• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM BECAK INDONESIA DI BALI ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM BECAK INDONESIA DI BALI ABSTRAK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1193

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI MUSEUM BECAK INDONESIA DI BALI

Oleh :

Rizka Riyanie Ismail(1), I Ketut Suryanatha, S.Kom.(2), I Putu Dudyk Arya Putra,S.Sn., M.Sn. (3) Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali Email : rizka.riyanie@gmail.com

ABSTRAK

Ditengah kehidupan yang segalanya serba modern, di Indonesia rasanya sulit ditemukan hal yang berbau tradisional. Salah satunya adalah penggunaan alat transportasi tradisional. Salah satu alat transportasi tradisional yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia adalah becak. Dahulu, becak sering ditemui di kota- kota besar di Indonesia dan sering digunakan oleh masyarakat. Namun, saat ini becak sudah sulit ditemukan. Oleh karena itu, seorang pengusaha bernama Ir. Arwan Tjahjadi berinisiatif membangun sebuah museum becak di Bali. Museum ini memiliki beberapa koleksi becak dari beberapa kota di Indonesia beserta informasi edukatif mengenai sejarah becak didalamnya. Namun, kurangnya promosi dan minat masyarakat terhadap objek becak membuat Musuem Becak Indonesia ini jarang dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan. Pengenalan yang lebih mendalam terhadap objek becak kepada

(2)

1194

masyarakat dapat membantu museum ini mendapatkan minat dari masyarakat. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Museum Becak Indonesia di Bali dengan menggunakan strategi visual yang menarik agar tepat sasaran dan dapat membantu memperkenalkan Museum Becak Indonesia kepada masyarakat. Dalam proses perancangan media komunikasi visual ini, penulis menemukan 3 kata kunci yang dapat menjadi acuan dalam proses medesain, yaitu attractive, firm, dan unforgettable.

Konsep yang digunakan dalam sistem perancangan media komunikasi visual ini yaitu modern, minimalis, dan futuristik yang disesuaikan dengan target market dari Museum Becak Indonesia agar tepat sasaran ya dituju.

Kata Kunci : Attractive, Firm, Unforgettable.

ABSTRACT

In the middle of these modern lifestyle here in Indonesia, it’s difficult to find a traditional thing.

One of them is how Indonesian people change their habit from using traditional transportation to a modern transportation. One of that traditional transportation that familiar to Indonesian people is rickshaw. Back then, rickshaw is quiet popular in Indonesia and been used by Indonesian people often.

Therefore, there is a businessman named Ir Arwan Tjahjadi that has an initiative to build Museum Becak

(3)

1195

Indonesia. The museum has some rickshaws collection from different areas in Indonesia, and also educational information about them. But unfortunately, the lack of promotion and people’s interest about rickshaw makes this museum rarely visited by the public and tourists. More introduction about the rickshaw and it’s museum will help Museum Becak Indonesia gain more attention from the people.

Therefore, the designer make some visual communication media design as a promotion of Museum Becak Indonesia in Bali by using a proper visual strategy to help Museum Becak Indonesia introduce their museum to the people. In the making of a visual communication media, designer has found 3 keywords which are attractive, firm,dan unforgettable.

These keywords can be a refrence to the designer to make the right final designs. The concepts that used by designer are modern, minimalist, and futuristic which are suited to the target market of Museum Becak Indonesia.

Keywords : Attractive, Firm, Unforgettable.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, teknologi, dan pengaruh budaya luar, Indonesia berkembang begitu pesat. Dengan berbagai sejarah yang dimiliki, kini Indonesia telah berkembang menjadi negara yang maju dan modern dalam berbagai hal. Ditengah

(4)

1196

kehidupan yang segalanya serba modern, rasanya sulit ditemukan hal yang berbau tradisional. Salah satunya adalah alat transportasi tradisional. Meskipun tidak lenyap sepenuhnya, namun alat transportasi tradisional sudah sulit ditemukan dan enggan digunakan oleh masyarakat. Alat transportasi tradisional di setiap kota di Indonesia cukup beragam, namun sebagian besar masyarakat sudah memiliki kendaraan sendiri untuk berpergian dan sebagian lagi memilih untuk menggunakan alat transportasi modern seperti busway, taksi, dan kendaraan lainnya. Salah satu alat transportasi yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia adalah becak. Becak merupakan suatu alat transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia. Becak merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara dan tidak menyebabkan kebisingan disekitar.

Dahulu, becak sering ditemui di kota – kota besar di Indonesia dan sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dari keunikan becak tersebut, munculah ide seorang pengusaha yang bernama Ir. Arwan Tjahjadi untuk membuat sebuah museum becak di Bali.

Ketertarikannya akan becak sudah dirasakan sejak belia. Satu demi satu becak dari berbagai kota di Indonesia beliau koleksi dan akhirnya dibangunlah Museum Becak Indonesia yang terletak di Sunset Road,Badung. Museum ini berisikan berbagai koleksi

(5)

1197

becak dari beberapa kota di Indonesia. Tidak hanya menampilkan becak dari beberapa kota di Indonesia, museum ini juga menawarkan informasi mengenai sejarah becak diIndonesia yang menarik dan dapat dijadikan sebagai wisata edukasi oleh para wisatawan maupun masyarakat lokal yang berkunjung.

Namun disayangkan, kurangnya promosi dan minat masyarakat terhadap objek becak membuat Musuem Becak Indonesia ini jarang dikunjungi oleh masyarakat maupun para wisatawan. Padahal, museum ini dapat memberikan informasi penting mengenai sejarah becak di Indonesia. Museum Becak Indonesia berpotensi untuk dijadikan tempat wisata edukasi yang menarik bagi masyarakat. Oleh karena itu, penulis menggunakan judul ini sehingga dapat membuat media komunikasi yang efektif sebagai sarana promosi Museum Becak Indonesia di Bali mengingat museum ini memiliki potensi sebagai tempat wisata edukasi yang menarik dan berguna bagi masyarakat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut :

a. Media apa saja yang sesuai serta efektif untuk kegiatan promosi Museum Becak Indonesia?

(6)

1198

b. Bagaimana cara merancang media komunikasi visual yang menarik dalam promosi Museum Becak Indonesia?

Tujuan dan Manfaat Perancangan

 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan media komunikasi visual ini yaitu untuk merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai usaha untuk mengenalkan masyarakat khususnya di Bali mengenai Museum Becak Indonesia dan untuk mengajak masyarakat khususnya di Bali untuk berkunjung ke Museum Becak Indonesia.

 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan media komunikasi visual bagi penulis yaitu agar penulis dapat mengolah kemampuan dalam merancang sebuah media komunikasi visual yang menarik dan berguna bagi Museum Becak Indonesia. Manfaat perancangan media komunikasi visual bagi Museum Becak Indonesia yaitu agar Museum Becak Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat khususnya di Bali.

Metode Pengumpulan Data a) Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung di

(7)

1199

lapangan yaitu di Museum Becak Indonesia yang terletak di Jl. Sunset Road No. 169, Sunset Kuta – Bali.

b) Metode Interview

Metode mengumpulkan data dengan cara bertanya kepada pemilik dan pengelola dari Museum Becak Indonesia di Bali yaitu bapak Ir. Arwan Tjahjadi, serta masyarakat sekitar baik yang sudah pernah mengunjungi museum ini atau pun belum, secara informal tanpa menggunakan daftar pertanyaan secara rinci.

c) Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan adalah mencari data literatur yang berhubungan dengan desain komunikasi visual, meliputi buku-buku, kamus, media cetak dan media komunikasi lainnya yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.

d) Metode Dokumentasi

Metode mengumpulkan data dengan mencatat data-data dari objek permasalahan dan hasil survey baik berupa Gambar, foto, buku dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti untuk dipertanggung jawabkan.

e) Kajian Internet

Kajian internet adalah cara mengumpulkan data melalui internet yaitu mencari data-data dari suatu situs yang memiliki lisensi dan memiliki data-data

(8)

1200

yang berkaitan dengan Museum Becak Indonesia di Bali.

PEMBAHASAN Data Faktual

Museum Becak Indonesia diprakarsai oleh bapak Ir. Arwan Tjahjadi, seorang pengusaha asal Sulawesi Selatan. Bersama beberapa kolega, akhirnya tercetuslah sebuah ide untuk melestarikan becak - becak yang mulai punah tersebut ke dalam sebuah wadah berupa Museum Becak Indonesia. Ide tersebut mulai direncanakan lewat sebuah momentum pada tanggal 11 November 2011. Mulai saat itu kepengurusan Museum Becak Indonesia terbentuk dan mulai mengumpulkan koleksi - koleksi becak dari beberapa kota di Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 2012 Museum Becak Indonesia diresmikan oleh Bapak Wali Kota Makassar Ir. Ilham Arief Siradjudin.

Saat ini,

Museum Becak Indonesia memiliki 9 koleksi becak dari beberapa kota seperti Becak Makassar, Becak Semarang, Becak SMK Jogjakarta, Becak Jogjakarta, Becak Pekalongan, Becak Ambon, Becak Anak-anak, Becak Surabaya dan Becak Madiun. Museum Becak Indonesia terletak di Jalan Mertanadi, Sunset Road, Kuta. Museum ini terletak dibagian depan Hotel Losari yang juga digagas oleh

(9)

1201

Bapak Ir. Arwan Tjahjadi. Museum Becak Indonesia memiliki 36 orang staff. Pemilik dari Museum Becak Indonesia yaitu Bapak Ir. Awran Tjahjadi sendiri telah mendapatkan rekor MURI sebagai pendiri Museum Becak Indonesia.

a) Logo

b) Outdoor Signage

Target Segmentasi Pasar a) Geografi: Daerah Bali

b) Demografi: Masyarakat khususnya wisatawan lokal maupun manca negara baik priaataupun wanita menengah keatas usia 18 – 25 tahun.

c) Psikografi: Masyarakat umum terutama yang senang mencari pengalaman, menyuka isejarah, suka berlibur, traveling dan datang ke Bali.

(10)

1202

d) Behavioristik: Keunggulan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya wisatawan akan edukasi dan hiburan.

Strategi Media

Dalam proses perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Museum Becak Indonesia, terdapat dua jenis media yang akan dirancang, yaitu media utama dan media penunjang.

Kedua jenis media yang akan dirancang disesuaikan dengan target market Museum Becak Indonesia.

Berikut bagian – bagian dari media utama dan media penunjang.

Konsep Desain

Berdasarkan berbagai proses yang telah penulis lakukan dengan data yang telah diidentifikasi, dianalisis, dan sintetis penulis dapat menetapkan final design dan final concept yang sesuai dengan perancangan media komunikasi visual Museum Becak Indonesia. Konsep visual yang akan digunakan yaitu konsep modern, minimalis dan futuristik. Secara keseluruhan konsep yang dipakai diambil dari proses brainstorming. Dari proses tersebut, ditemui beberapa keyword yang diambil oleh penulis dan dijadikan bagian dari konsep visual ini. Hal tersebut tentunya disesuaikan pula dengan

(11)

1203

target market yang dituju. Oleh karena itu dalam pemilihan huruf, penggunaan warna, ilustrasi dan penggunaan unsur-unsur visualnya harus sesuai dan mampu membangun konsep tersebut. Visualisasi yang ingin diwujudkan nantinya menggunakan elemen-elemen yang langsung tepat sasaran baik di hati maupun pikiran masyarakat, hingga menggugah keinginan mereka untuk datang ke Museum Becak Indonesia di Bali.

Visualisasi Desain a) Logo

(12)

1204

b) Stationery

c) Merchandise (T-Shirt, Bucket Hat, Keychain, Paper Bag)

(13)

1205

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari berbagai proses yang telah dilewati oleh penulis dalam merancang media komunikasi visual sebagai sarana

promosi Museum Becak Indonesia ini meliputi beberapa point, diantaranya adalah media komunikasi visual yang digunakan dalam perancangan media sebagai sarana promosi Museum Becak Indonesia di Bali ini semua unsur-unsur desainnya baik ilustrasi, teks / tipografi serta warna yang disesuaikan dengan tema serta berpedoman pada kriteria-kriteria desain sehingga semua desain- desainnya bersifat fungsional, komunikatif, informatif, ergonomis, artistik, unity, simplicity, kreatif, surprise dan etis. Serta, media – media yang dirancang sesuai dan efektif untuk sarana promosi Museum Becak Indonesia. Beberapa media yang diwujudkan berupa GSM, Poster, Stationery, Booklet,Magazine Ad, T – Shirt, Keychain, Website, Signage, dan Paperbag. Media–media yang dirancang tersebut diharapkan mampu menarik minat masyarakat terhadap Museum Becak Indonesia.

Didalam proses perancangan desain komunikasi visual ini, penulis melewati beberapa proses desain yang pada akhirnya menghasilkan sistem perancangan yang tepat sasaran. Selain itu, terdapat hubungan timbal balik antara penulis yang

(14)

1206

merancang media dengan pihak dari Museum Becak Indonesia dimana pemilik langsung dari Museum Becak Indonesia memberikan informasi serta menyampaikan apa yang ditawarkan sehingga dapat menjadi acuan atau pedoman bagi penulis dalam merancang desain nantinya.

Daftar Pustaka

Anne Dameria, Desain Komunikasi Visual, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Surabaya, 2005.

Alwi, Hasan, Desain Grafis Komputer, Jakarta, 2004.

Ismayanti, Pengantar Pariwisata, Grasindo, 2010.

Lea Jellinek, Seri Studi Indonesia, 1994.

Pujiriyanto, Desain Grafis Komputer, Jakarta, 2005.

http://www.desainstudio.com/2010/10/logo-dan- brand-pengertian-fungsidan.

Html

http://museumbecakindonesia.blogspot.com/

http://www.makassarterkini.com/~h25906/index.php/c omponent/k2/item/1

690-museum-becak-indonesia-hadir-dalam-hotel- losari

Referensi

Dokumen terkait

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya karya ilmiah ini dapat Saya selesaikan sesuai yang

1. Tombol Pilihan digunakan untuk memilih ukuran layar televisi yang sedang digunakan. Tombol ini ada dua buah yaitu naik dan turun yang berfungsi untuk memilih

EFEKTIVITAS EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI.. Aeromonas hydrophila GPl-04 SECARA

Lingkar kepala sesuai tingkat usia Menggunakan toilet (penggunaan air, membersihkan diri) dengan bantuan minimal Memahami berbagai alarm bahaya. (kebakaran,

Penelitian ini dilakukan untuk melihat karakteristik fisikokimia tahu formalin dan tanpa formalin yang digoreng dengan 2 metode, yaitu : deep fat frying dan shallow

Lebih lanjut lagi, Sagala (2012:196) juga menjelaskan bahwa peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator

Prakarsa dan peran aktif masyarakat serta memberdayakan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) secara optimal dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Mewujudkan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil daya psikologis siswa dan implikasinya terhadap program bimbingan dan konseling pribadi.. Metode penelitian