• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TOLIKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA KENDARI PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI SAROLANGUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TOLIKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA KENDARI PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI SAROLANGUN"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

 

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017 PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP-XV/2017

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TOLIKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA KENDARI PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI SAROLANGUN

ACARA

MENDENGARKAN JAWABAN TERMOHON, KETERANGAN PIHAK TERKAIT, DAN PENGESAHAN ALAT BUKTI

(II)

J A K A R T A

SELASA, 21 MARET 2017

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017 PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP-XV/2017 PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Tolikara Perselisihan Hasil Pemilihan Walikota Kendari Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Sarolangun PEMOHON

John Tabo dan Barnabas Weya (Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017) Abdul Rasak dan Haris Andi Surahman (Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017) Muhammad Madel dan Musharsyah (Perkara Nomor 32/PHP.BUP-XV/2017) TERMOHON

KPU Kabupaten Tolikara KPU Kota Kendari

KPU Kabupaten Sarolangun ACARA

Mendengarkan Jawaban Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Pengesahan Alat Bukti (II) Selasa, 21 Maret 2017, Pukul 16.00 – 18.15 WIB

Ruang Sidang Panel II Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Arief Hidayat (Ketua)

2) Maria Farida Indrati (Anggota)

3) Suhartoyo (Anggota)

4) Wahiduddin Adams (Anggota

Wilma Silalahi Panitera Pengganti

Ria Indriani Panitera Pengganti

Achmad Edi Subiyanto Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Pemohon Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. John Tabo

B. Kuasa hukum Pemohon Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. Anthon Raharusun 2. Paskalis Letsoin

C. Pemohon Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017:

1. Haris Andi Surahman

D. Kuasa hukum Pemohon Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017:

1. Syahiruddin Latif 2. Amir Faisal

E. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 32/PHP.BUP-XV/2017:

1. Zul Armain Aziz 2. Wiwik Handayani 3. Agusti Dwi Kurniawan 4. Khoirul

5. Andrian Bayu Karniawan F. KPU:

1. Ida Budhiati (KPU Pusat)

2. Hosea Genongga (KPU Kabupaten Tolikara) 3. Yondiles Kogoya (KPU Kabupaten Tolikara) 4. Dinggen Bogum (KPU Kabupaten Tolikara) 5. Adam Arison (KPU Provinsi Papua) 6. Hayani Imbu (KPU Kota Kendari) 7. Abd. Wahid Daming (KPU Kota Kendari) 8. Zainal Abidin (KPU Kota Kendari) 9. Ade Suerani (KPU Kota Kendari)

10. Iwan Rompo Banne (KPU Provinsi Sulawesi Tenggara) 11. M. Sanusi (KPU Provinsi Jambi)

12. Ahyar (KPU Kabupaten Sarolangun) 13. Thoriq Kurniawan (KPU Kabupaten Sarolangun) 14. Muhammad Fakhri (KPU Kabupaten Sarolangun)

(4)

G. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. Rahman Ramli 2. Daud Soumoell 3. Yustutik Yani 4. Ahmad Fahmi 5. Pieter Ell

H. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017:

1. Abdul Rahman 2. Khalid Usman 3. Fath Atsur 4. M. Amir

5. Sugiatno Migono 6. Azwar Anas

I. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 32/PHP.BUP-XV/2017:

1. M. Syahlan

2. Deddy Yuliansyah

J. Pihak Terkait Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. Dinus Wanimbo

K. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. Dhimas Pradana 2. Taditha Rahma 3. Budi Setyanto 4. Aan Sukirman

L. Pihak Terkait Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017:

1. Sulkarnain K.

M. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017:

1. Safarullah

2. Muhammad Ismail 3. Muh. Amir

4. Yan Herizan

(5)

N. Pihak Terkait Perkara Nomor 32/PHP.BUP-XV/2017:

1. Hillalatil Badri

O. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 32/PHP.BUP-XV/2017:

1. M. Pisol 2. Heru Widodo 3. Yuskandar 4. Abdullah P. BAWASLU:

1. Nelson Simanjuntak (Bawaslu Pusat)

2. Fegie Watimena (Bawaslu Provinsi Papua) Q. PANWASLU:

1. Jordan Jikwa (Panwaslu Tolikara) 2. Abini Kogoya

3. Melianus Mayoba

(6)

1. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bissmillhahirahmanirrahim. Sidang dalam Perkara PHP pemilihan bupati untuk kabupaten ... dan walikota untuk Kabupaten Sarolangun, Tolikara, dan Kota Kendari, Perkara 26, 32, dan 14 dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum.

Saya cek kehadirannya untuk Kota Kendari Perkara 26, Pemohon hadir?

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Hadir, Yang Mulia.

3. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, untuk Perkara 32 Kabupaten Sarolangun, Pemohon hadir?

Perkara 32 Pemohon hadir?

4. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: ZUL ARMAIN AZIZ

Siap, hadir.

5. KETUA: ARIEF HIDAYAT Perkara 14?

6. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP- XV/2017: ANTON RAHARUSUN

Hadir.

7. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Terima kasih. Untuk Termohon, Perkara 26?

SIDANG DIBUKA PUKUL 16.00 WIB

KETUK PALU 3X

(7)

8. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Hadir, Yang Mulia.

9. KETUA: ARIEF HIDAYAT Perkara 32?

10. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Hadir, Yang Mulia.

11. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Di mana? Belakang, baik. Perkara 14?

12. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP- XV/2017: PIETER ELL

Hadir, Yang Mulia, sekaligus Prinsipal Ketua KPU Tolikara. Terima kasih.

13. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Pihak Terkait Perkara 26?

14. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.BUP- XV/2017: SAFARULLAH

Hadir, Yang Mulia.

15. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pihak Terkait Perkara 32?

16. KUASA HUKUM PHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: ABDULLAH

Hadir, Yang Mulia.

17. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pihak Terkait Perkara 14?

(8)

18. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP- XV/2017: DHIMAS PRADANA

Hadir, Yang Mulia.

19. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, terima kasih. Kita mulai dengan mendengarkan jawaban Pihak Termohon untuk kita mulai dulu dengan Kendari.

20. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Izin, Yang Mulia.

21. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.

22. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Dari Pemohon Kota Kendari, mohon diklarifikasi terkait pembukaan kotak suara sehari sebelum persidangan dimulai oleh Termohon dengan mendalilkan bahwa atas perintah Mahkamah Konstitusi. Ini menjadi polemik di Kendari sampai hari ini, sampai sekarang penyegelan kantor KPU. Kami mohon penegasan, apakah betul itu perintah Majelis atau tidak?

23. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Tidak ada perintah dari Majelis, tapi itu merupakan instruksi dari KPU pusat. Ada yang anu, ya, tolong Bu Ida yang menjelaskan. Silakan.

24. KPU PUSAT: IDA BUDHIATI

Baik, terima kasih, Yang Mulia, atas kesempatannya. Sedikit mengilustrasikan pengalaman kami di dalam penyelenggaran Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2014, kami memandang perlu untuk menyiapkan alat bukti untuk mendukung jawaban kami dalam sengketa perselisihan hasil pemilihan presiden/wakil presiden. Kemudian kami menerbitkan suatu kebijakan memerintahkan kepada KPU provinsi dan kota untuk membuka kota suara mengambil dokumen yang relevan dalam rangka pembuktian dalam persidangan Mahkamah Konstitusi waktu itu. Dan proses pembukaan kotak suara itu dilakukan secara

(9)

transparan melibatkan Badan Pengawas Pemilu atau panwas pemilu, dan juga kepolisian, dan kemudian menjadi polemik ada pihak-pihak yang berkeberatan, dan juga disengketakan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan.

Nah, koreksi DKPP kepada KPU waktu itu, DKPP menyatakan bahwa proses yang dilakukan oleh KPU sudah cukup transparan, menurut DKPP perlu dilengkapi, diatur di dalam peraturan KPU.

Berdasarkan evaluasi pilpres 2014, untuk menyongsong pilkada tahun 2015 yang lalu, kemudian kami mengatur di dalam peraturan KPU (Peraturan Nomor 15 tentang Pemungutan, Penghitungan Suara) yang kami terbitkan tahun 2015 dalam Pasal 71. Disana kami atur bahwa dalam rangka menyiapkan alat bukti dalam perselisihan hasil pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah, KPU provinsi, kabupaten/kota yang dimohonkan hasil pemilihannya kepada Mahkamah Konstitusi dapat melakukan pembukaa kotak suara dengan menempuh prosedur, mekanisme melibatkan panwas dan kepolisian, membuat berita acara, kemudian mengembalikan setelah melakukan penggadaan ke dalam kotak suara dikunci, dan kemudian dokumen tersebut disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi.

Jadi memang KPU provinsi, kabupaten/kota mempunyai dasar hukum untuk melakukan pembukaan kotak suara berdasarkan peraturan KPU dan sepanjang memang daerahnya diajukan sebagai objek sengketa di Mahkamah Konstitusi.

Demikian, penjelasan kami, Yang Mulia. Terima kasih.

25. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, ya. Cukup jelas, ya, Pemohon?

26. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Izin, Yang Mulia. Jadi berita yang akan kami jadikan bukti ini, ini sekali lagi kami nyatakan di tempat ini bahwa tidak benar. Karena di sini ketua KPU mengatakan atas perintah Mahkamah Konstitusi, KPU Kendari buka puluhan kotak. Jadi semua media memuat. Kami akan jadikan bukti setelah pembacaan jawaban Termohon.

27. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, silakan. Itu enggak masalah itu. Bisa juga persnya yang enggak benar atau KPU-nya yang pro ... apa namanya ... yang memberikan anunya enggak benar keterangannya, kan. Yang klir adalah apa yang disampaikan oleh Bu Ida, ya. Bahwa memang KPU di tingkat

(10)

provinsi atau kabupaten/kota secara legal boleh membuka dalam rangka persiapan untuk menghadapi persidangan di Mahkamah, itu.

Ya, saya lupa tadi memanggil ada Panwas dan Bawaslu dari Tolikara. Hadir, ya? Tolong dinyalakan ... oh, sampai ... Bawaslu RI-nya juga hadir itu? Ya, hadir, ya?

28. BAWASLU PUSAT: NELSON SIMANJUNTAK Hadir, Yang Mulia.

29. KETUA: ARIEF HIDAYAT

He eh, nanti kalau enggak, saya diprotes itu Bawaslu RI itu. Pak Nilson nanti marah sama saya, kalau enggak saya daftar hadirnya.

Silakan untuk Kota Kendari, KPU memberikan apa ... jawaban atas permohonan dari Pemohon Perkara Nomor 26, silakan.

30. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Terima kasih. Assalamualaikum wr. wb.

31. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Tidak perlu dibacakan keseluruhan, hanya pokok-pokoknya. Yang tidak dibacakan, dianggap telah dibacakan, ya.

32. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Ya, terima kasih, Majelis.

Jawaban Termohon terhadap Perkara Nomor 26/PHP.KOT- XV/2017 yang dimohonkan oleh Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Nomor Urut 1 Saudara Abdul Rasak, S.P., dan Haris Andi Surahman, S.Pd., terhadap Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017.

Yang bertanda tangan di bawah ini Hayani Imbu, S.Sos. Jabatan, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari. Beralamat di Jalan Chairil Anwar, No. 10, Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bertindak untuk dan atas nama Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 138/KPU/026433608/III/2017 tanggal 15 Maret 2017 dalam hal ini memberi kuasa kepada Dr. Abdul Rahman, S.H., M.H dan Tim dan kemudian dari JPN Andi Rumpang, S.H., M.H., Sugiatno Meganu, S.H., dan Dr. Muhammad Amir, S.H.

(11)

Dalam hal ini Termohon memberi jawaban dalam Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017 yang dimohonkan oleh Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Nomor Urut 1 Saudara Abdul Rasak, S.P., dan Haris Andi Surahman, S.Pd., terhadap Perselisihan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017 sebagai berikut.

1. Dalam eksepsi.

A. Kewenangan Mahkamah Konstitusi. Menurut Termohon, Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo Perselisihan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017 yang diajukan oleh Pemohon dengan alasan sebagai berikut.

1. Berdasarkan ketentuan Pasal 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi Undang-Undang menyatakan perselisihan ... perkara perselisihan penetapan perolehan suara tahap akhir hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan khusus.

2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 157 ayat (3) Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2016 telah jelas mengatur bahwa Mahkamah Konstitusi secara spesifik mengadili perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan bukanlah pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama proses pelaksanaan pemilihan berlangsung.

3. Bahwa setelah membaca seluruh uraian permohonan Pemohon, ternyata objek permohonan Pemohon tidak berkaitan dengan perselisihan hasil penetapan hasil suara, tetapi dalil yang dikemukakan oleh Pemohon semata-mata berkaitan dengan dugaan pelanggaran-pelanggaran dalam proses pelaksanaan pemilihan. Dugaan pelanggaran- pelanggaran dalam proses pemilihan tersebut merupakan wilayah kewenangan Badan Pengawas Pemilu, panitia pengawas pemilu, peradilan pidana, maupun pengadilan tata usaha negara untuk menyelesaikannya dan bukanlah kewenangan Mahkamah Konstitusi. Oleh karenanya, objek permohonan Pemohon bukanlah objek permohonan yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi mengadilinya, maka Mahkamah Konstitusi tidak berwenang untuk mengadili permohonan a quo.

Baik. Kedudukan Hukum Pemohon. Menurut Pihak Termohon, Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan Permohonan Perselisihan Perolehan Suara Hasil Pemilihan

(12)

Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017 sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan alasan-alasan sebagai berikut.

1. Berdasarkan ketentuan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 juncto Pasal 7 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota di Mahkamah Konstitusi. Bahwa berdasarkan Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 juncto Pasal 7 ayat (2) PMK Nomor 1 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017 menyatakan peserta pemilihan bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara dengan ketentuan sebagai berikut. Jumlah penduduk kurang dari 250.000 (...)

33. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Itu tidak usah dibacakan, dianggap dibacakan. Jadi, untuk Kota Kendari berapa? 1,5 gitu, ya?

34. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

1,5.

35. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik.

36. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Bahwa berdasarkan data agregat kependudukan Kota Kendari, Kota Kendari berjumlah sebanyak (...)

37. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Enggak usah dibacakan. 1,5, gitu kan?

38. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Ya.

(13)

39. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Terus, sekarang antara Pemohon dengan Pihak Terkait berapa?

40. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Bahwa perbedaan perolehan suara yang dipersyaratkan dalam … bahwa perbedaan perolehan suara antara pasangan calon peraih suara terbanyak dengan Pemohon adalah Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Pihak Terkait), yaitu Pasangan Calon Nomor Urut 1 (Pemohon)=62.019 kurang 55.769 suara sama dengan 6.250 suara atau lebih besar dari perbedaan perolehan suara yang dipersyaratkan, yaitu 2.270 suara.

Bahwa dengan demikian menurut Termohon, Pemohon tidak memenuhi ketentuan Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 juncto Pasal 7 ayat (2) huruf b PMK Nomor 1 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 1 Tahun 2017, sehingga Pemohon tidak dapat mengajukan permohonan ke Mahkamah Konstitusi karena perbedaan perolehan suara antara Pasangan Calon Nomor Urut 2 peraih suara terbanyak dengan Pemohon adalah sebesar 6.250 suara atau melebihi ambang batas yang dipersyaratkan sebesar 2.270 suara.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut, menurut Termohon, Pemohon memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor 37/Kpts/KPU-Kota Kendari.026433608/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017 ke Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

C. Permohonan Pemohon tidak jelas atau obscuur libel. Menurut Termohon, Pemohon … permohonan Pemohon tidak jelas dengan alasan-alasan sebagai berikut.

1. Bahwa penyusunan permohonan Pemohon tidak jelas oleh karena tidak merujuk pada Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun 2017 tentang Perubahan dan … Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Permohonan Pemohon, Jawaban Termohon, dan Keterangan Pihak Terkait.

2. Bahwa permohonan Pemohon tidak jelas, kabur, tidak sistematis dalam pembahasan kedudukan hukum, tidak jelas uraiannya, apakah Pemohon memiliki legal standing atau tidak. Justru Pemohon pada bagian kedudukan hukum hanya melampirkan bukti-bukti surat.

Padahal bukti surat diajukan tersendiri sebagai alat bukti, bukan disatukan dalam permohonan.

3. Bahwa permohonan Pemohon tidak sejalan dengan posita dan petitum. Dalam petitum, Pemohon meminta penghitungan suara ulang … pemungutan suara ulang di seluruh kecamatan. Sementara

(14)

Pemohon tidak menguraikan dalam posita pelanggaran-pelanggaran apa saja yang dilakukan Termohon di setiap kecamatan. Tidak jelas kesalahan penghitungan suara, di TPS mana, berapa selisih suara, bagaimana kejadiannya, dan siapa yang melakukan kesalahan, dan siapa saksinya, serta apakah berpengaruh terhadap perolehan suara Pemohon. Semua itu tidak jelas dalam posita Pemohon, sehingga permohonan Pemohon tersebut kabur.

4. Bahwa dalam petitum sama sekali tidak meminta Mahkamah Konstitusi untuk menetapkan perolehan suara yang benar menurut Pemohon dan hanya meminta untuk mendiskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 2 atau Pihak Terkait dalam menetapkan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi. Sementara Mahkamah Konstitusi tidak berwenang menetapkan pasangan calon walikota dan wakil walikota.

Mahkamah Konstitusi dalam amar putusan hanya menetapkan perolehan suara yang sah antara Pemohon dan Pihak Terkait.

Berdasarkan alasan tersebut di atas, oleh karena permohonan Pemohon kabur. Termohon meminta Mahkamah Konstitusi menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Berdasarkan pertimbangan hukum dan alasan eksepsi sebagaimana diuraikan di atas, Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia c.q Panel Hakim Perkara Nomor 26/PHP.KOT-XV/2017 agar memutuskan perkara a quo dengan putusan sela terlebih dahulu sebelum memasuki pemeriksaan pokok permohonan.

Dilanjutkan oleh rekan kami.

41. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, itu dilanjutkan. Tidak perlu secara keseluruhan. Yang tidak dibacakan, dianggap dibacakan. Ada berapa dalil yang kemudian disanggah oleh Pihak Termohon yang berkaitan dengan Termohon?

Yang pendahuluan itu enggak perlu, ya. Dalil-dalil apa yang akan disanggah, gitu saja.

42. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Mohon izin, Yang Mulia. Untuk pokok permohonan, termasuk dalil

… terdapat pemilih ganda di TPS 04 Kota Wowawanggu dan TPS 02 Wowawanggu, Kecamatan Kadia. TPS 03 Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia. TPS 20 Kelurahan Bende (…)

43. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, kalau gitu di … ya, mulai dulu.

(15)

44. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Baik, Yang Mulia.

45. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Dari … apakah benar dalil Pemohon itu ada pemilih ganda? Di daerah mana saja? Kalau tidak betul kenapa dan bagaimana?

46. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Untuk pemilih ganda, Termohon jawab bahwa itu sangat tidak benar dan beralasan secara hukum. Termohon buktikan dalam alat bukti TD-1001, yaitu model C-KWK dan model C1-KWK. Yang di mana saksi pasangan calon semua bertanda tangan. Dan juga … dibuktikan juga dengan tiap TPS yang didalilkan pada Pemohon, tidak ada model C2- KWK.

Dan selanjutnya terhadap dalil bahwa terdapat pemilih yang menggunakan C-6, menggunakan hak pilihnya di bawah jam 12.00 WITA itu kami bantah dengan … dengan alat bukti TD-1003, yaitu formulir Model C6-KWK. Yang di mana dalam model C6-KWK terdapat bahwa yang bisa menggunakan C6-KWK dapat memilih antara jam 07.00 WITA sampai … maaf, jam 07.00 WITA sampai jam 13.00 WITA. Itu dimuat juga di PKPU Nomor 14 Tahun 2016 dan PKPU Nomor 10 Tahun 2015.

Selanjutnya, Yang Mulia. Pada TPS … TPS 10, terdapat yang se … sebagaimana dalil Pemohon mendalilkan bahwa terdapat pemilih yang menggunakan KTP di bawah pukul 12.00 WITA. Dalam dalil Termohon mendalilkan bahwa itu tidak benar ka … dikarenakan Pemohon tidak menjelaskan dan … dan tidak menjelaskan data dan bukti terdapat pemilih menggunakan KTP di bawah Pukul 12.00 WITA karena di dalam registrasi tidak terdapat jam dan pukul pada saat registrasi para pemilih, Yang Mulia.

47. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik.

48. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Selanjutnya (...)

(16)

49. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Saya tanya, ya. Bagaimana proses rekapitulasi mulai dari tingkat TPS, kemudian tingkat kecamatan, tingkat kota, apakah ada catatan- catatan khusus pada waktu rekapitulasi di tingkat-tingkat itu?

50. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Hemat kami, Yang Mulia, dalam dalil Pemohon apa yang Yang Mulai sampaikan bahwa enggak ada kejadian khusus termasuk dituangkan dalam Formulir C2-KWK. Ndak ada, Yang Mulia.

51. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ndak ada, ya?

52. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Ya.

53. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Tingkat kecamatan juga tidak ada?

54. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: FATH ATSUR

Tidak ada, Yang Mulia.

55. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kemudian di tingkat kabupaten semua saksi tanda tangan? Atau Pemohon tidak tanda tangan saksinya? Silakan.

56. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Izin, Yang Mulia, saya Ketua KPU Kota Kendari.

57. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.

(17)

58. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Ingin menjelaskan terkait dengan proses rekapitulasi.

59. KETUA: ARIEF HIDAYAT Silakan.

60. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Bahwa dalam proses rekapitulasi tingkat kota, memang ada keberatan dari saksi terkait dengan permintaan untuk membuka … meminta Formulir C-7 dan ATB, tapi saya sebagai pimpinan rapat menjelaskan bahwa prosedur rekapitulasi di tingkat kota itu adalah menyampaikan atau membacakan formulir hasil rekapitulasi tingkat kecamatan.

Saksi boleh mengajukan keberatan terhadap dua hal, ini sudah ketentuan PKPU pas … Nomor 11 tentang rekapitulasi. Hal pertama adalah manakala saksi merasa keberatan terhadap agenda acara. Di agenda acara saya sudah menjelaskan waktu membuka rapat. Bahwa agenda acara kita adalah rapat pleno rekapitulasi.

Kemudian yang kedua adalah saya menyampaikan bahwa prosedur penyampaian keberatan manakala rekapitulasi yang dibacakan tingkat kecamatan data akhirnya berbeda dengan data yang disampaikan oleh saksi pasangan calon. Namun, saksi pasangan calon tidak bisa menunjukkan data di tingkat kecamatan. Mereka tidak membawa data, sehingga keberatan itu saya tidak bisa terima karena kami tidak menyandingkan data yang mereka pegang dengan data yang kami miliki.

Sehingga dengan demikian, Yang Mulia, kami tetap melanjutkan rapat pleno rekapitulasi sesuai dengan ketentuan PKPU Nomor 11 Tahun 2016 tentang rekapitulasi. Saya kira itu yang sampaikan, Yang Mulia.

61. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Semua saksi tanda tangan di situ?

62. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Saksi tidak bertanda tangan, Yang Mulia. Hanya satu bertanda tangan.

(18)

63. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Pemohon tidak tanda tangani, ya?

64. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Pemohon tidak. Yang bertanda tangan Terkait, Yang Mulia.

65. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Kemudian apakah waktu rekapitulasi juga ada panwas?

66. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Panwas hadir, Yang Mulia.

67. KETUA: ARIEF HIDAYAT Panwasnya (...)

68. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Tidak ada rekomendasi, Yang Mulia.

69. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada masalah, ya?

70. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Tidak ada masalah, Yang Mulia.

71. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Ada lagi yang akan ditambahkan Kuasanya? Kalau sudah tidak perlu dianggap dibacakan.

72. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: KHALID USMAN

Kami langsung pada petitum, Yang Mulia.

(19)

73. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, silakan.

74. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: KHALID USMAN

Berdasarkan penjelasan sebagaimana tersebut di atas, Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam eksespsi, mengabulkan eksepsi Termohon. Dalam pokok permohonan, menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor 37/Kpts/KPU.Kota.026.433608 Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017, tanggal 22 Februari 2017, Pukul 16.30 WITA. Menetapkan perolehan suara tahap akhir hasil Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017 yang benar adalah sebagai berikut.

1. Abdur Rasak, S.P., dan Haris Andi Surahman, S.Pd.=55.769 suara.

2. Adriatma Dwi Putra, S.T., dan Sulkarnain K., S.E.=62.019.

3. Drs. Muhamad Zayat Kaimoeddin, M.Si., dan Suri Syahriah Mahmud, S.E., M.M.=33.501.

Jumlah suara sah calon=1000 … 151.289. Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain mohon putusan yang seadil- adilnya.

Hormat kami, Kuasa Hukum Termohon, Dr. Abdur Rahman S.H., M.H, Khalid Usman, S.H., Sugiatno Migono, S.H., Dr. Muhammad Amir, S.H., ms … S.H., M.H., Fath Atsur, S.H., M.H., La Ode Abdul Rahmat, S.H., Azwar Anas Muhammad, S.H., Dodi, S.H. Terima kasih, Yang Mulia.

75. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, saya memperdalam yang disampaikan oleh KPU … Ketua KPU Kendari. Itu yang tidak tanda tangan hanya Pasangan Nomor Urut 1 atau juga termasuk Pasangan Calon Nomor Urut 3?

76. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Yang tanda tangan, Yang Mulia, Nomor Urut 2, Yang Mulia.

(20)

77. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Yang 1, 3 tidak tanda tangan, ya?

78. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Yang 1, 3 tidak bertandatangan, Yang Mulia.

79. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Tapi tidak juga menyatakan keberatan dalam formulir keberatan?

80. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Mengajukan keberatan karena mereka meminta C-7 untuk dibuka.

81. KETUA: ARIEF HIDAYAT Oke, oke.

82. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Tapi itu bukan kelengkapan pleno di tingkat kota rekapitulasi sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 11 Tahun 2015, Yang Mulia.

83. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, ada berapa kecamatan di Kendari itu?

84. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

10 Kecamatan, Yang Mulia.

85. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Untuk proses rekapitulasi di tingkat kecamatan tidak ada masalah?

(21)

86. TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT-XV/2017: HAYANI IMBU

Tingkat kecamatan prinsipnya berjalan lanjar dan aman, Yang Mulia.

87. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Ada yang lain, Yang Mulia? Cukup? Cukup. Baik, terima kasih, Pihak Termohon atas keterangannya.

Kemudian sekarang Pihak Terkait saya persilakan.

88. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Yang Mulia Majelis Hakim konstitusi, Kuasa Hukum Pemohon dan Prinsipal, Kuasa Hukum Termohon dan KPU Kota Kendari.

Seperti yang telah diuraikan oleh Termohon tadi pada prinsipnya kami Pihak Terkait juga akan mengajukan eksepsi yang isinya mungkin tidak terlalu jauh beda karena ini masalah ketentuan secara formil.

Pertama dalam eksepsi tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi. Kami Pihak Terkait berpendapat bahwa Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara perselisihan perkara perolehan suara tahap akhir hasil Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Kendari. Hal ini karena dari uraian dalil-dalil yang diuraikan oleh Pemohon hanya menguraikan tentang proses-proses pelanggaran yang terjadi selama tahapan. Dimana hal ini kalau untuk mengajukan proses keberatan tentang hasil suala ... suara, itu harus mengacu pada Pasal 156 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan mengacu kepada Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 8 ayat (1) huruf b angka 4 Nomor 1 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2017 tentan Perubahan Atas Perubahan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur dan Bupati. Dimana ditegaskan bahwa dalam permohonan Pemohon harus menguraikan kesalahan perhitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon dan juga memuat tentang hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon. Sementara hal ini tidak ada yang kita dapatkan dalam dalil permohonan Pemohon.

Kedua tentang ... tentang kedudukan hukum atau legal standing.

Menurut Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 juncto Pasal 7 ayat (2) Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2016 bahwa untuk penduduk yang 250 jiwa sampai dengan 500 jiwa ... 500.000 jiwa persentasi ambang batas yang berlaku adalah 1,5%. Sementara penduduk Kota

(22)

Kendari berjumlah 332.337 jiwa dengan sendirinya, maka yang berlaku untuk mengajukan proses ... selisih perolehan suara di Mahkamah Konstitusi adalah 1,5%.

Selanjutnya berdasarkan skep (...) 89. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Yang diperoleh anu selisihnya berapa?

90. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

KPU Kota Kendari Nomor 37/kpts/KPU-Kota (...) 91. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Sebentar! Saya (…)

92. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

026.433608.

93. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.

94. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Ya?

95. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Membacanya jangan pakai anu ... didengarkan dulu.

96. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Ya, Yang Mulia.

97. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Selisihnya yang sebenarnya berapa sih?

(23)

98. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Selisihnya.

99. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Menurut Pihak Terkait? 4,13% itu?

100. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

4,13%, Yang Mulia.

101. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Oke, mestinya hanya 1,5%, ya?

102. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Ya.

103. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, itu terus kemudian kesimpulannya tidak mempunyai kedudukan hukum, ya?

104. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Ya, Yang Mulia. Karena melampaui batas ambang diwewenangkan undang-undang.

105. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Sekarang kenapa Anda mengatakan obscuur?

106. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Obscuur karena … Yang Mulia, kami nyatakan, Yang Mulia, karena permohonan Pemohon tidak jelas. Karena jika dilihat dari permohonan Pemohon dari halaman 3 sampai halaman 107, Pemohon tidak menguraikan dalil-dalil tentang persyaratan formulir apa yang telah

(24)

dipenuhi Pemohon agar Pemohon dapat dikategorikan telah memiliki kedudukan atau legal standing, tapi justru Pemohon memuat menguraikan tidak jelas atau kabur tentang dugaan bukti pelanggaran yang seharusnya disampaikan dalam berkas lain dalam bentuk alat bukti tertulis.

107. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Sekarang di pokok permohonan.

108. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Pokok permohonan.

109. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Saudara mengatakan apa itu di halaman 7 itu?

110. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Di pokok permohonan, Yang Mulia.

111. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.

112. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Bahwa ... saya langsung ke nomor 4-nya. Bahwa tidak benar terjadinya selisih perolehan suara Pemohon dengan Pihak Terkait karena pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Nomor Urut 2. Tetapi yang benar bahwa selisih suara yang berjumlah 602 ... 6.250 atau setara dengan 4,13% adalah selisih suara yang diperoleh Pasangan Nomor Urut 2 dengan cara yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

113. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.

(25)

114. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Terus tentang money politics yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif. Bahwa tidak benar perolehan suara yang diperoleh Pihak Terkait disebabkan oleh perbuatan tidak jujur dari Pihak Terkait, terlebih lagi dengan melakukan kejahatan politik uang sebagaimana yang didalilkan Pemohon pada pemohonannya halaman 110 dan 112. Justru sebaliknya Pemohonlah ... Pemohon lah yang telah melakukan pelanggaran-pelanggaran selama proses tahapan sampai pada hari pencoblosan dalam pemilihan walikota dan wakil walikota tahun 2017 yang antara lain melakukan intimidasi dan menahan formulir C-6, bukti PT-7. Membagi-bagikan minyak tanah dan beras, bukti PT-8.

Melibatkan PNS untuk ikut berkampanye sementara yang bersangkutan tidak mempunyai izin atau cuti untuk melaksanakan kampanye, bukti PT- 9.

Selanjutnya, Yang Mulia. Tentang Anwar Sadad yang didalilkan oleh Pemohon pada halaman 101, 111, dan 112 adalah bukan bagian dari simpatisan, relawan kampanye, maupun Pihak Terkait. Kalau pun telah ditemukan stiker gambar Pasangan Nomor Urut 2 dan Kartu Anggota Partai Politik PKS di ruang tamu Anwar Sadad, bukan berarti Anwar Sadad sudah dapat dipastikan adalah tim atau pun relawan Pasangan Nomor Urut 2. Karena stiker gambar Pasangan Nomor Urut 2 dapat dengan mudah ditemukan karena merupakan alat sosialisasi Pasangan Nomor Urut 2 yang dapat dicetak dengan mudah, oleh siapapun juga, demikian pula tentang kartu keanggotaan PKS.

Bahwa atas kejadian tersebut, benar telah dilakukan proses hukum dan yang bersangkutan telah divonis di Pengadilan Negeri Kendari. Namun atas putusan tersebut Pihak Anwar Sadad masih menempuh upaya hukum banding di Pengadilan Negeri Sulawesi Tenggara, bukti PT-10 dan bukti PT-11.

115. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, terus?

116. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Bahwa selanjutnya demikian … demikian pula permohonan Pemohon pada halaman 112-terakhir tentang adanya keterlibatan aparat pemerintah adalah hanya merupakan bualan dan asumsi Pemohon. Oleh karena dalam dalil permohonan Pemohon yang setebal 118 halaman dalam perkara a quo, tidak satupun yang menyebutkan oknum atau identitas aparat pemerintah mana yang telah melakukan pelanggaran

(26)

secara terstruktur, tetapi justru Pemohon lah yang telah melibatkan PNS dalam berkampanye. Bukti PT-12 dan bukti PT-13.

Bahwa tentang adanya soal ambang batas persentase gugatan yang tidak diterima atau disetujui oleh Pemohon, sebagaimana dalil Pemohon pada halaman 114. Seharusnya Pemohon menempuh upaya hukum dengan cara menguji ... mengajukan uji materiil ke Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia terhadap penerapan peraturan perundang- undangan tersebut, bukan dengan mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi dalam perkara perselisihan hasil penetapan suara.

Bahwa demikian pula dengan keberatan Pemohon tentang adanya Peraturan Bawaslu Nomor 13 Tahun 2016 seharusnya upaya hukum yang dilakukan oleh Pemohon adalah mengajukan uji judicial review ke Mahkamah Agung, tidak dengan mengajukan keberatan hasil di Mahkamah Konstitusi.

Dalam petitum. Dalam eksepsi, mengabulkan eksepsi Pihak Terkait.

Dalam pokok permohonan.

a. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

b. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Kendari Nomor 37/Kpts/KPU-Kota- 026.433608/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari Tahun 2017, bertanggal 22 Februari 2017, pukul 16.30 WITA. Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil- adilnya.

Hormat kami, Kuasa Hukum Pihak Terkait. Ditandatangani.

117. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, terima kasih, Pihak Terkait. Dari meja Hakim ada? Cukup?

Cukup.

Baik, sebelum saya akhiri. Kita sahkan bukti dari Pihak Termohon.

Termohon mengajukan bukti TA-001 sampai TF-003, ya. Di situ ada TB- 001 sampai 005, TD-001 sampai TD-004, dan seterusnya, betul?

118. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Betul, Yang Mulia.

119. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, kemudian dari Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-13.

Betul? Baik, kalau begitu saya sahkan untuk buktinya.

(27)

Tapi ini ada yang menyusunya keliru, tertukar ini, mestinya PT-12 sama PT-13. Tertukar, ya, nomor urutnya, ya. Itu direnvoi, ya. Supaya sesuai antara daftar dan buktinya, ya. Yang Pihak Terkait itu, bukti PT- 12, bukti PT-13. Urut-urutanya salah, yang direnvoi mana daftar buktinya? Pokoknya yang dipakai di bukti fisiknya, ya? Ya, gitu, ya.

120. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Ya.

121. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, nanti. Kemudian, dilengkapi supaya kartu advokat dari Anda Kuasa Pihak Terkait, ya, kartu advokatnya karena Anda pakai toga harus ada kartu advokatnya. Begitu juga untuk Pemohon itu kartu advokatnya belum ada, tidak ada yang atas nama Abdul Rahman dan kawan-kawan itu tidak ada itu. Ha?

122. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Pemohon?

123. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, Pemohon.

124. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Termohon Abdul Rahman.

125. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Oh, Abdul Rahman Termohon, ya?

126. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Termohon.

KETUK PALU 1X

(28)

127. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, Abdul Rahman?

128. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Ya.

129. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Oh, sori. Tidak ada ya, nanti kartu advokatnya, ya.

130. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Nanti kami lengkapi, Yang Mulia.

131. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Kemudian, perlu saya sampaikan juga hasil yang sudah diperiksa dalam persidangan, mulai dari Pemohon, Pihak Termohon, dan Pihak Terkait akan dilaporkan dalam RPH. Sidang selanjutnya menunggu dari Kepaniteraan.

132. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Izin, Yang Mulia.

133. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya. Apalagi?

 

134. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Ingin mengajukan alat bukti tadi yang kami sampaikan di depan.

135. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, silakan ditambahkan. Petugas tolong diambil.

(29)

136. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Terus, Yang Mulia. Terkait dengan bantahan dari Pihak Terkait mengenai putusan pengadilan tinggi perkara banding a quo, itu konfirmasi dua hari ke depan baru bisa diputuskan oleh PT. Apakah kami para pihak bisa mengajukan ketika putusan itu sudah turun? Mohon petunjuk.

137. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, itu tidak berkaitan dengan anu nanti. Silakan saja, tapi kalau anu tidak berkaitan.

138. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Ya.

139. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Termasuk bukti yang terakhir ini berita itu kan berarti bohong kan ketua KPU-nya, ya. Kan kalau berita bohong ketua KPU-nya yang bisa dimasalahkan, tapi tidak berkait dengan persidangan di Mahkamah ini sebetulnya. Silakan kalau dipakai bukti.

140. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Yang Mulia, bukti itu kami keberatan untuk terima, Yang Mulia.

141. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang mana?

142. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Bukti terakhir yang ditunjukan oleh Pemohon.

143. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ini? Nanti kita yang akan mempertimbangkan bahwa Anda berkebaratan tapi dia mengajukan. Nanti kita yang akan menilai, ya?

(30)

144. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: ABDUL RAHMAN

Oh, ya.

145. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, nanti kita akan menilai. Ini ada bukti tambahan P-41 sampai dengan P-46, termasuk yang terakhir tadi itu, ya, berita di mana?

Mengenai perintah KPU itu, ya?

146. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SYAHIRUDDIN LATIF

Siap.

147. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 26/PHP.KOT- XV/2017: SAFARULLAH

Izin, Yang Mulia. Dari Pihak Terkait Kota Kendari, izin untuk menyerahkan kartu (...)

148. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Oke, anu ... diminta itu. Bukan kartu kredit, ya. Nanti kartu tanda hutang yang diserahkan.

Baik, jadi untuk yang terakhir tadi Pemohon mengajukan bukti, ini diterima oleh Mahkamah, tapi ada keberatan dari Termohon nanti kita yang akan menilai. Jadi setelah nanti dilaporkan dalam RPH, sidang selanjutnya Para Pihak tinggal menunggu panggilan untuk siding berikutnya.

Sekarang kita lanjutkan dengan Perkara 32, silakan Perkara 32.

149. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Terima kasih, Yang Mulia. Perkenalkan kami sebagai Kuasa Hukum Pihak Termohon, saya Muhammad Syahlan Samosir, S.H., M.H.

Kemudian rekan saya Deddy Yuliansyah, kemudian dihadiri oleh Ketua KPU Kabupaten Sarolangun beserta tiga orang Komisioner dan satu orang Komisioner KPU Provinsi Jambi.

Dalam hal ini kami mengajukan jawaban Termohon terhadap Perkara Nomor 32/PHP.BUP-XV/2017.

Jawaban kami ini terdiri dari dua, yaitu yang pertama dalam eksepsi dan yang kedua dalam pokok permohonan. Adapun dalam

(31)

eksepsi kami akan menguraikan tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam hal ini kami menganggap kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk mengadili perkara ini tidak … tidak berdasar.

Kemudian masalah kedua adalah kedudukan hukum legal standing dari Termohon[Sic!]. Kami juga membantah tentang kedudukan Pemohon yang mengajukan perkara ini ke Mahkamah Konstitusi karena berdasarkan perhitungan kami ambang batas dalam selisih suara adalah 11,52%, sedangkan yang disyaratkan untuk Kabupaten Sarolangun adalah 1,5%.

Yang ketiga adalah masalah tenggang waktu pengajuan. Dalam hal ini tenggang waktu pengajuan permohonan diajukan pada tanggal 27 Februari 2017, sedangkan penetapan rekapitulasi itu tertanggal 22 Februari 2017 pada pukul 22.30 WIB. Sedangkan permohonan dimasukkan pada tanggal 27 Februari 2017 pukul 13.05 WIB.

Yang keempat tentang gugatan kabur, yaitu permohonan tidak menguraikan apa yang menjadi dasar gugatannya.

Kemudian masuk kepada pokok permohonan, pokok permohonan ini pada dasarnya ada dua hal yang akan kami bantah. Yang pertama adalah bahwa Pemohon mendalilkan di dalam 10 kecamatan di Kabupaten Sarolangun ada tentang stempel KPPS. Bahwa itu kami bantah, tidak ada aturan yang menyatakan harus distempel, tetapi ditandatangani dan ini sudah kami ajukan di dalam bukti nanti terlampir.

Kemudian mengenai dalil-dalil TSM, TSM ini juga kami bantah termasuk tentang C-1 Plano sudah kami bantah juga dalam setiap permohonan.

Kemudian tentang permohonan pada halaman 58, itu juga kami bantah. Kemudian, pada halaman 59 tentang adanya rekayasa pemalsuan, itu juga sudah kami bantah di dalam jawaban pokok permohonan.

Kemudian tentang adanya pelanggaran dari salah se ... salah satu komisioner pada saat sosialisasi. Itu juga kami bantah di dalam jawaban pada poin k, halaman 208.

Kemudian, Majelis, sebelum kami masuk kepada uraian petitum, kami sebelum membacanya, ada mengajukan renvoi. Yang pertama pada halaman 56, poin 15 itu ada tertulis vide P-7.15 itu dihilangkan.

Kemudian, halaman 168, poin 1, sama juga, Majelis. P-12 itu dihilangkan. Kemudian halaman 174, poin 7 dan 8, vide bukti P-12.7, P- 12.8 dihilangkan. Kemudian pada halaman 206 ada renvoi tertulis BA titik titk, dicoret menjadi C-7.

150. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, supaya lebih fokus, saya mau menanyakan, ya.

Mengenai dugaan dalil dari Pemohon mengenai bagaimana form C tidak dibagikan, gimana itu?

(32)

151. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Itu juga kami bantah, Majelis.

152. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya. Gimana anunya, gimana? Intinya gimana? C-6 gimana? Sudah dibagikan dengan baik?

153. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Sudah, sudah dibagikan dengan baik, Majelis.

154. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Itu di ... di mana jawaban Anda?

155. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Itu di poin pokok perkara yang dari poin halaman ... karena ini dari 10 kecamatan, Majelis, itu kami jawab sudah di ... di C-1, Majelis. Di alat bukti TC.001, Majelis.

156. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Kemudian (...)

157. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Sama TD.1001.

158. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Anu ... anak di bawah umur yang nyoblos, gimana?

159. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Tidak ada, Majelis. Itu tidak ... tidak pernah.

(33)

160. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu kan ada di dalil itu?

161. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Ya, tapi tidak (...) 162. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kemudian di TPS 2 Desa Bernai Dalam?

163. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Ya.

164. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ketua TPS 2 dengan sengaja membuka surat suara, kemudian memberi tanda menggunakan kuku, dicoblos dengan kuku. Betul apa enggak itu?

165. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Tidak betul itu, Majelis.

166. KETUA: ARIEF HIDAYAT Yang betul gimana?

167. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Jadi (...)

168. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada?

(34)

169. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Tidak ada, Majelis. Karena tidak ada satu pun laporan keberatan saksi, baik itu yang diterima oleh Pihak Termohon maupun yang diadukan kepada panwas.

170. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya. Kemudian mengenai coblos tiga kali itu?

171. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Juga tidak ada.

172. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Surat pernyataan dari istri Tim Sukses Paslon Nomor 2, Yuli, yang mana suaminya bernama Mail tanggal 15 Februari telah melakukan pencoblosan sebanyak tiga kali di tiga desa. Betul, enggak? Itu sudah dicek?

173. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Ya, tidak ada itu, Majelis.

174. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tidak ada?

175. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Ya.

176. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kemudian, penghitungan suara di TPS 6 Desa Siliwangi, Kecamatan Singkut, perhitungan dilakukan di rumah ketua KPPS, tidak di tempat TPS-nya betul apa enggak itu?

(35)

177. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Tidak betul, Majelis.

178. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, itu saja sebetulnya dalil-dalil yang didalilkan untuk pembuktian anu (...)

179. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Untuk pokok perkara, Majelis.

180. KETUA: ARIEF HIDAYAT Untuk permohonan, ya.

181. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Kami lanjutkan, Majelis.

182. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ada lagi yang akan disampaikan? Silakan.

183. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Berdasarkan uraian sebagaimana di atas, Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.

Dalam eksepsi. Mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya.

Dua, menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya, menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun Nomor 83/HK.03.1- Kpt/1503/KPU-kabupaten/pilbup/II/2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten Sarolangun Tahun 2017 pada tanggal 22 Februari 2017. Menetapkan perolehan suara tahap akhir Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sarolangun yang benar adalah sebagai berikut.

(36)

Nomor 1 nama Pasangan Calon Drs. H. Muhammad Madel, H.

Musharsyah, Nomor Urut 1 (Pemohon) mendapat perolehan suara 58.592 suara. 2) Drs. H. Cek Endra, H. Hilallatil Badri Nomor Urut 2 perolehan suara 73.845 suara. Total suara sah=132.437 suara. Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat kami Kuasa Hukum Termohon, Muhammad Syahlan Samosir, S.H., M.H., Deddy Yuliansyah, S.H., ditandatangani. Terima kasih, Yang Mulia.  

KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, dari meja Hakim cukup? Baik, sudah cukup. Sekarang Pihak Terkait, dari HWL ini.

184. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: HERU WIDODO

Terima kasih, Yang Mulia. Kami pokok-pokoknya saja supaya lebih cepat untuk diselesaikan. Pihak Terkait Pasangan Calon Nomor Urut 2 atas nama H. Cek Endra dan H. Hillalatil Badri dalam keterangannya sekarang ada dua hal yang ingin kami sampaikan. Pertama mengenai eksepsi. Yang Mulia, menurut Pihak Terkait, Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum oleh karena dengan alasan bahwa penduduk di Kabupaten Sarolangun yang berjumlah 310.948 jiwa.

Berdasarkan data dari Dukcapil Kabupaten Sarolangun sehingga syarat persentasi ambang batas adalah 1,5%. Sementara perolehan suara Pemohon berdasarkan keputusan KPU yang dibacakan oleh Termohon adalah sebanyak 58.592 dan Pihak Terkait=73.845, sehingga terdapat selisih perolehan suara sebanyak 15.253 suara atau equivalen dengan 11,55%. Dengan demikian Pemohon tidak mempunyai atau tidak mempenuhi syarat ambang batas 1,5% sebagaimana diatur dalam Pasal 158.

Kemudian yang kedua, Yang Mulia. Eksepsi mengenai permohonan Pemohon lewat waktu. Sebagaimana juga tadi Termohon kemukakan bahwa pleno rekapitulasi di tingkat kabupaten berjalan pada tanggal 22 Februari 2017, sementara permohonan diajukan pada hari Senin, tanggal 27 Februari 2017. Dengan demikian maka permohonan diajukan pada hari keempat, hari kerja keempat setelah penetapan rekapitulasi di tingkat kabupaten.

Oleh karena itu cukup beralasan hukum bagi Pihak Terkait untuk memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan bahwa permohonan Pemohon telah lewat waktu.

(37)

Yang ketiga, eksepsi tentang sengketa proses yang diajukan telah disediakan lembaga penyelesainya, sehingga Mahkamah Konstitusi tidak berwenang untuk mengadilinya.

Kemudian, Yang Mulia, yang kedua dalam pokok permohonan.

Ada banyak hal yang perlu Pihak Terkait klarifikasi oleh karena tuduhan- tuduhan yang disampaikan kepada Pihak Terkait itu begitu cukup banyak. Yang pertama yang perlu kami sampaikan bahwa tidak ada satupun saksi pasangan calon dari Pemohon di TPS pada saat pleno rekapitulasi di tingkat TPS yang mengajukan keberatan terhadap permasalahan yang Pemohon ajukan.

Kemudian juga, Yang Mulia. Justru Pemohon ketika saat pleno rekapitulasi di kabupaten, berusaha untuk menghambat jalannya pleno dengan tidak bersedia hadir pada saat pleno dan meminta menunda dengan alasan saksi dari Pemohon sedang sakit.

Kemudian, Yang Mulia, terhadap tuduhan dari Pemohon yang menuduh tentang tidak adanya pembagian formulir C-6. Setelah Pihak Terkait klarifikasi bahwa di seluruh TPS di Kabupaten Sarolangun tidak ada satupun saksi Pemohon yang mengajukan keberatan terkait tidak dibaginya undangan C-6.

Kemudian selanjutnya, Yang Mulia. Perlu Pihak Terkait sampaikan berkaitan dengan tuduhan adanya pernyataan dari istri tim sukses Pihak Terkait yang menyatakan bahwa suaminya melakukan pencoblosan sebanyak tiga kali adalah tidak benar. Oleh karena setelah Pihak Terkait klarifikasi kepada Saudara Yuli, tidak pernah membuat surat pernyataan yang demikian. Namun memang dia pernah diminta tanda tangan di kertas kosong oleh Tim Sukses Pemohon, yakni diduga dibuat seolah- olah istri tim sukses tersebut menyatakan suaminya telah mencoblos sebanyak tiga kali.

Selanjutnya, Yang Mulia. Yang perlu Pihak Terkait klarifikasi terhadap tuduhan perangkat Desa Bernai yang mengumpulkan warga di rumah Saudara Nur, hal tersebut juga tidak benar. Oleh karena setelah Pihak Terkait klarifikasi ternyata perangkat desa tersebut tidak pernah mengumpulkan warga dan memaksa memilih Pihak Terkait.

Demikian halnya terhadap tuduhan adanya penganiayaan terhadap Saksi Pemohon atas nama Hj. Rosmaini binti Junaedi karena menegur simpatisan Pihak Terkait karena melakukan pengarahan untuk memilih Pihak Terkait, hal tersebut juga tidak benar. Oleh karena faktanya, Yang Mulia, Hj. Rosmaini berselisih paham dengan saudara kandungnya atas nama Partiwi. Dikarenakan Hj. Rosmaini mengintimidasi dan mempengaruhi pemilih untuk memilih Pemohon. Hj.

Rosmaini mengintimidasi warga Kelurahan Limbur Tembesi di TPS 6 Dusun Kukus dengan cara apabila tidak memilih Pemohon maka warga tidak boleh melewati akses Jalan Dusun Kukus karena jalan tersebut adalah hibah dari keluarga Hj. Rosmaini. Hal tersebut dapat dibuktikan

(38)

bahwa ternyata di TPS tersebut TPS 6 Dusun Kukus, Pihak Terkait kalah perolehan suaranya dari Pemohon.

Kemudian tuduhan mengenai Anggota KPU atas nama Ali Wardana yang membagikan uang di Desa Sungai Baung, Kecamatan Batang Asai, hal itu adalah tidak benar. Oleh karena setelah Pihak Terkait klairifikasi ternyata kedatangan Saudara Ali Wardana hanya untuk menghadiri undangan acara yasinan dan tidak pernah sama sekali mengajak warga untuk datang memilih Pihak Terkait.

Selanjutnya, Yang Mulia, terhadap tuduhan adanya pemberian uang Rp50.000,00 dari perangkat desa, Sekdes Ujung Tandung bernama Sakirin. Setelah Pihak Terkait klarifikasi, hal tersebut adalah tidak benar.

Kemudian juga tentang adanya pembagian kupon di seluruh kabupaten, hal tersebut adalah tidak benar. Justru hemat Pihak Terkait tindakan yang hal itu adalah tindakan yang mengarah kepada black campaign yang ditujukan kepada Pihak Terkait.

Hal-hal lain, Yang Mulia, ada banyak tuduhan mengenai pemberian uang (money politics) di Desa Guruh Baru, Kecamatan Mandiangin, hal tersebut juga sudah klari … Pihak Terkait telah klarifikasi dan itu tidak benar. Pembagian uang yang dilakukan oleh M. Sapti, hal tersebut juga tidak benar. Kemudian juga adanya tuduhan pemberian uang Rp25.000,00 di Desa Baung, hal tersebut juga tidak benar. Dan beberapa tuduhan money politics yang setelah Pihak Terkait klarifikasi hal tersebut tidak benar, bahkan sampai dengan saat ini tidak ada laporan yang disampaikan kepada Panwaslu Kabupaten Sarolangun.

Justru, Yang Mulia, berdasarkan fakta yang berhasil Pihak Terkait himpun, Pemohonlah yang banyak melakukan pelanggaran. Diataranya melibatkan ASN atas nama H. Armain Ilyas Ahmad, S.ST., M.Kes., yang memberi dukungan kepada Pemohon untuk mengajak orang perorangan untuk memilih Pemohon dan sudah Pihak Terkait laporkan kepada panwas dengan bukti laporan terlampir.

Kemudian juga Pemohon telah melibatkan ASN atas nama Muhammad … Muhammad Mirza, S.Ag., dan sudah pem … Pihak Terkait laporkan kepada panwas dan sudah mendapatkan sanksi dari Badan Kepegawaian Daerah.

Kemudian, Yang Mulia, yang perlu kami sampaikan juga, adanya keterlibatan ASN yang di … untuk mendukung Pemohon atas nama Prof.

Suhar selaku Dosen UIN Sultan Thaha Saifuddin, Jambi, yang juga merupakan Ketua MUI Kabupaten Sarolangun. Yang dalam banyak pertemuan kampanye … kampanye Pemohon maksudnya dengan warga masyarakat menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah pendukung Nomor Urut 1 dan berdasarkan rekaman video yang kami sertakan menjadi bukti PT-14, Prof. Suhar menyatakan bahwa apabila Pasangan Calon Nomor Urut 2 menang maka saya akan berhenti sebagai Ketua MUI saat ini juga.

(39)

Selain itu, Yang Mulia, Pemohon juga melibatkan Direktur BUMD di Serumpun Seko untuk memenangkan Pemohon yang salah satunya melibatkan Drs. H. Neng Ahmad yang merupakan salah satu tim sukses yang berkedudukan sebagai pengarah. Dan tindakan yang dilakukan oleh direktur BUM … BUMD tersebut mengarahkan bahwa hanya untuk mendukung Pasangan Calon Pemohon dan aktif dalam tim pemenangan.

Hal tersebut sudah pemo … Pihak Terkait laporkan kepada panwas dengan Nomor Laporan 02/LP.Pilbup/XII/2016.

Berdasarkan uraian argumentasi dan klarifikasi yang berhak Pihak Terkait sampaikan kepada Yang Mulia Majelis Hakim dengan ini Pihak Terkait mohon dalam petitum.

Pertama, dalam eksepsi. Mengabulkan eksepsi Pihak Terkait, menyatakan permohonan tidak dapat diterima.

Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya dan menyatakan benar dan tetap berlaku SK KPU Kabupaten Sarolangun Nomor 83 dan seterusnya, bertanggal 23 Februari 2017.

Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian, Yang Mulia Majelis Hakim, keterangan Pihak Terkait dari Kabupaten Sarolangun. Terima kasih.

185. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, terima kasih. Itu laporan-laporan Bawaslu kepada panwas itu sudah di … anu … diproses? Yang mengenai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Pemohon?

186. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: HERU WIDODO

Sudah, Yang Mulia, jus (...) 187. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Sampai di mana prosesnya? (...)

188. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: HERU WIDODO

Bahkan yang laporan ASN sudah ada sanksi dari (...) 189. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Sudah ada yang disanksi?

(40)

190. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: HERU WIDODO

Sudah ada sanksi.

191. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kemudian yang ini juga … yang … apa … yang Neng itu … Neng Ahmad? Sudah sampai di mana (...)

192. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: HERU WIDODO

Sudah dal … dalam proses, Yang Mulia (...) 193. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Dalam proses. Ya, baik. Dari Yang Mulia cukup? Cukup, ya.

Sebelum saya akhiri maka saya akan mengesahkan bukti Pemohon … Termohon mengajukan bukti TA-001 sampai dengan TD-3001, betul?

194. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: M. SYAHLAN SAMOSIR

Ya, benar, Majelis.

195. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Kemudian Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-14, ya?

196. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 32/PHP.BUP- XV/2017: HERU WIDODO

Benar, Yang Mulia.

197. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, disahkan.

Sama dengan Perkara sebelumnya tadi, maka ini akan dilaporkan ke RPH dan Saudara tinggal menunggu panggilan untuk sidang yang berikutnya.

KETUK PALU 1X

(41)

Sekarang yang terkahir Perkara Nomor 14 untuk Kabupaten Tolikara. Silakan, Termohon.

198. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP- XV/2017: PIETER ELL

Terima kasih, Majelis yang kami muliakan. Untuk dan atas nama KPU Kabupaten Tolikara, Kuasa Hukum, kami menyampaikan tanggapan atau jawaban terhadap permohonan yang diajukan oleh Pemohon.

Dalam permohonan ini kami akan bagi dalam dua bagian. Yang pertama eksepsi dan yang kedua adalah pokok permohonan.

Terkait dengan eksepsi yang pertama menyangkut kewenangan Mahkamah Konstitusi. Bahwa dalam permohonan itu kami berpendapat bahwa Mahkamah Konstitusi tidak berwenang untuk mengadili perkara yang diajukan oleh Pemohon, terutama menyangkut ambang batas atau legal standing bahwa Kabupaten Tolikara dengan jumlah penduduk 223.205 jiwa memenuhi syarat 2%. Sementara perolehan suara hasil pleno rekapitulasi KPU, pasangan calon terpilih atau Pihak Terkait memperoleh suara 118.680, sementara Pemohon adalah 79.020.

Sehingga selisihnya melampau ambang batas yang ditentukan atau 29%.

Yang berikut menyangkut pokok perkara. Pada prinsipnya Pemohon mendalilkan lima hal pokok yang diajukan dalam pokok perkara. Yang pertama, keberatan terhadap daftar pemilihan tetap atau DPT. Kemudian yang kedua kesalahan hasil penghitungan suara. Dan yang ketiga, pelanggaran Termohon di 18 distrik sehubungan dengan rekomendasi Panwas Kabupaten Tolikara. Yang keempat, money politics oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1. Serta yang kelima sistem noken yang hanya digunakan di Distrik Bokoneri.

Terkait dengan pokok yang diajukan oleh Pemohon, maka Termohon dengan tegas membantah semua dalil yang diajukan oleh Pemohon kecuali hal-hal yang diakui.

Terkait dengan penetapan DPT bahwa pada awal penetapan DPT pemuktahiran data yang dilakukan oleh Termohon itu telah melibatkan semua pihak terutama pasangan calon juga diundang dan ketika itu tidak ada keberatan dari siapapun terutama pasangan calon yang hadir.

Sehingga DPT yang ditetapkan oleh Termohon itu disetujui oleh semua pihak.

Yang kedua terkait dengan kesalahan hasil penghitungan suara.

Dalil Pemohon tersebut adalah tidak benar karena Kabupaten Lanny ...

Tolikara terdiri dari 46 distrik, 582 TPS. Dalam proses rekapitulasi di tingkat kabupaten itu berdasarkan hasil yang diterima atau di dapat dari semua proses rekapitulasi di tingkat di bawah mulai dari TPS sampai ke PPD dan kemudian ditetapkan di KPU Kabupaten Tolikara. Bahwa apa yang didalilkan oleh Pemohon terkait dengan perolehan suara bahwa

(42)

Pemohon mengklaim bahwa memperoleh suara, yaitu 61.420 atau urutan pertama. Kemudian yang berikut Pihak Terkait memperoleh suara 43.014 atau urutan kedua. Dan perolehan atau rangking ketiga adalah Nomor Urut 2 dengan 11.782.

Bahwa dalil permohonan tersebut adalah tidak benar karena Pemohon hanya mendasarkan perhitungan tersebut pada 28 distrik, minus 18 distrik, sehingga memang wajar kalau 28 distrik untuk sementara unggul, tetapi belum dihitung dengan 18 distrik yang lainnya.

Jadi, dalil Pemohon tersebut adalah tidak benar karena proses atau finalisasi dari 46 distrik di Kabupaten Tolikara itu belum dilakukan baru 28 distrik.

Selanjutnya terkait dengan rekomendasi Panwas Kabupaten Tolikara Nomor 09/Pws dan seterusnya. Bahwa benar Termohon pernah menerima rekomendasi yang diajukan oleh Panwas Kabupaten Tolikara.

Akan tetapi, berdasarkan PKPU Nomor 5 Tahun 2015 tentang penyelesaian pelanggaran administrasi Termohon telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

Yang pertama, mengklarifikasi dengan pihak-pihak yang dianggap penting. Antara lain yang pertama adalah semua PPD yang ada di 18 distrik diundang oleh Termohon untuk diklarifikasi tentang rekomendasi yang diajukan oleh panwas. Rekomendasi tersebut meminta kepada panwas ... KPU dalam hal ini yang Termohon untuk melakukan PSU di 18 distrik. Setelah menerima itu, kemudian Termohon mengundang PPD pada 18 distrik dimaksud dan untuk melakukan klarifikasi.

Yang kedua, Termohon juga mengundang panwas di tingkat lapangan, PPL untuk melakukan klarifikasi terhadap rekomendasi yang dilakukan oleh panwas.

Dan yang ketiga, Termohon juga melakukan klarifikasi kepada pihak keamanan yang bertugas pada semua TPS-TPS yang tersebar di 18 distrik.

Dan hasil klarifikasi tersebut bahwa apa yang direkomendasikan oleh Panwas Kabupaten Tolikara tidak ada alasan kuat atau bukti kuat yang mendukung untuk dilakukannya PSU karena, Majelis Hakim yang terhormat, rekomendasi yang diberikan oleh Panwas Kabupaten Tolikara hanya dua lembar kertas ini, tanpa ada bukti yang mendukung, tanpa ada Berita Acara klarifikasi dengan saksi-saksi yang mengadukan pelanggaran tersebut. Setelah melakukan klarifikasi, kemudian Pihak Termohon juga berusaha untuk mengklarifikasi dengan panwas, ternyata apa yang terjadi? Dua hari panwasnya tidak bisa dihubungi. Maaf, tiga hari, tiga hari tidak bisa dihubungi.

Dan yang lebih aneh lagi, sekretariat panwas dipindahkan ke Kantor Polres Kabupaten Tolikara sehingga menurut Termohon bahwa apa yang diminta oleh panwas dalam rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti, telah diklarifikasi kepada pihak-pihak yang

(43)

berkepentingan, semua stakeholder yang berkepentingan telah diklarifikasi.

Tetapi hasilnya berdasarkan Pleno KPU Kabupaten Tolikara memutuskan untuk meneruskan proses penghitungan suara pada 18 distrik yang dimaksud. Sebelum saya melanjutkan soal rekomendasi panwas, izin, Majelis Hakim yang terhormat, jika diberikan kesempatan, Ketua KPU Tolikara bisa menyampaikan beberapa hal. Mungkin bisa dipanggil, terima kasih.

199. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya, itu ada persoalan yang diajukan oleh Pemohon, ya. Pemohon mengatakan ada rekomendasi panwas untuk dilakukan PSU di 18 distrik.

Kenapa tidak dilakukan atau sudah dilakukan? Silakan.

200. TERMOHON PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017: HOSEA GENONGGA

Mohon izin. Kami KPU Tolikara setelah menerima rekomendasi, kami sesuai dengan penjelasan Pengacara bahwa kami melakukan rekomendasi panwas, menindaklanjuti rekomendasi panwas itu.

201. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya.

202. TERMOHON PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017: HOSEA GENONGGA

Untuk ke ... kepada tingkat bawah, kita memanggil semua PPD, termasuk mereka yang datang juga panwas distrik.

203. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Berapa PPD yang dipanggil?

204. TERMOHON PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017: HOSEA GENONGGA

18 distrik.

205. KETUA: ARIEF HIDAYAT

18 distrik dipanggil semua?

Referensi

Dokumen terkait

1 Diabetes melitus tipe 2 sering juga di sebut diabetes life style karena penyebabnya selain faktor keturunan, faktor lingkungan meliputi usia, obesitas, resistensi insulin,

Contoh makna ambiguitas kita dapat lihat dalam dialog atau percakapan Neni yang menawarkan; ‘kalo jadi kita nae jo pa ngana neh’ kalimat ini memiliki makna dasar yaitu ‘saya naik

Bahwa untuk dapat mengajukan permohonan penyelesaian perselisihan hasil pemilihan Walikota dan Wakil WaJikota Jayapura Tahun 2017 ke Mahkamah Konstitusi, Pemohon harus

Perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 ayat (3) dan ayat (8) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2Ol5 tentang

Kombinasi perlakuan jenis auksin 0 mM (kontrol) dengan bobot sucker 1500- 2000 g menghasilkan jumlah anak daun rachis tidak sempurna lebih banyak di persemaian

Indikator variabel ini adalah suatu yang ada pada diri indvidu yang menggerakkan atau membangkitkan individu untuk menggunakan majalah Gi- ZoNE dalam memenuhi

Untuk mencoba jenis serangan yang sudah tergolong jenis modern, dibutuhkan data yang jumlahnya sangat besar dan mengandung 2 n blok pasangan plainteks- cipherteks yang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan sampai sejauh mana pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Per Share