• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA

KELOMPOK : 2 SHIFT : A Reguler A

SOAL :

I.  Latar Belakang

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih, disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat  berubah dan disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.

Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan  padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent)  dan zat terlarut (solute). Pada percobaan ini dibahas larutan cair. Pelarut cair umumnya adalah air. Pelarut cair yang lain misalnya bensena, kloroform, eter, dan alcohol (Kartini, 2000).

Bentuk sediaan cair sering digunakan untuk pasien yang susah mengkonsumsi tablet atau kapsul terutama pada anak-anak, karena sediaan cair mudah untuk di konsumsi dari  pada bentuk tablet. Selain itu sediaan cair biasanya dapat menutupi rasa tidak enak atau rasa  pahit dari obat, tetapi sediaan cair lebih mudah rusak oleh tempat penyimpanan sediaan, sediaan bentuk ini juga mudah terkontaminasi oleh bakteri karena air merupakan media yang  paling bagus untuk pertumbuhan bakteri. Dengan demikian pembuatan sediaan liquid dengan aneka fungsi sudah banyak digeluti oleh sebagian besar produsen. Sediaan yang ditawarkanpun sangat beragam mulai dari segi pemilihan zat aktif serta zat tambahan, sensasi rasa yang beraneka ragam, hingga merk yang digunakan pun memiliki peran yang sangat penting dari sebuah produk sediaan liquid (Kartini, 2000).

Berdasarkan fakta diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembuatan sediaan liquid terdapat kelebihan dan kekurangan. Diharapkan agar dapat mempertahankan kelebihannya, dan mengatasi kekurangan tersebut dengan membuatnya lebih baik lagi, agar dapat diterapkan dalam dunia kerja dan bisa didapatkan efek terapi yang diharapkan

Difenhidramin HCl 12,5 mg/5 ml

(2)

II. Preformulasi

1. Difenhidramin HCl (Depkes RI, 1995) Struktur kimia C17H22NOHCl Rumus molekul

 Nama kimia Diphenhydramini Hydrochloridum Sinonim

Berat molekul 291,82

Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Jika terkena cahaya, perlahan- lahan warnanya menjadi gelap. Larutannya praktis netral terhadap kertas lakmus P

Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol dan dalam kloroform; agak sukar larut dalam aseton; sangat sukar alrut dalam benzene dan dalam eter

 pH larutan PKa

Titik lebur Antara 167° dan 172°

Stabilitas

  Panas

  Hidrolisis/oksidasi

  Cahaya Kegunaan Wadah dan  penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

Kesimpulan :

Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : Larutan

(krim/salep) : Kemasan :

(3)

 

b. Zat Tambahan

1. Asam Sitrat (Depkes RI, 1995) Struktur kimia

Rumus molekul C6H8O7. H2O  Nama kimia Acid Citras

Sinonim 2-Hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylic acid monohydrate Berat molekul 210,14

Pemerian Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak sukar larut dalam eter

 pH larutan 0,6

PKa

3,15 - 6,40

 

Titik lebur

426 K (153 °C)

  Konstanta Dielektrik 6

Bobot jenis

192,13 u

  Stabilitas

  Panas

  Hidrolisis/oksidasi

  Cahaya

Terurai melepaskan karbondioksida dan air.

Kegunaan Penambah rasa asam, pengawet.

Wadah dan  penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat.

2. Sirup Simplex (Depkes RI, 1995) Struktur kimia -

Rumus molekul C12H22O11.H2O

 Nama kimia -

Sinonim -

Berat molekul 342.30

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; rasa manis Kelarutan Larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih; sukar larut

dalam eter

 pH larutan -

(4)

Bobot jenis 1,587 g/mol Stabilitas

  Panas

  Hidrolisis/oksidasi

  Cahaya

Dalam kadar tinggi dapat membentuk Kristal gula

Kegunaan Sebagai pemanis Wadah dan

 penyimpanan

Dalam wadah tertutup rapat

3. Propilen glikol (Depkes RI, 1995)

Struktur kimia

Rumus molekul C3H8O2 

 Nama kimia 1,2-propanadiol

Sinonim 1,2-Dihidroksipropana; 2-hidroksipropanol; metil etilen glikol;

methyl glycol; propan-1,2-diol; propylenglycolum Berat molekul 76,09

Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak  berbau; menyerap air pada udara lembab

Kelarutan Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan

kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial;

tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak  pH larutan 6,0 -8,0

 pKa -

Titik lebur -59oC Konstanta Dielektrik -

Bobot jenis Antara 1,035 dan 1,037 Stabilitas

  Panas

  Hidrolisis/oksidasi

  Cahaya Dapat teroksidasi jika suhu tinggi dan udara terbuka Kegunaan Antimikroba; desinfektan; humektan; pelarut; stabilisator Wadah dan

 penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

(5)

4)Metil Paraben ( Rowe et al, 2009 ; DepKes RI, 1979) : Struktur kimia

Rumus molekul C8H8O3 

 Nama kimia Metil-p-hidroksibenzoat

Sinonim Nipagin M

Berat molekul -

Pemerian Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, mempunyai sedikit rasa terbakar  

Kelarutan sukar larut dalam air, sukar larut dalam benzena, sukar larut dalam tetraklorida, mudah larut dalam etanol, dan eter. 

 pH larutan 3-6

 pKa 8,4 pada 220C

Titik lebur 125º-128ºC Konstanta Dielektrik -

Bobot jenis -

Stabilitas

  Panas

  Hidrolisis/oksidasi

  Cahaya

Mudah terurai oleh cahaya

Kegunaan Zat tambahan ; Zat Pengawet Wadah dan

 penyimpanan Dalam wadah tertututp rapat

5) Aquadest (Rowe et al, 2009; Depkes RI,1995) :

Struktur kimia O

H H

Rumus molekul H2O

 Nama kimia Dihidrogen monoksida; hidrogen hidroksida Sinonim Aqua destilata; aqua purificata

Berat molekul 18,02g/mol

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau

Kelarutan -

 pH larutan 5,0 –  7,0

 pKa -

Titik lebur 0oC

(6)

  Panas

  Hidrolisis/oksidasi

  Cahaya

Stabil di udara

Kegunaan Pelarut

Wadah dan

 penyimpanan Dalam wadah tertututp rapat

III. Permasalahan Farmasetika

Permasalahan Farmasetika pada formula yang ingin dibuat adalah sebagai berikut : 1.  Zat aktif berasa khas lemah

2.  Zat aktif stabilitas terhadap mikroba yang rendah, 3.  Menghindari terjadinya caplocking  pada bibir botol, 4.  Zat aktif tidak stabil terhadap cahaya

5.  Aroma sediaan kurang enak 6.  Warna sediaan kurang menarik IV. Penyelesaian Masalah

Cara penyelesaian masalahnya adalah dengan cara sebagai berikut :

1.  Ditambahkan pemanis seperti sirupi 20%, sorbitol, saccharin, gliserol, sirupus simplex

2.  Diberi tambahan zat pengawet seperto nipagin, gliserin, propilen glikol dan nipasol

3.  Diberi anti caplocking agent seperti gliserin, propilen glikol dan sorbitol 4.  Dipilih wadah yang dapat melindungi dari cahaya seperti botol warna gelap

dan warna botol warna terang

5.  Diberikan pengaroma seperti menthol

6.  Diberi zat pewarna seperti warna merah, warna kuning dan warna hijau V.  Pendekatan Formula (Formula Yang Diusulkan)

 NO. Bahan Jumlah Fungsi Bahan Alasan Penambahan

1 Difenhidramin HCl 250 mg Zat aktif

2 Sirup simplek 25 ml pemanis Agar rasa tidak enak

dari zat aktif bisa tertutupi

3 Propilen glikol 15 ml Anti caplocking Agar tidak terjadi

(7)

kristalisasi pada daerah mulut botol dan untuk melarutkan metal  paraben

4 Metil paraben 20 mg pengawet Sebagai pengawet

untuk mencegah

terjadinya pertumbuhan mikroba

5 Asam sitrat 0,5 g buffer Sebagai buffer

6 Lemon essence qs pengharum Agar aromanya wangi

7 Yellow colour qs pewarna Agar terlihat lebih

menarik VI.  Perhitungan

Difenhidramin HCl 12,5 mg/5 ml x 100 ml = 250 mg

Sirup simplek 25/100 x 100 ml = 25 ml

Propilen glikol 15/100 x 100 ml = 15 ml

Metil paraben 0,02% = 20 mg

Asam sitrat 0,5 g

Lemon essence qs

Yellow colour qs

Aquadest ad 100 ml

VII.  Penimbangan

NO. Bahan Jumlah dalam

formula

Jumlah penimbangan

1 Difenhidramin HCl 250 mg

2 Sirup simplek 25 ml

3 Propilen glikol 15 ml

4 Metil paraben 20 mg

5 Asam sitrat 0,5 g

6 Lemon essence qs

7 Yellow colour qs

VIII.  Prosedur Pembuatan. 

1.  Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2.  Kalibrasi botol 100 ml

3.  Ambil dan timbang semua bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang diperlukan sesuai dengan petunjuk

4.  Larutkan Difenhidramin HCL dengan air secukupnya 5.  Larutkan metil paraben dengan propilen glikol

6.  Larutkan asam sitrat dengan air secukupnya

7.  Campurkan difenhidramin yang telah larut dan asam sitrat yang telah larut

(8)

11. Masukan dalam botol yang telah dikalibrasi dan beri etiket IX. Analisis titik kritis pembuatan sediaan

1.  Semua eksipien dapat bercampur dengan zat aktif 2. 

Metil paraben dan sediaan yang berbentuk serbuk harus dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut sesuai

X.  Evaluasi 1. Larutan N

o

Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Jumlah sampel

Hasil pengamatan

Syarat 1 Uji organoleptis

(warna, bau, rasa dan kejernihan)

Pengamatan secara visual.

1 Warna : kuning Bau : Lemon Essence Rasa : Pahit dan sedikit rasa lemon Kejernihan : terdapat  partikel-  partikel kotorkecil

Warna : dapat  bertahan dalam

waktu yang sama

Bau : harus tidak timbul bau yang tengik

Rasa : tidak terjadi

 perubahan rasa yang aneh dan tidak

menimbulkan rasa yang tidak nyaman

2 Uji pH larutan Berdasarkan  perubahan warna  pada kertas pH

indikator yang kemudian

dibandingkan dengan warna standar pada  berbagai pH.

1 pH = 3 Sama tidak

 berubah

3 Penentuan densitas larutan (FI IV, 1030)

Menentukan densitas larutan dengan menimbang massa larutan sebanyak volume tertentu (10 mL) dengan

1 1,924 Tidak terjadi  perubahan

(9)

 piknometer yang kemudian

dibandingkan dengan cairan yang telah diketahui

densitasnya

(aquadest) pada suhu tertentu

4 Penentuan viskositas larutan dengan alat Hoppler

Mengukur waktu yang dibutuhkan oleh bola yang digunakan untuk  jatuh sejauh jarak

tertentu.

2

5 Uji stabilitas sediaan

Sediaan disimpan  pada temperatur

kamar untuk

mengamati lamanya stabilitas sediaan.

1

6 Uji volume terpindahkan

Pengukuran volume sediaan dengan gelas ukur.

30 99,99 ml Tidak berubah volume yang secara signifikan 7 Penetapan kadar

zat aktif

Penetapan kadar zat aktif dengan metode analisis yang sesuai

1

Perhitungan Piknometer

Diketahui : W kosong = 16,41 gr W sediaan = 26,80 gr W air = 26,13 gr Ditanya : ?

Jawab :

Bobot Jenis Sediaan = air 

kosong  air 

kosong   sediaan

W  W 

W  W 

  

 

=

 x 1,8

= 1,924 XI.  Hasil Percobaan (untuk Laporan)

 No Perlakuan Hasil

1 Botol dikalibrasi pada volume yang ditentukan v = 100 mL 2 Difenhidramin HCl ditimbang sebanyak 250 mg

(10)

v asam sitrat = 0,5 mL v lemon essence = 2 tetes v yellow colour = 2 tetes v sirupus simplex = 25 mL 5 Dilarutkan dalam propilen glikol, kemudian di

tambahkan dengan asam sitrat

6 Campuran metal paraben, propilen glikol dan asam sitrat dimasukkan kedalam labu larutan difenhidramin HCl

7 Campuran digojok hingga homogen

8 Campuran dimasukkan dalam botol yang tekah dikalibrasi

9 Larutan di add dengan aquades sampai tanda batas v larutan = 100 mL 10 Dilakukan evaluasi pada sediaan larutan Warna : kuning

Bau : Lemon Essence Rasa : Pahit dan sedikit rasa lemon

Kejernihan : terdapat  partikel-partikel kotor kecil XII. Pembahasan

Percobaan kali ini adalah pembuatan larutan Difenhidramin HCl. Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih, disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah dan disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya  bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Fase larutan dapat  berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya  perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pada percobaan ini dibahas larutan cair. Pelarut cair umumnya adalah air. Pelarut cair yang lain misalnya bensena, kloroform, eter, dan alkohol (Kartini, 2000).

Perbedaan larutan dan eliksir adalah, larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih komponen yang membentuk fasa tunggal homogen dalam skala molekuler. Bagian terbesar dalam sistem larutan adalah pelarut (solvent) yang menentukan fasa larutan. Bagian yang terlarut dinamakan solute yang merupakan fasa terdispersi dalam bentuk molekul atau ion dalam pelarut. Sedangkan eliksir adalah suatu larutan sejati dengan jumlah bahan  berkhasiat sesuai dengan dosis yang digunakan mempunyai kelarutan dalam air rendah.

Referensi

Dokumen terkait

Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel- partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen.Contoh campuran heterogen :

Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.. Bila diukur pada suhu yang sama volum

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nanometer), sehingga

Sistem koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi

• Jalan Setiabudi merupakan jalan masuk/keluar utama permukiman Taman Setiabudi Indah dimana ruas jalan tersebut adalah sebagai muara utama pergerakan warga perumahan

Menurut Marwardi (2007), gorong-gorong adalah salah satu bangunan air pada persilangan untuk menyalurkan air yang lewat dari satu sisi jalan yang lain atau untuk

Alat itu digunakan pada proses terakhir yaitu pada proses pengaduk telur omlet, dimana alat tersebut bekerja menggunakan sumber daya dari motor listrik yang menggerakkan

Rencana Strategis (Renstra) Dishubkominfo 2014 - 2019 | 7 Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dinas-dinas Kota Mojokerto,