PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND
MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER 2 PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS
DI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2013/2014
Oleh : Salwa Dwi Ratna NIM 4103121062
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND
MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER 2 PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS
DI SMA NEGERI 10 MEDAN TP. 2013/2014
Salwa Dwi Ratna (NIM 4103121062)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 10 Medan T.P. 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari 3 kelas paralel. Dengan teknik
cluster random sampling terpilih kelas XI IPA-2 dan XI IPA-3 sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Instrumen berupa tes soal pilihan berganda dan lembar observasi aktivitas siswa serta telah dilakukan uji persyaratan tes untuk mengukur hasil belajar dan aktivitas siswa.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Dengan Menggunakan Media Mind Mapping
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Semester 2 pada Materi Pokok Fluida
Statis di SMA Negeri 10 Medan T.P. 2013/2014”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan
Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, Bapak
Drs. Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, selaku
penguji, serta Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, selaku dosen pembimbing
akademik. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak
Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan
juga disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 10 Medan, Bapak Drs. H. Sufrizal
Tanjung, M.Si dan Ibu Tianas Simanjuntak, S.Pd, M.Si selaku guru fisika
siswa-siswi kelas XI-IPA2 dan XI-IPA3 yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian ini. Teristimewa kepada ayah dan ibu tercinta yang tak henti mengukir
v
kakak tercinta Shulha Kynanda Putri dan Benny Aprial, yang senantiasa
mendampingi dan memberi motivasi kepada penulis. Kepada rekan-rekan
seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas saran-saran dan
masukkannya. Kepada Khazali Fahmi, Yeni Arisa, Masitoh, Noto Susanto,
Robasa Nababan, Sulastri Lumbantoruan, Esti Limbong, Abdul Qodir terima
kasih untuk masukan dan motivasinya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2014
Penulis,
vi
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 17
2.1.6. Pembelajaran Konvensional 21
2.1.7. Media Pembelajaran 21
2.1.8. Media Mind Mapping 24
2.1.9. Fluida Statis 29
2.1.10. Penelitian Terdahulu 41
2.2. Kerangka Konseptual 42
2.3. Hipotesis 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 44
3.2. Populasi dan Sampel 44
3.2.1. Populasi Penelitian 44
vii
3.3. Variabel Penelitian 44
3.4. Desain Penelitian 45
3.5. Prosedur Penelitian 45
3.6. Instrumen Penelitian 48
3.6.1. Uji Validitas 48
3.7. Teknik Analisis Data 49
3.7.1. Uji Normalitas Data 50
3.7.2. Uji Homogenitas Data 50
3.7.3. Uji Hipotesis 51
3.7.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 54
4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 54 4.1.2. Pengujian Analisa Data 55 4.1.3. Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 57 4.1.4. Observasi 60
4.2. Pembahasan 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan 64
4.2. Saran 64
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 17 Tabel 2.2. Nilai Tegangan Permukaan Beberapa Zat pada Berbagai Suhu 40
Tabel 3.1. Desain Penelitian 45
Tabel 4.1. Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 55
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretest 56 Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretest 56 Tabel 4.5. Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 58
Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postest 58 Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t Postest 59 Tabel 4.9. Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa 59 Tabel 4.10. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I, II dan III 60
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari Cooperative learning 14 Gambar 2.2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale 22
Gambar 2.3. Contoh Media Mind Mapping 28
Gambar 2.4. Tekanan hidrostatik pada bejana 30 Gambar 2.5. Menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U 31
Gambar 2.6. (a) Manometer pipa terbuka 32
Gambar 2.6. (b) barometer untuk mengukur tekanan atmosfer 33
Gambar 2.7. Alat ukur tekanan ban 34
Gambar 2.8. Penekan Hidrolik 35
Gambar 2.9. (a) Jarum yang terapung di atas air akibat tegangan permukaan 39 Gambar 2.9. (b) Klip yang terapung di atas air akibat tegangan permukaan 39 Gambar 2.9. (c) Nyamuk yang terapung di atas air akibat tegangan permukaan 39 Gambar 2.10. Alat sederhana untuk memperlihatkan tegangan permukaan 39 Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 47 Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 55
Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol 57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 70
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 73
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 119
Lampiran 4. Kisi – Kisi Instrumen Soal 127
Lampiran 5. Instrumen Tes 140
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 145 Lampiran 7. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 146 Lampiran 8. Distribusi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 147 Lampiran 9. Distribusi Hasil Pretest Kelas Eksperimen 155 Lampiran 10. Distribusi Hasil Pretest Kelas Kontrol 157 Lampiran 11. Distribusi Hasil Postest Kelas Eksperimen 159 Lampiran 12. Distribusi Hasil Postest Kelas Kontrol 161 Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 163
Lampiran 14. Uji Normalitas 167
Lampiran 15. Uji Homogenitas 171
Lampiran 16. Uji Hipotesis 176
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian 183
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada kualitas
pendidikan. Kegiatan proses belajar mengajar disekolah merupakan usaha dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, karena sekolah merupakan salah satu
perangkat pendidikan yang bersifat formal.
Menurut Widowati (2010) pendidikan formal di sekolah yang
berlangsung kini cenderung terjebak hanya mengasah aspek mengingat
(remembering) dan memahami (understanding), yang merupakan low order of
thinking. Tantangan masa depan menuntut pembelajaran harusnya lebih
mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis (high order of thinking).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut kompetensi berpikir
tinggi, termasuk creative thinking untuk dikembangkan dalam pembelajaran pada
umumnya dan pembelajaran sekolah pada khususnya.
Di Indonesia masih ada dijumpai para guru yang masih menggunakan
model pembelajaran yang masih lama yaitu guru sebagai satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan yang mentransfer ilmu pengetahuan secara mutlak tanpa
melibatkan siswa semaksimal mungkin. Dominasi guru dalam proses
pembelajaran menyebabkan siswa tidak banyakberperan dan terlibat secara pasif,
mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru daripada mencari dan
menemukan sendiri pengetahuan, ketrampilan, serta sikap yang mereka butuhkan.
Sebagaimana tugas guru dalam proses belajar mengajar diantaranya sebagai
pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator dalam belajar mengajar dan
peranan lainnya yang memang sudah menjadi tuntutan dari seorang guru yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Sedangkan siswa itu sendiri adalah bertindak sebagai pencari, penerima dan
2
Fisika merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang
mempelajari tentang kejadian alam yang memungkinkan penelitian dengan
percobaan, pengukuran, penyajian secara matematis, berdasarkan
peraturan-peraturan umum. Selain itu juga mempelajari keterkaitan konsep-konsep fisika
dalam kehidupan nyata dan pengembangan sikap serta kesadaran terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi beserta dampaknya, seharusnya
mata pelajaran ini menarik dan menyenangkan untuk dipelajari. Tetapi pada
kenyataannnya, dalam pelajaran di sekolah mata pelajaran fisika menjadi salah
satu mata pelajaran yang dianggap sulit (Khoiruddin, 2013).
Dalam belajar fisika, yang pertama dituntut adalah kemampuan untuk
memahami konsep, prinsip maupun hukum-hukum, kemudian diharapkan siswa
mampu menyusun kembali dalam bahasanya sendiri sesuai dengan tingkat
kematangan dan perkembangan intelektualnya. Fisika sebagai salah satu ilmu
dalam bidang sains merupakan salah satu mata pelajaran yang biasanya dipelajari
melalui pendekatan secara matematis. Belajar fisika bukan hanya sekedar tahu
matematika, tetapi siswa diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung
di dalamnya, menuliskannya ke dalam parameter-parameter atau simbol-simbol
fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis
(Permatasari, 2013).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di
SMA Negeri 10 Medan dengan melakukan wawancara kepada salah satu guru
mata pelajaran fisika, diperoleh bahwa secara murni nilai rata-rata hasil belajar
kognitif siswa masih rendah karena masih berada di bawah KKM. Akan tetapi,
nilai akhir hasil belajar fisika siswa yang dicapai pada umumnya sudah berada di
atas KKM, nilai rata-rata fisika untuk semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014
mencapai 75 untuk kelas XI. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah
tersebut adalah 72. Meskipun KKM sudah tercapai, namun nilai tersebut tidak
murni diperoleh siswa dari hasil kemampuan belajar kognitifnya sendiri akan
3
pribadi maupun kelompok, kehadiran siswa, disiplin siswa, dan keaktifan siswa
pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Rendahnya hasil belajar siswa secara murni tersebut berdasarkan hasil
wawancara guru fisika disebabkan oleh : (1) Model pembelajaran fisika yang
digunakan oleh guru kurang bervariasi (pembelajaran konvensional), dimana
proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru (teacher centered). (2)
Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan tidak mau mengemukakan
pendapat atau bertanya pada saat belajar. (3) Dalam pembelajaran guru masih
kurang memaksimalkan media.
Berdasarkan uraian di atas, maka menurut peneliti perlu diterapkan
model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan
belajar-mengajar, guna meningkatkan hasil belajar fisika. Salah satunya adalah
model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif disusun dalam
sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan
pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama
siswa yang berbeda latar belakangnya (Trianto, 2009).
Model pembelajaran kooperatif yang akan diaplikasikan dalam penelitian
ini adalah tipe NHT dengan media mind mapping. Model pembelajaran kooperatif
tipe NHT yang dikembangkan oleh Spencer Kagan ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide, mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat, dan mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja
sama mereka (Lie, 2004).
Keberhasilan suatu pembelajaran juga tergantung dengan adanya media
pembelajaran. Media merupakan perantara yang dapat digunakan untuk
menyampaikan materi dengan tepat sasaran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan
media mind mapping. Menurut Maisyarah (2013), Mind mapping digunakan
4
siswa lebih tertarik terhadap materi pelajaran dan bersemangat dalam proses
pembelajaran.
Menurut Buzan (2005), Mind mapping adalah cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari
otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind mapping merupakan cara sederhana dan mudah untuk mengungkapkan gagasan karena menggunakan kata-kata kunci,
warna, dan gambar sehingga memudahkan untuk mengakses gagasan sekaligus
meningkatkan kemampuan untuk mengatur gagasan tersebut. Peta pikiran
membiarkan belahan otak kiri yang analitis dan berorientasi pada detail dapat
bekerja secara selaras dengan belahan otak kanan yang lebih imajinatif.
Penggunaan media mind mapping dalam proses belajar mengajar
khususnya untuk mata pelajaran fisika, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengajaran serta dapat menjadikan siswa merasa senang, siswa
berminat untuk belajar fisika, tidak bosan dalam mengikuti pelajaran, lebih mudah
dalam menerima, memahami, mengingat dan memanggil kembali informasi yang
pernah di dapatkannya ketika dibutuhkan, misalnya ketika dibutuhkan untuk
menyelesaikan soal mata pelajaran. Keberhasilan siswa dalam menyelesaikan
soal, tentu akan membuat siswa tersebut mendapatkan prestasi yang baik
(Imamuddin dan Nur Utomo, 2012).
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT serta penggunaan media mind
mapping diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar fisika siswa
dan dapat menarik minat belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Menurut hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2012)
menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, persentase rata-rata aktivitas
siswa meningkat dari 50% menjadi 73% dan nilai rata-rata post test siswa sebesar
73 (kategori tinggi). Rahayu (2012) menunjukkan bahwa penggunaan media mind
5
aktivitas siswa sebesar 60,06 (kategori aktif) dan nilai rata-rata hasil belajar siswa
adalah 73,88 (kategori tinggi).
Penelitian tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe NHT dan penggunaan media mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, namun peneliti sebelumnya masih mempunyai kelemahan.
Kelemahan-kelemahan peneliti sebelumnya akan menjadi pedoman untuk peneliti berikutnya
dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Kelemahan dalam penelitian
Sari (2012) adalah penggunaan alokasi waktu yang kurang efisien. Rahayu (2012)
kelemahan dalam penelitiannya adalah kerjasama kelompok sering kali hanya
melibatkan siswa yang mampu sebab mereka cukup memimpin dan mengarahkan
siswa yang kurang mampu, serta penggunaan alokasi waktu yang kurang efisien.
Mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya peneliti akan lebih
mengoptimalkan alokasi waktu pada setiap tahap pembelajaran, sehingga alokasi
waktu untuk setiap tahap pembelajaran dapat efisien. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan model pembelajaran yang tepat
menurut peneliti untuk mengatasi masalah dimana hanya siswa yang mampu
akademisnya yang lebih dominan dalam kelompok belajar, sebab dengan model
pembelajaran ini semua siswa dalam kelompok akan berperan secara aktif karena
setiap siswa dalam kelompok telah memiliki nomor dengan tugas masing-masing.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran tersebut, maka peneliti akan
melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Menggunakan Media Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI Semester 2 Pada Materi Pokok Fluida Statis di SMA Negeri 10 Medan T.P 2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah, sebagai berikut:
6
2. Pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa yang mampu
3. Kurangnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran
4. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi
5. Media yang digunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi
1.3.Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 10 Medan kelas XI Semester
Genap T.P 2013/2014.
2. Materi pokok fisika yang diajarkan pada penelitian ini adalah fluida statis.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media mind mapping dan
pembelajaran konvensional.
4. Hasil penelitian yang diukur adalah hasil belajar siswa pada materi pokok
fluida statis.
1.4.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media Mind
Mapping pada materi pokok Fluida Statis?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media Mind Mapping
pada materi pokok Fluida Statis?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan media
Mind Mapping pada materi pokok Fluida Statis?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan menggunakan media mind mapping terhadap hasil belajar
7
1.5. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media Mind
Mapping pada materi pokok Fluida Statis?
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media Mind Mapping
pada materi pokok Fluida Statis?
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan media
Mind Mapping pada materi pokok Fluida Statis.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media mind
mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis
sebelum dan sesudah pembelajaran.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti, calon guru dan guru dalam
menambah wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together) dan penggunaan media mind mapping.
2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran dalam peningkatan
hasil belajar siswa khususnya nilai pelajaran fisika.
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti sebagai calon guru fisika
tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head
Together) dan penggunaan media mind mapping.
4. Sebagai bahan studi banding bagi penelitian yang relevan dikemudian hari
8
1.7. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok – kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan (Sutirman, 2013).
2. Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola
interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional
(Trianto, 2009).
3. Media Mind Mapping
Mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind mapping adalah cara
mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran
-pikiran kita. Mind mapping merupakan cara sederhana dan mudah untuk
mengungkapkan gagasan karena menggunakan kata-kata kunci, warna, dan
gambar sehingga memudahkan untuk mengakses gagasan sekaligus
meningkatkan kemampuan untuk mengatur gagasan tersebut (Buzan, 2005).
4. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogjakarta
Arikunto, S., (2012), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Arsyad, (2006), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Asriani, (2013), Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dibandingkan Tipe NHT Yang Diitegrasikan Dengan Media Power Point Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan
Buzan, T, (2005), Buku Pintar Mind Map, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
BSNP, (2006) , Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar SMA/MA, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta
Depdiknas, (2003), Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Fathurrohman dan Sutikno, (2011), Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami, Refika Aditama, Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas VIII, Laporan Hasil Penelitian, Universitas Ahmad Dahlan
67
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hirokarbon,
Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan
Khoiruddin, N., Wahyuningsih, D., dan Teguh, D., (2013), Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 Untuk Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Alat Optik, Jurnal Pendidikan Fisika, 1 : 1-10
Kristianti, Wayan, N., Yudana, M., dan Dantes, G., (2013), Pengaruh Model Pendekatan Kooperatif Dengan Model Pembelajaran NHT (Number Head Together) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Berpikir Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Amlapura, Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4 : 1-7
Lie, A, (2004), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang – Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta
Maisyarah, (2013), Efektifitas Metode Pembelajaran Mind Mapping Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA, Laporan Hasil
Penelitian, FKIP Universitas Tanjungpura
Nadeak, J., (2012), Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan bunyi di kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012,
Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan
Nadeak, Y., (2012), Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi gaya di kelas VIII SMP Negeri 3 Binjai T.A 2011/2012, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan
Nurhasni, (2013), Implementasi Model PAPIT PLUS Yang Diintegrasi Dengan Media Berbasis Komputer Dibandingkan Dengan Media Mind Mapping Untuk Mengembangkan Kreativitas Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan
Permatasari, I., Jamzuri, dan Wahyuningsih, D., (2013), Penerapan Media Mind Mapping Program Pada Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta, Jurnal Pendidikan Fisika, 1 : 28-33
68
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito, (2009), Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta
Sari, A.L., (2012), Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di SMA Panca Budi Medan, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sumarno, (2012), Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Melalui Startegi Siklus PACE Di Kelas XI IPA-8 SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajarn Fisika, 4 : 1-6
Suprijono, A, (2010), Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem, Pustaka Pelajar, Yogjakarta
Sutarni, M, (2011), Penerapan Metode Mind Mapping dalam Meningkatkan
Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Bilangan Pecahan, Laporan Hasil
Penelitian
Sutarto, Indrawati, dan Setiawan, A., (2012), Metode Praktikum Dalam Pembelajarn Pengantar Fisika SMA : Studi Pada Konsep Besaran Dan Satuan Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Jember, 1 : 285-290
Sutirman, (2013), Media Dan Model – Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu, Yogjakarta
Su’ud, Z., (2009), Fisika SMA/MA Kelas XI, Bumi Aksara, Jakarta
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Penidikan (KTSP), Rineka Cipta, Jakarta
Widowati, A, (2010), Pengaruh Mind Map Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Kreatifitas Siswa Dalam Pembelajaran Sains Meaningfully, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Yogjakarta
69