• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perusahaan manufaktur maupun perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perusahaan manufaktur maupun perusahaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Bekalang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dituntut menjadi unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas produk, bahkan harus menempatkan customer satisfaction pada barisan depan dari visi dan misi perusahaan. Kualitas selalu menjadi target penting dari sebuah proses produksi manufaktur maupun jasa (tangible atau intangible produk).

Penekanan kualitas yang mengarah kepada customer satisfaction pada bidang jasa lebih intens dilakukan oleh perusahaan, hal ini disebabkan karena sifat produk yang tidak nyata/intangible sehingga setiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda tentang kualitas dari jasa yang dihasilkan.

Manusia sebagai salah satu sumber daya perusahaan baik secara individu maupun kelompok mempunyai peranan sangat penting dibandingkan dengan sumber daya lainnya, manusia merupakan faktor penggerak utama atas kelancaran jalannya kegiatan perusahaan. Disisi lain sumber daya manusia sebagai makhluk yang mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan dan harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi prestasi, dedikasi, loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan dan organisasinya (Hasibuan). Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu, berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung dari individu dalam organisasi tersebut dalam menjalankan tugas mereka. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk

(2)

2 meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Manajemen sumber daya manusia pada organisasi harus dilakukan dengan sasaran utama untuk meningkatkan kepuasan kerja. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya.

Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang tidak memiliki tingkat kepuasan kerja tinggi cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut (Robins,2002:36). Dengan kepuasan kerja yang tinggi seorang karyawan akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk melakukan semua pekerjaannnya sehingga prestasi kerja akan meningkat.

Peningkatan kualitas SDM atau disebut juga Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Empowerment of Human Resources) merupakan salah satu alat penting dan strategis untuk memperbaiki, memperbaharui dan meningkatkan kinerja baik organisasi yang bergerak di bidang pendidikan yang menuju kepada layanan publik non profit maupun organisasi swasta/perusahaan yang bergerak dibidang profit, hal ini karena didalam pemberdayaan tersebut akan menjadikan suatu perusahan lebih baik dari sebelumnya. Pemberdayaan dalam bidang SDM dapat juga meliputi kemampuan (competency), Penempatan personil sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan organisasi, kewenangan yang jelas, tanggung jawab, kepercayaan, dukungan, kepemimpinan dan motivasi.

Untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan seorang pemimpin harus memberikan perhatian lebih terhadap tenaga kerjanya serta berusaha untuk mempengaruhi dan mendorong karyawannya. hal utama yang harus diperhatikan seorang manajer adalah membangkitkan motivasi kerja karyawannya (Arep dan

(3)

3 Tanjung : 2003), motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan semangat kerja karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan karyawannya sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik. Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya, misalnya dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif (Bambang Guritno dan Waridin, 2005:63).

Kegiatan yang paling lazim dinilai dalam sebuah organisasi adalah kinerja karayawan (Job Performance) atau prestasi kerja (Actual Performance), di mana pada akhirnya kinerja tersebut akan menghasilkan prestasi. Penilaian kinerja atau prestasi kerja mutlak dilakukan dalam sebuah organisasi karena hal ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur penilaian terhadap hasil kerja karyawan secara kualitas maupun secara kuantitas yang telah dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Yang paling esensial dalam hal ini adalah bagaimana seorang karyawan melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya, jabatannya, atau peranannya dalam sebuah organisasi (R. Wayne Pace dan Don F. Faules, 2000: 134). Prestasi kerja karyawan yang berkualitas ditentukan oleh banyak faktor. Di antaranya adalah bagaimana motivasi yang ada pada diri setiap karyawan tersebut. Untuk dapat menghasilkan prestasi kerja yang maksimal, maka eksistensi motivasi kerja setiap karyawan mutlak diperlukan. Setiap karayawan pasti memiliki motivasi tertentu yang menyebabkan ia melaksanakan pekerjaannya. Motivasi apa dan seberapa kuat pengaruhnya terhadap prestasi

(4)

4 kerja masih sulit untuk diketahui. Selain motivasi kerja yang dapat meningkatkan prestasi karyawan, faktor lingkungan kerja seperti tempat kerja dan perlakuan yang diterima karyawan juga mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Di dalam pelaksanaan tugas, para pegawai juga menghendaki tempat kerja yang menyenangkan, yaitu menghendaki tempat kerja yang bersih, aman, cukup terang, udara selalu segar dan tidak sumpek. Lingkungan kerja bersih dan sehat akan menimbulkan perasaan betah bekerja dan dapat meningkatkan kinerja. Di samping lingkungan kerja fisik juga lingkungan kerja non fisik yaitu suatu kenyamanan dan suasana yang menyenangkan. Hubungan yang baik antara pegawai, sesama staf dan antara bawahan dengan atasan akan dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Lingkungan kerja yang menyenangkan membuat karyawan akan bekerja lebih bergairah dan bersemangat untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik.

Perusahaan jasa dalam hal ini perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang memberikan/menyelenggarakan pelayanan berupa pendidikan kepada pelanggannya (mahasiswa) dalam rangka menaikkan kualitas hidup melalui pendidikan yang diselenggarakan dengan cara yang sistematis dan konsisten.

Universitas Muhammmadiyah Gresik sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Kabupaten Gresik memiliki potensi yang besar dalam menjaring mahasiswa disekitarnya, tentunya hal ini harus ditunjang dengan kualitas layanan yang baik dan memuaskan. Karyawan Administrasi sebagai ujung tombak layanan terhadap pihak intern maupun ekstern harus memiliki motivasi tinggi agar mereka dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Keberadaan karyawan administrasi harusnya menjadi perhatian penting bagi pimpinan, dengan perhatian serta pemberian motivasi yang lebih baik

(5)

5 dari pimpinan diharapkan akan menimbulkan kepuasan kerja yang nantinya akan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Fenomena yang penulis amati pada Universitas Muhammmadiyah Gresik 3 tahun terakhir ini adalah pada tahun 2008 terjadi perputaran karyawan secara besar-besaran kemudian dalam rentang waktu 1,5 tahun terjadi perputaran karyawan pada beberapa bagian saja, adanya beberapa pelanggaran aturan oleh karyawan administrasi seperti tidak mematuhi aturan seragam serta jam kerja yang telah ditetapkan, adanya keluhan dari karyawan bagian administrasi mengenai tidak tersedianya peralatan bekerja dan kenyamanan bekerja sehingga hal ini berpengaruh pada kualitas layanan yang mereka berikan, adanya keluhan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan oleh pimpinan baik aturan jam kerja maupun aturan tata tertib kantor, keterbatasan keikut sertaan dalam pelatihan-pelatihan yang dapat menambah skill bekerja, dari fenomena yang penulis amati diatas serta mengingat pentingnya motivasi dan lingkungan kerja yang mendukung dalam peningkatan prestasi kerja karyawan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kepuasan kerja sebagai mediasi pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1 Apakah Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

2 Apakah Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

(6)

6 3 Apakah Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi

Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

4 Apakah Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

5 Apakah Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi kerja karyawan

6 Apakah Motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan melalui Kepuasan Kerja.

7 Apakah Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan melalui Kepuasan Kerja.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah seperti di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1 Menganalisis dan membuktikan pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

2 Menganalisis dan membuktikan pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

3 Menganalisis dan membuktikan pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

4 Menganalisis dan membuktikan pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

5 Menganalisis dan membuktikan pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Gresik?

(7)

7 6 Menganalisa dan membuktikan pengaruh tidak langsung Motivasi terhadap

Prestasi Kerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja.

7 Menganalisa dan membuktikan pengaruh tidak langsung Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyajikan hasil empiris pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan kerja Karyawan.

2. Menyajikan hasil empiris pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.

3. Menyajikan hasil empiris pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan.

4. Menyajikan hasil empiris pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan.

5. Menyajikan hasil empiris pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan.

6. Menyajikan hasil empiris pengaruh tidak langsung Motivasi terhadap Prestasi Kerja melalui Kepuasan Kerja.

7. Menyajikan hasil empiris pengaruh tidak langsung Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja melalui Kepuasan Kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif yang

Kerusakan pada fraktur Le Fort akibat arah trauma dari anteroposterior bawah dapat mengenai nasomaksila, bagian bawah lamina pterigoid, anterolateral maksila, palatum durum,

Pengembangan ini penting untuk dilakukan karena dapat menambah wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran di SMP dan perkembangan dunia pendidikan. Selain itu

Berbagai rangkaian sepanjang tahun telah terjadi konflik dualisme antara gerakan pro integerasi dengan pro kemerdekaan yang didasari karena adanya berbeda kepentingan dari

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman Evodia suaveolens yang didapatkan dari toko tanaman hias di Baranangsiang Bogor, isolat kapang endofit

peraturan zonasi sistem provinsi dan kabupaten; 2) Arahan perizinan; 3) Arahan pemberian insentif dan disinsentif; dan 4) Arahan sanksi. Indikasi arahan peraturan zonasi

Penjelasan : Komponen proses pengambilan keputusan ada lima tahap yaitu : pengenalan masalah, penelusuran informasi, evaluasi alternative, pilihan dan