• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Sikap Dan Praktik Ibu Selama Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Sikap Dan Praktik Ibu Selama Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balita merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap

masalah kesehatan, terutama masalah gizi kurang atau buruk. Hal ini

disebabkan karena pada saat fase balita akan terjadi pertumbuhan dan

perkembangan yang sangat pesat (Ditjen Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu dan

Anak Kementerian Kesehatan RI, 2011). Status gizi balita merupakan hal

yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Hasil Pemantauan Status Gizi

(PSG) Propinsi Jawa Tengah tahun 2009, terdapat balita gizi buruk 4.647

dan 43 anak meninggal dunia (Dinas Kesehatan Propinsi Jateng, 2009).

Sedangkan di Kabupaten Sragen data dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Sragen menunjukkan status gizi masyarakat di wilayah Kabupaten Sragen

tahun 2015 ialah terdapat 0,0% gizi lebih, 97,6 % gizi baik, 2,47 % gizi

kurang dan 0,03 % gizi buruk.

Penurunan prevalensi gizi kurang menjadi 15% dan menurunkan

prevalensi pendek menjadi 32% merupakan salah satu sasaran

pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014. Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk

mencapai sasaran tersebut adalah melalui upaya penanggulangan gizi

kurang dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), yang dibiayai oleh

(2)

2

Berdasarkan penelitian Farida dan Tatik (2012) pada balita gizi buruk

di kota Semarang pada tahun 2012 dengan pemberian makanan tambahan

pemulihan hasilnya yaitu terjadi perbaikan status gizi berdasarkan BB/TB

setelah diberikan PMT-Pemulihan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Siti

Munthofiah (2008) mengenai hubungan antara pengetahuan, sikap, dan

perilaku ibu dengan status gizi anak balita menunjukkan bahwa status gizi

anak balita mempunyai hubungan yang secara statistik signifikan dengan

tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu. Sikap ibu balita yang positif

akan mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. Bila sikap ibu balita

tentang pelaksanaan pemberian makanan tambahan positif maka ibu balita

akan mendukung kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2007).

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen tahun 2015

didapatkan bahwa dari 25 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sragen,

prevalensi gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo cukup banyak..

Puskesmas Sidoharjo juga memberikan PMT untuk balita gizi kurang selama

90 hari yang sesuai dengan ketentuan dalam buku panduan

penyelenggaraan PMT. Data dari Dinas Kesehatan Sragen tahun 2015,

Puskesmas Sidoharjo prevalensi gizi lebih 1,0 %, gizi baik 95,5 %, gizi

kurang 3 % dan gizi buruk 0,5%.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan

penelitian yang berjudul “Hubungan sikap dan praktik ibu selama

Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan terhadap Status Gizi

(3)

3

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status

gizi balita?

2. Apakah ada hubungan sikap dan praktik ibu selama Program Pemberian

Makanan Tambahan terhadap status gizi balita gizi kurang?

C. Tujuan 1.Tujuan Umum

Untuk menganalisis faktor sikap dan praktik ibu selama Program

Pemberian Makanan Tambahan terhadap status gizi balita gizi kurang di

wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo.

2.Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan status gizi balita gizi kurang setelah program

Pemberian Makanan Tambahan.

b. Menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap

status gizi balita.

c. Mendeskripsikan sikap ibu selama Program Pemberian Makanan

Tambahan terhadap status gizi balita.

d. Mendeskripsikan praktik ibu selama Program Pemberian Makanan

Tambahan terhadap status gizi balita.

e. Menganalisis hubungan sikap ibu dengan status gizi balita gizi kurang.

f. Menganalisis hubungan praktik ibu dengan status gizi balita gizi

kurang.

(4)

4

D. Manfaat

1. Institusi Kesehatan

Dari hasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

sumber untuk mengkaji lebih dalam tentang permasalahan gizi kurang

pada balita serta penanganannya.

2. Ibu Balita

Memberitahukan dan memberi informasi kepada ibu balita

mengenai pengaruh sikap dan praktik ibu selama program Pemberian

Makanan Tambahan terhadap perbaikan gizi balita.

3. Bagi peneliti

Manfaat dari hasil studi kasus ini bagi penulis adalah dapat

menambah dan memperluas wawasan pengetahuan khususnya dalam

upaya pencegahan atau perbaikan gizi kurang serta faktor-faktor yang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara Persepsi Citra Merek dengan Keputusan Pembeliandeterjen Daia pada Warga RW 004, Jakarta

Mengembangkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sungkem, dan sopan) untuk Membentuk Karakter Cinta Damai. Penerapan budaya 5S dimaksudkan untuk membentuk

Melalui kegiatan berkelompok, siswa dapat menerapkan rumus dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga dengan

psikiatri dengan pasien.Pada pasien didapatkan halusinasi auditorik, ilusi serta terdapat delusion of influence.Dari data ini menjadi dasar diagnosis bahwa pasien

pengembangan pada Kampung Pesindon. Pada tahun 2011, Kampung Pesindon ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata batik di Kota Pekalongan yang mengalami perubahan

Dalam hal ini nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelompokan RVI bangunan berdasarkan bentuk atap tidak

Pembelajaran STM jauh lebih efektif karena dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas sehingga hasil belajar siswa meningkat, yang meliputi kemampuan kognitif,

Film Taare Zameen Par mendeskripsikan upaya pak Nikumbh untuk membangun kembali karakter percaya diri Ishaan yang merupakan anak dengan penyakit disleksia (tidak