• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis

Mikrokontroler AT89C51

WINDARYOTO

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayahNYA, sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tentunya, karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik penulis harapkan demi penyempurnaannya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat

(3)

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

1. Judul karya Tulis Ilmiah : Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51

2. Penulis :

a. Nama : Ir. Windaryoto, M.Si

b. NIP : 195701081989031001

c. Pangkat/golongan : Penata TK I/III D

d. Jabatan : Lektor

e. Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

3. Jumlah Penulis : 1 (satu ) orang

Mengetahui Bukit Jimbaran, 20 Januari 2016

Ketua Program Studi Fisika Penulis Karya ilmiah

S. Poniman Ir. Windaryoto, M.Si

NIP. 195606061987031001 NIP. 195701081989031001

Mengetahui

(4)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian untuk mencari model matematis gerak benda berosilasi teredam dalam satu derajat kebebasan dengan bantuan mikrokontroler AT89C51. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : benda pertama, panjang 65 cm, sudut simpangan 100, diperoleh bentuk matematis :

= 26,807 , cos (3,9193 + ), sedangkan sudut simpangan 200, diperoleh bentuk matematis : = 43,332 , cos (3,8905 + ). Untuk benda kedua dengan panjang 75 cm, sudut simpangan 100, diperoleh bentuk matematis = 20,109 , cos (3,6485 + ), sedangkan sudut simpangan 200, diperoleh bentuk matematis = 34,911 , cos (3,6205 + ).

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

BAB II LANDASAN TEORI...3

2.1 Getaran Harmonik Sederhana ...3

2.2 Mikrokontroler AT89C51 ...4

BAB III METODE PENELITIAN... ..6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...7

4.1 Benda pertama, panjang 65 cm...7

A. Sudut Simpangan 100...7

B. Sudut Simpangan 200...8

4.2 Benda kedua, panjang 75 cm...10

A. Sudut Simpangan 100...10

B. Sudut Simpangan 200...11

BAB V KESIMPULAN...13

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ayunan dengan panjang tali ... 3

Gambar 2. Mikrokontroler AT89C51 ... 5

Gambar 3. Diagram Blok peralatan ... 6

Gambar 4. Grafik sudut simpangan 100 untuk panjang benda 65 cm... 7

Gambar 5. Grafik sudut simpangan 200untuk panjang benda 65 cm... 8

Gambar 6. Grafik sudut simpangan 100 untuk panjang benda 75 cm... 10

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendulum sederhana sudah banyak dijadikan obyek praktikum maupun penelitian. Pendulum ini dikenal sebagai salah satu metoda untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi, melalui pengukuran perioda dan panjang tali. Umumnya, hubungan yang dipakai berlaku untuk sudut awal simpangan kecil. Selain itu juga banyak dibahas berbagai pendekatan dalam merumuskan hubungan antara perioda dan simpangan awal yang besar.

Pada berbagai literatur menunjukkan, pendulum mengikuti gerak harmonis sederhana tak teredam, untuk itu amplitudonya tetap selama berosilasi. Dalam berbagai percobaan menunjukkan, pendulum akan berhenti berosilasi setelah selang waktu tertentu. Ini menunjukkan, selama berosilasi terdapat redaman. Meskipun demikian, penelitian tentang redaman ini relatif sedikit bila dibandingkan dengan penelitian yang terkait dengan masalah perioda.

Berbagai problem penelitian tentang redaman menunjukkan betapa sulitnya mengikuti proses osilasi secara kontinyu.

Quist (1983) menggunakan fotodioda dan LED inframerah yang diletakan di bagian bawah ayunan. Dengan setup tersebut diperoleh kecepatan pada setiap saat beban berada di tempat terbawah atau simpangan nol. Koefisien redamannya diperoleh dari analisa data kecepatan dan waktu. Meskipun demikian data yang ditampilkan tidak dapat secara langsung menunjukkan adanya gejala redaman seperti yang teramati secara visual.

(8)

Dalam penelitian ini, bentuk visualisasi getaran teredam secara berurutan sebagai fungsi waktu pada komputer dilakukan dengan merancang mikrokontroler AT89C51

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk rangkaian yang dapat digunakan untuk menunjukkan visualisasi gerak benda berosilasi teredam ?

2. Bagaimana bentuk matematis gerak benda berosilasi teredam ? 1.3. Tujuan penelitian

1. Mempelajari rancangan mikrokontroler AT89C51

2. Mempelajari bentuk matematis gerak benda berosilasi teredam 1.4. Batasan Masalah

1. Gerak osilasi bandul dilakukan dalam satu derajat kebebasan atau arah dua dimensi

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Getaran Harmonik Sederhana

Pendulum terdiri dari beban, massa m digantungkan pada tali tak bermassa sepanjang ditunjukkan pada gambar 1. Pendulum ini mengalami gaya gesekan sebanding dengan kecepatan mengikuti persamaan

=

... .2.1

dengan b = parameter redaman akibat gesekan. Untuk sudut awal kecil ( 10 )persamaan geraknya sebagai berikut :

+

+

= 0

...2.2

Gambar 1. Ayunan dengan panjang tali , massa beban m disimpangkan dengan sudut awal dan simpangan horisontal sebesar x.

Penyelesaian persamaan (2)

=

cos(

+

)

...2.3

Dengan : A = amplitudo

ω =frekuensi sudut setelah redaman

β : koefisien redaman

(10)

Selain nilai amplitudo yang menurun secara exponensial, redaman juga

mempengaruhi frekuensi osilasi. Frekuensi osilasi dalam persamaan (3) tidak sama dengan frekuensi osilasi natural sebelum redaman(ω0)

=

...2.4

frekuensi sudut

 

ω =

l g T  π 2 ...2.5

periode gerak harmonik

g l T π ω π 2 2   ...2.6

Untuk amplitudo besar, besar periode merupakan deret

                              ... 2 sin 4 3 2 1 2 sin 2 1

1 4 0

2 2 0 2 2 0 φ φ T T ...2.7 dengan g l T0 2π

2.2 Mikrokontroler AT89C51

(11)

Port 0 sampai dengan port 3 adalah saluran masukan/keluaran (I/O) yang masing-masing terdiri dari 8 buah jalur I/O.

Pin ALE (Adress lacth Enable) merupakan keluaran yang menghasilkan pulsa-pulsa untuk menguncibyterendah selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai masukan pulsa program. Pada operasi normal, ALE akan berpulsa dengan laju 1/6 dari frekuensi kristal dan dapat digunakan sebagai pewaktu atau pendekatan (clock) rangkaian eksternal.

Pin PSEN ( Program Store Enable) merupakan sinyal baca untuk memori program eksternal. Saat mikrokontroler ini menjalankan program dari memori eksternal, PSEN akan diaktifkan dua kali per siklus.

Pin EA (External Acces Enable ) harus selalu dihubungkan ke ground. selain itu, EA harus dihubungkan ke Vcc agar mikrokontroler mengakses program secara internal.

.

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

Diagram blok peralatan ditunjukkan pada gambar 3

Gambar 3. Diagram Blok peralatan

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Benda pertama, panjang 65 cm A. Sudut simpangan 100

Gambar 4. Grafik sudut simpangan 100

Persamaan redaman pada gambar 4, y 26,807e-0,1551t.

Simpangan kecil

6011 , 1 10

65 , 0 ) 14 , 3 (

2 

T

= 2

9223 , 3 6011 , 1

) 14 , 3 ( 2

'

ω rad/s

Koefesien redaman λ 0,1551

 

ω' 2

 

λ 2

ωb   .

 

2

2

1551 , 0 92232 ,

3 

b

(14)

s rad

b 3,9193 /

ω

periode gerak benda redaman

6024 , 1 9193 , 3

28 , 6 2

 

b

T

ω π

sekon

persamaaan simpangan

π

 

t e

y 26,807 0,1551tcos 3,9193

B. Sudut simpangan 200

Gambar 5. Grafik sudut simpangan 200

(15)

                              ... 2 sin 4 3 2 1 2 sin 2 1

1 4 0

2 2 0 2 2 0 φ φ T T g l

T0 2π , untuk amplitudo kecil

 

 

              20 2 1 sin 16 9 4 1 20 2 1 sin 4 1 1 60109 ,

1 2 4

T

sekon T 1,6134

s rad/ 8925 , 3 6134 , 1 ) 14 , 3 ( 2 ' ω

 

' 2

 

2

λ ω

ωb   .

s rad

b 3,8905 /

ω

periode gerak benda setelah redaman

sekon T b 61421 , 1 8905 , 3 28 , 6 2    ω π persamaaan simpangan

π

et

y 43,332 0,1252t cos 3,8905

 

2

2
(16)

4.2. Benda kedua, panjang 75 cm A. Sudut simpangan 100

Gambar 6. Grafik sudut simpangan 100

Persamaan redaman pada gambar 6, y20,109e-0,1465t.

Simpangan kecil 7199 , 1 10 75 , 0 ) 14 , 3 ( 2   T s = 2 6515 , 3 7199 , 1 ) 14 , 3 ( 2 ' ω rad/s

Koefesien redaman λ 0,1465

 

ω' 2

 

λ 2

ωb   .

 

2

2

1465 , 0 6515 , 3   b ω s rad

b 3,64854 /

ω

periode gerak benda redaman

7212 , 1 64854 , 3 28 , 6 2    b T ω π sekon persamaaan simpangan

π

et

y 20,109 0,1465t cos 3,6485

y = 20,109e-0,1465t

-80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80

0 5 10 15 20

(17)

B. Sudut simpangan 200

Gambar 7. Grafik sudut simpangan 200

Persamaan redaman pada gambar 7, y34,911e-0,1516t, Koefisien redaman λ0,1516

                              ... 2 sin 4 3 2 1 2 sin 2 1

1 4 0

2 2 0 2 2 0 φ φ T T g l

T0 2π , untuk amplitudo kecil

 

 

              20 2 1 sin 16 9 4 1 20 2 1 sin 4 1 1 7199 ,

1 2 4

T

sekon T 1,7733

s rad/ 6237 , 3 7733 , 1 ) 14 , 3 ( 2 ' ω

 

ω' 2

 

λ 2

ωb   .

y = 34,911e-0,1516t

-80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80

0 5 10 15 20 t (sekon)25

S imp an g an ( x 0, 6 cm)

 

2

2
(18)

periode gerak benda setelah redaman

sekon T

b

7345 , 1 6205 , 3

28 , 6 2

 

ω π

persamaaan simpangan

π

 

t e

y 34,911 0,1516t cos 3,6205

Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan :

(19)

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan data–data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Mikrokontroler AT89C51 dapat digunakan sebagai peralatan untuk

menunjukkan visualisasi gerak benda berosilasi teredam 2. Benda pertama, panjang 65 cm :

 Sudut simpangan 100:

 Persamaan simpangan = 26,807 , cos (3,9193 + )

 Sudut simpangan 200:

 Persamaan simpangan = 43,332 , cos (3,8905 + ) Benda kedua, panjang 75 cm :

 Sudut simpangan 100:

 Persamaan simpangan = 20,109 , cos (3,6485 + )

 Sudut simpangan 200:

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Coughlin, R.F., dan Driscoll, F.F., Penguat Operasional dan rangkaian Terpadu

Linier, Erlangga, 1992.

David G. Alciatore, Michael B. Histand, Introduction to Mechatronoics and

Measurement System,McGraw-Hill Higher Education, 2003

Eko Putro, Agfianto, Mikrokontroler AT89C51/52/55, Graha Media, Yogyakarta, 2002.

G.M. Quist, 1983, The PET and pendulum: An application of microcomputers to the undergraduate laboratory, Am. J. Phys., February

Halliday, D., dan Resnick, R., Fisika, Erlangga, 1978

Limiansih, K., Santosa, I.E., 2013, Redaman pada Pendulum Sederhana, Jurnal Fisika Indonesia No: 51, Vol XVII, Edisi Desember

Mayasari, L., Suyanto, H., 2008. Penentuan Frekuensi Alamiah Benda Berosilasi dengan Mikrokontroler AT89c51, Jurnal Teknologi Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya, Vol 2. Edisi 1

(21)

Gambar

Gambar 1.Ayunan dengan panjang tali , massa beban m disimpangkan dengan
Gambar 2. Mikrokontroler AT89C51
Gambar 3. Diagram Blok peralatan
Gambar 4. Grafik sudut simpangan 100
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian retrospekstif penggunaan premedikasi pada pasien yang diberikan transfusi dengan asetaminofen dan difenhidramin tidak terdapat perbedaan dalam kejadian reaksi

mineral berdasarkan nilai rata-rata tanah mineral menunjukkan peningkatan secara linear untuk parameter jumlah anakan, dan pada perlakuan aerasi juga memberikan hasil yang

Type III female genital mutilation [gambar]. Diunduh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak kering kulit buah delima ( Punica granatum L.) mempengaruhi hasil uji secara signifikan, dimana

Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya masyarakat di kota itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan

Dari kasus tersebut, dapat diidentifikasi bahwa risiko pengendalian berupa penggajian terhadap karyawan fiktif meskipun sudah ada pengendalian

to help the students to solve difficulties or problem in learning language,.. especially in their English

Dengan demikian penulis memahami, konseling pastoral dapat dijalankan secara efektif oleh peran pendeta sebagai konselor pastoral di setiap situasi yang berbeda