• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemustaka dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Strategi Pemustaka dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMUSTAKA DALAM PENELUSURAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK BAU BAU

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan ( S.I.P ) Jurusan Ilmu Perpustakaan

Pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

Oleh:

Alfiyyah Hidayatullah Buton 40400118046

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2022

(2)

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa yang bertanda tangan di bawa ini :

Nama : Alfiyyah Hidayatullah Buton

Nim : 40400118046

Tempat/ Tgl. Lahir : Pasarwajo/ 8 Juli 2000 Jurusan : Ilmu Perpustakaan Fakultas : Adab dan Humaniora

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemustaka Dalam Penelusuran

Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan karya sendiri. Jika kemuadian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 21 September 2022 Penulis,

Alfiyyah Hidayatullah Boton Nim : 40400118046

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

KATA PENGANTAR Assalamu'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan mengucapkan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Analisis Strategi Pemustaka Dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW, yang telah menghantarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang paling berjasa dan yang paling istimewa yaitu Ayahanda La Aliudi S.Pd dan Ibunda Sumarni serta saudara yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga sampai di tahap akhir baik berupa doa, materi dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Ilmu Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Semoga jasanya dapat di balas oleh Allah SWT.

Dalam penulisan skripsi ini , penulis melewati banyak proses yang cukup Panjang hingga sampai di tahap akhir skripsi ini dapat terselesaikan , tentunya banyak pihak yang berkontribusi di dalamnya. Oleh karena ini penulis mengucapkan terikamakasi pada pihak-pihak yang telah membantu, diantaranya:

1. Prof. Dr. H. Hamdan Juhanis, M.A., Ph. D., Rektor UIN Alauddin Makassar.

Bapak Prof.Dr.H Mardan, M.Ag. Wakil I Bidang Akademik, Bapak Prof. Dr.

Wahyudin, M.Hum. Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan, Bapak Prof. Dr. Darussalam, M.Ag. Wakil rector III

(6)

v

Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr.H. Kamaluddin Abu Nawas, M.Ag. Wakil Rektor IV Bidang kerjasama.

2. Dr.Hasyim Haddade,S.Ag.,M.Ag. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr.

Andi Ibrahim,S.Ag., S.S.,M.Pd. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.

Firdaus,M.Ag. Wakil Dekan II bidang Administrasi Umum, H.Muh. Nur Akbar Rasyid, M.Pd.,M.Ed.,Ph.D. Wakil dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Adab dan Humaniora.

3. Irvan Mulyadi, S.Ag.,S.S.,M.A. Sebagai ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Touku Umar, S.Hum.,M.I, sebagai Sekretaris Jurusan Imu Perpustakaan.

4. Marni,S.I.P.,M.IP. sebagai pembimbing I dan Drs. Samhi Muawan Djamal,M.Ag. sebagai pembimbing II yang sudah membimbing sehingga skripsi ii dapat terselesaikan.

5. Drs.H.Tawakkal Saleh, S.Sos., M.Ap. sebagai penguji I dan Nasrullah, S.IP., M.IP. Sebagai penguji II yang sudah memberikan saran dan masukan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Para Dosen Ilmu Perpustakaan dan staf tata usaha Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, membantu penulis dalam penyelesaian administrasi selama perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala Perpustakaan dan Pustakawan Perpustakaan Politeknik Bau Bau yang telah memberikan izin peneliti untuk melaksanakan penelitian dan membantu peneliti dalam melengkapi data data yang di perlukan dalam penulisan skripsi.

8. Kepada Dosen dan Mahasiswa Politeknik Bau Bau yang telah bersedia menjadi informan peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(7)

vi

9. Teman- teman seperjuangan dari Buton dan teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan Ksusnya untuk angkatan 2018 yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terimakasih atas segala bantuan yang telah di berikan, semoga Allah membalas kebaikan kalian. Penulis menyadari masi terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran akan menjadi bahan dan masukan untuk penulisan karya tulis ilmiah di masa yang akan datang.

Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis

Alfiyyah Hidayatullah Buton

(8)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TEBEL ... ix

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 6

D. Kajian Pustaka ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Strategi Penelusuran Informasi ... 13

B. Teknik Penelusuran Informasi ... 15

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 23

D. Integrasi Keislaman ... 25

(9)

viii BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 31

C. Sumber Data ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

E. Instrument Penelitian ... 38

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Strategi Pemustaka dalam Penelusuran Informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau ... 41

2. Kendala-kendala pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau ... 49

B. Pembahasan ... 54

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 58

B. Implikasi ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 69

(10)

ix

DAFTAR TABEL Tabel

Tabel 1 Informan Penelitian ... 38

(11)

x ABSTRAK Nama : Alfiyyah Hidayatullah Buton Nim : 40400118046

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemustaka Dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau

Skripsi ini membahas tentang Strategi Pemustaka Dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana strategi pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau dan kendala apa yang di hadapi pemustaka dalam Penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemustaka dalam penelusuran informasi di perustakaan Politeknik Bau Bau serta untuk megetahui kendala yang dihadapi pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deksriptif kualitatif yang memberikan gambaran mengenai strategi dan teknik pemustaka ketika melakukan penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau dengan menggunakan kualitatif dan deskriptif analisis. Data yang di kumpulkan berasal dari sumber wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian bahwa di perpustakaan Politeknik Bau Bau pemustaka lebih suka menelusuri informasi bahan pustaka Melalui OPAC, rak koleksi dan jaringan internet, namun pemustaka lebih sering menggunakan OPAC yaitu dengan memasukan judul buku maupun jurnal yang ingin di cari, pemustaka sudah paham akan penggunaannya sehingga pemustaka dapat dengan mudah menemukan informasi dengan bantuan OPAC. Kendala yang di hadapi pemustaka ketika melakukan penelusuran informasi yaitu terdapat pada sistem penelusuran dengan menggunakan OPAC yang dimana belum semua buku yang terdapat dalam perpustakaan terinput ke dalam OPAC dan petugas perpustakaan yang datang terlambat sehingga pemustaka harus menunggu lama untuk dapat mengakses jaringan internet .

Implikasi dalam penelitian ini adalah berbagai bentuk strategi pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau yaitu pemustaka melakukan penelusuran informasi melalui OPAC, penelusuran informasi melalui rak koleksi dan penelusuran informasi melalui jaringan internet. Strategi tersebut perlu di kembangkan dalam meningkatkan kemampuan pemustaka untuk menemukan informasi sesuai dengan kebutuhan.

Keyword : strategi pemustaka, penelusuran informasi

(12)

xi

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi suda menjadi kebutuhan utama bagi semua individu khususnya dalam dunia Pendidikan, sehingga harus di penuhi oleh setiap orang. Mahasiswa wajib memperoleh informasi berupa bahan-bahan yang berhubungan dengan matakuliahnya untuk mendukung dan menunjang kegiatan perkuliahan maka seorang mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam memperoleh informasi tersebut.

Semua orang dihadapkan dengan berbagai informasi yang dikemas dalam bentuk yang bisa di akses dengan mudah cepat diera globalisasi informasi. Hal ini menimbulkan ledakan informasi yang disinilah diperlukan strategi dan kemampuan pencarian informasi oleh mahasiswa agar mampu mengikuti perkembangan informasi, menemukannya dengan efektif dan efisien dan sesuai dengan kebutuhan.

Strategi penelusuran informasi sangat dibutuhkan oleh individu untuk memenuhi maksud dan tujuan dalam mencapai efektifitas diberbagai kegiatan penelusuran. Penelusuran informasi diperlukan karena adanya kebutuhan informasi yang semakin meningkat. Informasi telah menjadi alat masyarakat untuk mengambil sebuah keputusan, tanpa adanya informasi yang pasti, pengambilan keputusan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, oleh karena itu di digunakannya strategi penelusuran untuk mendapatkan informasi dengan cepat, tepat, dan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Temu kembali informasi yang digunakan saat ini khususnya perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu OPAC ( Online Acsess Cataloguing ) yang merupakan output dari sistem temu kembali informasi yang di dalamnya terdapat koleksi bahan pustaka seperti buku teks, buku rujukan / sumber rujukan, jurnal, majalah dan

(14)

prosiding. Semua bahan pustaka tersebut dikemas sebagai informasi yang tersedia dalam sebuah perpustakaan yang diolah, dikatalog, dan diklasifikasi sehingga dapat menghasilkan koleksi yang tersusun dengan rapi dijajaran rak dan katalog.

Sehingga ketika melakukan penelusuran dokumen, pemustaka dapat dengan mudah melakukan pencarian, penyimpanan, dan pengambilan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemustaka.

Tahap penelusuran informasi yang terkadang diabaikan oleh mahasiswa yaitu ketika menguraikan kebutuhan informasi pengguna, mengutamakan pengguna informasi dari sumber internet tanpa mengklarifikasi informasi dari sumber secara jelas. Sehingga perlunya keterampilan teknologi dan strategi pencarian guna mendapatkan sumber informasi relevan yang tersedia di rak dan katalog ( OPAC ).

Menyadari pentingnya masalah penelusuran informasi, maka keberadaan perpustakaan tentunya sangat diperlukan sebagai pengelola/penyedia informasi ilmiah yang diamanatkan dalam UU No.43 tahun 2007 pasal 1 yang berbunyi bahwa:

Perpustakaan adalah “institusi pengelola karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,, informasi, dan rekreasi para pemustaka” (UU tentang perpustakaan, 2009:5).

Dalam UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan, pasal 19 juga diisyarakatkan bahwa perpustakaan juga harus berupaya mengembangkan dan meningkatkan sumber daya, pelayanan, dan pengelolaan perpustakaan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas ( UU tentang perpustakaan, 2009:15). Begitu pula perpustakaan Universitas diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja tetapi juga perlu menyediakan sumber informasi seperti bahan audio visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet.

Penelusuran informasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemustaka.

(15)

3

Penelusuran informasi merupakan suatu kegiatan penelusuran informasi yang pernah diterbitkan melalui sarana temu kembali informasi yang tersedia. Sedangkan strategi penelusurannya di lakukan dengan sistematis ( systematis searching ), yang meliputi bagaimana cara menggunakan kata kunci (keyword ), frase, subjek dokumen,menggunakan logika Boolean ( Boolean logic ) serta fasilitas –fasilitas penelusuran lain yang tersedia pada masing-masing search engines.

Untuk melakukan penelusuran yang efektif diperlukan bahasa yang digunakan untuk membuat kata kunci penelusuran. Penelusuran informasi tidak akan berjalan tanpa adanya bahasa atau kosa kata penelusuran. Bahasa atau kosa kata penelusuran berfungsi sebagai alat atau instrument untuk memerintahkan sistem temu kembali informasi, menemukan dokumen sesuai dengan yang dibutuhkan.

Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki perpustakaan. Penelusuran informasi menjadi penting karena “roh” atau “ nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan pemustaka dan bagaimana memberikan “ jalan “ kepada pemustaka untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang tepat pula Surachman (2011: 1).

Penelusuran informasi adalah konsep bagaimana seseorang pengguna menelusur atau mencari informasi dan memperoleh informasi Sulistyo-Basuki (1992:2002). Strategi penelusuran informasi adalah suatu ilmu sekaligus seni dalam menggunakan pengetahuan mengenai subyek pada sistem temu kembali informasi.

(16)

Strategi penelusuran ini diperlukan untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapai efektifitas dalam berbagai kegiatan penelusuran Rifai (2014,7.2).

Adapun beberapa hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang penelusuran informasi dilakukan oleh Rahma (2015: 15) yang mengatakan bahwa Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan menggunakan katalog manual atau online. Jika memilih katalog manual, penelusuran dimulai dengan memilih laci katalog yang memuat nama pengarang, judul , atau subjek karya tersebut.

Sedangkan pengguna katalog online publice access catalog (OPAC), penelusuran dapat dilakukan melalui nama pengarang, judul, atau subjek karya yang ditelusur.

Perbedaanya terletak pada alat atau teknologi yang digunakan dan cara menggunakan alat tersebut.

Leslie Bussert ( 2011) mengungkapkan bahwa populasi terdiri dari user yang memiliki model proses pencarian yang terbatas dalam menggunakan strategi pencarian sederhana untuk mengambil informasi secara online. sebesar 61,9 % user menggunakan mesin pencari ( search engine ), kemudian sebanyak 72,3%

responden melakukan penelusuran di mesin pencari google. Sementara user lain memulai pencarian pada ensiklopedi online. beberapa user juga menggunakan situs pencarian individu.

Penelitian ini juga dilakukan oleh Juaini ( 2012) tentang perilaku pencarian informasi di layanan sirkulasi Cisral Bandung hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pencarian informasi di Cisral Unpad sangat beragam di karenakan latar belakang dan tujuan pencarian serta kebutuhan informasi dari setiap pemustaka di Cisral berbeda-beda. Kemampuan penelusuran informasi di Cisral perlu di kembangkan kembali supaya wawasan pemustaka mengenai keragaman sumber informasi dan cara penelusuran informasi menjadi lebih baik dan terarah.

Selanjutnya hal yang berbeda diungkapkan oleh Ilmi ( 2014 ) mengemukakan

(17)

5

temuannya tentang perilaku penelusuran informasi dimana menyatakan di SMPN 2 Surabaya bahwa murid telah melakuakan tahapan pola yang dilakukan oleh Elis, tetapi perilaku yang di lakukan belum mendalam untuk mengoreksi informasi yang dilakukan oleh para murid. Murid hanya mencari informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang di dapatkan. Murid mengecek informasi yang di dapatkan hanya sebatas bertanya pada teman. Hambatan yang di rasakan murid dalam melakukan pencarian informasi berkaitan dengan bahasa yang digunakan.

Berdasarkan uraian keempat penelitian di atas walaupun tempat penelitiannya berbeda begitupun dengan hasil penelitiannya berbeda pula namun penelitian ini sama-sama meneliti tentang penelusuran informasi.

Dari hasil pengamatan awal peneliti, Perpustakaan Politeknik Bau Bau adalah perpustakaan perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Bau Bau Sulawesi Tenggara ,Perpustakaan tersebut termaksud kedalam Unit Pelaksana Teknis ( UPT) yang menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan Politeknik Bau Bau sudah menggunakan sistem outomasi perpustakaan dengan menyediakan komputer atau sering disebut dengan OPAC sebagai sarana penelusuran informasi di perpustakaan. Dengan adanya OPAC pemustaka yang ada di perpustakaan Politeknik Bau Bau sangat terbantu dalam pencarian informasi karena pengguna bisa langsung mengetaui dimana buku atau informasi yang mereka cari berada dan pengguna juga bisa mengetahui apakah koleksi yang mereka butuhkan itu dipinjam oleh pengguna lain atau tidak.

Strategi pemustaka dalam menelusur informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau cukup beragam. Hasil observasi awal yang peneliti lakukan menunjukan bahwa keterampilan pemustaka beragam mulai dari teknik dan strategi yang digunakan sesuai dengan pengalaman cara yang pemustaka pahami,misalnya

(18)

menelusur informasi langsung menuju ke rak koleksi, menelusur melalui OPAC , menelusur informasi melalui jaringan internet dan bertanya pada pustakawan.

Dari uraian tersebut penulis tertarik ingin mengetahui keterampilan pemustaka dalam menelusur informasi yang ada di perpustakaan Politeknik Bau Bau dengan tujuan untuk mengetahui strategi penelusuran yang di gunakan mahasiswa dalam mencari informasi / koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan, sehingga penulis akan melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Strategi Pemustaka Dalam Penelusuran Informasi Di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara“.

B. Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah yaitu

1. Bagaimana strategi pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara ?

2. Kendala apa sajah yang dihadapi pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara ?

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 1. Fokus Penelitian

Untuk mempermuda penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah strategi pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau.

(19)

7

2. Deskripsi Fokus

Untuk memudahkan dalam penyusunan pembahasan yang terkandung di dalam penelitian ini,maka penulis menggambarkan deskripsi fokus sebagai berikut :

a. Pemustaka

Pemustaka dalam penelitian ini adalah Mahasiwa dan Dosen yang merupkan anggota aktif perpustakaan Politeknik Bau Bau dan suda 10 kali mengujungi perpustakaan .

Pemustaka adalah sebutan untuk orang yang menggunakan sumber daya dan jasa koleksi perpustakaan. Pengguna perpustakaan adalah orang yang ditemuinya pada saat orang tersebut memerlukan data primer atau menghendaki penelusuran bibliografi (Sulistiyo Basuki ,1994:199).

b. Strategi Penelusuran Informasi

Penelitian ini berfokus pada strategi yang di gunakan pemustaka ketika melakukan penelusuran informasi dan kendala yang dihadapi pemustaka ketika melakukan penelusuran informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau

Penelusuran yang dilakukan secara sistematis ( systematic searching) yang meliputi cara-cara bagaimana menggunakan kata kunci (keyword), frase, subjek, dokumen, menggunakan logika Boolean (Boolean logic) serta fasilitas-fasilitas penelusuran lain yang tersedia pada masing-masing search engines. Strategi penelusuran informasi adalah suatu kemampuan atau keterampilan dalam menggunakan pengetahuan mengenai subjek pada sistem temu kembali informasi. Strategi penelusuran ini diperlukan untuk mencapai maksud dan tujuan,dalam mencapai efektifitas diberbagai kegitan penelusuran. Sebagai suatu ilmu

(20)

(science), strategi penelusuran informasi merupakan suatu pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipelajari untuk menemukan informasi ( Rifai,7.2) .

c. Penelusuran informasi

Informasi menurut kamus besar Indonesia adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu Kamus Besar Indonesia (2008: 554). Penelusuran informasi adalah konsep bagaimana seorang pemustaka, penelusur atau mencari informasi dan memperoleh informasi (Sulistiyo Basuki, 1992:2002).

Berdasarkan dari penjelasan di atas, penulis memberikan gambaran bahwa strategi pemustaka dalam penelusuran informasi adalah bagaimana cara dan strategi pemustaka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan di perpustakaan Politeknik Bau Bau.

Setelah penulis mengemukakan satu persatu kata dalam judul ini maka penulis menjelaskan maksud dari strategi pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau yaitu cara atau teknik pemustaka di perpustakaan Politeknik Bau Bau, dalam hal ini pemustaka dalam menelusur informasi seperti koleksi buku, OPAC, jaringan internet, dan hasil penelitian yang ada di perpustakaan Politeknik Bau Bau.

D. Kajian Pustaka

Berikut ini beberapa kajian pustaka dan hasil penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini :

1. Buku dengan judul "Teori dan Praktik Penelusuran Informas" oleh Pawit M Yusup & Priyo Subekti (2010. 97 ). Buku ini hampir semua membahas tentang teori dan praktik penelusuran informasi, baik itu informasi yang

(21)

9

ada di dunia maya maupun dunia perpustakaan . salah satu pembahasan dalam buku ini juga lebih mengarah tentang teknik penelusuran informasi.

2. Buku dengan judul "Information literacy skills: Strategi Penelusuran Informasi Online" oleh Muh Azwar Muin ( Makassar : Alauddin Universty, Cet.2.2014). Buku ini membahas tentang kaum terpelajar baik pada tingkatan sekolah maupun perguruan tinggi yang saat ini hidup di zaman internet untuk mempelajari keterampilan literasi informasi khususnya dalam hal strategi penelusuran informasi online.

3. Buku dengan judul "Perpesktif manajemen, pengetahuan informasi, komunikasi, Pendidikan, dan perpustakaan" oleh Pawit M Yusup (2012 : 45). Buku ini membahas hampir semua mengenai manajemen pegetahuan informasi, komunikasi, Pendidikan, perpustakaan, dan lebih khususnya lagi buku ini membahas bagaimana cara menganailisis , menyeleksi dan teknik penelusuran informasi yang baik dalam menemukan informasi yang di inginkan.

4. Skripsi dengan judul "Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Taruna Angkatan 46 di Perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang" oleh Winarsih (semarang, 2013) . Riset ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang angkatan 46, mengetahui perilaku pencarian informasi taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang angkatan 46 dalam memenuhi kebutuhan informasinya, mengethui sumber-sumber informasi yang digunakan taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang angkatan 46 dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

5. Skripsi dengan judul "Analisis Perilaku Pemustaka dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Enrekang" oleh Hardi

(22)

Riky (studi ilmu perpustakaan UIN Alauddin Makassar tahun 2016).

Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku penelusuran informasi yang dilakukan oleh pemustaka dan kendala-kendala yang dihadapi pemustaka yang dihadapi pemustaka dalam melakukan penelusuran informasi.

6. Skripsi dengan judul "Perilaku Pemustaka dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Universitas Patria Artha" oleh Yusup (studi ilmu perpustakaan UIN Alauddin Makassar tahun 2017). Riset ini bertujuan untuk : Mengetahui atau mendiskripsikan perilaku pemustaka dalam menelusuri informasi di perpustakaan Patria Artha, Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penelusuran informasi di perpustakaan Patria Artha. Prosedur riset yang digunakan merupakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang akan memberikan gambaran tentang perilaku pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Patria Artha, memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu ( Riyanto,2010:23).

7. Artikel Jurnal dengan judul "Strategi Dan Teknik Penelusuran Informasi Pemustaka Di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Sumater Barat " oleh Wezi Mutiarani dan Elvah Rahmah (Jurnal ilmu informasi dan perpustakaan 2018). Dalam artikel jurnal ini membahas mengenai strategi pemustaka sebelum melakukan penelusuran informasi, strategi pemustaka ketika melakukan penelusuran informasi dan strategi pemustaka dalam penelusuran informasi yang mencangkup: starting, browsing, monitoring, extracting.

(23)

11

8. Artikel Jurnal dengan judul "Penelusuran Informasi Pada Pemustaka Universitas Negeri Padang" oleh Malta Nelisa dan Ardoni (Journal of library and information science 2018). Dalam artikel ini membahas tentang penelusuran informasi pemustaka perguruan tinggi, strategi penyediaan sarana penelusuran informasi perpustakaan dan strategi penelusuran informasi bagi pemustaka perguruan tinggi.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

a. Untuk Mengetahui Strategi Pemustaka Dalam Menelusur Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.

b. Untuk Mengetahui Kendala Apa Saja yang Dihadapi Pemustaka dalam Melakukan Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

1) Sebagai suatu karya ilmiah, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedepannya di bidang perpustakaan dan informasi, khususnya masalah yang berkaitan dengan strategi pemustaka dalam Penelusuran Informasi di Perpustakaan Politekni Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.

2) Sebagai rintisan dan bahan perbandingan dalam rangka pengembangan berikutnya.

b. Secara Praktis

1) Memberikan manfaat baik praktisi, akademisi, pengguna juga lembaga perpustakaan.

(24)

2) Dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti-peneliti lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

(25)

13 BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Strategi Penelusuran Informasi

1. Pengertian Strategi Penelusuran Informasi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan gagasan, perencanaan, dan eksekusi , sebuah aktivitas dalam kurung waktu tertentu. Sedangkan menurut Sutarno NS strategi adalah suatu rumusan garis- garis besar keputusan dari tindakan yang di tetapkan oleh pengambilan keputusan yang di lakukan dalam rangka pencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Strategi perpustakaan berasal dari bahasa Yunani yaitu "stategos " yang berasal dari kata " stratos" artinya milyer dan "ag" yang artinya memimpin.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia strategi yaitu rencana yang cermat mengenai suatu kegiatan untuk mencapai rencana khusus.

Strategi penelusuran informasi merupakan suatu hal yang sangat pentig bagi setiap individu karena dengan adanya strategi atau teknik dalam menelusur informasi maka informasi mudah di peroleh dan seusai dengan apa yang di inginkan oleh pengguna.

Strategi penelusuran informasi merupakan suatu bentuk atau perencanaan yang di lakukan dalam menelusur informasi yang di gunakan untuk mencapai tujuan dan efektifitas dalam berbagai kegiatan penelusuran sehingga informasi yang di peroleh sesuai dengan apa yang di inginkan .

Strategi penelusuran / pencarian adalah proses yang dilakukan penelusur informasi untuk mendapatkan informasi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan informasi, proses ini harus dilakukan dengan strategi tertentu yang disesuaikan dengan fasilitas yang di sediakan Joner Hasugian (2006 )

(26)

Strategi Penelusuran Informasi adalah suatu pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan pengetahuan mengenai subyek pada sistem temu kembali informasi Rifai (2014: 7.2). Strategi penelusuran ini diperlukan untuk mencapai tujuan, dan untuk mencapai efektifitas dalam berbagai kegiatan penelusuran. Sebagai suatu ilmu (science), strategi penelusuran informasi merupakan suatu pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipelajari untuk menemukan informasi. Kegiatan menelusur kembali seluruh atau sebagian informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan melalui sarana temu kembali informasi yang tersedia. Penelusuran informasi adalah mencari kembali informasi yang perna ditulis orang mengenai topic tertentu,informasi tersebut terdapat dalam publikasi yang diterbitkan baik dalam maupun luar negeri Djatin (1996:3).

Penelusuran informasi dapat dilakukan menggunakan katalog manual atau online. Jika memilih katalog manual, penelusuran dimulai dengan memilih laci katalog yang memuat nama pengarang, judul, atau subyek karya tersebut.

Sedangkan penggunaan katalog online public acces catalog ( OPAC) pada dasarnya sama dengan katalog manual. Penelusuran dapat dilakukan melalui nama pengarang, judul atau subjek karya yang ditelusur Rahmah (2015:153).

Perbedaan terletak pada alat atau teknologi yang digunakan dan cara menggunakan alat tersebut.

Sebuah kerangka kerja pada perpustakaan berfokus pada proses pengorganisasian informasi di satu pihak dan pencarian kembali informasi di pihak lain, di gambarkan oleh Lauren B. Doyle sebagai berikut:

(27)

15

Gambar 1 : Sistem Penulusuran Informasi di Perpustakaan.

Masukan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan, yaitu semua bahan pustaka atau rekaman informasi diorganisisr, diolah, dikatalog, diklasifikasi, yang menghasilkan bahan pustaka di rak (susunan koleksi), dan wakil ringkas bahan pustaka yang berupa katalog, bibliografi, indeks, dan lain-lain. Sedangkan keluaran adalah kegiatan temu balik informasi di perpustakaan, pemustaka dapat menempuh dua cara, yaitu langsung menuju ke susunan koleksi di rak atau melalui sistem katalog baru menuju ke rak. Cara pertama biasanya dilakukan apabila pemustaka telah menguasai lokasi buku yang dicari. Sedangkan cara kedua biasanya dilakukan apabila pemustaka belum mengetahui letak informasi yang di perlukan, atau ia telah mengetahuinya namun ingin melengkapi dengan sumber informasi lain Ibrahim (2013: 97).

B. Teknik Penelusuran Informasi

1. Pengertian Teknik Penelusuran Informasi

Teknik penelusuran informasi merupakan sesuatu yang penting untuk mencapai strategi-strategi dalam penelusuran informasi. Pada teknik penelusuran informasi pemustaka dapat memilih teknik penelusuran apa yang akan di gunakan ketika menelesur suatu informasi contohnya: menggunakan

(28)

teknik penelusuran informasi dengan mencari berdasarkan kata ( frase ) dari judul buku yang sesuai dengan informasi yang di butuhkan.

Bentuk informasi yang beraneka ragam menuntut alat atau media untuk menemukan kembali informasi tersebut secara tepat dan benar, sehingga bentuk informasi yang akan dicari juga akan menentukan alat apa yang apa yang paling cocok digunakan sebagai alat penelusuran dan atau temu kembali informasi Surachman (2009: 4). Teknik penelusuran informasi merupakan sesuatu yang penting untuk mencapai strategi-strategi dalam penelusuran informasi.

Menurut Surachman ( 2007), tipe penelusuraninformasi dapat bedakan berdasarkan:

a. Berdasarkan pola telusurnya

1) Telusur dokumen yaitu penelusuran di mulai dengan identifikasi dokumen / atau sumber, baru dari sini di hasilkan sumber informasi actual.

2) Telusur informasi, penelusuran di mulai dengan informasi yang di peroleh dari bank data, kumpulan data, atau perorangan.

b. Berdasarkan cara dan alat yang digunakan 1) Penelusuran informasi konvensional

Penelusuran informasi konvensional yaitu penelusuran yang di lakukan dengan melalui cara-cara konvensional atau manual.

2) Penelusuran informasi digital atau elektronik seperti melalui jurnal elektronik, referensi online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik atau digital.

2. Teknik Penelusuran Informasi

Beberapa teknik penelusuran yang biasanya ada diperpustakaan dengan memanfaatkan berbagai alat sumber penelusuran Yusuf ( 2009: 22)., yaitu :

(29)

17

a. Penelusuran informasi mealalui katalog perpustakaan

Penelusuran menggunakan katalog perpustakaan biasanya difokuskan untuk menemukan sebuah kode atau angka klasifikasi yang akan menuntun pemakai kedalam sumber informasi atau koleksi perpustakaan yang akan dibutuhkan. Pemakai akan diarahkan kepada jajaran koleksi perpustakaan. Pemustaka maupun pustakawan dapat menelusur melalui tiga entri penting yakni berdasarkan judul, pengarang atau subyek.

b. Penelusuran informasi melalui bibliografi

Teknik ini mirip dengan katalog, hanya bibliografi cakupannya lebih luas lagi yakni tidak hanya berupa koleksi yang dimiliki perpustakaan akan tetapi juga diluar perpustakaan. Teknik penelusuran ini memanfaatkan daftar bahan pustaka baik yang berupa buku, jurnal maupun sumber lainnya untuk menelusur lebih jauh informasi dan sumber informasi aslinya.

c. Penelusuran informasi melalui indeks

Indeks sering diartikan sebagai daftar istilah penting yang terdapat dalam sebuah karya tulis atau bahan pustaka yang disusun secara alphabetis. Indeks ini akan memudahkan orang dalam melakukan penelusuran informasi, karena dapat membawa penelusur kepada sumber informasi secara langsung. Indeks ini merupakan bagian dari sebuah karya tulis atau bahan pustaka dan dapat pula berupa buku yang diterbitkan khusus.

d. Penelusuran informasi melalui abstrak

Hal yang membedakan antara indeks dan abstrak adalah indeks hanya sampai pada informasi kepada penunjukan tempat suatu informasi

(30)

di simpan, sedangkan abstrak disamping menunjukan tempat informasi, juga memuat ringkasan informasi dari subyek yang ada. Abstrak juga merupakan pemadatan dari sebuah karya seperti laporan penelitian, artikel majalah atau jurnal, dan prosidding.

Sedangkan menurut Ellis (Ellis, Cox dan Hall, 1993: 359-365) penelusuran informasi terdapat beberapa tahapan yaitu:

a. Starting

Starting merupakan titik awal penelusuran informasi atau pengenalan awal terhadap rujukan. Seringkali informasi di temukan pada saat starting merupakan topic penelitian yang dapat di kembangkan untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut.

b. Chaining

Chaining diidentifikasi sebagai hal yang penting pada pola penelusuran informasi. Kegiatan ini di tandai dengan mengikuti mata rantai atau mengaitkan daftar literature yang pada rujukan inti.

c. Browsing

Browsing merupakan kegiatan yang di tandai dengan kegiatan penelusuran informasi dengan cara penelusuran semi terstruktur karena telah mengarah pada bidang yang diamati. Kegiatan pada tahap ini efektif untuk mengetahui tempat-tempat yang menjadi sasaran potensial untuk di telusuri.

d. Differentiating

Differentiating merupakan kegiatan membedakan sumber informasi untuk menyaring informasi berdasarkan sifat kualitas rujukan.

(31)

19

e. Monitoring

Monitoring merupakan kegiatan yang di tandai dengan kegiatan memantau perkembangan yang terjadi terutama dalam bidang yang diminati dengan cara mengikuti sumber secara teratur.

f. Extracting

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini teruma dilakukan pada saat harus membuat tinjauan literatur.

g. Verifying

Di tandai dengan kegiatan pengecekan atau penilaian apakan informasi yang telah di dapat telah sesuai atau penilaian apakah informasi di dapat telah sesuai atau tepat dengan yang diinginkan.

Teknik-teknik dalam penelusuran informasi diperlukan untuk memperoleh efisiensi dalam penemuan kemabali informasi. Teknik-teknik penelusuran dalam temu kembali informasi yaitu:

a. Penelusuran dengan kata atau frase

Istilah “ frase” merujuk pada pengertian kumpulan atau gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (tidak memiliki suatu predikatif), dan memiliki satu pengertian. Dalam kegiatan penelusuran, baik kata maupun frase dapat digunakan untuk menelusuri informasi. Kata tunggal maupun kata gabungan dapat menjadi istilah carian dalam penelusuran informasi sesuani dengan subyek yang diinginkan.

b. Penelusuran dengan logika Boolean a) Operator AND

Dalam penelusuran informasi menggunakn operator AND ini akan menemukan dokumen atau sumber-sumber informasi yang berisi dua atau lebih konsep seperti yang dikehendaki dalam penelusuran.

(32)

b) Operator OR

Operator OR dalam penelusuran merupakan teknik penelusuran untuk menelusur informasi yang mengandung satu atau seluruh konsep yang menjadi istilah carian tersebut. Jika menelusur informasi dengan menggunakan Operator OR, kita akan memperoleh penelusuran tentang hasil kedua istilah carian ditambah dengan gabungan dari keduah istilah tersebut.

c) Operator NOT

Operator NOT banyak digunakan dalam penelusuran informasi.

Operator NOT berfungsi untuk membatasi informasi yang kita telusur. Operator ini aksnmembatasi suatu penelusuran dengan cara mengarahkan penelusuran untuk mengeluarkan sumber-sumber informasi yang berisi kata atau informasi yang diinginkan.

c. Penelusuran dengan panggalan data

Dengan teknik panggalan kata ini memungkinkan melakukan penelusuran seluruh bentuk kata yang berbeda-beda tetapi memiliki akar yang sama. Meskipun demikian, untuk melakukan penelusuran ini diperlukan simbol-simbol yang menunjukan bahwa ada bagian kata tersebut yang hilang, misalnya simbol #,?, dan $.

d. Penelusuran dengan filed atau meta tag

Penelusuran berdasarkan filed merupakan teknik penelusuran yang memungkinkan penelusur untuk memperoleh hasil yang lebih spesifik dengan cara menambhkan pilihan berdasarkan meta tag. Untuk melakukan penelusuran dengan meta tag ini, penelusur hanya menambahkan filed atau meta tag yang akan ditambahkan pada kata atau istilah carian

e. Penelusuran dengan pembatasan

(33)

21

Teknik penelusuran ini memungkinkan kita untuk menelusur informasi dengan dibatasi oleh kategori atau kriteria tertentu seperti bahasa, tipe atau jenis sumber informasi, dan tahun terbit. Chowdhury and Chowdury (2001 dalam buku Penelusuran Literatur: Rifai, 2014: 7.5).

Menurut Meadow ( 1992) dalam Husaebah ( 2013: 163) teknik penelusuran informasi merupakan bagian strategi penelusuran informasi . artinya rencana untuk melakukan penelusuran informasi melalui suatu pangkalan data secara detail termasuk di dalamnya langkah yang harus di tempuh sebelum dan saat melakukan penelusuran informasi di bagi dalam du tahapan yaitu :

a. Wawancara pra penelusuran

Tahap ini memungkin kan adanya suatu komunikasi atau percakapan antara intermediary dengan end user . contoh : tema penelitian yang akan di teliti , permasalahan yang akan diteliti , cakupan dan batasan serta penelitian . setelah di gali secara mendalam akan di peroleh kosa kata yang telah dirumuskan dan di bawa pada proses penelusuran .

b. Proses penelusuran

Tahap yang seharusnya dimilikioleh pengguna yaitu :

1) Menentukan query yang akan di gunakan dalam penelusuran Kosa kata yang di peroleh dalam pra penelusuran , mis, society, social change, sociology. Istilah-istilah ini merupakan Bahasa alamiah atau Bahasa yang di ambil langsung dari teks dokumen.

2) Menentukan database yang akan di pilih dalam penelusuran Database adalah koleksi dari informasi ( data ) dalam bentuk machine readable yang di buat dengan menggunakan komputer.

3) Menggunakan Thesaurus database

(34)

Penggunaan thesaurus database untuk menerjemahkan pola query yang di pakai oleh database. Selain itu juga dapat pula di gunakan thesaurus umum , daftar tajuk subyek dan kamus istilah tersebut di terjemahkan ke dalam Bahasa indeks .

4) Memasukan query atau pernyataan pencarian

Dalam menentukan strategi pencarian informasi yang di butuhkan, informasi di formulasikan dengan satu permintaan ( query). Permintaan ini dapat di represikan dengan cara mengeluarkan kata kunci dari judul sebuah dokumen yang di kenal dengan vocabulary control.

5) Memformulasikan search statement dengan menggunakan operator boolean.

Penggunaan operator bolean OR di lakukan jika ingin memperluas cakupan penelusuran. Penggunaan NOT jika sebuah istilah atau topik/ judul tidak di inginkan masuk dalam sebuah pencarian dokumen dan penggunaan AND di lakukan unruk mempersempt cakupan penelusuran.

6) Melakukan kombinasi antara beberapa kosa kata baik Bahasa alamiah maupun bahasa indeks dengan menggunakan operator boolean.

7) Mengulang-ngulang langkah tersebut sampai di temukan hasil yang di inginkan.

8) Mengidentifikasi item yang benar-benar relevan dengan sekian banyak hasil yang di temukan.

(35)

23

3. Kendala Penelusuran Informasi

Menurut Wilson (2006) menyebut barries sebagai intervening variables ( variable penghalang ). Kendala tersebut adalah :

a. Kendala dari dalam individu ( diri sendiri) yang meliputi ketidak mampuan memanfaatkan fasilitas, factor biaya, penguasaan Bahasa asing dan waktu.

b. Kendala dari antar individu ( orang lain ) yaitu ketika sumber informasi yang di butuhkan oleh mahasiwa dimiliki oleh orang lain, namun mengalami kendala dalam mengakses informs tersebut.

c. Kendala dari lingkungannya yang meliputi fasilitas dalam mengakses informasi, keterbatasan koleksi, waktu perolehan informasi serta politik dan ideology.

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab , buku-buku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: kumpulan buku-buku bacaan,bibliotek, buku-buku kesusastraan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) Sutarno (2006:11). Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi yang tertulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi pemustaka ( UU No. 47 tahun 2007). The American Heritage Dictionary perpustakaan adalah a place in which reading materials, such as books, periodicals, and newspaper, and often others materials such as musical dan video recordings, are kept for use or leading.

perpustakaan memiliki ciri-ciri umum dan persyaratan tertentu seperti tersedianya ruangan/gedung, adanya koleksi atau bahan pustaka/ sumber informasi,

(36)

adanya petugas yang melayani pemustaka, adanya komunitas pemakai, sarana dan prasarana pada sistem yang mengatur tata cara, prosedur pelaksanaan agar kegiatan di perpustakaan berjalan dengan lancar.

Perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahnya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tunggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya Sulistyo-Basuki (1993: 53). Perpustakaan perguruan tinggi merupakan satu unit pelaksanaan teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induk pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya Qalyubi (2007: 10).

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang dikelola dan diselenggarakan serta berfungsi sebagai penyebarluas informasi guna membantu kelancaran Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengapdian terhadap masyarakat. Namun dalam prakteknya, perpustakaan perguruan tinggi juga melayani pengguna dari perguruan tinggi lain maupun masyarakat umum.

Dalam Buku Pedoman Perpustakan Perguruan Tinggi (1994:3) dinyatakan bahwa:

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, dan bawahannya, maupun lemabaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengapdian masyarakat.

Berdasarkan pernyataan tersebut, perpustakaan perguruan tinggi adalah unit pelaksana dalam suatu perguruan tinggi yang bertugas membantu perguruan tinggi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi tujuan utama perguruan tinggi.

(37)

25

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi yang di kemukakan oleh Basuki (1991:52) sebagai berikut:

a. Memenuhi keperluan masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa, sering pula mencangkup tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan ( referensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

d. Menyedikakan jasa peminjaman yang berguna untuk berbagai jenis pemakaian.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas di lingkungan perguruan tinggi tetapi jasa industry lokal.

D. Integrasi Keislaman

Strategi penelusuran informasi merupakan suatu bentuk atau perencanaan yang di lakukan dalam menelusur informasi yang di gunakan untuk mencapai tujuan dan efektifitas dalam berbagai kegiatan penelusuran sehingga informasi yang di peroleh sesuai dengan apa yang di inginkan .

Menelusuri informasi dalam perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemustaka. Informasi dalam perspektif islam yaitu penyampaian informasi harus menggambarkan narasi atau kisah dan berita yang bernar hal tersebut menunjukan bahwa informasi mutlak berpengaru terhadap interaksi dalam masyarakat, ajaran islam menempatkan informasi sebagai bagian penting dari karakter yang melekat pada diri setiap manusia sehingga dalam menyebarkan atau menerima informasi

(38)

harus di teliti kebenarannya. Hal ini seperti yang diungkapkan dalam firman Allah surah:

QS. Alhujurat/49:6

ٍةَلاَهَجِب ٌۢاًم ْوَق ا ْوُبْي ِصُت ْنَا ا ْٰٓوُنَّيَبَتَف ٍاَبَنِب ٌۢ قِساَف ْمُكَءۤاَج ْنِا ا ْٰٓوُنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّيَآٰٰي

َنْيِمِدٰن ْمُتْلَعَف اَم ىٰلَع ا ْوُحِبْصُتَف

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita ,maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpahkan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan mu itu.

( Departemen Agama RI, 2005: 466).

Ayat tersebut menggunakan kata fatabayyanu, yang berarti memeriksa dengan teliti. Dari ayat ini dilihat perlunya memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka Serta memilah pada pembawa informasi dapat dipercaya atau tidak, dengan kata lain berita harus dikonfirmasi terlebih dahulu sehingga yakin akan kebenaran informasi untuk dijadikan sebuah fakta. Informasi yang perlu dikonfirmasi adalah berita yang penting, ditunjukan dengan digunakannya kata naba ‘ untuk menyebut berita bukan kata khabar.

M. Quraish Syihab membedakan dua kata yaitu kata naba’ menunjukan berita penting, sedangkan khabar menunjukan berita secara umum. Al-qur’an memberikan petunjuk bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki adalah berita yang sifatnya penting. Adapun isu-isu ringan, dan berita yang tidak bermanfaat tidak perlu diselidiki bahkan didengarkan karena hanya menyita waktu dan energy.

Turunnya ayat ini mengajarkan kepada kaum muslimin agar berhati-hati dalam menerima informasi Sebab informasi sangat menentukan mekanisme pengambilan keputusan, dan bahkan entitas keputusan itu sendiri. Keputusan yang

(39)

27

salah akan menyebabkan semua pihak merasa menyesal. Pihak pembuat keputusan merasa menyesal karena keputusannya itu menyebabkan dirinya mendzalimi orang lain.

Hubungan ayat diatas dengan pembahasan penelitian ini yakni Al qur’an memberikan informasi kepada pemustaka agar menganalisis dengan cermat informasi (berita) yang diterima, sehingga dalam proses penelusuran informasi , informasi yang diberikan benar-benar informasi yang dibutuhkan pemustaka.

Kedudukan informasi ini sering muncul dalam ayat-ayat alqur’an salah satu bukti nyata dalam kebutuhan informasi pemustaka untuk mendapatkan informasi yang efektif dalam proses menelusuri informasi yang berkembang pada saat ini.

Adapun kaitan ayat ditatas dengan penelusuran informasi ialah sebagaiamana kita ketahui bahwa informasi sangat penting namun dalam pencarian informasi harus teliti dan informasi yang di sampaikan kepada pengguna harus dianalisis karena banyak informasi yang dapat membawa kita kedalam kesesatan karena perkembangan informasi sangat pesat.

Ayat di atas juga mengajarkan kepada pustakawan agar ketika memberikan arahan atau bimbingan kepada pemustaka mengenai cara-cara atau strategi yang digunakan ketika melakukan penelusuran informasi benar-benar mengajarkan strategi yang dapat membantu pemustaka menemukan informasi yang di butuhkan.

Misalnya pustakawan memberikan arahan atau bimbingan bagaimana cara menggunakan OPAC di perpustakaa, yaitu dengan memasukan judul pada katalog OPAC. Pustakawan dalam hal ini harus memberikan bimbingan yang tepat dan benar, jika pustakawan memberikan arahan yang salah maka dapat merugikan dan mempersulit pemustaka untuk mendapatkan informsi yang di butuhkan dan juga dapat berdampak pada proses penyebaran informasi misalnya menggunakan strategi yang salah dalam memcari informasi.

(40)

Dalam perpustakaan seharusnya pemustaka menguasai strategi ketika melakukan penslusuran informasi sehingga pemustaka dapat menemukan informasi yang pasti kebenarannya dan sesuai dengan apa yang di inginkan.

QS. Al A’raaf / 7: 52

َن ْوُنِم ْؤُّي ٍم ْوَقِِّل ًةَمْح َر َّو ىًدُه ٍمْلِع ىٰلَع ُهٰنْلَّصَف ٍبٰتِكِب ْمُهٰنْئ ِج ْدَقَل َو

Terjemahnya:

Dan sesungguhnya, kami benar-benar telah mendatangkan kepada mereka sebua kitab. Kami telah menjelaskan atas dasar pengetahuan kami; ia menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman ( Tafsir al- Misbah,Q.S Al A’raaf/7:52).

Kitab dalam ayat diatas adalah kitab suci Al-qur’an. Sebuah kitab, baik kitab suci maupun kitab-kitab lainnya, dalam hal ini kitab-kitab lainnya yang di maksudkan penulis seperti buku, majalah, jurnal, bulletin ,dan sebagainya, merupakan jenis-jenis koleksi perpustakaan yang akan mengalami persoalan dalam hal penelusuran kembali informasi atau pencarian kembali informasi yang berkaitan dengan koleksi bahan pustaka. Sistem katalogisasi yang digunakan diperpustakaan merupakan cara yang cukup efektif dalam meredukasi persoalan penelusuran informasi. Strategi penelusuran yang efektif dalam mencari/

mengakses ilmu adalah dengan banyak membaca dan belajar. Pemustaka dituntut untuk mencari literatut-literatur dengan menggunakan strategi penelusuran yang dimiliki untuk dipelajari demi pengembangan diri, salah satunya dengan mendatangi/ mengunjungi perpustakaan - perpustakaan, karena perpustakaan menyimpan beragam koleksi/bahan pustaka yang dapat kita pelajari dengan mudah. Perpustakaan meyediakan berbagai macam ilmu pengetahuan yang kita butuhkan.

QS. Al-Ahzab/ 33 :70.

ْوَق ا ْوُل ْوُق َو َ هاللّٰ اوُقَّتا اوُنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّيَآٰٰي

اًدْيِدَس ًلً

(41)

29

Terjemahnya:

Wahai orang – orang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar ( QS. Al-Ahzab/ 33 :70).

Ayat di atas memberikan informasi kepada kaum muslimin untuk tidak mengucapkan kebohongan dan informasi yang tidak benar,Allah memerintahkan mengucapkan perkataan sebaliknya yaitu ucapan yang benar dan mengenai sasaran. Dengan perkataan yang benar dan baik yang terucapkan dari mulut dan di dengarkan oleh orang bayak maupun yang tertulis sehingga terucapkan oleh diri sendiri dengan orang lain ketika membacannya , maka akan tersebar luas informasi maka dapat berpengaruh terhadap jiwa dan pemikiran manusia. Jika dari ucapan tersebut informasi yang di dengar baik maka baik pula pengaruhnya dan bila buruk maka buruk pula pengaruhnya.

Hubungan ayat diatas dengan pembahasan penelitian ini yakni Al qur’an memberikan informasi kepada pemustaka agar ketika megucapkan atau menyampaikan informasi selalu mengucapkan perkataan yang benar , dari perkataan yang benar penyebaran informasi di dalam perpustakaan dapat berjalan dengan baik dan tentunya informasi yang di dapatkan antara pemustaka satu dengan pemustaka yang lainnya merupakan informasi yang benar adanya sehingga dalam proses pencarian atau penelusuran informasi pemustaka dapat dengan mudah medapatkan informasi yang benar.

Dalam menyebarkan atau menyampaikan informasi haruslah merujuk berita kepada orang yang ahli jika informasi tidak di pahami, memastikan kebenaran informasi agar informasi yang di sampaikan dapat bermanfaat.

Para ulama berpendapat bahwa seorang muslim yang menyebarkan informasi atau berita tanpa tabayyun dan verifikasi terdahuluhu hukumnya haram. Seharusnya muslim yang awam berdiam tidak berkomentar jika ragu atas

(42)

suatu berita atau tidak faham isi beritanya. Jika informasi di sebarkan tanpa di pahami maka akan merugikan orang lain.

(43)

31

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih (independen) dapat membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain Sugiyono (2012: 13). Dalam riset ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas tersebut ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi atau fenomena tertentu Bungin ( 2010: 68).

Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan agar lebih menekankan analisis pada proses penyimpulan indukatif serta memperoleh deskripsi mengenai

“Analisis Strategi Pemustaka dalam Menelusur Informasi di Perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara“. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menggali data deskriptif selengkap mungkin yang berupa ucapan hasil wawancara , ataupun dari data tertulis lainnya yang mendukung terhadap kepentingan perpustakaan.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Posisi penelitian yang baik merupakan posisi/ objek riset yang cocok dengan objek permasalahannya serta ialah daerah data secara kualitatif ataupun kuantitatif Subagyo (1997:35).

(44)

1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yaitu Perpustakaan Politeknik Bau Bau di Jl.

Lakarambau , Lipu, Betoambari, Sulawesi Tenggara, karena perpustakaan Politeknik Bau Bau sudah memenuhi standar dari aspek manajemen dan dianggap telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk pemustaka dan layak untuk dijadikan tempat penelitian.

a. Gambaran Umum Perpustakaan Poiteknik Bau Bau

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sarana Pendidikan yang berfungsi sebagai sumber belajar dan pusat informasi yang mendukung kegiatan proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa.

Perpustakaan Politeknik Bau Bau merupakan salah satu unit pelaksana Teknis (UPT ) yang menunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang dan membantu untuk mewujudkan dan merealisasikan program dan visi misi Politeknik Bau Bau.

Perpustakaan Politeknik Bau Bau didirikan pada tahun 2009 yang pada saat itu masi merupakan perpustakaan akademik kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau Bau ( AKBID YKN ) . Perpustakaan tersebut berdiri bersamaan dengan berdirinya kampus Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau Bau (AKBID YKN).

Kampus AKBID YKN berubah nama menjadi Politeknik Bau Bau pada bulan September tahun 2017.

Pada tahun 2009 pengelolaan perpustakaan AKBID YKN belum mempunyai UPT sendiri, pengelolan perpustakaan masi berada dibawa naungan program studi. Pada tahun 2010 pengelolaan telah dilakukan

(45)

33

oleh UPT tersendiri dengan 1 ( satu ) orang petugas. Pada tahun 2011 pengelolaan perpustakaan sudah dilakukan oleh 2 (dua) orang, yang terdiri dari kepala perpustakaan dan staf, dan sampai sekarang terus melakukan penambahan dan perubahan anggota yang terdiri dari kepala perpustakaan dan staf.

Perpustakaan politeknik Bau Bau suda beberapa kali melakukan pergantian kepala perpustakaan , adapun yang perna menjabat sebagai kepala perpustakaan Politeknik Bau Bau terhitung dari tahun 2010 sampai sekarang yaitu :

2010-2011 : Suparman Supardi, S.Si.,M.Si 2011-2014 : Fitriani, S.KM

2014 - 2015 :Yusril , A.Md 2015 - Sekarang : Almaun, S.Sos

b. Visi dan Misi Perpustakaan Politeknik Bau Bau 1) Visi

Menyediakan layanan, menghimpun pustaka dan akses informasi bagi civitas akademika Politeknik Bau Bau untuk mendukung pelaksaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan tercapainya masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan.

2) Misi

a) Menjadi pusat referensi ilmiah bagi seluruh civitas akademicadi Politeknik Bau Bau dan masyarakat akademik pada umumnya.

b) Menjadi unit penunjang Politeknik Bau Bau dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitin,dan pengapdian kepada masyarakat).

(46)

c) Memberikan fasilitas Pembelajaran sepanjang hayat dan menjadi ruamah kedua bagi segenap civitas academica di Politeknik Bau Bau.

c. Struktur Organisasi Perpustakaan Politeknik Bau Bau

(Sumber data perpustakaan Politeknik Bau Bau ) d. Layanan Perpustakaan Politeknik Bau Bau

1) Sistem layanan

Sistem layanan pada perpustakaan Politeknik Bau Bau sistem layanan terbuka dimana pemustaka diberi kebebasan langsung mencari atau mengambil sendiri koleksi yang diinginkan di rak.

2) Layanan Perpustakaan Politeknik Bau Bau Jam layanan perpustakaan

Senin – kamis : 08.00-12.00 / 13.00-16.00 Jumat : 08.00-11.00 / 13.00-16.00 Sabtu : 08.00-12.00

DIREKTUR POLITEKNIK BAU BAU SAPRIL,SKM.,M.SC

Ka. URUSAN DATA BASE DAN JARINGAN

SUDIRMAN S.I.P

Ka.URUSAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN

MUHRIANI S.IK KEPALA UPT PERPUSTAKAAN

ALMAUN, S.Sos

(47)

35

Selama liburan perkuliahan, perpustakaan tetap buka seperti biasa.

Perpustakaan hanya tutup pada hari minggu dan dan hari libur Nasional dan Event tertentu yang diumumkan sebelumnya.

e. Jenis layanan Perpustakaan Politeknik Bau Bau 1) Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan layanan yang berupa peminjaman buku , layanan sirkulasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau Masi manual di karenakan belum adanyan pencetakan kartu anggota perpustakaan .

2) Layanan referensi

Layanan referensi merupakan layanan yang di gunakan utuk membantu pemustaka menemukan koleksi referensi yang di inginkan . koleksi referensi di perpustakaan Politeknik Bau Bau tidak di perkenankan di pinjam atau di bawa pulang , pemustaka hanya dapat membaca koleksi tersebut di tempat.

3) Layanan internet

Perpustakaan Politeknik Bu Bau menyediakan layanan internet untuk dapat di akses semua pemustaka yang berkunjung di perpustakaan.

4) Layanan terbitan berseri 5) Layanan ksusus

Perpustakaan Politeknik Bau Bau memiliki layanan kshusus seperti karya ilmiah, skripsi dan sebagainya untuk perpustakaan perguruan tinggi.

6) Layanan informasi

(48)

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan mulai dari 7 Februari sampai 28 februari 2022.

C. Sumber Data

Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bukti dan bahan dasar kajian. Sedangkan sumber data adalah subjek dimana data diperoleh Arikunto (1989). Sedangkan menurut Lexy Maleong sumber utama adalah kata atau tindakan, selebihnya adalah data dokumen lain atau data tambahan Meoleong (2011:157). Dalam penelitian ini data yang di butuhkan adalah data yang berkenaan dengan strategi pemustaka dalam penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.

Adapun jenis dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data primer merupakan data dalam bentuk ucapan secara langsung, gerak gerik atau tindakan yang langsung dicermati dan diperoleh dari subjek penelitian (informan). Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah orang-orang pilihan peneliti yang dianggap sesuai dapat memberikan informasi yang dibutuhkan kepada peneliti.

Adapun informan dalam penelitian ini adalah pemustaka sebagai anggota aktif yang berkunjung keperpustakaan Politeknik Bau Bau.

Karakteristik informan perlu diketahui agar peneliti mudah untuk mengkalsifikasi informan yang ada. Karakteristiknya yaitu Pemustaka sebagai anggota aktif perpustakaan, sudah 10 kali berkunjung ke

(49)

37

perpustakaan, aktif dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan.

Penentuan informan pada skripsi ini masi bersifat sementara dan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan. Pada penelitian ini jumlah informan yang direncanakan adalah sebanyak 9 (sembilan) orang dengan rincian 6 orang wanita dan 3 orang pria. (Kode : I1, I2, I3, I4, I5, I6. I7,

I8, I9 ).

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 1. Identifikasi Informan

NO Informan Jabatan Jurusan

I1 Anggi Wulandari Mahasiswa Farmasi

I2 Muhajirin Mahasiswa Rekam Medis

I3 Abel Haryanto,S,E.,M.M Dosen Ekonomi

Bisnis

I4 La Jejen. S.Sos.,M.M Dosen Ekonomi

Bisnis

I5 Veni Zul Valni. SST Dosen Kebidanan

I6 Andi Trisari Mahasiswa Kebidanan

I7 Rusmita Rimpu Mahasiswa Kebidanan

I8 Milna Mahasiswa Farmasi

I9 Yana Yanti Mahasiswa Farmasi

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara ( di peroleh dan dicatat oleh pihak lain)

(50)

untuk melengkapi data primer berupa dokumen-dokumen atau laporan yang dapat menunjang data primer.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara ( interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antar pewawancara (interviewer) dari sumber informasi atau orang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung Yusuf (2014). Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara` mendalam. Wawancara mendalam adalah suatu proses mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian dengan cara dialog antara peneliti sebagai pewawancara dengan informan atau yang memberi informasi.

2. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah suatu proses yang didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun situasi buatan Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018). Observasi di lakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi mengenai strategi pemustaka dalam Penelusuran informasi di perpustakaan Politeknik Bau Bau Provinsi Sulawesi Tenggara.

E. Instrument Penelitian

Selain peneliti sebagi instrument utama penelitian ini Meleong (2011:186), dalam wawancara peneliti menggunakan pertanyaan sebagai pedoman wawancara.

Selain pedoman wawancara peneliti juga menggunakan field note (catatan lapangan) . Instrument penelitian yang dimaksud disini adalah setiap alat termaksud

Referensi

Dokumen terkait

pemerintah daerah dalam pengelolaan tempat rekreasi dan olah raga, tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga sebagaimana diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten

[r]

Adapun dalam kasus tindak pidana perjudian poker dan togel online ini majelis hakim menilai bahwa perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat

Yang dimaksud dengan metode deskriptif di sini (Irawan, 2006:4.7) adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui hubungan Program Pengembangan Usaha Agribisnis

Dalam penelitian ini, penyusun melakukan analisis penginderaan jauh tentang pembagian klasifikasi bentuklahan terutama pada bentuklahan asal proses vulkanik untuk

Fasa reka bentuk dan pembangunan melibatkan penentuan dimensi dan item parameter dengan menerima pakai kaedah kajian literatur dan temu bual yang seterusnya disahkan

Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan latihan pernafasan Merpati Putih terhadap peningkatan VO 2 max pada atlet training center usia 13

Berbeda dengan grafik drag force pada portside rudder yang menunjukkan variasi X/L=120% menghasilkan nilai drag force paling tinggi pada setiap kondisi sudut, nilai drag force