PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP BUDI PEKERTI SISWA KEPADA GURU DI SMP SWASTA
GOTONG ROYONG KUALA LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Oleh:
UMMU ARDHIYAH
1103351047
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
limpahan ilmu, kesehatan dan kemudahan kepada penulis dan tak lupa pula
salawat beriring salam penulis haturkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang. Adapun judul skripsi ini adalah “PENGARUH
PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP BUDI PEKERTI SISWA KEPADA GURU DI SMP SWASTA GOTONG ROYONG KUALA LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014”. Merupakan syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Pendidikan. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, tak ada kata
yang sempurna kecuali Allah SWT. Akan tetapi Penulis berharap skripsi ini dapat
menjadi khasanah dan membantu penulis lainnya dalam menyelesaikan jenjang
pendidikan S1 di Fakultas Ilmu Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak
hambatan, dan kesulitan yang penulis alami, akan tetapi berkat bimbingan Ibu
Dra. Zulhaini S selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Pembimbing Akademik
yang telah banyak membantu dalam pengarahan dan bimbingan skripsi kepada
penulis, serta waktu dan saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi
penulis ini.
Dan berkat dukungan dan doa dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Dan penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca yang dapat membangun demi kesempurnaan
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Unimed
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Unimed
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Unimed
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan/Bimbingan dan Konseling (PPB/BK) Fakultas
Ilmu Pendidikan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku sekretaris Jurusan
PPB/BK FIP Unimed
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Ibu Dra Rahmulyani, M.Pd. Kons,
dan Ibu Dra. Nurarjani M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan
yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan pengararan serta dukungan
kepada peneliti selama berada didalam maupun diluar perkulihaan selama
4 tahun ini.
7. Seluruh staff dan pengawai fakultas ilmu Pendidikan yang telah banyak
membantu penulis perihal keperluan surat.
8. Dan yang paling istimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta
Adlan dan untuk wanita yang paling sempurna di dunia ini adalah Ibunda
tercinta Samsinah, S.Pd, kepada abanganda tersayang Mhd.Yasin, M.Kom,
Khalid, S.Pd dan Armawi, S.Pdi. Kepada kak Chairunnisya, S.Pd dan kak
ibunda penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
ucapkan atas doa, dukungan yang tak henti-hentinya, naasehat dan bantuan
materi yang telah membantu penulis dalam menyelesesaikan perkulihaan
dan skripsi penulis selama mengikuti bangku perkulihaan di Universitas
Negeri Medan.
9. Dan kepada sahabat ku yang selama ini sudah bersama selama 4 tahun
teristimewa untuk Hikmah, Ulpa Syahida, Yuni Hartarti Tarman, Selama
ini penulis menjalin tali silaturrahmi kepada sahabatku sekalian mulai dari
senang, susah, canda dan tawa sudah kita jalani dan lalui bersama kalian
adalah teman teristimewa yang aku miliki, mengenal kalian adalah hal
yang dapat merubah hidupku menjadi lebih dewasa dan mengerti apa itu
persahabatan yang sesungguhnya. Dan kepada keluarga besar BK
Kebersamaan Ekstensi 2010 kalian begitu berharga bagiku hingga kelak
kita berpisah nanti kalian akan tetap menjadi bagian didalam memori
hidupku.
10.Kepada teman terdekat ku yang selama ini sudah bersama selama 4 tahun
teristimewa untuk Busra Hanif selama ini telah sabar dan memberikan
pengertian, semangat serta doa dalam penulisan skripsi ini.
11.Kepada teman-teman kos Community 07 terima kasih telah memberikan
semangat serta dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.
12.Kepada bang Gusman, kakak senior yang telah banyak membantu penulis
dalam memberikan bantuannya, pengarahan dan dukungan kepada penulis
dan teman lainnya penulis ucapkan terima kasih banyak.
13.Teman-teman PPLT-UNIMED kalian sahabat-sahabatku yang terbaik,
14.Ibu Martalena Br, Ginting, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Gotong
Royong kuala langkat, beserta guru-guru dan staf yang bertugas di SMP
Gotong Royong kuala langkat penulis mengucapkan terimakasih atas
kerjasama dan pengarahan yang Ibu/Bapak berikan kepada penulis hingga
dapat terselesaikannya skripsi ini.
15.Rasa hormat dan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Mende
Sinulingga, S.Pd selaku guru Pengembangan Diri (BK) di SMP Gotong
Royong kuala langkat. Yang telah banyak membantu, membimbing, dan
mendukung penulis demi kelancaran kegiatan penelitian penulis.
16.Seluruh siswa-siswi SMP Gotong Royong kuala langkat yang tidak dapat
disebutkan nama satu persatu, yang telah banyak membantu peneliti secara
langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimaksih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
para pembaca khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Dan apabila
ada penulisan yang kurang berkenan, mohon diberikan maaf yang
sebesar-besarnya.
Medan, Agustus 2014
Penulis,
Ummu Ardhiyah
i
ABSTRAK
Ummu Ardhiyah. Nim. 1103351047. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Budi Pekerti Siswa Kepada Guru Di SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap budi pekerti siswa kepada guru di SMP Swasta Gotong Royong Kuala LangkatTahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap budi pekerti siswa kepada guru di SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 10 orang. Instrument yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang budi pekerti siswa kepada guru yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 51 angket yang disebarkan diketahui ada 44 item yang valid dan 7 item yang tidak valid. Jadi jumlah item yang diberikan kepada 10 sampel berjumlah 44 item. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre-test dan post-test. Pre-test diberikan sebelum dilakukan bimbingan kelompok dan post-test diberikan setelah dilakukan bimbingan kelompok. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakan layanan bimbingan kelompok diperoleh rata-rata Pre-Test (M) = 92,1 sedangkan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok diperoleh rata-rata Post-Test = 105,4 dan layanan bimbingan kelompok memberikan pengaruh terhadap budi pekerti siswa kepada guru pada siswa kelas VIII SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari penghitungan
dengan hasil thitung = 4,304 > ttabel = 1,812, artinya hipotesis yang diajukan yaitu ada
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 9
1.1Faktor Penyelenggaraan Bimbingan Kelompok ... 11
1.2Tujuan Bimbingan Kelompok ... 12
1.3Model dalam Bimbingan Kelompok ... 13
1.4Komponen Bimbingan Kelompok ... 14
1.5Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ... 17
2. Pengertian Budi Pekerti ... 24
2.1 Faktor Pembentuk Budi pekerti ... 26
2.2 Pengelompokan Budi Pekerti ... 27
2.3 Fungsi Budi Pekerti ... 30
2.4 Sifat-sifat Budi Pekerti ... 31
2.5 Perwujudan Sikap Budi Pekerti ... 32
2.6 Komponen Budi Pekerti ... 36
2.7 Budi Pekerti Siswa dalam Belajar Terhadap Guru ... 36
C. Hipotesis Tindakan... 39
BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
B. Jenis Penelitian ... 40
C. Subjek Penelitian ... 40
D. Defenisi Operasional ... 40
E. Desain Penelitian ... 41
F. Langkah-langkah penelitian ... 42
G. Teknik Pengumpul Data ... 42
H. Uji Validitas ... 46
I. Uji Reliabilitas ... 47
J. Teknik Analisis Data ... 47
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 50
1. Uji Validitas ... 50
2. Uji Reliabilitas ... 51
C. Analisis Data Penelitian ... 51
1. Pre-Test ... 51
2. Post-test ... 52
D. Pengujian Hipotesis ... 54
E. Pembahasan Penelitian ... 54
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 43
Tabel 2 : Kisi-kisi Angket Budi Perkerti Siswa Kepada Guru (Sebelum Uji Coba) ... 43
Tabel 3 : Kisi-kisi Angket Budi Perkerti Siswa Kepada Guru (Setelah Uji Coba) ... 45
Tabel 4 : Hasil Pre-Test (Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok) ... 51
Tabel 5 : Hasil Post-Test (Setelah Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok) ... 52
Tabel 6 : Distribusi Data Pre-Test dan Post-Test ... 53
Tabel 7 : Hasil Perhitungan Validitas Angket Budi Pekerti Siswa Kepada Guru ... 72
Tabel 8 : Perhitungan Reliabilitas Angket Budi Pekerti Siswa Kepada Guru ... 77
Tabel 9 : Perhitungan Kategori Budi Pekerti Siswa Kepada Guru Sebelum Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok ... 84
Tabel 10 : Perhitungan Kategori Budi Pekerti Siswa Kepada Guru Setelah Diberikan Layanan Bimbingan Kelompok ... 88
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Lokasi Penelitian ... 140
Gambar 2 : Gerbang SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat ... 140
Gambar 3 : Peneliti bersama dengan siswa-siswi SMP gotong Royong ... 140
Gambar 4 : Perkenalan awal dengan siswa ... 140
Gambar 5 : Peneliti memperkenalkan diri ... 140
Gambar 6 : Siswa Sedang Mengerjakan angket Pre-Test ... 140
Gambar 7 : Siswa Sedang Mengerjakan angket Pre-Test ... 141
Gambar 8 : Peneliti Sedang Memberikan Layanan Bimbingan Kelompok Pada Tahap pembentukan... 141
Gambar 9 : Berdoa pada saat akan memulai kegiatan BKp ... 141
Gambar10: Peneliti Sedang Memberikan aba-aba mengenai Game yang akan dimainkan ... 141
Gambar 11: Peneliti Sedang Memberikan game kepada anggota kelompok ... 141
Gambar 12: Peneliti Sedang Memberikan BKp pada tahap kegiatan ... 141
Gambar 13: Peneliti Sedang Memberikan kesimpulan pada tahap akhir BKp ... 142
Gambar 14: Berdoa pada saat akan mengakhiri kegiatan BKp ... 142
Gambar 15: Siswa Sedang Mengerjakan angket Post-Test... 142
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Angket Budi pekerti Siswa Kepada Guru
(sebelum uji Coba) ... 60
Lampiran 2 : Uji Coba Angket Budi pekerti Siswa Kepada Guru ... 68
Lampiran 3 : Perhitungan Uji Validitas Angket Budi Pekerti Siswa Kepada Guru ... 70
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Budi Pekerti Siswa Kepada Guru ... 75
Lampiran 5 : Jadwal Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok ... 81
Lampiran 6 : Sebaran Data Pre-Test Angket Budi Pekerti Siswa Kepada Guru ... 82
Lampiran 7 : Sebaran Data Post-Test Angket Budi Pekerti Siswa Kepada Guru ... 86
Lampiran 8 : Pengujian Hipotesis ... 91
Lampiran 9 : Tabel t dan Tabel r ... 93
Lampiran 10: Satuan layanan Bimbingan kelompok 1. Budi Pekerti... 95
2. Perwujudan Sikap Budi Pekerti ... 104
3. Perilaku Berbudi Pekerti Saat Belajar ... 114
4. Larangan Menggunakan Handphone ... 123
Lampiran 11 : Daftar Hadir Siswa Dalam Layanan Bimbingan Kelompok .. 132
Lampiran 12 : Doa Pada Saat BKp ... 136
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk di
dalamnya nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau
sekelompok orang bagi pengaturan tingkah lakunya. Dalam arti melakukan yang
baik dan tidak melanggar norma kesopanan yang ada. Semua orang harus
memiliki budi pekerti untuk bisa mengontrol tingkah laku dirinya terhadap
orang-orang disekelilingnya. Beberapa orang-orang tertentu harus dihormati secara khusus,
seperti orang tua, guru (pendidik), dan orang yang lebih tua.
Perilaku hormat, sopan santun serta tata krama dalam bertutur kata
merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan dan
latihan dari berbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang
tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat umum. Dari pendidikan dan
latihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan
perilaku yang sehat dan serasi dengan kodratnya sebagai siswa, tempat, waktu dan
lingkungan dimana siswa berada sehari-hari. Perwujudan nilai sopan santun
disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun secara
kelompok.
Siswa sebagai pribadi diluar dari hubungannya dengan pribadi lain atau
kelompok harus dapat mewujudkan tata krama dan saling menghormati dan
menghargai dalam kehidupan sehari- hari sesuai nilai norma sebagai pencerminan
mahluk sosial yang memiliki rasa hormat, berkepribadian dan berbudi pekerti
harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku sehari-hari sesuai dengan nilai dan
norma dilingkungannya.
Perilaku santun dan sikap sopan yang tercermin di dalam budi pekerti
sangat diperlukan apalagi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Baik antara
guru dengan siswa, siswa dengan kepala sekolah, dan siswa dengan staff pegawai
yang bekerja disekolah tempatnya berada. Seperti yang diungkapkan oleh Laurence Sterne “Memiliki rasa hormat pada diri sendiri akan membimbing moral
kita; memiliki rasa hormat terhadap orang lain akan menjaga sikap sopan santun
kita” jadi, pengaruh perilaku santun siswa terhadap pengembangan kepribadian
siswa sangatlah besar. Semakin hormat serta memiliki sopan santun seorang siswa
kepada pendidiknya(guru), maka akan semakin mudah siswa mengikuti apa yang
disampaikan oleh pendidik tersebut. Selain ditinjau dari besarnya pengaruh budi
pekerti terhadap berbagai aspek dikehidupan siswa, budi pekerti juga menjadi
batang dari hubungan antara siswa dengan pihak lain di sekolah, dalam hal ini
kepala sekolah, tenaga pendidik(guru), staff pegawai yang terlibat, dan teman
sebaya.
Pendidikan saat ini memasuki empat tahap krisis, yaitu krisis jati diri,
ideologi, karakter dan krisis kepercayaan. Banyak siswa tak mengenal jati diri,
semua itu akibat pengaruh globalisasi. Budaya kekerasan dan kemerosotan budi
pekerti yang menimpa anak-anak usia sekolah belakangan ini semakin terasa.
Banyak oknum anak didik yang sering dinilai kurang memiliki sopan santun baik
Menurunnya budi pekerti siswa berdampak buruk bagi hubungan
antarsesama siswa, dan hubungannya dengan pihak terkait di sekolah. Termasuk
hilangnya rasa dan sikap hormat serta kurangnya nilai tata krama siswa itu sendiri.
Sikap acuh yang akan dominan tampak pada siswa dan kurang menghargai baik
hubungannya secara horizontal maupun vertikal. Selain itu, komposisi budi
pekerti siswa yang berkurang juga mempengaruhi kegiatan belajar mengajar
dikelas karena ilmu yang terserap tidak akan maksimal apabila siswa menganggap
acuh pendidik(guru) yang berdiri didepan kelas memberikan pengetahuan bagi
kemajuan akademik siswa itu sendiri.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti dengan menggunakan
wawancara terhadap guru di SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat
menyatakan bahwa beberapa siswa kurang menghormati bahkan acuh terhadap
guru, ribut serta mengganggu teman saat guru membahas materi yang diajarkan,
memberi gelar yang tidak seharusnya kepada guru, tidak menyukai guru sehingga
cabut ke kantin pada saat jam pelajaran berlangsung, tidak memperhatikan
gurunya saat menjelaskan materi pelajaran, sehingga materi ajar tidak tercapai
dengan baik dan mutu belajar siswa berkurang akibat penurunan budi pekerti
siswa kepada guru, bahkan masih ada siswa yang ketika bertemu dengan guru
tidak menegur, terkadang siswa terlambat masuk kelas setelah jam istirahat
sedangkan guru sudah berada di dalam kelas, dan beberapa dari siswa membuat
gaduh, berbicara keras dan main sendiri ketika pembelajaran berlangsung,
membangkang atau tidak patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan ketika guru
memaparkan bahan ajar di depan kelas bahkan ada oknum siswa yang asyik
pekerti siswa ini mengakibatkan siswa enggan untuk bersungguh-sungguh dalam
memaknai tiap pembahasan yang dipaparkan oleh guru.
Dengan demikian, perkembangan budi pekerti merupakan aneka ragam
pengalaman peran berdasarkan situasi tertentu sehingga mampu mengatasi
masalah budi pekerti atas prakarsanya sendiri secara bebas (tanpa diawasi orang
lain) dan memilih objek budi pekerti yang penting dan berguna bagi dirinya.
Pendapat inilah yang mendasari prinsip bahwa lembaga pendidikan atau sekolah
dapat memberikan sumbangan yang matang tentang budi pekerti seseorang
dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan peran budi
pekertinya sehingga mampu memerankan budi pekerti itu dalam kehidupannya.
Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan di dalam keluarga
adalah titik awal pembentukan pribadi siswa (anak didik), karena pendidikan di
dalam keluarga yang baik akan mampu menghasilkan sikap atau budi pekerti yang
baik pula terhadap lingkungan di sekolah dan juga disekitar siswa (anak didik).
Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan
konseling yang diberikan kepada sekelompok individu oleh seorang konselor atau
guru BK. Bimbingan kelompok bagi anak adalah upaya pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan , supaya mereka dapat
memahami dirinya sehingga mereka sangup bertindak secara wajar sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada
umumnya. Keunggulan yang diberikan oleh layanan bimbingan kelompok adalah
menyangkut aspek ekonomi/efisiensi, yang memerlukan perluasan pelayanan jasa
yang mampu menjangkau lebih banyak konsumen secara cepat dan tepat yang
yang terjadi ketika layanan bimbingan kelompok dilaksanakan dengan interaksi
sosial yang intensif dan dinamis antarindividu anggota kelompok yang khas, serta
bimbingan kelompok menjadi tempat pengembangan keterampilan berkomunikasi
dan berinteraksi sosial bagi konseli.
Berdasarkan pemaparan masalah diatas, diketahui bahwa masalah ini tidak
dapat dibiarkan dan harus segera diteliti untuk menemukan data yang otentik dari
kecenderungan negative siswa. Atas dasar masalah yang akan diteliti diatas,
penulis mengajukan judul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Terhadap Budi pekerti Siswa Kepada Guru Di SMP Swasta Gotong Royong
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Tidak memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran.
2. Siswa kurang menghormati bahkan acuh terhadap guru.
3. Cabut ke kantin saat jam pelajaran.
4. Bermain Handphone ketika belajar.
5. Tidak menegur guru ketika bertemu baik di lingkungan sekolah
ataupun diluar lingkungan sekolah.
6. Tidak patuh terhadap perintah guru.
7. Memberi gelar yang tidak seharusnya kepada guru.
8. Ada siswa ketika melintas dihadapan gurunya tidak berlaku sopan
C. Pembatasan Masalah
Mengingat identifikasi masalah yang akan diteliti cukup luas dan
kompleks, demi memperjelas arah penelitian kali ini, maka penulis akan
membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu : “Pengaruh Pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok Terhadap Budi pekerti Siswa Kepada Guru Di SMP Swasta
Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”.
D. Rumusan Masalah
Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang berbeda-beda maka perlu
ada pembatasan permasalahan yang akan diteliti. Sesuai dengan batasan masalah
tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap budi
pekerti siswa kepada guru di SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat Tahun
Ajaran 2013/2014”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui
pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap budi pekerti siswa
kepada guru di SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, hasil penelitian bermanfaat langsung dalam meningkatkan budi
pekerti siswa terhadap guru dan dapat memberi pemahaman untuk lebih bisa
memiliki kepribadian yang lebih baik lagi terhadap pendidik serta tidak
melanggar norma – norma yang berlaku di lingkungan sekolah.
2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan upaya untuk semakin
meningkatkan budi pekerti siswa terhadap guru di lingkungan sekolah.
3. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi pembelajaran untuk membantu
pengembangan kepribadian siswa kearah yang lebih baik.
4. Bagi peneliti, untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan budi
pekerti siswa terhadap guru melalui layanan bimbingan kelompok.
5. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan penelitian lanjutan dengan
komponen yang lebih spesifik.
6. Bagi guru BK untuk dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan bimbingan
di sekolah pada masa yang akan datang dapat dijadikan masukan dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan
kelompok berpengaruh terhadap budi pekerti siswa kepada guru di SMP Swasta
Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan
menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan hasil thitung = 4,304 > ttabel =
1,812, artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi “ada pengaruh yang signifikan
dalam pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap budi pekerti siswa kepada
guru di SMP Swasta Gotong Royong Kuala Langkat Tahun Ajaran 2013/2014, dapat
diterima.
B. Saran
Saran-saran yang diberikan yaitu:
1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan budi pekerti
siswa kepada guru, antara lain melalui kegiatan bimbingan kelompok.
2. Diharapkan siswa meningkatkan budi pekerti kepada guru dan selalu
mengikuti kegiatan yang positif yang dapat memacu tumbuhnya perilaku
siswa terhadap guru lebih baik.
3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan budi
pekerti siswa kepada guru maka selayaknya layanan bimbingan kelompok
4. Pembahasan skripsi ini mengenai masalah budi pekerti siswa kepada guru
barulah merupakan tahap permulaan. Banyak kesulitan-kesulitan yang ditemui
baik menyangkut metodologi maupun materi pembahasan, maka disarankan
kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan dengan analisa keilmuan yang lebih
mapan.
5. Dari hasil penelitian skripsi ini, juga diharapkan dapat dijadikan pegangan
bagi pihak sekolah tentang peningkatan budi pekerti siswa kepada guru
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Loso. 2007. Budi Pekerti. Jakarta: Sinar Cemerlang Abadi.
Oetomo, Hasan. 2012. Pedoman Dasar Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Alfabeta
Prayitno. 1995. Layanan Dan Bimbingan Konseling Kelompok. Jakarta: Balai Aksara.
Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rofi’ie, Imam. 2011. Game Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia .
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tarmizi. 2011. Pengantar Bimbingan Konseling. Medan: Perdana Publishing.
Tohirin, M. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integtrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Widyastuti, Retno. 2010. Kebaikan Akhlak dan Budi Pekerti. Semarang: Sindur Press.
Winkel, Ws. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan budi Pekerti Dalam Prespektif Perubahan:Menggagas Platform pendidikan Budi pekerti Secara Konstektual dan Futuristik. Jakarta: Bumi Aksara.
Laurance, S.Q. (2009, 5 Januari). Author Of The Life And Opinions Of Tristram
Shandy, Gentleman. Diakses 20 Desember 2013, dari