• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Progressive Resistance Exercise (PRE) Terhadap Penurunan Nyeri Lutut Dan Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Pada Osteoarthritis (OA) Sendi Lutut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Progressive Resistance Exercise (PRE) Terhadap Penurunan Nyeri Lutut Dan Peningkatan Kekuatan Otot Quadriceps Pada Osteoarthritis (OA) Sendi Lutut."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1   

   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakan Masalah

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif noninflamasi

yang di tandai dengan degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tulang pada

tepinya, dan perubahan pada membran sinovial, di sertai dengan nyeri dan

kekakuan (Novak, 1998). Pada OA lutut lebih banyak menyerang wanita dari

pada pria, di buktikan pada sebuah studi dari Dutch Community 8.5% terjadi

pada pria dan 29,9% terjadi pada wanita (Rogind, et al., 1998).

Menurut penelitian yang dilakukan WHO, satu diantara enam (1:6)

orang berusia di atas 70 tahun menderita penyakit Osteoartritis. Secara garis

besar, untuk usia 15-45 tahun angka kejadian hanya 5%, sedangkan untuk usia

45-70 tahun angka kejadianya meningkat menjadi 60-90%, prevalansi

osteoartritis total 34,3 juta orang pada tahun 2002 dan tahun 2007 di

prediksikan mencapai 36,5 juta orang. Di Amerika Serikat lebih dari 11%

penduduk usia > 65 tahun mempunyai tanda dan gejala klinis OA, sedangkan

di Jawa Tengah prevalansi OA klinis sebesar 5,1% (Parjoto, 2000).

Gejala yang paling sering ditemukan pada kasus osteoarthritis lutut

adalah nyeri. Nyeri adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional yang

tidak menyenangkan mengikuti terjadinya kerusakan atau cenderung merusak

(2)

2   

   

jaringan. Nyeri meningkat sampai pada struktur yang mempunyai nerve

ending (bersifat nociceptif) dan dapat diakibatkan dari mikrofraktur pada

subcondral bone, meningkatnya tekanan vena pada subkondral bone dan

osteofit, synovitis, penebalan kapiler dan subluxatio (Kuntono, 2010).

Gejala selanjutnya adalah kelemahan otot quadrisep. Pada pasien OA

yang terjadinya kelemahan otot diakibatkan oleh tidak aktifnya otot itu, hal ini

terjadi karna otot dapat kehilangan 30% massa dalam seminggu, serta 5%

kekuatan dalam sehari apabila istirahat total (Tullar, 2006). Otot quadrisep

merupakan otot yang berperan dalam memelihara sendi lutut dan paling cepat

terjadi atropi, jika otot tersebut mengalami kelemahan dapat mengakibatkan

semakin parahnya OA pada sendi lutut (Samble, et al,. 1990 dikutip oleh

Suyono, 2000).

Penguatan otot dapat dicapai dengan metode Progressive resistance

exercise (PRE) adalah latihan penguatan isotonik dinamik dengan beban yang

ditingkatkan secara bertahap (Cailllet,1976). Latihan ini lebih untuk menjaga

dan meningkatkan fungsi otot, mengurangi nyeri sendi, dan meningkatkan

fungsi pasien OA lutut (McQuade, 2011). Kelemahan otot yang disebabkan

adanya nyeri, maka penderita enggan melakukan gerak pada sendi lututnya,

sehingga apabila sendi lutut lama tidak di gerakan dapat menyebabkan

otot-otot pada sendi lutut atrofi atau disuse atrofi. Dengan menigkatkan kekuatan

otot quadriseps maka penderita OA lutut diharapkan dapat menstabilkan

(3)

3   

   

mengurangi disabilitas dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien, seperti

kemampuan berjalan dan aktivitas sehari-hari penderita.

B. Rumusan Masalah

Sesuai maksud dan tujuan penelitian ini agar lebih terarah dan mencapai

sasaran yang diharapkan, maka perlu dirumuskan lebih dahulu

masalah-masalah yang akan dibahas. Rumusan masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti

adalah:

Apakah ada perbedaan pengaruh PRE terhadap penurunan nyeri dan

peningkatan kekuatan otot Quadriceps pada OA sendi lutut.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh PRE terhadap penurunan nyeri

dan peningkatan kekuatan otot Quadriceps pada OA sendi lutut.

D. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini maka akan didapatkan berbagai macam manfaat, antara

lain:

1. Manfaat Teorotis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan

(4)

4   

   

memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berguna bagi Fisioterapi,

khususnya dalam peningkatan kekuatan otot.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam

mengembangkan diri dan mengabdikan diri pada dunia kesehatan,

khususnya di bidang Fisioterapi di masa yang akan datang.

b. Bagi Subyek penelitian

Diharapkan dapat menjadi sebuah referensi cara baru untuk menjaga

dan meningkatkan kekuatan otot, mengurangi nyeri serta meningkatkan

Luas Gerak Sendi terkait pada kasus OA lutut.

c. Bagi Institusi Pelayanan Fisioterapi

Untuk membantu cara berfikir secara ilmiah dalam menghadapi

permasalahan yang timbul dalam lingkungan fisioterapi, serta untuk

memberikan intervensi terhadap penyakit OA lutut.

d. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian dapat memberikan sedikit konstribusi pengetahuan di

bidang fisioterapi, tentang pengaruh PRE terhadap penurunan nyeri dan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 16 memperlihatkan bahwa dalam satu siklus persediaan perusahaan dapat memesan barang sebesar 32.44 kg secara bertahap selama 2.70 hari dengan persediaan awal sebesar 22.15

Pembelajaran yang berlangsung pada kelas XI IPS MAN Yogyakarta III masih terdapat beberapa siswa yang cenderung santai dan lebih senang mengajak temannya

Mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan mengajar di kelas menyampaikan materi tanpa di dampingi oleh Guru Pembimbing, karena guru pembimbing sedang sibuk mengurusi

Pengamatan yang dilakukan adalah: (1) angka kerapatan panen (AKP) dilakukan selama enam hari pada enam blok contoh dengan jumlah pohon yang diamati 400 pohon dengan mengamati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peningkatan dan perbedaan peningkatan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan integrated course ware (ICW) katup

[r]

Frekuensi pelukaan dalam satu lubang bor pada penyadapan getah pinus dengan metode bor mempunyai pengaruh terhadap produktivitas getah pinus, hal ini dibuktikan dengan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh terjadinya gejala kritis jati diri dan karakter bangsa yang disebabkan oleh dampak negatif globalisasi sehingga membuka