TAHUN 2020
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sebagai bagian dari manajemen kinerja, kedudukan perencanaan kinerjamenjadi suatu isu yang strategis yang harus diperhatikan dan dipecahkan oleh pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang mengarahkan instansinya kepada arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi. Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan renstra yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan. Dengan berdasarkan pada perencanaan kinerjayang baik maka pelaksanaan renstra juga dapat dipantau tingkat pencapaiannya secara lebih operasional serta dengan melihat berbagai kemungkinan dan alternatif untuk meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaranorganisasi secara lebih cepat.
Menurut SK Kepala LAN Nomor 239 /IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja (renja) sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalamrencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melaluiberbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dankegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansiuntuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu, substansi dari penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian indikator kinerja.
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 2
Dalam rangka mengoptimalkan perannya sebagai unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2019 dengan mengacu pada Renstra Kementerian KesehatanTahun 2020 - 2024.
1.2. TUJUAN
Tujuan disusunnya Rencana Kinerja Tahunan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2020 yaitu sebagai bahan acuan bagi perencana dan pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan, baik di Pusat maupun Daerah dalam melaksanakan urusan wajib sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Th 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
1.3. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
b. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 18 Tahun 2020. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024.
c. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.
e. Keputusan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Nomor:
HK.02.02/I/836/2020 tentang Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 3 1.4. Arah Kebijakan Sasaran Pokok Pembagunan Kesehatan
Tema pembangunan tahun 2020 adalah “Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Pertumbuhan Berkualitas” yang ditujukan untuk menjaga keberlanjutan pencapaian hasil-hasil pembangunan RPJMN 2015-2019 dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam rangka pelaksanaan RPJMN 2020-2024 dengan Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi melalui strategi pembangunan bidang kesehatan, meliputi:
1. Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana (KB) dan Kesehatan reproduksi, mencakup
a) peningkatan pelayanan maternal dan neonatal berkesinambungan di fasilitas publik dan swasta dengan mendorong seluruh persalinan di fasilitas kesehatan, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal dan neonatal, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan terutama bidan,perbaikan sistem rujukan maternal, penyediaan sarana prasarana dan farmasi, jaminan ketersediaan darah setiap saat, dan pengembangan pencatatan kematian ibu di fasilitas pelayanan kesehatan;
b) perluasan imunisasi dasar lengkap terutama pada daerah dengan cakupan rendah dan pengembangan imunisasi untuk menurunkan kematian bayi;
c) peningkatan perilaku higiene;
d) peningkatan gizi remaja putri dan ibu hamil;
e) peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga khususnya pengasuhan, tumbuh kembang anak dan gizi;
f) peningkatan pelayanan Kesehatan bayi dan balita termasuk inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif;
g) perluasan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sesuai karakteristik wilayah dengan optimalisasi peran sektor swasta dan pemerintah daerah melalui advokasi,
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 4
komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dan konseling tentang pengendalian penduduk, KB dan kesehatan reproduksi, peningkatan kompetensi Penyuluh Keluarga erencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) serta kapasitas tenaga lini lapangan serta penguatan fasilitas kesehatan, jaringan dan jejaring fasilitas kesehatan dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi serta usaha kesehatan bersumber daya masyarakat; serta
h) peningkatan pengetahuan dan akses
layanan kesehatan reproduksi remaja secara lintas sektor yang responsif gender.
2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat untuk pencegahan dan penanggulangan permasalahan gizi ganda, mencakup:
a) percepatan penurunan stunting dengan peningkatan efektivitas intervensi spesifik, perluasan dan penajaman intervensi sensitif secara terintegrasi;
b) peningkatan intervensi yang bersifat life saving dengan didukung data yang kuat (evidence based policy) termasuk fortifikasi dan pemberian multiple micronutrient yang efektif bagi balita, anak usia sekolah/remaja, calon pengantin, calon ibu hamil, dan ibu hamil;
c) penguatan advokasi, komunikasi social dan perubahan perilaku hidup sehat terutama mendorong pemenuhan gizi seimbang berbasis konsumsi pangan (food based approach);
d) penguatan sistem surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak;
e) peningkatan komitmen dan pendampingan bagi daerah dalam intervensi perbaikan gizi dengan strategi sesuai kondisi setempat;
f) respon cepat perbaikan gizi dalam kondisi
g) Pelibatan aktif aktor non pemerintah (swasta, lembaga masyarakat madani, perguruan tinggi dan organisasi profesi dan mitra pembangunan lainnya; serta
h) penyediaan tenaga gizi yang berkualitas.
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 5
3. Peningkatan pengendalian penyakit, dengan perhatian khusus pada HIV/AIDS, TB, malaria, jantung, stroke, hipertensi, diabetes, kanker, emerging diseases, penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, penyakit tropis terabaikan (kusta, filariasis, schistosomiasis), penyakit jiwa, cedera, gangguan penglihatan, dan penyakit gigi dan mulut, mencakup:
a) pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit melalui edukasi, pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi multisector termasuk perluasan cakupan deteksi dini, pengembangan real time surveilans dan pengendalian vektor;
b) penguatan health security terutama peningkatan kapasitas untuk pencegahan, deteksi, dan respon cepat terhadap ancaman penyakit termasuk penguatan alert system kejadian luar biasa dan karantina kesehatan;
c) penguatan tata laksana penanganan penyakit dan cedera; serta d) penguatan sanitasi total berbasis masyarakat.
4. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), mencakup:
a) pengembangan kawasan sehat antara lain kabupaten/kota sehat, pasar sehat, upaya Kesehatan sekolah (UKS) dan lingkungan kerja sehat;
b) penyediaan ruang terbuka publik, transportasi massal dan konektivitas untuk mendorong aktivitas fisik masyarakat dan lingkungan sehat serta penurunan polusi udara;
c) regulasi yang mendorong pemerintah pusat dan daerah serta swasta untuk menerapkan pembangunan berwawasan kesehatan dan mendorong hidup sehat termasuk pengembangan standar dan pedoman untuk sektor non kesehatan, peningkatan cukai rokok, pelarangan iklan rokok, dan penerapan cukai pada produk pangan yang berisiko tinggi terhadap kesehatan, dan pengaturan produk makanan dengan kandungan gula, garam dan lemak;
d) promosi perubahan perilaku hidup sehat yang inovatif dan pemberdayaan masyarakat termasuk revitalisasi posyandu dan
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 6
upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat lainnya, serta penggerakan masyarakat madani untuk hidup sehat;
e) peningkatan penyediaan pilihan pangan sehat termasuk penerapan label pangan dan perluasan akses terhadap buah dan sayur;
f) penguatan akses, kualitas, advokasi dan tata kelola implementasi gerakan masyarakat hidup sehat di semua tatanan; serta
g) penguatan kolaborasi multisektor untuk mendukung upaya promotif dan preventif dengan pendekatan kebijakan berwawasan kesehatan (Health in All Policies).
5. Penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan, mencakup:
a) Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang difokuskan pada peningkatan upaya kesehatan masyarakat sebagai elemen pokok dari pelayanan kesehatan dasar;
penyempurnaan sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta yang digunakan sebagai acuan pemenuhan standar fasilitas pelayanan kesehatan;
pengembangan dan pelaksanaan rencana induk nasional penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan; pemanfaatan inovasi teknologi dalam pelayanan kesehatan meliputi perluasan sistem rujukan online termasuk integrasi fasilitas kesehatan swasta dalam sistem rujukan, sistem rujukan khusus untuk daerah dengan karakteristik geografis tertentu (kepulauan dan pegunungan), perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedicine, digitalisasi rekam medis dan rekam medis online; perluasan pelayanan kesehatan bergerak (flying health care) dan gugus pulau; optimalisasi penguatan pelayanan kesehatan dasar melalui pendekatan keluarga; pengembangan dan peningkatan kualitas RS khusus; serta perbaikan pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan dan pengendalian bahan berbahaya dan beracun
b) Pemenuhan dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan yang difokuskan pada pengembangan paket pelayanan kesehatan
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 7
(tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, farmasi dan alat kesehatan), afirmasi pemenuhan tenaga kesehatan strategis, dan afirmasi pendidikan (beasiswa dan tugas belajar) tenaga kesehatan untuk ditempatkan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dan daerah kurang diminati;
pengembangan kebijakan redistribusi tenaga kesehatan yang ditempatkan di fasilitas pelayanan kesehatan; pengembangan mekanisme kerjasama pemenuhan tenaga kesehatan melalui kontrak pelayanan; perluasan pendidikan dan pelatihan tenaga Kesehatan fokus pada pelayanan kesehatan dasar; pembatasan program studi bidang kesehatan yang tidak memenuhi standar kualitas; serta pemenuhan tenaga kesehatan sesuai standar dan tenaga non-kesehatan termasuk tenaga system informasi dan administrasi keuangan untuk mendukung tata kelola di fasilitas pelayanan kesehatan;
c) Pemenuhan dan peningkatan daya saing sediaan farmasi dan alat kesehatan yang difokuskan pada efisiensi pengadaan obat dan vaksin dengan mempertimbangkan kualitas produk;
penguatan sistem logistik farmasi real time berbasis elektronik;
peningkatan promosi dan pengawasan penggunaan obat rasional; pengembangan obat, produk biologi, reagen, dan vaksin bersertifikat halal yang didukung oleh penelitian dan pengembangan life sciences; serta pengembangan produksi dan sertifikasi alat kesehatan untuk mendorong kemandirian produksi dalam negeri;
d) Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan yang difokuskan pada perluasan cakupan dan kualitas pengawasan pre dan post market obat dan pangan berisiko yang didukung oleh peningkatan kompetensi SDM pengawas dan penguji serta pemenuhan sarana prasarana laboratorium; peningkatan kemampuan riset; percepatan dan perluasan proses layanan publik termasuk registrasi; peningkatan kepatuhan dan kemandirian pelaku usaha dalam penerapan sistem manajemen mutu dan pengawasan produk; peningkatan peran serta
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 8
masyarakat dalam pengawasan; serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pengawasan obat dan makanan;
e) Penguatan tata kelola, pembiayaan kesehatan, penelitian dan pengembangan yang difokuskan pada pengembangan kebijakan untuk peningkatan kapasitas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota; pendampingan perbaikan tata kelola pada daerah yang memiliki masalah kesehatan untuk pencapaian target nasional dan mendorong pemenuhan SPM kesehatan;
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sistem informasi Kesehatan pusat dan daerah termasuk penerapan sistem single entry; inovasi dan pemanfaatan teknologi digital termasuk big data untuk pengumpulan data, media promosi, komunikasi, dan edukasi kesehatan; peningkatan pemanfaatan anggaran untuk penguatan promotif dan preventif berbasis bukti; pengembangan sumber pembiayaan baru seperti penerapan earmark cukai dan pajak, kerjasama pemerintah dan swasta; peningkatan kapasitas dan kemandirian pembiayaan fasilitas kesehatan milik pemerintah; serta penguatan penelitian dan pengembangan untuk efektivitas dan inovasi intervensi kesehatan, dan evaluasi sistem kesehatan untuk mendukung pencapaian prioritas nasional.
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 9 1.5. PROGRAM PRIORITAS
Sasaran dan Indikator KP dari PP Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1.6. KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui 5 (lima) Kegiatan Prioritas:
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi;
2. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat;
3. Peningkatan Pengendalian Penyakit;
4. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Se, yaitu:
1.7. KEGIATAN PROMKES
Pada tahun 2020 ini diharapkan pengelolaan program kerja/kegiatan berwawasan kesehatan telah dikelola secara terintegrasi. Selain itu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat memperoleh berbagai informasi mengenai program kerja/kegiatan yang dapat mendukung terciptanya budaya
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 10 perilaku sehat melalui penguatan
upaya promotif dan preventif gerakan masyarakat hidup sehat dengan tahapan tahapan
:• Pengelolaan mitra kerja yang professional
• Pengelolaan sistem informasi yang andal
• SDM professional
• Meningkatkan fungsi koordinasi lintas program
• Menjaga kesinambungan jejaring kemitraan
• Memanfaatkan teknologi sistem informasi secara optimal
• Melaksanakan manajemen SDM berbasis kompetensi
• Membentuk pokjanal UKBM dan forum peduli kesehatan di seluruh wilayah indonesia
BAB II
PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1. URUSAN WAJIB
Urusan wajib Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 1 2.2. PROGRAM DAN KEGIATAN
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan menjadi salah satu kegiatan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kegiatan : Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Sasaran Strategis : Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan
promosi kesehatan kepada masyarakat 2.3. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan
Target Jumlah Satuan 1 Meningkatkan
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Presentase Kab/kota yang menerapkan kebijakan Germas
30%
Kabupaten/Kota
Presentase Kab/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif
51%
Kabupaten/Kota
Adapun Definsi Operasional Indikator Kinerja Kegiatan adalah:
1. Definisi opersional Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Germas dengan kriteria :
• Memiliki Kebijakan Germas sesuai dengan Inpres no 1 tahun 2017 (melaksanakan 5 kluster germas) dan atau kebijakan berwawasan kesehata
• Melaksanakan Penggerakan Masyarakat dalam mendukung 5 (lima) kluster Germas minimal 3 kali setahun, dengan melibatkan lintas sektor, pendidikan (sekolah), Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan atau mitra potensialPersentase desa yang
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 2
mengalokasikan dana desa secara bertahap sampai minimal 10%
dari bidang pembangunan desa dan bidang pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan.
2. Definisi operasional Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif
Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif dengan kriteria:
1. Memiliki Pokjanal yang disahkan melalui keputusan Bupati/walikota Memiliki Pokjanal yang keanggotaannya terdiri dari lintas sektor terkait pengembangan Posyandu tingkat Kabupaten/Kota.
2. Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu minimal 2 kali setahun Mengadakan pertemuan rutin setiap tahun minimal 2 kali untuk membahas perencanaan dan evaluasi pelaporan kegiatan.
3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas Puskesmas dan kader Melakukan peningkatan kapasitas bagi petugas puskesmas dan kader yang berasal desa/kelurahan di wilayah kabupaten/Kota.
4. Memiliki sistim pelaporan kegiatan Posyandu Memiliki dan menggunakan sistim dalam melakukan pelaporan kegiatan Posyandu sehingga tersedia laporan posyandu seperti SIP online dan atau Si Cakep.
5. Posyandu aktif minimal 50%
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 3 BAB III
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari upaya pencapaian indikator kinerja kegiatan yang dapat terukur dan merupakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu satu tahun anggaran. Pada Tahun 2020 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menetapkan Rencana Kinerja Tahun 2020 yang merupakan penjabaran dari Renstra Kementerian Kesehatan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan sebagai berikut :
3.1. Kabupaten/Kota dalam yang Menerapkan Kebijakan GERMAS
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Sosialisasi Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat 19 Kab/Kota Pusat & Dekon 2 Koordinasi Lintas Sektor terkait
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
156 Kab/Kota Pusat & Dekon
3 Melakukan Penguatan
Implementasi Germas 156 Kab/Kota Pusat & Dekon 4 Melaksanakan Promkes di
Tatanan
156 Kab/Kota Pusat & Dekon
3.2. Kabupaten/Kota Melaksanakan Pembinaan Posyandu Aktif
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Penguatan Posyandu Aktif 149 Kab/Kota Pusat & Dekon Pelaksanaan Posyandu Aktif 149 Kab/Kota Pusat & Dekon
3.3. Penyusunan Pedoman/Regulasi/Rekomendasi/Kebijakan Germas
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Melaksanakan Penyusunan Pedoman/Regulasi/Rekomendasi /Kebijakan Germas
1 Dokumen Pusat & Dekon
3.4. Kampanye Hidup Sehat melalui Berbagai Media
| Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020 4
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Melakukan Produksi dan
Pengadaan 47 Layanan Pusat & Dekon
2 Melakukan Penyebarluasan
Informasi 47 Layanan Pusat & Dekon
3.5. Pelaksanaan Stratkom Promkes dalam Mendukung Program Kesehatan
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Melakukan Kemitraan/Jejaring Kerja LP/LS dalam Mendukung Germas
8 Dokumen Pusat
2 Melakukan Penguatan
Pemberdayaan Masyarakat 8 Dokumen Pusat 3.6. Layanan Dukungan Manajemen Satker
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana anggaran
1 Layanan Pusat
2 Pengelolaan kepegawaian 1 Layanan Pusat 3 Pelayanan umum, Pelayanan
rumah tangga dan perlengkapan 1 Layanan Pusat
3.7. Layanan Perkantoran
No Komponen Jumlah Target Satuan Ket
1 Operasional dan Pemeliharaan
Kantor 1 Layanan Pusat
BAB IV PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Tahun 2020 merupakan penjabaran dari upaya pencapaian indikator kinerja kegiatan yang dapat terukur dan merupakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu satu tahun anggaran. Dengan dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini diharapkan pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan sesuai dengan rencana sehingga berjalan efektif, efisien dan terukur.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO NIP 196408081989101001