• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. bahwa kewenangan memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hasil pemilihan sebagaimana dimaksud c.bahwa...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "b. bahwa kewenangan memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hasil pemilihan sebagaimana dimaksud c.bahwa..."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

l ●RES:DEN RttPU8LIK lNDONES:A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS

HAKIM AGUNG DAN HAKIM KONSTITUSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a.

bahwa perkara perselisihan

hasil

pemilihan gubernur,

bupati, cian waiikota diperiksa dan diadili

oleh

Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya

badan peradilan khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 157

ayat (3) dan ayat (8)

Undang-Undang

Nomor

8

Tahun 2OLS tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

1 Tahun

2OLS tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun 2Ol4 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah

diubah dengan Putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 105/PUU-XIII|2O1S tanggal 11 November 2Ol5;

b.

bahwa kewenangan memeriksa dan mengadili perkara perselisihan

hasil pemilihan

sebagaimana dimaksud dalam

huruf

a, merupakan tugas dan tanggung jawab

tambahan Mahkamah Konstitusi, kepada

Hakim Konstitusi dan Pegawai di lingkungan Kepaniteraan dan

Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi

perlu diberikan honorarium;

c.bahwa...

(2)

C.

PRttSi鬱 N REPU8LIK INDONESiA

2

bahwa Peraturan Pemerintah Nomor

55 Tahun

2OL4

tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung dan

Hakim

Konstitusi sebagaimana

telah diubah

dengan

Peraturan Pemerintah Nomor

90

Tahun

2Ol4

tentang Perubahan

Atas Peraturan

Pemerintah

Nomor

55

Tahun 2Ol4 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung dan Hakim Konstitusi belum mempertimbangkan

honorarium bagi Hakim Konstitusi

sehingga perlu diubah;

bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam

huruf a, huruf b,

dan

huruf c

perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor

55

Tahun 2Ol4 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung dan Hakim Konstitusi;

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2Ol4 tentang

Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2014 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5588)

sebagaimana

telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2OI4 tentang

Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota Menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun

2Ol5

Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia Nomor 5678)';

d.

Mengingat : 1.

2.

3. Peraturan

(3)

Menetapkan :

PRESIDttN

EPU8LIK INDONESiA

-3

3.

Peraturan Pemerintah Nomor

55 Tahun 2Ol4

tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung

dan

Hakim

Konstitusi (Lembaran Negara Republik

Indonesia

Tahun 2Ol4 Nomor 154)

sebagaimana

telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

90 Tahun

2Ol4 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2Ol4 tentang Hak Keuang€rn dan Fasilitas Hakim Agung dan Hakim Konstitusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 322)';

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS HAKIM AGUNG

DAN HAKIM KONSTITUSI.

Pasal I

Di antara ketentuan Pasal 13 dan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2014 tentang Hak Keuangan

dan Fasilitas Hakiln Agung dan Hakirn Konstitusi(Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 154)

sebagairnana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2014 tentang Pembahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2014 tentang Hak Keuangan

dan Fasilitas Hakiin Agung dan Hakiin Konstitusi(Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 322),

disisipkan 3(tiga)pasal bam,yakni Pasal 13A,Pasal 13B, dan Pasa1 13C yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13A

(1)

Dikecualikan

dari

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 bagi Hakim Konstitusi yang memeriksa

dan

mengadili perkara perselisihan

hasil

pemilihan gubernur, bupati, dan walikota diberikan honorarium.

(2) Honorarium

(4)

(2)

PRESiDEN REPUBLIK INDONESiA

-4-

(21 Honorarium

sebagaimana

dimaksud pada ayat

(1)

diberikan sampai dengan terbentuknya badan peradilan

khusus yang memeriksa dan mengadili

perkara perselisihan

hasil pemilihan gubernur, bupati,

dan walikota.

Pasal 13E}

Ketentuan pemberian honorarium

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13A berlaku

juga

bagi gugus tugas

dan/atau

pegawai

di

lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.

Ketentuan pemberian honorarium bagi

Hakim

Konstitusi, gugus tugas dan/atau pegawai

di

lingkungan

Kepaniteraan

dan Sekretariat

Jenderal Mahkamah Konstitusi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13A dan Pasal 138 ayat (1) diatur

dengan

Peraturan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi.

Pasal 13C

Jenis dan besaran honorarium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A dan Pasal 13B diatur dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi setelah mendapat persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.

Pasal

Peraturan

Pemerintah diundangkan.

mulai berlaku pada

tanggal

Agar

(5)

REPUJ'1,i'1535'r'o

-5

Agar setiap orang mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini

dengan

penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di」 akarta

pada tangga1 29 Fcbruari 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

」OKOヽ

VIDODO

Diundangkan di」akarta pada tanggal l Marct 2016

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H.LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 37

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

Asisten Deputi Bidang Politik,Hukurn,dan gan,

(6)

PRES:DEN

R EIPUBL:K :NDONES:A PEN」

ELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS

HAKIM AGUNG DAN HAKIM KONSTITUSI

UMUM

Perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 157 ayat (3) dan ayat (8) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2Ol5 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2Ol4

tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Wali Kota

Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah

diubah dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

105/PUU-

XIII/2015 tanggal 11

November

2015, diperiksa dan diadili

oleh

Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan khusus.

Kewenangan memeriksa

dan

mengadili perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur,

bupati, dan

walikota sampai dibentuknya badan peradilan khusus sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor

8 Tahun

2OLS merupakan

tugas dan

tanggung

jawab

tambahan

Mahkamah Konstitusi selain kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor

24

Tal:run 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2oll

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2OO3 tentang Mahkamah Konstitusi, sehingga kepada Hakim konstitusi perlu diberikan honorarium.

Peraturan

(7)

PRESIDEN

REIPUE3L:K INDONEISIA

-2

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2014 tentang Hak Keuangan

dan

Fasilitas Hakim Agung

dan

Hakim Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

90

Tahun

2Ol4

tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

55

Tahun

2Ol4

tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung dan Hakim Konstitusi tidak memungkinkan

bagi Hakim Agung dan Hakim Konstitusi

untuk

menerima honorarium, sehingga perlu diubah.

Honorarium atas tugas dan tanggung jawab tambahan dimaksud diberikan

juga

kepada gugus tugas

dan/atau

pegawai

di

lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi, mengingat pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tambahan Mahkamah Konstitusi daiarn memeriksa

dan

mengadili perkara perselisihan

hasil

pemilihan gubernur, bupati,

dan

walikota didukung oleh gugus tugas dan/atau

pegawai di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.

Peraturan Pemerintah ini mengatur antara lain mengenai:

1. pengecualian ketentuan Pasal

13

Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2Ol4 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung dan

Hakim

Konstitusi,

yakni Hakim

Konstitusi

yang

memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hasil pemilihan gubernur, bupati, dan walikota diberikan honorarium; dan

2.

pemberian honorarium kepada gugus

tugas dan/atau

pegawai di

lingkungan

Kepaniteraan

dan Sekretariat Jenderal

Mahkamah Konstitusi.

II.

PASAI-, DEI\4I PASAL

Pasal I

Pasal 13A

Cukup jelas.

Pasal 13B

(8)

PRES:Eltt N REPU8LIK lNDONEIS:A

-3-

Pasal 13E}

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "gugus tugas

dan/atau

pegawai" adalah perangkat yang

memberikan dukungan kepada Mahkamah Konstitusi dalam rangka menyelesaikan perkara perselisihan

hasil

pemilihan

gubernur, bupati, dan walikota yang terdiri

atas

pegawai

di

lingkungan Kepaniteraan

dan

Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi, tenaga perbantuan instansi, dan tenaga perbantuan noninstansi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 13C

Ctrkup jelas"

Pasal II

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5851

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rekomendasi dari Tim Persiapan New Normal (TPNN) GKJ Kabluk Semarang yang telah di wartakan beberapa waktu lalu bahwa Ibadah Minggu dan Ibadah Khusus selama

RPJMD sebagai dokumen perencanaan strategis dirumuskan berdasarkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang konsisten dengan visi, misi dan program Kepala Daerah

7) Melakukan gerakan dengan full ROM dan menahan posisinya diakhir tanpa tahanan. Ekstremitas yang tidak dites diposisikan abduksi untuk mencegah gangguan gerakan

Kombinasi perlakuan jenis auksin 0 mM (kontrol) dengan bobot sucker 1500- 2000 g menghasilkan jumlah anak daun rachis tidak sempurna lebih banyak di persemaian

Yang jelas loyalitas tidak dapat tercipta apabila konsumen tidak menggunakan produk barang atau jasa dari produsen, karena konsumen harus mengetahui terlebih dahulu barang

Kriteria inklusi kasus adalah pasien DM tipe 2 berusia 20- 60 tahun yang berobat di Poliklinik Saraf dan Penyakit Dalam RSUP Sanglah, bersedia menjadi subjek

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan sampai sejauh mana pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Per Share

Pada tabel 2 merupakan data sinyal kardiografi dengan kondisi pasien normal dan pasien dengan memiliki kelainan jantung jenis Myocardial Infarction serta untuk gambaran