HALAMAN SAMPUL
SKRIPSI
OLEH:
MULIADI NPM. 21701011195
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2021
vi
Rodafi, Lc, MA. Pembimbing 2: Dr. Muhammad Fahmi Hidayatullah, M.Pd.
Kata Kunci : Model, Pembelajaran, Multimedia.
Adanya wabah covid-19 sangat mempengaruhi sistem pendidikan di sekolah dimana pembelajaran berubah menjadi pembelajaran dari rumah secara daring (Learning From Home) maka secara otomatis model dalam pembelajaran juga ikut berubah. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, untuk senantiasa merelevankan antara model yang digunakan dengan keadaan saat ini.
Berdasarkan Grand Tour yang dilakukan peneliti di SMP Wahid Hasyim Malang, terlihat kegiatan pembelajaran diikuti oleh siswa dari rumah (Learning From Home) dengan memanfaatkan berbagai aplikasi (Multimedia) yang disiapkan dalam berbagai jaringan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menjawab fokus masalah yang telah peneliti rumuskan, yakni mendeskripsikan Perencanaan, Pelaksanaan dan Model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19. Maka untuk mencapai tujuan tersebut penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan beberapa teknik/metode, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi
Pada penelitian yang telah dilakukan, guru PAI di SMP Wahid Hasyim Malang untuk mencapai tujuan pembelajaran, ada beberapa hal yang dipersiapkan, yakni membuat RPP khusus daring, memantapkan diri terhadap materi dalam artian menyiapkan materi dan soal-soal untuk mengevaluasi pencapaian siswa, begitu juga media sebagai alat untuk menghubungkan guru dan siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring dengan menggunakan strategi Saintifik Learnin dengan model pembelajaran Interaksi sosial, Pemrosesan informasi dan Pengembangan pribadi yang berbasis multimedia dengan memanfaatkan media aplikasi (WhatsApp, Google form, Classroom, Website dan Quizizz). Dan sebagai saran dari peneliti, siswa hendaknya terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesadaran akan tugas-tugasnya sebagai siswa, pada intinya guru dan siswa terus berusaha menciptakan kenyamanan dalam pembelajaran daring sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
ABSTRACT
Muliadi. 2021. Learning Models PAI dan Budi Pekerti as a based Multimedia During Covid-19 Pandemic, (Case Study in Junior High School Wahid Hasyim Malang). Skripsi, Study Program Islamic Religious Education, Faculty Of Islamic Religion, University Of Islam Malang. Mentoring 1:
Dr. Dzulfikar Rodafi, Lc, MA. Mentoring 2: Dr. Muhammad Fahmi Hidayatullah, M.Pd.
Keywords : Model, Learning, Multimedia.
The presence of the covid-19 outbreak has affected the education system in schools where learning changes to learn from home online (Learning From Home) so automatically the model in learning is also changed. This is what shows the foreground of this research, to always relevant between the models used by the current situation. Based on Grand Tour, conducted by researchers ini Junior High School Wahing Hasyim Malang, visible learning activities are followed by students from home (Learning From Home) by utilizatin of various apps (Multimedia) which is prepared in various networks. Based on this, so this research aims to answer the focus of the problems that the researchers have formulated, which is described Planning, Implementation and Learning model PAI and Budi Pekerti based on multimedia Junior High School Wahid Hasyim Malang in the period of the covid-19 pandemic. So to achieve this purpose of the research was conducted using a descriptive qualitative approach with the type of case study research. In collecting data from researchers using several techniques/methods, namely observation, interviews and documentation.
In a research that has been conducted, PAI teacher in Junior High School Wahid Hasyim Malang to achieve a learning purpose, there are several things that are prepared, namely making RPP special, established on the material in the sense of setting up materials and questions to evaluate students’ achievements, as well as media as a tool to connect teacher and students. On the implementation of learning was carried out online using the saintific learning with social interaction learning model, information and personal development based on multimedia using the apps (WhatsApp, Google form, Classroom, Website and Quizizz). and as an suggestion from researchers, students should continue to try as much as possible to raise awareness for their duties as students, in essence, teachers and students continue to create comfort in online learning so that learning goals can be achieved.
1
Saat ini dunia sedang digegerkan dengan adanya wabah covid-19 dimana wabah ini tidak hanya berimbas pada satu aspek kehidupan saja, namun wabah ini berimbas pada beberapa aspek kehidupan, mulai dari aspek sosial, ekonomi, kehidupan beragama, dan bahkan sampai pada dunia pendidikan, A. W. Ritonga et al (dalam Susanti, 2020: 135) Pemerintah dalam menyikapi wabah covid-19 ini dalam artian untuk meminimalisir penyebaran- nya, maka pemerintah negara Republik Indonesia menetapkan social distancing atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan kata “Menjaga Jarak”
(physical distancing). Dan bahkan di beberapa daerah / provinsi menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dalam menyikapi atau menindaklanjuti kebijakan pemerintah tersebut yaitu, mengambil langkah atau menetapkan kebijakan yang mana proses pembelajaran yang selama ini dilakukan di sekolah dengan tatap muka secara langsung diganti dengan belajar dari rumah atau pembelajaran dalam jaringan (daring) atau yang biasa dikenal dengan istilah Learning From Home.
Langkah inilah yang diambil oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk memutus mata rantai penyebaran wabah covid-19.
Untuk memaksimalkan kebijakan dari pemerintah yaitu social distancing atau physical distancing (menjaga jarak) maka semua sekolah melaksanakan proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring) termasuk di sekolah SMP Wahid Hasyim Malang dengan harapan wabah covid-19 ini dapat diproteksi penyebaran-nya di lingkungan sekolah. dengan melaksanakan proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring) maka seluruh lembaga pendidikan baik itu sekolah maupun madrasah diharapkan dapat memanfaatkan dan mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang begitu pesat.
Dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu social distancing atau physical distancing (menjaga jarak) dalam suasana covid-19 keterkaitan antara teknologi dan pendidikan semakin terasa, yang mana pendidikan atau proses pembelajaran bisa dikatakan tidak bisa berlangsung dengan baik tanpa adanya pemanfaatan media teknologi, dalam sistem pembelajaran di masa wabah covid-19 ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) yang menggunakan model pembelajaran berbasis multimedia yang tidak bisa lepas dari jaringan internet, semua materi dari berbagai mata pelajaran yang ada di sekolah disampaikan secara dalam jaringan (daring) tidak terkecuali pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Adanya sistem pembelajaran baru ini yaitu, pembelajaran dalam jaringan (daring) sebenarnya memberikan tantangan tersendiri bagi para guru yang hendak menjalankannya, yang mana tantangan ini tentunya bersifat positif bagi para guru di antaranya yaitu, Pertama; dengan adanya kebijakan
dari pemerintah belajar dalam jaringan (daring) menuntut para guru untuk berinovasi terhadap hal-hal pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai platform yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring), Kedua; meningkatkan kualitas pembelajaran karena dalam pengaksesan-nya tidak hanya pada saat proses pembelajaran berlangsung melainkan juga pada saat proses pembelajaran berakhir, Ketiga; membuka cakrawala guru dalam berbagai hal yang berkaitan dengan Information and Communication Technology (ICT) untuk proses pembelajaran.
Walaupun dalam suasana wabah covid-19 namun para guru menyadari bahwa salah satu tolak ukur dalam keberhasilan pembangunan suatu negara adalah keberhasilah pendidikan-nya, yang mana dengan melalui pendidikan inilah akan melahirkan generasi-generasi cerdas baik cerdas secara intelektual maupun emosional dan juga bisa terampil dan mandiri sehingga diharapkan bisa melanjutkan pembangunan di negara ini. Hal ini memang dirasa sangat berat bagi para guru maupun para peserta didik, terutama bagi para guru yang mana dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi-nya sehingga dapat tercapai semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Ada beberapa hal yang tercakup dalam kegiatan belajar mengajar yakni, aktivitas guru, kegiatan belajar para siswa, sumber–metode–media yang digunakan dalam proses pembelajaran dan aktivitas lain yang merupakan kegiatan dalam belajar, di samping itu ada dua unsur yang sangat penting
dalam proses pembelajaran yakni, metode mengajar dan multimedia pembelajaran kedua unsur ini saling berkaitan.
Sebagaimana di atas kami telah mengulas bahwa di masa pandemi covid-19 ini semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara dalam jaringan (daring), maka dengan adanya berbagai pasilitas baik itu yang disediakan oleh sekolah maupun oleh pemerintah RI dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan tentunya para guru memerlukan model pembelajaran yang berbasis multimedia sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga diharapkan para siswa lebih termotivasi dalam merespon pembelajaran yang sedang berlangsung.
Berdasarkan grand tour peneliti di SMP Wahid Hasyim Malang, terlihat bahwa di masa wabah covid-19 semua kegiatan yang selama ini dilakukan di lingkungan sekolah berubah menjadi kegiatan dari rumah atau belalar dari rumah secara daring (Learning From Home) dengan hal ini seluruh guru di SMP Wahid Hasyim Malang diharuskan melanjutkan proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan berbagai media (multimedia) seperti berbagai macam aplikasi yang telah disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, atau bisa memilih sendiri dan menggunakan aplikasi yang tersedia dalam berbagai jaringan.
Dalam menghadapi wabah covid-19 ini, guru Pendidikan Agama Islam SMP Wahid Hasyim Malang menuturkan bahwa walaupun proses
pembelajaran tidak bisa dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung di sekolah, namun proses pembelajaran tetap dilanjutkan dengan melalui berbagai media berupa aplikasi yang tersedia dalam berbagai jaringan iternet, baik yang disediakan oleh sekolah maupun oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, yang terpenting peserta didik harus tetap bisa melanjutka pembelajarannya sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah susun seperti biasa, walaupun dalam proses penyampaian materi berbeda dengan tahun sebelumnya, yang mana sebelumnya penyampaian materi secara langsung dengan tatap muka di kelas menjadi belajar secara mandiri di rumah dengan memberikan berbagai tugas dan menyerahkan kembali sesui waktu yang telah ditentukan dan tentunya mereka selalu dalam panduan kami untuk belajar di rumah agar mereka tidak tertinggal dalam proses pembelajaran.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran daring, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat Teknologi Informasi dan Komunikasi berupa komputer, laptop, smartphone atau tablet. Agar pembelajaran daring dapat berjalan dengan lancar guru dan siswa dapat memanfaatkan berbagai media aplikasi yang dapat dikoneksikan dengan jaringan internet sehingga siswa dapat mengakses materi yang telah dipublikasikan guru pada berbagai alat komunikasi yang digunakan dengan memanfaatkan berbagai palatform yang berbasis jaringan internet, bagi guru dan siswa SMP Wahid Hasyim Malang pada sistem pembelajaran ini dapat dilakukan dengan stabil, mengingat tempat tinggal para siswa SMP Wahid Hasyim Malang masih
terletak pada geografi perkotaan, maka mudah buat mereka (siswa) jika ingin mengakses multimedia berbasis internet yang digunakan.
Dan yang lebih mendukung dalam menggunakan berbagai aplikasi berbasis jaringan internet pada proses pembelajaran di SMP Wahid Hasyim Malang khususnya pada mata pelajaran PAI, bahwa para siswa sudah bisa dikatakan melek Teknologi (paham Teknologi) ini menjadi paktor pendukung dalam melaksanakan proses pembelajaran dari rumah secara daring di SMP Wahid Hasyim Malang.
Dalam pelaksanaan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) guru Pendidikan Agama Islam SMP Wahid Hasyim Malang menggunakan model pembelajaran berbasis multimedia, Ibu Khoir selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMP Wahid Hasyim Malang mengungkapkan bahwa beliau mengugunakan beberapa aplikasi atau media online dalam menyampaikan materi pembelajarannya di ataranya; WhatsApp, Google form, Classroom, Website, dan Quizizz, multimedia inilah yang digunakan untuk memberikan materi serta penugasan kepada para murid sesuai jadwal pembelajaran yang telah ditentukan.
Pebelajaran secara dalam jaringan (daring) di SMP Wahid Hasyim Malang telah dilakukan kurang lebih dari satu tahun, ini menunjukka bahwa peserta didik telah mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dengan baik, data ini membuktikan bahwa dari sejak ditetapkannya kebijakan social distancing atau physical distancing (menjaga jarak) dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sekolah SMP Wahid Hasyim Malang. Dan
kelancaran kegiatan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) juga tidak lepas dari keterlibatan peran orang tua murid, proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancar karena sebisa mungkin guru Pendidikan Agama Islam SMP Wahid Hasyim Malang bekerja sama dengan orang-tua murid dalam membimbing para siswa selama belajar dari rumah di masa wabah covid-19.
Pada proses pembelajaran di SMP Wahid Hasyim Malang walaupun dilaksanakan secara daring, namun di sekolah ada jadwal pertemuan antara guru dan siswa, pertemuan ini di SMP Wahid Hasyim Malang lebih dikenal dengan istilah “pertemuan pembinaan”, pada pertemuan ini bertujuan untuk membina siswa yang kurang paham dalam memanfaatkan media apalikasi yang digunakan, menjelaskan kembali kepada siswa yang belum paham terkait materi yang sudah disampaikan, dan yang paling utama mengingatkan kembali secara langsung kepada siswa yang belum mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas yang telah diberikan. Pada pertemuan ini siswa dan guru tetap mematuhi protokol kesehatan ketika memasuki dan meninggalkan area sekolah, yakni memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dan cek suhu tubuh serta menulis hasilnya pada absen khusus yang telah disiapkan di pintu gerbang sekolah.
Pada intinya kegiatan pertemuan pembinaan ini sangat berbeda dengan pertemuan pada hari-hari normal, dimana pada pertemuan pembinaan siswa bebes dalam berpakaian (pantas & sopan) dan alokasi waktunya hanya 40 menit/pertemuan, dan peda pertemuan ini lebih menekankan pada menagih tugas-tugas siswa yang belum mengerjakan/mengumpulkan tugasnya.
Bardasarkan berbagai persolan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut terhadap bagaimana model pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Multimedia yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) yang dituangkan dalam judul penelitian kependidikan dengan tema; “Model Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Berbasis Multimedia di Masa Pandemi Covid-19” (Studi Kasus di SMP Wahid Hasyim Malang).
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan maka berikut peneliti mengidentifikasi masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19.?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19.?
3. Bagaimana model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19.?
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas, dengan maksud agar penelitian semakin terfokus dan terarah pada pokok permasalahan, yakni dibatasi pada model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia (WhatsApp, Google form, Classroom, Website
dan Quizizz) pada kelas VII & VIII di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus masalah yang telah peneliti identifikasikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah agar peneliti memperoleh gambaran yang jelas mengenai model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di masa pandemi covid-19 yang ada di SMP Wahid Hasyim, dan yang lebih rinci dapat dilihat sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pendemi covid-19
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19
3. Untuk mendeskripsikan model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi Covid-19
E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan umumnya untuk semua pihak yang membacanya dan khususnya bagi peneliti dalam hal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengenai model
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di masa pandemi covid-19.
2. Manfaat Praktis
Pada pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang baik bagi peneliti maupun bagi beberapa pihak di antaranya, sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi peneliti yang diharapkan bisa memberi manfaat dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di masa pandemi covid-19 ini, sehingga ketika peneliti menjadi tenaga kependidikan natinya sudah mempunyai gambaran tentang bagaimana nodel pembelajaran yang berbasis multimedia, khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
b. Bagi Guru
Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi guru, khususnya guru PAI dan Budi Pekerti dalam memilih media pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, dan juga diharapkan bisa menjadi acuan dan rujukan dalam mengembangkan model pembelajaran yang berbasis multimedia.
c. Bagi Siswa
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, khususnya dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan penerapan model pembelajaran yang tepat.
d. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan pertimbangn dalam menentukan kebijakan terutama yang berhubungan dengan model pembelajaran berbasis multimedia, khusunya pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga kualitas sekolah menjadi lebih baik lagi.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami atau menafsirkan istilah yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini, maka perlu peneliti memberi penegasan istilah sebgai berikut: “Model Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Berbasis Multimedia di Masa Pandemi Covid-19” (Studi Kasus di SMP Wahid Hasyim Malang)
1. Model Pembelajaran
Istilah model dalam perspektif yang dangkal hampir sama dengan strategi. Jadi model pembelajaran hampir sama dengan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Atau bisa juga model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana yang berpijak dari teori psikologi yang digunakan sebagai
pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
2. PAI & Budi Pekerti
Istilah “PAI” merupakan singkatan dari Pendidikan Agama Islam, yang dapat dimaknai sebagai usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengasuh dan membina peserta didik sehingga dapat memahami ajaran agama Islam, sedangkan istilah “Budi Pekerti” merupakan moralitas yang artinya sopan santun, etika berperilaku dan adat. Dari kedua istilah tersebut kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan sebagai nama dari salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum 2013 yaitu,
“Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti”.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang tidak kalah penting dengan mata pelajaran yang lainnya untuk diajarkan kepada peserta didik, di mana mata pelajaran tersebut mengandung bahan-bahan pendidikan agama Islam berupa pengetahuan, kegiatan, pengalaman serta nilai dan budi pekerti siswa, sehingga diharapkan peserta didik dapat terbentuk menjadi manusia yang selalu beriman dan bertakwa kepada Tuhan-nya (Allah SWT).
3. Berbasis Multimedia
Istilah berbasis bisa diartikan dengan “berdasarkan pada”. Dan multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai beberapa media atau lebih dari satu media. Contoh: Model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia. Maka dapat diartikan sebagai model pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti berdasarkan pada beberapa media. Seperti berbagai macam kombinasi dari grafis, teks, suara, dan video ke aplikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens.
4. Pandemi Covid-19
Istilah pandemi covid-19 (corona virus disease in 2019) dapat diartikan sebagai penyakit menular yang gampang menyebar di daerah yang luas misalnya di beberapa negara atau bahkan di seluruh dunia, dan bisa menimbulkan banyak korban. Dengan munculnya musibah pandemi covid-19 ini membuat pilu seluruh penduduk bumi yang mengakibatkan semua aktivitas manusia terganggu, termasuk pendidikan yang biasanya dilakukan di sekolah menjadi belajar dari rumah (learning from home) atau yang lebih dikenal dengan istilah belajar secara dalam jaringan (daring).
99
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tekait Model Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Berbasis Multimedi di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di SMP Wahid Hasyim Malang), maka peneliti dapat menarik kesimpulan, yakni sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi civid-19, yakni ada beberapa hal yang dipersiapkan oleh guru PAI sebelum melaksanakan proses pembelajaran secara daring, agar proses pembelajaran terarah dan terstruktur maka dalam hal ini guru PAI menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) khusus daring yang menggunakan pendekatan/strategi Saintific Learning, di samping itu guru PAI juga membuat atau mempersiapkan dan mempelajari materi-materi tentang al-Qur’an Hadits yang akan disampaikan kepada siswa, dan soal-soal latihan disiapkan untuk melakuakan asesmen terhadap pencapaian siswa, selanjutnya untuk menyalurkan materi-materi dan soal-soal latihan kepada siswa maka guru PAI merencanakan dan mempersiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring), diantaranya (WhatsApp, Google form, Classroom, Website dan Quizizz).
2. Pelaksanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19, yakni dilakukan
dengan secara dalam jaringan (daring) dengan menggunakan strategi/pendekatan Saintific Learning, guru PAI melaksanakan proses pembelajaran secara daring dilakuakn di sekolah (ruangan guru) dengan memanfaatkan fasilitas Wifi yang disiapkan oleh sekolah, di samping itu guru PAI dalam meyampaikan pelajaran dan penugasan kepada siswa lebih memilih menggunakan laptop pribadi agar lebih mudah mengecek respon dari siswa, mengingat jam kerja di sekolah hanya sampai jan 12:00.
Dalam melaksanakan pembelajaran secara daring guru PAI terkendala pada siswa yang sering bermalas-malasan dengan beralasan tidak punya Hp sendiri atau tidak punya kuota (paketan) internet.
3. Model pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berbasis multimedia di SMP Wahid Hasyim Malang di masa pandemi covid-19, yakni menggunakan model pembelajaran berbasis multimedia. Dengan memanfaatkan beberapa media di antaranya:
a. WhatsApp, yang difungsikan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada siswa, seperti menginformasikan kepada siswa ketika materi atau tugas telah dipublikasikan pada media tertentu dengan membagikan link media tersebut di group WhatsApp. atau untuk menyampaikan informasi-informasi penting yang lain.
b. Google form, yang difungsikan sebagai media untuk melaksanakan ulangan (formatif) yang telah diisi dengan soal-soal dalam bentuk multiple choice untuk mengevaluasi pencapaian siswa perihal materi yang telah di sampaikan.
c. Classroom, yang difungsikan sebagai media untuk menyampaikan materi kepada siswa dalam bentuk video.
d. Website, yang difungsikan sebagai media untuk menyampaikan materi kepada siswa dalam bentuk teks atau narasi yang telah diketik pada halaman Website pribadi.
e. Quizizz, yang difungsikan sebagai media untuk menarik simpati siswa sehingga antusias dalam mengikuti proses pembelajaran daring dengan memberikan soal-soal latihan berbasis game.
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan model Daring yang berbasis Multimedia, mencakup beberapa rumpun model pembelajaran diantaranya: The Social Models of Teaching, Information Processing Models dan Personal Famili.
B. Saran
Dalam melaksanakan proses pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dengan menggunakan berbagai media (multimedia) hendaknya guru memaksimalkan dalam menggunakan media yang telah ditentukan pada perencaraan, sehingga pembelajaran benar-benar terarah dan terstruktur, dan bagi siswa hendaknya terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesadaran akan tugas-tugasnya sebagai siswa sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dapat berjalan dengan lancar, pada intinya guru dan siswa terus berusaha menciptakan kenyamanan dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
102
Ariani, N., & Haryanto, D. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Asyafah, A. (2019). Menimbang Model Pembelajaran (Kajian Teoretis-Kritis atas Model Pembelajaran dalam Pendidikan Islam. Tarbawy, 6, (1), 22.
Bararah, I. (2017). Efektifitas Perencanaan Pembelajaran Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Mudarrisuna, 7, (1), 142 & 143.
Darmawan, D. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fathurrohman, M. (2017). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Fua, J, L., Zuhari., Arifin. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Vb Pada Mata Pelajaran IPA di SDN 1 Talaga Besar. Zawiyah, 3, (1), 39.
Fiteriani, I., & Suarni. (2016). Model Pembelajaran Kooperatif dan Implikasinya pada Pemahaman Belajar Sains di SD/MI. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 3, (2), 6.
Fadhilaturrahmi. (2017). Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi. Eduhumaniora, 9, (2), 110.
Gunarto. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Sultan Agung Press
Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Handarini, O, I., Wulandari, S, S. (2020). Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid-19. JPAP, 8, (3), 497.
Haidir., Salim. (2012). Strategi Pembelajaran. Medan: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Indrawati. (2011). Model-Model Pembelajaran. 3.2.
Ismail, S., & dkk. (2020). Analisis Kritik terhadap Pelaksanaan Pembelajaran PAI di Sekolah. Jurnal Pendidikan Islam, 11, (2), 180.
Jaya, F. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan.
Khoerunnisa, P., & Aqwal, S. M. (2010). Analisis Model-Model Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Dasar, 4, (1), 6.
Kaidir, A. (2013). Konsep Pembelajaran Kontekstual di Sekolah. Dinamika Ilmu, 13, (3), 25.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, W. N. (2017). Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan dan Prosedur. Ittihad, 1, (2), 186.
Pribadi, B. A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Purba, L, S, L. (2019). Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Evaluasi Pembelajaran Quizizz Pada Mata Kuliah Kimia Fisika I. JDP, 12, (1), 33.
Penggabean, S., Harahp, T, H. (2020). Studi Penerapan Media Kuis Interaktif Quizizz Terhadap Hasil Belajar. MES, 6, (1), 79.
Rahmiyati, S. (2019). Pemanfaatan Aplikasi Google Form dalam Meningkatkan Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Pengawas Madrasah. Pendidikan Madrasah, 4, (2), 205.
Rusni, A., & Lubis, E, E. (2017). Penggunaan Media Online WhatsApp. Jom Fisip, 2, (1), 8-9.
Rahartri. (2019). WhatsApp Media Komunikasi Efektif Masa Kini. Visi Pustaka, 21, (2), 151.
Susanti, W. (2020). Implementasi Pembelajaran Secara Daring Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Tingkat SMP di Masa Pandemic Covid-19. Inovasi Pendidikan, 7, (2), 135.
Sjafei, I. (2017). Pembelajaran Kooperatif Dalam Pembelajaran Sikap Pada Tugas Akademik. Jurnal Educate, 2, (1), 28.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Su’uga, H, S. (2020). Media E-Learning Berbasis Google Classroom UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Pendidikan Teknik Elektro, 09, (03), 606.
Syarifuddin, M., & Mallah, M. N. (2016). Pelaksanaan Pembelajaran Agama Islam dalam Pengamalan Nilai-Nilai Ajaran Islam. Istiqra', III, (2), 193.
Soewarno., dkk. (2016). Kendala-Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Memanfaatkan Media Berbasis Komputer. Ilmiah, 1, (1), 23.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
Trimarsiah, Y., & Arafat, M. (2017). Analisis dan Perancangan Website sebagai Sarana Informasi. Ilmiah Matrik, 19, (1), 2.
Utomo, K, B. (2018). Strategi Dan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam MI. Modeling, 5, (2), 151.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Wiyani, N. A. (2017). Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wahyuningsih, S. (2013). Metode Penelitian Studi Kasus. Bangkalan – Madura:
UTM PRESS.