• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT LENAN RUMAH TANGGA DENGAN TENIK QUILTING SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT LENAN RUMAH TANGGA DENGAN TENIK QUILTING SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT LENAN RUMAH

TANGGA DENGAN TEKNIK QUILTING SISWA

KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA

SMK NEGERI 10 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar sarjana Pendidikan

Oleh

LIES PERMANA SARI

5111543006

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Lies Permana Sari, (Nim 5111543006). Analisis Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga Dengan Tenik Quilting Siswa Kelas XI jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan T.A 2016/2017. Program Studi Pendidikan Tata Busana. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) tingkat kemampuan membuat produk quilting pada lunch bag. 2) Untuk mengetahui kesulitan yang di hadapi siswa dalam proses jahit tindas (quilting) pada lunch bag. 3) untuk mengetahui hasil jahit tindas menggunakan busa angin dan dacron. 4) Untuk mengetahui hasil dari jahitan lunch bag dengan teknik (quilting ).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan, Tahun Ajaran 2016/2017 sebanyak satu kelas dengan jumlah 31 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive Sampling yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dan di dasari atas informasi yang mendahului tentang keadaan populasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil menjahit lunch bag siswa kelas xi tata busana SMK Negeri 10 Medan T.A 2016/2017 cenderung baik yaitu 19 siswa (61,3%). Hasil rata- rata hitung kemapuan siswa yaitu 83,55, standart deviasi 4,77 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 76. Berdasarkan hasil pengamatan oleh 5 orang pengamat diketahui tingkat kemampuan membuat produk quilting pada lunch bag berdasarkan indikator ukuran termasuk dalam kategori Baik dengan skor rata-rata 3,42. hasil jahit tindas pada alas dan tutup lunch bag termasuk dalam kategori baik diperoleh rata-rata sebesar 3,18. Hasil jahitan resleting pada luch bag diperoleh rata-rata 3,27 dengan kategori penilaian Baik. Hasil jahitan puff (kain yang di isi polyester) pada lunch bag termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata sebesar 3,26. Secara keseluruhan Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga Dengan Teknik Quilting yang diperoleh sebesar 3,34 dikategorikan Baik.

Kata Kunci : Kemampuan membuat Lenan Rumah Tangga dengan Teknik Quilting

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini yaitu “Analisis Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga dengan Teknik Quilting Siswa Kelas XI jurusan Tata Busana SMK Negeri 10 Medan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya teristimewa untuk kedua orangtua tersayang Ayahanda Alm. Soekamto dan Ibunda Poniem atas segala doa, kasih sayang, pengorbanan, bimbingan, motivasi maupun materi yang telah diberikan kepada penulis.

Juga kepada pihak – pihak yang bersangkutan yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Rosnelli, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(7)

5. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan, arahan, semangat dan motivasi serta meluangkan waktu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Ibu Dra. Ermidawati M.Pd , Dra. Nurmaya Napitu, M.Si , Nining Tristantie, S.Pd,. M.Des selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan untuk memperbaiki isi skripsi ini.

7. Bapak Drs. Roberth A. Lesbatta, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Medan, Ibu Delima Silalahi, S.Pd, Bapak Drs. Marjono Bangun S.Pd, Ibu Helena Simatupang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 8. Kepada Abang, kakak adik dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu per

satu, terimakasih atas segala doa, dukungan motivasi maupun materi yang telah diberikan kepada penulis.

9. Terkhusus buat bidang studi komputer Afdal Syukri S.Kom, terimakasih atas segala doa, dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun tutur bahasa oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang positif dan membangun penyempurnaan skripsi ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2017

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENNELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Pengertian Analisis... 9

2. Pengertian Kemampuan ... 10

3. Hakekat Lenan Rumah Tangga a. Pengertian Lenan Rumah Tangga ... 11

(9)

c. Sejarah Patchwork dan quilting ... 18

d. Pembuatan Lenan Rumah tangga ... ..19

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan a. Alat ... 20

b. Bahan ... 22

2. Pembuatan Lenan Rumah tangga dengan Teknik Quilting a. Menggunting bahan ... 24

b. Menjahit Puff ... 29

c. Pengisian Poliester ( Dacron ) ... 30

d. Pemasangan Resleting ... 32

e. Menyatukan Puff dengan rsleting ... 33

f. Menyatukan penghubung resleting ... 35

g. Proses Jahit tindas alas Lunch Bag ... 40

h. Menjahit tali ... i. Penyelesaian kampuh dengan rompok ... 44

j. Hasil akhir ... 46

B. Penelitian yang relevan... 47

C. Kerangka Berfikir ... 48

D. Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 49

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

(10)

D. Populasi dan Sampel Peneltian ... 52

E. Prosedur Penelitian ... 54

F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 57

G. Uji Validitas Instrumen ... 67

H. Uji Reliabilitas Lembar Pengamatan... 67

I. Teknik Analisis Data ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 71

B. Pembahasan Penelitian ... 97

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 101

Daftar Pustaka ... 103

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Contoh Produk Jahit tindas ( quilting) ... 16

Gambar 2. Wadded quilting ... 17

Gambar 3. Padded / stuffed quilting ... 18

Gambar 4. Desain lunch bag ... 20

Gambar 5. Menyemat puff ... 31

Gambar 6. Pengisian dacron ... 32

Gambar 7. Pemasangan resleting ... 33

Gambar 8. Menjahit resleting dan puff ... 33

Gambar 9. Menutup puff dengan furing ... 35

Gambar 10. Menjahit penghubung resleting dengan puff ... 36

Gambar 8. Merompok kampuh penghubung resleting dengan puff ... 37

Gambar 9. Menjahit kampuh penghubung resleting yang telah disemat ... 37

Gambar 10. Membalik badan puff ... 37

Gambar 11. Proses pengepresan staplek ... 38

Gambar 12. Menjahit tali lunch bag ... 39

Gambar 13. Menjahit alas dan tutup lunch bag... 40

Gambar 14. Penyelesaian kampuh dengan rompok ... 41

Gambar 15. Jelujur rompok alas lunch bag ... 41

Gambar 16. Jelujur rompok tutup lunch bag ... 41

(12)

Gambar 19 Histogram data kemampuan membuat lenan rumah tangga dengan

teknik quilting ... 75

Gambar 20. Histogram kemampuan mengukur diameter ... 77

Gambar 21. Histogram ukuran tinggi lunch bag ... 78

Gambar 22. Histogram ukuran tinggi lunch bag ... 78

Gambar 23. Histogram ukuran keliling lunch bag ... 79

Gambar 24. Histogram mengukur panjang tali lunch bag ... 80

Gambar 25. Histogram lebar tali lunch bag ... 81

Gambar 26. Histogram resleting lunch bag ... 82

Gambar 27. Histogram space I ... 83

Gambar 28. Histogram space II ... 84

Gambar 29. Histogram sisi puff ... 86

Gambar 30. Histogram jarak jahit tindas tutup & alas ... 87

Gambar 31. Histogram jarak setikan ... 88

Gambar 32. Histogram tali pegangan... 89

Gambar 33. Histogram resleting dan space I ... 91

Gambar 33. Histogram Mengukur space II ... 92

Gambar 33. Histogram Jumlah Puff... 93

Gambar 33. Histogram Lipit puff... 95

Gambar 33. Histogram Tutup & Alas Lunch Bag ... 96

Gambar 33. Histogram Kerapian ... 97

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Alat membuat lunch bag ... 21

2. Bahan membuat lunch bag ... 23

3. Menggunting bahan ... 25

4. Distribusi populasi penelitian ... 54

5. Kisi – kisi pengamamatan Analisis Kemampuan Membuat Lenan Rumah tangga dengan teknik quilting ... 61

6. Instrumen Hasil Penilaian Pembuatan Lunch Bag ... 63

7. Distribusi Frekuensi data variable penelitian ... 74

8. Hasil Uji Kesepakatan pengamat ... 75

9. Ukuran diameter lunch bag ... 76

10. Ukuran diameter lunch bag ... 76

11. Ukuran tinggi lunch bag ... 77

12. Ukuran keliling lunch bag ... 78

13. Ukuran panjang tali lunch bag ... 79

14. Ukuran lebar tali lunch bag ... 80

15. Ukuran resleting lunch bag ... 81

16. Ukuran space I ( lidah releting) lunch bag ... 82

17. Ukuran space II ( penghubung badan lunch bag) ... 84

18. Ukuran sisi puff lunch bag ... 85

19. Jarak Jahit Tindas ... 86

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus Mata Pelajaran Prakarya ... 110

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 112

3. Kisi – Kisi Pengamatan ... 119

4. Instrumen Penelitian ... 121

5. Data Mentah Pengamat 1 -5 ... 127

6. Rekapitulasi Data Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga dengan Teknik Quilting ... 132

7. Rata – Rata Hasil Kemampuan Membuat Lenan Rumah Tangga dengan Teknik Quilting ... 134

8. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Keseluruhan Indikator dan Rata – rata Skor Penilaian ... 136

9. Distribusi Presentase Hasil Pengamatan ... 137

10. Uji Kesepakatan data penilaian Pengamatan ... 143

11. Deskripsi Data Penelitian ... 145

12. Identifikasi tingkat kecenderungan variable penelitian ... 146

13. Dokumentasi Penelitian ... 147

14. Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 149

15. Surat Permohonan Judul ... 150

16. Surat Persetujuan Judul ... 151

(15)

19. Surat Balasan Izin Observasi Dari Dinas ... 154

20. Surat Balasan Izin Observasi Dari Sekolah ... 155

21. Surat Permohonan Seminar ... 156

22. Surat Undangan Seminar ... 157

23. Surat Permohonan Validator ... 158

24. Surat Validasi Ahli Instrument ... 159

25. Surat Keterangan Revisi Proposal ... 160

26. Surat Permohonan Izin Penelitian Ke Dinas ... 161

27. Surat Permohonan Izin Penelitian Ke Sekolah ... 162

28. Surat Balasan Izin Penelitian Dari Dinas ... 163

29. Surat Balasan Izin Penelitian Dari Sekolah ... 164

30. Surat Undangan Pengamatan ... 165

31. Surat Permohonan Meja Hijuau ... 167

32. Surat Keterangan Sumbangan Buku Pendidikan ... 168

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

manusia kearah yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan,

dan dari sikap tersebut diharapkan manusia dapat hidup secara sempurna sesuai

kodrat kemanusiannya. Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan

merupakan sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan.

Sekolah juga merupakan tempat berinteraksi antara guru dan siswa yang sangat

kompleks dan dinamis serta merupakan tempat berlangsungnya pendidikan.

Pendidikan memiliki aspek yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat dan pembangunan nasional yaitu menciptakan sumber daya manusia

(SDM). Dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu

Negara. Tidak ada manusia yang dapat hidup secara sempurna tanpa adanya

proses pendidikan. Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau

mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga

terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan

suasana yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa.

Salah satu bentuk kebutuhan perkembangan pendidikan untuk

mensukseskan sekolah pembangunan adalah sekolah kejuruan yang memiliki

(17)

2

sampai mereka mahir berdasarkan bidang kemampuan atau yang diberikan selama

proses pendidikan berlangsung.

Menurut UU sisdiknas no 20 tahun 2003, pendidikan nasional bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar manusi yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung

jawab dalam rangka mencerdaskan bangsa.

SMK adalah lembaga pendidikan formal yang memberikan pengalaman

yang sesungguhnya agar peserta didik menguasai keahlian produktif standar,

kompetitif dan produktif yang berorientasi pada mutu dan juga nilai wirausaha

agar mendatangkan nilai ekonomi. Pembelajaran di SMK menekankan pada

pengembangan bakat anak didik supaya lulusannya siap memasuki lapangan

kerja. Fungsi Pendidikan di SMK adalah mengutamakan penyiapan siswa untuk

siap kerja dan mengembangkan sikap professional.

Banyak jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang

menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap kerja. Salah satunya SMK Negeri 10

Medan yang merupakan lembaga pendidikan formal yang memilki visi dan misi

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Visi SMK Negeri 10 Medan adalah

mewujudkan sekolah sebagai diklat modern dengan penerapan pembelajaran

berbasis teknologi informasi dan memilki dasar keagamaan yang kuat.

Misi SMK Negeri 10 Medan adalah melatih siswa sehingga memiliki

kompetensi profesional di bidangnya masing - masing, pantang menyerah,

(18)

3

maupun tingkat internasional dalam pengorganisasian lembaga secara

menyeluruh. Tekad dan komitmen SMK Negeri 10 Medan dalam mewujudkan

visi-misi dilandasi 5 pilar budaya kerja yang diterapkan dalam kegiatan sehari –

hari yang disimbolkan dengan K4P, yaitu : kecerdasan, keluwesan, ketulusan,

kebersamaan, dan pelayanan terbaik.

SMK Negeri 10 Medan adalah sekolah menengah kejuruan yang

mempersiapkan siswa menjadi terampil di bidang seni dan kerajinan. Secara

khusus tujuan program keahlian tata busana adalah bertujuan untuk

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai

pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,

dan peradaban dunia.(Kurikulum 2013)

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK), baik di bidang industri, pendidikan, dan perekonomian yang saling

berkaitan merupakan salah satu perubahan dan perkembangan zaman. Demikian

juga kebutuhan akan sandang yang diperlukan dalam rumah tangga yang

dirasakan begitu maju, sejalan dengan peradaban manusia lenan rumah tangga

memiliki fungsi yang kompleks yakni untuk pelengkap kebutuhan rumah tangga

serta sebagai benda pakai dan benda hias salah satu nya adalah produk quilting.

Jahit tindas atau quilting awalnya merupakan kebutuhan sandang manusia,

namun saat ini merupakan produk yang banyak diminati oleh semua golongan.

(19)

4

pola nya digaris langsung diatas bahan kemudian di setik mesin yang dilapis busa

angin terlebuh dahulu sehingg waktu dan biaya lebih efisien.

Sistem pembuatan quilting ini kemudian berkembang dimana awalnya

dengan sistem jahit tindas dengan melapisi busa, berkembang menjadi mengisi

dakron di dalamnya mengikuti pola yang sudah ada. Quilting dengan cara

melapisi yaitu menjahit dengan bentuk menyilang atau kotak kotak. Sedangkan

quilting dengan cara mengisi yaitu menjahit kain dengan bentuk persegi yang

dilipit pada bagian tengahnya kemudian diisi dakron dan diulangi sesuai besar

produk yang akan dibuat.

Jahit Tindas (Quilting) adalah salah satu kompetensi dasar yang terdapat

dalam mata pelajaran prakarya. Mata pelajaran prakarya yang diberikan kepada

siswa didalamnya terdapat sub kompetensi yaitu membahas teknik dasar

pembuatan lenan rumah tangga sampai pada teknik penyelesaiannya yang

betujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan

kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya, Melalui sub

kompetensi ini diharapkan siswa mampu dan terampil dalam membuat lenan

rumah tangga dengan teknik quilting.

Prakarya adalah mata pelajaran yang membekali siswa dengan

kemampuan untuk menghasilkan suatu karya pendahuluan atau purwarupa.

Supaya dihasilkan purwarupa yang baik, maka harus diajarkan pengembangan ide

serta pengetahuan tentang bahan, proses, dan peralatan sehingga siswa dapat

(20)

5

Pada akhirnya pengerjaan sebuah prakarya haruslah diiringi dengan sikap yang

sesuai sehingga hasil yang diperoleh maksimal.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis pada bulan april

2016, wawancara dengan guru bidang studi ibu Delima Silalahi, jurusan tata

busana SMK Negeri 10 Medan, jalan Teuku Cik Ditiro No. 57 Kotamadya

Medan, ditemukan bahwa praktik membuat lunch bag cukup sulit oleh siswa .

diketahui dari nilai hasil menjahit lenan rumah tangga yang belum mencapai

KKM, 15 siswa yang di observasi penulis dari 30 siswa menyatakan jika

mengumpulkan tugas “yang penting selesai” sehingga tugas nya kurang maksimal

karena asal jadi. Sebagian besar masih bingung dan kurang memahami teknik

menjahit quilting yang baik dan benar.

Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil wawancara di atas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan

Membuat Lenan Rumah Tangga Dengan Teknik Quilting Siswa SMK Negeri

(21)

6

B. Identifikakasi Masalah

1. Lemahnya kemampuan siswa di bidang teknik jahit tindas (quilting).

2. Kurangnya pengetahuan dasar tentang pembuatan lenan rumah tangga.

3. Adanya kesulitan yang ditemukan pada saat proses jahit tindas.

4. Masih rendahnya ketelitian, kecermatan, dan kerapian siswa dalam

teknik finishing (penyelesaian) seperti merompok dan gunting dalam.

5. Hasil pembuatan lenan rumah tangga dengan teknik quilting siswa kelas

XI jurusan tata busana SMK Negeri 10 Medan masih kurang baik.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat penting dalam mengingat banyaknya

permasalahan di atas serta terbatasnya kemampuan penulis dalam hal biaya,

tenaga , waktu dan fasilitas lainnya, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi

pada : Hasil menjahit lunch bag dengan tepat dan rapi menggunakan bahan batik

katun, bahan polos keper dan asiantex hitam, relsleting YKK 24 inchi dengan 2

kepala resleting, polyester (dacron), berbentuk silinder dengan diameter 20 cm

(22)

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah

diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil jahit tindas pada alas dan tutup lunch bag dengan

menggunakan busan angin ?

2. Bagaimana hasil jahitan puff (kain yang di isi polyester) pada lunch bag

dengan menggunakan dacron

E. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil jahit tindas pada alas dan tutup lunch bag dengan

menggunakan busa angin.

2. Untuk mengetahui hasil jahitan puff (kain yang di isi polyester) pada lunch

(23)

8

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :

Bagi siswa:

1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang pembuatan lunch

bag dengan teknik quilting.

2. Untuk mengetahui kekurangan siswa dalam bidang praktik yaitu

pembuatan lunch bag teknik quilting.

Bagi Guru

1. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK bahwa untuk mengetahui

kelemahan – kelemahan dalam pembuatan teknik quilting.

2. Meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat

membantu siswa utuk lebih mengoptimalkan potensi atau

keterampilannya dalam membuat lunch bag dengan teknik quilting.

Bagi peneliti

1. Sebagai syarat meyelesaikan program sarjana pendidikan (S1.)

program studi PKK ( pendidikan kesejahteraan keluarga ) Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Menambah pengetahuan peneliti dalam penulisan karya ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pelaksanaan penelitian

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengamatan hasil kemampuan membuat lunch bag dengan teknik quilting pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan cenderung Baik dengan skor rata-rata sebesar 83,55.

2. Tingkat kemampuan membuat produk quilting pada lunch bag berdasarkan indikator ukuran termasuk dalam kategori Baik dengan skor rata-rata 3,42. 3. Hasil jahit tindas pada alas dan tutup lunch bag termasuk dalam kategori baik

diperoleh rata-rata sebesar 3,18

4. Hasil jahitan resleting pada luch bag diperoleh rata-rata 3,27 dengan kategori penilaian Baik.

5. Hasil jahitan puff (kain yang di isi polyester) pada lunch bag termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata sebesar 3,26.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

(25)

102

2. Diharapkan kepada siswa untuk memahami langkah – langkah menjahit khususnya dalam membuat produk quilting pada lunch bag sehingga kemampuan membuat produk quilting pada lunch bag menjadi lebih baik.

(26)

103

Daftar Pustaka

Adam, wina ( 2015 ). Puff Quilting. Jakarta: Kriya Pustaka .

Arikunto, Suharsimi. (2010).Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Budiono, Dkk. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai pustaka.

Depdiknas ( 2003 ), Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Eka Yunita , ( 2011 ), Patchwork dan quilting untuk pemula : Demedia . Eka Yunita, (2012 ) , Kreasi kain perca untuk bayi : Demedia .

Felicitas djawa, Sri Patun Lubis & Aini Sugirwo (1979) , Pendidikan Konsumen untuk SMTK

Hayalo Hardian Trawaiv 1995. Patchwork Quilting. Jakarta: PT Gramedia. Poerwadarminta, Munadar. (2012). Defenisi Analisis Menurut Para Ahli.

Diakses tanggal 15 Agustus 2015 dari http://fatih-io.biz/defenisi pengertian analisis menurut para ahli.html.

Poerwadarminta, W.J.S. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Riduan. (2004). Belajar Muda, Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung : CV Alfabeta.

(27)

104

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif ,R & D. Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian , Bandung : CV. Alfabeta Wiradi ( 2006 ) Makna dan Pengertian Analisis. ( online )

Tersedia : www anneahira .com/pengertian –analisis .htm ( 31 juli 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Cooperatif Learning atau belajar kooperatif merupakan suatu strategi atau pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran yang menekankan pada partisipasi

geometri tak hingga adalah 5 dan jumlah suku yang bernomor ganjil adalah

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma DMAIC yaitu dengan Define (pendefinisian jenis cacat yang ada dalam perusahaan), Measure

Diagnosis paling tepat pada anak adalah dengan ditemukannya kuman TB Paru pada bahan yang diambil dari penderita, misal dahak dan bilasan lambung dan sebagian besar diagnosis TB

Krisis tersebut memaksa banyak negara untuk mengurangi permintaan mereka terhadap produk dari negara lain (impor) guna menjaga stabilitas ekonomi dalam negerinya.

Alternatif upaya yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah kependudukan di kota besar khususnya DKI Jakarta yakni dengan memindahkan sebagian penduduk ke

Hasil penelitian didapatkan bahwa didapatkan 10 isolat dari hasil isolasi bakteri asam laktat dari sawi asin dengan riboflavin tertinggi yang dihasilkan adalah