19 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang dilakukan yang tersusun secara sistematik.
Rancangan penelitian merupakan landasan berpijak dan berfikir yang dijadikan landasan penelitian baik untuk peneliti maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian tersebut (Pabundu Tika, 2005:6). Desain penelitian bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.
Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif yang mengarah pada pola pengungkapan masalah atau keadaan sebagaimana adanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.
Pabundu Tika (2005:4) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta yang ada, walaupun kadang diberikan analisis.
3.2 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara langsung dengan petani porang. Data sekunder diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti BPS Kab. Malang, Web, Dinas Pertanian dan Peternakan, jurnal penelitian terdahulu.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari sampai Maret 2020. Lokasi atau tempat penelitian dilakukan di Desa Pait Kecamatan Kasembon dengan metode yang digunakan yaitu purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Pait merupakan salah satu desa di Kecamatan Kasembon yang memiliki petani budidaya porang paling banyak di Malang.
20 3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan yaitu petani porang yang ada di Desa Pait Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang yaitu sebanyak 24 orang. Data Penelitian ini berasal dari seluruh anggota populasi petani porang. Data yang diperoleh merupakan data akurat karena langsung dari wawancara terhadap objek penelitian. Berdasarkan metode pengambilan sampel, suatu penelitian yang datanya diambil dari seluruh anggota populasi penelitian dapat disebut penelitian yang memakai metode sensus (Ibrahim, 1999).
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Observasi. Metode ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati langsung terhadap objek yang akan diteliti dan yang berhubungan dengan penelitian.
2. Wawancara. Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer berupa keterangan langsung sesuai dengan kebutuhan penelitian, sehingga data didapatkan merupakan kondisi sebenarnya dari pihak yang menjadi objek penelitian.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Usahatani porang dideskripsikan melalui karakteristik petani usahatani porang.
3.6.1 Analisis Deskriptif
Metode ini digunakan untuk menggambarkan secara jelas kondisi umum lokasi penelitian dan gambaran usahatani porang yang diteliti. Kondisi umum lokasi penelitian meliputi potensi dan lokasi geografis daerah penelitian, data kependudukan, lahan, sumberdaya alam, serta sarana dan prasaran lainnya yang menunjang.
21 3.6.2 Analisis Biaya
Analisis ini digunakan untuk mengetahui komponen dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap petani untuk kelangsungan pertanian dan menghasilkan porang, rumus yang digunakan menurut Mustikasari (2010) sebagai berikut :
TC = TFC + TVC Keterangan :
TC = Total Biaya Usahatani Porang (Rp)
TFC = Total Biaya Tetap Usahatani Porang (Rp) TVC = Total Biaya Variabel Usahatani Porang (Rp)
3.6.3 Analisis Penerimaan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya, rumus yang digunakan menurut Mustikasari (2010) adalah :
TR = P x Q Keterangan :
TR = Penerimaan Total Usahatani Porang (Rp) Q = Jumlah Porang yang dijual (Rp)
P = Harga jual Porang (Rp)
3.6.4 Analisis Pendapatan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pendapatan/keuntungan yang diperoleh petani Porang di Desa Pait, rumus yang digunakan menurut (Wibowo, 2013) adalah:
π = TR – TC
π = TR – (TVC+TFC) Keterangan :
π = Pendapatan Usahatani Porang (Rp)
TR = Total Revenue Usahatani Porang (Totap Pendapatan) (Rp) TC = Total Cost Usahatani Porang (Total Biaya) (Rp)
22
TVC = Total Variabel Cost Usahatani Porang (Total Biaya Tidak Tetap) (Rp) TFC = Total Fixed Cost Usaha Tani (Total Biaya Tetap) (Rp)
3.6.5 Analisis Efisiensi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui efisiensi usahatani porang di Desa Pait, rumus yang digunakan menurut (Barokah, Rahayu dan Sundari, 2016) :
R R = T Kriteria ratio sebagai berikut:
1. Apabila R/C Ratio > 1 maka usahatani dikatakan efisien
2. Apabila R/C Ratio = 1 maka usahatani mengalami BEP (Impas) 3. Apabila R/C Ratio < 1 maka usahatani dikatakan tidak efisien.
3.7 Pengukuran Variabel
1. Lahan merupakan suatu tanah yang berfungsi sebagai media pertanian yang akan dilakukan, luas lahan diukur dalam satuan meter persegi (m2).
2. Modal merupakan investasi yang ditanamkan petani dalam usahatani, dalam hal ini berupa peralatan pertanian (cangkul, sekop, gerobak, dan lain-lain) yang diukur dengan satuan rupiah per unit (Rp/unit).
3. Tenaga kerja adalah orang yang bekerja dalam usahatani porang, yang diukur dengan Hari Orang Kerja (HOK) merupakan dasar ukuran penggunaan tenaga kerja dalam kegiatan usahatani.
4. Biaya tetap adalah pengeluaran yang besarnya tidak tergantung atau tidak ada kaitannya dengan besarnya produksi yang diukur dengan satuan Rupiah.
5. Biaya variabel adalah pengeluaran yang besarnya tergantung atau ada kaitannya dengan besarnya produksi, misalnya biaya sarana produksi (bibit, pupuk, obat-obatan), tenaga kerja, yang diukur dengan satuan Rupiah
6. Total biaya adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya biaya variabel yang diukur dengan satuan Rupiah
23
7. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan usahatani, dinyatakan dalam satuan rupiah per Hari Kerja Setara Pria (Rp/HKSP).
8. Penyusutan merupakan pengalokasian biaya investasi (penanaman modal) suatu proyek setiap tahun sepanjang umur ekonomis usahatani porang yang diukur dengan satuan Rupiah