• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. acuan penulis dalam melakukan penelitian dan upaya memperkaya teori serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. acuan penulis dalam melakukan penelitian dan upaya memperkaya teori serta"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa referensi penelitian terdahulu berupa jurnal menjadi salahsatu acuan penulis dalam melakukan penelitian dan upaya memperkaya teori serta kajian dalam penelitian ini berkaitan dengan analisis sistem informasi penggajian dapat dilihat sebagai berikut :

Untuk penelitian yang mengembangkan permasalahan ini sudah dikaji mengenai pembagian tugas di perusahan dengan efektif dalam sistem informasi.

Untuk penelitian yang mengkaji permasalahan ini telah di lakukan oleh Faishol (2017) yang berfokus pada Analisis Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi penulis yang didalam analisis penelitiannya menjelaskan mengenai pembagaian tugas dan tanggung jawab antara bagian yang sudah cukup efektif. Sumber ini di tuangkan dan di jadikan satu agar mendapatkan hasil analisis yang relevan.

Penelitian yang serupa dengan penelitian dari Faishol (2017) juga di lakukan oleh beberapa peneliti seperti penelitian dari Fibriyanti (2017) yang berfokus penelitiannya pada akuntansi masih bertanggung jawab dalam pembayaran gaji karyawan serta masih bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap pengisian daftar hadir karyawan dan membuat rekap daftar hadir karyawan sehingga memungkinkan adanya penyelewengan.

Penelitian yang ketiga dari Novita (2017) yang berfokus pada Analisis Sistem Informasi Penggajian Pegawai Negeri Sipil yang disimpulkan jika sudah

(2)

efektif dan efisien hal ini bisa dilihat dari sistem operasi pembayaran gaji dan sudah menggunakan sistem terkomputerisasi.

Penelitian keempat dari Agatha (2018) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan Analisis Sistem Informasi Akuntansi Atas Penggajian dan Pengupahan disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi atas penggajian dan pengupahan telah berjalan sesuai dengan kriteria yang sudah disyaratkan. Namun masih ada kekurangannya yaitu adanya perangkapan tugas pada bagian keuangan, absensi karyawan dan pencatatan penggajian yang masih menggunakan sistem manual dan belum terkomputerisasi.

Penelitian kelima dari Purba Dimita (2018) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang disimpulkan jika sudah menggunakan sistem terkomputerisasi namun belum online, sistem absensi sudah menggunakan finger print, dan fungsi, dokumen, dan catatan akuntansi sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.

Penelitian keenam dari Setiawan & Aisyiah (2019) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian jika disimpulkan bahwa sistem sudah berjalan efektif dari segi kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi, dan pelayanan. Namun masih ada kekurangannya yaitu sistem penggajian belum sepenuhnya terkomputerisasi, hal ini bisa menyebabkan kecurangan dan kelalaian pada tahap presensi dan penyampaian gaji yang masih dilakukan secara manual.

Penelitian ketujuh dari Trijayanti & Pramesti (2019) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan jika Analisis Sistem Informasi Akuntansi

(3)

Penggajian disimpulkan bahwa penggajian sudah cukup baik karena sudah terkomputerisasi. Namun masih ada kekurangannya yaitu terdapat perangkapan tugas dan saling ketergantungan antar tugas, manajer yang masih bekerja secara optimal dalam hal pengecekan secara rutin pada aktivitas penggajian.

Penelitian kedelapan dari Simanjuntak (2019) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian BPJS disimpulkan jika sudah efektif dan efisien seperti pemisahan tugas dan tanggung jawab tiap bagian, menggunakan dokumen yang terkait dengan sistem penggajian, dan tiap dokumen di otorisasi dan ada nama yang mengotorisasi.

Penelitian kesembilan dari Dwijantara (2021) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan Analisis Sistem Informasi Penggajian Karyawan jika masih ada perangkapan tugas pada bagian akuntansi seperti pengisian daftar hadir karyawan, pembuat daftar gaji, dan melaksanakan pembayaran gaji dan masih ada beberapa dokumen yang tidak ada otorisasi dan nama yang mengotorisasi.

Penelitian kesepuluh ini dari Saputri & Utomo (2021) hasil penelitian yang dilakukannya menghasilkan penelitian jika Analisis Sistem Informasi Penggajian Karyawan yang berfokus jika tidak memiliki catatan dokumen yang lengkap seperti perubahan gaji, kartu jam kerja, bukti kas keluar, dan catatan akuntansi serta terdapat perangkapan tugas yang dilakukan bagian akuntansi.

Berdasarkan permasalahan pada hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak perusahaan yang masih kurang efektif dan efisien dalam menerapkan sistem informasi akuntansi, seperti dokumen yang kurang lengkap,

(4)

penggajian yang belum terkomputerisasi, dan rangkap jabatan. Sistem informasi akuntansi penggajian perlu dilakukan secara hati-hati dan sesuai teori, karena dalam penggajian ini memiliki banyak resiko seperti kecurangan dalam cara penggajian yang di lakukan didalam perusahaan.

B. Tinjauan Pustaka

1. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016) sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2004) adalah suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen yaitu orang-orang, prosedur-prosedur data software dan infrastruktur teknologi yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2. Unsur Sistem Akuntansi

Unsur sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016) yaitu:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen.

Karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi didokumentasikan di atas secarik kertas. Formulir sering juga disebut istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan

(5)

formulir ini, data yang terkait dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek. Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas. Dalam sistem akuntansi dengan komputer digunakan berbagai macam untuk memasukkan data ke dalam sistem pengelohan data.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.

Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan pringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa jumlah rupiah transaksi tertentu kemudian di-posting ke akun yang terkait dalam buku besar. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

c. Buku Besar

Buku besar terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Akun buku besar ini di satu pihak

(6)

dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam akun buku besar dan buku pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam akuntansi.

e. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo, laporan harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualan, daftar umur piutang , daftar utang yang akan dibayar daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2016) yaitu:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

(7)

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

4. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2016) gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Menurut Zaki Baridwan (2013) sistem informasi akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi, formulir, catatan, dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan dan dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan. Berikut adalah hal-hal yang terkait dengan penggajian seperti dokumen, catatan akuntansi, fungsi yang terkait, prosedur penggajian, dan pengendalian internal sebagai berikut :

1) Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2016) yaitu:

a. Dokumen pendukung perubahan gaji

(8)

Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian yang berupa surat-surat keputusan terkait dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan, pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen ini nantinya akan diteruskan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.

b. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan. Catatan jam hadi karyawan dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

c. Daftar gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

d. Rekap daftar gaji

Dokumen ini berisi ringkasan gaji per dapartemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji. Distribusi tenaga kerja dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji.

e. Surat pernyataan gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan terpisah dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap

(9)

karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

f. Amplop gaji

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Pada halaman muka amplop gaji setiap karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih karyawan yang diterima dalam bulan tertentu.

g. Bukti kas keluar

Dokumen ini berisi perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.

2) Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji (Mulyadi, 2016) yaitu :

a. Jurnal umum.

Dalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen perusahaan.

b. Kartu biaya.

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung pada setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial. Kartu biaya dapat menggunakan formulir akun dengan debit lebar (wide debit ledger).

(10)

c. Kartu penghasilan karyawan.

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan in dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu, kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.

Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya mengetahui gajinya sendiri, sehingga penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan lain.

3) Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2016) yaitu:

a. Fungsi Kepegawaian.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi karyawan, memutuskan penempatan karyawan, membuat surat keputusan tarif gaji , kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan memberhentikan karyawan. Fungsi kepegawaian berada pada bagian kepegawaian, dibawah Departemen Personalia dan Umum.

b. Fungsi Pencatat Waktu.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat waktu hadir bagi semua karyawan. Fungsi pencatat waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji.

(11)

Fungsi pencatat waktu berada pada bagian pencatat waktu, dibawah Departemen Personalia dan Umum.

c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi untuk pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Fungsi pembuat daftar gaji berada pada bagian gaji, dibawah Departemen Personalia dan Umum.

d. Fungsi Akuntansi.

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam pembayaran gaji karyawan misalnya utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun. Fungsi akuntansi berada pada bagian bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal.

e. Fungsi keuangan.

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek pmbayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutkan dibagikan kepada karyawan. Fungsi keuangan berada pada bagian kasa.

4) Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2016) adalah sebagai berikut:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

(12)

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir setiap karyawan.Pencatatan ini dilakukan oleh fungsi pencatatan waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang di gaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh atau dipotong akibat ketidak hadiran mereka.

b. Prosedur pembuatan daftar gaji

Fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji setiap karyawan.

Dalam pembuatan daftar gaji, data yang digunakan adalah surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.

c. Prosedur distribusi biaya gaji

Prosedur ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen yang menikmati manfaat dari tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Dalam prosedur pembuatan bukti kas keluar, bukti kas keluar dibuat oleh bagian utang sebagai bukti adanya pengeluaran kas oleh perusahaan.

(13)

e. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar.

5) Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian menurut Mulyadi (2016) adalah sebagai berikut:

a. Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan.

2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.

b. Sistem Otorisasi

1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama.

2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.

4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

(14)

5) Perintah lmbur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.

6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.

c. Prosedur Pencatatan

1) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.

2) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiaanya oleh fungsi akuntansi.

d. Praktik yang Sehat

1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.

2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

3) Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.

4) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.

5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.

(15)

5. Bagan Alir Dokumen Penggajian

Sistem penggajian yang merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan kepada karyawan yang bekerja sebagai manajer atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan bulanan, tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja. Dalam sistem penggajian berikut ini, tanda terima gaji oleh karyawan dibuktikan dengan penandatanganan oleh karyawan atas kartu penghasilan karyawan, sehingga setiap karyawan hanya dapat melihat gajinya masing-masing. Bagan alir dokumen sistem penggajian dapat dilihar pada gambar 2.1 untuk bagian pencatat waktu, gambar 2.2 untuk bagian gaji dan upah, gambar 2.3 untuk bagian utang, gambar 2.4 untuk bagian kasa, dan gambar 2.5 untuk bagian jurnal dan bagian kartu biaya serta penjelasan terkait dengan alir dokumen penggajian tersebut dapat dilihat berikut ini:

1. Bagian pencatatan waktu

Mencatat kehadiran karyawan di kartu jam hadir kemudian membuat daftar hadir karyawan.

2. Bagian Gaji dan Upah

Menerima dokumen kartu jam hadir dan daftar hadir karyawan yang sudah dibuat oleh bagian pencatat waktu. Setelah itu dibuat daftar gaji sebagai dasar dalam pemberian gaji. Kemudian membuat rekap daftar gaji, surat pernyataan gaji, dan kartu penghasilan karyawan. Menerima bukti kas keluar dari bagian utang. Dokumen tersebut disimpan oleh bagian gaji dan upah.

(16)

3. Bagian Utang

Bagian utang menerima rekap daftar gaji dan kartu penghasilan karyawan dari bagian gaji dan upah yang nantinya akan dibuatkan bukti kas keluar untuk pembayaran gaji. Setelah bagian utang mencatat kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar.

4. Bagian Kasa

Menerima bukti kas keluar, kartu penghasilan karyawan, dan dokumen lainnya dari bagian utang. Kemudian mengisi cek dan meminta tanda tangan atas cek tersebut kepada direktur. Setelah itu menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan ke dalam amplop gaji. Membayarkan gaji kepada karyawan dan meminta tanda tangan atas kartu penghasilan karyawan. Membubuhkan cap lunas pada bukti pembayaran gaji dan memberikan surat pernyataan gaji kepada karyawan. Dokumen lainnya di arsipkan untuk bagian kasa.

5. Bagian Jurnal dan Kartu Biaya

Bukti kas keluar dan rekap daftar gaji diberikan kepada bagian jurnal atau bagian akuntansi untuk dibuatkan bukti memorial. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal akan mencatat distribusi biaya gaji yang dikeluarkan ke dalam jurnal umum. Dokumen bukti kas keluar yang telah di cap lunas oleh bagian kasa, maka bagian jurnal akan mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek. Bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya atau bagian akuntansi akan

(17)

mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku pembantu atau kartu biaya.

Kemudian dokumen tersebut disimpan berdasarkan nomor urut.

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2. 1 Alir Dokumen Sistem Penggajian

(18)

Gambar 2. 2 Alir Dokumen Sistem Penggajian Sumber : Mulyadi (2016)

(19)

24

Gambar 2. 3 Alir Dokumen Sistem Penggajian Sumber : Mulyadi (2016)

(20)

25

Sumber : Mulyadi (2016)

Gambar 2. 4 Alir Dokumen Sistem Penggajian

(21)

Gambar 2. 5 Alir Dokumen Sistem Penggajian Sumber : Mulyadi 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan aplikasi GeoGebra diharapkan dapat membantu siswa memahami grafik fungsi kuadrat sehingga siswa tidak perlu menghafal kembali dalam menggambar grafik fungsi kuadrat..

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini dapat adalah bagaimana hubungan antara Pengetahuan dan

 Realisiasi dan tindak lanjut dari kegiatan penataan dan pengaturan bangunan dan lingkungan belum nampak sebagai kebutuhan yang perlu terutama penyeidaan RTH, ruang publik

Setelah dilakukan penelitian tentang gambaran kadar glukosa darah 2 jam postprandial pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan Indeks

Analisis media dilakukan untuk mengetahui sejauh mana media yang digunakan untuk materi ini dapat meningkatkan pemahaman, minat dan hasil belajar siswa. Setelah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud apersepsi adalah pengamatan secara sadar (penghayatan) tentang segala sesuatu dalam jiwanya (dirinya) sendiri yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas SDM tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan basis akrual, komitmen organisasi, perangkat pendukung, dan

Jual beli dengan cara tawar-menawar yang ada di pasar tradisional blauran/ pasar besar Palangka Raya selain kesepakatan antara kedua belah pihak atau isyarat