• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT RUMAH SUSUN TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA DIREKTORAT RUMAH SUSUN TAHUN 2021"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

(3)

3

Gambar + Tim Penyusun

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyunan Laporan Kinerja Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR untuk Tahun Anggaran 2021 dapat diselesaikan dengan baik.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban tentang penyelenggaraan negara yang berdayaguna dan berhasil guna. Sehingga mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya.

Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Rumah Susun Tahun 2021 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas, fungsi dan peran dalam penyelenggaraan bantuan pembangunan rumah susun, yang mengacu pada Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun 2020- 2024 dan Rencana Kerja Tahunan 2021. Di samping itu, laporan ini juga mencakup pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya serta pembahasan evaluasi kinerja, identifikasi permasalahan sampai tindaklanjut dan rekomendasinya sebagai bahan perbaikan di tahun-tahun berikutnya.

Laporan Kinerja Direktorat Rumah Susun telah disusun sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri PUPR No. 9/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain muatan yang ditentukan Permen tersebut, laporan ini juga membahas mengenai Best Practice pembangunan rumah susun di Tahun Anggaran 2021.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan seluruh staf yang telah memberikan kontribusi, dukungan dan partisipasinya dalam penyusunan laporan ini. Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, masukan yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan selanjutnya.

Jakarta, Januari 2022 Direktur Rumah Susun

Aswin G. Sukahar, S.T., MB.Env NIP 19620706 199703 1 002

(5)

5

Rumah Susun Pasar Jumat

(6)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Rumah Susun merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun. Pelaporan kinerja ini mendukung sistem pemerintahan yang akuntabel, terukur, jelas dan dapat dipercaya untuk mencapai pengelolaan yang bertanggungjawab. LAKIP Direktorat Rumah Susun Tahun 2021 memuat capaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Rumah Susun, sesuai dengan visi, misi dan sasaran strategis Direktorat Rumah Susun tahun 2020-2024 dan Perjanjian Kinerja tahun 2021.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Rumah Susun merupakan salah satu unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Perumahan yang mempunyai tugas untuk melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan rumah susun, pelaksanaan kebijakan pembangunan rumah susun, penyusunan program dan anggaran, perencanaan teknis, penyusunan standar dan pedoman, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi pengelolaan dan penghunian, pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi, serta pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan rumah susun

Direktorat Rumah Susun bersama Balai Penyelenggara Penyediaan Perumahan, serta Satker Penyediaan Perumahan Provinsi telah melaksanakan kegiatan pembangunan rumah susun sebanyak 10.184 unit dengan rincian mekanisme sebagai berikut:

No Klasifikasi PEMBANGUNAN

TA. 2021 (Unit)

PERHITUNGAN OUTPUT TA 2021 Semula

(Unit)

Menjadi (Unit)

1 SYC 2021 2.543 2.543 2.456

2 Lanjutan MYC 20-21 4.647 4.647 4.568

3 MYC 2021-2022 2.994 * *

TOTAL 10.184 7.190 7.024

Pembangunan rumah susun dilaksanakan secara Single Year Contract (SYC) dan Multi Years Contract (MYC) menyesuaikan dengan alokasi anggaran serta kebutuhan waktu pelaksanaan.

Adapun capaian output pembangunan rumah susun tahun 2021 terhitung dari jumlah unit rumah susun yang selesai di akhir tahun 2021. Unit rumah susun yang dilaksanakan secara MYC 2021-2022 akan terhitung pada tahun pekerjaan diselesaikan.

A. Capaian terhadap Perjanjian Kinerja

Target kinerja Direktorat Rumah Susun di tahun 2021 merupakan dukungan atas Indikator Kinerja Sasaran Program Direktorat Jenderal Perumahan tahun 2021, yaitu persentase pemenuhan kebutuhan layak huni sebesar 57,05%. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Direktorat Rumah Susun tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021 berupa jumlah pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni melalui pembangunan rumah susun sebanyak 7.190 unit. Capaian terhadap Indikator Kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

(7)

7

SASARAN PROGRAM / SASARAN KEGIATAN / INDIKATOR TARGET REALISASI SP. Meningkatnya Pelayanan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman yang Layak dan Aman IKSP :

1. Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni 57,05 % SK. Meningkatnya Ketersediaan Rumah Layak Huni

IKSK :

Jumlah pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni melalui Pembangunan Rumah Susun

7.190 Unit 7.024 Unit

Tabel Realisasi Pembangunan Rusun terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Ditilik dari efektifitas kinerja, Direktorat Rumah Susun telah melaksanakan pembangunan sebanyak 7.190 unit rumah susun sesuai target yang diperjanjikan. Namun realisasi output tercapai sebanyak 7.024 unit atau 97,70%, dikarenakan ketidakmampuan penyedia jasa (kontraktor) dalam menyelesaikan pekerjaan, serta adanya penyesuaian desain prototipe sehingga mempengaruhi jumlah output unit hunian rumah susun.

Berikut rincian rekapitulasi selisih capaian yang tidak terealisasi di tahun 2021 sebanyak 166 unit, yaitu:

No Lokasi Perhitungan (Unit)

Keterangan Target Realisasi Selisih

TIDAK SELESAI 115 0 -115

1 Rusun STT Lewa, NTT 43 0 -43 Progres rendah (wanprestasi)

2

Rusun Paramedis Bolaang Mogondow, Sulawesi Utara

44 0 -44 Penyedia jasa mengalami Pailit

3 Rusun UPTD Balai Latihan

Kerja Sulawesi Utara 28 0 -28 Penyedia jasa mengalami Pailit

PERUBAHAN OUTPUT 289 238 -51

1 Rusun PJN Wilayah I

Lampung 38 44 +6

Optimalisasi ruang pada prototipe sebagai fungsi hunian

2

Rusun KODAM XII Tanjungpura, Kalimantan Barat

38 42 +4

3 Rusun BBWS Brantas,

Jawa Timur 64 68 +4

4 Rusun Kejaksaan Tinggi

Jawa Timur 42 21 -21

Perubahan desain ruang pada prototipe untuk mengakomodasi kebutuhan user, sehingga

mempengaruhi jumlah output unit hunian fungsional

(8)

No Lokasi Perhitungan (Unit)

Keterangan Target Realisasi Selisih

5 Rusun PP Lingkar

Perdamaian 43 21 -22

Perubahan prototipe rusun untuk mengakomodasi kondisi lahan

6 Rusun PP Riyadh Thullab 21 14 -7

7 Rusun STT GIDI, Papua 43 28 -15

Berdasarkan target sasaran penerima manfaat pembangunan rumah susun, capaian pembangunan rumah susun tahun 2021 terbagi sebagai berikut :

Pada tahun 2021, penerima manfaat pembangunan rumah susun terbanyak adalah Peserta Didik Perguruan Tinggi dan ASN/TNI/POLRI. Rendahnya MBR/Pekerja sebagai penerima manfaat dipengaruhi masih terbatasnya kemampuan Pemerintah Daerah untuk mengajukan usulan serta menyediakan lahan bangun sesuai dengan Readiness Criteria yang dipersyaratkan.

B. Capaian Realisasi Anggaran

Dalam hal realisasi anggaran kinerja, Direktorat Rumah Susun telah melaksanakan kegiatan di tahun 2021 dengan alokasi DIPA terakhir yang disediakan sebesar Rp 3.332.812.891.000,- Berikut ini merupakan rekapitulasi realisasi anggaran kegiatan Penyediaan Rumah Susun, yang dipertanggungjawabkan pengelolaannya oleh Satker Direktorat Rumah Susun, Balai Penyelenggara Penyediaan perumahan, serta Satker Penyediaan Perumahan Provinsi, diuraikan sebagai berikut:

(9)

9

No UNIT KERJA PAGU REALISASI CAPAIAN (%)

RP (Ribu) Rp (Ribu) KEU FIS DIREKTORAT RUMAH SUSUN 3.332.812.891 3.228.248.066 96,86 97,04

1 SATKER DIREKTORAT RUMAH

SUSUN 31.386.348 30.594.373 97,48 100

2 BALAI P2P 90.000 60.000 66,67 66,67

3 SATKER PENYEDIAAN

PERUMAHAN PROVINSI 3.301.336.543 3.197.593.696 96,86 97,04

C. KENDALA PELAKSANAAN DAN TINDAK LANJUT

Secara umum, pelaksanaan kegiatan penyediaan rumah susun di tahun 2021 telah menghasilkan capaian kinerja yang baik dalam memenuhi target yang diperjanjikan. Adapun beberapa kendala dihadapi selama masa pelaksanaan yang ditindaklanjuti dan dipantau berkala untuk memastikan target kinerja tetap tercapai. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan di tahun 2021, berikut merupakan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Readiness Criteria usulan yang belum terpenuhi sehingga pelaksanaan lelang maupun pembangunan tertunda;

2. Refocussing Anggaran untuk penanganan COVID-19 menyebabkan perubahan alokasi kegiatan SYC menjadi MYC sehingga mempengaruhi timeline pelaksanaan lelang dan pembangunan;

3. Terbatasnya pelaksanaan kegiatan, baik pembangunan maupun kegiatan koordinasi dan pemantauan, karena pembatasan kegiatan di masa pandemi COVID-19;

Telah dilakukan tindak lanjut dalam mengatasi kendala tersebut dengan melakukan koordinasi yang lebih intens antara pusat dan pelaksana di daerah, baik Balai P2P maupun Satker Penyediaan Perumahan Provinsi, secara daring dan luring untuk memastikan pelaksanaan kegiatan masih dapat berjalan dan capaian target kinerja dapat terealisasi.

Secara umum, realisasi keuangan Direktorat Rumah Susun sebesar 96,86% terhadap Pagu Anggaran, dan capaian fisik 97,04% terhadap output kegiatan. Dilihat dari persentase tersebut, maka penggunaan

anggaran tahun 2021 ini dinilai sudah cukup efisien namun belum optimal karena adanya kendala pada pelaksanaan beberapa kegiatan

Direktorat Rumah Susun

.

(10)
(11)

11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 4

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 6

DAFTAR ISI ... 11

DAFTAR TABEL ... 13

DAFTAR GAMBAR ... 14

PENDAHULUAN ... 17

1.1 LATAR BELAKANG ... 18

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 20

1.3 KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI ... 20

1.4 STRUKTUR ORGANISASI ... 21

1.5 ISU STRATEGIS ... 23

1.6 SISTEMATIKA PENYAJIAN ... 25

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 27

2.1 RENSTRA DIREKTORAT RUMAH SUSUN TAHUN 2020-2024 ... 28

2.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT RUMAH SUSUN ... 29

2.3 INDIKATOR KINERJA... 30

2.4 PERJANJIAN KINERJA ... 30

2.5 METODE PENGUKURAN ... 32

KAPASITAS ORGANISASI ... 35

3.1 SUMBER DAYA MANUSIA ... 36

3.2 SARANA DAN PRASARANA ... 42

3.3 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2021 ... 44

AKUNTABILITAS KINERJA... 47

4.1 CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT RUMAH SUSUN ... 48

4.2 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ORGANISASI ... 88

4.3 REALISASI ANGGARAN ... 91

4.4 ANALISIS KINERJA ... 98

(12)

4.5 HASIL EVALUASI SAKIP TA 2020 ... 105

PENUTUP ... 108

6.1 KESIMPULAN ... 109

6.2 REKOMENDASI ... 110

LAMPIRAN ... 112

(13)

13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Target Renstra Direktorat Rumah Susun Tahun 2020-2024 ... 29

Tabel 0.1.1 Sumber Daya Manusia Sub Bagian Tata Usaha Tahun 2021 ... 36

Tabel 0.1.2 Sumber Daya Manusia Subdit Perencanaan Teknis Tahun 2021 ... 37

Tabel 0.1.3 Sumber Daya Manusia Subdit Wilayah I Tahun 2021 ... 38

Tabel 0.1.4 Sumber Daya Manusia Subdit Wilayah II Tahun 2021 ... 39

Tabel 0.1.5 Sumber Daya Manusia Subdit Wilayah III Tahun 2021 ... 40

Tabel 0.1.6 Sumber Daya Manusia Koordinator Bidang Data dan Sistem Informasi Direktorat Rumah Susun Tahun 2021 ... 40

Tabel 3.2.1 Daftar Sarana Prasarana Direktorat Rumah Susun TA 2021 ... 43

Tabel 3.3.1 Kronologi Revisi DIPA Tahun 2021 ... 45

Tabel 4.1.1 Indikator Kinerja Direktorat Rumah Susun TA 2021 berdasarkan RENSTRA 2020- 2024 ... 48

Tabel 4.1.2 Indikator Kinerja Direktorat Rumah Susun berdasarkan Target Kinerja TA 2021 .... 48

Tabel 4.1.3 Keterangan Terhadap Target Pembangunan Rumah Susun Tidak Tercapai ... 51

Tabel 4.1.4 Capaian Pembangunan Berdasarkan Target Sasaran Tahun 2021 ... 52

Tabel 4.1.5 Rincian Capaian Kinerja Penyediaan Rumah Susun per Provinsi Tahun 2021 ... 54

Tabel 4.1.6 Rincian Capaian Kinerja Satker Direktorat Rumah Susun TA 202 ... 59

Tabel 4.1.7 Produk NSPK yang telah selesai di akhir tahun 2021 ... 66

Tabel 4.1.8 Produk NSPK yang masih berproses di akhir Tahun 2021 ... 68

Tabel 4.1.9 Rekapitulasi Pelaksanaan Lelang Tahun 2021 ... 77

Tabel 4.1.10 Rekapitulasi Serah Terima Aset BMN Rumah Susun Tahun 2005-2021 ... 80

Tabel 4.1.11 Capaian Penghunian Rumah Susun Tahun 2005-2021 ... 82

Tabel 4.1.12 Data Penghunian Rusun Per Provinsi Tahun 2005-2021 ... 83

Tabel 4.1.13 Capaian Kinerja Sub Bagian Tata Usaha TA 2021 ... 87

Tabel 4.1.14 Perbandingan Target Renstra 2020-2024 terhadap Realisasi ... 90

Tabel 4.3.1 Rincian Realisasi Anggaran Kegiatan Penyediaan Rumah Susun TA 2021 ... 95

Tabel 4.3.2 Rincian Realisasi Anggaran Satker Direktorat Rumah Susun TA 2021 ... 97

Tabel 4.4.1 Rincian Pembangunan Rumah Susun Tahun 2021 berdasarkan Mekanisme Pelaksanaan ... 98

Tabel 4.4.2 Perbandingan Realisasi Kegiatan Penyediaan Rumah Susun TA 2020 dan 2021 ... 98

Tabel 4.4.3 Tabel Kendala dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2021 ... 100

Tabel 4.4.4 Analisis Kebutuhan Ruang Kerja Direktorat Rumah Susun per tanggal 31 Desember 2021 ... 102

Tabel 4.4.5 Rekapitulasi Realisasi Anggaran Direktorat Rumah Susun TA 2021 ... 104

Tabel 4.5.1 Komponen Evaluasi SAKIP ... 105

Tabel 6.1.1 Tabel Realisasi Pembangunan Rusun terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2021 .... 109

Tabel 6.1.2 Perbandingan Realisasi Kegiatan Penyediaan Rumah Susun TA 2020 dan 2021 ... 109

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.4.1 Struktur Organisasi Direktorat Rumah Susun ... 22

Gambar 2.4.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Rumah Susun Tahun 2020 (Awal) ... 31

Gambar 2.4.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Rumah Susun (Revisi) ... 32

Gambar 3.3.1 Kronologi Pagu DIPA Direktorat Rumah Susun Tahun 2021 ... 44

Gambar 4.1.1 Rapat Penyusunan Program dan Anggaran TA 2022 TA 2021 ... 60

Gambar 4.1.2 Rapat Penyusunan Program dan Anggaran TA 2022 TA 2021 ... 61

Gambar 4.1.3 Bimbingan Teknis Penyusunan RKA-K/L TA 2022 Ditjen Perumahan TA 2021 .... 61

Gambar 4.1.4 Diagram Hak Akses Aplikasi SIRUSUN ... 62

Gambar 4.1.5 Tampilan dashboard Super Admin SIRUSUN ... 63

Gambar 4.1.6 flow chart Pemutakhiran data Aplikasi Sirusun ... 63

Gambar 4.1.7 Fitur Analisis Kebutuhan Biaya Pemeliharaan Perawatan Rumah Susun ... 64

Gambar 4.1.8 Contoh Hasil Perhitungan Analisis Biaya ... 64

Gambar 4.1.9 Contoh Produk NSPK Direktorat Rumah Susun TA 2021 ... 67

Gambar 4.1.10 SOP Penyelenggaraan Rumah Susun dengan tanggal efektif 3 September 2021 ... 67

Gambar 4.1.11 Lokasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis TA 2021... 69

Gambar 4.1.12 Lokasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis TA 2021... 69

Gambar 4.1.13 Laporan Progres Mingguan Direktorat Rumah Susun ... 70

Gambar 4.1.14 Pelaksanaan Rapat Sinkronisasi dan Koordinasi Dit. Rusun TA 2021 ... 72

Gambar 4.1.15 Penyerahan Surat Izin Pengelolaan dan Penghunian Rumah Susun kepada Penerima Bantuan ... 73

Gambar 4.1.16 Format Isi LAKIP Tahun 2021 Direktorat Rumah Susun ... 74

Gambar 4.1.17 Halaman Depan dan Pengesahan LAKIP Tahun 2021 Direktorat Rumah Susun 74 Gambar 4.1.18 Rapat Koordinasi Usulan Bantuan Pembangunan Rumah Susun TA. 2021 ... 75

Gambar 4.1.19 Rapat Koordinasi Pembahasaan Reviu DED Tipologi/Purwarupa Rumah Susun TA 2022 ... 76

Gambar 4.1.20 Kunjungan Lapangan dan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Rumah Susun ... 77

Gambar 4.1.21 Progres Pembangunan Rumah Susun di Tahun 2021 (Status: 10 Januari 2022) 78 Gambar 4.1.22 Rapat Pembinaan Penyelenggaraan Bantuan Rumah Susun TA. 2021 ... 79

Gambar 4.1.23 Rapat Koordinasi Percepatan Proses Serah Terima Aset BMN Rumah Susun Tahun 2021 ... 80

Gambar 4.1.24 Seremonial Penyerahan Naskah Hibah BMN Rumah Susun di Wilayah III Tahun 2021 ... 81

Gambar 4.1.25 Rapat Evaluasi Biaya Pembangunan Rumah Susun Tahun 2021 ... 84

Gambar 4.1.26 Perspektif Rumah Susun di Kawasan Perumahan Barat IKN ... 85

Gambar 4.1.27 Denah Lantai Rumah Susun di Kawasan Perumahan Barat IKN ... 85

Gambar 4.1.28 Detail Unit Rumah Susun di Kawasan Perumahan Barat IKN ... 85

Gambar 4.1.29 Buku dan Video Profil Penyelenggaraan Rumah Susun TA 2021 ... 86

Gambar 4.1.30 Perbandingan capaian kinerja Direktorat Rumah Susun TA 2017-2021 ... 88

Gambar 4.4.1 Layout Ruang Kerja Direktorat Rumah Susun ... 103

(15)

15

(16)

Rumah Susun ASN BBWS Serayu Opak

(17)

17

PENDAHULUAN

(18)

1.1 LATAR BELAKANG

Kementerian/Lembaga pemerintahan memiliki kewajiban untuk mendukung penuh sistem pemerintahan yang akuntabel, terukur, jelas dan dapat dipercaya untuk mencapai pengelolaan yang bertanggungjawab. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah merupakan instrumen yang digunakan oleh instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari komponen-komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran dan evaluasi kinerja serta pelaporan kinerja. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah juga bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan terpercaya, meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur serta sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah untuk memperoleh informasi kinerja penting yang diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran stategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan perbaikan akuntabilitas kinerja.

Sebagai wujud akuntabilitas dan kinerja, Direktorat Rumah Susun berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Direktorat Rumah Susun dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Rumah Susun Tahun 2020-2024.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pasal 20 menyebutkan bahwa laporan kinerja dihasilkan dari suatu Sistem AKIP yang diselenggarakan masing-masing Identitas pelaporan/akuntansi. Sesuai ketentuan tersebut, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memiliki peran yang sangat strategis, karena memberikan informasi penting antara lain:

• Keberhasilan atau kegagalan pencapaian output/outcome sebagaimana yang tercantum dalam Penetapan Kinerja;

• Menjelaskan kinerja dan hasil-hasil yang dicapai dengan ukuran-ukuran keberhasilan berupa indikator-indikator kinerja non keuangan;

(19)

19

• Hubungan kinerja dan hasil dengan sumber daya;

• Faktor-faktor kunci untuk perbaikan kinerja Direktorat Rumah Susun.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Rumah Susun TA 2021 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja kepada publik yang didasarkan pada : 1. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja;

7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 09 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat;

8. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Pusat;

9. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun untuk LPKB

14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Permen PUPR 1/2018;

15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024;

Berkaitan dengan hal tersebut, maka Direktorat Rumah Susun menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2021 berdasarkan indikator kinerja, penetapan kinerja dan realisasi kinerja tahun 2021.

(20)

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD

Menyampaikan laporan pertanggung jawaban Direktorat Rumah Susun Tahun Anggaran 2021, sebagai hasil pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan rumah susun.

TUJUAN

• Mengevaluasi hasil program pembangunan rumah susun yang sudah dilaksanakan mulai dari penyusunan perencanaan program, pelaksanaan pembangunan sampai dengan pengelolaan dan pemanfaatannya;

• Mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pasca pembangunan rumah susun sewa;

• Memberikan masukan dalam mencari upaya terbaik dalam pelaksanaan penyelenggaraan bantuan rumah susun yang sudah dibangun, yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum termanfaatkan.

1.3 KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

KEDUDUKAN

Selama tahun 2020, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Rumah Susun mempunyai struktur organisasi yang baru berdasarkan permen tersebut.

TUGAS

Direktorat Rumah Susun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan rumah susun, pelaksanaan kebijakan pembangunan rumah susun, penyusunan program dan anggaran, perencanaan teknis, penyusunan standar dan pedoman, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi pengelolaan dan penghunian, pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi, serta pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan rumah susun.

FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Rumah Susun menyelenggarakan fungsi:

• Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan rumah susun;

• Pelaksanaan kebijakan pembangunan rumah susun;

• Penyiapan penyusunan program dan anggaran di bidang penyelenggaraan rumah susun;

• Penyiapan perencanaan teknis di bidang penyelenggaraan rumah susun;

• Penyiapan penyusunan standar dan pedoman di bidang penyelenggaraan rumah susun;

• Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan rumah susun;

• Pelaksanaan fasilitasi pengelolaan dan penghunian rumah susun;

• Pelaksanaan pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi penyelenggaraan rumah susun;

(21)

21

• Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan rumah susun; dan

• Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

1.4 STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Rumah Susun mengalami perubahan struktur organisasi dalam mendukung efisiensi dan pencapaian target kinerja.

SUB DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS

Mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan strategi nasional, melaksanakan penyusunan program dan anggaran, penyusunan rencana teknis, penyusunan standar dan pedoman, pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan rumah susun.

SUB DIREKTORAT WILAYAH I

Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pembangunan rumah susun, fasilitasi penyiapan dokumen pelelangan, penyiapan fasilitasi pengelolaan, penghunian, dan bahan serah terima aset rumah susun, pelaksanaan pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rumah susun di wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.

SUB DIREKTORAT WILAYAH II

Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pembangunan rumah susun, fasilitasi penyiapan dokumen pelelangan, penyiapan fasilitasi pengelolaan, penghunian, dan bahan serah terima aset rumah susun, pelaksanaan pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rumah susun di wilayah Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

SUB DIREKTORAT WILAYAH III

Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pembangunan rumah susun, fasilitasi penyiapan dokumen pelelangan, penyiapan fasilitasi pengelolaan, penghunian, dan bahan serah terima aset rumah susun, pelaksanaan pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rumah susun di wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.

SUB BAGIAN TATA USAHA

Mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan, koordinasi data dan informasi, serta koordinasi administrasi penerapan sistem pengendalian intern direktorat.

(22)

SATUAN KERJA DIREKTORAT RUMAH SUSUN

Mempunyai tugas sebagai pelaksana Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), pelaksana Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB), pelaksana E-monitoring, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, Penerima Barang. Personal Satker Direktorat Rumah Susun melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor 1105/KPTS/M/2018 dan Satker Pengembangan Perumahan melalui Surat Keputusan Kepala Satker Nomor 72/KPTS/SATKER-PP/IV/2019

Setiap Subdirektorat didukung oleh beberapa kelompok Jabatan Fungsional sebagai Koordinator dan Subkoordinator, dengan pengambaran struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 1.4.1 Struktur Organisasi Direktorat Rumah Susun

Dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan rumah susun, Direktorat Rumah Susun juga didukung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Perumahan, yang terdiri atas:

1. Balai Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kelas I sebanyak 15 (lima belas) balai; dan 2. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kelas II sebanyak 4 (empat) balai.

BALAI PELAKSANA PENYEDIAAN PERUMAHAN KELAS I

Mempunyai tugas melaksanakan pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, prasarana, sarana, dan utilitas umum, serta koordinasi penyediaan lahan dan pengembangan hunian. Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kelas I menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan program dan anggaran pelaksanaan pembangunan rumah susun;

2. Penyusunan rencana teknis pembangunan rumah susun;

3. Pelaksanaan pembangunan rumah susun;

4. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan rumah susun;

5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pembangunan rumah susun;

6. Pengelolaan data dan informasi pelaksanaan pembangunan rumah susun;

7. Koordinasi dan dukungan penanggulangan pascabencana;

8. Koordinasi penyediaan lahan dan pengembangan hunian;

9. Pelaksanaan fasilitasi serah terima aset; dan

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.

(23)

23

SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI

Mempunyai tugas sebagai pelaksana Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), pelaksana Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB), pelaksana E-monitoring, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa, Penerima Barang. Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Pusat dalam pengawasan kegiatan pembangunan yang menggunakan anggaran pusat di daerah. Kerjasama dan koordinasi Pusat-Daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahan (mengatasi backlog) dan penurunan rumah tidak layak huni lebih baik.

Maksud adanya Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi yaitu membantu tugas Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan pembangunan rumah susun yang sudah diamanatkan dalam target Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perumahan 2015 – 2019. Tujuan adanya SNVT yaitu mempercepat Pelaksanaan kegiatan pembangunan rumah susun bagi MBR agar dapat dicapai hasil pembangunan yang efektif, efisien, berdaya guna dan termanfaatkan secara optimal serta berkelanjutan.

1.5 ISU STRATEGIS

Dalam melakukan upaya menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia dan terjangkau khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui pembangunan rumah susun yang layak huni, Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menghadapi beberapa permasalahan yang selanjutnya berkembang menjadi isu strategis dalam penyediaan rumah layak huni berupa hunian vertikal (rusun) bagi masyarakat. Isu strategis tersebut antara lain:

1. Peningkatan penyediaan rumah layak huni bagi MBR melalui rumah susun

Berdasarkan RPJMN 2020-2024, keterbatasan akses perumahan dan permukiman yang layak, aman, dan terjangkau masih menjadi isu strategis dalam sektor perumahan. Masih banyaknya masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni disebabkan oleh tidak seimbangnya antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand). Banyaknya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kemampuan membeli atau membangun rumah yang rendah, masih terbatasnya rumah dengan harga yang terjangkau, serta belum adanya insentif pembiayaan, seperti kredit konstruksi dan kredit pembelian lahan, masih menjadi kendala utama.

Di area perkotaan, faktor tingginya laju pertumbuhan penduduk serta tingginya laju urbanisasi yang tidak diimbangi dengan penyediaan hunian layak, menyebabkan tumbuhnya permukiman liar yang menyebabkan degradasi kualitas permukiman dan menciptakan permukiman kumuh baru. Pemerintah bertanggung jawab dalam mewujudkan hunian layak bagi semua orang. Oleh karena itu, Pemerintah berperan dalam memberikan fasilitasi kepada masyarakat khususnya MBR agar dapat menghuni rumah yang layak, sehat, aman, terjamin, mudah diakses yang mencakup seluruh sarana dan prasarananya

(24)

Penyediaan Bantuan Pembangunan Rumah Susun oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan hunian yang layak, aman, dan sehat, khususnya di area perkotaan. Penyediaan rumah susun oleh pemerintah didanai dari APBN, serta melalui sistem kerja sama, baik dengan swasta, badan usaha maupun masyarakat. Program Prioritas Penyediaan Rumah Susun yang telah terlaksana meliputi:

1. Peningkatan kapasitas pemerintah dalam penyediaan rumah susun;

2. Penyediaan rumah susun untuk mendukung kawasan pertumbuhan ekonomi; dan 3. Penyediaan rumah susun dengan skala besar sesuai amanat major project 1 (Satu) Juta

Public Housing.

2. Alternatif pembiayaan Non APBN dalam pembangunan rumah susun

Sejalan dengan isu pertama terkait tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian layak khususnya di daerah perkotaan, pemerintah menyediakan bantuan pembangunan perumahan bagi masyarakat melalui program “Satu Juta Rumah”. Sayangnya, program bantuan pemerintah saat ini masih sepenuhnya memanfaatkan sumber biaya dari APBN. Hal ini menyebabkan kemampuan penyediaan rumah layak huni, terutama rumah susun, tidak seimbang dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, sedang dikembangkan skema alternatif pembiayaan non-APBN melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dalam pengembangan skema pembangunan melalui KPBU, masih perlu mempertimbangkan penggunaan struktur yang tepat dalam hal pengembalian dana investasi. Struktur KPBU berbasis Availability Payment (AP) yang saat ini sedang coba digunakan, masih menemui beberapa kendala dimana belum ada Badan Layanan Umum (BLU) yang akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan KPBU-AP Perumahan. Selain itu, terdapat batasan penggunaan struktur KPBU-AP untuk masing-masing Kementerian, mengingat pengembalian dana dengan struktur tersebut masih dibebankan pada APBN di setiap tahunnya sesuai dengan jangka waktu kesepakatan.

3. Kolaborasi dan integrasi program untuk penanganan kumuh dan kemiskinan ekstrim melalui pembangunan rumah susun

Berdasarkan data Susenas (2019) terdapat 15,5 juta rumah tangga yang tinggal di perkotaan merupakan rumah tidak layak huni, sebagian berada di permukiman kumuh. Strategi Kementerian PUPR terkait penanganan permukiman kumuh salah satunya melalui program peremajaan kota (urban renewal) di 10 kawasan permukiman kumuh perkotaan.

Peremajaan kota merupakan upaya terintegrasi, transformatif dan efisien yang mendukung pencapaian RPJMN 2020-2024. Program peremajaan kota ini dilaksanakan melalui kolaborasi antar stakeholder, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, Swasta serta masyarakat. Skema kolaborasi penanganan kawasan kumuh yang dilakukan oleh Direktorat Rumah Susun meliputi:

a. Pembangunan rumah susun penanganan Kawasan kumuh yang berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya;

(25)

25

b. Pembangunan rumah susun Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang berkolaborasi dengan Kementerian Sosial; dan

c. Pembangunan rumah susun reguler.

4. Pengembangan prototipe rumah susun modular dan teknologi konstruksi

Berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2020 Pasal 25, teknologi konstruksi merupakan salah satu sumber daya konstruksi yang menjadi bagian dari rantai pasok sumber daya konstruksi, yang mana dalam penerapannya mengutamakan produk dalam negeri, berupa produk lokal, unggulan dan ramah lingkungan serta memenuhi standar keamanan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan. Pengembangan teknologi konstruksi merupakan tanggungjawab Kementerian PUPR sebagai upaya melakukan percepatan program pembangunan infrastruktur PUPR 2020-2024. Salah satu inovasi teknologi yang didorong peningkatan penerapannya oleh Kementerian PUPR di era industri 4.0, yaitu Building Information Modelling (BIM). BIM meningkatkan kolaborasi keseluruhan pihak dari perencanaan sampai pengawasan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi konstruksi serta meminimalisir kesalahan. Direktorat Rumah Susun telah menerapkan teknologi BIM pada perencanaan desain prototipe rumah susun dan rumah susun khusus.

5. Penetapan Harga Satuan Pembangunan Rumah Susun

Pada tahapan perencanaan pembangunan rumah susun terdapat perhitungan komponen biaya pembangunan. Perhitungan komponen biaya tersebut perlu disusun secara matang dengan memperhatikan syarat dan data harga yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu dibutuhkan penetapan harga satuan pembangunan rumah susun. Hal ini bertujuan untuk membantu agar estimasi anggaran pembangunan rumah susun tepat perhitungan sehingga membantu kelancaran pelaksanaan lelang dan pembangunan, serta meminimalisir adanya kendala saat pembangunan.

6. Pemeliharaan dan rehabilitasi rumah susun terbangun untuk percepatan penghunian dan penyelesaian serah terima aset

Sesuai arahan Menteri PUPR dalam Konreg Kementerian PUPR 15 Maret 2021 bahwa perlu adanya perhatian khusus pada kegiatan-kegiatan prioritas untuk infrastruktur yang telah terbangun melalui OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, Rehabilitasi) Tahun 2022.

Usulan pemeliharaan dan perawatan rumah susun diajukan melalui aplikasi penilaian kerusakan bangunan gedung. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk mempercepat penghunian dan serah terima aset yang sering terkendala akibat bangunan yang rusak.

1.6 SISTEMATIKA PENYAJIAN

Tujuan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama Tahun Anggaran 2021. Capaian kinerja Direktorat Rumah Susun selama tahun 2021 diukur dan dievaluasi dengan mengacu pada

(26)

penetapan kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dirumuskan beberapa rekomendasi untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang.

Sistematika penulisan laporan kinerja dibuat agar mempermudah berbagai pihak untuk mengakses informasi di dalam laporan ini. Adapun sistematika penyajian Laporan Kinerja Direktorat Rumah Susun adalah sebagai berikut:

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan, kedudukan, tugas dan fungsi, penajaman tugas dan fungsi, struktur organisasi, isu strategis dan sistematika penyajian.

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Bab ini menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Perumahan yang meliputi Rencana Strategis, Indikator Kinerja, Perjanjian Kinerja, Metode Pengukuran, dan Target Renstra Tahun 2021.

KAPASITAS ORGANISASI

Bab ini menjelaskan tentang SDM yang ada pada Direktorat Rumah Susun, DIPA Satuan Kerja Direktorat Rumah Susun, serta Dukungan Manajemen Sarana dan Prasarana.

AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menjelaskan analisis pencapaian kinerja Direktorat Rumah Susun dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian Perjanjian Kinerja tahun 2021. Menjelaskan perbandingan data kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya. Menjelaskan analisis efisiensi sumber daya dan analisis peningkatan kinerja. Menjelaskan hasil evaluasi SAKIP 2020 dan masukan bagi kegiatan tahun berikutnya. Menjelaskan permasalahan dan kendala kegiatan pembangunan rumah susun tahun anggaran 2021.

PENUTUP

Bab ini menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Rumah Susun TA 2021 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

LAMPIRAN

Berisi lampiran data rumah susun, foto rumah susun.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi sumber Pustaka yang terkait dalam penyusunan Laporan Kinerja

(27)

27

PERENCANAAN DAN PENETAPAN

KINERJA

(28)

2.1 RENSTRA DIREKTORAT RUMAH SUSUN TAHUN 2020-2024

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 bahwa arah kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman adalah meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak, aman dan terjangkau untuk mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni, dan dalam rangka mendukung sasaran program Rencana Strategis (Renstra) 2020–2024 Direktorat Jenderal Perumahan yaitu meningkatkan pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak dan aman, meningkatnya dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya, Direktorat Rumah Susun, melakukan program dan kegiatan:

1. Pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan aman melalui pembangunan rumah susun 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tata kelola penyelenggaraan rumah susun.

Target output dari masing-masing kegiatan Direktorat Rumah Susun Tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan, dan evaluasi penyelenggaraan rumah susun sebanyak 126 laporan;

2. Pembangunan rumah susun sebanyak 51,340 unit;

3. Pemeliharaan dan perawatan rumah susun sebanyak 1,300 tower;

4. Layanan sarana dan prasarana internal;

5. Layanan dukungan manajemen satker; dan 6. Layanan perkantoran.

Pengembangan kebijakan, dan evaluasi penyelenggaraan rumah susun sebanyak 126 laporan, dapat dilakukan dengan merancang kebijakan yang berisi norma, standar, pedoman, dan kriteria, laporan perencanaan teknik, serta melakukan laporan penyiapan, pemantauan, dan failitasi bantuan rumah susun. Adapun pembangunan rumah susun sebanyak 51,340 unit dilakukan dengan pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. Bentuk bantuan pembangunan rumah susun terdiri atas:

1. Bangunan rumah susun beserta prasarana, sarana dan utilitas umum; dan 2. Mebel.

Pemeliharaan dan perawatan rumah susun sebanyak 1,300 tower, dilakukan dengan:

1. Menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi; dan

(29)

29

2. Memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, dibutuhkan juga dukungan layanan sarana dan prasarana internal, layanan dukungan manajemen satker, serta layanan perkantoran. Dukungan manajemen ini akan terus berlangsung selama program penyediaan rumah susun oleh Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Rincian program dan kegiatan Direktorat Rumah Susun Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

SASARAN/ INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL Pengembangan kebijakan, dan

evaluasi penyelenggaraan rumah susun

Laporan 18 27 27 27 27 126

Pembangunan rumah susun Unit 1,171 7,982 12,787 15,900 13,500 51,340

Pemeliharaan dan perawatan

rumah susun Tower 154 116 350 380 300 1,300

Layanan sarana dan prasarana

internal Layanan 1 1 1 1 1 1

Layanan dukungan manajemen

satker Layanan 1 1 1 1 1 1

Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1

Tabel 2.1.1 Target Renstra Direktorat Rumah Susun Tahun 2020-2024

2.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT RUMAH SUSUN

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk akibat pertumbuhan alami dan urbanisasi menyebabkan peningkatan kebutuhan hunian di perkotaan serta perkembangan kawasan perkotaan di Indonesia dimana lahan semakin terbatas dan mahal. Salah satu alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah mengarahkan pembangunan perumahan pada pembangunan hunian vertikal, yaitu rumah susun. Penyediaan rumah susun dilakukan dalam rangka mengurangi backlog perumahan dan memberikan alternatif rumah yang lebih terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Oleh karena itu, arah kebijakan Direktorat Rumah Susun, Direktorat Jenderal Perumahan, adalah peningkatan kemudahan akses masyarakat terhadap hunian vertikal yang layak huni dan aman.

Strategi dalam mendukung arah kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan rumah susun terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta untuk mendukung pendidikan dan keagamaan;

(30)

2. Pembangunan rumah susun pada kawasan metropolitan, perkotaan, dan Transit Oriented Development (TOD);

3. Pembangunan rumah susun dalam rangka mendukung Ibu Kota Negara (IKN), Kawasan Strategis Pembangunan Nasional (KSPN), Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Kawasan Pertumbuhan Ekonomi lainnya;

4. Pembangunan hunian baru skala besar melalui penyediaan rumah susun;

5. Pemeliharaan dan perawatan rumah susun; dan

6. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang eco-friendly.

2.3 INDIKATOR KINERJA

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat Rumah Susun melaksanakan kegiatan penyelenggaraan bantuan rumah susun bagi MBR, pekerja, ASN, serta peserta didik perguruan tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama, sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 1/PRT/M/2018 dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 1/PRT/M/2019. Jenis bantuan yang diberikan berupa bangunan fisik rumah susun disertai PSU dan meubelair.

Indikator kinerja Direktorat Rumah Susun merupakan bagian dari indikator kinerja Program Perumahan dan Kawasan Permukiman, dengan Sasaran Strategis yaitu: Meningkatnya penyediaan akses perumahan dan infrastruktur permukiman yang layak, aman, dan terjangkau;

yang memiliki Indikator Kinerja Sasaran Strategis: Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Rumah Layak Huni. Turunan dari Sasaran Strategis tersebut adalah Sasaran Program yaitu: Meningkatnya Pelayanan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman yang Layak dan Aman. Adapun indikator kinerja dari Sasaran Program tersebut terdiri dari dua indikator yaitu:

1. Tingkat pemenuhan kebutuhan rumah layak huni; dan 2. Jumlah rumah umum yang mendapat bantuan PSU

Sasaran kegiatan dari Sasaran Program pertama, yaitu: Meningkatnya ketersediaan rumah layak huni, dengan salah satu Indikator Kinerja Kegiatan: Jumlah pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni melalui Pembangunan Rumah Susun. Indikator Kinerja Kegiatan inilah yang menjadi tugas dari Direktorat Rumah Susun.

Berdasarkan Indikator Kinerja Sasaran Program Direktorat Jenderal Perumahan tahun 2021, yaitu persentase pemenuhan kebutuhan layak huni sebesar 57,05%, maka Direktorat Rumah Susun dalam mendukung capaian target tersebut menargetkan Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan berupa jumlah pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni melalui pembangunan rumah susun sebanyak 7.190 unit.

2.4 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan komitmen yang dinyatakan oleh Direktorat Rumah Susun untuk satu tahun anggaran dalam suatu pernyataan tertulis demi melaksanakan amanat yang terdapat pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

(31)

31

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur. Adapun tujuan umum penetapan kinerja adalah

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah;

2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

3. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan 4. Sebagai dasar pemberian penghargaan dan atau sanksi (reward and punishment).

Perjanjian Kinerja Direktorat Rumah Susun telah disahkan pada bulan Januari 2021 sebelum mengalami perubahan (revisi) karena kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka optimalisasi anggaran dan penyesuaian terhadap program-program prioritas di tahun 2021.

Berikut merupakan perbandingan Perjanjian Kinerja Direktorat Rumah Susun di bulan Januari dan Perjanjian Kinerja Revisi Akhir yang disahkan di bulan Desember 2021:

Gambar 2.4.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Rumah Susun Tahun 2020 (Awal)

(32)

Gambar 2.4.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Rumah Susun (Revisi)

Pada Perjanjian Kinerja yang telah direvisi, terjadi perubahan pada jumlah target pada Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Direktorat Rumah Susun, yaitu jumlah pemenuhan kebutuhan rumah layak huni melalui pembangunan rumah susun, yaitu sebanyak 7.190 unit.

2.5 METODE PENGUKURAN

Pengukuran capaian sasaran digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan serta target Direktorat Jenderal Perumahan.

Pengukuran yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada indikator kinerja yang berupa indikator masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome). Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Metode yang digunakan dalam pengukuran capaian keberhasilan Direktorat Rumah Susun dalam mencapai sasaran program, yaitu :

1. Membandingkan realisasi dengan target yang terdapat pada Perjanjian Kinerja; dan 2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah

yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Adapun rumusan dalam melakukan pengukuran dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut:

% Pencapaian Target =𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑋100%

(33)

33

Penetapan Indikator ini mengacu pada Sasaran Program Direktorat Rumah Susun yaitu

“Meningkatnya Pelayanan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman yang Layak dan Aman”.

Indikator Kinerja ditetapkan dengan memfokuskan indikator-indikator kinerja yang dimiliki oleh bagian-bagian yang ada di bawah Direktorat Rumah Susun yaitu Sub Direktorat Perencanaan Teknik, Sub Direktorat Wilayah I,II dan II, serta Sub Bagian Tata Usaha.

(34)

Rumah Susun BBPJN XI-PJN I

(35)

35

KAPASITAS ORGANISASI

(36)

3.1 SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:

13/PRT/M/2019, Direktorat Rumah Susun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan rumah susun, pelaksanaan kebijakan pembangunan rumah susun, penyusunan program dan anggaran, perencanaan teknis, penyusunan standar dan pedoman, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, fasilitasi pengelolaan dan penghunian, pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi, serta pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan rumah susun.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat Rumah Susun membutuhkan SDM dengan latar belakang pendidikan yang mendukung dalam pelaksanaan kerja, terutama di bidang Teknik. Berdasarkan data kepegawaian tahun 2021, berikut ini merupakan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Rumah sebagai berikut:

SDM SUB BAGIAN TATA USAHA

Sumber daya manusia di Sub Bagian Tata Usaha berjumlah 15 (lima belas) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 3 (tiga) orang, pegawai non-PNS sebanyak 8 (delapan) orang, dan 4 (empat) Konsultan Internal.

NO NAMA/NIP JABATAN PANGKAT/GOLONGAN

1 Aswin Grandiarto Sukahar, S.T., B.Env.

NIP. 19750914 200112 1 002 Direktur Rumah Susun IV-b Pembina TK.I

2 Frila Isabella Siregar, ST, MBA

NIP. 19830430 200912 2 003 Kasubbag TU Dit Rusun III-d Penata TK. I

3 Nurcahaya NIP. 19641110 198903 2 001

Sekretaris Direktorat Rumah Susun

III-b Penata Muda TK.I 4 Rizki Permata Sari, SP. MT

F11061984 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

5 Edwin Muldiana, S. Kom

F17121982 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

6 Megarini Ayuningtyas, ST

F18041984 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

7 Sukamdi

F19081978 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

8 Saprudin

F04021980 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

9 Jaghatnata

F01111992 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

10 Bisri Mustafa

F21111973 092018 001 Staf Tata Usaha Dit Rusun -

11 Ari Tamtomo K.I Staf Tata Usaha Dit Rusun -

12 Vidya Dwi Indriyanti,SM

K.I Staf Tata Usaha Dit Rusun Sekretaris Direktorat Rumah Susun

-

13 Grace Seccina, S.pd

K.I Staf Tata Usaha Dit Rusun Sekretaris Direktorat Rumah Susun

-

14 Goldenny Glorius, SP K.I Staf Tata Usaha Dit Rusun -

15 R. Andry Wibowo Staf Tata Usaha Dit Rusun -

Tabel 0.1.1 Sumber Daya Manusia Sub Bagian Tata Usaha Tahun 2021

(37)

37

SDMSUBDIREKTORATPERENCANAANTEKNIK

Sumber daya manusia di Subdirektorat Perencanaan Teknis berjumlah 20 (delapan belas) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 10 (sepuluh) orang, pegawai non-PNS sebanyak 7 (tujuh) orang, dan 3 (tiga) Konsultan Internal.

NO NAMA/NIP JABATAN PANGKAT/GOLONGAN

1 Yuri Hermawan Prastyo,ST.MT

NIP. 19740111 20812 1 001 Kasubdit Perencanaan Teknik IV-a

Pembina

2 Manda Machyus, ST, M.Si NIP. 19840609 200912 1 001

Sub Koordinator Bidang Tugas Penyusunan NSPK dan Bimbingan Teknis

PPK Satker Direktorat Rumah Susun

III-d Penata TK.I

3 Riky Hidayat,ST

NIP. 19840819 201402 1 001 Ketua Tim Bidang Tugas Program dan Anggaran

III-b Penata Muda TK.I

4 Muhyidin Ahmad Muntaha,ST NIP. 19891212 201802 1 001

Ketua Tim Bidang Tugas Analisa Teknis dan Supervisi

III-a Penata Muda

5 Cherysa Putri Salsabila, ST NIP. 19960513 201903 2 009

Staf Subdit Perencanaan Teknik

III-a Penata Muda

6 Qory Constantya, ST NIP. 19950219 201802 2 001

Staf Subdit Perencanan Teknik

III-a Penata Muda

7 Riliyani Karimah, ST NIP. 19940125 201903 2 015

Staf Subdit Perencanan Teknik

III-a Penata Muda

8 Theresia Sendytin Silaban, ST NIP. 19900114 201903 2 003

Staf Subdit Perencanan Teknik

III-a Penata Muda

9 Ridha Ayu Saraswati, S.Ars NIP. 19970712 202012 2 010

Staf Subdit Perencanan Teknik

III-a Penata Muda

10 Skolastika Harjono, ST NIP. 19951022 202012 2 006

Staf Subdit Perencanan Teknik

III-a Penata Muda

11 Nazali Firman, ST F21031992 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

12 Muhammad Rafki, SH F27051984 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

13 M. Praha Charavella Y. P. SH F18091992 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

14 Betty Putri Kurniati, S.Si F19031988 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

15 Popy Widuri, SE F08101982 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

16 Asep Sunarya

F18121991 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

17 Sikin Sodikin

F05041990 092018 001

Staf Subdit Perencanaan

Teknik -

18 Muhammad Yusuf Efendi, ST K.I. Staf Subdit Rentek -

19 Estio Nurcahyanto, ST K.I. Staf Subdit Rentek -

20 Zalfa Nabilah, S.Ars K.I. Staf Subdit Rentek -

Tabel 0.1.2 Sumber Daya Manusia Subdit Perencanaan Teknis Tahun 2021

(38)

SDM SUB DIREKTORAT WILAYAH I

Sumber daya manusia di Subdirektorat Wilayah I berjumlah 15 (lima belas) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 6 (enam) orang, pegawai non-PNS sebanyak 6 (enam) orang, dan 3 (tiga) Konsultan Internal.

NO NAMA/NIP JABATAN PANGKAT/GOLONGAN

1 Budi Prastowo,ST.MT

NIP. 19720325 200112 1 001 Kasubdit Wilayah I IV-b Pembina TK. I

2 Arif Darmawan Kusumanto,ST, MPP NIP. 19821006 200604 1 001

Sub Koordinator Bidang Tugas Penyelenggaraan

Rumah Susun Pulau

Kalimantan

III-d Penata TK. I

3 Sufial Siddik Harahap,ST.M.Si NIP. 19790404 200502 1 004

Sub Koordinator Bidang Tugas Penyelenggaraan Rumah Susun Pulau Sumatera

III-d Penata TK. I

4 Hanifah Rusyanti Syifahani NIP: 19931011 201802 2 001

Staf Subdit Wilayah I Direktorat Rumah Susun

III-a Penata Muda

5 Rendy Setiawan,ST NIP: 19941111 201903 1 006

Staf Subdit Wilayah I Direktorat Rumah Susun

III-a Penata Muda

6 Hafizhuddin Zafiri Arief, S.Ars NIP. 19961215 202012 1 003

Staf Subdit Wilayah I Direktorat Rumah Susun

III-a Penata Muda

7 Shinta Arumsari, S.I.Kom F16031993 092018 001

Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

8 Rahadrian Eka Chandra, SH F16051991 092018 001

Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

9 Aditya Maulana, S.Si F18111987 092018 001

Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

10 Arthurs Genmarch, SH. MA F03031983 092018 001

Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

11 Zerina Zethari, S.Ikom F17071993 092018 001

Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

12 Anugerah Cipta Pramudia, ST F30081992 092018 001

Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

13 Ir. Zufri Zetkas M.A K.I. Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

14 Mochammad Noor Huda,S.Si K.I. Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

15 Rachmat Setiawan Jody K.I. Staf Subdit Wilayah I

Direktorat Rumah Susun -

Tabel 0.1.3 Sumber Daya Manusia Subdit Wilayah I Tahun 2021

SDM SUB DIREKTORAT WILAYAH II

Sumber daya manusia di Subdirektorat Wilayah II berjumlah 11 (sebelas) orang dengan jumlah pegawai PNS sebanyak 7 (tujuh) orang dan pegawai non-PNS sebanyak 4 (empat) orang.

NO NAMA/NIP JABATAN PANGKAT/GOLONGAN

1 Noviza Dwiarti Arsyad T, ST. MT

NIP: 19740429 199803 2 001 Kesubdit Wilayah II IV-b Pembina TK. I

2 Maximilian Togi Parulian, ST.MM NIP. 19820121 200812 1 001

Ketua Tim Bidang Tugas Pulau Jawa

III-d Penata TK.I

Referensi

Dokumen terkait

Capaian kinerja Direktorat Jenderal Imigrasi pada program tersebut adalah tercapainya sasaran program/outcome Direktorat Jenderal Imigrasi Tahun 2017 yaitu meningkatnya

Seksi Jembatan dan Bangunan Kereta Api Wilayah II Seksi Jembatan dan Bangunan Kereta Api Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi akan melaksanakan Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (PKMI) tahun 2021 yang terdiri

Pada tahun 2021, Indikator Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2021 sesuai Perjanjian Kinerja Direktur Kesehatan Keluarga Tahun 2021, yang berhasil mencapai target adalah

Berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2021 antara Menteri Kesehatan dengan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat memiliki 4

Berdasarkan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor: 6365 Tahun

Tujuan pedoman pengukuran kinerja atau manual indikator kinerja Direktorat Pakan dan Obat Ikan Tahun 2021 yaitu sebagai acuan bagi pimpinan unit kerja maupun pegawai lingkup

Indikator kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2018 untuk mencapai 4 (empat) Sasaran Program yaitu 1) Tersedianya