• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MESIN PEMBUAT KOPI ESPRESSO DENGAN SISTEM HEAT EXCHANGER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN MESIN PEMBUAT KOPI ESPRESSO DENGAN SISTEM HEAT EXCHANGER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN MESIN PEMBUAT KOPI ESPRESSO DENGAN SISTEM HEAT EXCHANGER

HABIBI AL AMIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

2020

NIM: 41318110082

(2)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MESIN PEMBUAT KOPI ESPRESSO DENGAN SISITEM HEAT EXCHANGER

Disusun oleh : Nama

NIM

Program Studi

: Habibi Al Amin : 41318110082

: Teknik Mesin

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT KELULUSAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR PADA PROGRAM SARJANA STRATA SATU (S1)

AGUSTUS 2020

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PERANCANGAN MESIN PEMBUAT KOPI ESPRESSO DENGAN SISTEM HEAT EXCHANGER

Disusun Oleh:

Nama : Habibi Al Amin

NIM : 41318110082

Program Studi : Teknik Mesin

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Pada tanggal (Agustus) 2020

Mengetahui

Dosen Pembimbing Koordinator Tugas Akhir

(Dr. Nanang Rukhyat, MT) (Alief Avicenna Luthfie, ST., M.Eng)

i

(4)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Habibi Al Amin

NIM : 41318110082

Jurusan : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Judul Tugas Akhir : Perancangan Mesin Pembuat Kopi Espresso Dengan Sistem Heat Exchanger

Dengan ini menyatakan bahwa saya melakukan Tugas Akhir dengan sesungguhnya dan hasil penulisan Laporan Tugas Akhir yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan Laporan Tugas Akhir ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan di Universitas Mercu Buana.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Jakarta 07 (Agustus) 2020

Habibi Al Amin

ii

(5)

PENGHARGAAN

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dan perhatian dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. ALLAH SWT yang senantiasa memberikan kesehatan, keluangan waktu, kemudahan, pemahaman, perlindungan, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan semaksimal mungkin.

2. Papahku Abdullah Zn dan mamahku Ratna Pinang sari yang selalu memberikan dukungan dan doa selama ini.

3. Bapak Dr. Nanang Ruhyat, ST., MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana

3. Bapak Alief Avicenna Luthfie, ST, M.eng. selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

4. Bapak Agung Wahyudi, ST.,MM.,MT selaku mentor dan dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

5. Bapak Subekti, ST., MT selaku mentor dan dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

6. Ibu Vera Septy Sayeva, S ST.,MT selaku mentor dan dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

7. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan yang mengalami suka duka yang sama dengan penulis dalam menyusun Laporan Tugas Akhir yang merupakan syarat kelulusan mata tugas akhir pada program Sarjana Strata Satu (S1).

Dalam hal ini penulis menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang membaca.

iii

(6)

ABSTRAK

Kopi espresso adalah minuman kopi yang diekstraksi menggunakan air panas dengan tekanan tertentu dan waktu antara 25-30 detik yang menghasilkan 25-30ml kopi pekat berbusa

Perancangan mesin espresso dengan sisitem boiler heat exchanger ini bertujan menghasikan dua suhu yang berbeda untuk mengekstraksi kopi dan mensteam susu secara bersamaan, dengan menggunakan baja stainless steel 316 dengan konduktivitas thermal sebebsar 13,99 W/m2K dan rancangan boiler thermal konduksi maka dihasilkan suhu seduh untuk kopi sbesar 90-95 C dengan suhu boiler diantara 100-140 C , acuan perbandingan dengan mesin sejenis yakni mesin espresso giotto, andreja dan rituale yang yang juga menghasilkan suhu keluaran untuk brewing di kisaran 93-95 C yang menandakan bahwa mesin ini sesuai perencananaan, dan dengan hasil ini bisa mendapatkan jumlah variasi penyeduhan sebesar 15 variable yang didapat dari kombinasi 3 variable tekanan pompa dan 5 variable suhu kopi yang bisa digunakan.

Kata kunci: espressso, coffee, heat exchanger.

iv

(7)

DESIGN OF AN ESPRESSO COFFEE MAKER WITH A HEAT EXCHANGER SYSTEM

ABSTRACT

Espresso coffee is a coffee drink that is extracted using hot water with a certain pressure and time between 25-30 seconds which produces 25-30ml of concentrated foamy coffee

The design of this espresso machine with a boiler heat exchanger system aims to produce two different temperatures for extracting coffee and steaming milk simultaneously, using stainless steel 316 with a thermal conductivity of 13.99 W / m2K and a thermal conduction boiler design, the resulting brewing temperature for Sbesar coffee 90-95 C with a boiler temperature between 100-140 C, a reference for comparison with similar machines, namely the giotto, andreja and rituale espresso machines which also produce an output temperature for brewing in the range of 93- 95 C which indicates that this machine according to planning, and with this result you can get a number of brewing variations of 15 variables obtained from a combination of 3 variable pump pressure and 5 coffee temperature variables that can be used.

Key words: espressso, coffee, heat exchanger.

V

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

LEMBAR PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 RUMUSAN MASALAH 5

1.3 TUJUAN PENELITIAN 5

1.4 RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH 5

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SEJARAH MESIN ESPRESSO 2.2 TIPE-TIPE MESIN ESPRESSO

2.3 KOMPONEN KOMPONEN UTAMA PADA MESIN ESPRESSO 2.3.1 Komponen pemananas air

2.3.2 Pompa (water pump)

2.3.3 Heating element (elemen pemanas) 2.3.4 Valve (katup)

2.3.5 Pressure swich 2.3.6 Pressure gauge 2.3.7 Group head

7 9 13 13 17 20 21 24 25 26

VI

(9)

2.3.8 Extraction Switch 27

2.3.9 Steam Wand 27

2.3.10 Steam hot water Knob 27

2.3.11 Water tray 27

2.4 PERPINDAHAN PANAS 27

2.4.1 Perpindahan Kalor secara Konduksi 27 2.4.2 Konduktivitas Termal

29 2.4.3 Perpindahan Kalor secara Konveksi 29

2.5 TIPE-TIPE ALAT PENUKAR KALOR 31

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 DIAGRAM ALIR 36

3.2 KONSEP MESIN 43

3.3 MEMBUAT GAMBAR PERANCANGAN MENGGUNAKAN

AUTOCAD 43

3.5 ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN 44

BAB IV SIMULASI DAN PENGUJIAN ALAT

4.1 PROSES KERJA ALAT 45

4.2 PERHITUNGAN PANAS AIR UNTUK KOPI DARI HX 47 4.3 PARAMETER OPERASI UNTUK PROSES PENYEDUHAN 53

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN 54

5.2 SARAN 54

DAFTAR PUSTAKA 55

VII

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Moriondo’s patent for a steam-powered coffee machine Gambar 2.2 Mesin kopi super automatic Kalerm

Gambar 2.3 Mesin kopi otomatis Dolce Gusto Gambar 2.4 Mesin kopi semi otomatis astoria Gambar 2.5 Mesin kopi manual merek La vaponi Gambar 2.6 Dagram mesin espresso dengan single boiler

Gambar 2.7 Diagram mesin espresso dengan single boiler Gambar 2.8 Diagram mesin espresso dengan doble boiler Gambar 2.9 Thermoblock mesin espresso

Gambar 2.10 Tampak dalam Pompa getaran (Vibration Pump)

Gambar 2.11 Pompa rotari(rotary pump) dan Pompa getaran (Vibration Pump) Gambar 2.12 Perbedaan ekstraksi Pompa rotari(rotary pump) dan Pompa getaran

(Vibration Pump)

Gambar 2.13 Elemen pemanas untuk mesin espresso dangn boiler.

Gambar 2.14 3 way selenoid valve espresso machine Gambar 2.15 Safety valve / pressure relief valve Gambar 2.16 Vacuum breaker valve

Gambar 2.17 One way valve / anti-backflow valve Gambar 2.18 Bagian-Bagian Pressure Switch Gambar 2.19 Pressure Gauge untuk mesin espresso Gambar 2.20 Group Head

Gambar 2.21 Perpindahan panas konduksi pada dinding

Gambar 2.22 Beberapa contoh nilai konduktivitas termal material Gambar 2.23 Perpindahan panas konveksi

Gambar 2.24 Aliran searah

Gambar 2.25 Aliran berlawanan arah

8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 22 23 24 24 26 26 28 29 30 31 32

VIII

(11)

Gambar 2.26 Penukar kalor tipe plat datar yang melukiskan aliran lintang dengan

kedua fluidanya tak bercampur 32

Gambar 2.27 Pemanas udara aliran lintang yang melukiskan aliran lintang

dengan satu fluidanya barcampur dan fluida lainnya tak bercampur 33 Gambar 2.28 Penukar kalor shell and tube dengan sekat-sekat (baffles) segmen 33

Gambar 2.29 Regenerative heat exchanger 34

Gambar 2.30 Cooling Tower 35

Gambar 3.1 Diagram Alir 36

Gambar 3.2 Alur proses pembutan espresso 38

Gambar 3.3 Profile roasting kopi dan peruntukannya 39

Gambar 3.4 mekanisme penggilingan kopi 40

Gambar 3.5 mekanisme penggilingan kopi gunting 40

Gambar 3.6 Grind size kopi dan peruntukannya 42

Gambar 3.7 Rancangan boiler Heat exchanger 43

Gambar 4.1 Aliran air pada alat 45

Gambar 4.2 Diagram air pada tabung HX 47

Gambar 4.3 Giotto premium HX espresso machine 49 Gambar 4.4 Suhu brewing pada mesin espresso giotto premium 50 Gambar 4.5 Brewing temperatur pada mesin Espresso Andreja, Giotto Dan

Rituale 50

Gambar 4.6 Pengecekan suhu output aktual dengan thermometer 51 Gambar 4.7 Tabel hasil perhitungan panas air pada boiler dan tabung HX 51

Gambar 4.8 Grafik suhu brewing 52

Gambar 4.9 kurva kapasitas pompa espresso 53

IX

Referensi

Dokumen terkait

Lembar Kegiatan Mahasiswa berbasis eksperimen yang dikembangkan pada penelitian ini telah dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mata kuliah Kimia Lingkungan pada

 Tekanan dari konstruksi jembatan pada bagian bawah pondasi sumuran tersebut harus lebih kecil atau sama dengan tegangan ijin tanah (   ijin ).  Pondasi

Program dan Kegiatan yang telah disusun untuk mencapai target indikator kinerja sesuai dengan sasaran strategis yang tertuang dalam Renstra Dinas Kelautan dan

Proses penularan agen penyebab mastitis dapat terjadi pada saat pemerahan susu secara manual, melalui tangan pemerah, air yang dipakai untuk mencuci ambing susu, kain lap atau

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klaten, dapat diketahui bahwa penerimaan dan pencatatan

Hal ini terlihat pada tabel bahwa tikus yang diinduksi alloxan tanpa perlakuan pemberian pegagan K+ (Kontrol positif) memiliki jumlah kadar MDA 10.66 ±3,90 yang paling

Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 2,44 persen; Kelompok Makanan