• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desni. K 1), Azrita 2), dan Wince Hendri 2) Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desni. K 1), Azrita 2), dan Wince Hendri 2) Abstract"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

DENGAN MENGGUNAKAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) PENDEKATAN JAS (JELAJAH ALAM SEKITAR)

PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS VIII MTsN PARAK LAWAS PADANG

Desni. K1), Azrita2), dan Wince Hendri2) 1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2)

Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-Mail: desnik968@gmail.com

Abstract

The purpose of this research was a development that refers to the four D models that has modified, they are define, design and develop. The part of define consist of the students needs analysis, and studens assigment. The part of design was a design of the learning material with approach of LKS dan JAS. The part of develop was the validity test by validator and practicality test and teh respond of biology’s teacher and 40 students in class VIII.1 at MTsN Parak Lawas. The data of this research showed the primary data that was be analyzed by descriptive analyze in the percentage. The result of the learning material was categorized as valid and the score was 86.35% by validator, it was categorized as practice with the score was 87.72% by the teachers and 82.52% by the students. The respons of learning material was categorized in good the score was 91.07% by teacher and 85.13% by students. It concludes that the learning material with approachment about JAS which the system material about the bloods sirculation that was developed as valid and practice, then it was getting a good respond by the teachers and students.

Keywords : Development, learning material, LKS, JAS, practice, valid Pendahuluan

Materi pokok sistem peredaran darah pada mata pelajaran Biologi kelas VIII semester 1 menuntut siswa untuk dapat mengetahui struktur, fungsi organ pada sistem peredaran darah manusia, serta kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Materi ini menarik untuk dipelajari karena terkait dengan fisiologis tubuh siswa sendiri seperti jantung, darah, dan pembuluh darah. Oleh karena itu, banyak informasi yang dapat didiskusikan siswa dan guru secara detail dan mendalam, sehingga dibutuhkan suatu media yang tepat.

Salah satu media yang dapat digunakan siswa untuk mempelajari materi sistem peredaran darah adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan media yang lazim digunakan hampir di semua sekolah, termasuk di MTsN Parak Lawas Padang. LKS yang digunakan berasal dari penerbit dan yang dirancang sendiri oleh guru. Berdasarkan observasi penulis selama melaksanakan proses belajar mengajar di MTsN Parak Lawas Padang, ditemukan bahwa LKS yang digunakan umumnya hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Penggunaan LKS seperti ini diduga tidak dapat

(2)

mengembangkan minat dan kreativitas siswa dalam pembelajaran, karena siswa hanya terfokus mencari jawaban dari tiap pertanyaan yang ada dalam LKS, sehingga tidak menuntun siswa berfikir kritis. Hasil belajar yang dicapai juga tidak sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan, dimana siswa diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses pada sistem peredaran darah bukan hanya sekedar mengetahui konsep materi sistem peredaran darah saja.

Bahan ajar dengan LKS pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) merupakan salah satu media yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran (active learning). Hal ini disebabkan karena Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS siswa dapat memanfaatkan lingkungan alam di sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai objek belajar sehingga dapat meningkatkan minat dan kreativitas dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyani, Aditya dan Nugroho, (2008: 7) bahwa “Pendekatan JAS memungkinkan siswa dapat mempelajari berbagai konsep dengan cara mengaitkannya dengan dunia nyata sehingga hasil belajarnya lebih berdaya guna”.

Ada beberapa alasan menggunakan pendekatan JAS sebagai pendekatan dalam pengembangan LKS menurut Mulyani, Aditya dan Nugroho (2008: 3-4). Pertama, sejauh ini pelaksanaan pembelajaran biologi

masih didominasi oleh suatu kondisi kelas yang masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Kedua, pendekatan JAS mengutamakan siswa belajar dari mengalami dan menemukan sendiri dengan memanfaatkan lingkungan fisik, sosial, dan budaya yang ada di sekitarnya. Ketiga, tuntutan kurikulum bahwa hasil belajar siswa berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sehingga menuntut suatu pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional.

Pada pendekatan ini, LKS yang dirancang mengaitkan materi pelajaran dengan fenomena yang benar-benar terjadi di sekitar siswa, baik yang dialami langsung oleh siswa itu sendiri, maupun yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena tersebut berkaitan dengan sistem peredaran darah maupun penyakit yang timbul seputar sistem peredaran darah manusia. LKS ini diharapkan mampu dan tepat untuk meningkatkan kemampuan dan keaktifan siswa dalam memahami materi sistem peredaran darah, karena dilengkapi dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem peredaran darah dan kegiatan yang bersifat eksploratif yang merupakan ciri khas dari pendekatan JAS.

Penelitian mengenai pengembangan LKS sudah pernah dilakukan sebelumnya dengan pendekatan lain, yaitu oleh Hiswari (2010) dengan judul “Pengembangan LKS

(3)

berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL)” dan penelitian yang dilakukan oleh Juslaini (2011) yang mengembangkan Bahan ajar dengan LKS pendekatan CTL pada materi virus, sedangkan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS pada materi sistem peredaran darah belum ada.

Pengembangan bahan ajar berupa modul dengan pendekatan JAS telah pernah dilakukan oleh Iramawati (2009) dan Khakim (2009). Menurut Iramawati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)”, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan layak untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa di MTsN Parak Lawas Padang. Hasil penelitian Khakim (2009) juga menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar dengan pendekatan JAS mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Pada penelitian yang penulis lakukan, bahan ajar yang dihasilkan berupa Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS pada materi sistem peredaran darah. Uji coba yang dilakukan terbatas pada uji validitas, praktikalitas, dan respon siswa/guru terhadap LKS tersebut.

Penelitian yang penulis kemukakan tentang ”Pengembangan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) pada Materi Sistem Peredaran Darah kelas VIII MTsN Parak Lawas Padang”.

Metode Penelitian

Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan mengacu pada four D models yang telah dimodifikasi, yaitu melalui tahap define (pendefenisian), design (perencanaan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran), namun dalam penelitian ini yang dilakukan hanya 3D yaitu

Define, Design, dan Develop. Cara ini

dimodifikasi dari Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974 dalam Trianto, 2010: 93-95). 1. Tahap Define

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap define. Pada tahap define ini dilakukan dengan menganalisis kebutuhan lapangan dan penetapan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis standar kompetensi dan bahan materi pelajaran yang akan diajarkan oleh guru berdasarkan standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tahap define dilakukan dalam empat langkah yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum tingkat satuan pendidikan, analisis siswa, dan analisis media.

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan bertujuan untuk menemukan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis kebutuhan adalah masalah materi yang dipilih dan media yang digunakan di sekolah tentang LKS.

(4)

1)Analisis materi

Salah satu materi pokok dalam mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah sistem peredaran darah. Pada materi ini siswa dituntut untuk dapat menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah. Materi ini sangat menarik untuk dipelajari karena berkaitan dengan fisiologis tubuh siswa sendiri. Dengan demikian, banyak informasi yang dapat didiskusikan siswa dan guru secara detail dan mendalam, sehingga dibutuhkan suatu media yang tepat. 2)Analisis media di sekolah

LKS merupakan salah satu media yang dapat menunjang pembelajaran. LKS yang digunakan di sekolah saat ini umumnya dibuat sendiri oleh guru. LKS tersebut hanya berisi pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan, sehingga tidak memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif.

b. Analisis kurikulum tingkat satuan pendidikan

Dalam analisis kurikulum ini akan dibahas 3 aspek yang menunjang kurikulum tersebut yaitu analisis standar kompetensi, analisis kompetensi dasar, dan indikator.

1)Analisis standar kompetensi.

Standar kompetensi pada mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah ”Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas”.

2)Analisis kompetensi dasar.

Kompetensi dasar pada mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah “Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah”. 3)Analisis indikator.

Indikator pada mata pelajaran biologi kelas VIII semester 1 adalah sebagai berikut ini.

a) Menjelaskan struktur jantung. b)Menjelaskan keterkaitan struktur

jantung dengan fungsinya pada alat peredaran darah.

c) Menjelaskan struktur pembuluh darah.

d)Menjelaskan keterkaitan antara struktur pembuluh darah dengan fungsinya pada alat peredaran darah.

e) Menjelaskan proses peredaran darah.

f) Menjelaskan komponen darah. g)Menjelaskan struktur sel darah. h)Menjelaskan keterkaitan antara

(5)

i) Membedakan macam-macam golongan darah.

j) Mengaplikasikan prinsip dasar penggolongan darah.

k)Mengenal berbagai kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah.

l) Menjelaskan keterkaitan antara struktur dengan penyebab kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.

m)Menjelaskan keterkaitan antara struktur dengan upaya pencegahan.

Berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator-indikator pada pokok bahasan ini maka peneliti menuangkan poin-poin tersebut kedalam Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang penulis buat. c. Analisis siswa

Analisis siswa meliputi kemampuan akademik, usia dan pengalaman. Hasil analisis dapat dijadikan gambaran untuk menyiapkan materi pelajaran. Berdasarkan analisis siswa, umumnya siswa yang duduk di kelas VIII memiliki usia rata-rata 14-15 tahun. Siswa pada usia ini sudah termasuk kedalam kategori individu yang telah mampu mengembangkan potensi psikomotornya sehingga telah terampil dalam penggunaan media. Menurut teori Piaget (1983 dalam Valmband, 2008: 3) “Pada usia ini

siswa berada dalam tahap operasional formal dimana siswa sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika”.

d. Analisis media

Analisis media dilakukan untuk mengetahui sejauh mana media yang digunakan untuk materi ini dapat meningkatkan pemahaman, minat dan hasil belajar siswa. Setelah mengobservasi media pembelajaran yang digunakan di sekolah, diketahui bahwa media berupa LKS sudah sering digunakan, namun LKS yang ada tersebut tidak dapat mengembangkan minat dan kreatifitas siswa. Berdasarkan analisis tersebut maka peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran berupa Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS serta dilengkapi dengan gambar yang menarik.

2. Tahap Design

Menurut Thiagarajan dan Semmel (1974 dalam Trianto, 2010: 191) “Tahap design bertujuan membuat LKS sesuai dengan indikator yang telah ditentukan”. Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS ini disusun sesuai dengan kurikulum dengan SK dan KD yang ada serta dengan indikator yang telah ditentukan”.

Tahap design terdiri atas 2 langkah utama, yaitu pemilihan format dan perancangan awal.

(6)

a. Pemilihan format

Format disesuaikan dengan format yang diperlukan dalam Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS baik dari segi didaktik, konstruksi ataupun teknisnya. b. Perancangan awal

Kegiatan utama dari perancangan awal adalah penulisan, penelaahan dan pengeditan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dirancang sesuai dengan syarat didaktik, konstruksional dan teknis.

Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan pembagian materi yang terdapat pada materi ajar sistem peredaran darah. Rancangan materi yang disajikan adalah sebagai berikut ini.

1) Struktur alat-alat peredaran darah pada manusia.

2) Fungsi alat-alat peredaran darah pada manusia.

3) Proses peredaran darah pada manusia.

4) Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia.

Materi ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami siswa. Langkah selanjutnya adalah membuat Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS menggunakan komputer, kemudian mencetak Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS tersebut.

3. Tahap Develop

Tahap develop bertujuan menghasilkan media pembelajaran berupa Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang telah divalidasi oleh Dosen dan Guru Biologi MTsN.

Pada tahap develop dilakukan uji validitas, uji praktikalitas, dan menggali respons siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. a. Uji Validitas Bahan Ajar dengan LKS

Pendekatan JAS

Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan dan akan digunakan oleh guru dan siswa terlebih dahulu divalidasi. Tujuan validasi adalah memeriksa kebenaran konsep-konsep dan tata bahasa dalam Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Uji validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dilakukan oleh Dosen dan Guru Biologi. Masukan dari validator digunakan untuk memperbaiki Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan. Revisi ini merupakan revisi pertama dari Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dihasilkan. No Nama Keterangan 1. Drs.Nawir Muhar,MSi Dosen Biologi FMIPA UBH 2. Endri Zulvita, S.Pd. Guru MTsN Parak Lawas Padang 3. Rina Dwiyana, S.Pd. Guru MTsN Parak Lawas Padang

(7)

Daftar Nama Validator Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS

b. Uji Praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS

Setelah tahap uji validitas, prototype ini direvisi dan selanjutnya diujicobakan di sekolah. Praktikalitas adalah tingkat kepraktisan prototype yang digunakan siswa dan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemudahan penggunaan dan efektivitas waktu media oleh siswa dan guru.

Uji praktikalitas media dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut ini.

1)Uji praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh guru. a) Memberi pengarahan cara

pengisian angket oleh guru. b)Penulis memberikan Bahan ajar

dengan LKS pendekatan JAS kepada guru.

c) Penulis memberikan petunjuk singkat penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. d)Guru menggunakan Bahan Ajar

dengan LKS Pendekatan JAS dalam pembelajaran.

e) Guru diminta mengisi angket yang sudah berisi pernyataan mengenai Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

Tabel 3.2. Daftar Nama Guru yang Mengisi Angket Uji Praktikalitas Bahan ajar dengan LKS Pendekatan JAS

2)Uji praktikalitas LKS oleh siswa dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut ini.

a) Memberi pengarahan cara pengisian angket kepada siswa. b)Penulis membagikan Bahan Ajar

dengan LKS Pendekatan JAS kepada masing-masing siswa. c) Penulis memberikan petunjuk

singkat cara penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

d)Siswa menggunakan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dalam pembelajaran.

e) Siswa mempelajari dan memahami konsep sistem peredaran darah yang ada pada Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

f) Siswa diminta mengisi angket yang sudah berisi pernyataan mengenai Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. No Nama Keterangan 1. Endri Zulvita, S.Pd. Guru MTsN Parak Lawas Padang 2. Rina Dwiyana, S.Pd. Guru MTsN Parak Lawas Padang

(8)

c. Respon Siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

Respon siswa diminta melalui angket respon siswa. Respon tersebut terkait dengan manfaat dari penggunaan Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan.

Uji Coba Produk

Uji coba dilakukan terhadap siswa kelas VIII.1 MTsN Parak Lawas Padang berjumlah 40 orang dan uji praktikalitas oleh 2 orang guru biologi. Jenis data yang diambil dari pengembangan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lembar validitas dan praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS serta respons guru dan siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket validitas, praktikalitas, dan respons siswa. Angket tersebut disusun menurut skala Likert yang telah dimodifikasi dari Arikunto (2008: 180) dengan 4 alternatif jawaban seperti berikut ini.

SS = Sangat Setuju (dengan bobot 4). S = Setuju (dengan bobot 3).

TS = Tidak Setuju (dengan bobot 2). STS = Sangat Tidak Setuju (dengan bobot 1).

a. Lembar validasi Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh dosen dan guru

1) Syarat didaktik

Syarat didaktik merupakan syarat yang berkenaan dengan proses menemukan konsep sesuai dengan kurikulum yang berlaku, memperlihatkan adanya perbedaan individu sehingga media Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS baik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.

2) Syarat konstruksi

Syarat konstruksi merupakan syarat yang berkenaan dengan susunan kalimat, kesederhanaan pemakaian kata dan kejelasan yang pada hakikatnya tepat guna dan dimengerti oleh siswa.

3) Syarat teknis

Syarat teknis merupakan syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, tulisan, gambar dan penampilan dalam pembuatan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

b. Angket uji praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh guru.

Angket praktikalitas berisikan pertanyaan berkaitan dengan kemudahan dalam penggunaan dan efisiensi waktu penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepraktisan

(9)

Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan.

c. Angket uji praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh siswa

Angket praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh siswa memiliki kriteria yang sama dengan angket praktikalitas guru. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepraktisan media yang dikembangkan.

d. Angket respon guru dan siswa terhadap Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS

Angket respon guru dan siswa berisi pertanyaan berkaitan dengan manfaat dari penggunaan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS. Angket ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari guru dan siswa tentang Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan.

Teknik Analisis

Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Analisis meliputi hal-hal berikut ini.

1. Uji Validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

Uji validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS merupakan tingkat keterukuran Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS berdasarkan aspek didaktik (mengikuti asas pembelajaran yang efektif), konstruksi (penggunaan

bahasa), dan teknis (penulisan, gambar dan penampilan).

Analisis uji validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS berupa syarat didaktik, konstruksi, dan teknis berdasarkan lembar validasi dilakukan dalam beberapa langkah. Data validitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS berupa nilai 1 sampai 4. Data ini kemudian dianalisis dengan kriteria berikut ini.

a. Memberikan skor jawaban dengan kriteria seperti berikut ini.

4 = sangat setuju 3 = setuju 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju b. Menentukan skor tertinggi

= Banyak validator x banyak indikator x skor maksimum

c. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing validator

d. Pemberian nilai validitas dengan cara berikut ini.

Nilai validitas = x 100 %

e. Memberikan penilaian validitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2009: 82) seperti berikut ini.

90% - 100% = sangat valid 80% - 89% = valid 60% - 79% = cukup valid 0% - 59% = tidak valid

Skor yang diperoleh Jumlah skor tertinggi

(10)

2. Uji Praktikalitas Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

Uji praktikalitas ditujukan untuk memberikan tanggapan terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan berupa kemudahan dalam penggunaan dan efektivitas waktu pembelajaran. Angket praktikalitas dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data mengunakan rumus berikut ini.

Tingkat kepraktisan = x 100 %

Setelah persentase diperoleh, dilakukan pengelompokan sesuai kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2009: 102-103) seperti berikut ini.

90%- 100% = sangat praktis 80% - 89% = praktis 65% - 79% = cukup praktis 55% - 64% = kurang praktis 0 %- 54% = tidak praktis

3. Respons oleh Siswa terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS.

Data respons siswa terhadap Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan dianalisis dengan persentase (%) menggunakan rumus seperti berikut ini.

Nilai respons =

x 100 % Setelah persentase diperoleh, dilakukan pengelompokan sesuai kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2009: 102-103) seperti berikut ini.

90 – 100 % = sangat baik 80 – 89 % = baik

65 – 79 % = cukup baik 55 – 64 % = tidak baik 0 – 54 % = sangat tidak baik Hasil dan Pembahasan

Hasil Validasi Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS

Secara umum penilaian validator terhadap Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS adalah valid dengan nilai rata-rata 86,35%. Berdasarkan kriteria yang terdapat pada analisis uji validitas, maka Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan temasuk kedalam kriteria valid artinya Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dapat digunakan setelah dilakukan beberapa revisi. Revisi yang dilakukan terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

N o Aspek Penilai an Validator Ju mla h Nilai Vali ditas Kri teri a 1 2 3 1 Syarat didakti k 37 31 34 102 85,0 0 Val id 2 Syarat konstr uksi 31 25 30 86 89,5 3 Val id 3 Syarat teknis 25 22 24 71 84,5 2 Val id Rata-rata nilai validitas 86,3

5 Val id Skor rata-rata Skor maksimum Skor rata-rata Skor maksimum

(11)

No Validator Saran Ketera ngan 1. Drs.Naw ir Muhar, M.Si  Gambar yang digunakan diperjelas lagi dan cantumkan sumber gambar.  Kalimat yang rancu diperbaiki.  Urutkan materi sistem peredaran darah yang sederhana ke yang kompleks. Sudah ditamb ah 2. Endri Zulvita, S.Pd.  Tambahkan materi tentang golongan darah Rh. Sudah ditamb ah 3. Rina Dwiyana , S.Pd.  Tambahkan teka-teki silang pada akhir Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang mencakup materi esensial. Sudah ditamb ah

Hasil Uji Praktikalitas dan Respon Bahan ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh Guru.

No Aspek Penilaian Nilai (%) Kriteria 1 Kemudahan dalam penggunaan 91,07 Sangat Praktis 2 Efektivitas waktu pembelajaran 84,38 Praktis 3 Respon 91,07 Sangat Baik Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa, secara umum penilaian terhadap praktikalitas Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS oleh guru biologi dikategorikan praktis dengan nilai praktikalitas 84,72%. Hal ini menunjukkan bahwa Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan dapat digunakan oleh siswa sebagai media untuk memahami materi sistem peredaran darah.

Hasil respon guru terhadap Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan sangat baik dengan nilai 91,07%. Hal ini menunjukkan bahwa, Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang dikembangkan bermanfaat bagi guru dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Manfaat bagi guru misalnya dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator, membantu guru dalam menjelaskan materi. Penampilan Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS yang menarik dapat meningkatkan motivasi guru menggunakan

(12)

Bahan Ajar dengan LKS Pendekatan JAS sebagai media dalam proses pembelajaran. Hasil Uji Praktikalitas Bahan ajar dengan LKS Pendekatan JAS oleh Siswa.

No Aspek Penilaian Nilai (%) Kriteria 1 Kemudahan dalam penggunaan 83,48 Praktis 2 Efektivitas waktu pembelajaran 81,56 Praktis

3 Respon siswa 85,13 Baik Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa, secara umum penilaian praktikalitas Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS oleh siswa dikategorikan praktis dengan nilai praktikalitas 83,48% pada aspek Kemudahan dalam penggunaan dan dikategorikan praktis dengan nilai praktikalitas 81,56% pada aspek Efektivitas waktu pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa, Bahan ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media yang dapat membantu guru dalam pembelajaran.

Respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan dikategorikan baik dengan nilai 85.13%. Hal ini menunjukkan bahwa, LKS yang dikembangkan bermanfaat bagi siswa dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Setiap komponen yang terdapat dalam LKS dapat membantu siswa dalam mempelajari materi sistem peredaran darah, misalnya materi yang dikaitkan langsung dengan lingkungan sekitar siswa

dan kegiatan observasi yang terdapat dalam LKS, membantu siswa memahami konsep dan dapat menambah wawasan siswa terkait materi sistem peredaran darah.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini:

1. Telah dihasilkan Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS yang memenuhi kriteria valid dari aspek didaktik, konstruksi, dan teknis, dengan nilai validitas 86,35%. 2. Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS

yang dihasilkan memenuhi kriteria praktis dengan nilai praktikalitas 87,95% dan kriteria sangat baik dengan nilai respon 91,07% oleh guru.

3. Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS yang dihasilkan memenuhi kriteria praktis dengan nilai praktikalitas 82,52% dan kriteria baik dengan nilai respon 85,13% oleh siswa.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut ini:

1. Diharapkan kepada guru maupun calon guru untuk dapat mengembangkan Bahan Ajar dengan LKS pendekatan JAS pada pokok bahasan biologi lainnya.

2. Pelaksanaan uji praktikalitas disarankan untuk diperluas pada beberapa sekolah lain.

(13)

Daftar Pustaka

Alfad, Haritsah. 2010. Lembar Kerja Siswa. Online. http://haritsah.

ifastnet.com/home/38/50-lks.html. Diakses 20 Juni 2011, pukul 20.00 WIB.

Anonim. 2006. Pengembangan Bahan Ajar. Online. http://www.slideshare.net /sm pbudia-gung /

pengembangan-bahanajar.com. Diakses 19 Oktober 2010, pukul 21.51 WIB..

Arikunto, Suharsini. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bandono. 2009. Pengembangan bahan ajar. Online. http://www.pengembangan-bahan-ajar.php/. Diakses 12 Januari 2012, pukul 16.00 WIB.

Hiswari, Siska. 2010. “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Pokok Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di kelas VIII Semester I SMP”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Iramawati. 2009. “Pengembangan Bahan Ajar Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Juslaini, Mira. 2011. “Pengembangan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis CL pada Materi Virus untuk

SMA”. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Khakim, Luqman. 2009. “Pengembangan Bahan Ajar Materi Struktur, Fungsi Organ Manusia dan Hewan dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Madeamin, Ishak. 2011. Model

Pengembangan Four-D. Online.

http://www.ak-

ishaq.com/2011/01/model-pengembangan-four-d.html. Diakses 28 Juni 2011, pukul 20.00 WIB. Mulyani, Sri. Aditya M. Nugroho EK. 2008.

Jelajah Alam Sekitar (JAS)

Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief S. 2006. Media Pendidikan.

Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan

Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 1998. Media Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suhaimi. 1995. “Pengaruh Penggunaan LKS

dalam Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SMP N 9 Padang”. Skripsi tidak diterbitkan. Padang. FMIPA.

(14)

Sultan. 2008. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS pada mata Pelajaran Biologi SMU. Online.

http://www.radarsemarang-guru-menyusun-bahan-ajar.htm.com.

Di-akses 24 mei 2010. Pukul 10.30 WIB.

Sutrisno, Joko. 2008. Pengaruh Pemakaian LKS Jenis Tertentu Terhadap

Kemampuan Membaca dan Befikir Kritis pada Siswa. Online.

http://Joko.tblog-.com/post/1969978741. Diakses 23

Desember 2011. Pukul 20.00 WIB.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian , Bandung: CV.. The writer observed the location, the number of class, the number of students, and class activities. After doing

Bintang Lima Citra Cemerlang tersedia Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal, dan telah sesuai dengan dokumen PEB dan dokumen

Adversity Quotient dengan prestasi belajar mahasiswa yang merupakan

[r]

Tandan kosong kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik karena memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.Tandan kosong kelapa

Apabila perusahaan mengalami kerugian, maka nilai perusahaan akan turun dan kinerja perusahaan menjadi semakin buruk, sehingga banyak perusahaan memilih menggunakan laba

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia. Aktifitas

Penentuan titik akhir titrasi terhadap kurva titrasi (bila bentuk kurva titrasi simetri dan menaik tajam) dengan menggunakan metode. dua arah ( bisection ) melalui