commit to user BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
Hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas X semester II SMK Negeri di Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2014/2015 meliputi:
1. Diskripsi kemandirian belajar
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Media Schoology Interval Skor Banyaknya Siswa Frekuensi
Kumulatif
97 – 107 3 9,38 %
108 – 118 7 21,88 %
119 – 129 15 46,88 %
130 – 140 5 15,63 %
141 – 151 1 3,13 %
152 – 162 1 3,13 %
Jumlah 32 100 %
0 2 4 6 8 10 12 14 16
97-107 108-118 119-129 130-140 141-151 152-162
Frekuensi
Interval Kelas
Gambar 4.1 Histogram Kemandirian Belajar Media Schoology
Histogram pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa skor kemandirian belajar matematika dengan media schoology bervariasi. Sebagian besar skor kemandirian belajar media schoology berada pada interval 119 – 129 yaitu sebesar 46,88%. Untuk perhitungan distribusi frekuensi kemandirian belajar media schoology selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21 Halaman 142.
49
commit to user
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Media Edmodo Interval Skor Banyaknya Siswa Frekuensi
Kumulatif
87 – 90 2 6,25 %
95 – 103 1 3,13 %
104 – 112 11 34,38 %
113 – 121 12 37,5 %
122 – 130 4 12,5 %
131 – 139 2 6,25 %
Jumlah 32 100 %
0 2 4 6 8 10 12 14
87-90 95-103 104-112 113-121 122-130 131-139
Frekuensi
Interval Kelas
Gambar 4.2 Histogram Kemandirian Belajar Media Edmodo
Histogram pada gambar 4.2 menunjukkan kemandirian belajar matematika dengan media edmodo. Sebagian besar skor kemandirian belajar media edmodo berada pada interval 113 – 121 yaitu sebesar 37,5%. Untuk perhitungan distribusi frekuensi kemandirian belajar media edmodo selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22 Halaman 143.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Kemandirian Belajar Media Schoology dan Edmodo.
No Ukuran Schoology Edmodo
1 Mean 123,375 114.063
2 Median 123,5 114
3 Modus 127 108
4 Standar Deviasi 12,993 11.042
5 Variansi 168,823 121.931
6 Maksimum 160 136
7 Minimum 97 87
commit to user
Deskripsi data kemandirian belajar media schoology dan edmodo pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemandirian belajar matematika media schoology lebih besar daripada media edmodo, yaitu sebesar 123,375.
2. Diskripsi prestasi belajar matematika
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Media Schoology Interval Skor Banyaknya Siswa Frekuensi
Kumulatif
25 – 33 2 6,25 %
34 – 42 2 6,25 %
43 – 51 2 6,25 %
52 – 60 11 34,38 %
61 – 79 10 31,25 %
80 – 88 5 15,63 %
Jumlah 32 100 %
0 2 4 6 8 10 12
25-33 34-42 43-51 52-60 61-79 80-88
Frekuensi
Interval Kelas
Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar Media Schoology
Histogram pada gambar 4.3 menunjukkan prestasi belajar matematika dengan media schoology. Sebagian besar skor prestasi belajar media schoology berada pada interval 52 – 60 yaitu sebesar 34,38%. Untuk perhitungan distribusi frekuensi prestasi belajar media schoology selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23 Halaman 144.
commit to user
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Media Edmodo Interval Skor Banyaknya Siswa Frekuensi
Kumulatif
40 – 46 5 15,53 %
47 – 53 5 15,63%
54 – 60 8 25 %
61 – 67 5 15,63 %
68 – 74 8 25 %
75 – 81 1 3,13 %
Jumlah 32 100 %
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81
Frekuensi
Interval Kelas
Gambar 4.4 Histogram Prestasi Belajar Media Edmodo
Histogram pada gambar 4.4 menunjukkan prestasi belajar matematika dengan media edmodo. Sebagian besar skor prestasi belajar media edmodo berada pada interval 55 – 61 dan 69 – 75 yaitu sebesar 25%.
Untuk perhitungan distribusi frekuensi prestasi belajar media edmodo selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 Halaman 145.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Media Schoology dan Edmodo.
No Ukuran Schoology Edmodo
1 Mean 62,031 59.688
2 Median 60 60
3 Modus 55 60
4 Standar Deviasi 15,338 10.772
5 Variansi 235,257 116.028
6 Maksimum 85 80
7 Minimum 30 40
commit to user
Deskripsi data prestasi belajar media schoology dan edmodo pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar matematika media schoology lebih besar daripada media edmodo, yaitu sebesar 62,031.
B. Analisis Data
Sebelum analisis Manova, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas multivariat dan uji homogenitas matriks variansi dan kovariansi.
1. Uji normalitas multivariat
Uji normalitas multivariat digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil perhitungan uji normalitas data sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Multivariat
Media d 2j d2j 0,05;2 p Keputusan
Schoology
0,066 0,066 0,122 0,211 0,222 0,246 0,253 0,298 0,323 0,718 0,909 1,373 1,401 1,418 1,478 1,626 1,654 1,813 1,947 2,055 2,204 2,265 2,286 2,304 2,647 3,324 3,348 3,369 4,168 4,588 4,644 8,654
97%
H0 diterima (Normal)
Edmodo
0.013 0.032 0.093 0.161 0.216 0.275 0.374 0.378 0.401 0.811 0.811 0.822 0.939 1.020 1.026 1.032 1.032 1.761 1.832 2.014 2.035 2.088 2.098 3.163 3.359 3.886 4.050 4.205 4.313 4.568 6.019 7.173
94% H0 diterima (Normal)
Bila dilihat dari hasil uji normalitas data tersebut, menunjukan nilai
2j 5,991
d lebih dari 50% data, sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal multivariat. Dengan demikian satu persyaratan untuk analisis data terpenuhi. Untuk perhitungan analisis normalitas multivariat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25 – 26 Halaman 146 – 151.
commit to user
2. Uji homogenitas matriks variansi dan kovariansi.
Uji homogenitas dimaksudkan untuk meneliti kesamaan data yang akan dianalisis. Pengujian homogenitas dengan menggunakan uji homogenitas matriks variansi dan kovariansi. Adapun hasil perhitungan homogenitas sebagai berikut.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Multivariat
2
obs 2tabel Keputusan
2,585 7,815 Homogen
Uji homogenitas tersebut, menunjukan bahwa obs2 lebih kecil dibandingkan dengan harga 2tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen, persyaratan untuk analisis data terpenuhi. Untuk perhitungan analisis homogenitas matriks variansi dan kovariansi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27 Halaman 152.
Setelah data hasil penelitian tersebut berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Analisis Varians Multivariat (MANOVA).
3. Analisis Varians Multivariat (MANOVA)
Perhitungan hipotesis ada tidaknya pengaruh setiap faktor maka dilakukan dengan menggunakan uji MANOVA. Adapun hasil perhitunganya sebagai berikut
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Analisis Manova Sumber
Varian Db JK dan JHK Hasil Kesimpulan
Perlakuan
(H) 1 31, 641 209,531
209,531 1387,563
H
Fobs = 4,712
Ftabel = 3,996
H0 ditolak Galat (E) 62 10530, 469 1934,375
1934,375 9013,375
E
Total (T) 63
10562,109 2143,906 2143,906 10400,938
T
Dari rangkuman data uji multivariat pada Tabel 4.9 tampak bahwa nilai Fobs lebih besar dari Ftabel dengan demikian H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan pengaruh pemanfaatan media e-learning schoology dan edmodo
commit to user
terhadap prestasi belajar dan kemandirian belajar matematika. Untuk perhitungan analisis varian multivariate (Manova) selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36 Halaman 168.
Untuk membedakan pengaruh pemanfaatan media e-learning schoology dan edmodo terletak pada prestasi belajar atau pada kemandirian belajarnya dilakukanlah perhitungan uji univariat secara terpisah.
4. Uji Lanjut
Berdasarkan uji multivariat dihasilkan H0 ditolak, maka perlu dilakukan uji lanjut univariat T-test untuk melihat perbedaan pengaruh pada masing- masing variabel terikat yaitu prestasi belajar dan kemandirian belajar. Pada uji univariat ini juga diperlukan uji prasyarat seperti halnya uji multivariat.
Akan tetapi uji prasyarat pada uji univariat adalah uji normalitas univariat dan uji homogenitas univariat.
a) Uji normalitas
Uji normalitas univariat digunakan untuk menguji sampel penelitian merupakan sampel yang distribusi normal univariat sebagai syarat dilakukannya uji lanjut univariat. Dalam uji normalitas univariat ini menggunakan uji liliefors dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun hasil perhitungan uji normalitas data sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Univariat
Variabel Media Lmaksimal Ltabel Kesimpulan Kemandirian
Belajar
Schoology 0,140 0,157 Berdistribusi normal Edmodo 0,077 0,157 Berdistribusi normal Prestasi Belajar Schoology 0,084 0,157 Berdistribusi normal Edmodo 0,128 0,157 Berdistribusi normal Dari hasil uji normalitas univariat yang terangkum pada Tabel 4.10, tampak bahwa nilai Lmaks untuk setiap kelompok kurang dari Ltabel maka H0 diterima yang artinya data setiap kelompok berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Untuk perhitungan analisis normalitas univariat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28 – 31 Halaman 155 – 162.
commit to user b) Uji homogenitas univariat
Uji homogenitas univariat digunakan untuk menguji kesamaan varians antar dua kelompok yang dibandingkan, sebagai syarat dilakukannya uji lanjut univariat. Dalam uji homogenitas univariat ini menggunakan uji barlett dengan taraf signifikansi 0,05. Adapun hasil perhitungan uji homogenitas univariat sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Univariat
Variabel Media 2
hitung
tabel2 Kesimpulan
Kemandirian Belajar
Schoology
0,817 3,841 Homogen
Edmodo Prestasi Belajar Schoology
3,794 3,841 Homogen
Edmodo
Dari hasil uji homogenitas data kemandirian dan prestasi belajar yang terangkum pada Tabel 4.11, tampak bahwa nilai hitung2 kurang dari
2 tabel
maka H0 diterima yang artinya data setiap kelompok berasal dari populasi yang homogen (sama). Untuk perhitungan analisis homogenitas univariat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32 - 34 Halaman 163 – 167.
c) Uji lanjut univariat
Setelah uji prasyarat univariat terpenuhi, selanjutnya dilakukan uji univariat. Berdasarkan hasil pengolahan data, rangkuman hasil uji univariate tampak seperti pada Tabel 4.14.
Tabel 4.12 Hasil Uji Univariat
Variabel thitung ttabel Keputusan Uji
Kemandirian Belajar 8,946 1,960 H0 ditolak Prestasi Belajar 0,750 1,960 H0 diterima Untuk perhitungan analisis univariat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 37 Halaman 156.
commit to user
Berdasarkan hasil uji univariat pada Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa :
1) thitung 8,946 > ttabel 1,960 maka H0 ditolak yang artinya media e-learning schoology lebih efektif dibandingkan dengan media e- learning edmodo dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X SMK Negeri di Kabupaten Tegal jurusan teknik komputer jaringan.
2) thitung 0, 750 ttabel 1,960 maka H0 diterima yang artinya media e-learning schoology tidak lebih efektif dibandingkan dengan media e-learning edmodo dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMK Negeri di Kabupaten Tegal jurusan teknik komputer jaringan.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis multivariat, berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian.
1. Hipotesis Pertama
Analisis varians multivariate pada tabel 4.9 menghasilkan Fobs = 4,712 lebih besar dari Ftabel = 3,15 dengan taraf signifikansi 5%
menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh pemanfaatan media e- learning schoology dan edmodo terhadap prestasi belajar dan kemandirian belajar matematika.
Hal ini cukup beralasan karena pendapat Amiroh (2013) bahwa fasilitas yang dimiliki edmodo juga dimiliki schoology, akan tetapi sebaliknya terdapat fasilitas yang dimiliki schoology, namun tidak dimiliki edmodo seperti attended/ absensi yang digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, massage yang digunakan untuk berkirim pesan, Group untuk membuat kelompok dan sharing yang terintegrasi dengan media sosial seperti facebook dan twitter sehingga siswa dapat memantau
commit to user
aktivitas kelas schoology pada saat berinteraksi sosial melalui akun facebook atau twitter yang dimilikinya. Selain itu terdapat menubar yang mempermudahkan guru dalam memberikan petunjuk/ aktivitas online learning, ataupun mempermudah dalam penulisan soal matematika.
Terdapat pula agenda yang mengingatkan siswa untuk belajar materi tertentu bahkan mengingatkan adanya kuis/ulangan pada pertemuan selanjutnya. Tampilan soal kuisnya dapat ditambahkan efek tebal (bold) ataupun miring (italic). jika menyisipkan gambar pada soal, siswa tak perlu repot untuk meng-click -an gambar supaya gambar dapat dilihat yang akan mengganggu konsentrasi siswa karena sisipan gambar dapat dilihat langsung bersamaan perintah soalnya, kelengkapan fasilitas yang terdapat pada schoology mengakibatkan perbedaan pengaruh yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Wirda (2014) bahwa terdapat pengaruh penggunaan media elektronik terhadap hasil belajar siswa. Karena terdapat perbedaan pengaruh maka dilanjutkan uji lanjut univariat secara terpisah untuk membedakan pengaruh pemanfaatan media e-learning schoology dan edmodo terletak pada prestasi belajar atau pada kemandirian belajarnya.
2. Hipotesis Kedua
Analisis univariat menggunakan uji t pada tabel 4.10 dengan variabel terikat kemandirian belajar menghasilkan tobs = 8,946 dan ttabel = 1,960 menunjukan bahwa tobs > ttabel yang artinya media schoology lebih efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar matematika. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian Fatimah (2015) bahwa pemanfaatan media e-learning berpengaruh positif untuk menghasilkan sikap dalam belajar.
Senada dengan pendapat Munir (2009) bahwa pemanfaatan teknologi elektronik dapat mempermudah pemberian informasi dan komunikasi baik guru dan siswa, dimana materi pembelajaran dapat diakses melalui internet. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi baik antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. Dengan e-
commit to user
learning, siswa lebih aktif dalam mencari dan mempelajari materi pembelajaran secara mandiri, pembelajaran juga dapat diakses dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Hal ini sesuai dengan pendapat Siahaan (dalam Darmawan,2014) bahwa fungsi dan manfaat e-learning dalam pembelajaran yaitu sebagai tambahan artinya siswa yang mengakses media e-learning akan memperoleh tambahan pengetahuan. E-learning sebagai pelengkap maksudnya e-learning dapat dijadikan pengayaan untuk siswa yang cepat memahami materi dan e-learning dapat dijadikan remedial untuk siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka. Terakhir e-learning sebagai pengganti artinya e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, terdapat tiga model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau (3) sepenuhnya melalui internet..
3. Hipotesis Ketiga
Analisis univariat menggunakan uji t pada tabel 4.10 dengan variabel terikat prestasi belajar menghasilkan tobs = 0,750 dan ttabel = 1,960 menunjukan bahwa tobs ttabel yang artinya media schoology tidak lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini kontradiksi dengan hipotesis multivariat karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor sekolah yang di dalamnya terdapat berbagai macam, salah satunya adalah pemilihan metode pembelajaran yang digunakan.
Seperti yang diungkapkan oleh Sugihartono (2007) bahwa prestasi belajar yang dicapai individu merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor internal antara lain: (a) faktor jasmaniah (b) faktor psikologis.
Sedangkan faktor eksternal antara lain: (a) faktor keluarga (b) faktor sekolah, (c) faktor masyarakat. Tidak terjadinya perbedaan ini diakibatkan karena pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu metode diskusi kelompok. Selain faktor tersebut, hal ini
commit to user
juga karena karakteristik media e-learning yang dibandingkan memiliki persamaan yaitu sama-sama merupakan media berbasis social network yang dipadukan dengan learning management system (LMS).
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Mei Ananda Putri, Nyoman Jampel dan I Kadek Suartama (2014). Mereka menyimpulkan bahwa penggunaan e-learning berbasis schoology efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Seririt. Perbedaan hasil ini diakibatkan oleh jenis penelitian Mei Ananda Putri merupakan penelitian pengembangan dengan pretest-posttest design sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti marupakan penelitian dengan membandingkan dua media e-learning.
D. Keterbatasan penelitian
Pembelajaran dalam penelitian ini meggunakan metode yang sama yaitu metode diskusi dan guru hanya memfasilitasi materi melalui media e- learning yang digunakan. Penggunaan sepenuhnya metode diskusi mengakibatkan salah satu hipotesis tidak terpenuhi. Selain itu, fasilitas ICT setiap sekolah berbeda khususnya pada jaringan internet. Terdapat sekolah dengan fasilitas internet cukup bagus namun dari segi jumlah komputer masih kurang sehingga dalam penggunaannya harus bergantian, sedangkan siswa yang membawa laptop/netbook sering mengeluhkan lambatnya jaringan wireless yang tersedia.