• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinus Murr.) Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan Shigella Sonnei Serta Bioautografinya."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A.Latar Belakang Masalah

Infeksi merupakan invasi tubuh patogen atau mikroorganisme yang masuk

ke dalam tubuh dan mampu menyebabkan penyakit (Potter & Perry, 2005). Di

negara berkembang, infeksi akibat bakteri merupakan hal yang paling umum

menyebabkan penyakit. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diantaranya

Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei. Staphylococcus epidermidis

merupakan bakteri Gram positif yang merupakan patogen utama penyebab infeksi

nosokomial (Rupp et al., 1999) dan infeksi perangkat medis implan (Gill et al., 2004). Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami saat pasien menjalani

proses asuhan keperawatan dan umumnya terjadi pada pasien yang dirawat di

ruang perawatan anak, perawatan intensif, dan perawatan isolasi (Darmadi, 2008).

Shigella sonnei merupakan bakteri Gram negatif yang merupakan penyebab utama penyakit diare di negara maju dan berkembang. Bakteri ini menyebabkan

shigellosis yang merupakan salah satu penyebab morbiditas pada anak-anak yang mengalami diare (Ranjbar et al., 2007).

Infeksi bakteri dapat diatasi dengan menggunakan antibakteri. Antibakteri

adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri,

terutama bakteri yang merugikan (Setiabudy & Gan, 2007). Kategori antibakteri

yang baik harus selektif dan spesifik, sehingga hanya menyerang bakteri yang

merugikan tanpa mengganggu pertumbuhan sel yang tidak terinfeksi (Jawetz et al., 2001).

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat biodiversitas tinggi

yang menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang

dimiliki Indonesia. Salah satu sumber daya alam hayati tersebut adalah durian

(Durio zibethinus Murr.). Durian mengandung vitamin C cukup tinggi yang merupakan serat pangan yang baik untuk tubuh (Sobir & Rodame, 2010).

(2)

Senyawa fenolik pada durian juga diketahui berkhasiat sebagai antioksidan,

antikarsinogen, antiinflamasi, dan antibakteri (Ashrafet al., 2011). Menurut penelitian, ekstrak etanol kulit durian mempunyai aktivitas antibakteri terhadap

Pseudomonas aeruginosa dengan nilai kadar hambat minimum (KHM) sebesar 4% dan kadar bunuh minimum (KBM) sebesar 6%. Senyawa flavonoid,

polisakarida, saponin, dan minyak atsiri yang terkandung pada kulit durian

bertanggungjawab dalam memberikan aktivitas antibakteri (Noorhamdani et al.,

2009).

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian terhadap ekstrak etanol kulit buah

durian (Durio zibethinus Murr.) dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah penelitian ini diantaranya :

1. Apakah ekstrak etanol kulit buah durian (Durio zibethinus Murr.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei ?

2. Apakah senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak etanol kulit buah

durian (Durio zibethinus Murr.) yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei berdasarkan uji bioautografi ?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei.

2. Mengetahui senyawa kimia dalam ekstrak etanol kulit buah durian (Durio zibethinus Murr.) yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap

(3)

D.Tinjauan Pustaka 1. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murray) a. Klasifikasi

Tanaman durian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridaeplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision : Spermatophytina

Infradivision : Angiospermae

Class : Magnoliopsida

Superorder : Rosanae

Order : Malvales

Family : Malvaceae

Genus : Durio

Species : Durio zibethinus Murray (ITIS, 2014) b. Nama Daerah

Beberapa daerah di Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda untuk

durian, yaitu kadu (Sunda), duren (Jawa, Betawi, Gayo), duliang (Toraja), duriang (Manado), dan rulen (Pulau Seram Timur) (Sobir & Rodame, 2010).

c. Kandungan Kimia

Buah durian diketahui memiliki banyak senyawa aktif antara lain fenolik,

flavonoid, dan karotenoid yang jumlahnya berbeda-beda. Perbedaan ini

disebabkan oleh perbedaan kondisi iklim, lokasi pertumbuhan, dan perbedaan

spesies dari durian (Ashraf et al., 2011). Kulit durian mengandung senyawa saponin, minyak atsiri, dan flavonoid (Noorhamdani et al., 2009). Biji durian diketahui mengandung senyawa ramnosa, silosa, arabinosa, glukosa, dan

(4)

d. Khasiat dan Kegunaan

Senyawa alkaloid, saponin, dan tanin berkhasiat sebagai antijamur. Senyawa

fenolik pada durian juga diketahui berkhasiat sebagai antioksidan, antikarsinogen,

antiinflamasi, dan antibakteri. Polisakarida gel dari buah durian juga bertanggung

jawab menurunkan kadar kolesterol (Ashraf et al., 2011). Selain itu, rebusan daun kulit durian digunakan untuk pengobatan penyakit kulit dan pembengkakan

(Manoharan, 2013).

2. Staphylococcus epidermidis

Klasifikasi bakteri Staphylococcus epidermidis adalah sebagai berikut: Kingdom : Bacteria

Phylum : Firmucutes

Class : Bacilli

Ordo : Bacillales

Family : Staphylococcaceae

Genus : Staphylococcus

Species : Staphylococcus epidermidis (NCBI, 2014)

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram positif dengan diameter 1 µm yang biasanya hidup pada kulit manusia dan membran mukosa. Bakteri ini

merupakan salah satu bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi

nosokomial. Staphylococcus epidermidis juga sering ditemukan dalam darah pasien yang melakukan transplantasi sumsum tulang dan pemakaian alat bantu

seperti kateter. Staphylococcus epidermidis memiliki kemampuan memfermentasi glukosa dan mengoksidasi laktosa dan maltosa (Christensen et al.,1982), mampu memproduksi slime yang dapat membentuk lapisan biofilm (Foster, 1996), serta mempunyai dinding sel yang kuat karena mengandung peptidoglikan yang

mencegah dinding sel mengalami lisis (Parisi, 1985). Staphylococcus epidermidis

dapat menyebabkan infeksi nosokomial dan infeksi perangkat medis implan.

Bakteri ini diketahui resisten terhadap oksasilin, linkomisin, dan novobiosin

(5)

3. Shigella sonnei

Klasifikasi bakteri Shigella sonnei adalah sebagai berikut: Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Shigella

Species : Shigella sonnei (NCBI, 2014)

Shigella sonnei merupakan bakteri Gram negatif fakultatif anaerob yang memiliki karakteristik non-motil (Hale & Keusch, 1996). Karakteristik itu

menunjukkan bahwa spesies ini tidak memiliki flagela untuk memfasilitasi

gerakan. Shigella sonnei merupakan bakteri berbentuk batang yang dapat menyebabkan disentri. Habitat aslinya berada pada pH rendah dan suhu

lingkungan optimalnya adalah 37oC yang mirip dengan suhu tubuh pada manusia

(Yang et al., 2005). Shigella sonnei termasuk bakteri yang tidak dapat memfermentasi laktosa (Engelkirk & Engelkirk, 2008) dan bisa menyebabkan

infeksi yang disebut shigellosis sehingga dapat menyebabkan diare. Shigella sonnei diketahui resisten terhadap antibakteri sefotaksim (Radice, 2001). Antibiotik yang efektif untuk mengobati Shigellosis adalah ampisilin, trimetoprim, sulfametoksazol, dan siprofloksasin (Hale & Keusch, 1996).

4. Uji Aktivitas Antibakteri

Untuk melihat aktivitas suatu antibakteri dapat dilakukan dengan uji

antibakteri dengan mengamati ada tidaknya pertumbuhan mikroorganisme.

Beberapa metode yang digunakan dalam uji antibakteri diantaranya :

a. Metode Difusi Disk

Metode ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan suatu mikroorganisme

dengan melihat ada tidaknya area jernih yang terbentuk setelah piringan disk

antibakteri diletakkan pada media agar. Terbentuknya area jernih di permukaan

media agar menunjukkan adanya hambatan pertumbuhan suatu mikroorganisme

(6)

b. Metode Dilusi

Metode ini dibedakan menjadi metode dilusi cair dan dilusi padat. Perbedaan

kedua metode ini terletak pada media yang digunakan. Metode dilusi cair

dilakukan dengan membuat pengenceran berseri suatu agen antibakteri untuk

mengetahui nilai KHM dan KBM. Nilai KHM ditunjukkan dengan larutan yang

jernih tanpa pertumbuhan mikroba. Metode dilusi padat menggunakan media

padat dengan cara kerja yang hampir sama dengan metode dilusi cair (Pratiwi,

2008).

5. Bioautografi

Bioautografi merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi senyawa

yang memiliki suatu aktivitas tertentu. Metode ini terdiri dari bioautografi kontak,

agar overlay, dan bioautografi langsung. Bioautografi kontak dapat dilakukan dengan meletakkan lempengan hasil elusi di atas media yang telah ditanami

bakteri uji. Aktivitas antibakteri ditandai dengan zona bening pada media.

Bioautografi agar overlay menggunakan media cair yang telah berisi bakteri uji, kemudian dilapisi pada lempeng hasil elusi. Setelah agar mengeras, lempeng hasil

elusi diinkubasi dan adanya aktivitas antibakteri dideteksi dengan terbentuknya

pita setelah pewarnaan dengan tetrazolium dye. Bioautografi langsung dilakukan dengan cara menempelkan lempeng hasil elusi pada media yang telah ditanami

bakteri kemudian diinkubasi (Choma & Grzelak, 2011). Kelebihan metode

bioautografi yaitu metode ini lebih efisien untuk mengamati pertumbuhan suatu

bakteri dibandingkan dengan menggunakan metode yang lain (Pratiwi, 2008).

E.Landasan Teori

Penelitian Noorhamdani et al. (2009) membuktikan bahwa ekstrak etanol kulit buah durian mempunyai nilai kadar hambat minimum (KHM) sebesar 4%

(7)

F.Hipotesis

1. Ekstrak etanol kulit buah durian (Durio zibethinus Murr.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Shigella sonnei.

2. Senyawa kimia dalam ekstrak etanol kulit buah durian (Durio zibethinus

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang digunakan unruk penentuan kawasan konservasi laut meliputi jenis substrat dasar perairan, jumlah jenis ikan karang, kelimpahan ikan karang, kedalaman, jarak dari

Kesimpulan penelitian adalah: (1) Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya siswa kelas X Teknik Sipil C SMK Negeri 5 Surakarta menggunakan model

Demikian wanita karir menghayati ketidakbermaknaan hidup, sebagai akibat penerimaan negatif terhadap perannya dan tidak mampu memanfaatkan keadaan dirinya secara efektif dan

Tujuan khususnya yaitu (1) mempelajari karakteristik contoh (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan jenis penyakit); (2) mempelajari persepsi contoh

penulis untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan. perubahan persepsi

Hasil pengujian penelitian dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi simbolik masyarakat meliputi faktor internal (nilai-nilai yang

Tinjauan teori mengenai pemanfaatan media alam sebagai sumber belajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis sebuah karangan deskriptif mengindikasikan

Salah satu persyaratan dalam struktur beton bertulang adalah adanya lekatan antara tulangan dengan beton sehingga apabila pada struktur beton tersebut diberikan beban tidak akan