• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS SHARPE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS SHARPE."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN

DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Annya Tri Andina Setiarsih

1001870

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Oleh:

Annya Tri Andina Setiarsih

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Annya Tri Andina Setiarsih 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN

DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

ANNYA TRI ANDINA SETIARSIH

1001870

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Dr. Ikaputera Waspada, M.M.

NIP. 19610420 198703 1 002

Mengetahui: Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA

NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 11

1.3 Rumusan Masalah ... 12

1.4 Tujuan Penelitian ... 13

1.5 Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 15

2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Investasi ... 15

2.1.1.1 Tujuan Investasi ... 16

2.1.1.2 Proses Keputusan Investasi ... 17

2.1.1.3 Jenis-jenis Investasi ... 17

2.1.2 Pasar Modal ... 18

2.1.2.1 Instrumen Pasar Modal ... 19

2.1.2.1.1 Sekuritas di Pasar Ekuitas (Saham)... 20

2.1.2.1.2 Sekuritas di Pasar Obligasi... 22

2.1.2.1.3 Sekuritas di Pasar Derivatif... 23

2.1.2.1.4 Reksa Dana... 24

2.1.2.1.4.1 Bentuk Hukum Reksa Dana ... 25

2.1.2.1.4.2 Pengelola Reksa Dana... 26

(5)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.1.4.4 Risiko Reksa Dana ... 28

2.1.2.1.4.5 Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana ... 30

2.1.2.2 Evaluasi Kinerja Portofolio ... 31

2.1.2.2.1 Pengukuran Tingkat Return Portofolio ... 32

2.1.2.2.2 Risk-Adjusted Performance... 33

2.1.3 Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe ... 37

2.2 Penelitian Terdahulu... 39

2.3 Kerangka Pemikiran ... 46

2.4 Paradigma Penelitian ... 49

2.5 Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Objek Penelitian ... 51

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 51

3.2.1 Metode Penelitian ... 51

3.2.2 Desain Penelitian ... 52

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 54

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.4.1 Sumber Data ... 55

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.5 Populasi dan Sampel... 57

3.5.1 Populasi ... 57

3.5.2 Sampel ... 57

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis... 59

3.6.1 Rancangan Analisis Data... 59

3.6.2 Teknik Analisis Data ... 61

3.6.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 62

3.6.2.3 Analisis Asumsi Klasik... 62

3.6.3 Uji Hipotesis ... 64

(6)

viii

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1 Hasil Penelitian... 67

4.1.1 Gambaran Umum Reksa Dana di Indonesia ... 67

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif... 69

4.1.2.1 Gambaran Kinerja Reksa Dana Campuran di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 69

4.1.2.2 Gambaran Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 71

4.1.2.3 Gambaran Kinerja Reksa Dana Campuran Dengan Metode Indeks Sharpe ... 73

4.1.2.4 Gambaran Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Metode Indeks Sharpe ... 79

4.1.3 Analisis Statistik dan Uji Hipotesis ... 85

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 86

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 87

4.1.3.2.1 Uji Normalitas ... 87

4.1.3.2.2 Uji Homogenitas... 88

4.1.3.3 Uji Hipotesis ... 90

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 91

4.2.1 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Campuran di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 91

4.2.2 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 93

4.2.3 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Campuran Dengan Metode Indeks Sharpe ... 95

4.2.4 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Metode Indeks Sharpe ... 96

4.2.5 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101

(7)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran ... 103

(8)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana ... 5

Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya ... 7

Tabel 2.1 Summary Penelitian Terdahulu ... 43

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 55

Tabel 3.2 Sumber Data Penelitian ... 56

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 58

Tabel 4.1 Perkembangan Industri Reksa Dana di Indonesia ... 68

Tabel 4.2 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Campuran... 70

Tabel 4.3 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham... 72

Tabel 4.4 Daftar NAB Reksa Dana Campuran ... 74

Tabel 4.5 Return Reksa Dana Campuran ... 75

Tabel 4.6 Rata-rata Return, Varian dan Standar Deviasi Reksa Dana Campuran ... 76

Tabel 4.7 Indeks Sharpe Reksa Dana Campuran ... 78

Tabel 4.8 Daftar NAB Reksa Dana Saham ... 80

Tabel 4.9 Return Reksa Dana Saham ... 81

Tabel 4.10 Rata-rata Return, Varian dan Standar Deviasi Reksa Dana Saham ... 82

Tabel 4.11 Indeks Sharpe Reksa Dana Saham ... 84

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif... 86

Tabel 4.11 Output Uji Normalitas... 88

Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas ... 89

(9)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya ... 6

Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa dana Saham ... 8

Gambar 2.1 Pasar Modal di Indonesia ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 48

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian ... 49

(10)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Annya Tri Andina Setiarsih (1001870) ANALISIS PERBANDINGAN

KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS SHARPE. Dibawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham di Indonesia, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang dihitung kinerjanya dengan menggunakan metode indeks sharpe. Sehingga melalui penelitian ini para calon investor dapat mengetahui reksa dana manakah yang memiliki kinerja lebih baik.

Data dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder yang diperoleh melalui berbagai situs resmi, yaitu data Nilai Aktiva Bersih reksa dana serta tingkat suku bunga SBI. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 20 reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan teknik pengambilan

purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) reksa dana campuran di Indonesia mencatatkan kinerja yang fluktuatif di tahun 2011 hingga tahun 2013 berdasarkan nilai aktiva bersihnya (2) reksa dana saham di Indonesia mengalami perkembangan yang meningkat dari tahun 2011 hingga tahun 2013 berdasarkan nilai aktiva bersihnya (3) rata-rata kinerja reksa dana campuran memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang positif (4) rata-rata kinerja reksa dana saham memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang positif (5) tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe.

Sehingga berdasarkan hasil perhitungan ini, reksa dana jenis apa pun dapat dijadikan pilihan investasi bagi calon investor karena sama-sama memiliki keuntungan yang tinggi. Maka calon investor dapat memilih reksa dana yang telah diperingkat berdasarkan hasil perhitungan metode indeks Sharpe

(11)

ii

ABSTRACT

Annya Tri Andina Setiarsih (1001870). A COMPARATIVE ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF MIX MUTUAL FUNDS AND STOCK MUTUAL FUNDS USING THE SHARPE INDEX METHOD. Under supervision of Dr.

Ikaputera Waspada, M.M.

The study aims to determine the performance of mix mutual funds and stock mutual funds in Indonesia, as well as to determine whether there are any differences between the performance of mix mutual funds and stock mutual funds using the Sharpe index method. Therefore, through this study, the potential investors would be able to find out which mutual funds have better performance.

The data of the study is secondary data obtained through the official websites; data of net asset value of mutual funds and the BI rate. The samples of the study were twenty mix mutual funds and stock mutual funds taken using purposive sampling technique.

The results indicated that: (1) based on its net asset value, the performance of mix mutual funds have fluctuated in 2011 to 2013 in Indonesia (2) based on its net asset value, stock mutual funds have achieved rapid growth from 2011 to 2013 in Indonesia (3) on average, mix mutual funds had good performance with a positive Sharpe value (4) on average, stock mutual funds had good performance with a positive Sharpe value (5) there was no difference between the performance of mix mutual funds and stock mutual funds using the Sharpe index method.

Based on the calculation results, the potential investors may choose any types of mutual funds for their investments because any types of mutual funds have high profit. Therefore, the potential investors can choose mutual funds that was rated based on the result of the research using the Sharpe index method.

(12)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tujuan utama seseorang melakukan investasi adalah adanya

kebutuhan yang direncanakan di masa depan yang ingin dipenuhi dari hasil

investasi. Investasi juga merupakan instrumen untuk melawan kenaikan harga

akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

berinvestasi merupakan salah satu langkah strategis yang dapat diambil

seseorang guna mendapat keuntungan untuk memenuhi kebutuhan baik untuk

jangka pendek, jangka menegah, maupun jangka panjang.

Umumnya investasi dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada aset

finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi

pada aset riil adalah jenis investasi dengan pengadaan aset-aset seperti tanah,

bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi aset finansial adalah jenis

investasi yang penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen keuangan

di pasar modal maupun pasar uang (Halim, 2005:4).

Pada saat ini, investasi di aset finansial masih kurang diminati

dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap investasi

finansial. Hal tersebut terbukti atas hasil survey nasional literasi keuangan

(13)

tersebut menunjukkan hanya 21,84 persen dari 8000 responden yang

mengetahui dengan jelas setiap produk dan jasa keuangan. Fakta tersebut

menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap

produk-produk investasi menjadi faktor sepinya minat investor untuk berinvestasi

pada sektor investasi finansial (http://pialangindonesia.com/- 9 Maret 2014).

Investasi aset finansial terbagi menjadi dua yaitu, investasi di pasar

uang dan investasi di pasar modal. Investasi pasar uang ditujukan untuk

investasi jangka pendek dengan tujuan mendapatkan dana yang bersifat harus

segera dipenuhi. Namun pertumbuhan return di pasar uang cenderung lebih

rendah karena sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan juga tingkat suku

bunga SBI. Sedangkan bagi para investor yang memiliki tujuan investasi

untuk mendapat return yang lebih tinggi dan ditujukan dalam jangka waktu

yang panjang dapat berinvestasi di pasar modal.

Pasar modal pada prinsipnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka

panjang baik berbentuk hutang maupun ekuitas (modal sendiri) serta berbagai

produk turunannya. Berbagai sekuritas jangka panjang yang diperdagangkan

di pasar modal Indonesia antara lain saham biasa dan saham preferen,

obligasi perusahaan dan obligasi konversi, obligasi negara, bukti right, waran,

kontrak opsi, kontrak berjangka, dan reksa dana (Tandelilin, 2010:30).

Dari berbagai jenis investasi yang tersedia di pasar modal, reksa dana

merupakan salah satu pilihan alternatif investasi yang sedang giat

(14)

3

investor pemula. Namun, berdasarkan pengawasan oleh Direktur Pengawasan

Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor produk

reksa dana di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara

berkembang lainnya di kawasan Asia. Jumlah investor di Indonesia di awal

tahun 2013 lalu masih sekitar 161 ribu, sedangkan para pemilik reksa dana di

Thailand mencapai 2,5 juta dan Malaysia 15 juta dengan populasi penduduk

yang lebih sedikit dari Indonesia. (http://www.antaranews.com– 5 Maret

2014).

Di akhir tahun 2013 lalu, jumlah investor reksa dana baru sekitar 246

ribu orang. Sehingga pertumbuhan jumlah investor reksa dana secara nasional

masih lebih rendah dibandingkan negara lainnya. Maka Asosiasi Pengelola

Reksa Dana Indonesia (APRDI) bekerja sama dengan lembaga Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi dan edukasi bagaimana cara

berinvestasi reksa dana untuk mendorong penambahan populasi investor

reksa dana di dalam negeri (http://www.beritasatu.com– 5 Maret 2014).

Edukasi yang disosialisasikan oleh APRDI dan OJK bertujuan agar

masyarakat mengetahui secara jelas tentang investasi reksa dana, sehingga

kecemasan masyarakat untuk berinvestasi di reksa dana terutama menyangkut

risiko akan dapat berkurang. Dengan edukasi yang konsisten maka

pertumbuhan investasi reksa dana akan semakin besar dan tentu membawa

dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena reksa dana jauh

(15)

banyak manfaat berinvestasi di reksa dana karena bersifat aman, terjangkau,

dikelola secara transparan, dan memiliki legalitas. Hal tersebut sangat penting

di tengah maraknya investasi palsu yang beredar di Indonesia.

(http://www.bisnis-jabar.com– 5 Maret 2014)

Sebagaimana pengertian reksa dana dalam Undang-Undang Pasar

Modal nomor 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27, yaitu wadah yang dipergunakan

untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Manajer

investasi memiliki peran sebagai pihak yang kegiatan usahanya mengelola

portofolio efek para nasabah. Dengan demikian reksa dana memiliki kekuatan

membeli yang jauh lebih besar dibandingkan jika investor berinvestasi

sendiri.

Berdasarkan keuntungan yang ditawarkan dalam berinvestasi di reksa

dana, para calon investor diberikan berbagai pilihan untuk berinvestasi di

reksa dana sesuai dengan tujuan investasinya, diantaranya yaitu Reksa Dana

Pasar Uang, Reksa Dana Campuran, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana

Pendapatan Tetap. Setiap masing-masing penerbit reksa dana menghimpun

dana dari masyarakat yang selanjutnya diinvestasikan pada berbagai jenis

sekuritas di pasar modal maupun di pasar uang seperti yang dipaparkan

Tandelilin (2010:409).

Dengan banyaknya pilihan reksa dana yang ditawarkan, justru

membuat para calon investor kesulitan dalam memilih dimana mereka akan

(16)

5

masyarakat luas diperlukan baik bagi investor maupun bagi perusahaan

manajer investasi. Hal tersebut guna menunjang pengetahuan akan prospek

investasi di reksa dana.

Prospek perkembangan reksa dana di Indonesia sangat baik apabila

dibandingkan dengan tingkat nilai pertumbuhan jenis investasi lainnya. Para

investor dapat melihat perkembangan investasinya di reksa dana melalui nilai

aktiva bersih reksa dana yang dilaporkan setiap harinya di situs Bapepam dan

diterbitkan media cetak. Sehingga nilai aktiva bersih ini menjadi salah satu

tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu reksa dana.Nilai Aktiva Bersih

(NAB) merupakan nilai yang menggambarkan total kekayaan reksa dana

setiap harinya. NAB dihitung pada akhir hari dengan menjumlahkan total

aktiva bersih keseluruhan dana dalam reksa dana dibagi dengan jumlah total

unit yang beredar.

Berikut ini adalah data perkembangan NAB reksa dana yang beredar

di Bursa Efek Indonesia digambarkan dalam tabel 1.1 di bawah ini :

Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana Periode 2006 – 2013

Tahun Periode NAB Jumlah Unit Penyertaan

2006 50,869,192,576,389.85 38,242,502,919.82

2007 91,153,774,240,971.75 53,278,235,813.52

2008 73,259,964,417,955.25 60,837,794,453.64

2009 109,959,523,922,678.70 69,708,202,522.26

2010 139,096,653,052,739.75 81,464,548,528.77

2011 163,150,847,266,127.01 98,545,955,665.54

2012 182,797,476,134,098.28 113,263,337,849.98

(17)

Sumber : www.aria.bapepam.go.id (diolah kembali)

Dari keterangan tabel di atas, perkembangan reksa dana mengalami

peningkatan baik dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) maupun dari jumlah unit

penyertaannya. Sehingga memberikan prospek yang baik bagi para calon

investor untuk menanamkan investasinya pada produk reksa dana.

Namun dengan seiring meningkatnya perkembangan reksa dana yang

tersaji dalam tabel 1.1, nilai aktiva bersih reksa dana berdasarkan jenisnya di

tahun 2011 hingga tahun 2013 ini mengalami pertumbuhan yang fluktuatif

dan cenderung menurun. Melonjaknya nilai investasi reksa dana ini dapat

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik dari jumlah aset yang dimiliki

maupun jumlah unit penyertaannya. Hal tersebut terlihat dalam Gambar 1.1

yang menggambarkan pertumbuhan NAB reksa dana berdasarkan jenisnya

pada tahun 2011 hingga tahun 2013 ini.

Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya

(18)

7

Sumber: Tempo.co (diolah kembali)

Dari Gambar 1.1 menyatakan bahwa reksadana saham dan reksadana

campuran menjadi reksadana yang memiliki pertumbuhan NAB meningkat

dari awal tahun 2011 hingga tahun 2012 namun cenderung menurun di akhir

tahun 2013 lalu. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar

uang mengalami pertumbuhan yang relatif stabil di sepanjang tahun 2011

hingga tahun 2013.

Tingkat pertumbuhan dalam setiap investasi masing-masing jenis

reksa dana tersebut dipengaruhi oleh tingkat risiko dan return yang beragam

yang disesuaikan dengan portofolio investasi yang disebarkan. Seperti yang

digambarkan dalam Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya

Karakteristik

Jenis Reksa Dana

Pasar Uang Pendapatan Tetap Campuran Saham

Risiko Terendah Rendah Tinggi Tertinggi

Return/tahun 5% - 7% 7% - 15% 15% - 20% 20% - 25%

Jangka waktu 1-3 tahun 3-5 tahun 5-10 tahun >10 tahun

Sumber : www.danareksaonline.com (diolah kembali)

Dari Tabel 1.2 terlihat bahwa semua jenis reksa dana memiliki risiko,

return dan tujuan jangka waktu yang berbeda. Hal tersebut disesuaikan

dengan tujuan investasi yang dibutuhkan oleh para investor. Bagi para calon

(19)

dapat dilakukan melalui investasi di reksa dana campuran dan reksa

danasaham. Reksa dana campuran mendiversifikasikan portofolionya ke

dalam berbagai bentuk aset, diantaranya efek saham dan juga obligasi dengan

porsi yang beragam sesuai dengan keadaan pasar yang ada dengan harapan

mampu untuk mempertahan return yang baik bagi investor. Sedangkan reksa

dana saham menempatkan investasinya pada instrumen saham saja. Namun

demikian, return yang dihasilkan akan lebih besar dari jenis reksa dana

lainnya.

Meskipun kedua jenis reksa dana tersebut memiliki tingkat return

yang tinggi, di sepanjang tahun 2013 laluNAB reksa dana campuran dan

reksa dana saham pun mengalami pertumbuhan yang fluktuatif yang

cenderung menurun. Seperti yang digambarkan dalam Gambar 1.2 di bawah

ini.

Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa Dana Saham

(20)

9

Sumber : Tempo.co (diolah kembali)

Dari Gambar 1.2 terlihat bahwa perkembangan NAB reksa dana

campuran dan reksa dana saham mengalami pertumbuhan yang fluktuatif

sebagai dampak kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia. Meski

demikian, baikreksa dana campuran dan juga reksa dana saham dinyatakan

berhasil mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan kinerja reksa dana jenis

lainnya dilihat dari jumlah unit yang beredar dan NAB yang didapatkan.

Beberapa manajer investasi mencatatkan kinerja positif di sepanjang tahun

(http://www.tempo.co – 6 Februari 2014). Sehingga reksa danacampuran dan

reksa dana saham ini layak dijadikan sarana investasi bagi para investor

pemula yang memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan high return.

Maka dengan adanya fenomena tersebut, reksa dana campuran dan reksa dana

saham dipilih untuk diteliti dan dibandingkan kinerjanya guna menjadi bahan

pertimbangan bagi para calon investor yang akan menyimpan investasi di

instrumen reksa dana.

Pentingnya dilakukan penelitian ini didasari atas besarnya keuntungan

investasi di reksa dana, khususnya reksa dana campuran dan reksa dana

saham jika dibandingkan dengan investasi di sektor lain bagi para calon

investor pemula.Namun dengan adanya kesamaan keuntungan yang

didapatkan antara reksa dana campuran dengan reksa dana saham, kedua

reksa dana tersebut memiliki jumlah Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang

berbeda. Dengan kondisi tersebut, maka akan dilakukan analisis

(21)

Dalam menganalisis perbandingan kinerja reksa dana tentu diperlukan

evaluasi pengukuran kinerja reksa dana tersebut. Untuk mengevaluasi kinerja

reksa dana terdapat tiga macam metode yang telah memasukkan faktor return

dan risiko dalam perhitungannya yaitu indeks Sharpe, indeks Treynor, dan

indeks Jensen (Tandelilin, 2010:492). Namun dalam penelitian ini untuk

mengukur kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, peneliti hanya

menggunakan metode indeks Sharpe. Dimana metode indeks Sharpe ini dapat

diterapkan pada semua jenis reksa dana.

Metode indeks Sharpe juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu

semua risiko yang terkandung dalam suatu reksa dana sudah termasuk dalam

perhitungan. Sedangkan metode lainnya hanya menggunakan risiko sistematis

saja. Selain itu, metode indeks Sharpe juga akan menghasilkan peringkat dari

beberapa reksa dana yang diteliti berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi

nilai Sharpe suatu reksa dana dibandingkan dengan reksa dana lainnya maka

semakin baik kinerja reksa dana tersebut (Tandelilin, 2010:494).

Sehingga melalui hasil pengukuran kinerja reksa dana campuran dan

kinerja reksa dana saham dengan metode indeks sharpe ini, para calon

investor akan dapat dengan mudah melihat kinerjamasing-masing reksa dana

campuran dan reksa dana saham yang diperingkat berdasarkan hasil

pengukuran dengan metode indeks sharpe,serta mempertimbangkan dimana

(22)

11

Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Reksa

Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode

Indeks Sharpe”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan terlihat bahwa

reksa dana merupakan salah satu investasi yang menguntungkan bagi para

para calon investor, khususnya investor pemula. Namun kurangnya edukasi

dan pemahaman mengenai investasi reksa dana menjadi salah satu faktor

yang menyebabkan jumlah investor di reksa dana sepi peminat dibandingkan

di instrumen lainnya.

Maka, Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) bekerja

sama dengan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi

dan edukasi bagaimana cara berinvestasi di reksa dana yang bertujuan untuk

mendorong penambahan populasi investor reksa dana di dalam negeri.

Perkembangan reksa dana secara keseluruhan mengalami

peningkatan dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) maupun dari jumlah unit

penyertaannya. Sehingga memberikan prospek yang baik bagi para calon

investor untuk menanamkan investasinya pada produk reksa dana. Namun

perkembangan empat jenis reksa dana sempat mengalami penurunan NAB di

sepanjang tahun 2013. Meskipun demikian, reksa dana campuran dan reksa

(23)

kinerja reksa dana jenis lainnya. Beberapa manajer investasi pun mencatatkan

kinerja positif di sepanjang tahun. Maka reksa dana campuran dan reksa dana

saham ini layak dijadikan sarana investasi bagi para investor pemula yang

memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan tingkat return yang tinggi.

Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan

membandingkan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang

terdaftar resmi di OJK serta mem-publish perkembangan nilai aktiva bersih di

situs tempo.co dan mengalami peningkatan nilai aktiva bersih selama periode

tahun 2011 hingga tahun 2013 dengan menggunakan metode indeks Sharpe

yang dianggap paling tepat untuk digunakan dalam mengukur kedua jenis

reksa dana ini sehingga diketahui reksa dana mana yang memiliki kinerja

yang baik untuk dijadikan bahan pertimbangan dimana para investor akan

menyimpan investasinya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dideskripsikan menunjukan bahwa para investor akan dihadapkan dengan

berbagai macam pilihan investasi dan risiko yang terkandung dalam setiap

keputusan yang diambil. Sehingga pokok permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia?

(24)

13

3. Bagaimana gambaran pengukuran kinerja reksa dana campuran dengan

metode indeks Sharpe?

4. Bagaimana gambaran pengukuran kinerja reksa dana saham dengan

metode indeks Sharpe?

5. Apakah ada perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana

saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe?

1.4 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan yang mendasari perlunya

penelitian tersebut dilakukan. Berdasarkan pokok permasalahan yang telah

dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia.

2. Untuk mengetahui gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia.

3. Untuk mengetahui gambaran pengukuran kinerja reksa dana campuran

dengan metode indeks Sharpe.

4. Untuk mengetahui gambaran pengukuran kinerja reksa dana saham dengan

metode indeks Sharpe.

5. Untuk mengetahui perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana

(25)

1.5Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi civitas akademika

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam mengembangkan

serta mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dan pernah

dipelajari sehubungan dengan investasi reksa dana, khususnya reksa dana

campuran dan reksa dana saham.

2. Bagi investor/praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan keputusan investasi di reksa dana, khususnya reksa

(26)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:58), variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal terebut, kemudian

di tarik kesimpulannya.

Dalam penelitian yang mengambil judul Analisis Perbandingan

Kinerja Reksa dana Campuran dan Reksa dana Saham dengan Menggunakan

Metode Indeks Sharpe ini, objek penelitian yang diteliti terdiri dari reksa dana

campuran dan reksa dana saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dan melaporkan perkembangan Nilai Aktiva Bersih (NAB) bulanan dari

tahun 2011 hingga tahun 2013 pada situs www.tempo.co. Sedangkan metode

indeks Sharpe digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

(27)

diperlukan guna mempermudah arah dari penelitian yang akan dilaksanakan

(Sugiyono, 2013:2).

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka metode yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

verifikatif. Menurut Sugiyono (2013). Dengan menggunakan metode

penelitian deksriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi yang sesuai dengan

rumusan masalah mengenai:

1. Gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia.

2. Gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia.

3. Gambaran kinerja reksa dana campuran dengan metode indeks Sharpe.

4. Gambaran kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.

Menurut Arikunto (2010), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin

menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data di lapangan. Pada intinya penelitian verifikatif ini

bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. Penelitian verifikatif

digunakan untuk menguji hipotesis yaitu mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan

menggunakan metode indeks sharpe.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana atau rancangan yang dibuat

oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan

(28)

53

penting dalam melakukan suatu penelitian guna menuntun jalannya

seluruh proses penelitian.

Menurut Anwar Sanusi (2011), desain penelitian dapat

dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Desain penelitian deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun

untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi

ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelilitian.

2. Desain penelitian kausalitas, yaitu desain penelitian yang disusun

untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat

antarvariabel.

3. Desain penelitian korelasional, yaitu desain penelitian yang dibuat

untuk meneliti bagaimana kemungkinan hubungan yang terjadi

antarvariabel dengan memperhatikan besaran koefisien korelasi.

4. Desain penelitian eksperimental, yaitu desain penelitian yang

disusun untuk meneliti adanya hubungan kausalitas mengenai sikap

tertentu antara kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok

lain yang tidak dikenai perlakuan.

5. Desain penelitian grounded, yaitu desain penelitian yang disusun

untuk membuat generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep,

serta membuktikan dan mengembangkan teori.

Berdasarkan tujuan penelitian yang berusaha menjelaskan

(29)

antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, desain

penelitian yang digunakan adalah desain kausalitas.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Menetapkan masalah penelitian.

2. Merumuskan tujuan penelitian.

3. Mengkaji teori dan menelaah hasil-hasil penelitian terdahulu yang

relevan.

4. Merumuskan hipotesis penelitian.

5. Menentukan ukuran sampel.

6. Mengklasifikasi dan mendefinisikan variabel penelitian.

7. Menyusun instrumen penelitian.

8. Menentukan metode pengumpulan data.

9. Melakukan pengujian hipotesis.

10.Menarik kesimpulan.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2013:59) merumuskan bahwa variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya. Berikut adalah operasionalisasi variabel-variabel

(30)

55

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Pengukuran Skala

Kinerja Reksa

Dana

Campuran dan

Reksa Dana

Saham

Evaluasi kinerja portofolio

merupakan tahap akhir dari proses

investasi dengan tujuan untuk

mengetahui dan menganalisis

apakah portofolio yang telah

dibentuk dapat meningkatkan

tercapainya hasil tujuan investasi

dan juga dapat diketahui

portofolio mana yang memiliki

kinerja lebih baik. Untuk

mengevaluasi kinerja reksa dana

campuran dan reksa dana saham

digunakan metode indeks Sharpe

yang telah memasukkan faktor

return dan risiko dalam

perhitungannya.

̂= �− � Rasio

Sumber: Tandelilin (2010)

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan

dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya, Sugiyono (2012:137) menyebutkan

(31)

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

dimana data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, tetapi dari sumber

yang lain. Penggunaan data sekunder ini biasanya lebih mudah didapat,

seperti dari jurnal-jurnal, surat kabar harian, dan sumber referensi lainnya.

Berikut ini adalah daftar data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.2

Sumber Data Penelitian

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

dengan mengumpulkan data-data serta informasi tentang perusahaan yang

No. Data yang diperoleh Jenis Data Sumber

1. Nilai Aktiva Bersih Bulanan Reksa

dana Campuran tahun 2011 hingga

tahun 2013

Sekunder www.tempo.co

2. Nilai Aktiva Bersih Bulanan Reksa

dana Saham tahun 2011 hingga

tahun 2013

Sekunder www.tempo.co

3. Tingkat Suku Bunga SBI tahun

2011 hingga tahun 2013

(32)

57

menjadi sampel penelitian melalui fasilitas internet, dengan mengakses

situs-situs resmi perusahaan serta informasi dari media masa lainnya.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:389), populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 113

reksa dana campuran dan 118 reksa dana saham yang beredar di Bursa Efek

Indonesia pada periode tahun 2011 hingga tahun 2013.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:389). Berdasarkan pengertian

tersebut, sampel dapat diartikan sebgai bagian dari populasi yang memiliki

karakteristik yang relatif sama dan diasumsikan dapat mewakili populasi.

Sedangkan cara untuk pengambilan sampel disebut teknik sampling.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan

(33)

Pertimbangan atau kriteria tersebut disesuaikan dengan tujuan

penelitian. Kriteria yang dimaksud dalam teknik purposive sampling

penelitian ini yaitu:

1. Reksa dana campuran dan reksa dana saham dinyatakan aktif beroperasi

di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 hingga tahun 2013

2. Reksa dana campuran dan reksa dana saham yang telah memuat laporan

nilai aktiva bersih (NAB) bulanan melalui situs www.tempo.co

3. Reksa dana campuran dan reksa dana saham yang mengalami

peningkatan nilai aktiva bersih (NAB) dalam periode tahun 2011 hingga

tahun 2013

Berikut ini adalah sampel yang memenuhi kriteria penelitian yang

terdiri dari 20 reksa dana campuran dan 20 reksa dana saham:

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

Jenis Reksa dana Nama Reksa Dana

Reksa Dana Campuran

(34)

59

Schroder Providence Fund

Jenis Reksa Dana Nama Reksa Dana

Reksa Dana Saham

Bahana Dana Prima Batavia Dana Saham

BNP Paribas Infrastruktur Plus BNP Paribas Ekuitas

Dana Ekuitas Andalan Dana Ekuitas Prima Dana Pratama Ekuitas Danareksa Mawar

First State Dividend Yield Fund GMT Dana Ekuitas

RD CIMB-Principal Equity Aggressive Rencana Cerdas

Schroder Dana Prestasi Plus Syailendra Equity Opportunity Fund

Sumber: www.tempo.co (diolah kembali)

3.6Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Rancangan Analisis Data

Pada penelitian ini rancangan analisis data yang didasarkan pada

langkah-langkah yang akan dilakukan setelah seluruh data yang berkaitan

dengan penelitian telah terkumpul. Mengingat penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan gambaran dan

perbandingan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham,

maka rancangan pengolahan data diperlukan agar diperoleh hasil apakah

(35)

dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe. Berikut ini

adalah langkah-langkah dalam pengolahan data yang harus dilakukan,

diantaranya sebagai berikut:

1. Menghitung rate of return reksa dana campuran selama tahun 2011

hingga tahun 2013.

2. Menghitung rate of return reksa dana saham selama tahun 2011

hingga tahun 2013.

3. Menghitung rata-rata rate of return reksa dana campuran selama

tahun 2011 hingga tahun 2013.

4. Menghitung rata-rata rate of return reksa dana saham selama tahun

2011 hingga tahun 2013.

5. Menghitung rata-rata rate of return suku bunga SBI sebagai asumsi

investasi bebas risiko selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

6. Menghitung standar deviasi reksa dana campuran selama tahun

2011 hingga tahun 2013.

7. Menghitung standar deviasi reksa dana saham selama tahun 2011

hingga tahun 2013.

8. Menghitung nilai sharpe tiap-tiap reksa dana campuran dengan

menggunakan metode indeks Sharpe

9. Menghitung nilai sharpe tiap-tiap reksa dana saham dengan

menggunakan metode indeks Sharpe

10. Menganalisis hasil perhitungan dengan metode indeks Sharpe

(36)

61

11. Menganalisis hasil perhitungan dengan metode indeks Sharpe

secara deskriptif untuk menilai kinerja reksa dana saham.

12. Melakukan perbandingan hasil perhitungan kinerja reksa dana

campuran dengan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks

Sharpe.

13. Menganalisis ada atau tidaknya perbedaan antara kinerja reksa dana

campuran dengan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks

Sharpe.

3.6.2 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2007:164), analisis data adalah

pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan.

Penelitian ini bermaksud membandingkan data dari dua populasi

yaitu reksa dana campuran dan reksa dana saham, maka pengolahan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik statistik yang berupa uji beda

dua rata-rata (independent sample t-test). Sebelum melakukan langkah

dalam uji beda dua rata-rata tersebut, dilakukan terlebih dahulu analisis

statistik deskriptif dan analisis asumsi dasar dengan uji normalitas dan uji

(37)

3.6.2.1Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013:206).

Melalui analisis ini dapat diketahui deskripsi dari masing-masing variabel

secara individu, diantaranya:

1. Gambaran mengenai kinerja reksa dana campuran di Indonesia.

2. Gambaran mengenai kinerja reksa dana saham di Indonesia.

3. Gambaran kinerja reksa dana campuran berdasarkan metode indeks

Sharpe.

4. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan metode indeks

Sharpe.

5. Gambaran perbandingan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana

saham dengan metode indeks Sharpe.

3.6.2.2Analisis Asumsi Klasik

Setelah data yang diperoleh dengan lengkap sesuai dengan yang

dibutuhkan, selanjutnya dilakukan proses analisis data sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, menggunakan statistik parametris karena

data yang akan diuji berbentuk rasio. Karena akan menggunakan

(38)

63

terlebih dahulu diuji normalitasnya (Sugiyono, 2010:239). Uji

normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian ini menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dengan

syarat sebagai berikut:

1. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka

distribusi data adalah tidak normal.

2. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka

distribusi data adalah normal.

Proses pengolahan uji normalitas ini menggunakan Program

IBM SPSS Statistic 22.0. Pengujian ini dilakukan sebelum data pada

masing-masing variabel digunakan dalam perhitungan dengan metode

indeks Sharpe.

b. Uji Homogenitas

Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi

data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian

terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni

seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi

yang sama (Arikunto,2006:320).

Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk melihat apakah

dalam dua grup atau populasi terdapat kesamaan varians. Uji ini

diperlukan untuk menetukan alat statistik yang dilakukan dengan

(39)

homogenitas data dilakukan dengan uji Lavens’s Test dengan bantuan

program IBM SPSS Statistic 22.0. Data dikatakan homogen jika

memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Jika –Ftabel > Fhitung > Ftabel, pada α = 5% dan nilai

probabilitas < level of significant sebesar 0,05 maka dikatakan

kedua populasi memiliki varians yang berbeda, dan untuk uji

hipotesis akan digunakan asumsi varians populasi yang berbeda

(equal variance not assumed).

b. Jika –Ftabel < Fhitung < Ftabel, pada α = 5% dan nilai

probabilitas > level of significant sebesar 0,05 maka dikatakan

kedua populasi memiliki varians yang sama, dan untuk uji

hipotesis juga akan digunakan asumsi varians populasi yang sama

(equal variance assumed).

3.6.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t atau

uji beda rata-rata. Tujuan uji-t dua variabel bebas adalah untuk

membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau

berbeda. Tujuannya yaitu untuk menguji kemampuan generalisasi

(signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata

sampel). Berdasarkan bentuk sampel yang tidak terdapat korelasi antar

kedua variabel, maka pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda dua

rata-rata (independent sample t-test) dengan hipotesis statistik sebagai

(40)

65

 Ho: µ1 = µ2. Tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana

campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks

sharpe.

 Ho: µ1 ≠ µ2. Terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran

dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe.

Dengan rumus :

� =

� − �

��[ ]

(Sumber: Anwar Sanusi, 128:2011)

Dimana: t = Nilai distribusi t

X1 = nilai rata-rata sampel pertama

X2 = nilai rata-rata sampel kedua

��2 = taksiran varians gabungan populasi

n1 = jumlah sampel populasi pertama

n2 = jumlah sampel populasi kedua

Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis

adalah:

a. Jika –ttabel≤ thitung≤ ttabel, maka Ho diterima

b. Jika –ttabel ≥ thitung≥ ttabel, maka Ho ditolak.

Uji beda dua rata-rata (independent sample t-test) juga dapat

dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic 22.0 dengan

(41)

1. Input data total skor (yang menjadi tolak ukur penelitian) dari seluruh

reksa dana yang dinilai dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok

reksa dana campuran dan kelompok reksa dana saham.

2. Menggunakan fungsi Analysis Independent Samples untuk mengolah

kedua kelompok data tersebut.

3. Menginterpretasikan hasil pengolahan data ke dalam bentuk analisis

(42)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap reksa

dana campuran dan reksa dana saham untuk mengetahui perbandingan kinerja

masing-masing reksa dana tersebut dengan menggunakan metode indeks

Sharpe sebagai alat ukurnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap nilai aktiva bersih (NAB)

seluruh reksa dana campuran yang dijadikan tolak ukur awal kinerjanya,

dapat disimpulkan bahwa gambaran reksa dana campuran di Indonesia

mencatatkan kinerja yang fluktuatif di sepanjang tahun 2011 hingga tahun

2013. Total NAB di tahun 2013 tercatat lebih rendah yaitu 2.848.758,87

dibandingkanpada tahun 2011 sebesar 2.985.506,51 dan jauh menurun

dari tahun 2012 dengan total 3.002.932,84. Namun reksa dana campuran

ini tetap menghasilkan NAB yang cukup tinggi. Sehingga reksa dana

campuran dapat dijadikan sarana investasi yang baik bagi para calon

investor.

2. Gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia berdasarkan Nilai

Aktiva Bersih (NAB) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal

(43)

mendiversifikasikan dana kelolaannya. Sehingga kinerja reksa dana

saham mendapatkan hasil yang optimal meskipun kinerja pasar sedang

cenderung tertekan. Beberapa manajer investasi reksa dana saham

mendapat predikat outstanding dan membuat NAB reksa dana saham

pada akhir 2013 menjadi lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya

yaitu sebesar 5.007.710,29.

3. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan metode indeks sharpe, dari 20 reksa dana campuran

yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya terdapat 3 reksa dana

yang menghasilkan nilai sharpe yang negatif. Ketiga reksa dana tersebut

adalah RD PNM Syariah 0,033837123), Prospera Balance

(-0,139335947), dan AAA Balance Fund (-1,644362289). Sedangkan 17

reksa dana lainnya mendapatkan nilai sharpe yang positif. Berdasarkan

hasil perhitungan tersebut, rata-rata kinerja reksa dana campuran ini

memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang sebagian

besar mendapatkan hasil positif. Sehingga reksa dana campuran

merupakan instrumen investasi yang layak digunakan sebagai sarana

investasi bagi calon investor pemula.

4. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan metode indeks sharpe, dari 20 reksa dana saham

yang diteliti, hanya terdapat 1 reksa dana yang menghasilkan nilai sharpe

yang negatif, yaitu Reksa Dana Bahana Dana Prima yaitu -0,85141279.

(44)

103

yang positif. Sehingga instrumen investasi pada jenis reksa dana saham

ini layak untuk dijadikan salah satu alternatif investasi bagi para investor

pemula.

5. Berdasarkan hasil pengujian pada hasil perhitungan metode indeks Sharpe

dengan menggunakan Independent Sample t-test ini, menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa

dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe. Sehingga

berdasarkan hasil perhitungan ini, reksa dana jenis apa pun dapat

dijadikan pilihan investasi bagi para investor pemula karena sama-sama

memiliki keuntungan dan juga risiko yang tinggi. Karena hal tersebut,

maka para calon investor pemula dapat melihat peringkat yang dihasilkan

dari perhitungan dengan menggunakan metode indeks sharpe sebagai

bahan pertimbangan untuk memilih dimana investasinya akan disimpan.

Peringkat indeks sharpe ini menggambarkan kinerja yang dihasilkan oleh

masing-masing reksa dana. Semakin tinggi nilai sharpe yang dihasilkan,

maka semakin baik pula kinerjanya.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan

mengenai perbandingan kinerja reksa dana campuran dan kinerja reksa dana

saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe sebagai alat hitungnya,

peneliti mengajukan beberapa pertimbangan bagi pemecahan masalah dan

dapat dijadikan masukan bagi pihak terkait dalam pemilihan investasi pada

(45)

1. Bagi calon investor, kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham

secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Meskipun jumlah

reksa dana campuran yang mendapatkan nilai sharpe negatif lebih banyak

dibandingkan nilai sharpe reksa dana saham, namun kedua jenis reksa

dana tersebut sama-sama memiliki prospek investasi yang

menguntungkan, khususnya bagi calon investor pemula yang ingin

menempatkan dananya dalam sektor pasar modal dan berorientasi pada

return tinggi serta bertujuan untuk investasi jangka panjang. Maka para

calon investor dapat melihat hasil pemeringkatan yang dihitung dengan

metode indeks sebagai bahan pertimbangan untuk memilih dimana

investasinya akan disimpan.

2. Bagi Pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai

pengawas dan regulator manajer investasi dan reksa dana di Indonesia,

perlu memberikan pengenalan dan pembelajaran yang lebih luas terhadap

calon investor di segala kalangan masyarakat bahwa investor reksa dana

dapat berinvestasi di pasar modal tanpa perlu memiliki modal yang besar

dan memikirkan kerumitan dalam mengelola portofolio dengan melalui

investasi di reksa dana. Sehingga dapat meningkatkan jumlah investor

reksa dana dalam negeri.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan topik yang diangkat

dalam penelitian ini, agar selanjutnya dapat mengambil jumlah sampel

yang lebih banyak lagi dan membandingkannya dengan semua jenis reksa

(46)

105

tetap, dan reksa dana pasar uang) dengan rentang waktu periode penelitian

yang lebih panjang dan menggunakan metode pengukuran lainnya

(metode indeks treynor dan metode indeks jensen), guna mendapatkan

hasil yang lebih tergeneralisasi dan dapat memberikan informasi bagi para

calon investor secara lengkap mengenai investasi pada instrumen reksa

(47)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku (Text Book):

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik .

Jakarta: Rineka Cipta

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Salemba Empat: Jakarta

Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi (Edisi

Pertama). Kanisius: Yogyakarta

Jurnal dan Penelitian Terdahulu:

Ambarwati. (2007). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa dana Saham dengan

Kinerja Pasar (IHSG) Melalui Pendekatan Sharpe dan Treynor

Periode 2004-2006. Tesis pada Program Studi Magister

Manajemen Universitas Diponegoro: http://eprints.undip.ac.id

Muzdalifa, Eva. (2009). Analisis Kinerja Reksa dana Syariah Pendapatan Tetap

dan Campuran dengan Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen di

tahun 2009. Skripsi pada Prodi Keuangan Islam Universitas Islam

(48)

107

Pasaribu, Iin Qarina. (2011). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah

dengan Reksa Dana Konvensional. Skripsi pada Program Studi

Manajemen Universitas Sumatera Utara: repository.usu.ac.id

Setyarini, Indah. (2007). Analisis Kinerja Reksa dana Pendapatan Tetap dengan

Metode Sharpe Sebagai Dasar Keputusan Investasi di tahun 2007.

Skripsi pada Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Malang:

lib.uin-malang.ac.id/

Wahdah, Rafiqah. (2012). Analisis Pengukuran Kinerja Reksa dana Saham.

Jurnal pada Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ekonomi

Indonesia Banjarmasin.

Undang-undang pendukung:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Artikel dan website:

www.aria.bapepam.go.id Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Statistik NAB

Reksa dana

www.tempo.co Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Bisnis NAB Reksa dana

www.bi.go.id Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Suku Bunga SBI

www.danareksaonline.com Diakses pada tanggal 8 Januari 2014. Keuntungan dan

Risiko Investasi di Reksa dana

(49)

Admin. (2013). Hanya‎21,84%‎Warga‎yang‎“Ngeh”‎Soal‎Keuangan.‎[Online]. Melalui:

http://pialangindonesia.com/2013/11/19/hanya-2184-warga-yang-ngeh-soal-keuangan/ Diakses pada tanggal 9 Maret

2014

Admin. (2013). OJK Pacu Penjaringan Investor Reksa dana di Daerah. [Online].

Melalui:

http://www.beritasatu.com/investasi-portofolio/144183-ojk-pacu-penjaringan-investor-reksa dana-di-daerah.html Diakses

pada tanggal 5 Maret 2014

Indhriyani, Ria. (2013). APRDI Gandeng OJK Sosialisasi Peluang Investasi

Reksa Dana. [Online].

http://www.bisnis-

jabar.com/index.php/berita/aprdi-gandeng-ojk-sosialisasi-peluang-investasi-reksa-dana Diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Satyagraha. (2013). OJK: Investor Reksa dana Masih Rendah. [Online]. Melalui:

http://www.antaranews.com/berita/364279/ojk-investor-reksa-dana-masih-rendah Diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Danareksa Investment Management. (2010). Prospektus Pembaharuan Reksa

(50)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN III

(51)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Output Uji Normalitas Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham

Frequencies

Notes

Output Created 09-JUL-2014 12:58:37

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=RD_Campuran RD_Saham

/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.61

(52)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistics

(53)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Frequency Table

RD_Campuran

Frequency Percent Valid Percent

(54)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RD_Saham

Frequency Percent Valid Percent

(55)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(56)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RD_Campuran RD_Saham /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 09-JUL-2014 12:59:03

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases with valid data for the variable(s) used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RD_Campuran RD_Saham

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.03

Number of Cases Alloweda 157286

(57)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RD_Campuran RD_Saham

N 20 20

Normal Parametersa,b Mean

163265.1055 .000006283081 918

Std. Deviation

70104.37123 .000003733096 618

Most Extreme Differences Absolute .180 .177

Positive .158 .140

Negative -.180 -.177

Test Statistic .180 .177

Asymp. Sig. (2-tailed) .088c .102c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Gambar

Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana Periode 2006 – 2013
Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya
Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya
Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa Dana Saham
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian pada tingkat paket dan sub paket sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Pimbagpro (Pimpinan Bagian Proyek) / PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) sebagai pelaksana

Perkembangan ekonomi dan informasi mendorong laju persaingan yang semakin tinggi dalam dunia bisnis baik industri barang maupun jasa termasuk pada industri semen. Persaingan

[r]

Menurut Bapak/Ibu, Siapa saja tenaga kesehatan yang dilatih dalam pelaksanaan program diare di puskesmas?. bagaimana peran masing-masing

Test dan Anova Sehala melalui perisian &#34;Statistical Package of the Social Science for Windows&#34; (SPSS). Hasil analisis menunjukkan terdapat i) hubungan yang signifikan

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.. Beri tanda (√) jika klien

[r]

 Teknik Elektro/Teknik atau Rekayasa Elektro 24 Elektronika Pesawat Udara (Aviation Electronics) 473.  Teknik