ABSTRAK
PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK DAUN KATUK (
Sauropus
androgynus
(L.)
Merr
) DAN DOMPERIDON TERHADAP
PERKEMBANGAN ALVEOLI MAMMAE MENCIT MENYUSUI
Judith Faustina, 2014.
Pembimbing 1 :
Lusiana Darsono,dr., M.Kes
Pembimbing 2 :
Khie Khiong, dr., S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc., PhD., PA(K).
Latar Belakang
ASI diproduksi di alveoli kelenjar mammae dan merupakan
satu-satunya sumber nutrisi alami yang penting bagi bayi yang baru lahir. Sebuah
survei di Indonesia menunjukkan bahwa 38% ibu menyusui kesulitan
memproduksi ASI. Penggunaan daun katuk dan domperidon telah dilaporkan
dapat meningkatkan produksi ASI.
Tujuan
Menilai pengaruh daun katuk dan domperidon terhadap perkembangan
mammae mencit menyusui.
Metode
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
komparatif terhadap 30 ekor mencit betina yang sudah pernah melahirkan, dibagi
menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok KN
(Kontrol Negatif) diberi aquadest, kelompok KP (Kontrol Positif) diberi Moloco,
kelompok K1 (Katuk dosis I) diberi ekstrak daun katuk dosis I, kelompok KII
(Katuk Dosis II) diberi ekstrak daun katuk dosis II, dan kelompok KD
(Kombinasi Katuk – Domperidon) diberi kombinasi ekstrak daun katuk dan
domperidon selama 12 hari. Data pengamatan berupa jumlah alveoli mammae
mencit menyusui dianalisis dengan ANAVA, dilanjutkan dengan Uji LSD.
Hasil
Terdapat perbedaan yang signifikan antara KN dengan KP, KI, dan KD;
KP dengan KII; KI dengan KII (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara KN dengan KII (p>0,05).
Simpulan :
Pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus
(L.)
Merr.) dan domperidon meningkatkan jumlah alveoli mammae mencit menyusui.
ABSTRACT
COMBINED EFFECT OF SWEET LEAVES
(Sauropus androgynus (L.)
Merr
.
)
EXTRACT AND DOMPERIDONE TOWARD THE DEVELOPMENT
OF ALVEOLI IN MAMMARY GLANDS OF LACTATING MICE
Judith Faustina, 2014.
1
stTutor
:
Lusiana Darsono,dr., M.Kes
2
ndTutor
:
Khie Khiong, dr., S.Si., M.Si., M.Pharm.Sc., PhD., PA(K).
Background
Breast milk is the only natural food for newborn babies and
produced in mammary alveolies. A survey in Indonesia shows that 38% of
mothers have some difficulties in producing breast milk. Sweet leaves and
domperidone have been reported to increase breast milk production.
Aim
To evaluate the effect of combination of katuk leaves extract and
domperidone toward the development of alveoli in mammary glands of lactating
mice.
Methods Complete random design true experimental laboratory which divided 30
female Swiss Webster mice into 5 groups. Group KN (negative control) was given
aquadest, group KP (positive control) was given Moloco, group KI (katuk I) was
given the first dose of katuk leaves extract, group KII (katuk II) was given the
second dose, and group KD (katuk – domperidone) was given the combination of
katuk leaves extract and domperidone. All groups are treated for 12 days.
Post-treatment data, the number of alveoli in mammary glands of lactating mice, were
analyzed with ANOVA and post-hoc LSD test.
Result
There were significant differences between KN and KP, KI, KD groups;
KP and KII groups; KI and KII groups (p<0,05). There was no significant
difference between KN and KII groups (p>0.05).
Conclusion
The combination of sweet leaves
(Sauropus androgynus
(L.) Merr.)
extract and domperidone increases the number of alveoli in mammary glands of
lactating mice.
DAFTAR ISI
JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Identifikasi Masalah
2
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
2
1.4
Manfaat Penelitian
3
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
3
1.5.1
Kerangka Pemikiran
3
1.5.2
Hipotesis Penelitian
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Mammae
6
2.1.1 Perdarahan Mammae
8
2.1.2 Sistem Limfatik Mammae
9
2.1.3 Persarafan Mammae
9
2.1.4 Embriologi Mammae
10
2.1.5 Histologi Mammae
10
2.2 Fisiologi Laktasi
14
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suplai ASI
15
2.3 Galactogogue
16
2.4 Sauropus androgynus
18
2.4.1 Pemanfaatan Sauropus androgynus
20
2.4.2 Fitokimia Sauropus androgynus
20
2.4.3 Sauropus androgynus sebagai galactogogue
21
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat, Bahan, dan Subjek
22
3.1.1 Alat dan Bahan
22
3.1.2 Subjek Penelitian
23
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
23
3.3 Metode Penelitian
23
3.3.1 Desain Penelitian
23
3.3.2 Variabel Penelitian
24
3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel
24
3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel
24
3.3.3 Perhitungan Jumlah Sampel
25
3.4 Prosedur Kerja
26
3.4.1 Pengumpulan Bahan
26
3.4.2 Persiapan Bahan Uji
26
3.4.3 Persiapan Hewan Uji
27
3.4.4 Sterilisasi Alat
27
3.4.5 Pelaksanaan Penelitian
27
3.4.6 Cara Pemeriksaan
28
3.4.6.1 Pengumpulan Sampel
28
3.4.6.2 Pengambilan Data
29
3.5 Metode Analisis
29
3.5.1 Hipotesis Statistik
30
3.5.2 Kriteria Uji
30
3.6 Aspek Etik Penelitian
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
31
4.1.2 Uji ANAVA Satu Arah
31
4.2 Pembahasan
33
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
36
5.2 Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
37
LAMPIRAN
40
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Sauropus androgynus (L.) Merr.
18
Tabel 4.1 Jumlah alveoli mammae mencit setelah perlakuan
31
Tabel 4.2 Uji ANAVA Satu Arah
31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Mammae
6
Gambar 2.2 Perkembangan Mammae
11
Gambar 2.3 Histologi Mammae
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding
40
Lampiran 2 Hasil Pengamatan Jumlah Alveoli Mencit Setelah Perlakuan 41
Lampiran 3 Tabel LSD
42
Lampiran 4 Grafik Rerata Jumlah Alveoli Pada Mammae Mencit Menyusui 43
Lampiran 5 Dokumentasi
44
Lampiran 6 Pengamatan Alveoli Mencit di Bawah Mikroskop
45
Lampiran 7 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian 48
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
ASI merupakan satu-satunya sumber nutrisi alamiah utama bagi bayi yang baru
lahir, terutama sampai usia 6 bulan. Menurut Schmidt (1971) air susu merupakan
cairan biologis yang dihasilkan oleh kelenjar mammae yang mengandung protein,
lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang penting bagi pertumbuhan anak
selama periode menyusui. Manfaat menyusui pada kesehatan bayi terutama dalam
hal pencegahan beberapa penyakit, seperti melawan alergi, mencegah asma,
mengurangi kejadian DM tipe 1 pada masa kanak-kanak (Hord
et al
, 2011;
Bachour
et al
., 2012; Goldman, 2012).
Sebuah survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan
ASI karena kurangnya ASI itu sendiri. Kesulitan produksi susu disebabkan oleh
banyak faktor, seperti faktor psikologi ibu dan gizi.
Penggunaan ramuan tradisional telah dikenal sejak dahulu kala oleh
masyarakat Indonesia. Penggunaan ramuan tradisional telah semakin berkembang
seiring dengan perkembangan zaman, di samping untuk kesehatan, pengobatan,
dan kecantikan, terdapat juga ramuan tradisional yang digunakan untuk
meningkatkan produksi air susu, contohnya adalah daun katuk (
Sauropus
androgynus
). Katuk adalah tanaman semak yang termasuk dalam keluarga
Euphorbiaceae
. Telah dilaporkan bahwa ekstrak daun katuk dapat meningkatkan
produksi ASI ibu sampai dengan 50,47% tanpa mengurangi kualitasnya (Soka et
al., 2011).
peningkatan kadar hormon prolaktin (
The Academy of Breastfeeding Medicine
Protocol Committee
, 2011).
Air susu diproduksi di
alveoli
kelenjar
mammae
, yang berkembang untuk
laktasi selama masa kehamilan. Perkembangan
alveoli mammae
tersebut
dipengaruhi oleh perubahan hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan
lain-lain, di mana yang terpenting adalah prolaktin dan oksitosin. Peningkatan
kadar hormon prolaktin dapat menginisiasi dan menambah sintesis air susu.
Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk meneliti pemberian
kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon terhadap peningkatan jumlah
alveoli
kelenjar
mammae
mencit menyusui.
1.2
Identifikasi Masalah
Apakah kombinasi daun katuk dan domperidon dapat meningkatkan jumlah
alveoli
kelenjar
mammae
mencit menyusui.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efek pemberian kombinasi daun
katuk dan domperidon terhadap jumlah
alveoli
kelenjar
mammae
mencit
menyusui
Tujuan penelitian adalah untuk menilai pengaruh daun katuk dan domperidon
dalam meningkatkan jumlah
alveoli
pada kelenjar
mammae
mencit menyusui.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat akademis adalah memberi informasi kepada pembaca mengenai efek
galactogogum kombinasi daun katuk dan domperidon dan diharapkan dapat
diterapkan di masyarakat.
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1
Kerangka Pemikiran
Selama kehamilan, payudara wanita mulai berkembang karena pengaruh
hormon estrogen yang meninggi, dan progesteron serta hormon-hormon dari
plasenta yang sedang berkembang. Proliferasi dan perkembangan
alveoli
untuk
menghasilkan air susu disebabkan oleh progesteron. Laktasi dimulai dengan
kelahiran dan pelepasan plasenta yang segera diikuti oleh penurunan hormon
estrogen serta progesteron sampai tingkat dapat dilepaskan dan diaktifkannya
prolaktin.
Glandula mammae
dapat dinilai telah berfungsi penuh jika telah
mampu menyusukan bayi.
Produksi air susu pada manusia merupakan proses yang melibatkan keadaan
fisik, psikologi, dan hormon. Hormon yang terpenting adalah prolaktin dan
oksitosin, juga ada beberapa hormon sistemik pendukung lain (estrogen,
progesteron, oksitosin, hormon pertumbuhan, glukokortikoid, dan insulin).
Perubahan hormon-hormon ini mengaktivasi kelenjar sekretori (laktogenesis II)
sel epitel sekretori yang disebut
lactocytes
.
Prolaktin juga berperan dalam sistem
feedback negative
, yang mana dopamin
sebagai inhibitor. Karena itu ketika konsentrasi dopamin menurun, maka sekresi
prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior meningkat dan kemudian secara
keseluruhan meningkatkan sekresi air susu (
The Academy of Breastfeeding
Medicine Protocol Committee
, 2011).
Domperidon merupakan antagonis dopaminergik perifer yang memblok
reseptor dopamin pada gastrointestinal. Pada penelitian sebelumnya, dosis
domperidon 30-60 mg/ hari dapat meningkatkan ekspresi gen prolaktin (Wan,
2008).
Daun katuk (
S
.
androgynus)
merupakan tanaman herbal yang banyak
digunakan di Indonesia. Salah satu komponen dalam daun katuk adalah
papaverin. Papaverin memiliki fungsi dalam menghambat PDE10A, sehingga
meningkatkan fosforilasi
cAMP-dependent
dengan mengaktifkan sinyal cAMP /
PKA yang mengarah ke penghambatan reseptor D2 dopamin. Penghambatan
reseptor dopamin ini kemudian dapat merangsang pelepasan prolaktin. Nutrisi
daun
S.androgynus
juga dapat meningkatkan produksi susu dengan meningkatkan
metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa (Soka, S., Wiludjaja, J. & Marcella,
2011).
Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran
mengenai kombinasi pemberian domperidon dan ekstrak daun katuk terhadap
peningkatan jumlah
alveoli
kelenjar
mammae
mencit menyusui.
1.5.2
Hipotesis Penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus
(L.) Merr.) –
domperidon meningkatkan jumlah alveoli mammae mencit menyusui.
5.2 Saran
o
Penelitian lebih lanjut pada hewan coba lain tentang dosis efektif, dosis
toksik, dan efek samping pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus
androgynus (L.) Merr.) dan domperidon.
o
Penelitian dilanjutkan hingga tahap uji klinik untuk mengetahui dosis
efektif untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui tanpa efek
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Judith Faustina
NRP
: 1110102
Tempat, Tanggal Lahir
: Bandung, 19 Oktober 1993
Agama
: Katolik
Alamat
: Jl. H. Kurdi Timur III No. 49, Bandung.
Riwayat Pendidikan
:
1998-1999
TKK Bina Bakti, Bandung
1999-2005
SDK Bina Bakti, Bandung
2005-2008
SMP Santa Angela, Bandung
2008-2011
SMA Santa Angela, Bandung
2011-Sekarang
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK DAUN KATUK (
Sauropus
androgynus
(L.)
Merr
) DAN DOMPERIDON TERHADAP
PERKEMBANGAN ALVEOLI MENCIT MENYUSUI
TAHUN 2014
COMBINED EFFECT OF SWEET LEAVES
(Sauropus androgynus (L.)
Merr
.
)
EXTRACT AND DOMPERIDONE TOWARD THE DEVELOPMENT
OF ALVEOLI IN MAMMARY GLANDS OF LACTATING MICE
(2014)
Lusiana Darsono
1, Khie Khiong
2, Judith Faustina
3 1Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
2Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri
MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Latar Belakang ASI diproduksi di alveoli kelenjar mammae dan merupakan satu-satunya sumber nutrisi alami yang penting bagi bayi yang baru lahir. Sebuah survei di Indonesia menunjukkan bahwa 38% ibu menyusui kesulitan memproduksi ASI. Penggunaan daun katuk dan domperidon telah dilaporkan dapat meningkatkan produksi ASI.
Tujuan Menilai pengaruh daun katuk dan domperidon terhadap perkembangan mammae mencit menyusui.
Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) komparatif terhadap 30 ekor mencit betina yang sudah pernah melahirkan, dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok KN (Kontrol Negatif) diberi aquadest, kelompok KP (Kontrol Positif) diberi Moloco, kelompok K1 (Katuk dosis I) diberi ekstrak daun katuk dosis I, kelompok KII (Katuk Dosis II) diberi ekstrak daun katuk dosis II, dan kelompok KD (Kombinasi Katuk – Domperidon) diberi kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon selama 12 hari. Data pengamatan berupa jumlah alveoli mammae mencit menyusui dianalisis dengan ANAVA, dilanjutkan dengan Uji LSD.
Hasil Terdapat perbedaan yang signifikan antara KN dengan KP, KI, dan KD; KP dengan KII; KI dengan KII (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara KN dengan KII (p>0,05).
Simpulan : Pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) dan domperidon meningkatkan jumlah alveoli mammae mencit menyusui.
Kata kunci: Sauropus androgynus, domperidon, alveoli, mammae
ABSTRACT
Background Breast milk is the only natural food for newborn babies and produced in mammary alveolies. A survey in Indonesia shows that 38% of mothers have some difficulties in producing breast milk. Sweet leaves and domperidone have been reported to increase breast milk production.
Aim To evaluate the effect of combination of katuk leaves extract and domperidone toward the development of alveoli in mammary glands of lactating mice.
was given the combination of katuk leaves extract and domperidone. All groups are treated for 12 days. Post-treatment data, the number of alveoli in mammary glands of lactating mice, were analyzed with ANOVA and post-hoc LSD test.
Result There were significant differences between KN and KP, KI, KD groups; KP and KII groups; KI and KII groups (p<0,05). There was no significant difference between KN and KII groups (p>0.05).
Conclusion The combination of sweet leaves (Sauropus androgynus (L.) Merr.) extract and domperidone increases the number of alveoli in mammary glands of lactating mice.
Keywords : Sauropus androgynus, domperidone, alveoli, mammae
PENDAHULUAN
ASI merupakan satu-satunya sumber nutrisi alamiah utama bagi bayi yang baru lahir, terutama sampai usia 6 bulan. Menurut Schmidt (1971) air susu merupakan cairan biologis yang dihasilkan oleh kelenjar mammae yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang penting bagi pertumbuhan anak selama periode menyusui. Manfaat menyusui pada kesehatan bayi terutama dalam hal pencegahan beberapa penyakit.
Sebuah survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan ASI karena kurangnya ASI itu sendiri. Kesulitan produksi susu disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor psikologi ibu dan gizi.
Penggunaan ramuan tradisional telah dikenal sejak dahulu kala oleh masyarakat Indonesia. Penggunaan ramuan tradisional telah semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman, di samping untuk kesehatan, pengobatan, dan kecantikan, terdapat juga ramuan tradisional yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu, contohnya adalah daun katuk (Sauropus androgynus). Katuk adalah tanaman semak yang termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae. Telah dilaporkan bahwa ekstrak daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI ibu sampai dengan 50,47% tanpa mengurangi kualitasnya8.
Selain tanaman herbal, sebuah penelitian menjelaskan bahwa obat-obatan yang dapat digunakan untuk menambah produksi ASI adalah domperidon dan metoklorpramid. Kedua obat golongan anti emetik tersebut merupakan antagonis dopaminergik dan berperan dalam meningkatkan produksi air susu dengan cara peningkatan kadar hormon prolaktin9.
Air susu diproduksi di alveoli kelenjar
mammae, yang berkembang untuk laktasi selama masa kehamilan. Perkembangan
alveoli mammae tersebut dipengaruhi oleh perubahan hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan lain-lain, di mana yang terpenting adalah prolaktin dan oksitosin. Peningkatan kadar hormon prolaktin dapat menginisiasi dan menambah sintesis air susu.
Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk meneliti pemberian kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon terhadap peningkatan jumlah
alveoli kelenjar mammae mencit menyusui.
BAHAN DAN CARA
Hewan uji yang digunakan adalah mencit betina berumur 8 minggu yang baru melahirkan yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok kontrol negatif diberikan akuades, kelompok kontrol positif dberikan moloco, kelompok daun katuk 1 diperikan ekstrak daun katuk 173,6 mg/kgBB/hari, kelompok daun katuk 2 diberi ekstrak daun katuk 868 mg/kgBB/hari, dan kelompok kombinasi daun katuk dan domperidon diberi ekstrak daun katuk 1 dan domperidon 0,078 mg/hari dari hari 1-12 postpartum. Semua perlakuan diberikan secara oral dengan menggunakan sonde lambung. Setelah hsri ke-12, kelenjar mammae mencit dibedah dan dibuat preparat histopatologi, lalu diamati jumlah alveolinya di bawah mikroskop.
ANALISIS DATA
signifikan. Jika didapat hasil signifikan (minimal ada sepasang perlakuan yang berbeda), maka dilanjutkan dengan LSD. Dengan menggunakan LSD (Least Significant Difference), hasil akan dibandingkan dengan tabel LSD 5%. Bila selisih absolut antara dua macam perlakuan ≥ tabel LSD 5%, maka disebut signifikan. Bila selisih absolut antara dua macam perlakuan < tabel LSD 5%, maka disebut nonsignifikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1. Jumlah alveoli mammae
mencit setelah perlakuan.
Kelompok Rerata Jumlah Alveoli ± Simpangan Baku
Kontrol Negatif 188,67 ± 37,495
Kontrol Positif 236,00 ± 35,811
Daun Katuk 1 234,67 ± 15,345
Daun Katuk 2 194,83 ± 22,302
Kombinasi 233,50 ± 46,220
Tabel 4.2. Uji ANAVA satu arah.
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Betwee n Groups
13428,46
7 4 3357,117 3,020 0,037
Within Groups
27787,00
0 25 1111,480
Total 41215,46 7 29
Tabel 4.3. Hasil multiple comparisons
untuk LSD
Kelompok I II III IV V
I * * NS *
II NS * NS
III * NS
IV NS
V
Kelompok I : Kontrol negatif Kelompok II :Kontrol positif Kelompok III :Daun katuk I Kelompok IV :Daun katuk II
Kelompok V :Kombinasi daun katuk-domperidon
NS : Tidak bermakna (p > 0,05) * : Bermakna (0.05 > p > 0,01) ** : Sangat bermakna (p < 0,01)
Hasil post-hoc test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif, daun katuk I, dan kombinasi daun katuk-domperidon. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif dengan daun katuk II. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol positif dengan daun katuk I. Daun katuk I juga berbeda secara signifikan dengan daun katuk II.
Berdasarkan rerata jumlah alveoli mammae, tampak bahwa perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan jumlah
alveoli mammae adalah kontrol positif dengan rerata jumlah alveoli sebanyak 236 ± 35,811 diikuti oleh daun katuk I sebanyak 234,67 ± 15,345 dan kombinasi daun katuk-domperidon sebanyak 233,50 ± 46,220.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kontrol positif Moloco merupakan perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan jumlah alveoli
mammae pada mencit. Moloco merupakan kombinasi antara ekstrak plasenta dan sianokobalamin (vitamin B12). Ekstrak plasenta mengandung berbagai molekul bioaktif dan dapat meningkatkan produksi ASI karena adanya hormon human placental lactogen. Human placental lactogen dapat membantu meningkatkan produksi ASI, membantu perkembangan kelenjar mammae pada akhir kehamilan, dan mendukung perkembangan janin.
Pemberian daun katuk juga membantu meningkatkan jumlah alveoli mammae
mengkode prolaktin serta oksitosin secara signifikan dalam otak tikus BALB/C. Proses ini terkait dengan konsentrasi papaverin dalam ekstrak daun katuk,
dimana papaverin yang bekerja sebagai vasodilator dapat membantu meningkatkan aliran darah sehingga sirkulasi oksitosin meningkat. Pemberian ekstrak daun katuk dalam dosis tinggi kurang efektif dibandingkan dosis rendah karena adanya mekanisme feedback pendek antara prolaktin dan dopamin dalam sistem hipotalamus-hipofisis. Sekresi dopamin, sebagai inhibitor bagi sekresi prolaktin, akan meningkat saat konsentrasi prolaktin yang bersirkulasi dalam darah tinggi. Dengan demikian, pemberian daun katuk dalam dosis tinggi menyebabkan peningkatan sekresi prolaktin dalam jumlah besar, sehingga mekanisme feedback
meningkatkan sekresi dopamin dan menginhibisi sekresi prolaktin lebih lanjut 8 .Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian dosis daun katuk II menghasilkan peningkatan jumlah alveoli mammae yang lebih kecil dibandingkan daun katuk I.
Pemberian kombinasi daun katuk-domperidon kurang efektif dibandingkan pemberian daun katuk secara tunggal. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya interaksi antagonis antara daun katuk dengan domperidon.
SIMPULAN
Pemberian kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) – domperidon meningkatkan jumlah alveoli mammae mencit menyusui.
DAFTAR PUSTAKA
1. Amir LH, Pirotta MV, Raval M., 2011. "Breastfeeding—evidence based guidelines for the use of medicines".
Aust Fam Physician 40 (9): 684–90. PMID 21894275. (2013, July 28). Retrieved January 2014, from Lactation & Breastfeeding Online Clinic:
http://breastfeedingindonesia.wordpres s.com/2013/07/28/fisiologi-laktasi-dan-menyusui/
2. Betzold, C. M., 2010. Galactagogues.
Journal of Midwifery and Women’s Health, 49(2), pp. 151-154.
3. Brogden, R. N., Carmine, A. A., Heel, R. C., Speight, T. M., Avery, G.S., 1982. Domperidone. Drugs, 24(5), pp. 360-400.
4. Globinmed, 2011. Sauropus Androgynus. [Online] Available at: http://www.globinmed.com/index.php ?option=com_content&view=article&i
d=85262:sauropus-androgynus&catid=721:s [Accessed 7 August 2014].
5. Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.
6. Permana, Dhani, 2008. Studi Histopatologi Pengaruh Pemberian Daun Torbangun (Coleus amboinicus
Lour) Terhadap Produksi Susu Kelenjar Mammae Mencit (Mus musculus).
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ha ndle/123456789/3317/B08dpe.pdf?seq uence=4
7. Smith, H. S., Cox, L. R. & Smith, B. R., 2012. Dopamine receptor antagonists. Annals of Palliative Medicine, 1(2).
8. Soka, S., Wiludjaja, J. & Marcella, 2011. The Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating BALB/C Mice Supplemented with Mature Sauropus androgynus Leaf Extracts.
International Conference on Food Engineering and Biotechnology,
Volume 9, pp. 291-295.
9. The Academy of Breastfeeding Medicine, 2011. ABM Protocol #9: Use of galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply.
[Online]
Available at:
http://www.bfmed.org/Media/Files/Pro
DAFTAR PUSTAKA
Amir LH, Pirotta MV, Raval M., 2011. "Breastfeeding—evidence based
guidelines for the use of medicines".
Aust Fam Physician 40 (9): 684–90.
PMID 21894275. (2013, July 28). Retrieved January 2014, from Lactation
&
Breastfeeding
Online
Clinic:
http://breastfeedingindonesia.wordpress.com/2013/07/28/fisiologi-laktasi-dan-menyusui/
Blackburn, S. T., 2013.
Maternal, Fetal, & Neonatal Physiology4: Maternal,
Fetal, & Neonatal Physiology (4 ed.). Maryland: Elsevier Saunders. (2013).
Indonesia Demographic And Health Survey 2012.
Betzold, C. M., 2010. Galactagogues. Journal of Midwifery and Women’s Health,
49(2), pp. 151-154.
Brogden, R. N., Carmine, A. A., Heel, R. C., Speight, T. M., Avery, G.S., 1982.
Domperidone. Drugs, 24(5), pp. 360-400.
Globinmed,
2011.
Sauropus
Androgynus.
[Online]
Available
at:
http://www.globinmed.com/index.php?option=com_content&view=article&
id=85262:sauropus-androgynus&catid=721:s [Accessed 7 August 2014].
Hall, J. E., 2010.
Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology.
12th ed.
Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.
Kent, J. C. et al., 2006. Volume and Frequency of Breastfeedings and Fat Content
of Breast Milk Throughout the Day. Pediatrics, 117(3), pp. e387-e395.
Mescher, A. L., 2013.
Junqueira's Basic Histology.
13th ed. New York(NY):
McGraw-Hill.
Moore, K. L., Aqur, A. M. & Dalley, A. F., 2013. Clinically Oriented Anatomy.
7th ed. Philadelphia(PA): Lippincott Williams and Wilkins.
Neville, M. C., 1998. MILK SECRETION: AN OVERVIEW. [Online] Available at:
http://mammary.nih.gov/reviews/lactation/Neville001/ [Accessed 7 August
Padmavathi, P. & Rao, M. P., 1990. Nutritive value of Sauropus androgynus
leaves. Plant Foods for Human Nutrition, 40(2), pp. 107-113.
Permana, Dhani, 2008.
Studi Histopatologi Pengaruh Pemberian Daun
Torbangun (Coleus amboinicus
Lour) Terhadap Produksi Susu Kelenjar
Mammae
Mencit
(Mus
musculus).
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/3317/B08dpe.pdf?se
quence=4
Riggio, E., Quattrone, P. & Nava, M., 2000. Anatomical study of the breast
superficial fascial system: the inframammary fold unit. European Journal of
Plastic Surgery, 23(6), pp. 310-315.
Sadler, T. W., 2010. Langman's Medical Embryology. 11th ed. Philadelphia, PA:
Lippincott Williams & Wilkins.
Seltzer, V., 1994. The Breast: Embryology, Development, and Anatomy. Clinical
Obstetrics & Gynecology, 37(4), pp. 879-880.
Selvi, S. & Bashker, A., 2012. Phytochemical Analysis and GC-MS profiling in
the leaves of Sauropus androgynus (l) MERR.
International Journal of
Drug Development and Research, 4(1), pp. 162-167.
Sherwood, L., 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Belmont:
Thomson Brooks/Cole.
Smith, H. S., Cox, L. R. & Smith, B. R., 2012. Dopamine receptor antagonists.
Annals of Palliative Medicine, 1(2).
Soka, S., Wiludjaja, J. & Marcella, 2011. The Expression of Prolactin and
Oxytocin Genes in Lactating BALB/C Mice Supplemented with Mature
Sauropus androgynus Leaf Extracts.
International Conference on Food
Engineering and Biotechnology, Volume 9, pp. 291-295.
Standring, S., 2008. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis for Clinical Practice.
40th ed. London: Elsevier Churchill-Livingstone.
The Academy of Breastfeeding Medicine, 2011.
ABM Protocol #9: Use of
galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply.
[Online]
http://www.bfmed.org/Media/Files/Protocols/Protocol%209%20-%20English%201st%20Rev.%20Jan%202011.pdf [Accessed 7 August
2014].
Vio, F., Salazar, G. & Infante, C., 1991. Smoking during pregnancy and lactation
and its effects on breast-milk volume.
American Journal of Clinical
Nutrition, 54(6), pp. 1011-1016.
Wagner, C. L., 2012. Counseling the Breastfeeding Mother. [Online] Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/979458-overview#aw2aab6b5
[Accessed 7 August 2014].
Wei, L. S., Wee, W., Siong, J. Y. F. & Syamsumir, D. F., 2011. Characterization
of
antimicrobial,
antioxidant,anticancer
properties
and
chemical
composition of Sauropus androgynus. Acta Medica Lituanica, 18(1), pp.
12-16.