• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Struktur Bangunan Publik 5 Lantai di Kota Jakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Struktur Bangunan Publik 5 Lantai di Kota Jakarta."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN STRUKTUR

BANGUNAN PUBLIK 5 LANTAI DI KOTA JAKARTA

Agustinus Putra N.S. NRP: 1321004

Pembimbing: Cindrawaty Lesmana, S.T., MSc. (Eng.), Ph.D.

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat menjadi alasan banyaknya pembangunan gedung di Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, tentunya teknologi dalam menganalisis suatu struktur bangunan telah berkembang dengan memperhatikan risiko terhadap efek-efek bila terjadi bencana. Analisis kelayakan struktur diperlukan untuk meninjau desain awal terhadap kondisi yang diinginkan pada perencanaan dengan melakukan beberapa identifikasi yang sesuai dengan ketentuan standar yang telah ditentukan. Analisis kelayakan dilakukan dengan cara pengamatan visual dan pengambilan benda uji seperti core drill test, hammer test, dan ultrasonic pulse velocity (UPV)

Tujuan penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah menganalisis kelayakan struktur bangunan eksisting dengan meninjau tingkat kerusakan dan simpangan yang terjadi. Analisis kelayakan struktur untuk pemodelan struktur dilakukan berdasarkan investigasi visual, denah arsitektur, data hasil pengujian kuat tekan beton, dan data hasil pengujian rebar.

Hasil pengamatan visual adalah terdapat retak pada pelat beton dan balok beton. Pengujian beton coring menunjukkan mutu beton pada elemen struktur balok dan kolom di bawah standar mutu beton bangunan gempa yang ditetapkan SNI 2847:2013. Hasil analisis dinamik respon spektrum menunjukkan bahwa kontrol simpangan antar lantai pada arah-x dan arah-y tidak memenuhi persyaratan. Hasil analisis pushover menunjukkan bahwa tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan publik 5 lantai sudah mencapai pada tingkat kerusakan yang parah dimana struktur sudah tidak mampu menahan gaya geser dan hancur. Hasil kelayakan struktur bangunan publik 5 lantai tidak aman untuk menahan gaya gempa,

(2)

FEASIBILITY ANALYSIS OF 5 FLOORS PUBLIC

BUILDING STRUCTURES IN JAKARTA

Agustinus Putra N.S. NRP: 1321004

Supervisor: Cindrawaty Lesmana, S.T., MSc. (Eng.), Ph.D.

ABSTRACT

The economic growth is one of the reason that many buildings to be built in Indonesia nowadays. Indonesia is located on three active tectonic plates, Indo-Australia Plate, The Eurasia Plate, and The Pacific Plate so Indonesia is a country that prone to Earthquakes, surely technology to analyze the structure of the building has grown and see to the risk of the effects in the event of disaster. A feasibility analysis of structures is required to review the first design into the desired conditions by doing some identification based on standard. The feasibility analysis can be done by visual observation and taking of sample such as core drill test, hammer test, and ultrasonic pulse velocity (UPV).

The purpose of the research is to analyze the feasibility of existing building structures by observing the level of vulnerability and deviation that occurred. The feasibility analysis of structure has done based on investigation, architecture plan, the results of the strength of concrete testing and the testing results of rebar.

The visual observation indicates that some crack can be found on concrete slab and concrete beam. Concrete coring test shows that the quality of concrete for beam and column are under the standard for earthquake building based on SNI 2847:2013. The result of dynamic response spectrum analysis shows that some story drift on x-direction and y-direction do not the requirements. Pushover analysis shows that the level of damage in 5 floors public building has reached the level of devastation which the structure is not able to withstand shear forces and destroyed. The result of feasibility structure for 5 floors public building is unsafe to withstand earthquakes forces.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR...vii

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 5

2.1 Bencana ... 5

2.2 Gempa Bumi ... 5

2.3 Struktur Bangunan Beton Bertulang ... 6

2.3.1 Beton Bertulang ... 6

2.3.2 Kualitas Beton ... 7

2.3.3 Komponen Struktur Bertulang ... 7

2.3.4 Struktur Bangunan Tahan Gempa ... 11

2.4 Kelayakan Struktur Bangunan ... 13

2.5 Pembebanan ... 17

2.5.1 Beban Mati ... 18

2.5.2 Beban Hidup ... 18

2.5.3 Beban Gempa ... 19

2.6 Analisis Bangunan Tahan Gempa ... 35

2.7 Analisis Pushover ... 37

2.7.1 Sendi Plastis ... 40

2.7.2 Target Perpindahan ... 41

2.7.3 Metode Koefisien Perpindahan FEMA 356 ... 42

BAB III METODE PENELITIAN... 47

3.1 Pengantar Studi Kasus ... 47

3.2 Tahap Pengerjaan Tugas Akhir ... 47

3.3 Investigasi Bagunan ... 49

3.4 Pengujian Lapangan ... 53

(4)

3.5.1 Data Material ... 55

3.5.2 Komponen Struktur ... 55

3.6 Pembebanan ... 65

3.6.1 Beban Mati (SDL) ... 65

3.6.2 Beban Hidup (LL) ... 66

3.6.3 Beban Gempa ... 67

3.7 Pemodelan Gedung ... 68

BAB IV ANALISIS STRUKTUR DAN PEMBAHASAN ... 91

4.1 Analisis Dinamik Respon Spektrum ... 91

4.1.1 Partisipasi Massa Ragam ... 91

4.1.2 Mode Shape ... 92

4.1.3 Waktu Getar Alami ... 93

4.1.4 Gaya Geser Dasar Seismik ... 94

4.1.5 Gaya Gempa Antar Tingkat ... 95

4.1.6 Kontrol Nilai Akhir Respon Spektrum (Gaya Geser) ... 99

4.1.7 Simpangan Antar Lantai Gedung ... 100

4.1.8 Analisis Komponen Struktur ... 101

4.1.8.1 Kualitas Beton ... 101

4.1.8.2 Persyaratan Komponen Struktur Terhadap Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus...103

4.1.8.3 Pemeriksaan Strength Ratio Kolom...104

4.1.8.4 Pemeriksaan Kapasitas Desain Balok...107

4.2 Analisis Pushover ... 111

4.2.1 Kurva Kapasitas ... 111

4.2.2 Target Perpindahan ... 114

4.2.3 Tingkat Kerusakan ... 124

4.3 Pembahasan ... 127

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 129

5.1 Simpulan ... 129

5.2 Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA ... 131

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bangunan Akibat Gempa di Padang ... 2

Gambar 2.1 Representasi Rasio Kapasitas Kolom ... 8

Gambar 2.2 Mekanisme Keruntuhan Beam Sideway Mechanism ... 13

Gambar 2.3 Mekanisme Keruntuhan Column Sideway Mechanism ... 13

Gambar 2.4 Alat Uji Palu Beton ... 14

Gambar 2.5 Alat Uji UPV ... 15

Gambar 2.6 Peralatan yang Digunakan ... 17

Gambar 2.7 Peta MCER (Ss) ... 20

Gambar 2.8 Peta MCER (S1) ... 20

Gambar 2.9 Spektrum Respons Desain ... 28

Gambar 2.10 Kurva Kapasitas ... 38

Gambar 2.11 Ilustrasi Rekayasa Gempa Berbasis Kinerja ... 39

Gambar 2.12 Posisi Sumbu Lokal Balok Struktur ... 40

Gambar 2.13 Posisi Sumbu Lokal Kolom Struktur ... 40

Gambar 2.14 Metode Displacement Coefficient (FEMA 356) ... 43

Gambar 2.15 Identifikasi Kurva Force-Displacement ... 46

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 53

Gambar 3.2 Pengujian Konfigurasi Tulangan dengan R-bar Meter ... 53

Gambar 3.3 Pengambilan Sampel Beton Oleh Puskim ... 53

Gambar 3.4 Sampel Pengujian Kuat Tekan Beton Inti... 54

Gambar 3.5 Pengujian Kuat Tekan Inti Beton Oleh Puskim ... 54

Gambar 3.6 Denah Struktur Lantai 2 ... 56

Gambar 3.7 Denah Struktur Lantai 3 ... 57

Gambar 3.8 Denah Struktur Lantai 4 ... 58

Gambar 3.9 Denah Struktur Lantai Atap ... 59

Gambar 3.10 Input Lokasi yang Ditentukan ... 67

Gambar 3.11 Nilai Parameter untuk Respon Spektrum ... 68

Gambar 3.12 Respon Spektra ... 68

Gambar 3.13 Tampilan Satuan yang Digunakan ... 69

Gambar 3.14 Tampilan Input X Grid Data dan Y Grid Data ... 69

Gambar 3.15 Tampilan Input Story Data ... 69

Gambar 3.16 Tampilan Memilih Define > Material Properties ... 70

Gambar 3.17 Tampilan Input Material Property Data untuk Data B1 ... 70

Gambar 3.18 Tampilan Input Material Property Data untuk Data lainnya ... 70

Gambar 3.19 Tampilan Data Balok ... 71

Gambar 3.20 Tampilan Data Kolom ... 71

Gambar 3.21 Tampilan Data Pelat ... 72

Gambar 3.22 Tampilan Static Load Case Names ... 73

Gambar 3.23 Tampilan Menentukan Sumber Massa ... 73

Gambar 3.24 Tampilan Draw Line dan Input Properties Kolom ... 74

Gambar 3.25 Tampilan Penentuan Kolom pada Joint yang dipilih ... 74

Gambar 3.26 Tampilan Kolom Tampak 3D ... 74

(6)

Gambar 3.28 Tampilan Penentuan Balok pada Joint ke Joint yang Dipilih ... 75

Gambar 3.29 Tampilan Balok Tampak 3D ... 75

Gambar 3.30 Tampilan Draw Area dan Input Properties Pelat ... 76

Gambar 3.31 Tampilan Penentuan Pelat ... 76

Gambar 3.32 Tampilan Pelat Tampak 3D ... 76

Gambar 3.33 Input Beban Mati Pada Pelat ... 77

Gambar 3.34 Tampilan Beban Mati Tambahan (SDL) Pada Pelat ... 77

Gambar 3.35 Tampilan Beban Hidup (LIVE) Pada Pelat ... 78

Gambar 3.36 Tampilan Tahapan Pembebanan Pada Balok ... 78

Gambar 3.37 Input Beban Mati Pada Balok Lantai 2,3, dan 4 ... 78

Gambar 3.38 Tampilan Beban Dinding Pada Balok Tampak 3D ... 79

Gambar 3.39 Input Beban Hidup Pada Tangga ... 79

Gambar 3.40 Tampilan Beban Hidup Pada Tangga Tampak 3D ... 79

Gambar 3.41 Tampilan Pembuatan Static Load Case EX dan EY ... 80

Gambar 3.42 Input Data Beban Lateral Arah X ... 80

Gambar 3.43 Input Data Beban Lateral Arah Y ... 81

Gambar 3.44 Input Data Respons Spektrum dan Respons Spektrum ... 81

Gambar 3.45 Tampilan Pembuatan Respons Spektrum ... 82

Gambar 3.46 Tampilan Input Case Gempa Dinamik Arah X ... 82

Gambar 3.47 Tampilan Input Case Gempa Dinamik Arah Y ... 83

Gambar 3.48 Tampilan Input Kombinasi Pembebanan ... 84

Gambar 3.49 Run Analysis ... 84

Gambar 3.50 Tampilan Pembuatan Hinge Properties ... 85

Gambar 3.51 Tampilan Pembuatan Sendi Plastis Pada Balok ... 85

Gambar 3.52 Sendi Plastis Dipilih Momen M3 Pada Balok ... 86

Gambar 3.53 Sendi Plastis Dipilih Shear V2 Pada Balok ... 86

Gambar 3.54 Tampilan Pembuatan Sendi Plastis Pada Kolom ... 86

Gambar 3.55 Sendi Plastis Dipilih P-M2-M3 Pada Kolom ... 87

Gambar 3.56 Assign Frame Hinge Pada Balok ... 87

Gambar 3.57 Assign Frame Hinge Pada Kolom ... 87

Gambar 3.58 Input Sendi Plastis Pada Balok dan Kolom ... 88

Gambar 3.59 Tampilan Pembuatan Static Non-Linear/Pushover Cases ... 88

Gambar 3.60 Input Static Nonlinear Case Data untuk Kasus 1 ... 88

Gambar 3.61 Input Static Nonlinear Case Data untuk Kasus 2 ... 89

Gambar 3.62 Input Static Nonlinear Case Data untuk Kasus 2 ... 89

Gambar 3.63 Run Static Nonlinear Analysis ... 89

Gambar 4.1 Persyaratan 0,85 Vsx Vdx (Arah X) ... 99

Gambar 4.2 Persyaratan 0,85 Vsx ≤ Vdx (Arah Y) ... 100

Gambar 4.3 Hasil P-M-M Ratio Tampak 3D ... 104

Gambar 4.4 Hasil P-M-M Ratio Tampak 2D ... 105

Gambar 4.5 Diagram Interaksi Kolom 2-B ... 106

Gambar 4.6 Diagram Interaksi Kolom 3-B ... 106

Gambar 4.7 Kurva Kapasitas Pushover PUSH 2 ... 112

Gambar 4.8 Analisis Tingkat Kerusakan PUSH 2 ... 112

Gambar 4.9 Kurva Kapasitas Pushover PUSH 3 ... 113

Gambar 4.10 Analisis Tingkat Kerusakan PUSH 3 ... 114

(7)

Gambar 4.12 Kurva Pushover Menentukan Ke dan Ki Pada PUSH 2 ... 116

Gambar 4.13 Nilai Teff /Ti ... 117

Gambar 4.14 Respon Spektrauntuk Menentukan Nilai Ts Pada PUSH 2 ... 118

Gambar 4.15 Respon Spektrauntuk Menentukan Nilai Sa Pada PUSH 2 ... 120

Gambar 4.16 Kurva Pushover Menentukan Nilai Gaya Geser Dasar Vy PUSH 3 ... 120

Gambar 4.17 Nilai Teff /Ti ... 121

Gambar 4.18 Respon Spektrauntuk Menentukan Nilai Sa Pada PUSH 3 ... 123

Gambar 4.19 Kurva Pushover menentukan Ke dan Ki pada PUSH 3 ... 123

Gambar 4.20 Tingkat Kerusakan Struktur Gedung X Pada PUSH 2 Step 4 ... 125

Gambar 4.21 Tingkat Kerusakan Struktur Gedung X Pada PUSH 2 Step 7 ... 125

Gambar 4.22 Tingkat Kerusakan Struktur Gedung X Pada PUSH 3 Step 7 ... 126

Gambar 4.23 Tingkat Kerusakan Struktur Gedung X Pada PUSH 3 Step 11 ... 126

Gambar 4.24 Tingkat Kerusakan Struktur Gedung X Pada PUSH 3 Step 12 ... 127

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batasan Kecepatan Rambat untuk Homogenitas Beton ... 15

Tabel 2.2 Macam-Macam Beban Pada Struktur Bangunan ... 18

Tabel 2.3 Beban Hidup Terdistribusi Merata, Lo, dan Beban Hidup Terpusat Minimum ... 19

Tabel 2.4 Klasifikasi Situs ... 21

Tabel 2.5 Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non Gedung untuk Beban Gempa ... ... 22

Tabel 2.6 Faktor Keutamaan Gempa ... 25

Tabel 2.7 Koefisien Situs, Fa ... 25

Tabel 2.8 Koefisien Situs, Fv ... 26

Tabel 2.9 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan Pada Perioda Pendek ... 28

Tabel 2.10 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan Pada Perioda 1 Detik ... 28

Tabel 2.11 Faktor R, Cd, Ωo untuk Sistem Penahan Gaya Gempa ... 30

Tabel 2.12 Kombinasi Pembebanan SNI 1726-2012 ... 31

Tabel 2.13 Koefisien untuk Batas Atas Pada Perioda yang Dihitung ... 34

Tabel 2.14 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x ... 34

Tabel 2.15 Simpangan Antar Lantai Ijin ... 37

Tabel 3.2 Komponen Struktur Kolom ... 60

Tabel 3.3 Komponen Struktur Balok ... 62

Tabel 3.4 Nilai Kuat Tekan Beton Inti Setiap Komponen Struktur ... 64

Tabel 3.5 Beban Hidup Pada Gedung X ... 66

Tabel 4.1 Participating Mass Ratio Gedung X ... 91

Tabel 4.2 Ragam Gerak Struktur Bangunan Gedung X ... 92

Tabel 4.3 Waktu Getar Alami Gedung X ... 93

Tabel 4.4 Perbandingan Waktu Getar Alami Tmin , Tetabs, Tmax ... 93

Tabel 4.5 Berat Struktur Gedung X ... 94

Tabel 4.6 Gaya Geser Statik Antar Tingkat Gedung X Arah X ... 97

Tabel 4.7 Gaya Geser Statik Antar Tingkat Gedung X Arah Y ... 98

Tabel 4.8 Nilai 0,85 Vstatik Antar Tingkat Arah X ... 98

Tabel 4.9 Nilai 0,85 Vstatik Antar Tingkat Arah Y ... 98

Tabel 4.10 Gaya Geser Dinamik Antar Tingkat Arah X ... 99

Tabel 4.11 Gaya Geser Dinamik Antar Tingkat Arah Y ... 99

Tabel 4.12 Faktor Skala ... 100

Tabel 4.13 Kontrol Simpangan Arah X ... 101

Tabel 4.14 Kontrol Simpangan Arah Y ... 101

(9)

Tabel 4.16 Hasil Analisis Komponen Struktur Desain Komponen Struktur

BalokTerhadap Syarat Kondisi Komponen Struktur SRPMK...103

Tabel 4.17 Hasil Analisis Komponen Struktur Desain Komponen Struktur Kolom Terhadap Syarat Kondisi Komponen Struktur SRPMK...103

Tabel 4.18 Analisis Kapasitas Desain Komponen Struktur Balok ... 107

Tabel 4.19 Analisis Kapasitas Desain Lentur Balok ... 108

Tabel 4.20 Analisis Kapasitas Desain Geser Balok Anak ... 110

Tabel 4.21 Analisis Kapasitas Desain Geser Torsi Balok Anak ... 111

Tabel 4.22 Nilai Faktor Modifikasi C0 ... 115

Tabel 4.23 Interpolasi Nilai Vy dan Teff /Ti untuk PUSH 2 ... 117

Tabel 4.24 Nilai Faktor Modifikasi C2 ... 119

Tabel 4.25 Interpolasi Nilai Vy dan Teff /Ti untuk PUSH 3 ... 122

(10)

DAFTAR NOTASI

α Rasio kekakuan pasca leleh dengan kekakuan elastik efektif

Ф Faktor reduksi

δxe Defleksi pada lokasi yang diisyaratkan

ρe Faktor redundansi

δt Target peralihan/target perpindahan

ϴ Sudut retak torsi

C0 Faktor modifikasi untuk mengkonversi spectral

displacement struktur SDOF ekivalen menjadi roof displacement struktur sistem MDOF

C1 Faktor modifikasi untuk menghubungkan peralihan inelastik

maksimum dengan peralihan respons elastik linier

C2 Faktor modifikasi untuk memperlihatkan pinched hysteresis

shape, degradasi kekakuan, dan penurunan kekuatan pada respon peralihan maksimum

C3 Faktor modifikasi untuk memperlihatkan kenaikan peralihan

akibat efek p-delta.

Cs Koefisien respons seismik yang ditentukan

Cvx Faktor distribusi vertikal

Cm Faktor massa efektif

CP Collapse prevention

Cd Faktor amplifikasi defleksi

DL Dead load

E Pengaruh beban gempa

Eh Pengaruh beban gempa horizontal

Ev Pengaruh beban gempa vertikal

f Faktor skala perbesaran

fyv Kuat leleh tulangan sengkang

fc’ Nilai mutu beton

Fx Gaya gempa lateral

g Percepatan gravitasi bumi

hn Ketinggian struktur

Ie Faktor keutamaan gempa

IO Immediate occupancy

k Eksponen yang terkait dengan perioda struktur

LS Life safety

LL Live load

M Momen lentur yang terjadi

Mn Kekuatan lentur nominal pada penampang

Mu Momen terfaktor pada penampang

Mmax Momen lentur maksimum yang mampu ditahn kolom

P Gaya aksial yang terjadi

(11)

Pn Beban aksial

Pnb Beban aksial pada kondisi balance

Qs Pengaruh gaya seismik horizontal

R Faktor modifikasi respons

s Spasi antara tulangan sengkang

SDL Superimposed dead load

Sa Akselerasi spektrum respons pada waktu getar alami

fundamental efektif dan rasio redaman pada arah yang ditinjau

Ss Waktu getar pendek 0,2

S1 Waktu getar 1 detik

SDs Parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang

perioda pendek

SD1 Parameter percepatan spektrum respons desain pada perioda

sebesar 1,0 detik

T Perioda fundamental struktur

Te Waktu getar efektif

Ts Waktu getar karakteristik respons spektrum

V Gaya dasar seismik

Vn Kekuatan geser nominal pada penampang

Vc Gaya geser yang dipikul oleh beton

Vs Gaya geser yang dipikul oleh tulangan sengkang

Vy Gaya geser dasar pada saat leleh

W Berat seismik efektif

wi Bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang

ditempatkan atau dikenakan pada tingkat i

wx Bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran L.1 Denah Arsitektur ... 132

Lampiran L.2 Hasil Pengujian ... 137

Lampiran L.3Analisis Kapasitas Desain Balok Anak ... 160

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan gedung-gedung bertingkat di Indonesia semakin meningkat

dari tahun ke tahun. Lahan yang sempit dan peningkatan populasi manusia

menyebabkan semakin banyak pembangunan vertikal dan menjadi trend di masa

kini. Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat menjadi alasan banyaknya

pembangunan gedung yang terjadi. Dalam merencanakan bangunan sangat

diperlukan analisis yang optimum terhadap kekuatan dan kelayakan suatu struktur

demi kepentingan keselamatan pengguna bangunan. Bertambahnya umur bangunan

dan perbaikan standar, suatu bangunan yang dibangun terdapat beberapa kendala

yaitu perbedaan hasil gambar dengan di lapangan menyebabkan suatu struktur

bangunan perlu dilakukan analisis kelayakan struktur. Analisis kelayakan struktur

dilakukan untuk meninjau desain awal terhadap kondisi yang diinginkan pada

perencanaan dengan melakukan beberapa identifikasi yang sesuai dengan ketentuan

standar yang telah ditentukan (Williams, 2007).

Mengingat Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi karena dilalui

oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng

Eurasia, dan lempeng Pasifik, tentunya teknologi dalam menganalisis suatu struktur

bangunan telah berkembang dan telah memperhatikan risiko terhadap

kemungkinan-kemungkinan efek yang dapat ditimbulkan. Faktor keamanan serta

struktur bangunan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria dan standar

yang berlaku, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pada kejadian gempa di Padang 30 September 2009 seperti yang

ditunjukkan Gambar 1.1 menyebabkan jumlah korban tewas yang telah ditemukan

1.117 orang, korban luka berat 1.214 orang, korban luka ringan 1.688 orang, rumah

rusak berat 135.448 unit, rumah rusak sedang 65.380 unit dan rumah rusak ringan

78.604 unit (Kompas, 2009). Dari hasil pemantauan di Kota Padang, jumlah

(14)

Kerusakan kebanyakan disebabkan oleh kondisi struktur yang tidak memenuhi

syarat (Dewobroto, 2009).

Gambar 1.1Bangunan Akibat Gempa di Padang Sumber: Dewobroto W, 2009

Kondisi struktur yang tidak memenuhi syarat seperti runtuhnya bangunan

pada saat terjadi bencana gempa bumi di Padang menjadi fakta bahwa mengenai

standar dan peraturan menyangkut pelaksanaan pembangunan jenis bangunan sipil

di Indonesia pada hakekatnya telah memiliki sejumlah aturan dan pedoman yang

cukup lengkap dan jelas, termasuk untuk bangunan tahan gempa.

Ketidaktahuan masyarakat tentang standar kelayakan bangunan

menjadikan bangunan rumah yang didirikan tidak mampu menahan goncangan dan

getaran gempa. Standar Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk sebuah

bangunan terus berkembang, sehingga SNI terbaru mengenai perencanaan

bangunan tahan gempa diterbitkan pada tahun 2012. Bangunan yang telah dibangun

sebelum tahun 2012 dianalisis dan didesain untuk memenuhi persyaratan ketahanan

gempa yang berlaku pada masa bangunan tersebut didirikan. Akan tetapi mengingat

adanya pembaharuan standar tata cara perencanaan gempa, bangunan gedung

eksisting perlu dianalisis terhadap peraturan terbaru yaitu SNI 1726-2012, sehingga

dapat diketahui kinerja bangunan gedung sebagai acuan untuk tindakan

(15)

Salah satu metode untuk mengevaluasi kelayakan struktur bangunan dengan

melakukan jenis-jenis tindakan dan pengujian yaitu pengamatan visual, pemetaan

struktur, ultrasonic pulse velocity/UPV Test, dan pengambilan benda uji inti beton

(core drill) (Nobel, 2016). Analisis respon dinamik untuk perancangan struktur

tahan gempa dilakukan jika diperlukan evaluasi yang lebih akurat terhadap

gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur, serta untuk mengetahui perilaku dari

struktur akibat pengaruh gempa (Purnomo E., 2014). Analisis beban dorong

(pushover analysis) bertujuan untuk mengetahui kapasitas seismik bangunan

gedung. Metode analisis beban dorong (pushover analysis) adalah suatu analisis

statik nonlinear dimana pengaruh gempa rencana terhadap struktur bangunan

gedung dianggap sebagai beban-beban statik yang menangkap pada pusat massa

masing-masing lantai, yang nilainya ditingkatkan secara berangsur-angsur sampai

melampaui pembebanan yang menyebabkan terjadinya pelelehan (sendi plastis).

Analisis pushover dilakukan dengan memberikan peningkatan beban lebih lanjut,

hingga mengalami perubahan bentuk pasca-elastik yang besar sampai mencapai

kondisi plastik (Pranata, 2006).

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah menganalisis kelayakan struktur bangunan

eksisting dengan meninjau tingkat kerusakan dan simpangan yang terjadi dengan

analisis respon dinamik dan analisis beban dorong (pushover).

1.3Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah:

1. Penelitian dilakukan pada salah satu bangunan publik di Kota Jakarta;

2. Struktur gedung yang ditinjau 5 lantai dan berfungsi sebagai gedung arsip;

3. Bangunan berlokasi di Kota Jakarta, sehingga perhitungan beban gempa rencana

berdasarkan peta Gempa SNI 1726-2012 dengan asumsi tanah sedang;

4. Data yang diperoleh dari perusahaan yaitu gambar arsitektur, data struktur, dan

data hasil pengujian beton;

(16)

6. Mutu baja tulangan ulir (fy = 390MPa) dan mutu baja tulangan polos (fys =

240MPa);

7. Metode analisis respon dinamik dan pushover analysis dengan bantuan

perangkat lunak Extended Three Dimension Analysis of Building System

(ETABS);

8. Hanya mengevaluasi kelayakan struktur dengan melihat tingkat kerawanan

struktur dan simpangan pada bangunan dan tidak sampai retrofit bangunan;

9. Tidak dilakukan perencanaan anggaran biaya terhadap objek penelitian;

10. Tidak dilakukan detailing elemen komponen struktur;

11. Meninjau bagian upper structure, sehingga pondasi diasumsikan kuat;

12. Peraturan yang digunakan untuk menganalisis beban gempa adalah SNI

1726:2012, peraturan pembebanan mengacu pada SNI 1727:2013, peraturan

beton bertulang mengacu pada SNI 2847:2013.

1.4Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah:

BAB I: Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: Tinjauan Literatur, berisi tentang teori yang dipakai untuk analisis

dan pembahasan pada studi kasus ini.

BAB III: Metode Penelitian, berisikan diagram alir penelitian, data, dan denah

bangunan.

BAB IV: Analisis Data dan Pembahasan, berisi tentang penjelasan atau

pemaparan analisis bangunan gedung sampai pada pencapaian

tujuan.

BAB V: Simpulan dan Saran, berisi tentang simpulan dan saran hasil

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Hasil observasi lapangan menunjukkan terjadinya retak pada elemen struktur

seperti pada pelat dan balok lantai 4.

2. Hasil pengujian kuat tekan beton inti (coring) menunjukkan bahwa mutu kuat

tekan beton (fc’) pada elemen struktur balok, kolom dan satu pelat menunjukkan

hasil di bawah standar mutu kuat tekan beton untuk bangunan gempa yang

ditetapkan SNI 2847:2013.

3. Hasil simpangan antar tingkat bangunan publik 5 lantai (gedung X) pada arah-x

dan arah-y tidak memenuhi persyaratan dari simpangan izin yang telah

ditetapkan SNI 1726-2012.

4. Hasil analisis komponen struktur dari analisis dinamik respon spektrum

menunjukan bahwa kolom bagian 2-B dan 3-B pada lantai satu kekuatan kolom

beban kombinasi tersebut tidak dapat menahan kekuatan beban gempa nominal

yang telah direncanakan berdasarkan SNI 1726:2012.

5. Hasil analisis komponen struktur menunjukkan bahwa balok yang mengalami

retak tidak mengalami kegagalan lentur, geser, dan geser torsi, sehingga

kerusakan balok merupakan kerusakan non-struktural.

6. Hasil analisis pushover menunjukkan hasil target perpindahan menjadi indikasi

sejauh mana kondisi struktur apabila terjadi gempa tertentu. Target perpindahan

dengan metode koefisien peripndahan berdasarkan FEMA 356 pada PUSH 2

adalah 0,152meter dan PUSH 3 adalah 0,142meter. Hasil perhitungan nilai target

perpindahan kedua kasus berada pada posisi dimana sudah melewati batas

tingkat kerusakan paling parah dimana struktur sudah tidak mampu menahan

(18)

7. Hasil analisis pushover menunjukkan hasil gaya geser dasar statik (Vy) pada

PUSH 2 adalah 210000kg dan PUSH 3 adalah 100000kg. Berdasarkan hasil gaya

geser dasar statik (Vy) pada PUSH 2 tingkat kerusakan ditunjukkan bahwa

dimana struktur mengalami degradasi kekuatan struktur yang besar, sehingga

kondisi struktur tidak stabil dan hampir collapse. Hasil gaya geser dasar statik

(Vy) pada PUSH 3 tingkat kerusakan ditunjukkan bahwa dimana struktur tidak

mampu menahan gaya geser dan hancur.

8.Hasil kelayakan struktur bangunan publik 5 lantai (gedung X) berdasarkan hasil

pengamatan visual (observasi), hasil uji bahan, pemodelan, cek kapasitas

komponen struktur kolom, analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

struktur disimpulkan tidak aman untuk menahan gaya gempa dimana beberapa

persyaratan SNI tidak memenuhi, sehingga struktur bangunan publik 5 lantai

(gedung X) diperlukan perkuatan pada elemen struktur yang lemah.

5.2. Saran

Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah:

1.Meninjau kembali gambar perencanaan (as built drawing) dan disesuaikan

dengan hasil pengujian, agar yang hasil pemodelan struktur yang ditinjau sesuai

dengan hasil perencanaan awal.

2.Dilakukan penelitian lebih lanjut agar dapat menanggulangi kerusakan yang

terjadi dan memberikan pilihan yang tepat untuk perkuatan struktur untuk

mengatasi terjadinya kehancuran pada gedung.

3.Menganalisis kembali elemen struktur pelat dikarenakan pada pengerjaan Tugas

(19)

ANALISIS KELAYAKAN STRUKTUR

BANGUNAN PUBLIK 5 LANTAI DI KOTA JAKARTA

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disusun Oleh:

AGUSTINUS PUTRA N.S.

NRP: 1321004

Pembimbing:

CINDRAWATY LESMANA, S.T., MSc. (Eng.), Ph.D.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(20)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat yang telah dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian

dengan judul ANALISIS KELAYAKAN STRUKTUR BANGUNAN PUBLIK

5 LANTAI DI KOTA JAKARTA. Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk

menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir ini tentu saja penulis menemui

hambatan dan menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna serta

masih bersifat sederhana. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir,

Khususnya kepada:

1. Orang tua, papah (Julius D.S) dan mamah (Rida) yang selalu memberikan doa

dan dukungan dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.

2. Cindrawaty Lesmana, S.T., MSc. (Eng,), Ph.D. selaku dosen pembimbing yang

telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas

Akhir.

3. Dr. Anang Kristianto, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

4. Ir. Daud R. Wiyono, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan

masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

5. Ir. Noek Sulandari, M.Sc, MAB. selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

6. Tan Lie Ing, S.T., M.T. selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah banyak

memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

7. Seluruh dosen Program Studi S-1 Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha

(21)

8. Seluruh staf edukatif dan administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Kristen Maranatha.

9. Kevin Nathaniel, S.T., yang telah membantu dan memberikan motivasi, saran

dan masukan pada saat perkuliahan sampai pengerjaan Tugas Akhir ini sehingga

dapat terselesaikan dengan baik.

10.Roi Milyardi, S.T., yang telah memberikan saran dan masukan pada saat

pengerjaan Tugas Akhir ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

11.Sahabat yaitu Agnes Maria, Nico Nathaniel, Samuel Agustinus, Christian,

Brama Kurnia, Enrimon Elyasaf, Andri Suryadi, Reinaldo, Marceline Adriani,

Kaleb Adrian, Khibouth Ambrosia, Stefan Wibowo dan Michael Kurniawan

yang telah bersama-sama belajar dan bermain selama perkuliahan.

12.Teman-teman di Program Studi S-1 Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha

angkatan 2013 atas dukungan selama penyusunan Tugas Akhir.

13.Semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan

nyata untuk kemajuan Teknik Sipil pada khususnya, dan bagi pihak yang

memerlukannya.

Bandung, 10 Januari 2017

Penyusun

Agustinus Putra N.S.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

[1] ACI 318-02/IBC2003, Concrete Frame Design Manual For ETABS. California,

USA.

[2] Applied Technology Council (ATC-40), 1996, Seismic Evaluation and Retrofit

of Concrete Buildings, California, USA.

[3] ASCE, 2000, FEMA 356 “Prestandard and Commentary for the Seismic

Rehabilitation of Buildings," Federal Emergency Management Agency,

Washington, D.C.

[4] Badan Standarisasi Nasional, 2013, Persyaratan Beton Struktural untuk

Bangunan Gedung (SNI 2847:2013), BSN, Jakarta.

[5] Badan Standarisasi Nasional, 2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726:2012), BSN,

Jakarta.

[6] BNPB, 2015, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

[7] Chopra, A.K., 1995, Dynamics of Structures (Theory and Applications to

Earthquake Engineering).

[8] Dewobroto, W. (2005). Jurnal Teknik Sipil. Evaluasi Kinerja Struktur Baja

Tahan Gempa dengan Analisa Pushover.

[9] Dewobroto, W., 2007, Aplikasi Rekayasa Konstruksi

[10] Dewobroto, W., 2009, Foto Foto Gempa di Padang Retrieved 7 Agustus,

2016, from https://wiryanto.net/2009/10/26/foto-foto-gempa-di-padang/

[11] Douglas, K.T., The Development of A Reinforced Concrete Plastic Hinge

Model.

[12] Irsyam, M., 2010, Ringkasan Hasil Studi Tim Revisi Peta Gempa 2010.

[13] KBBI, 2015, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

[14] Kompas, 2009, 17 Orang Meninggal Akibat Gempa Padang. Retrieved 7

Agustus,2016,from

http://regional.kompas.com/read/2009/10/15/1023516/1.117.orang.meninggal

(23)

[15] Nawy, E.G., 1985, Beton Bertulang, diterjemahkan oleh Bambang

Suryoatmono, PT. ERESCO.

[16] Nobel, A., 2016, Retrieved from

http://blog.nobelconsultant.com/jenis-jenis-pengujian-beton-untuk-analisa-kelayakan-struktur-bangunan/

[17] P. Anindityo Budi, 2011. Evaluasi Kinerja Seismik Stuktur Beton dengan

Analisis Pushover Prosedur A Menggunakan Program ETABS v 9.50. Skripsi

Program Studi Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

[18] Park, R., dkk, 1975, Reinforced Concrete Structure, United States of America

[19] Pranata, Y.A., 2006, Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa

dengan Pushover Analysis (Sesuai ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440).

[20] Purnomo E., dkk., 2014, Analisa Kinerja Struktur Pada Gedung Bertingkat

dengan Analisis Dinamik Respon Spektrum Menggunakan Software ETABS.

[21] Sinaga, R., 2016, Kajian Evaluasi Kinerja Bangunan Terhadap Siaga Bencana

Gempa, Universitas Kristen Maranatha.

[22] Williams, E.A., 2007, National Association of Broadcasters Engineering.

Gambar

Gambar 1.1 Bangunan Akibat Gempa di Padang     Sumber: Dewobroto W, 2009

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penulis, hukum diperbolehkan bersetubuh dengan istri yang istihadhah diperbolehkan berdasarkan hukum asal menyatakan bahwa darah istihadhah berbeda dengan darah

Dari ke 13 sub elemen tersebut hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat yang masih rendah (4), peraturan pemerintah yang belum jelas (5), penegakan hukum

Alhamdulillah, puji syukur hanya milik Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul

Melalui perangkat lunak ini, pencatatan terkait informasi provider pada masing-masing toko yang dilakukan oleh Divisi IT Cabang dapat dilaporkan dan diterima oleh divisi

Syair “Surat Kapal” yang hidup di dalam masyarakat Indragiri Hulu, Riau, memiliki persajakan yang polanya bermacam-macam. Di dalam penelitian ini, masalah yang

Inilah yang dikatakan oleh Mahfud sebagai pemencaran energi politik untuk dapat memasukkan nilai-nilai substantif ajaran Islam ke dalam hukum formal (hukum positif ) yang berlaku

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Hari Besar Islam berpengaruh Terhadap Komoditas Utama

Sebagai tujuan, dalam arti pemecahan masalah ditujukan agar siswa dapat merumuskan masalah dari situasi sehari-hari dan matematika, menerapkan strategi untuk menyelesaikan