Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN
DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
Annya Tri Andina Setiarsih
1001870
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Oleh:
Annya Tri Andina Setiarsih
Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Annya Tri Andina Setiarsih 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang – undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN
DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
ANNYA TRI ANDINA SETIARSIH
1001870
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing
Dr. Ikaputera Waspada, M.M.
NIP. 19610420 198703 1 002
Mengetahui: Ketua Program Studi
Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA
NIP. 19740307 200212 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 11
1.3 Rumusan Masalah ... 12
1.4 Tujuan Penelitian ... 13
1.5 Manfaat Penelitian ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 15
2.1 Kajian Pustaka ... 15
2.1.1 Investasi ... 15
2.1.1.1 Tujuan Investasi ... 16
2.1.1.2 Proses Keputusan Investasi ... 17
2.1.1.3 Jenis-jenis Investasi ... 17
2.1.2 Pasar Modal ... 18
2.1.2.1 Instrumen Pasar Modal ... 19
2.1.2.1.1 Sekuritas di Pasar Ekuitas (Saham)... 20
2.1.2.1.2 Sekuritas di Pasar Obligasi... 22
2.1.2.1.3 Sekuritas di Pasar Derivatif... 23
2.1.2.1.4 Reksa Dana... 24
2.1.2.1.4.1 Bentuk Hukum Reksa Dana ... 25
2.1.2.1.4.2 Pengelola Reksa Dana... 26
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.2.1.4.4 Risiko Reksa Dana ... 28
2.1.2.1.4.5 Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana ... 30
2.1.2.2 Evaluasi Kinerja Portofolio ... 31
2.1.2.2.1 Pengukuran Tingkat Return Portofolio ... 32
2.1.2.2.2 Risk-Adjusted Performance... 33
2.1.3 Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe ... 37
2.2 Penelitian Terdahulu... 39
2.3 Kerangka Pemikiran ... 46
2.4 Paradigma Penelitian ... 49
2.5 Hipotesis ... 50
BAB III METODE PENELITIAN ... 51
3.1 Objek Penelitian ... 51
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 51
3.2.1 Metode Penelitian ... 51
3.2.2 Desain Penelitian ... 52
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 54
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 55
3.4.1 Sumber Data ... 55
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56
3.5 Populasi dan Sampel... 57
3.5.1 Populasi ... 57
3.5.2 Sampel ... 57
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis... 59
3.6.1 Rancangan Analisis Data... 59
3.6.2 Teknik Analisis Data ... 61
3.6.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 62
3.6.2.3 Analisis Asumsi Klasik... 62
3.6.3 Uji Hipotesis ... 64
viii
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1 Hasil Penelitian... 67
4.1.1 Gambaran Umum Reksa Dana di Indonesia ... 67
4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif... 69
4.1.2.1 Gambaran Kinerja Reksa Dana Campuran di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 69
4.1.2.2 Gambaran Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 71
4.1.2.3 Gambaran Kinerja Reksa Dana Campuran Dengan Metode Indeks Sharpe ... 73
4.1.2.4 Gambaran Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Metode Indeks Sharpe ... 79
4.1.3 Analisis Statistik dan Uji Hipotesis ... 85
4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 86
4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 87
4.1.3.2.1 Uji Normalitas ... 87
4.1.3.2.2 Uji Homogenitas... 88
4.1.3.3 Uji Hipotesis ... 90
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 91
4.2.1 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Campuran di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 91
4.2.2 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 93
4.2.3 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Campuran Dengan Metode Indeks Sharpe ... 95
4.2.4 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Metode Indeks Sharpe ... 96
4.2.5 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe... 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.2 Saran ... 103
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana ... 5
Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya ... 7
Tabel 2.1 Summary Penelitian Terdahulu ... 43
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 55
Tabel 3.2 Sumber Data Penelitian ... 56
Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 58
Tabel 4.1 Perkembangan Industri Reksa Dana di Indonesia ... 68
Tabel 4.2 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Campuran... 70
Tabel 4.3 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham... 72
Tabel 4.4 Daftar NAB Reksa Dana Campuran ... 74
Tabel 4.5 Return Reksa Dana Campuran ... 75
Tabel 4.6 Rata-rata Return, Varian dan Standar Deviasi Reksa Dana Campuran ... 76
Tabel 4.7 Indeks Sharpe Reksa Dana Campuran ... 78
Tabel 4.8 Daftar NAB Reksa Dana Saham ... 80
Tabel 4.9 Return Reksa Dana Saham ... 81
Tabel 4.10 Rata-rata Return, Varian dan Standar Deviasi Reksa Dana Saham ... 82
Tabel 4.11 Indeks Sharpe Reksa Dana Saham ... 84
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif... 86
Tabel 4.11 Output Uji Normalitas... 88
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas ... 89
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya ... 6
Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa dana Saham ... 8
Gambar 2.1 Pasar Modal di Indonesia ... 20
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 48
Gambar 2.3 Paradigma Penelitian ... 49
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Annya Tri Andina Setiarsih (1001870) ANALISIS PERBANDINGAN
KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS SHARPE. Dibawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham di Indonesia, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang dihitung kinerjanya dengan menggunakan metode indeks sharpe. Sehingga melalui penelitian ini para calon investor dapat mengetahui reksa dana manakah yang memiliki kinerja lebih baik.
Data dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder yang diperoleh melalui berbagai situs resmi, yaitu data Nilai Aktiva Bersih reksa dana serta tingkat suku bunga SBI. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 20 reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan teknik pengambilan
purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) reksa dana campuran di Indonesia mencatatkan kinerja yang fluktuatif di tahun 2011 hingga tahun 2013 berdasarkan nilai aktiva bersihnya (2) reksa dana saham di Indonesia mengalami perkembangan yang meningkat dari tahun 2011 hingga tahun 2013 berdasarkan nilai aktiva bersihnya (3) rata-rata kinerja reksa dana campuran memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang positif (4) rata-rata kinerja reksa dana saham memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang positif (5) tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe.
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan ini, reksa dana jenis apa pun dapat dijadikan pilihan investasi bagi calon investor karena sama-sama memiliki keuntungan yang tinggi. Maka calon investor dapat memilih reksa dana yang telah diperingkat berdasarkan hasil perhitungan metode indeks Sharpe
ii
ABSTRACT
Annya Tri Andina Setiarsih (1001870). A COMPARATIVE ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF MIX MUTUAL FUNDS AND STOCK MUTUAL FUNDS USING THE SHARPE INDEX METHOD. Under supervision of Dr.
Ikaputera Waspada, M.M.
The study aims to determine the performance of mix mutual funds and stock mutual funds in Indonesia, as well as to determine whether there are any differences between the performance of mix mutual funds and stock mutual funds using the Sharpe index method. Therefore, through this study, the potential investors would be able to find out which mutual funds have better performance.
The data of the study is secondary data obtained through the official websites; data of net asset value of mutual funds and the BI rate. The samples of the study were twenty mix mutual funds and stock mutual funds taken using purposive sampling technique.
The results indicated that: (1) based on its net asset value, the performance of mix mutual funds have fluctuated in 2011 to 2013 in Indonesia (2) based on its net asset value, stock mutual funds have achieved rapid growth from 2011 to 2013 in Indonesia (3) on average, mix mutual funds had good performance with a positive Sharpe value (4) on average, stock mutual funds had good performance with a positive Sharpe value (5) there was no difference between the performance of mix mutual funds and stock mutual funds using the Sharpe index method.
Based on the calculation results, the potential investors may choose any types of mutual funds for their investments because any types of mutual funds have high profit. Therefore, the potential investors can choose mutual funds that was rated based on the result of the research using the Sharpe index method.
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tujuan utama seseorang melakukan investasi adalah adanya
kebutuhan yang direncanakan di masa depan yang ingin dipenuhi dari hasil
investasi. Investasi juga merupakan instrumen untuk melawan kenaikan harga
akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa
berinvestasi merupakan salah satu langkah strategis yang dapat diambil
seseorang guna mendapat keuntungan untuk memenuhi kebutuhan baik untuk
jangka pendek, jangka menegah, maupun jangka panjang.
Umumnya investasi dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada aset
finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi
pada aset riil adalah jenis investasi dengan pengadaan aset-aset seperti tanah,
bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi aset finansial adalah jenis
investasi yang penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen keuangan
di pasar modal maupun pasar uang (Halim, 2005:4).
Pada saat ini, investasi di aset finansial masih kurang diminati
dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap investasi
finansial. Hal tersebut terbukti atas hasil survey nasional literasi keuangan
tersebut menunjukkan hanya 21,84 persen dari 8000 responden yang
mengetahui dengan jelas setiap produk dan jasa keuangan. Fakta tersebut
menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap
produk-produk investasi menjadi faktor sepinya minat investor untuk berinvestasi
pada sektor investasi finansial (http://pialangindonesia.com/- 9 Maret 2014).
Investasi aset finansial terbagi menjadi dua yaitu, investasi di pasar
uang dan investasi di pasar modal. Investasi pasar uang ditujukan untuk
investasi jangka pendek dengan tujuan mendapatkan dana yang bersifat harus
segera dipenuhi. Namun pertumbuhan return di pasar uang cenderung lebih
rendah karena sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan juga tingkat suku
bunga SBI. Sedangkan bagi para investor yang memiliki tujuan investasi
untuk mendapat return yang lebih tinggi dan ditujukan dalam jangka waktu
yang panjang dapat berinvestasi di pasar modal.
Pasar modal pada prinsipnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka
panjang baik berbentuk hutang maupun ekuitas (modal sendiri) serta berbagai
produk turunannya. Berbagai sekuritas jangka panjang yang diperdagangkan
di pasar modal Indonesia antara lain saham biasa dan saham preferen,
obligasi perusahaan dan obligasi konversi, obligasi negara, bukti right, waran,
kontrak opsi, kontrak berjangka, dan reksa dana (Tandelilin, 2010:30).
Dari berbagai jenis investasi yang tersedia di pasar modal, reksa dana
merupakan salah satu pilihan alternatif investasi yang sedang giat
3
investor pemula. Namun, berdasarkan pengawasan oleh Direktur Pengawasan
Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor produk
reksa dana di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara
berkembang lainnya di kawasan Asia. Jumlah investor di Indonesia di awal
tahun 2013 lalu masih sekitar 161 ribu, sedangkan para pemilik reksa dana di
Thailand mencapai 2,5 juta dan Malaysia 15 juta dengan populasi penduduk
yang lebih sedikit dari Indonesia. (http://www.antaranews.com– 5 Maret
2014).
Di akhir tahun 2013 lalu, jumlah investor reksa dana baru sekitar 246
ribu orang. Sehingga pertumbuhan jumlah investor reksa dana secara nasional
masih lebih rendah dibandingkan negara lainnya. Maka Asosiasi Pengelola
Reksa Dana Indonesia (APRDI) bekerja sama dengan lembaga Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi dan edukasi bagaimana cara
berinvestasi reksa dana untuk mendorong penambahan populasi investor
reksa dana di dalam negeri (http://www.beritasatu.com– 5 Maret 2014).
Edukasi yang disosialisasikan oleh APRDI dan OJK bertujuan agar
masyarakat mengetahui secara jelas tentang investasi reksa dana, sehingga
kecemasan masyarakat untuk berinvestasi di reksa dana terutama menyangkut
risiko akan dapat berkurang. Dengan edukasi yang konsisten maka
pertumbuhan investasi reksa dana akan semakin besar dan tentu membawa
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena reksa dana jauh
banyak manfaat berinvestasi di reksa dana karena bersifat aman, terjangkau,
dikelola secara transparan, dan memiliki legalitas. Hal tersebut sangat penting
di tengah maraknya investasi palsu yang beredar di Indonesia.
(http://www.bisnis-jabar.com– 5 Maret 2014)
Sebagaimana pengertian reksa dana dalam Undang-Undang Pasar
Modal nomor 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27, yaitu wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Manajer
investasi memiliki peran sebagai pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek para nasabah. Dengan demikian reksa dana memiliki kekuatan
membeli yang jauh lebih besar dibandingkan jika investor berinvestasi
sendiri.
Berdasarkan keuntungan yang ditawarkan dalam berinvestasi di reksa
dana, para calon investor diberikan berbagai pilihan untuk berinvestasi di
reksa dana sesuai dengan tujuan investasinya, diantaranya yaitu Reksa Dana
Pasar Uang, Reksa Dana Campuran, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana
Pendapatan Tetap. Setiap masing-masing penerbit reksa dana menghimpun
dana dari masyarakat yang selanjutnya diinvestasikan pada berbagai jenis
sekuritas di pasar modal maupun di pasar uang seperti yang dipaparkan
Tandelilin (2010:409).
Dengan banyaknya pilihan reksa dana yang ditawarkan, justru
membuat para calon investor kesulitan dalam memilih dimana mereka akan
5
masyarakat luas diperlukan baik bagi investor maupun bagi perusahaan
manajer investasi. Hal tersebut guna menunjang pengetahuan akan prospek
investasi di reksa dana.
Prospek perkembangan reksa dana di Indonesia sangat baik apabila
dibandingkan dengan tingkat nilai pertumbuhan jenis investasi lainnya. Para
investor dapat melihat perkembangan investasinya di reksa dana melalui nilai
aktiva bersih reksa dana yang dilaporkan setiap harinya di situs Bapepam dan
diterbitkan media cetak. Sehingga nilai aktiva bersih ini menjadi salah satu
tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu reksa dana.Nilai Aktiva Bersih
(NAB) merupakan nilai yang menggambarkan total kekayaan reksa dana
setiap harinya. NAB dihitung pada akhir hari dengan menjumlahkan total
aktiva bersih keseluruhan dana dalam reksa dana dibagi dengan jumlah total
unit yang beredar.
Berikut ini adalah data perkembangan NAB reksa dana yang beredar
di Bursa Efek Indonesia digambarkan dalam tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana Periode 2006 – 2013
Tahun Periode NAB Jumlah Unit Penyertaan
2006 50,869,192,576,389.85 38,242,502,919.82
2007 91,153,774,240,971.75 53,278,235,813.52
2008 73,259,964,417,955.25 60,837,794,453.64
2009 109,959,523,922,678.70 69,708,202,522.26
2010 139,096,653,052,739.75 81,464,548,528.77
2011 163,150,847,266,127.01 98,545,955,665.54
2012 182,797,476,134,098.28 113,263,337,849.98
Sumber : www.aria.bapepam.go.id (diolah kembali)
Dari keterangan tabel di atas, perkembangan reksa dana mengalami
peningkatan baik dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) maupun dari jumlah unit
penyertaannya. Sehingga memberikan prospek yang baik bagi para calon
investor untuk menanamkan investasinya pada produk reksa dana.
Namun dengan seiring meningkatnya perkembangan reksa dana yang
tersaji dalam tabel 1.1, nilai aktiva bersih reksa dana berdasarkan jenisnya di
tahun 2011 hingga tahun 2013 ini mengalami pertumbuhan yang fluktuatif
dan cenderung menurun. Melonjaknya nilai investasi reksa dana ini dapat
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik dari jumlah aset yang dimiliki
maupun jumlah unit penyertaannya. Hal tersebut terlihat dalam Gambar 1.1
yang menggambarkan pertumbuhan NAB reksa dana berdasarkan jenisnya
pada tahun 2011 hingga tahun 2013 ini.
Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya
7
Sumber: Tempo.co (diolah kembali)
Dari Gambar 1.1 menyatakan bahwa reksadana saham dan reksadana
campuran menjadi reksadana yang memiliki pertumbuhan NAB meningkat
dari awal tahun 2011 hingga tahun 2012 namun cenderung menurun di akhir
tahun 2013 lalu. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar
uang mengalami pertumbuhan yang relatif stabil di sepanjang tahun 2011
hingga tahun 2013.
Tingkat pertumbuhan dalam setiap investasi masing-masing jenis
reksa dana tersebut dipengaruhi oleh tingkat risiko dan return yang beragam
yang disesuaikan dengan portofolio investasi yang disebarkan. Seperti yang
digambarkan dalam Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya
Karakteristik
Jenis Reksa Dana
Pasar Uang Pendapatan Tetap Campuran Saham
Risiko Terendah Rendah Tinggi Tertinggi
Return/tahun 5% - 7% 7% - 15% 15% - 20% 20% - 25%
Jangka waktu 1-3 tahun 3-5 tahun 5-10 tahun >10 tahun
Sumber : www.danareksaonline.com (diolah kembali)
Dari Tabel 1.2 terlihat bahwa semua jenis reksa dana memiliki risiko,
return dan tujuan jangka waktu yang berbeda. Hal tersebut disesuaikan
dengan tujuan investasi yang dibutuhkan oleh para investor. Bagi para calon
dapat dilakukan melalui investasi di reksa dana campuran dan reksa
danasaham. Reksa dana campuran mendiversifikasikan portofolionya ke
dalam berbagai bentuk aset, diantaranya efek saham dan juga obligasi dengan
porsi yang beragam sesuai dengan keadaan pasar yang ada dengan harapan
mampu untuk mempertahan return yang baik bagi investor. Sedangkan reksa
dana saham menempatkan investasinya pada instrumen saham saja. Namun
demikian, return yang dihasilkan akan lebih besar dari jenis reksa dana
lainnya.
Meskipun kedua jenis reksa dana tersebut memiliki tingkat return
yang tinggi, di sepanjang tahun 2013 laluNAB reksa dana campuran dan
reksa dana saham pun mengalami pertumbuhan yang fluktuatif yang
cenderung menurun. Seperti yang digambarkan dalam Gambar 1.2 di bawah
ini.
Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa Dana Saham
9
Sumber : Tempo.co (diolah kembali)
Dari Gambar 1.2 terlihat bahwa perkembangan NAB reksa dana
campuran dan reksa dana saham mengalami pertumbuhan yang fluktuatif
sebagai dampak kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia. Meski
demikian, baikreksa dana campuran dan juga reksa dana saham dinyatakan
berhasil mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan kinerja reksa dana jenis
lainnya dilihat dari jumlah unit yang beredar dan NAB yang didapatkan.
Beberapa manajer investasi mencatatkan kinerja positif di sepanjang tahun
(http://www.tempo.co – 6 Februari 2014). Sehingga reksa danacampuran dan
reksa dana saham ini layak dijadikan sarana investasi bagi para investor
pemula yang memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan high return.
Maka dengan adanya fenomena tersebut, reksa dana campuran dan reksa dana
saham dipilih untuk diteliti dan dibandingkan kinerjanya guna menjadi bahan
pertimbangan bagi para calon investor yang akan menyimpan investasi di
instrumen reksa dana.
Pentingnya dilakukan penelitian ini didasari atas besarnya keuntungan
investasi di reksa dana, khususnya reksa dana campuran dan reksa dana
saham jika dibandingkan dengan investasi di sektor lain bagi para calon
investor pemula.Namun dengan adanya kesamaan keuntungan yang
didapatkan antara reksa dana campuran dengan reksa dana saham, kedua
reksa dana tersebut memiliki jumlah Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang
berbeda. Dengan kondisi tersebut, maka akan dilakukan analisis
Dalam menganalisis perbandingan kinerja reksa dana tentu diperlukan
evaluasi pengukuran kinerja reksa dana tersebut. Untuk mengevaluasi kinerja
reksa dana terdapat tiga macam metode yang telah memasukkan faktor return
dan risiko dalam perhitungannya yaitu indeks Sharpe, indeks Treynor, dan
indeks Jensen (Tandelilin, 2010:492). Namun dalam penelitian ini untuk
mengukur kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, peneliti hanya
menggunakan metode indeks Sharpe. Dimana metode indeks Sharpe ini dapat
diterapkan pada semua jenis reksa dana.
Metode indeks Sharpe juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu
semua risiko yang terkandung dalam suatu reksa dana sudah termasuk dalam
perhitungan. Sedangkan metode lainnya hanya menggunakan risiko sistematis
saja. Selain itu, metode indeks Sharpe juga akan menghasilkan peringkat dari
beberapa reksa dana yang diteliti berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi
nilai Sharpe suatu reksa dana dibandingkan dengan reksa dana lainnya maka
semakin baik kinerja reksa dana tersebut (Tandelilin, 2010:494).
Sehingga melalui hasil pengukuran kinerja reksa dana campuran dan
kinerja reksa dana saham dengan metode indeks sharpe ini, para calon
investor akan dapat dengan mudah melihat kinerjamasing-masing reksa dana
campuran dan reksa dana saham yang diperingkat berdasarkan hasil
pengukuran dengan metode indeks sharpe,serta mempertimbangkan dimana
11
Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Reksa
Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Indeks Sharpe”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan terlihat bahwa
reksa dana merupakan salah satu investasi yang menguntungkan bagi para
para calon investor, khususnya investor pemula. Namun kurangnya edukasi
dan pemahaman mengenai investasi reksa dana menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan jumlah investor di reksa dana sepi peminat dibandingkan
di instrumen lainnya.
Maka, Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) bekerja
sama dengan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi
dan edukasi bagaimana cara berinvestasi di reksa dana yang bertujuan untuk
mendorong penambahan populasi investor reksa dana di dalam negeri.
Perkembangan reksa dana secara keseluruhan mengalami
peningkatan dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) maupun dari jumlah unit
penyertaannya. Sehingga memberikan prospek yang baik bagi para calon
investor untuk menanamkan investasinya pada produk reksa dana. Namun
perkembangan empat jenis reksa dana sempat mengalami penurunan NAB di
sepanjang tahun 2013. Meskipun demikian, reksa dana campuran dan reksa
kinerja reksa dana jenis lainnya. Beberapa manajer investasi pun mencatatkan
kinerja positif di sepanjang tahun. Maka reksa dana campuran dan reksa dana
saham ini layak dijadikan sarana investasi bagi para investor pemula yang
memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan tingkat return yang tinggi.
Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan
membandingkan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang
terdaftar resmi di OJK serta mem-publish perkembangan nilai aktiva bersih di
situs tempo.co dan mengalami peningkatan nilai aktiva bersih selama periode
tahun 2011 hingga tahun 2013 dengan menggunakan metode indeks Sharpe
yang dianggap paling tepat untuk digunakan dalam mengukur kedua jenis
reksa dana ini sehingga diketahui reksa dana mana yang memiliki kinerja
yang baik untuk dijadikan bahan pertimbangan dimana para investor akan
menyimpan investasinya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dideskripsikan menunjukan bahwa para investor akan dihadapkan dengan
berbagai macam pilihan investasi dan risiko yang terkandung dalam setiap
keputusan yang diambil. Sehingga pokok permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia?
13
3. Bagaimana gambaran pengukuran kinerja reksa dana campuran dengan
metode indeks Sharpe?
4. Bagaimana gambaran pengukuran kinerja reksa dana saham dengan
metode indeks Sharpe?
5. Apakah ada perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana
saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe?
1.4 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan yang mendasari perlunya
penelitian tersebut dilakukan. Berdasarkan pokok permasalahan yang telah
dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia.
2. Untuk mengetahui gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia.
3. Untuk mengetahui gambaran pengukuran kinerja reksa dana campuran
dengan metode indeks Sharpe.
4. Untuk mengetahui gambaran pengukuran kinerja reksa dana saham dengan
metode indeks Sharpe.
5. Untuk mengetahui perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana
1.5Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi civitas akademika
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam mengembangkan
serta mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dan pernah
dipelajari sehubungan dengan investasi reksa dana, khususnya reksa dana
campuran dan reksa dana saham.
2. Bagi investor/praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan keputusan investasi di reksa dana, khususnya reksa
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:58), variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal terebut, kemudian
di tarik kesimpulannya.
Dalam penelitian yang mengambil judul Analisis Perbandingan
Kinerja Reksa dana Campuran dan Reksa dana Saham dengan Menggunakan
Metode Indeks Sharpe ini, objek penelitian yang diteliti terdiri dari reksa dana
campuran dan reksa dana saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan melaporkan perkembangan Nilai Aktiva Bersih (NAB) bulanan dari
tahun 2011 hingga tahun 2013 pada situs www.tempo.co. Sedangkan metode
indeks Sharpe digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
diperlukan guna mempermudah arah dari penelitian yang akan dilaksanakan
(Sugiyono, 2013:2).
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka metode yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono (2013). Dengan menggunakan metode
penelitian deksriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi yang sesuai dengan
rumusan masalah mengenai:
1. Gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia.
2. Gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia.
3. Gambaran kinerja reksa dana campuran dengan metode indeks Sharpe.
4. Gambaran kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.
Menurut Arikunto (2010), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin
menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan. Pada intinya penelitian verifikatif ini
bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. Penelitian verifikatif
digunakan untuk menguji hipotesis yaitu mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan
menggunakan metode indeks sharpe.
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana atau rancangan yang dibuat
oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan
53
penting dalam melakukan suatu penelitian guna menuntun jalannya
seluruh proses penelitian.
Menurut Anwar Sanusi (2011), desain penelitian dapat
dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Desain penelitian deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun
untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi
ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelilitian.
2. Desain penelitian kausalitas, yaitu desain penelitian yang disusun
untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat
antarvariabel.
3. Desain penelitian korelasional, yaitu desain penelitian yang dibuat
untuk meneliti bagaimana kemungkinan hubungan yang terjadi
antarvariabel dengan memperhatikan besaran koefisien korelasi.
4. Desain penelitian eksperimental, yaitu desain penelitian yang
disusun untuk meneliti adanya hubungan kausalitas mengenai sikap
tertentu antara kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok
lain yang tidak dikenai perlakuan.
5. Desain penelitian grounded, yaitu desain penelitian yang disusun
untuk membuat generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep,
serta membuktikan dan mengembangkan teori.
Berdasarkan tujuan penelitian yang berusaha menjelaskan
antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, desain
penelitian yang digunakan adalah desain kausalitas.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Menetapkan masalah penelitian.
2. Merumuskan tujuan penelitian.
3. Mengkaji teori dan menelaah hasil-hasil penelitian terdahulu yang
relevan.
4. Merumuskan hipotesis penelitian.
5. Menentukan ukuran sampel.
6. Mengklasifikasi dan mendefinisikan variabel penelitian.
7. Menyusun instrumen penelitian.
8. Menentukan metode pengumpulan data.
9. Melakukan pengujian hipotesis.
10.Menarik kesimpulan.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Sugiyono (2013:59) merumuskan bahwa variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya. Berikut adalah operasionalisasi variabel-variabel
55
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Pengukuran Skala
Kinerja Reksa
Dana
Campuran dan
Reksa Dana
Saham
Evaluasi kinerja portofolio
merupakan tahap akhir dari proses
investasi dengan tujuan untuk
mengetahui dan menganalisis
apakah portofolio yang telah
dibentuk dapat meningkatkan
tercapainya hasil tujuan investasi
dan juga dapat diketahui
portofolio mana yang memiliki
kinerja lebih baik. Untuk
mengevaluasi kinerja reksa dana
campuran dan reksa dana saham
digunakan metode indeks Sharpe
yang telah memasukkan faktor
return dan risiko dalam
perhitungannya.
̂�= ��− � Rasio
Sumber: Tandelilin (2010)
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan
dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya, Sugiyono (2012:137) menyebutkan
primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
dimana data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, tetapi dari sumber
yang lain. Penggunaan data sekunder ini biasanya lebih mudah didapat,
seperti dari jurnal-jurnal, surat kabar harian, dan sumber referensi lainnya.
Berikut ini adalah daftar data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.2
Sumber Data Penelitian
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data
dengan mengumpulkan data-data serta informasi tentang perusahaan yang
No. Data yang diperoleh Jenis Data Sumber
1. Nilai Aktiva Bersih Bulanan Reksa
dana Campuran tahun 2011 hingga
tahun 2013
Sekunder www.tempo.co
2. Nilai Aktiva Bersih Bulanan Reksa
dana Saham tahun 2011 hingga
tahun 2013
Sekunder www.tempo.co
3. Tingkat Suku Bunga SBI tahun
2011 hingga tahun 2013
57
menjadi sampel penelitian melalui fasilitas internet, dengan mengakses
situs-situs resmi perusahaan serta informasi dari media masa lainnya.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:389), populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 113
reksa dana campuran dan 118 reksa dana saham yang beredar di Bursa Efek
Indonesia pada periode tahun 2011 hingga tahun 2013.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:389). Berdasarkan pengertian
tersebut, sampel dapat diartikan sebgai bagian dari populasi yang memiliki
karakteristik yang relatif sama dan diasumsikan dapat mewakili populasi.
Sedangkan cara untuk pengambilan sampel disebut teknik sampling.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
Pertimbangan atau kriteria tersebut disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Kriteria yang dimaksud dalam teknik purposive sampling
penelitian ini yaitu:
1. Reksa dana campuran dan reksa dana saham dinyatakan aktif beroperasi
di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 hingga tahun 2013
2. Reksa dana campuran dan reksa dana saham yang telah memuat laporan
nilai aktiva bersih (NAB) bulanan melalui situs www.tempo.co
3. Reksa dana campuran dan reksa dana saham yang mengalami
peningkatan nilai aktiva bersih (NAB) dalam periode tahun 2011 hingga
tahun 2013
Berikut ini adalah sampel yang memenuhi kriteria penelitian yang
terdiri dari 20 reksa dana campuran dan 20 reksa dana saham:
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
Jenis Reksa dana Nama Reksa Dana
Reksa Dana Campuran
59
Schroder Providence Fund
Jenis Reksa Dana Nama Reksa Dana
Reksa Dana Saham
Bahana Dana Prima Batavia Dana Saham
BNP Paribas Infrastruktur Plus BNP Paribas Ekuitas
Dana Ekuitas Andalan Dana Ekuitas Prima Dana Pratama Ekuitas Danareksa Mawar
First State Dividend Yield Fund GMT Dana Ekuitas
RD CIMB-Principal Equity Aggressive Rencana Cerdas
Schroder Dana Prestasi Plus Syailendra Equity Opportunity Fund
Sumber: www.tempo.co (diolah kembali)
3.6Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data
Pada penelitian ini rancangan analisis data yang didasarkan pada
langkah-langkah yang akan dilakukan setelah seluruh data yang berkaitan
dengan penelitian telah terkumpul. Mengingat penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan gambaran dan
perbandingan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham,
maka rancangan pengolahan data diperlukan agar diperoleh hasil apakah
dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe. Berikut ini
adalah langkah-langkah dalam pengolahan data yang harus dilakukan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Menghitung rate of return reksa dana campuran selama tahun 2011
hingga tahun 2013.
2. Menghitung rate of return reksa dana saham selama tahun 2011
hingga tahun 2013.
3. Menghitung rata-rata rate of return reksa dana campuran selama
tahun 2011 hingga tahun 2013.
4. Menghitung rata-rata rate of return reksa dana saham selama tahun
2011 hingga tahun 2013.
5. Menghitung rata-rata rate of return suku bunga SBI sebagai asumsi
investasi bebas risiko selama tahun 2011 hingga tahun 2013.
6. Menghitung standar deviasi reksa dana campuran selama tahun
2011 hingga tahun 2013.
7. Menghitung standar deviasi reksa dana saham selama tahun 2011
hingga tahun 2013.
8. Menghitung nilai sharpe tiap-tiap reksa dana campuran dengan
menggunakan metode indeks Sharpe
9. Menghitung nilai sharpe tiap-tiap reksa dana saham dengan
menggunakan metode indeks Sharpe
10. Menganalisis hasil perhitungan dengan metode indeks Sharpe
61
11. Menganalisis hasil perhitungan dengan metode indeks Sharpe
secara deskriptif untuk menilai kinerja reksa dana saham.
12. Melakukan perbandingan hasil perhitungan kinerja reksa dana
campuran dengan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks
Sharpe.
13. Menganalisis ada atau tidaknya perbedaan antara kinerja reksa dana
campuran dengan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks
Sharpe.
3.6.2 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2007:164), analisis data adalah
pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.
Penelitian ini bermaksud membandingkan data dari dua populasi
yaitu reksa dana campuran dan reksa dana saham, maka pengolahan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik statistik yang berupa uji beda
dua rata-rata (independent sample t-test). Sebelum melakukan langkah
dalam uji beda dua rata-rata tersebut, dilakukan terlebih dahulu analisis
statistik deskriptif dan analisis asumsi dasar dengan uji normalitas dan uji
3.6.2.1Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013:206).
Melalui analisis ini dapat diketahui deskripsi dari masing-masing variabel
secara individu, diantaranya:
1. Gambaran mengenai kinerja reksa dana campuran di Indonesia.
2. Gambaran mengenai kinerja reksa dana saham di Indonesia.
3. Gambaran kinerja reksa dana campuran berdasarkan metode indeks
Sharpe.
4. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan metode indeks
Sharpe.
5. Gambaran perbandingan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana
saham dengan metode indeks Sharpe.
3.6.2.2Analisis Asumsi Klasik
Setelah data yang diperoleh dengan lengkap sesuai dengan yang
dibutuhkan, selanjutnya dilakukan proses analisis data sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, menggunakan statistik parametris karena
data yang akan diuji berbentuk rasio. Karena akan menggunakan
63
terlebih dahulu diuji normalitasnya (Sugiyono, 2010:239). Uji
normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian ini menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dengan
syarat sebagai berikut:
1. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka
distribusi data adalah tidak normal.
2. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka
distribusi data adalah normal.
Proses pengolahan uji normalitas ini menggunakan Program
IBM SPSS Statistic 22.0. Pengujian ini dilakukan sebelum data pada
masing-masing variabel digunakan dalam perhitungan dengan metode
indeks Sharpe.
b. Uji Homogenitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi
data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian
terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni
seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi
yang sama (Arikunto,2006:320).
Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk melihat apakah
dalam dua grup atau populasi terdapat kesamaan varians. Uji ini
diperlukan untuk menetukan alat statistik yang dilakukan dengan
homogenitas data dilakukan dengan uji Lavens’s Test dengan bantuan
program IBM SPSS Statistic 22.0. Data dikatakan homogen jika
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Jika –Ftabel > Fhitung > Ftabel, pada α = 5% dan nilai
probabilitas < level of significant sebesar 0,05 maka dikatakan
kedua populasi memiliki varians yang berbeda, dan untuk uji
hipotesis akan digunakan asumsi varians populasi yang berbeda
(equal variance not assumed).
b. Jika –Ftabel < Fhitung < Ftabel, pada α = 5% dan nilai
probabilitas > level of significant sebesar 0,05 maka dikatakan
kedua populasi memiliki varians yang sama, dan untuk uji
hipotesis juga akan digunakan asumsi varians populasi yang sama
(equal variance assumed).
3.6.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t atau
uji beda rata-rata. Tujuan uji-t dua variabel bebas adalah untuk
membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau
berbeda. Tujuannya yaitu untuk menguji kemampuan generalisasi
(signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata
sampel). Berdasarkan bentuk sampel yang tidak terdapat korelasi antar
kedua variabel, maka pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda dua
rata-rata (independent sample t-test) dengan hipotesis statistik sebagai
65
Ho: µ1 = µ2. Tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana
campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks
sharpe.
Ho: µ1 ≠ µ2. Terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran
dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe.
Dengan rumus :
� =
� − �√ ��[� −� ]
(Sumber: Anwar Sanusi, 128:2011)
Dimana: t = Nilai distribusi t
X1 = nilai rata-rata sampel pertama
X2 = nilai rata-rata sampel kedua
��2 = taksiran varians gabungan populasi
n1 = jumlah sampel populasi pertama
n2 = jumlah sampel populasi kedua
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis
adalah:
a. Jika –ttabel≤ thitung≤ ttabel, maka Ho diterima
b. Jika –ttabel ≥ thitung≥ ttabel, maka Ho ditolak.
Uji beda dua rata-rata (independent sample t-test) juga dapat
dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic 22.0 dengan
1. Input data total skor (yang menjadi tolak ukur penelitian) dari seluruh
reksa dana yang dinilai dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok
reksa dana campuran dan kelompok reksa dana saham.
2. Menggunakan fungsi Analysis Independent Samples untuk mengolah
kedua kelompok data tersebut.
3. Menginterpretasikan hasil pengolahan data ke dalam bentuk analisis
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap reksa
dana campuran dan reksa dana saham untuk mengetahui perbandingan kinerja
masing-masing reksa dana tersebut dengan menggunakan metode indeks
Sharpe sebagai alat ukurnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap nilai aktiva bersih (NAB)
seluruh reksa dana campuran yang dijadikan tolak ukur awal kinerjanya,
dapat disimpulkan bahwa gambaran reksa dana campuran di Indonesia
mencatatkan kinerja yang fluktuatif di sepanjang tahun 2011 hingga tahun
2013. Total NAB di tahun 2013 tercatat lebih rendah yaitu 2.848.758,87
dibandingkanpada tahun 2011 sebesar 2.985.506,51 dan jauh menurun
dari tahun 2012 dengan total 3.002.932,84. Namun reksa dana campuran
ini tetap menghasilkan NAB yang cukup tinggi. Sehingga reksa dana
campuran dapat dijadikan sarana investasi yang baik bagi para calon
investor.
2. Gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia berdasarkan Nilai
Aktiva Bersih (NAB) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal
mendiversifikasikan dana kelolaannya. Sehingga kinerja reksa dana
saham mendapatkan hasil yang optimal meskipun kinerja pasar sedang
cenderung tertekan. Beberapa manajer investasi reksa dana saham
mendapat predikat outstanding dan membuat NAB reksa dana saham
pada akhir 2013 menjadi lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya
yaitu sebesar 5.007.710,29.
3. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode indeks sharpe, dari 20 reksa dana campuran
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya terdapat 3 reksa dana
yang menghasilkan nilai sharpe yang negatif. Ketiga reksa dana tersebut
adalah RD PNM Syariah 0,033837123), Prospera Balance
(-0,139335947), dan AAA Balance Fund (-1,644362289). Sedangkan 17
reksa dana lainnya mendapatkan nilai sharpe yang positif. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut, rata-rata kinerja reksa dana campuran ini
memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang sebagian
besar mendapatkan hasil positif. Sehingga reksa dana campuran
merupakan instrumen investasi yang layak digunakan sebagai sarana
investasi bagi calon investor pemula.
4. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode indeks sharpe, dari 20 reksa dana saham
yang diteliti, hanya terdapat 1 reksa dana yang menghasilkan nilai sharpe
yang negatif, yaitu Reksa Dana Bahana Dana Prima yaitu -0,85141279.
103
yang positif. Sehingga instrumen investasi pada jenis reksa dana saham
ini layak untuk dijadikan salah satu alternatif investasi bagi para investor
pemula.
5. Berdasarkan hasil pengujian pada hasil perhitungan metode indeks Sharpe
dengan menggunakan Independent Sample t-test ini, menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa
dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe. Sehingga
berdasarkan hasil perhitungan ini, reksa dana jenis apa pun dapat
dijadikan pilihan investasi bagi para investor pemula karena sama-sama
memiliki keuntungan dan juga risiko yang tinggi. Karena hal tersebut,
maka para calon investor pemula dapat melihat peringkat yang dihasilkan
dari perhitungan dengan menggunakan metode indeks sharpe sebagai
bahan pertimbangan untuk memilih dimana investasinya akan disimpan.
Peringkat indeks sharpe ini menggambarkan kinerja yang dihasilkan oleh
masing-masing reksa dana. Semakin tinggi nilai sharpe yang dihasilkan,
maka semakin baik pula kinerjanya.
5.2Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan
mengenai perbandingan kinerja reksa dana campuran dan kinerja reksa dana
saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe sebagai alat hitungnya,
peneliti mengajukan beberapa pertimbangan bagi pemecahan masalah dan
dapat dijadikan masukan bagi pihak terkait dalam pemilihan investasi pada
1. Bagi calon investor, kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham
secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Meskipun jumlah
reksa dana campuran yang mendapatkan nilai sharpe negatif lebih banyak
dibandingkan nilai sharpe reksa dana saham, namun kedua jenis reksa
dana tersebut sama-sama memiliki prospek investasi yang
menguntungkan, khususnya bagi calon investor pemula yang ingin
menempatkan dananya dalam sektor pasar modal dan berorientasi pada
return tinggi serta bertujuan untuk investasi jangka panjang. Maka para
calon investor dapat melihat hasil pemeringkatan yang dihitung dengan
metode indeks sebagai bahan pertimbangan untuk memilih dimana
investasinya akan disimpan.
2. Bagi Pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai
pengawas dan regulator manajer investasi dan reksa dana di Indonesia,
perlu memberikan pengenalan dan pembelajaran yang lebih luas terhadap
calon investor di segala kalangan masyarakat bahwa investor reksa dana
dapat berinvestasi di pasar modal tanpa perlu memiliki modal yang besar
dan memikirkan kerumitan dalam mengelola portofolio dengan melalui
investasi di reksa dana. Sehingga dapat meningkatkan jumlah investor
reksa dana dalam negeri.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan topik yang diangkat
dalam penelitian ini, agar selanjutnya dapat mengambil jumlah sampel
yang lebih banyak lagi dan membandingkannya dengan semua jenis reksa
105
tetap, dan reksa dana pasar uang) dengan rentang waktu periode penelitian
yang lebih panjang dan menggunakan metode pengukuran lainnya
(metode indeks treynor dan metode indeks jensen), guna mendapatkan
hasil yang lebih tergeneralisasi dan dapat memberikan informasi bagi para
calon investor secara lengkap mengenai investasi pada instrumen reksa
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Buku (Text Book):
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: Rineka Cipta
Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Salemba Empat: Jakarta
Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi (Edisi
Pertama). Kanisius: Yogyakarta
Jurnal dan Penelitian Terdahulu:
Ambarwati. (2007). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa dana Saham dengan
Kinerja Pasar (IHSG) Melalui Pendekatan Sharpe dan Treynor
Periode 2004-2006. Tesis pada Program Studi Magister
Manajemen Universitas Diponegoro: http://eprints.undip.ac.id
Muzdalifa, Eva. (2009). Analisis Kinerja Reksa dana Syariah Pendapatan Tetap
dan Campuran dengan Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen di
tahun 2009. Skripsi pada Prodi Keuangan Islam Universitas Islam
107
Pasaribu, Iin Qarina. (2011). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah
dengan Reksa Dana Konvensional. Skripsi pada Program Studi
Manajemen Universitas Sumatera Utara: repository.usu.ac.id
Setyarini, Indah. (2007). Analisis Kinerja Reksa dana Pendapatan Tetap dengan
Metode Sharpe Sebagai Dasar Keputusan Investasi di tahun 2007.
Skripsi pada Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Malang:
lib.uin-malang.ac.id/
Wahdah, Rafiqah. (2012). Analisis Pengukuran Kinerja Reksa dana Saham.
Jurnal pada Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ekonomi
Indonesia Banjarmasin.
Undang-undang pendukung:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Artikel dan website:
www.aria.bapepam.go.id Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Statistik NAB
Reksa dana
www.tempo.co Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Bisnis NAB Reksa dana
www.bi.go.id Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Suku Bunga SBI
www.danareksaonline.com Diakses pada tanggal 8 Januari 2014. Keuntungan dan
Risiko Investasi di Reksa dana
Admin. (2013). Hanya21,84%Wargayang“Ngeh”SoalKeuangan.[Online]. Melalui:
http://pialangindonesia.com/2013/11/19/hanya-2184-warga-yang-ngeh-soal-keuangan/ Diakses pada tanggal 9 Maret
2014
Admin. (2013). OJK Pacu Penjaringan Investor Reksa dana di Daerah. [Online].
Melalui:
http://www.beritasatu.com/investasi-portofolio/144183-ojk-pacu-penjaringan-investor-reksa dana-di-daerah.html Diakses
pada tanggal 5 Maret 2014
Indhriyani, Ria. (2013). APRDI Gandeng OJK Sosialisasi Peluang Investasi
Reksa Dana. [Online].
http://www.bisnis-
jabar.com/index.php/berita/aprdi-gandeng-ojk-sosialisasi-peluang-investasi-reksa-dana Diakses pada tanggal 5 Maret 2014
Satyagraha. (2013). OJK: Investor Reksa dana Masih Rendah. [Online]. Melalui:
http://www.antaranews.com/berita/364279/ojk-investor-reksa-dana-masih-rendah Diakses pada tanggal 5 Maret 2014
Danareksa Investment Management. (2010). Prospektus Pembaharuan Reksa
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN III
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Output Uji Normalitas Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham
Frequencies
Notes
Output Created 09-JUL-2014 12:58:37
Comments
Input Active Dataset DataSet3
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=RD_Campuran RD_Saham
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.61
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Statistics
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Frequency Table
RD_Campuran
Frequency Percent Valid Percent
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RD_Saham
Frequency Percent Valid Percent
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RD_Campuran RD_Saham /MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Output Created 09-JUL-2014 12:59:03
Comments
Input Active Dataset DataSet3
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each test are based on all cases with valid data for the variable(s) used in that test.
Syntax NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RD_Campuran RD_Saham
/MISSING ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.03
Number of Cases Alloweda 157286
Annya Tri Andina S etiarsih, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN
METODE INDEKS SHARPE
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RD_Campuran RD_Saham
N 20 20
Normal Parametersa,b Mean
163265.1055 .000006283081 918
Std. Deviation
70104.37123 .000003733096 618
Most Extreme Differences Absolute .180 .177
Positive .158 .140
Negative -.180 -.177
Test Statistic .180 .177
Asymp. Sig. (2-tailed) .088c .102c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.