• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Guru Jepang Mengoptimalkan Papan Tulis dalam Proses Argumentasi di Kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Cara Guru Jepang Mengoptimalkan Papan Tulis dalam Proses Argumentasi di Kelas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Serial Pendidikan dan Kehidupan di Jepang

Cara Guru Jepang Mengoptimalkan Papan Tulis dalam Proses Argumentasi di Kelas

Oleh Yanti Herlanti*

Selama tiga tahun saya mendapat kesempatan bergabung dalam proyek pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan bersama Indonesia Education

Promoting Foundation (IEPF) Japan didukung oleh Japan Cooperation International Agency (JICA). Kali ini saya akan menggambarkan pemanfaatan

papan tulis oleh guru di Jepang. Semoga bermanfaat bagi bapak dan ibu, terutama di Sekolah Dasar.

Media pembelajaran apa yang paling banyak digunakan oleh guru SD di kelas? Papan tulis! Ya, papan tulis merupakan media pembelajaran utama di kelas.

Papan tulis merupakan salah satu penemuan revolusioner dalam dunia. Dahulu papan tulis digunakan para pelajar Babilionia dan Sumeria kuno serta juga ditemukan di India berbentuk batu sabak. Abad ke-18 di Eropa batu sabak digantikan dengan papan, karena lebih murah dari kertas dan tinta. Walaupun terjadi perdebatan siapa yang punya ide papan tulis pertama, namun diketahui tahun 1801 James Pillans seorang kepala sekolah dan guru geografi dari Old High School in Edinburgh, Scotland pertama kali menggunakan papan tulis besar yang digantungkan di dinding yang kemudian secara massif pada tahun 1960-an digunakan sebagai standar yang harus ada di setiap kelas.

Bagaimana sebagaian besar guru di Indonesia memanfaatkan papan tulis? Ada beberapa tindakan guru dalam memanfaatkan diantaranya adalah:

Tipe pertama, Guru menuliskan hari dan tanggal lalu menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis. Selanjutnya guru memanfaatkan media presentasi seperti LCD proyektor atau mengintruksikan siswa membuka buku/LKS dan sama-sama membaca dan mengerjakan LKS. Papan tulis pun bersih tak terlihat tulisan apapun.

Tipe kedua, Guru menuliskan atau meminta siswa menuliskan setiap kata dari materi dari buku atau ringkasan materi ataupun contoh soal yang sudah dibuat guru di papan tulis. Peserta didik diminta menulis kembali seperti yang tertera di papan tulis di buku tulis masing-masing. Setelah papan tulis penuh, guru menjelaskan maksud dari yang ditulis, kemudian setelah selesai menjelaskan dan tak ada pertanyaan, tulisan dihapus untuk diganti tulisan lanjutan. Seterusnya seperti itu. Walhasil papan tulis pun penuh dengan tulisan.

Tipe ketiga, Guru menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis. Lalu menjelaskan materi melalui berbagai media, dan setiap point penting dari

(2)

penjelasannya dituliskan dipapan tulis. Walhasil kita akan melihat resume pada papan tulis berupa point-point penting pembelajaran hari itu.

Seperti halnya di Indonesia, pakar pendidikan di Jepang pun menyadari peran vital dari papan tulis. Lalu bagaimana guru di Jepang memanfaatkan papan tulis?

Di Jepang satu jam pelajaran setara 50 menit. Setiap guru mata pelajaran akan menyampaikan materi di kelas selama 50 menit yang meliputi pembukaan sampai penutupan. Apa saja yang disampaikan oleh guru selama 50 menit tersebut dapat dilihat di papan tulis. Papan tulis dimanfaatkan secara optimal sebagai media pembelajaran. Gambar 1 memperlihatkan sekitar pukul 13.50 guru menempelkan selembar kertas berisi sebuah pertanyaan di papan tulis. “Ada peristiwa apa di Hokaido setiap hari selasa ke-4 pada bulan oktober?” Beberapa siswa menjawab dan guru menuliskan jawaban siswa menggunakan kapur tulis. Selama kurang lebih lima menit, siswa diminta menebak jawaban pertanyaan tersebut.

Gambar 1. Guru Hasimoto dari Toyama University Affiliated Elementary School menempelkan pertanyaan di papan tulis dan menuliskan jawaban dari siswanya

[Foto Dokumen Prof. Negishi Toyama University].

(3)

Gambar 2. Guru Hasimoto dari Toyama University Affiliated Elementary School menuliskan jawaban para siswa, kapur berwarna digunakan untuk menandai kata-kata kunci yang mengarah pada jawaban dan jawaban terhadap jawaban

[Foto Dokumen Prof. Negishi Toyama University].

Gambar 3 menunjukkan guru menuliskan alasan peserta didik mengapa tidak suka dan suka terhadap daging rusa. Alasan bermacam-macam misalnya tak tega karena lucu, nanti rusanya habis, dan lainnya. Lalu guru membawa daging rusa yang dibelinya di Hokaido. Peserta didik diminta mencobanya, parameter kesukaan pun ditempelkan kembali untuk menjaring perubahan kesukaan setelah peserta didik mencicipi daging rusa. Tampak di papan tulis terjadi perubahan, peserta didik yang sangat menyukai daging rusa bertambah dari 7 menjadi 21.

Gambar 3. Guru Hasimoto dari Toyama University Affiliated Elementary School menuliskan jumlah siswa yang menyukai sampai yang tidak menyukai daging

rusa dan menuliskan alasan peserta didik mengapa menyukai dan tidak menyukai [Foto Dokumen Prof. Negishi Toyama University].

(4)

Lalu guru menempelkan grafik yang dibuat sendiri dari kertas karton. Grafik kerusakan lahan pertanian di Hokaido dari tahun ke tahun.

Gambar 4. Guru Hasimoto dari Toyama University Affiliated Elementary School menuliskan alasan perubahan pendapat siswa dan menempelkan grafik kerusakan lahan pertanian di Hokaido [Foto Dokumen Prof. Negishi Toyama

University]

Gambar 5 menunjukkan guru menempelkan satu grafik lagi yaitu pertumbuhan rusa di Hokaido dari tahun ke tahun. Siswa memikirkan hubungan antara grafik kerusakan lahan pertanian dari tahun ke tahun dan pertumbuhan rusa pada tahun yang sama di Hokaido. Dari dua grafik ini guru meminta para siswa memikirkan alasan mengapa Hokaido masyarakat beramai-ramai memakan daging rusa tiap selasa keempat bulan Oktober.

Gambar 5. Guru Hasimoto dari Toyama University Affiliated Elementary School menempelkan grafik kedua yaitu pertumbuhan rusa di Hokaido [Foto Dokumen

Prof. Negishi Toyama University]

(5)

Gambar 6. Guru Hasimoto dari Toyama University Affiliated Elementary School menempelkan kesimpulan dan pada pukul 14.30 kegiatan inti pembelajaran berakhir. Seluruh pembelajaran yang dilakukan terlihat di papan tulis [Foto

Dokumen Prof. Negishi Toyama University]

Tidak hanya Guru Hasimoto, hampir semua guru di Toyama Jepang mempunyai pola yang sama. Sebuah topik pembelajaran yang diberikan guru selama satu jam pelajaran di kelas dapat dilihat pada papan tulis. Gambar 6 memperlihatkan selembar pertanyaan yang diberika guru dan proses argumentasi yang terjadi selama pembelajaran di kelas. Warna kuning yang ditempelkan adalah nama peserta didik yang memberikan pendapat. Garis panah menunjukkan kaitan antara pendapat siswa yang satu dengan yang lain.

Gambar 7. Papan Tulis di sebuah kelas SD Jinzu Midori Jepang memuat apa yang telah dibelajaran selama satu jam pembelajaran [Foto Dokumen Penulis].

(6)

sebagai bahan refleksi. Bagaimana Guru Indonesia? Mari kita mulai mengoptimalkan papan tulis sebagai media pembelajaran di kelas! #Yuk, Kita

Gambar

Gambar 1. Guru Hasimoto dari  Toyama University Affiliated Elementary School
Gambar 3 menunjukkan guru menuliskan alasan peserta didik mengapa
Gambar 4. Guru Hasimoto dari  Toyama University Affiliated Elementary School
Gambar 6. Guru Hasimoto dari  Toyama University Affiliated Elementary School

Referensi

Dokumen terkait

atraksi, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi sumber daya wisata kawasan LKL berkelanjutan. Tujuan umum dari

Lintang (LS/LU) Bujur (BT) Rawat Inap Non Rawat Inap Luas Wilayah Desa Jumlah Penduduk.. NO PROVINSI

Berdasarkan pemaparan penelitian sebelumnya, masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul

144 PUTRI RAHMA DEWI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) S1 B Lulus. 145 PUTRI SEFTYANI HUKUM S1 D

Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer harus benar-benar dapat mewakili sistem yang telah ada di perusahaan dan dapat memberikan banyak keuntungan

Az általános iskoláknál rendszerint nem jelentett problémát (bár egyes gyermekjóléti szolgálat által összeállított beszámolók azt mutatják, hogy az általános

Siswa dengan bimbingan guru menuliskan di papan tulis tentang kata yang berhubungan dengan macam-macam kendaraan yang lain dan mencntrang deskripsi ciri kendaraa di udara (dalam

Mengacu pada kenyataan yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: (1) Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan