• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DI MTS KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DI MTS KABUPATEN LABUHANBATU UTARA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH

DI MTs KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD MUNAWIR POHAN

Nim: 8126132021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH

DI MTs KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD MUNAWIR POHAN

Nim: 8126132021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

Muhammad Munawir Pohan, 8126132021. The Relations between School Leadership and School Culture with School Effectiveness Islamic Junior High School in Labuhanbatu Utara. Thesis. Pascasarjana. State University of Medan, 2014.

The purpose of this study was to determine (1) the relationship of School Leadership with School Effectiveness, (2) the relationship of School Culture with School Effectiveness (3) the relationship between School Leadership and Scholl Culture with School Effectiveness.

Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study with correlative study of the pattern by placing the study variables in two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study were Islamic Junior High School in Labuhanbatu Utara. Samples used to determine proforsional stratified random sampling techniques so we get a sample of 40 Islamic Junior High School in Labuhanbatu Utara. The research instrument used was questionnaire with Likert scale. Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and multiple.

The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between School Leadership with School Effectiveness with correlation coefficient rX1Y = 0.597. Contributions given by the variable effective

School Leadership to School Effectiveness is at 29.78%, (2) there is a positive and significant relationship between school culture with school effectiveness with a correlation coefficient of performance for 0.549. Contributions effectively given by the variable school culture of school effectiveness is equal to 24.11% and (3) there is a positive and significant relationship between School Leadership and School Culture with School Effectiveness with a correlation coefficient of R = 0.734.

(7)

ABSTRAK

Muhammad Munawir Pohan, 8126132021. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah,(2) hubungan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah (3) hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah.

Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah sekolah MTs di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Untuk menentukan sampel digunakan teknik stratified proforsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 MTS di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta regresi ganda.

Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah dengan koefisien korelasi rx1y= 0,597. Sumbangan efektif yang diberikan oleh

variabel kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap keefektifan Sekolah adalah sebesar 29,78%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya sekolah dengan keefektifan sekolah dengan koefisien korelasi rx2y= 0,549.

Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel budaya sekolah terhadap keefektifan sekolah adalah sebesar 24,11% dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Sekolah dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah dengan koefisien korelasi R = 0,734.

(8)
(9)

DAFTAR ISI dengan Keefektifan Sekolah ... 47

2.3. Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

3.2. Metode Penelitian... 50

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

3.3.1.Populasi ... 50

3.3.2.Sampel ... 51

3.4. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 52

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54

3.5.1. Instrumen Penelitian... 54

1. Instrumen Keefektifan Sekolah ... 54

(10)

3. Instrumen Budaya Sekolah ... 56

3.6. Uji Coba Instrumen ... 56

3.6.1. Validitas ... 57

3.6.2. Reabilitas ... 58

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen ... 58

3.8. Teknik Analisis Data Penelitian ... 59

3.8.1. Uji Deskripsi Data ... 60

1. Mean ... 60

2. Median ... 60

3. Modus ... 60

4. Standar Deviasi ... 61

3.8.2. Uji Kecenderungan Data ... 61

3.8.3. Uji Persyaratan Analisis ... 62

1. Uji Normalitas ... 62

2. Uji Homogenitas ... 63

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 64

4. Uji Independensi ... 64

3.8.4. Pengujian Hipotesis ... 65

1. Analisis Korelasi ... 65

2. Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Korelasi Parsial antara Variabel Penelitian ... 65

3. Persamaan Regresi Ganda ... 66

4. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 66

5. Koefisien Korelasi Ganda ... 66

6. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 67

7. Perhitungan sumbangan Relatif dan Efektif ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69

4.1.1. Keefektifan Sekolah ... 69

4.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 71

4.1.3. Budaya Sekolah ... 72

4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 73

4.2.1. Uji Kecenderungan variabel Keefektifan Sekolah ... 74

4.2.2. Uji Kecenderungan variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 74

4.2.3. Uji Kecenderungan variabel Budaya Sekolah ... 75

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 75

4.3.1. Pengujian Normalitas Data ... 75

4.3.2. Pengujian Homogenitas Data ... 76

4.3.3. Pengujian Linieritas dan Keberartian Regresi ... 77

4.3.4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ... 80

4.4. Pengujian Hipotesis ... 80

4.4.1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ... 80

(11)

Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ... 83

4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas ... 86

4.6. Temuan Penelitian ... 86

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

4.7. Keterbatasan Penelitian ... 93

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 95

5.2. Implikasi ... 95

5.3. Saran ... 101

(12)

DAFTAR ISI dengan Keefektifan Sekolah ... 47

2.3. Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

3.2. Metode Penelitian... 50

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

3.3.1.Populasi ... 50

3.3.2.Sampel ... 51

3.4. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 52

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54

3.5.1. Instrumen Penelitian... 54

1. Instrumen Keefektifan Sekolah ... 54

(13)

3. Instrumen Budaya Sekolah ... 56

3.6. Uji Coba Instrumen ... 56

3.6.1. Validitas ... 57

3.6.2. Reabilitas ... 58

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen ... 58

3.8. Teknik Analisis Data Penelitian ... 59

3.8.1. Uji Deskripsi Data ... 60

1. Mean ... 60

2. Median ... 60

3. Modus ... 60

4. Standar Deviasi ... 61

3.8.2. Uji Kecenderungan Data ... 61

3.8.3. Uji Persyaratan Analisis ... 62

1. Uji Normalitas ... 62

2. Uji Homogenitas ... 63

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 64

4. Uji Independensi ... 64

3.8.4. Pengujian Hipotesis ... 65

1. Analisis Korelasi ... 65

2. Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Korelasi Parsial antara Variabel Penelitian ... 65

3. Persamaan Regresi Ganda ... 66

4. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda ... 66

5. Koefisien Korelasi Ganda ... 66

6. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 67

7. Perhitungan sumbangan Relatif dan Efektif ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69

4.1.1. Keefektifan Sekolah ... 69

4.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 71

4.1.3. Budaya Sekolah ... 72

4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 73

4.2.1. Uji Kecenderungan variabel Keefektifan Sekolah ... 74

4.2.2. Uji Kecenderungan variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 74

4.2.3. Uji Kecenderungan variabel Budaya Sekolah ... 75

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 75

4.3.1. Pengujian Normalitas Data ... 75

4.3.2. Pengujian Homogenitas Data ... 76

4.3.3. Pengujian Linieritas dan Keberartian Regresi ... 77

4.3.4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ... 80

4.4. Pengujian Hipotesis ... 80

4.4.1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ... 80

(14)

Budaya Sekolah dengan Keefektifan Sekolah ... 83

4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas ... 86

4.6. Temuan Penelitian ... 86

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

4.7. Keterbatasan Penelitian ... 93

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 95

5.2. Implikasi ... 95

5.3. Saran ... 101

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Komponen Karakteristik Keefektifan Sekolah ... ... 17

2.2. Tujuh kualitas pemimpin ... 22

3.1. Populasi Penelitian ... 51

3.2. Sampel Penelitian ... 52

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Keefektifan Sekolah ... 55

3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 55

3.5. Kisi-Kisi Instrumen Budaya Sekolah ... 56

4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 69

4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Sekolah ... 70

4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 71

4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Sekolah ... 72

4.5. Tingkat Kecenderugan Variabel Keefektifan Sekolah ... 74

4.6. Tingkat Kecenderugan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 74

4.7. Tingkat Kecenderugan Variabel Budaya Sekolah ... 75

4.8. Ringkasan Uji Normalitas ... 76

4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas ... 76

4.10.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 78

4.11.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 79

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Proses Keefektifan Sekolah ... 12

2.2. Model keefektifan sekolah ... 16

2.3. Paradigma Penelitian ... 48

4.1. Histogram Distribusi skor keefektifan Sekolah (Y) ... 70

4.2. Histogram Distribusi Skor Kepemimpinan Kepala sekolah (X1) ... 72

4.3. Histogram Distribusi Skor Budaya sekolah (X2) ... 73

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket ... 107

2. Validitas Angket ... 115

3. Reliabilitas Angket ... 118

4. Data Induk Penelitian ... 125

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data ... 126

6. Uji Kecenderungan Data ... 131

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 134

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 139

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 144

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 154

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 155

12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 157

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 160

14. Perhiungan Regresi Ganda ... 161

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan merupakan salah satu sarana yang melaksanakan proses belajar dan mengajar. Namun karena beragamnya kondisi siswa dan cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai tingginya harapan serta ketatnya persaingan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, maka untuk menciptakan lulusan- lulusan yang sesuai harapan maka sekolah yang dibutuhkan adalah sekolah yang efektif.

(19)

2

Selanjutnya Sagala (2010: 81) menjelaskan bahwa keefektifan sekolah (effective schooling) dan sekolah yang bermutu (school quality) merupakan yang tak kunjung habis- habisnya, sepanjang sekolah itu masih menjalankan kegiatannya. Artinya seiring dengan tuntunan akan perubahan yang terus menerus mengikuti perkembangan zaman melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tuntutan akan keefektifan dan mutu sekolah mengiringinya.

Naham (2008) dalam Cahyana (2010: 29) menjelaskan keefektifan sekolah adalah sekolah yang memiliki standar pengelolaan yang baik, transparan, responsibel dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesien.

Sekolah disebut efektif jika sekolah tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan. Pengertian keefektifan sekolah juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah (Getzel, 1969) dalam Moerdiyanto (2007: 4).

(20)

3

keuangan yang tidak transparan, kompetensi guru yang rendah hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil uji kompetensi guru di Labuhanbatu Utara yang diadakan Kementerian Agama terhadap guru yang disertifikasi, komite sekolah yang belum menjalankan fungsinya dengan baik dan belum begitu optimal dalam membantu pihak sekolah dalam menjalankan organisasinya. Situasi ini berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa tidak jarang Komite Sekolah hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya hanya pada hal-hal tertentu saja seperti dalam rangka realisasi dana Bantuan Operasional Madrasah (BOM) setelah itu tidak ada lagi wujud keterlibatannya, terjadi konflik antara pengurus Komite Sekolah dengan pihak Sekolah, vakumnya Komite Sekolah dikarenakan ketidak pahaman tugas dan fungsi dari pengurus Komite Sekolah dan persoalan lainnya. (Sumber: Kepala Pendidikan Islam/Kapendis Kabupaten Labuhanbatu Utara, 08 Desember 2013).

Scheerens dan Bosker dalam Sugiyono (2011: 158) mengungkapkan faktor- faktor yang mempengaruhi keefektifan sekolah yaitu: (1) Achiefment

orientation, (2) Educational leadership, (3) Consensus and cohesion,(4)

Curriculum quality, (5) School climate, (6) Classrom climate, (7) Parental

involvement, (8) Evaluative potensial, (9) Effective learning time, (10) Structured

instruction, (11) Independent learning, (12) Adaptive instruction, (13) Feedback

and reinforcement.

(21)

4

memotivasi staff, memiliki sasaran yang tinggi dan prestasi siswa. Jadi dapat diambil suatu fokus bahwa kepemimpinan yang kuat dapat menciptakan budaya sekolah yang unggul sehingga keefektifan sekolah dapat terwujud.

Sementara itu dalam penelitian Komariah (2004: 1) menjelaskan bahwa sekolah efektif adalah sebagai sekolah yang memiliki kelengkapan suatu sistem dan mekanisme kerjanya berjalan sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa:

1) Keefektifan sekolah pada Era desentralisasi pendidikan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh budaya sekolah hasil refresentasi dari Visionary Leadership yang berorientasi mutu. 2) Implementasi visi dan penciptaan visi memiliki korelasi yang tinggi terhadap budaya sekolah maupun Keefektifan Sekolah, 3) Pola sikap tindakan dan pola nilai menunjukkan nilai korelasi yang hampir sama tinggi terhadap Keefektifan Sekolah. Sedangkan untuk pola kebiasaan memiliki korelasi negatif artinya dapat menurunkan Efektifitas Sekolah walaupun dengan pengaruh yang sangat kecil. 4) Model regresi untuk keefektifan sekolah yang mengetengahkan variabel visionary leadership dan budaya sekolah secara bersama-sama memberikan hasil bahwa penciptaan visi, transformasi visi, implementasi visi, dan budaya sekolah memberi pengaruh secara signifikan.

Dari hasil penelitian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keefektifan sekolah yang mengetengahkan variabel visionary leadership dan budaya sekolah secara bersama-sama memberikan hasil bahwa penciptaan visi, transformasi visi, implementasi visi, dan budaya sekolah memberi pengaruh secara signifikan terhadap keefektifan sekolah.

(22)

5

berprilaku dalam organisasi artinya seluruh komponen sekolah akan bekerja secara maksimal dan sesuai arah dengan catatan jika sekolah memiliki budaya yang baik. Untuk itu setiap sekolah harus mengembangkan budaya yang berkualitas dalam mencapai tujuan sekolah/ keefektifan sekolah.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, terungkap beberapa faktor yang berhubungan dengan keefektifan sekolah. Beberapa faktor yang berhubungan dengan keefektifan sekolah antara lain: (1) anggaran pendidikan/pembiayaan pendidikan; (2) kompetensi dan kepuasan kerja guru; (3) motivasi; (4) kebijakan pemerintah; (5) kepemimpinan kepala sekolah; (6) budaya sekolah; (7) iklim sekolah; (8) pembuatan keputusan; (9) komunikasi kepala sekolah; (10) perencanaan; (11) partisipasi orangtua; (12) kualitas kurikulum; dan (13) manajemen pendidikan.

1.3. Pembatasan Masalah

(23)

6

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara?

2. Apakah terdapat hubungan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara?

3. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah. Secara operasional tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

2. Untuk mengetahui hubungan budaya sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

(24)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu administrasi pendidikan, terutama mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan dari munculnya pengembangan konsep-konsep konseptual yang berkenaan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah yang memberikan peningkatan terhadap keefektifan sekolah, yang pada muaranya akan mengarah kepada tercapainya kualitas pendidikan.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat:

1. Sebagai evaluasi dalam mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah.

2. Sebagai bahan rujukan dalam merumuskan materi kependidikan di lembaga pendidikan dalam mengembangkan kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya sekolah dalam meningkatkan keefektifan sekolah.

(25)

95

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara. Artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik pula keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara Budaya sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara. Artinya semakin baik Budaya sekolah maka semakin baik pula keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara. Artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah maka semakin baik pula keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5.2. Implikasi

(26)

96

bahwa Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya.

1. Upaya Meningkatkan Keefektifan Sekolah Melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dengan diterimanya hipotesis pertama yakni Kepemimpinan Kepala sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan keefektifan sekolah, maka upaya meningkatkan kefektifan sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas kepemimpinan Kepala sekolah. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah sehingga kepala sekolah bisa menjadi teladan dalam setiap aktivitas di sekoah. Kepemimpinan kepala sekolah memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan keefektifan sekolah, kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mendorong dan memberikan motivasi terhadap semua warga sekolah.

(27)

97

namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas.

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas.

(28)

98

terhadap sekolah, baik itu faktor internal maupun eksternal. Dengan diketahuinya berbagai faktor tersebut, maka selanjutnya kepala sekolah dapat mengembangkan berbagai program sekolah yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah, semata-mata untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan keefektifan sekolah menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai sifat yang demokratis dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan kepemimpinan serta integrasi profesional yang tinggi dalam melaksanakan dan memimpin berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai keterampilan dan kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan dan program sekolahnya dengan optimal.

Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerjasama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.

2. Upaya meningkatkan Keefektifan sekolah melalui peningkatan Budaya sekolah

(29)

99

inovasi yang dilakukan oleh semua pihak seperti kepala sekolah guru maupun siswa. Selanjutnya budaya sekolah juga harus mampu menciptakan tingkat kedisiplinan yang tinggi bagi para siswa maupun guru dan kepala sekolah. Budaya sekolah memiliki tempat strategis untuk membangun citra positif sekolah yang berpengaruh terhadap kualitas sekolah. Oleh karena itu perlu dibangun budaya di sekolah yang dimulai dari upaya kepemimpinan melalui penetapan peraturan yang disepakati bersama. Budaya yang baik tidak saja berorientasi pada prestasi siswa tetapi prestasi sekolah. Oleh karena itu keseimbangan cipta, karsa dan karya diarahkan pada tiap dimensi personil sebagai suatu kekuatan yang menggerakkan sistem.

Budaya sekolah yang mampu menciptakan nilai dan etos kerja di sekolah harus dimanifestasikan ke dalam perilaku kerja utama yang sanggup menjadi basis keberhasilan baik di tingkat pribadi, organisasional maupun sosial. Perilaku kerja tersebut meliputi bekerja tulus, bekerja tuntas, bekerja benar, bekerja keras, bekerja serius, bekerja kreatif, bekerja unggul, dan bekerja sempurna. Sekolah merupakan tempat terbaik untuk belajar oleh karena itu perlu dibangun kultur akademik yang memberikan pelayanan terbaik untuk belajar.

(30)

100

dengan menetapkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang dipandu oleh nilai-nilai baru yang diinginkan. Artinya pola sikap dan tindakan adalah produk dari manajemen dan kepemimpinan. Pengubahan budaya sekolah diarahkan pada pencapaian keefektifan Sekolah. Budaya yang menghambat gerak langkah anggota karena beberapa tata cara tidak relevan lagi dengan tuntutan kerja masa kini atau yang disebut dalam penelitian ini sebagai pola kebiasaan, pemimpinan mesti responsif menata manajemen guna mencapai keefektifan yang tinggi. Nilai adalah standar normatif yang mempengaruhi manusia dan membuat pilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mereka persepsikan. Organization Cultur Values atau nilai-nilai budaya sekolah adalah nilai-nilai konsensus bersama sebagai perwujudan dari adanya upaya menterjemahkan visi ke dalam nilai-nilai instrumental yang dapat menjadi pedoman bertingkah laku bagi semua perangkat personil sekolah.

3. Upaya Meningkatkan Keefektifan sekolah Melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala sekolah dan Budaya sekolah

(31)

101

perserta didik yang memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang baik. Selain itu peserta didik juga harus memiliki karakter yang kuat guna mempersiapkan diri menghadapi perkembangan zaman. Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah terutama kompetensi penciptaan, perumusan, transformasi dan implementasi visi yang berkaitan erat terhadap penciptaan budaya yang lebih ditentukan oleh kemandirian sekolah dalam pencapain tujuan keefektifan sekolah.

Kemudian adanya keterlibatan total semua warga sekolah, berbagai upaya yang dilakukan dalam pengembangan keefektifan sekolah memerlukan kemauan, keterlibatan secara aktif dan komitmen yang tinggi dari seluruh warga sekolah dalam perencanaannya dan pelaksanaannya. Dengan adanya keterlibatan warga sekolah tersebut, dalam berbagai upaya dan program yang dilakukan sekolah, maka keberadaan sekolah tersebut betul-betul dirasakan menjadi milik dan tanggung jawab bersama, adanya ukuran baku mutu pendidikan, memandang pendidikan sebagai sistem, dan memperbaiki mutu pendidikan secara berkelanjutan. Untuk itu dengan meningkatnya kedua hal yakni kepemimpinan dan budaya ini maka keefektifan sekolah dapat lebih ditingkatkan.

5.3. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian ini adalah:

(32)

102

maupun daerah, anggota legislatif, kepala sekolah, guru maupun peserta didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan keefektifan sekolah. Karena keefektifan sekolah akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

2. Kepada Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk memberikan pembinaan yang berkelanjutan kepada Kepala sekolah melalui pelatihan-pelatihan kompetensi Kepala sekolah.

(33)

103

DAFTAR PUSTAKA

Adair, Jhon. 2004. Handbook of Management and Leadership. London: Thorogood

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rajawali Press.

Atmono, Dwi. 2008. Hubungan Kepedulian Guru Terhadap Inovasi, Budaya Sekolah, dan Kompetensi Profesional dengan Kefektifan Sekolah.

Forum Pendidikan, 27 (2): 94-102.

Bush, Tony. 2008. Leadership and Management Development in Education. Los Angeles, London, New Delhi, Singapore: SAGE Publications.

Cahyana. 2010. Pengaruh Iklim Organisasi Dan Etos Kerja Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah ( Studi Analisis Di SMP Negeri Se-Wilayah V Kabupaten Garut ). Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Department of education and early childhood development. Characteristics of

Effective Schools. Victoria

(http://www.education.vic.gov.au/student-learning/teachingresources/english/improvstudlit.htm di akses Agustus 2013)

Giestie, Lisia Hida. 2011. Kontribusi Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasional terhadap Efektivitas Sekolah di SMA N Se-Kabupaten Sumedang. Tesis tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Hammond, Linda Darling, dkk. 2010. Preparing Principals For A Changing

World. San Francisco. Jossey-Bass

Hellriegel, Don & John W. Slocum, Jr. 2008. Organizational Behavior, 13th. South-Western. Cengage Learning

Helms, Marilyn M.. 2006. Encyclopedia of Management 5th ed. Detroit: Thomson Gale.

Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2010. Visionary Leadership Menuju Sekolah

(34)

104

Komariah, Aan. 2004. Studi tentang Pengaruh Budaya Sekolah terhadap

Efektifitas Sekolah Pada SMAN Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKA N/197005241994022-AAN_KOMARIAH/propsal2.pdf) di Akses Agustus 2013).

Komariah, Aan. 2004. Studi tentang Pengaruh Visionary Leadershp

(Kepemimpinan Visioner) dan Budaya Sekolah terhadap Efektifitas Sekolah Pada SMAN Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.

(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKA N/197005241994022-AAN_KOMARIAH/proposal1.pdf) diakses Agustus 2013).

Merry, Michael S. 2007. Culture, Identity, and Islamic Schooling (A

Philosophical Approach). United States: Palgrave Macmillan.

Mesiono. 2012. Manajemen Organisasi. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Moerdiyanto. 2007. Manajemen sekolah indonesia yang efektif melalui penerapan

total quality management (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/-penelitian/Drs.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./ARTIKEL%20MANAJEME N%20SEKOLAH%20EFEKTIF.pdf diaksees Agustus 2013)

Mohiemang, Irene Lemphorwana. 2008. Effective Schools And Learners’

Achievement In Botswana Secondary Schools: An Education Management Perspective. Disertasi. University of South Africa.

(http://uir.unisa.ac.za/bitstream/handle/10500/2698/dissertation_mohiem ang_%20i.pdf diakses Agustus 2013)

Mulyasa, H. E. 2012 Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyati, Siti Yati dan Aan Komariah. 2010. Manajemen Sekolah. Dalam Riduwan (Ed.), Manajemen Pendidikan (hlm. 85-102). Bandung: Alfabeta.

Poster, Cyril. 2005 Restructuring: The key to effective school management, Routledge, London and New York.

Reynolds, David. 1992. School Effectiveness and School Improvement: An Updated Review of the British Literature. Dalam David Hopkins and David Reynolds (Eds) School Effectiveness Research, Policy and

(35)

105

Robbins, Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Lima. Jakarta: Erlangga.

Rosmiati, Tatty dan Dedy Achmad Kurniady. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Dalam Riduwan (Ed.), Manajemen Pendidikan (hlm. 125-162). Bandung: Alfabeta.

Rusmini, Ku Ahmad. Relation of leadership, teachers’ commitment, teachers’

competency, best practices to school effectiveness. Institut Aminuddin

Baki Institute of Educational Management and Leadership Ministry of Education Malaysia. (http://iab.academia.edu/RusminiKuAhmad/-Papers/524750/Relation_of_leadership_teachers_commitment_teachers_ competency_best_practices_to_school_effectiveness diakses Agustus 2013)

Sagala, Sayful. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Saondi, Ondi. 2009. Menjadi Sekolah Unggul. Jakarta: Al-Tarbiyah Press.

Sari,Warda. 2011. Pengaruh Perilaku Supervisi Akademis dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Sekolah SMA Negeri Kota Jambi. Tesis tidak

diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Siahaan, Amiruddin, dkk. 2012. Administrasi Satuan Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Siahaan, Amiruddin, dkk. 2006. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Quantum Teaching.

Sitompul, Harun. 2006. Pendidikan Bermutu di Sekolah. Dalam Syafaruddin dan Mesiono (Ed.), Pendidikan Bermutu Unggul (hlm. 51-64). Bandung. Ciptapustaka Media.

Soeryana, Atang. 2010. Manajemen Pengembangan Sekolah Efektif (Studi tentang Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Sekolah dan Sekolah Efektif Pada Sekolah Pertama di Kota Serang). Disertasi

tidak diterbitkan. Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung.

Sudjana. 2005. Metode Penelitian Statistik. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

(36)

106

Suryadi. 2005. Studi Tentang Sekoloh Efeklif. Pendidikan & Kebudayaan, 11 (053): 157-176.

Susanty, May Budi. Kontribusi Peran Komite Sekolah Terhadap Efektivitas

Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Subang Kabupaten Subang. (http://garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/152:4945/q/sekolah-%20efektif/offset/15/limit/15 di Akses Agustus 2013)

Sutapa, Mada, Model Pengembangan Sekolah Efektif. (http://eprints-.uny.ac.id/2911/1/1.MEMBANGUN_SEKOLAH_BERBUDAYA_MUTU. pdf diakses Agustus 2013)

Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam , Jakarta: Ciputat Press.

Syafaruddin dan Asrul. 2007. Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer. Bandung. Ciptapustaka Media.

Syafaruddin dan Nurmawati. 2011. Pengelolaan Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Taylor, B.O. (Ed). 1990. Case Studies In Effective Schools Research. Kendal/Hunt Publishing Company.

Usman, Husaini. 2007. Manajemen Sekolah yang Efektif. Pendidikan Inovatif, 3 (1): 1-6.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja terhadap kinerja pegawai dan untuk

Hasil dari penulisan ilmiah ini adalah nilai koefisien elastisitas permintaan harga terhadap kambing yang bersifat Elastis, hal ini dapat diartikan bahwa permintaan terhadap

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menyusun konsep pedoman teknis dan standar di bidang rehabilitasi pasca bencana;d. Menyusun konsep pedoman teknis dan

Modul Wadah Sampah Perdesaan atau modul WASADES adalah galian tanah dengan ukuran tertentu yang diperuntukan sebagai media pemrosesan sampah hasil kegiatan masyarakat di kawasan

Penelitian ini berawal dari permasalahan masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika di MTs Al-Ishlah. Adapun rumusan masalah

Praktis tergambar dari hasil uji coba pada s mall group dimana sebagian besar siswa dapat memahami soal dengan baik; (2) prototipe soal matematika model PISA yang dikembangkan

Ada kelebihan penting web 2.0 adalah anda tidak hanya dapat menggunakan satu media sosial saja dalam melakukan pemasaran ataupun promosi produk atau perusahan

Hal tersebut diperkuat dengan teori Hamidi et al (Zampetakis et al, 2011: 190) yang menyatakan bahwa “individu- individu yang kreatif semakin besar kemung- kinannya