• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 1995

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 1995"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG

ORGANISASI DAN TATAKERJA

DINAS PARIWISATA PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TEMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka meningkatkan tugas-tugas pembinaan kepariwisataan agar lebih berdayaguna dan berhasil guna, serta menunjang terwujudnya titik berat otonomi Daerah pada Daerah Tingkat II di pandang perlu menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I dan Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II ;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud sebagaimana tersebut pada huruf a konsideran Menimbang ini perlu menata kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1982 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 17 Tahun 1986 dengan menetapkannya kembali dalam suaru Peraturan Daerah.

MENGINGAT : 1. Unclang-undang Nomor 2 Tahun 1950tentang Pemhentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 3037) ;

3. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 3427) ;

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat I (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 3144) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 3373) ;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 1993 tentang Pedoman Pembentukan Orga nisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I dan Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II ;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Peruhahan :

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Wilayah dan Daerah :

10.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Tingkat II ;

11.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1992 tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan dalam Bidang Kepariwisa-taan kepada Daerah Tingkat II.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah, adalah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

b. Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur:

(3)

c. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

d. Dinas Pariwisata Daerah, adalah Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

e. Kepala Dinas Pariwisata Daerah, adalah Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

f. Wisata, adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata ;

g. Wisatawan, adalah orang yang melakukan kegiatan wisata ;

h. Pariwisata. adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha- usaha yang terkait dibidang tersebut ;

i. Kepariwisataan, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata ;

j. Lingkungan Wisata, adalah Sub-sub kawasan wisata ;

k. Obyek dan Daya Tarik Wisata, adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata ;

l. Usaha Sarana Pariwisata, adalah penyediaan fasilitas serta pelayanan yang diperlukan dalam penyelenggaraan kepariwisataan ;

m. Usaha Jasa Pariwisata. adalah meliputi segala sesuatu yang herhubungan dengan penyediaan jasa perencanaan. jasa pelayanan dan jasa penyelenggaraan kepariwisataan :

n. Usaha Kawasan Pariwisata, adalah suatu usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan prasarana dan sarana untuk pengembangan pariwisata ;

o. Promosi Pariwisata, adalah upaya dan kegiatan secara sistematis yang dilaksanakan oleh Daerah guna merangsang masyarakat agar menggunakan waktu luangnya untuk melaksanakan perjalanan wisata di dan ke Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2

(1) Dinas Pariwisata adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah ;

(4)

(2) Dinas Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Pariwisata yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah

Pasal 3

Dinas Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang kepariwisataan dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas Pariwisata mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan operasional dalam pengembangan kepariwisataan :

b. Penyelenggaraan kegiatan pemasaran wisata :

c. Pemberian himhingan dan perizinan sesuai dengan kehijaksanaan Guhernur Kepala Daerah :

d. Pembinaan pengawasan dan pengendalian dalam pengembangan obyek dan daya tarik wisata serta sarana wisata :

e. Kordinasi dalam peningkatan kepariwisataan : f. Pengelolaan ketatausahaan ;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah.

BAB III ORGANISASI

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari : a. Kepala Dinas ;

b. Bagian Tata Usaha ;

c. Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata ; d. Sub Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata ; e. Sub Dinas Bina Pemasaran ;

f. Sub Dinas Penyuluhan ; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas : h. Kelompok Jabatan Fungsional ;

(2) Bagian Tata Usaha dan Sub Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pariwisata.

(5)

BAGIAN PERTAMA KEPALA DINAS PARIWISATA

Pasal 6

Kepala Dinas Pariwisata mempunyai tugas memimpin Dinas Pariwisata dalam perumusan perencanaan kebijaksanaan, pelaksanaan pemhangunan dan pengembangan di bidang kepariwisataan.

menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian teknis pengembangan dan pembangunan obyek dan daya tarik wisata, prasarana dan sarana wisata.

BAGIAN KEDUA BAGIAN TATA USAHA

Pasal 7

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, perlengkapan, keuangan. kepegawaian, hukum. organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat.

Pasal 8

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam pasal 7 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata Usaha mempunyai rungsi :

a. Penyusunan rencana dan program dibidang kepariwisataan ; b. Pelaksanaan penyusunan anggaran dan pelaporan ;

c. Penyiapan data bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, informasi dan hubungan masyarakat ;

d. Pembinaan organisasi dan tatalaksana

e. Pengelolaan tatausaha keuangan. kepegawaian dan perlengkapan ; f. Pengelolaan urusan rumah tangga. surat menyurat dan kearsipan ; g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

Pariwisata Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 9

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Perencanaan ; c. Sub Bagian Keuangan ; d. Sub Bagian Kepegawaian.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

(6)

Pasal 10

(1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :

a. Melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan dan penggan- daan ;

b. Melaksanakan tata kearsipan

c. Menyusun rencana kebutuhan. melakukan tata usaha serta peme- liharaan perlengkapan dan peralatan kantor :

d. Menyusun perencanaan dan mengurus pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor ;

e. Mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas pro-tokol;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Bagian Perencanaan, mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan penyusunan rencana serta program kegiatan dan pengembangan kepariwisataan ;

b. Menyiapkan hahan himhingan teknis pelaksanaan program kerja c. Mengumpulkan hahan dan menyusun rancangan produk hukum

dan penataan perundangan ;

d. Menyiapkan hahan untuk penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan :

e. Menyiapkan hahan dalam rangka pemherian informasi kepariwisataan ;

f. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan program kegiatan dan pengembangan kepariwisataan ;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya ;

(3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana anggaran rutin dan anggaran pembangunan b. Melaksanakan tata usaha keuangan anggaran rutin dan anggaran

pembangunan ;

c. Menyusun laporan dan pertanggungjawahan keuangan ; d. Mengurus gaji dan pembayaran keuangan lainnya ; e. bimbingan teknis tentang administrasi keuangan ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya ;

(4) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas :

a. Menyusun dan memelihara data pegawai serta menyiapkan bahan dan memproses pengangkatan, kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, hukuman jabatan, pemberhentian, pemindahan, cuti, bebas tugas, kenaikan gaji berkala dan segala sesuatu yang herhubungan dengan kepegawaian ;

b. Menyiapkan bahan dan melakukan upaya dalam rangka meningkatkan disiplin pegawai ;

c. Menyiapkan rencana pengembangan dan pendidikan pegawai d. Mengurus kesejahteraan pegawai

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diherikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan hidang tugasnya.

(7)

BAGIAN KETIGA

SUB DINAS OBYEK EDAN DAYA TARIK WISATA Pasal 11

Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan kawasan wisata. obyek dan daya tarik wisata serta rekreasi dan hiburan umum.

Pasal 12

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam pasal 11 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata, mempunyai fungsi :

a. Penyusunan analisa dan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan obyek dan daya tarik pariwisata, rekreasi dan hiburan umum ;

b. Pengaturan dan pembinaan dalam pengusahaan obyek dan daya tarik pariwisata. rekreasi dan hiburan umum ;

c. Pemberian rekomendasi usaha obyek dan daya tarik pariwisata, rekreasi dan hiburan umum :

d. Pemberian ijin usaha kawasan pariwisata ;

e. Evaluasi, pengawasan dan penyusunan laporan kegiatan pengusahaan obyek dan daya tarik pariwisata, rekreasi dan hiburan umum ;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Parwisata Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 13

(1) Sub Dinas Bina Ohyek dan Daya Tarik Wisata terdiri dari : a. Seksi Ohyek Wisata

b. Seksi Atraksi Wisata

c. Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata.

Pasal 14

(1) Seksi Obyek Wisata, mempunyai tugas :

a. Menyusun rancangan pedoman dan petunjuk teknis pelayanan serta fasilitas pengusahaan obyek wisata ;

b. Mengumpulkan dan mengolah usaha pembinaan dan pengem- bangan pengusahaan obyek wisata ;

c. Menyiapkan ijin atau rekomendasi usaha kawasan wisata :

d. Menyiapkan dan menyajikan data pengusahaan kawasan obyek wisata ;

(8)

e. Meyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan pembinaan dan pengembangan kawasan pengusahaan obyek wisata ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata sesuai dengan bidang tugasnya ;

(2) Seksi Atraksi Wisata, mempunyai tugas :

a. Menyusun rancangan pedoman dan petunjuk teknis penyeleng- garaan kegiatan atraksi wisata :

b. Mengumpulkan dan mengolah bahan pembinaan dan pengembangan serta menyelenggarakan kegiatan atraksi wisata ; c. Menyiapkan rekomendasi penyelenggaraan atraksi wisata : d. Menyiapkan dan menyajikan data pengusahaan atraksi wisata : e. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pembinaan

dan pengembangan atraksi wisata ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata sesuai dengan bidang tugasnya :

(3) Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum, mempunyai tugas :

a. Menyusun rancangan pedoman dan petunjuk teknis pengusahaan rekreasi dan hiburan umum

b. Mengumpulkan, mengolah bahan pembinaan dan pengembangan pengusahaan rekreasi dan hiburan umum ;

c. Menyiapkan rekomendasi dalam rangka ijin usaha pengusahaan rekreasi dan hiburan umum ;

d. Menyiapkan dan menyajikan data pengusahaan rekreasi dan hiburan umum ;

e. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pembinaan dan pengembangan pengusahaan rekreasi dan hiburan umum;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata sesuai dengan bidang tugasnya.

BAGIAN KEEMPAT

SUB DINAS BINA USAHA SARANA PARIWISATA Pasal 15

Sub Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dalam rangka pengembangan sarana pariwisata. lingkungan pariwisata dan usaha jasa pariwisata.

Pasal 16

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 15 Peraturan Daerah ini. Sub Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata mempunyai rungsi:

a. Penyusunan pedoman / petunjuk teknis penyelenggaraan usaha akomodasi. rumah makan dan bar, lingkungan pariwisata serta jasa pariwisata :

(9)

b. Pembinaan dalam pengembangan usaha akomodasi. rumah makan dan bar lingkungan pariwisata serta usaha jasa pariwisata ;

c. Penyiapan rekomendasi dibidang usaha sarana pariwisata ;

d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pembinaan umum dan pengembangan dibidang usaha sarana pariwisata ;

e. Pelaksanaan kordinasi instansi terkait dalam rangka peningkatan dan pengembangan dibidang sarana pariwisata ;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 17

(1) Sub Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata terdiri dari : a. Seksi Akomodasi ;

b. Seksi Rumah Makan dan Bar :

c. Seksi Lingkungan dan Usaha Jasa Pariwisata .

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata.

Pasal 18

(1) Seksi Akomodasi mempunyai tugas:

a. Menyusun rancangan pedoman/petunjuk teknis penyelenggaraan usaha akomodasi :

b. Menghimpun dan mengolah bahan pembinaan umum dan pengembangan usaha akomodasi

c. Menyiapkan rekomendasi dalam rangka perijinan dibidang usaha akomodasi ;

d. Menghimpun. mengolah dan menyajikan data usaha akomodasi;

e. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pembinaan umum dan pengembangan usaha akomodasi ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Sarana Pariwisata sesuai dengan bidang tugasnya;

(2) Seksi Rumah Makan dan Bar, mempunyai tugas :

a. Menyusun rancangan pedoman/petunjuk teknis penyelenggaraan rumah makan dan bar ;

b. Menghimpun dan mengolah bahan pembinaan umum dan pengembangan rumah makan dan bar ;

c. Menyiapkan rekomendasi dibidang usaha rumah makan dan bar d. Menghimpun, mengolah dan menyajikan data rumah makan dan

bar

e. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pembinaan umum dan pengembangan rumah makan dan bar ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata sesuai dengan bidang tugasnya ;

(3) Seksi Lingkungan dan Usaha Jasa Pariwisata, mempunyai tugas : a. Menyusun rancangan pedoman/petunjuk teknis pengelolaan

lingkungan dan jasa pariwisata

(10)

b. Menghimpun dan mengolah hahan pembinaan umum dan pngembangan pengelolaan lingkungan pariwisata dan jasa pariwisata:

c. Menyiapkan rekomendasi dalam rangka pengelolaan lingkungan dan perijinan usaha jasa pariwisata ;

d. Menghimpun. mengolah dan menyajikan data lingkungan dan usaha jasa pariwisata

e. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pembinaan umum dan pengelolaan lingkungan dan usaha jasa pariwisata ; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Usaha Sarana Pariwisata sesuai dengan bidang tugasnya ;

BAGIAN KELIMA

SUB DINAS BINA PEMASARAN Pasal 19

Sub Dinas Bina Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemasaran analisa pasar, promosi dan publikasi serta pelayanan informasi kepariwisataan.

Pasal 20

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 19 Peraturan Daerah ini. Sub Dinas Bina Pemasaran mempunyai fungsi :

a. Analisa dan penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan pasar pariwisata ;

b. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pasar pariwisata ;

c. Penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan kegiatan promosi, publikasi dan pelayanan inforrnasi pariwisata ;

d. Penyiapan rekomendasi penyelenggaraan promosi publikasi dan informasi pariwisata ;

e. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pemasaran pariwisata ;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 21

(1) Sub Dinas Bina Pemasaran terdiri dari : a. Seksi Analisa Pasar ;

b. Seksi Promosi ;

c. Seksi Pelayanan Informasi.

(11)

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Bina Pemasaran

Pasal 22

(1) Seksi Analisa Pasar, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan dan menyajikan data kegiatan pasar ;

b. Menyusun rancangan pedoman dan petunjukteknis analisa pasar;

c. Menyiapkan bahan, mengolah dan menganalisa kegiatan pasar dalam rangka pengembangan pasar pariwisata ;

d. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan analisa pasar pariwisata :

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pemasaran sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Promosi. mempunyai tugas :

a. Menyiapkan dan menyajikan data kegiatan promosi dan puhlikasi pariwisata ;

b. Menyusun rancangan pedoman dan petunjuk teknis serta pengembangan kegiatan promosi dan publikasi pariwisata ;

c. Menyiapkan, mengolah dan mendistribusikan bahan kegiatan sarana promosi dan publikasi pariwisata ;

d. Menyiapkan rekomendasi, penyelenggaraan promosi dan publikasi pariwisata ;

e. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan promosi dan publikasi pariwisata ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pemasaran sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Seksi Pelayanan Informasi, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan dan menyajikan data kegiatan informasi pariwisata;

b. Menyusun rancangan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan informasi pariwisata ;

c. Menyiapkan, mengelola dan memberikan pelayanan bahan informasi pariwisata ;

d. Menyiapkan rekomendasi informasi pariwisata ;

e. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan informasi pariwisata ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pemasaran sesuai dengan bidang tugasnya.

BAGIAN KEENAM SUB DINAS PENYULUHAN

Pasal 23

Sub Dinas Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan ketenagakerjaan pariwisata dan peran masyarakat serta penyelenggaraan wisata nusantara.

(12)

Pasal 24

Untuk melaksanakan tugas dimaksud dalam pasal 23 Peraturan Daerah ini. Sub Dinas Penyuluhan mempunyai fungsi :

a. Pembinaan dan pengembangan tenaga kerja pariwisata, penyuluhan masyarakat dan penyelenggaraan wisata nusantara :

b. Pelaksanaan bimbingan dan penyusunan petunjuk teknis tentang pengembangan tenaga kerja pariwisata, penyuluhan masyarakat dan penyelenggaraan wisata remaja dan wisata nusantara ;

c. Penyusunan dan penyelenggaraan program pendidikan dan latihan dalam bidang kepariwisataan ;

d. Penyiapan rekomendasi dan ijin kekaryaan pariwisata ;

e. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan penyuluhan dan pelatihan tenaga kerja pariwisata, masyarakat serta penyelenggaraan wisata nusantara ;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 25

(1) Sub Dinas Penyuluhan terdiri dari : a. Seksi Ketenagakerjaan ;

b. Seksi Bimbingan Masyarakat ; c. Seksi Wisata Nusantara ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penvuluhan.

Pasal 26

(1) Seksi Ketenagakerjaan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan rancangan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan penyuluhan dan pelatihan tenaga kerja pariwisata :

b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pariwisata ;

c. Menyiapkan dan menyajikan data kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pariwisata ;

d. Menyiapkan rekomendasi dalam rangka perijinan kekaryaan pariwisata ;

e. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan tenaga kerja pariwisata ;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Bimbingan Masyarakat, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan rancangan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan bimbingan masyarakat ;

b. Menyiapkan dan menyajikan data kegiatan pelaksanaan bimbingan masyarakat :

c. Melaksanakan bimbingan masyarakat dibidang kepariwisataan;

(13)

d. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan peningkatan peran masyarakat ;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Seksi Wisata Nusantara, mempunyai tugas :

a. Menyiapkan rancangan pedoman, petunjuk teknis dan bahan penyelenggaraan wisata remaja dan wisata nusantara ;

b. Menyiapkan dan menyajikan data penyelenggaraan wisata remaja dan wisata nusantara ;

c. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan wisata remaja dan wisata nusantara :

d. Menyiapkan rekomendasi penyelenggaraan wisata remaja dan wisata nusantara ;

e. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan penyelenggaraan wisata remaja dan wisata nusantara :

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan sesuai dengan bidang tugasnya.

BAGIAN KETUJUH

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 27

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata adalah unsur penunjang yang pembentukannya ditentukan oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan kriteria yang akan ditetapkan kemudian.

Pasal 28

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata akan diatur lebih lanjut sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

BAGIAN KE DELAPAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 29

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata akan diatur lebih lanjut sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 30

(1) Kelompok Jahatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 Peraturan Daerah ini terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang dan keahliannya ;

(2) Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pariwisata Daerah ;

(14)

(3) Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional pada ayat (1) pasal ini serta pembinaannya diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 31

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Pariwisata Daerah, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi menerapkan prinsip kordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antara satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing.

Pasal 32

(1) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Pariwisata Daerah, mengkordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya ;

(2) Setiap Pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mentaati petunjuk- petunjuk dan hertanggung jawab kepada atasan masing-masing, menyampaikan laporan berkala tepat waktu :

(3) Laporan penyelenggaraan tugas Dinas Pariwisata disampaikan kepada Gubernur Kepala Daerah secara berkala dan tepat waktu serta dikordinasikan oleh Bagian Tata Usaha ;

(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi, diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

BAB V

PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 33

(1) Kepala Dinas Pariwisata diangkatdan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri;

(2) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Pariwisata diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Pariwisata ; (3) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Unit Pelaksana Teknis

Dinas dan Jabatan-jabatan lain dilingkungan Dinas Pariwisata dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(15)

Pasal 34

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini. sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah.

Pasal 35

Dengan herlakunya Peraturan Daerah ini. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1982 dan Nomor 17 Tahun 1986 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 36

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Ditetapkan di : Surabaya

Pada tangal : 29 Desember 1995

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I

JAWA TIMUR Ketua,

ttd

TRIMARJONO, SH

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Ttd

M. BASOFI SOEDIRMAN

Disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 2 Mei 1996 Nomor 82 Tahun 1996

MENTERI DALAM NEGERI ttd

MOH. YOGIE. S.M.

(16)

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 10 Oktober 1996 Nomor 11 Tahun 1996 Seri D.

Sesuai dengan aslinya A.n. SEKRETARIS WILAYAH /

DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Kepala Biro Hukum

ttd

PUTU SETIAWAN, SH Pembina

NIP 510 057 151

A.n.GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

ASISTEN KETATAPRAJAAN

ttd.

Drs. SOENARJO Pembina Utama Madya

NIP 010 052 819

(17)

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

NOMOR : 9 TAHUN 1995 TANGGAL : 29 DESEMBER 1995 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

DINAS PARIWISATA DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I

JAWA TIMUR Ketua,

ttd

TRIMARJONO, SH

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Ttd

M. BASOFI SOEDIRMAN

(18)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 1995

TENTANG

ORGANISASI EDAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

I. PENJELASAN UMUM.

Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah untuk mewujudkan penyelenggaraan titik berat otonomi daerah pada Daerah Tingkat II sebagaimana dimaksud pasal 11 Undang- undang Nomor 5 Tahun 1974 Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992, maka dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1992 sebagian urusan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur bidang kepariwisataan telah diserahkan kepada Daerah Tingkat II.

Dengan demikian maka tugas, fungsi dan kewenangan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur dibidang upaya peningkatan dan pengembangan kepariwisataan menjadi berubah, karena tugas-tugas operasional dan yang bersifat pelayanan kepada masyarakat dilakukan oleh Daerah Tingkat II, sedangkan Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I dititikberatkan pada pembinaan operasional.

Untuk menunjang pelaksanaan titik berat otonomi daerah di Daerah Tingkat II tersebut, maka berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 telah diatur kembali Organisasi Dinas Daerah dan khusus dalam penataan tugas, fungsi dan susunan organisasi Dinas Pariwisata Daerah telah ditetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 1993. 172

Sehubungan hal tersehut maka dipandang perlu untuk mengatur kembali tugas. fungsi dan susunan organisasi Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I Jawa Timur yang diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1982 juncto Nomor 17 Tahun 1987 dan menuangkan dalam suatu Peraturan Daerah.

Sesuai dengan kondisi Daerah dan beban kerja bidang kepariwisataan di Jawa Timur dan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 9 Desember 1994 Nomor 061/4115/SJ, maka Organisasi Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur menerapkan pola maksimal.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 sampai

dengan 2

: Cukup Jelas

Pasal 15 sampai dengan 26

: Cukup Jelas

Pasal 27 : Unit pelaksana teknis Dinas Pariwisata

Daerah dilapangan yang ada saat ini adalah Pond ok Remaja, yang merupakan unsur operasional dibidang jasa dan pela-yanan penyiapan kepada masyarakat.

Pasal 28 : Cukup Jelas

(19)

Pasal29 : Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok profesi dibidang Pustakawan, Arsiparis, Peneliti dan Pranata Komputer serta jabatan fungsional lain yang dibutuh-kan sesuai bidang tugas kepariwisataan.

Pasal 30 sampai 37

: Cukup Jelas

Referensi

Dokumen terkait

(1) Kepada siapapun dilarang untuk melakukan usaha penangkapan dan pengangkutan ikan di Jawa Timur, dengan menggunakan alat tangkap, alat pengangkut ikan

Pembangunan hutan tanaman juga dilakukan pada lahan milik secara swadaya maupun kemitraan dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya dengan industri primer hasil hutan kayu

Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8 Yogyakarta dikembangkan menggunakan framework CodeIgniter dengan fitur:

Hasil yang diperoleh tersebut di atas menunjukkan bahwa kemampuan bioreaktor hibrid bermedia pelepah sawit dalam mendegradasi senyawa organik yang terdapat pada limbah cair

yang keluar dari permukaan telur, Telur ikan terbang (Cyypsilurus) misalnya mempunyai banyak rambut-rambut likat yang panjang dan keriting (Gambar 3) yang digunakannya

Pada penelitian ini air yang masuk ke dalam membran sebelumnya dilakukan proses pengolahan awal terlebih dahulu menggunakan filter pasir dan karbon aktif, kedua filter ini

Harakat adalah tanda baca yang menyertai huruf Arab yang berfungsi untuk membentuk penyebutan seperti penambahan huruf vocal ‘a’ (fat-hah), seperti penambahan

Sesuai dengan kondisi Indonesia sekarang langkah yang paling tepat dalam pembangunan berwawasan kependudukan yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang besar