• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA LAGU DIHUBUNGKAN DENGAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA LAGU DIHUBUNGKAN DENGAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN

SAIIKSI PIDAIIA TERIIADAP

PBLAI\GGARAN HAK CIPTA

LAGU DTHUBUNGKAN DENGAN

KE

SADARAN

HUKUM MASYARAKAT

(Studi

Kasus

di pengadilan

Negeri

padang)

TESIS

Oleh:

DIIEI{Y

WATTYUDI{I

07211007

PROGRAM PASCASARJANA

TIIIIVERSITAS

A]\I

PADANG

2009

ffmus

{8*LgK

UF

T

f;3#flq.#'EJ*TE"{<AEN

uhtlv*r?strjr

s

e

$esLA

$

TS'1Y6GSL r,

t/:

K -

d2

(2)

PENERAPAN SANKSI

PIDANA TERHADAP PELANGGARAN

HAK

CIPTA LAGU DIHUBUNGKAN DENGAN KESADARAN HUKUM

MASYARAKAT

Oleh : Dheny Wahyudhi

(Di bawah bimbingan : Dr. rsmansyah, sH.

MH

dan yoserwan, sH. MH.

LLNI)

ABSTRAK

Hak

cipta

merupakan suatu

hak

yang

terbit

karena

daya

kreativitas

seseorang di dalam menciptakan suatu

ilmu,

sastra dan seni yang mana hasil karya

tersebut mempunyai

nilai

yang

sangat

tinggi,

pelanggaran atas suatu

hak

cipta sangat merugikan setiap pencipta sehingga mempengaruhi gairah dan kreativitas

orang

untuk

mencipta,

hal

ini

seringkali

dimanfaatkan

oleh pihak

yang

tidak

bertanggung

jawab

dan

tidak

menghargai

hasil

karya orang

lain,

hanya untuk mencari keuntungan

pribadi

dengan cara yang mudah seperti halnya pelanggaran terhadap

hak cipta

lagu,

untuk

itu

perlu

dilihat

bagaimanakah

penerap* .unkri

pidana terhadap

pelanggaran

hak

cipta lagu

dihubungkan dengan

kesadaran

hukum

masyarakat.

Sehubungan

dengan

hal

di

atas

terdapat

beberapa permasalahan

yang

merupakan pembahasan

pokok

dalam tesis

ini

yaitu

:

(1) Mengapakah masyarakatlpelanggar berani melakukan pelanggaran hak cipta lagu?

(2)

Bagaimanakah penerapan sanksi pidana terhadap pelanggaran hak

cipta

lagu

di

pengadilan Negeri Padang? (3) Bagaimanakah upaya-upaya pihak terkait untuk

meningkatkan kesadaran

hukum

masyarakat?

Dalam

penelitian

ini,

jenis

penelitian yang penulis

gunakan adalah

penelitian hukum

sosiologis

Vut

"i

penelitian

yang dilakukan

dengan cara memperoleh data langsung

di

iapangan.

Dalam pengumpulan data penulis mempelajari

literatur

yang ada yang

bertaitan

dengan masalah yang

diteliti

serta melaksanakan

wawancuri

d"ttg*

narasumber

yang berkaitan

dengan masalah

yang

diteliti.

Bahan

yang diperoleh

dari

data

primer diolah

kemudian dibandingkan dengan data sekunder, setelah

diolah

dan

dianalisis dengan menggunakan

teori-teori

yang dipakai

lalu

diambil

kesimpulan

dan digambarkan seca-ra

deskriptif

dalam bentuk uraian

kualitatif. Dari

peneiitian

yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Adapun faktor yang rnendorong

terjadinya pelanggaran dibidang hak cipta

yaitu :

(a)

faktor

sulitnya ekonomi @j

sulitnya

mendapatkan

pekerjaan

(c)

modal yang

dibutuhkan

untuk

membuka

usaha

VCD

bajakan tidak besar (d) keuntungan yang di dapat

juga

besar (e) jarang

terjaring razia

(f)

kondisi sosial budaya

masyarakat

(g)

kesadar*

h.rk

r-masyarakat

dan

(h)

faktor

teknologi

(2)

penerapan

sanksi

pidana

terhadap pelanggaran

hak cipta lagu

di

pengadilan

negeri

padang

:

hakim

dalam

memberikan sanksi

terhadap

pelaku

pelanggaran

hak cipta lagu

berdasarkan

undang-undang

hak

cipta dan

juga

memperhatikan perbuatan dari pelaku, akibat

yang ditimbulkan dan

faktor intern dari hakim. (3)

upaya-upaya

pihak

terkait

yaitu (a)

Poltabes, dengan melakukan

ruzia rutin

dua

kali

setahun,

(b)

ppNS melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai

hak cipta

lagu,

(c)

ASIRI

bekerjasama

dengan

pihak

kepolisian melakukan

razia

terhadap

pelaku

pelanggaran

hak

cipta lagu.

(d)

Produser

yaitu

dengan mengeluarkan paket

ekonomis dalam kemasan kertas.

(3)

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Hak

cipta

merupakan suatu

hak

yang

terbit

karena daya kreativitas

seseorang

di

dalam menciptakan suatu karya

di

bidang

ilmu,

sastra, dan seni

yang mana hasil karya tersebut bernilai sangat

tinggi.

Apabila hasil karya cipta

tersebut

dijadikan

sebagai salah satu

hal

yang

bernilai

ekonomis, maka karya

cipta tersebut akan menghasilkan kekayaan materi yang

tak

terhingga.

Untuk

menghasilkan sebuah karya, pencipta telah mengeluarkan

pikiran

orisinilnya

agar

dapat

pula

dinikmati orang

lain.

Dalam

prosesnya,

pencipta juga

membutuhkan

pemikiran

dan mengeluarkan tenaga yang

tidak

sedikit.

Oleh

karenanya, apabila

hasil

karya mereka

tidak

dihargai

dan

dapat

ditiru

setiap

saat

oleh siapa saja

ini

dapat

menghambat

kreativitas penciptaan,

yang

berbuntut dapat mematikan daya kreasi anak-anak bangsa.

Kondisi

ini

seringkali

dimanfaatkan

oleh

pihak-pihak tertentu

yang

tidak

bertanggung

jawab

dan

tidak

menghargai hasil karya orang

lain,

hanya

untuk

mencari keuntungan

pribadi. Akibatnya

pencipta

dirugikan,

yang pada

akhirnya

mempengaruhi

gairah

dan

kreativitas orang

untuk

mencipta.

Timbulnya

pelanggaran

hak

cipta

tersebut

disebabkan

karena

rendahnya

pemahaman masyarakat akan

arti

dan

fungsi hak cipta

dan keinginan untuk

memperoleh keuntungan dagang

dengan cara

yang mudah, tentunya

hal
(4)

bagi pencipta dan mengurangi minat seseorang

di

dalam membuat suatu hasil

karya cipta.

Kebutuhan

untuk

mengakui, melindungi dan memberi

penghargaan

terhadap pengarang, artis, pencipta perangkat

lunak

(sofware) dan ciptaan

lain

serta akses atas

hasil

karya

mereka

demi

kepentingan

manusia

mulai

dirasakan

di

Indonesia.

Dalam

hubungan

kepemilikan

terhadap

Hak

Cipta,

hukum

menjamin pencipta

untuk

menguasai dan

menikmati

secara

ekslusif

hasil

karyanya

itu

dan

penghatgaan terhadap

hasil kreasi

dari

pekerjaan

manusia

yang memakai

kemampuan intelektualnya,

maka

pribadi

yalg

menghasilkannya mendapatkan kepemilikannya berupa

hak

milik

dan

tidak

seorangpun bisa mempunyai hak atas apa yang dihasilkannya.I

Hal

ini

menunjukkan bahwa perlindungan

hukum

adalah merupakan

kepentingan

pemilik

hak cipta baik secara

individu

maupun kelompok sebagai

subjek

hak.

untuk

membatasi penonjolan kepentingan

individu,

hukum

memberi

jaminan tetap

terpeliharanya kepentingan masyarakat,

jaminan ini

tercermin dalam

sistim

Hak

Kekayaan

Intelektual

yang berkembang dengan

menyeimbangkan arfiara

dua

kepentingan

yaitu

pemilik

hak

cipta

dan

kebutuhan masyarakat

umrr-.t

Seiring

dengan kemajuan

yang

dialami

masyarakat

dalam

berbagai

bidang,

bertambah

juga

peraturan-peraturan

hukum.

penambahan aturan

hukum

itu

tidak

dapat

dicegah karena

masyarakat

berharap

dengan

1

ldi

Sulistiyono, Eksistensi & Penyelesaian Sengketa HaKI. Lpp UNS dan UNS press. Surakarta, 2007, hlm.

ll.

2

Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, P.T. Alumni, Bandung,

(5)

bertambahnya peraturan tersebut, kehidupan dan keamanan bertambah baik

walaupun mungkin

jumlah

pelanggaran

terhadap

peraturan-peraturan

itu

bertambah

di

antaranya pelanggaran terhadap hak cipta.3

Munculnya tindak

pidana

hak

cipta

dengan berbagai

bentuk

dan

jenisnya

adalah

sikap yang tidak

menghargai

hasil karya

orang

lain

dan

memanfaatkan

hasil

ciptaan yang telah

dilindungi

oleh Undang-Undang Hak

cipta

hanya

untuk

mencari keuntungan

pribadi.

Berbagai ketentuan

Undang-undang Hak

cipta

yang telah diterbitkan

di

Indonesia yaitu; Undang-Undang

Nomor

6

Tahun

1982; undang-undang

Nomor

7

Tahun

19g7,

Undang-undang

Nomor

12

Tahun

1997 dan terakhir

diganti

dengan Undang-undang

Nomor

19 Tahun 2002Tentang Hak Cipta.

Lahirnya

undang-undang

Hak cipta Nomor

Lg

rahun

2002

menunjukkan upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum yang

memadai, meskipun pada

prinsipnya hak cipta

dilindungi

sejak suatu karya

cipta dilahirkan. Dalam undang-Undang

Hak

cipta

ditentukan bahwa semua

bentuk ciptaan dalam bidang

ilmu

pengetahuan, seni dan sastra termasuk

di

dalamnya

lagu

atau

musik

dengan atau tanpa teks, merupakan ciptaan yang

dilindungi

serta berlaku selama si pemegang hak cipta

hidup,

sampai dengan

50 (lima puluh)

tahun

setelah

meninggal

dunia.a

Namun demikian

realitas

menunjukkan bahwa keberadaan undang-undang Hak

cipta

tidak

sepenuhnya

dapat

memberikan perlindungan

hukum

terhadap

pencipta,

karena

pelanggaran

hak cipta terus

saja

terjadi

bahkan sudah memprihatinkan dan

'

Hassan Shadily, Sosiologi {Jntuk Masyarakat Indonesi4 Pembangunan, Jakarta, 195g,

htm.273.

a LihatPasal

(6)

dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat pada umumnya dan penga.rang

khususnya.

Hak

cipta

memberikan perlindungan

bagi karya

asli dari

seorang

pencipta, salah satu ciptaan yang

dilindungi

adalah hasil karya cipta lagu yang

merupakan

hasil karya

asli

pencipta sebagai pemegang

hak

cipta.

Perlindungan

ini

diberikan sejak lagu tersebut dituangkan dalam bentuk nyata

baik

berupa

lirik,

syair, nada (komposisi musik) dan produk

rekaman.s

Perlindungan

diperlukan'nfuk

mencegah peniruan dan penyebarluasan tanpa

hak oleh pihak

lain

dan memberikan perlindungan bagi pencipta dari berbagai

bentuk pelanggaran. Perlindungan terhadap hak cipta dapat diberikan dengan

adanya

hak

moral (moral rights)

dan

hak

ekonomi

(economic

rights). Hak

moral yaitu hak-hak yang melindungi kepentingan

pribadi

si pencipta dan hak

ekonomi diartikan

sebagai

hak

yang

dipunyai

oleh

si

pencipta

untuk

mendapatkan manfaat ekonomi. 6

Pelanggaran terhadap hak

cipta

dapatberupa perbuatan seseorang yang

tarrpa

izin

da.i

pemilik

atau pemegang hak yang sah melakukan perbanyakan

atau penggandaan, dan pengumuman sesuatu yang

dilindungi oleh hak

cipta

atau

barang

hasil

pelanggaran

hak

cipta. Seiring

dengan

perkembangan

teknologi,

semakin

memudalrkan

orang

melakukan

pelanggaran terhadap

produk rekaman yang sangat

mirip

dengan aslinya. pelanggaran terhadap hak

cipta lagu

ini

banyak dilakukan terhadap produk rekaman yang berupa kaset,

t Lihat

Pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta No. l9 Tahun 2002

'

Muhamad Djumhana dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelehual (sejarah, Teori dan
(7)

cD

(Compact

Disc),

selanjutnya disebut

cD

dan

ycD

(video

compact Disc),

selanj utnya disebut

VCD.

upaya

untuk

melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan

bidang

hak cipta

dapat

dilakukan

melalui

sanksi

pidana,T

yang

diharapkan

dapat mengurangi terjadinya pelanggaran hak cipta, tetapi kenyataannya

tidak

demikian.

Dari

pengamatan

penulis

pelanggaran terhadap

hak cipta

lagu

produk rekaman yang berupa kaset

cD

dan

vcD

di

Indonesia kian marak saja

dari

tahun

ke

tahun.

Hal

ini

dapat

kita

rihat

khususnya

untuk

Kota

padang,

pelanggaran hak cipta lagu masih saja terjadi.

Penggunaan

sanksi pidana dalam

undang-undang

hak cipta

dalam

mengatur

masyarakat

(lewat

perundang-undangan)

pada

hakekatnya

merupakan bagian dari suatu langkah kebijakan (poticy).8 Mengingat berbagai

keterbatasan dan kelemahan

hukum pidana,

seperti

halnya

undang-Undang

Hak cipta

yang mencantumkan ancaman pidana yang berbunyi barangsiapa

dengan sengaja

atau tanpa

hak

merakukan perbuatan mengumumk

an

atau

memperbanyak suatu ciptaan atau menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar

pertunjukan,

yang dilindungi

Hak

cipta

dikategorikan

sebagai perbuatan

pidana dan ancaman dengan hukuman pidana penjara

paling singkat

I

(satu)

bulan

danlatau denda

paling

sedikit

Rp.

1.000.000.00,- (satu

juta

rupiah) atau

pidana penjara paling lamaT (tujuh) tahun dan/ataudenda paling banyak

Rp. 5

miliar

PasalT2 ayat (1) undang-Undang Hak

cipta

No.

19 Tahun 2002.

7

Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum pidana dalam ;1 en a n ggu I an gan Kej a h at an Kencana, Jakarta, 2007, hlm. 7 7 .

(8)

Dalam undang-undang

hak cipta

yang memuat ancaman pidana yang

cukup

berat bahkan

tindak

pidana

hak cipta

merupakan

delik

biasa,

hal ini

berarti bahwa aparat penegak hukum bisa segera bertindak terhadap pelanggar

hak cipta

tanpa

didahului

adanya pengaduan

dari

si

korban

kepada para

pelanggar yang

terbukti

menjual atau mengedarkan

produk

baiakan tersebut.

Di

lain pihak

masyarakat

sendiri

sebagai konsumen merasa

tidak

bersalah

dengan membeli

produk hasil

bajakan,

tetapi

seringkali merasa diuntungkan

dengan sangat murahnya harga kaset

CD

dan

VCD hasil

bajakan tersebut.

Pembinaan

hukum

harus mampu mengarahkan dan menampung

kebutuhan-kebutuhan

hukum

sesuai dengan kesadaran

hukum rakyat

yang berkembang

kearah modernisasi menurut

tingkat

kemajuan pembangunan disegala bidang

sehingga tercapai ketertiban dan kepastian hukum.e

usaha yang dilakukan

oleh

pemerintah Indonesia

dalam

rangka

perlindungan terhadap

karya cipta

ini

belum

menunjukkan

hasil

yang

maksimal,

Pelanggaran

hak

cipta

terjadi

hampir

merata

di

seluruh

wilayah

Indonesia terutama

di

daerah perkotaan, dimana

pusat

transaksi

dagang

berlangsung.

Tidak

terkecuali

di

Kota

padang, dengan

sangat

mudah

konsumen memperoleh

vcD

lagu

bajakan hanya dengan harga

Rp.

5000,-(lima

ribu

rupiah) per

vcD,

padahal

harga

1

(satu)

vcD

yang

original

mencapai Rp. 25.000,- (dua puluh lima

ribu

rupiah). Keadaan demikian sangat

merugikan perusahaan rekaman dan pencipta lagu.

e Soerjono

Soekanto dan Mustafa Abdullah, Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat.

(9)

BAB

IV

PENUTUP

A.

Kesimpulan

1.

Dengan keadaan ekonomi yang semakin

sulit

membuat orang melakukan

apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti halnya pelanggaran

terhadap

hak cipta lagu dari hasil

penelitian

dapat

diketahui

mengapa

masyarakat/pelanggar

berani melakukan

pelanggaran

hak cipta

yaitu

:

Karena faktor kesulitan ekonomi, Sulitnya mendapatkan pekerjaan,

Modal

yang dibutuhkan

untuk

membuka usaha

vcD

bajakan

juga tidak

banyak,

keuntungan

yang

di

dapat dengan

menjual

vcD

bajakan

juga

lumayan

untuk

memenuhi kebutuhan

hidupnya,

serta sanksi sanksi

yang

mereka

dapatkan juga tidak terlalu berat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya

pelanggaran

terhadap

hak

cipta lagu

yaitu

:

Kondisi

sosial

budaya

masyarakat, kurangnya kesadaran hukum masyarakat dan faktor teknologi.

2.

Hakim

dalam mengadili tindak pidana

pelanggaran

hak cipta

yaitu

berdasarkan undang-undang hak cipta dan

juga

memperhatikan perbuatan

dari

pelaku,

akibat yang ditimbulkan

dan

faltor

intern dari

hakim

Dari

kasus

yang

penulis temukan

di

pengadilan

Negeri

padang

hakim

menjatuhkan sanksi

yang ringan

terhadap

terdakwa yang telah

terbukti

melakukan pelanggaran terhadap

hak cipta lagu. Apabila

putusan hakim

tersebut

di

hubungkan

dengan kesadaran

hukum

masyarakat terhadap

pelanggaran

hak cipta lagu

terlihat

bahwa putusan

hakim

tersebut

tidak

begitu

berperan

untuk

meminimalisir terjadinya

pelanggaran

hak

cipta
(10)

lagu

karena pelanggaran

hak cipta lagu masih

saja

terjadi dan

masih

banyak

PKL

yang menjual

vcD

bajakan

disekitar

pasar

Raya

Kota

Padang.

3.

Upaya-upaya

pihak terkait

dalam

meningkatkan

kesadaran

hukum

masyarakat terhadap

hak cipta lagu yaitu

:

upaya

yang dilakukan

oleh

Poltabes Padang

yaitu

dengan

melakukan razia

rutin

dua

kali

dalam

setahun. PPNS sebagai

penyidik

khusus

di

bidang hak cipta belum

terlihat

upayanya karena terkendala berbagai

faktor.

Jaksa dalam tuntutan pidana

terhadap pelaku hak cipta terlalu ringan sehingga

tidak

membuat efek

jera

kepada masyarakat. Produser

rekaman

upayanya

dalam meminimalisir

terjadinya

pelanggaran

hak

cipta

yaitu

dengan mengeluarkan

paket

ekonomis serta menyertakan poster penyanyi.

B.

Saran

1.

Faktor

kesadaran

hukum

masyarakat

merupakan

bagian yang

sangat

penting dalam penegakan hukum khususnya

di

bidang hak cipta, untuk

itu

hendaknya pemerintah

lebih giat

lagi

melakukan

sosialisasi

kepada

masyarakat

terhadap undang-Undang

Hak

cipta

dengan

bekerjasama

dengan Polisi, PPNS,

ASIRI

dan pihak terkait lainnya dengan mengadakan

penyuluhan

hukum

tentang

hak

cipta, dan

menanamkan

sikap

untuk

menghargai dan menghormati

jerih

payah

orang

lain,

sikap untuk tidak

membeli atau menyewa kaset

VCD

bajakan dan diharapakan kepada

Polisi

agar

lebih

gencar

lagi

melakukan

mzia terhadap

pelanggar

hak

cipta
(11)

DAFTAR PUSTAKA

Adi

Sulistiyono,\IAT.

Eksistensi & Penyelesaian Sengketo

HaKI,

LPP UNS dan UNS

Press, Surakarta.

Afrillyanna Purba dkk. 2005. TRrPs

-

wro

dan

Hakum

HKI

Indonesia,

Rineka Cipta, Bandung.

Ahmad Zen Purba,2005. Hak Kekayaan Intelektual pasco

Tklps,pr

Alumni,

Bandung.

Andi

Hamzah, 1993. sistem Pidana dan Pemidanaan

rndonesia,pr

pradnya Paramita, Jakarta.

Bambang Sugono, 2007. Metodologi Penelition

Hukum,

Raja Grafindo persada,

Jakarta.

Barda Nawawi

Arief,

2007. Masalah Penegakan

Hahum

dan Kebijakan

Hukum

Pidanu dalam Penanggulangan Kejahatan, Kencana, J akafia.

Budi Agus Riswandi dan

M.

Syamsudin.2004. Hak Kekayaan

Intelektual

dan Budaya

Hukum,

Raja Wali Pers. Jakarta.

Burhan Ashofa, 1996. Metode Penelitian

Hukum,

Rineka

cipta,

Jakarta. Hassan Shadily, I 95 8.,sosio

logi untak

Masy arakat Indonesia, pembangunan,

Jakarta.

Jamalus dan Hamzah Busro,

lgglllggz.

pendidikan Kesenian

r

(Masik),lJpT

Perpustakaan

IKIP

Padang.

J.C.T. Simongkir dkk, Kamus

Huham,

Sinar Grafika, Jakarta.

Komar Kantaatmadja,lgg3, Kesadaran

Hukum

Masyarakat Terhadap

Hukum

Waris, Alumni, Bandung.

M.

Soeharto, 1986, Belajur Membuat Lagu, pT. Gramedia, Bandung.

Muchtar Kusumaatmadja,1976, Hukum, Masyarakat dan pembinaan

Hukum

Nasional, Bina Cipta, Bandung.

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern,pusataka Aman

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memotivasi petani dalam melakukan usahatani semangka di Desa Sumber Sari Kecamatan Kota Bangun

Untuk mengukur bimbingan dan pengarahan yang dilakukan pimpinan pada Kantor Bagian Umum Sekretariat Kantor Bupati Deli Serdang penulis menggunakan tiga pertanyaan pada

Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang banyak sekali selama saya kuliah

atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Tindak Tutur Asertif dan Direktif Serta Strategi

Based on the finding and discussion of the research, the researcher suggested that Outdoor Learning Strategy was able to improve the students’ writing skill of the second

Kemajuan teknologi menggantikan proses manual menjadi proses komuterisasi sehingga informasi informasi yang dibutuhkan dalam laporan akuntansi seperti laporan keuangan

Penafsiran dari realitas menuju teks yang dimaksud dalam tulisan ini adalah proses penafsiran al-Qur’a &gt; n yang diawali dengan memperhatikan semangat zamannya atau

Sebanyak 18 responden atau 50% mahasiswa termasuk kategori kurang paham, dikarenakan mahasiswa kurang tertarik dengan kegiatan-kegiatan Fordika dan mereka hanya