PENERAPAN
SAIIKSI PIDAIIA TERIIADAP
PBLAI\GGARAN HAK CIPTA
LAGU DTHUBUNGKAN DENGAN
KE
SADARAN
HUKUM MASYARAKAT
(Studi
Kasus
di pengadilan
Negeri
padang)
TESIS
Oleh:
DIIEI{Y
WATTYUDI{I
07211007PROGRAM PASCASARJANA
TIIIIVERSITAS
A]\I
PADANG
2009
ffmus
{8*LgK
UF
T
f;3#flq.#'EJ*TE"{<AEN
uhtlv*r?strjr
s
e$esLA
$
TS'1Y6GSL r,
t/:
K -d2
PENERAPAN SANKSI
PIDANA TERHADAP PELANGGARAN
HAK
CIPTA LAGU DIHUBUNGKAN DENGAN KESADARAN HUKUM
MASYARAKAT
Oleh : Dheny Wahyudhi
(Di bawah bimbingan : Dr. rsmansyah, sH.
MH
dan yoserwan, sH. MH.LLNI)
ABSTRAK
Hak
cipta
merupakan suatu
hak
yang
terbit
karena
daya
kreativitasseseorang di dalam menciptakan suatu
ilmu,
sastra dan seni yang mana hasil karyatersebut mempunyai
nilai
yang
sangattinggi,
pelanggaran atas suatuhak
cipta sangat merugikan setiap pencipta sehingga mempengaruhi gairah dan kreativitasorang
untuk
mencipta,hal
ini
seringkali
dimanfaatkanoleh pihak
yang
tidakbertanggung
jawab
dan
tidak
menghargaihasil
karya orang
lain,
hanya untuk mencari keuntunganpribadi
dengan cara yang mudah seperti halnya pelanggaran terhadaphak cipta
lagu,untuk
itu
perlu
dilihat
bagaimanakahpenerap* .unkri
pidana terhadap
pelanggaranhak
cipta lagu
dihubungkan dengan
kesadaranhukum
masyarakat.
Sehubungan
dengan
hal
di
atas
terdapat
beberapa permasalahanyang
merupakan pembahasanpokok
dalam tesis
ini
yaitu
:
(1) Mengapakah masyarakatlpelanggar berani melakukan pelanggaran hak cipta lagu?(2)
Bagaimanakah penerapan sanksi pidana terhadap pelanggaran hakcipta
lagudi
pengadilan Negeri Padang? (3) Bagaimanakah upaya-upaya pihak terkait untukmeningkatkan kesadaran
hukum
masyarakat?
Dalam
penelitian
ini,
jenis
penelitian yang penulis
gunakan adalah
penelitian hukum
sosiologis
Vut"i
penelitian
yang dilakukan
dengan cara memperoleh data langsungdi
iapangan.Dalam pengumpulan data penulis mempelajari
literatur
yang ada yangbertaitan
dengan masalah yangditeliti
serta melaksanakanwawancuri
d"ttg*
narasumberyang berkaitan
dengan masalahyang
diteliti.
Bahanyang diperoleh
dari
dataprimer diolah
kemudian dibandingkan dengan data sekunder, setelahdiolah
dandianalisis dengan menggunakan
teori-teori
yang dipakailalu
diambil
kesimpulandan digambarkan seca-ra
deskriptif
dalam bentuk uraiankualitatif. Dari
peneiitianyang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Adapun faktor yang rnendorong
terjadinya pelanggaran dibidang hak cipta
yaitu :
(a)faktor
sulitnya ekonomi @jsulitnya
mendapatkanpekerjaan
(c)
modal yang
dibutuhkan
untuk
membukausaha
VCD
bajakan tidak besar (d) keuntungan yang di dapatjuga
besar (e) jarangterjaring razia
(f)
kondisi sosial budaya
masyarakat
(g)
kesadar*
h.rkr-masyarakat
dan
(h)
faktor
teknologi
(2)
penerapansanksi
pidana
terhadap pelanggaranhak cipta lagu
di
pengadilan
negeri
padang
:
hakim
dalammemberikan sanksi
terhadappelaku
pelanggaranhak cipta lagu
berdasarkanundang-undang
hak
cipta danjuga
memperhatikan perbuatan dari pelaku, akibatyang ditimbulkan dan
faktor intern dari hakim. (3)
upaya-upayapihak
terkaityaitu (a)
Poltabes, dengan melakukanruzia rutin
dua
kali
setahun,(b)
ppNS melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenaihak cipta
lagu,
(c)
ASIRI
bekerjasama
dengan
pihak
kepolisian melakukan
razia
terhadap
pelakupelanggaran
hak
cipta lagu.
(d)
Produseryaitu
dengan mengeluarkan paketekonomis dalam kemasan kertas.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hak
cipta
merupakan suatuhak
yang
terbit
karena daya kreativitasseseorang
di
dalam menciptakan suatu karyadi
bidangilmu,
sastra, dan seniyang mana hasil karya tersebut bernilai sangat
tinggi.
Apabila hasil karya ciptatersebut
dijadikan
sebagai salah satuhal
yangbernilai
ekonomis, maka karyacipta tersebut akan menghasilkan kekayaan materi yang
tak
terhingga.Untuk
menghasilkan sebuah karya, pencipta telah mengeluarkan
pikiran
orisinilnya
agar
dapat
pula
dinikmati orang
lain.
Dalam
prosesnya,pencipta juga
membutuhkan
pemikiran
dan mengeluarkan tenaga yangtidak
sedikit.
Olehkarenanya, apabila
hasil
karya merekatidak
dihargai
dan
dapatditiru
setiapsaat
oleh siapa saja
ini
dapat
menghambatkreativitas penciptaan,
yangberbuntut dapat mematikan daya kreasi anak-anak bangsa.
Kondisi
ini
seringkali
dimanfaatkanoleh
pihak-pihak tertentu
yangtidak
bertanggungjawab
dantidak
menghargai hasil karya oranglain,
hanyauntuk
mencari keuntunganpribadi. Akibatnya
penciptadirugikan,
yang padaakhirnya
mempengaruhi
gairah
dan
kreativitas orang
untuk
mencipta.Timbulnya
pelanggaranhak
cipta
tersebut
disebabkankarena
rendahnyapemahaman masyarakat akan
arti
danfungsi hak cipta
dan keinginan untukmemperoleh keuntungan dagang
dengan cara
yang mudah, tentunya
halbagi pencipta dan mengurangi minat seseorang
di
dalam membuat suatu hasilkarya cipta.
Kebutuhan
untuk
mengakui, melindungi dan memberi
penghargaanterhadap pengarang, artis, pencipta perangkat
lunak
(sofware) dan ciptaanlain
serta akses atas
hasil
karya
mereka
demi
kepentingan
manusia
mulai
dirasakan
di
Indonesia.Dalam
hubungankepemilikan
terhadapHak
Cipta,hukum
menjamin penciptauntuk
menguasai danmenikmati
secaraekslusif
hasil
karyanya
itu
dan
penghatgaan terhadaphasil kreasi
dari
pekerjaanmanusia
yang memakai
kemampuan intelektualnya,
maka
pribadi
yalg
menghasilkannya mendapatkan kepemilikannya berupa
hak
milik
dantidak
seorangpun bisa mempunyai hak atas apa yang dihasilkannya.I
Hal
ini
menunjukkan bahwa perlindunganhukum
adalah merupakankepentingan
pemilik
hak cipta baik secaraindividu
maupun kelompok sebagaisubjek
hak.
untuk
membatasi penonjolan kepentingan
individu,
hukummemberi
jaminan tetap
terpeliharanya kepentingan masyarakat,jaminan ini
tercermin dalam
sistim
Hak
KekayaanIntelektual
yang berkembang denganmenyeimbangkan arfiara
dua
kepentingan
yaitu
pemilik
hak
cipta
dankebutuhan masyarakat
umrr-.t
Seiring
dengan kemajuanyang
dialami
masyarakatdalam
berbagaibidang,
bertambahjuga
peraturan-peraturanhukum.
penambahan aturanhukum
itu
tidak
dapat
dicegah karena
masyarakat
berharap
dengan1
ldi
Sulistiyono, Eksistensi & Penyelesaian Sengketa HaKI. Lpp UNS dan UNS press. Surakarta, 2007, hlm.
ll.
2
Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, P.T. Alumni, Bandung,
bertambahnya peraturan tersebut, kehidupan dan keamanan bertambah baik
walaupun mungkin
jumlah
pelanggaranterhadap
peraturan-peraturanitu
bertambah
di
antaranya pelanggaran terhadap hak cipta.3Munculnya tindak
pidana
hak
cipta
dengan berbagai
bentuk
danjenisnya
adalah
sikap yang tidak
menghargaihasil karya
orang
lain
danmemanfaatkan
hasil
ciptaan yang telahdilindungi
oleh Undang-Undang Hakcipta
hanyauntuk
mencari keuntunganpribadi.
Berbagai ketentuanUndang-undang Hak
cipta
yang telah diterbitkandi
Indonesia yaitu; Undang-UndangNomor
6
Tahun
1982; undang-undang
Nomor
7
Tahun
19g7,
Undang-undang
Nomor
12Tahun
1997 dan terakhirdiganti
dengan Undang-undangNomor
19 Tahun 2002Tentang Hak Cipta.Lahirnya
undang-undang
Hak cipta Nomor
Lg
rahun
2002menunjukkan upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum yang
memadai, meskipun pada
prinsipnya hak cipta
dilindungi
sejak suatu karyacipta dilahirkan. Dalam undang-Undang
Hak
cipta
ditentukan bahwa semuabentuk ciptaan dalam bidang
ilmu
pengetahuan, seni dan sastra termasukdi
dalamnya
lagu
ataumusik
dengan atau tanpa teks, merupakan ciptaan yangdilindungi
serta berlaku selama si pemegang hak ciptahidup,
sampai dengan50 (lima puluh)
tahun
setelahmeninggal
dunia.aNamun demikian
realitasmenunjukkan bahwa keberadaan undang-undang Hak
cipta
tidak
sepenuhnyadapat
memberikan perlindungan
hukum
terhadap
pencipta,
karenapelanggaran
hak cipta terus
sajaterjadi
bahkan sudah memprihatinkan dan'
Hassan Shadily, Sosiologi {Jntuk Masyarakat Indonesi4 Pembangunan, Jakarta, 195g,htm.273.
a LihatPasal
dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat pada umumnya dan penga.rang
khususnya.
Hak
cipta
memberikan perlindungan
bagi karya
asli dari
seorangpencipta, salah satu ciptaan yang
dilindungi
adalah hasil karya cipta lagu yangmerupakan
hasil karya
asli
pencipta sebagai pemegang
hak
cipta.Perlindungan
ini
diberikan sejak lagu tersebut dituangkan dalam bentuk nyatabaik
berupa
lirik,
syair, nada (komposisi musik) dan produk
rekaman.sPerlindungan
diperlukan'nfuk
mencegah peniruan dan penyebarluasan tanpahak oleh pihak
lain
dan memberikan perlindungan bagi pencipta dari berbagaibentuk pelanggaran. Perlindungan terhadap hak cipta dapat diberikan dengan
adanya
hak
moral (moral rights)
dan
hak
ekonomi
(economicrights). Hak
moral yaitu hak-hak yang melindungi kepentingan
pribadi
si pencipta dan hakekonomi diartikan
sebagai
hak
yang
dipunyai
oleh
si
pencipta
untukmendapatkan manfaat ekonomi. 6
Pelanggaran terhadap hak
cipta
dapatberupa perbuatan seseorang yangtarrpa
izin
da.ipemilik
atau pemegang hak yang sah melakukan perbanyakanatau penggandaan, dan pengumuman sesuatu yang
dilindungi oleh hak
ciptaatau
barang
hasil
pelanggaranhak
cipta. Seiring
dengan
perkembanganteknologi,
semakin
memudalrkanorang
melakukan
pelanggaran terhadapproduk rekaman yang sangat
mirip
dengan aslinya. pelanggaran terhadap hakcipta lagu
ini
banyak dilakukan terhadap produk rekaman yang berupa kaset,t Lihat
Pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta No. l9 Tahun 2002
'
Muhamad Djumhana dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelehual (sejarah, Teori dancD
(CompactDisc),
selanjutnya disebutcD
danycD
(video
compact Disc),selanj utnya disebut
VCD.
upaya
untuk
melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatanbidang
hak cipta
dapatdilakukan
melalui
sanksi
pidana,Tyang
diharapkandapat mengurangi terjadinya pelanggaran hak cipta, tetapi kenyataannya
tidak
demikian.
Dari
pengamatanpenulis
pelanggaran terhadaphak cipta
laguproduk rekaman yang berupa kaset
cD
danvcD
di
Indonesia kian marak sajadari
tahunke
tahun.Hal
ini
dapatkita
rihat
khususnyauntuk
Kota
padang,pelanggaran hak cipta lagu masih saja terjadi.
Penggunaan
sanksi pidana dalam
undang-undanghak cipta
dalammengatur
masyarakat
(lewat
perundang-undangan)
pada
hakekatnyamerupakan bagian dari suatu langkah kebijakan (poticy).8 Mengingat berbagai
keterbatasan dan kelemahan
hukum pidana,
sepertihalnya
undang-UndangHak cipta
yang mencantumkan ancaman pidana yang berbunyi barangsiapadengan sengaja
atau tanpa
hak
merakukan perbuatan mengumumkan
ataumemperbanyak suatu ciptaan atau menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar
pertunjukan,
yang dilindungi
Hak
cipta
dikategorikan
sebagai perbuatanpidana dan ancaman dengan hukuman pidana penjara
paling singkat
I
(satu)
bulan
danlatau dendapaling
sedikitRp.
1.000.000.00,- (satujuta
rupiah) ataupidana penjara paling lamaT (tujuh) tahun dan/ataudenda paling banyak
Rp. 5
miliar
PasalT2 ayat (1) undang-Undang Hakcipta
No.
19 Tahun 2002.7
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum pidana dalam ;1 en a n ggu I an gan Kej a h at an Kencana, Jakarta, 2007, hlm. 7 7 .
Dalam undang-undang
hak cipta
yang memuat ancaman pidana yangcukup
berat bahkantindak
pidanahak cipta
merupakandelik
biasa,hal ini
berarti bahwa aparat penegak hukum bisa segera bertindak terhadap pelanggar
hak cipta
tanpa
didahului
adanya pengaduandari
si
korban
kepada parapelanggar yang
terbukti
menjual atau mengedarkanproduk
baiakan tersebut.Di
lain pihak
masyarakatsendiri
sebagai konsumen merasatidak
bersalahdengan membeli
produk hasil
bajakan,tetapi
seringkali merasa diuntungkandengan sangat murahnya harga kaset
CD
dan
VCD hasil
bajakan tersebut.Pembinaan
hukum
harus mampu mengarahkan dan menampungkebutuhan-kebutuhan
hukum
sesuai dengan kesadaranhukum rakyat
yang berkembangkearah modernisasi menurut
tingkat
kemajuan pembangunan disegala bidangsehingga tercapai ketertiban dan kepastian hukum.e
usaha yang dilakukan
oleh
pemerintah Indonesia
dalam
rangkaperlindungan terhadap
karya cipta
ini
belum
menunjukkan
hasil
yangmaksimal,
Pelanggaranhak
cipta
terjadi
hampir
meratadi
seluruhwilayah
Indonesia terutama
di
daerah perkotaan, dimana
pusat
transaksi
dagangberlangsung.
Tidak
terkecuali
di
Kota
padang, dengan
sangat
mudahkonsumen memperoleh
vcD
lagu
bajakan hanya dengan hargaRp.
5000,-(lima
ribu
rupiah) per
vcD,
padahalharga
1
(satu)
vcD
yang
original
mencapai Rp. 25.000,- (dua puluh lima
ribu
rupiah). Keadaan demikian sangatmerugikan perusahaan rekaman dan pencipta lagu.
e Soerjono
Soekanto dan Mustafa Abdullah, Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Dengan keadaan ekonomi yang semakinsulit
membuat orang melakukanapa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti halnya pelanggaran
terhadap
hak cipta lagu dari hasil
penelitian
dapatdiketahui
mengapamasyarakat/pelanggar
berani melakukan
pelanggaranhak cipta
yaitu
:Karena faktor kesulitan ekonomi, Sulitnya mendapatkan pekerjaan,
Modal
yang dibutuhkan
untuk
membuka usahavcD
bajakanjuga tidak
banyak,keuntungan
yang
di
dapat denganmenjual
vcD
bajakanjuga
lumayanuntuk
memenuhi kebutuhanhidupnya,
serta sanksi sanksiyang
merekadapatkan juga tidak terlalu berat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran
terhadap
hak
cipta lagu
yaitu
:
Kondisi
sosial
budayamasyarakat, kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan faktor teknologi.
2.
Hakim
dalam mengadili tindak pidana
pelanggaran
hak cipta
yaituberdasarkan undang-undang hak cipta dan
juga
memperhatikan perbuatandari
pelaku,akibat yang ditimbulkan
danfaltor
intern dari
hakim
Dari
kasus
yang
penulis temukan
di
pengadilan
Negeri
padang
hakimmenjatuhkan sanksi
yang ringan
terhadapterdakwa yang telah
terbuktimelakukan pelanggaran terhadap
hak cipta lagu. Apabila
putusan hakimtersebut
di
hubungkan
dengan kesadaranhukum
masyarakat terhadappelanggaran
hak cipta lagu
terlihat
bahwa putusanhakim
tersebuttidak
begitu
berperanuntuk
meminimalisir terjadinya
pelanggaranhak
ciptalagu
karena pelanggaranhak cipta lagu masih
saja
terjadi dan
masihbanyak
PKL
yang menjual
vcD
bajakan
disekitar
pasar
Raya
KotaPadang.
3.
Upaya-upaya
pihak terkait
dalam
meningkatkan
kesadaran
hukummasyarakat terhadap
hak cipta lagu yaitu
:
upayayang dilakukan
olehPoltabes Padang
yaitu
denganmelakukan razia
rutin
dua
kali
dalamsetahun. PPNS sebagai
penyidik
khususdi
bidang hak cipta belumterlihat
upayanya karena terkendala berbagai
faktor.
Jaksa dalam tuntutan pidanaterhadap pelaku hak cipta terlalu ringan sehingga
tidak
membuat efekjera
kepada masyarakat. Produser
rekaman
upayanyadalam meminimalisir
terjadinya
pelanggaran
hak
cipta
yaitu
dengan mengeluarkan
paketekonomis serta menyertakan poster penyanyi.
B.
Saran1.
Faktor
kesadaranhukum
masyarakatmerupakan
bagian yang
sangatpenting dalam penegakan hukum khususnya
di
bidang hak cipta, untukitu
hendaknya pemerintah
lebih giat
lagi
melakukan
sosialisasi
kepadamasyarakat
terhadap undang-Undang
Hak
cipta
dengan
bekerjasamadengan Polisi, PPNS,
ASIRI
dan pihak terkait lainnya dengan mengadakanpenyuluhan
hukum
tentang
hak
cipta, dan
menanamkansikap
untukmenghargai dan menghormati
jerih
payahorang
lain,
sikap untuk tidak
membeli atau menyewa kaset
VCD
bajakan dan diharapakan kepadaPolisi
agar
lebih
gencarlagi
melakukanmzia terhadap
pelanggarhak
ciptaDAFTAR PUSTAKA
Adi
Sulistiyono,\IAT.
Eksistensi & Penyelesaian SengketoHaKI,
LPP UNS dan UNSPress, Surakarta.
Afrillyanna Purba dkk. 2005. TRrPs
-
wro
danHakum
HKI
Indonesia,Rineka Cipta, Bandung.
Ahmad Zen Purba,2005. Hak Kekayaan Intelektual pasco
Tklps,pr
Alumni,Bandung.
Andi
Hamzah, 1993. sistem Pidana dan Pemidanaanrndonesia,pr
pradnya Paramita, Jakarta.Bambang Sugono, 2007. Metodologi Penelition
Hukum,
Raja Grafindo persada,Jakarta.
Barda Nawawi
Arief,
2007. Masalah PenegakanHahum
dan KebijakanHukum
Pidanu dalam Penanggulangan Kejahatan, Kencana, J akafia.
Budi Agus Riswandi dan
M.
Syamsudin.2004. Hak KekayaanIntelektual
dan BudayaHukum,
Raja Wali Pers. Jakarta.Burhan Ashofa, 1996. Metode Penelitian
Hukum,
Rinekacipta,
Jakarta. Hassan Shadily, I 95 8.,sosiologi untak
Masy arakat Indonesia, pembangunan,Jakarta.
Jamalus dan Hamzah Busro,
lgglllggz.
pendidikan Kesenianr
(Masik),lJpT
Perpustakaan
IKIP
Padang.J.C.T. Simongkir dkk, Kamus
Huham,
Sinar Grafika, Jakarta.Komar Kantaatmadja,lgg3, Kesadaran
Hukum
Masyarakat TerhadapHukum
Waris, Alumni, Bandung.
M.
Soeharto, 1986, Belajur Membuat Lagu, pT. Gramedia, Bandung.Muchtar Kusumaatmadja,1976, Hukum, Masyarakat dan pembinaan
Hukum
Nasional, Bina Cipta, Bandung.
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern,pusataka Aman