bulat, menggunakan bahan belacu pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Medan.

D. Perumusan Masalah

(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: “ untuk mengetahui bagaimana kemampuan menjahit belahan dua jalur dan manset lengan kemeja ukuran panjang belahan 14 cm, lebar manset 6cm, lidah belahan 2cm, ukuran panjang manset 5cm, berbentuk bulat, menggunakan bahan belacu pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa :

1. Membantusiswa dalam memahami materi pembelajaran menjahit belahan. 2. Membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan

masing-masing siswa.

3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang akademik dan praktik. Dalam bidang akademik yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam menjahit belahan dua jalur pada manset lengan kemeja.

2. Bagi guru :

1. Membantu guru mengawasi saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran dasar-dasar teknologi menjahit.

2. Meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat membantu siswa untuk lebih mengoptimalkan potensi atau keterampilannya dalam menjahit belahan dua jalur untuk manset pada lengan kemeja.

(23)

9

1. Sebagai bahan alternatif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran. 2. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa pada mata pelajaran

dasar-dasar teknologi menjahit. 4. Bagi peneliti :

1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(24)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan data hasil jahitan belahan manset lengan kemeja diperoleh nilai rata-rata 87 dan standar deviasi 2,28 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 79.

Dari hasil rata-rata diatas indikator ke 9 dengan skor rata-rata 3,24 yaitu penyatuan manset dengan belahan merupakan indikator dengan skor paling rendah, dan indicator yang tertinggi pada indicator ke 2 dengan skor rata-rata 3,76 yaitu ukuran panjang bahan utama belahan. Hal ini disebabkan karena siswa hanya melihat rader pada saat menjahit dn tidak teliti dalam mengukur kembali, sehingga pada saat penyatuan manset dan belahan manset tidak adanya keseimbangan antara belahan sebelah kiri dan kanan belahan.

B. Implikasi

(25)

61

Dengan demikian jawaban penelitian diatas maka akan menjadi masukan pada pihak sekolah SMK Negeri 10 Medan agar lebih memperhatikan siswa dan dapat melatih kemampuan siswa dalam menjahit belahan dua jalur dan manset lengan kemeja agar dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan lebih memperhatikan penguasaan cara menjahit belahan dua jalur dan manset lengan kemeja dengan baik dan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.

(26)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Enna Tamimi, Sri Kiswani, Harpini Kadarsan, Dra.Sjahandini Poernomo. (1982). Terampil Memantas Diri Dan Menjahit. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Ernawati, Izweni, Weni Nelmira. (2008). Tata Busana Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Hidayanti. (2012). Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Menjahit Belahan Gulbi Celana Panjang Pria Kelas XII Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Grup Investigation Di SMK N 1 Kabupaten Tebo. Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1983). Jakarta: Balai Pustaka.

Kerlinger, Fred, N. (2008). Asas-asas Penelitian Behavioral. (Terjemahan Landung R. Simatupang). Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Masniar. (1997). Pendidikan Tinggi Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Sepanjang Hayat Seoptimal Mungkin. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Munandar. (2003). Mengembangkan Kreativitas Anak Berbakat.. Jakarta : Rineka Cipta.

Poespo Goet. (2000). Aneka Lengan Baju Dan Manset. Yogyakarta: Kanisius. Poespo Goet.(2005). Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius.

Poewadarminta, W.J.S. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riyanton, A. Arifah. (2008). Teori Busana. Bandung: Yapemdo

(27)

63

Siagian, Sondang. (2008) Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Simon Trarers, Spancer and Zarida Zaman. (2008). The Fashion Designer’s Directory Of Shape and Style. Singapore : The Page One

Soekarno. (1981). Pelajaran Menjahit Pakaian Pria. Jilid 2. Jakarta :Karya Utama.

Soekarno. (1992). Pelajaran Menjahit Pakaian Pria Jilid 1. Jakarta: Karya Utama.

Sudjana. (2008) Metode Statistik. Bandung : Trasito.

Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta

Tyas Putri Wardani. (2016). Pengembangan Vidio Pembelajaran Menjahit Macam-Macam Belahan Pada Mata Pelajaran Dasar Teknologi Menjahit Di SMK N 6 Yogyakarta. Yogyakarta : Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta

Wancik, M.H. (1998). Bina Busana Petunjuk Lengkap Penyelesaian Jahitan Pakaian Wanita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Gambar
Tabel
Tabel 1: Daftar Hasil Menjahit Belahan Dua Jalur di SMK Negeri 10 Medan

Referensi

Dokumen terkait

hubungan motivasi belajar terhadap hasil praktik mata pelajaran menjahit pembuatan saku, pada siswa kelas 10 jurusan Tata Busana di SMK 1 Bekasi, kota Bekasi tahun 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)Motivasi belajar praktek menjahit busana pria pada kelas kontrol dan kelas eksperimen di SMK N 6 Purworejo; 2)Pengaruh

2010.. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Praktek Tata Busana Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Teknologi Busana Kelas X SMK Sudirman 2 Wonogiri. Jurusan Teknologi

Pada setiap mata pelajaran memiliki nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit telah diterapkan oleh SMK Swasta T.Amir Hamzah

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Busana SMK Negeri 1

Elvin Orisnawati Hia, NIM : 061255410095, Kontribusi Pengetahuan Mengenai Kupnat Terhadap Hasil Karya Busana Pesta Pada Siswa Kelas II Tata Busana SMK Negeri 10 Medan

2017.. Analisis Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga Dengan Tenik Quilting Siswa Kelas XI jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan T.A 2016/2017. Program Studi Pendidikan Tata

Teknik Universitas Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Untuk mengetahui teknologi menjahit gulbi dan resleting pada fragmen celana panjang