• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Metode Penetapan Kadar Total Antosianin Pada Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Metode Penetapan Kadar Total Antosianin Pada Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR

TOTAL ANTOSIANIN PADA EKSTRAK UBI JALAR

UNGU (

Ipomoea batatas

L.) MENGGUNAKAN

KROMATOGRAFI LAPIS

TIPIS-SPEKTROFOTODENSITOMETRI

Skripsi

ANAK AGUNG RIAS PARAMITA DEWI 1208505036

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan restu-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengembangan Metode Penetapan Kadar Total Antosianin pada Ekstrak

Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri” tepat pada waktunya.

Penyusunan Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

2. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, khususnya dalam Skripsi ini.

3. Ni Made Widi Astuti, S. Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran dalam penyusunan Skripsi ini.

(4)

iv

5. Seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

6. Orang tua yang sangat saya cintai dan hormati, Anak Agung Utara Arimbawa, S.E dan Dewa Ayu Sri Adnyani yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, membimbing, memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan Skripsi ini.

7. Adik kandung penulis Anak Agung Gede Serayu Mahendra, saudara dekat Anak Agung Ayu Prasiska Dewi, serta keluarga besar di Puri Belang Kaler yang selalu memberi motivasi dan dukungan.

8. Sahabat UNO tercinta yaitu Eka Fitri, Mitsue, Shaine, Ferianta yang senantiasa menemani penulis disaat susah maupun senang.

9. Seluruh rekan mahasiswa Dioscuri Hygeia Farmasi angkatan 2012, Vanadium Spectra (Analisis 2012), dan Grup Riset PSP yang saya cintai yaitu Claudia, Ayu, Sonia, Krisnawan, Dewa dan Sugi yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan dan kebersamaan dari awal proyek hingga saat ini.

10.Mbok Dwi dan Bu Nova yang telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

11.Semua pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

(5)

v

membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bukit Jimbaran, Juni 2016

(6)

vi

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xii

ABSTRAK ... xvii

2.2.3 Identifikasi antosianin ... 10

2.3 Metode pH Differential ... 11

2.4 Metode KLT-Spektrofotodensitometri ... 13

2.4.1 KLT-Spektrofotodensitometri dalam analisis antosianin ... 13

2.4.2 Parameter kromatografi ... 14

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN... 22

3.1 Rancangan Penelitian ... 22

3.4.2 Penyiapan bahan baku dan ekstraksi sampel terstandarkan ... 23

3.4.3 Metode spektrofotometri UV-Vis ... 24

a. Optimasi waktu pengukuran ... 24

b. Penetapan kadar total antosianin terstandarkan ... 25

c. Validasi metode spektrofotometri UV-Vis... 26

3.4.5 Metode KLT-Spektrofotodensitometri... 28

a. Penyiapan dan prosedur umum KLT... 28

b. Optimasi fase gerak ... 29

c. Penetapan kadar total antosianin ... 30

3.5 Analisis Data ... 31

3.6 Skema Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Sampel ... 33

4.1.1 Determinasi tanaman ... 33

4.1.2 Penetapan susut pengeringan serbuk ubi jalar ungu ... 33

4.1.3 Ekstraksi dan penetapan kadar air ekstrak kental ... 34

4.2 Metode Spektrofotometri UV-Vis ... 35

(8)

viii

4.2.2 Penetapan kadar total antosianin terstandarkan ... 36

4.2.3 Validasi metode ... 38

4.3 Metode Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ubi Jalar Ungu (Purple Sweet Potato) ... 6

Gambar 2.2 Struktur Umum Antosianin ... 9

Gambar 2.3 Karakteristik Spektra Antosianin dari Buah Huckleberry pada Buffer 1 dan 4,5... 12

Gambar 2.4 Hasil Pemisahan Ekstrak Kasar Ubi Jalar Ungu dengan KLT-Spektrofotodensitrometri... 13

Gambar 2.5 Kromatogram dengan Nilai Resolusi 1,5 ... 15

Gambar 2.6 Jenis Tailing Factor ... 16

Gambar 3.1 Skema Umum Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Grafik Optimasi Waktu Pengukuran Absorbansi ... 36

Gambar 4.2 Spektra Antosianin dengan Spektrofotometri UV-Vis ... 38

Gambar 4.3 Kurva Hubungan Konsentrasi Antosianin dengan Absorbansi Akhir ... 40

Gambar 4.4 Spektrum Antosianin dengan KLT-Spektrofotodensitometri .. 41

Gambar 4.5 Hasil Optimasi Fase Gerak Sistem Fase Normal ... 42

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Rantai Samping Penyusun Senyawa Golongan Antosianin ... 9

Tabel 2.2 Reaksi Flavonoid terhadap Beberapa Pereaksi ... 10

Tabel 2.3 Sistem KLT untuk Identifikasi Antosianin dengan Fase Diam Silika Gel 60 F254 ... 14

Tabel 2.4 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi (r) ... 21

Tabel 4.1 Susut Pengeringan Serbuk Ubi Jalar Ungu ... 34

Tabel 4.2 Kadar Air Ekstrak Kental Ubi Jalar Ungu ... 35

Tabel 4.3 Kadar Total Antosianin Ekstrak Ubi Jalar Ungu Terstandarkan ... 37

Tabel 4.4 Persentase Perolehan Kembali dan Koefisien Variasi ... 39

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rs dan Tf Puncak Spot Antosianin pada masing- masing fase Gerak Sistem Kromatografi Fase Normal ... 43

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Ubi Jalar Ungu ... 55 Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Ekstrak Ubi Jalar Ungu ... 57 Lampiran 3. Perhitungan Persentase Selisih Peningkatan Kadar Total

(12)

xii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Absorbansi : Ukuran kuantitatif yang diekspresikan sebagai rasio logaritmik antara radiasi yang jatuh ke bahan dan yang ditransmisikan menembus bahan.

Absorptivitas molar : Suatu tetapan yang spesifik untuk setiap molekul pada panjang gelombang dan pelarut tertentu. Absorptivitas molar disimbolkan oleh ε dengan

satuan M-1 cm -1.

Aglikon : Bagian bukan gula dari senyawa glikosida yang dapat dibebaskan dengan proses hidrolisis.

Aktivasi : Proses pengaktifan plat yang bertujuan

menghilangkan molekul air yang terjerap pada plat dan mengaktifkan sisi aktif dari silika gel yang terdapat pada plat.

Puncak Gaussian : Puncak yang terdistribusi secara normal/sempurna Alifatik : Senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus

fenil.

Antidiabetes : Obat yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Antineuroinflamasi : Obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati inflamasi pada sel saraf.

(13)

xiii

Antosianidin : Aglikon dari glikosida antosianin.

Antosianin : Pigmen larut air yang menyebabkan warna merah, ungu, atau biru pada tanaman.

Area Under Curve

(AUC)

: Luas area dari sebuah puncak dalam kromatogram.

Aromatik : Senyawa yang terdiri dari cincin planar berkonjugasi dengan awan elektron phi yang berdelokalisasi.

Association of

Analytical Chemists

(AOAC)

: Suatu asosiasi non profit yang menerbitkan standar dan metode analisis kimia yang dirancang untuk meningkatkan kepercayaan terhadap analisis kimia dan mikrobiologi.

Buffer : Larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha menambah pH seperti penambahan asam, basa, atau pengenceran yang relatif sedikit.

Chamber : Sebuah bejana untuk mencuci dan mengelusi plat pada kromatografi lapis tipis.

Cost effectiveness : Efektivitas biaya

(14)

xiv

Elusi : Proses mengekstraksi zat yang umumnya padat dari campuran zat dengan menggunakan zat cair (pelarut).

Flavonoid : Senyawa polifenol yang terdiri dari 15 atom karbon tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6 dengan 2 cincin aromatik dan dihubungkan oleh 3 atom karbon.

Glikon : Bagian gula sebuah glikosida.

Heterosiklik : Senyawa kimia yang mempunyai struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, seperti belerang, oksigen, ataupun nitrogen.

Hidrolisis : Pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air.

Hipoglikemi : Keadaan kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.

Kadar Total Antosianin : Kandungan senyawa antosianin total dalam suatu sampel dan dinyatakan dalam mg/100g atau mg/L sampel.

Korelasi : Nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variabel.

(15)

xv

Kromatogram : Hasil dari kromatografi.

Optimasi : Suatu proses menyesuaikan variabel kontrol untuk menemukan tingkat yang mencapai hasil terbaik. Pengembangan : Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual sesuai dengan kebutuhan.

pH Differential : Suatu metode untuk menetapkan kadar total antosianin yang didasarkan atar prinsip penurunan pH.

Spektrofotodensitometri : Pengukuran spot analit pada plat KLT dengan cara melewatkan pada sumber sinar yang intensitasnya diukur pada detektor.

Spektrofotometri : Suatu metode analisis yang didasarkan atas pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu sampel pada panjang gelombang tertentu.

Spektrum : Perbandingan absorbansi dan panjang gelombang suatu senyawa.

(16)

xvi

endogen tidak memadai untuk menetralisir radikal bebas sehingga terjadi keadaan yang tidak seimbang antara radikal bebas dengan antioksidan.

Tailing : Puncak kromatogram yang asimetris dan menjorok ke belakang.

(17)

xvii

ABSTRAK

Kadar total antosianin umumnya ditetapkan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Metode Spektrofotometri UV-Vis kurang efisien dan efektif dalam analisis sampel dalam jumlah besar. Kadar total antosianin yang ditetapkan dengan KLT-Spektrofotodensitometri memberikan kesempatan untuk memperoleh hasil akurat dan bersifat efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode dalam penetapan kadar total antosianin pada ubi jalar ungu.

Metode KLT-Spektrofotodensitometri dievaluasi melalui hasil pemisahan dan penilaian terhadap parameter kromatografi. Sebanyak 10 fase gerak dioptimasi dalam metode KLT-Spektrofotodensitomteri. Fase diam yang digunakan adalah silika gel 60 F254 dan HPTLC C-18. Kedekatan hubungan antara metode

Spektrofotometri UV-Vis dan metode KLT-Spektrofotodensitometri dianalisis secara statistik dengan uji korelasi Pearson.

Hasil validasi metode Spektrofotometri UV-Vis dalam menetapakan kadar total antosianin pada ekstrak ubi jalar ungu telah memenuhi persyaratan parameter validasi. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,995 Rata-rata persentase (%) perolehan kembali antosianin adalah 102,83% dan koefisien variasi (KV) sebesar 2,387%.

Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantification (LOQ) secara berturut-turut yaitu 0,061 mg/mL dan 0,202 mg/mL. Metode KLT-Spektrofotodensitometri belum dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kadar total antosianin karena belum mampu memisahkan antosianin dengan baik, melalui evaluasi nilai retardation factor (Rf), resolusi (Rs) dan tailing factor (Tf). Korelasi (r) kedekatan hubungan metode Spektrofotometri UV-Vis dan KLT-Spektrofotodensitometri tidak dapat ditetapkan karena metode KLT-Spektrofotodensitometri belum dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kadar total antosianin.

Kata kunci: Ubi jalar ungu, Antosianin, Kadar Total Antosianin, Spektrofotometri UV-Vis, KLT-Spektrofotodensitometri.

(18)

xviii

ABSTRACT

Total anthocyanin content generally determined using spectrophotometry UV-Vis method. This method is less efficient and less effective in analyzing large amount sample. Total anthocyanin content which was determined using TLC-spectrophotodensitometry gave an opportunity for giving more accurate and efficient result.

The TLC-spectrophotodensitometry was evaluated through an assessment of the separation result and chromatographic parameters. There were ten mobile phase optimized in TLC-Spectrofotodensitometry. The stationary phase are silica gel 60 F254 and HPTLC C-18. The correlation between spectrophotometry UV-Vis

method and TLC-spectrophotodensitometry was analyzed statistically using Pearson Correlation test.

The result of the validation method of spectrophotometry UV-Vis in quantification of total anthocyanins content in purple sweet potato extract has met the requirements of validation parameters. The correlation coefficient (r) was 0,995. The average recovery of anthocyanin was 102,83% and the coefficient of variation (CV) was 2,387%. Limit of Detection (LOD) and Limit of Quantification

(LOQ) respectively were 0,061 mg/mL and 0,202 mg/mL. TLC-spectrophotodensitometry was not able to determine the total anthocyanin content yet, because the method was unable to separate anthocyanin well through the evaluation of retardation factor (Rf), resolution (Rs) and tailing factor (Tf) value. Correlation (r) of both spectrophotometry UV-Vis and TLC-spectrophotodensitometry can not be set because TLC-TLC-spectrophotodensitometry can not be utilized in quantification of total anthocyanins content.

Kata kunci: Purple sweet potato, Anthocyanin, Total Anthocyanins Content,

(19)

i

PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR

TOTAL ANTOSIANIN PADA EKSTRAK UBI JALAR

UNGU (

Ipomoea batatas

L.) MENGGUNAKAN

KROMATOGRAFI LAPIS

TIPIS-SPEKTROFOTODENSITOMETRI

Skripsi

ANAK AGUNG RIAS PARAMITA DEWI 1208505036

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(20)
(21)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan restu-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengembangan Metode Penetapan Kadar Total Antosianin pada Ekstrak

Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri” tepat pada waktunya.

Penyusunan Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

2. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, khususnya dalam Skripsi ini.

3. Ni Made Widi Astuti, S. Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran dalam penyusunan Skripsi ini.

(22)

iv

5. Seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

6. Orang tua yang sangat saya cintai dan hormati, Anak Agung Utara Arimbawa, S.E dan Dewa Ayu Sri Adnyani yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, membimbing, memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan Skripsi ini.

7. Adik kandung penulis Anak Agung Gede Serayu Mahendra, saudara dekat Anak Agung Ayu Prasiska Dewi, serta keluarga besar di Puri Belang Kaler yang selalu memberi motivasi dan dukungan.

8. Sahabat UNO tercinta yaitu Eka Fitri, Mitsue, Shaine, Ferianta yang senantiasa menemani penulis disaat susah maupun senang.

9. Seluruh rekan mahasiswa Dioscuri Hygeia Farmasi angkatan 2012, Vanadium Spectra (Analisis 2012), dan Grup Riset PSP yang saya cintai yaitu Claudia, Ayu, Sonia, Krisnawan, Dewa dan Sugi yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan dan kebersamaan dari awal proyek hingga saat ini.

10.Mbok Dwi dan Bu Nova yang telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

11.Semua pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

(23)

v

membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bukit Jimbaran, Juni 2016

(24)
(25)
(26)

viii

(27)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Ubi Jalar Ungu (Purple Sweet Potato) ... 6 Gambar 2.2 Struktur Umum Antosianin ... 9 Gambar 2.3 Karakteristik Spektra Antosianin dari Buah Huckleberry pada

Buffer 1 dan 4,5... 12 Gambar 2.4 Hasil Pemisahan Ekstrak Kasar Ubi Jalar Ungu dengan

KLT-Spektrofotodensitrometri... 13 Gambar 2.5 Kromatogram dengan Nilai Resolusi 1,5 ... 15 Gambar 2.6 Jenis Tailing Factor ... 16 Gambar 3.1 Skema Umum Penelitian ... 32 Gambar 4.1 Grafik Optimasi Waktu Pengukuran Absorbansi ... 36 Gambar 4.2 Spektra Antosianin dengan Spektrofotometri UV-Vis ... 38 Gambar 4.3 Kurva Hubungan Konsentrasi Antosianin dengan Absorbansi

(28)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Rantai Samping Penyusun Senyawa Golongan Antosianin ... 9 Tabel 2.2 Reaksi Flavonoid terhadap Beberapa Pereaksi ... 10 Tabel 2.3 Sistem KLT untuk Identifikasi Antosianin dengan Fase Diam

Silika Gel 60 F254 ... 14

Tabel 2.4 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi (r) ... 21 Tabel 4.1 Susut Pengeringan Serbuk Ubi Jalar Ungu ... 34 Tabel 4.2 Kadar Air Ekstrak Kental Ubi Jalar Ungu ... 35 Tabel 4.3 Kadar Total Antosianin Ekstrak Ubi Jalar Ungu Terstandarkan ... 37 Tabel 4.4 Persentase Perolehan Kembali dan Koefisien Variasi ... 39 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rs dan Tf Puncak Spot Antosianin pada masing-

masing fase Gerak Sistem Kromatografi Fase Normal ... 43 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rs dan Tf Puncak Spot Antosianin pada

(29)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Ubi Jalar Ungu ... 55 Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Ekstrak Ubi Jalar Ungu ... 57 Lampiran 3. Perhitungan Persentase Selisih Peningkatan Kadar Total

(30)

xii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Absorbansi : Ukuran kuantitatif yang diekspresikan sebagai rasio logaritmik antara radiasi yang jatuh ke bahan dan yang ditransmisikan menembus bahan.

Absorptivitas molar : Suatu tetapan yang spesifik untuk setiap molekul pada panjang gelombang dan pelarut tertentu. Absorptivitas molar disimbolkan oleh ε dengan

satuan M-1 cm -1.

Aglikon : Bagian bukan gula dari senyawa glikosida yang dapat dibebaskan dengan proses hidrolisis.

Aktivasi : Proses pengaktifan plat yang bertujuan

menghilangkan molekul air yang terjerap pada plat dan mengaktifkan sisi aktif dari silika gel yang terdapat pada plat.

Puncak Gaussian : Puncak yang terdistribusi secara normal/sempurna Alifatik : Senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus

fenil.

Antidiabetes : Obat yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Antineuroinflamasi : Obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati inflamasi pada sel saraf.

(31)

xiii

Antosianidin : Aglikon dari glikosida antosianin.

Antosianin : Pigmen larut air yang menyebabkan warna merah, ungu, atau biru pada tanaman.

Area Under Curve

(AUC)

: Luas area dari sebuah puncak dalam kromatogram.

Aromatik : Senyawa yang terdiri dari cincin planar berkonjugasi dengan awan elektron phi yang berdelokalisasi.

Association of

Analytical Chemists

(AOAC)

: Suatu asosiasi non profit yang menerbitkan standar dan metode analisis kimia yang dirancang untuk meningkatkan kepercayaan terhadap analisis kimia dan mikrobiologi.

Buffer : Larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha menambah pH seperti penambahan asam, basa, atau pengenceran yang relatif sedikit.

Chamber : Sebuah bejana untuk mencuci dan mengelusi plat pada kromatografi lapis tipis.

Cost effectiveness : Efektivitas biaya

(32)

xiv

Elusi : Proses mengekstraksi zat yang umumnya padat dari campuran zat dengan menggunakan zat cair (pelarut).

Flavonoid : Senyawa polifenol yang terdiri dari 15 atom karbon tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6 dengan 2 cincin aromatik dan dihubungkan oleh 3 atom karbon.

Glikon : Bagian gula sebuah glikosida.

Heterosiklik : Senyawa kimia yang mempunyai struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, seperti belerang, oksigen, ataupun nitrogen.

Hidrolisis : Pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air.

Hipoglikemi : Keadaan kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.

Kadar Total Antosianin : Kandungan senyawa antosianin total dalam suatu sampel dan dinyatakan dalam mg/100g atau mg/L sampel.

Korelasi : Nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variabel.

(33)

xv

Kromatogram : Hasil dari kromatografi.

Optimasi : Suatu proses menyesuaikan variabel kontrol untuk menemukan tingkat yang mencapai hasil terbaik. Pengembangan : Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual sesuai dengan kebutuhan.

pH Differential : Suatu metode untuk menetapkan kadar total antosianin yang didasarkan atar prinsip penurunan pH.

Spektrofotodensitometri : Pengukuran spot analit pada plat KLT dengan cara melewatkan pada sumber sinar yang intensitasnya diukur pada detektor.

Spektrofotometri : Suatu metode analisis yang didasarkan atas pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu sampel pada panjang gelombang tertentu.

Spektrum : Perbandingan absorbansi dan panjang gelombang suatu senyawa.

(34)

xvi

endogen tidak memadai untuk menetralisir radikal bebas sehingga terjadi keadaan yang tidak seimbang antara radikal bebas dengan antioksidan.

Tailing : Puncak kromatogram yang asimetris dan menjorok ke belakang.

(35)

xvii

ABSTRAK

Kadar total antosianin umumnya ditetapkan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Metode Spektrofotometri UV-Vis kurang efisien dan efektif dalam analisis sampel dalam jumlah besar. Kadar total antosianin yang ditetapkan dengan KLT-Spektrofotodensitometri memberikan kesempatan untuk memperoleh hasil akurat dan bersifat efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode dalam penetapan kadar total antosianin pada ubi jalar ungu.

Metode KLT-Spektrofotodensitometri dievaluasi melalui hasil pemisahan dan penilaian terhadap parameter kromatografi. Sebanyak 10 fase gerak dioptimasi dalam metode KLT-Spektrofotodensitomteri. Fase diam yang digunakan adalah silika gel 60 F254 dan HPTLC C-18. Kedekatan hubungan antara metode

Spektrofotometri UV-Vis dan metode KLT-Spektrofotodensitometri dianalisis secara statistik dengan uji korelasi Pearson.

Hasil validasi metode Spektrofotometri UV-Vis dalam menetapakan kadar total antosianin pada ekstrak ubi jalar ungu telah memenuhi persyaratan parameter validasi. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,995 Rata-rata persentase (%) perolehan kembali antosianin adalah 102,83% dan koefisien variasi (KV) sebesar 2,387%.

Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantification (LOQ) secara berturut-turut yaitu 0,061 mg/mL dan 0,202 mg/mL. Metode KLT-Spektrofotodensitometri belum dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kadar total antosianin karena belum mampu memisahkan antosianin dengan baik, melalui evaluasi nilai retardation factor (Rf), resolusi (Rs) dan tailing factor (Tf). Korelasi (r) kedekatan hubungan metode Spektrofotometri UV-Vis dan KLT-Spektrofotodensitometri tidak dapat ditetapkan karena metode KLT-Spektrofotodensitometri belum dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kadar total antosianin.

Kata kunci: Ubi jalar ungu, Antosianin, Kadar Total Antosianin, Spektrofotometri UV-Vis, KLT-Spektrofotodensitometri.

(36)

xviii

ABSTRACT

Total anthocyanin content generally determined using spectrophotometry UV-Vis method. This method is less efficient and less effective in analyzing large amount sample. Total anthocyanin content which was determined using TLC-spectrophotodensitometry gave an opportunity for giving more accurate and efficient result.

The TLC-spectrophotodensitometry was evaluated through an assessment of the separation result and chromatographic parameters. There were ten mobile phase optimized in TLC-Spectrofotodensitometry. The stationary phase are silica gel 60 F254 and HPTLC C-18. The correlation between spectrophotometry UV-Vis

method and TLC-spectrophotodensitometry was analyzed statistically using Pearson Correlation test.

The result of the validation method of spectrophotometry UV-Vis in quantification of total anthocyanins content in purple sweet potato extract has met the requirements of validation parameters. The correlation coefficient (r) was 0,995. The average recovery of anthocyanin was 102,83% and the coefficient of variation (CV) was 2,387%. Limit of Detection (LOD) and Limit of Quantification

(LOQ) respectively were 0,061 mg/mL and 0,202 mg/mL. TLC-spectrophotodensitometry was not able to determine the total anthocyanin content yet, because the method was unable to separate anthocyanin well through the evaluation of retardation factor (Rf), resolution (Rs) and tailing factor (Tf) value. Correlation (r) of both spectrophotometry UV-Vis and TLC-spectrophotodensitometry can not be set because TLC-TLC-spectrophotodensitometry can not be utilized in quantification of total anthocyanins content.

Kata kunci: Purple sweet potato, Anthocyanin, Total Anthocyanins Content,

(37)

i

PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR

TOTAL ANTOSIANIN PADA EKSTRAK UBI JALAR

UNGU (

Ipomoea batatas

L.) MENGGUNAKAN

KROMATOGRAFI LAPIS

TIPIS-SPEKTROFOTODENSITOMETRI

Skripsi

ANAK AGUNG RIAS PARAMITA DEWI 1208505036

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(38)
(39)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan restu-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengembangan Metode Penetapan Kadar Total Antosianin pada Ekstrak

Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri” tepat pada waktunya.

Penyusunan Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

2. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, khususnya dalam Skripsi ini.

3. Ni Made Widi Astuti, S. Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah memberikan motivasi, semangat, bimbingan dan saran dalam penyusunan Skripsi ini.

(40)

iv

5. Seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

6. Orang tua yang sangat saya cintai dan hormati, Anak Agung Utara Arimbawa, S.E dan Dewa Ayu Sri Adnyani yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, membimbing, memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan Skripsi ini.

7. Adik kandung penulis Anak Agung Gede Serayu Mahendra, saudara dekat Anak Agung Ayu Prasiska Dewi, serta keluarga besar di Puri Belang Kaler yang selalu memberi motivasi dan dukungan.

8. Sahabat UNO tercinta yaitu Eka Fitri, Mitsue, Shaine, Ferianta yang senantiasa menemani penulis disaat susah maupun senang.

9. Seluruh rekan mahasiswa Dioscuri Hygeia Farmasi angkatan 2012, Vanadium Spectra (Analisis 2012), dan Grup Riset PSP yang saya cintai yaitu Claudia, Ayu, Sonia, Krisnawan, Dewa dan Sugi yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan dan kebersamaan dari awal proyek hingga saat ini.

10.Mbok Dwi dan Bu Nova yang telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

11.Semua pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

(41)

v

membangun sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bukit Jimbaran, Juni 2016

(42)

vi

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xii

ABSTRAK ... xvii

2.2.3 Identifikasi antosianin ... 10

2.3 Metode pH Differential ... 11

2.4 Metode KLT-Spektrofotodensitometri ... 13

2.4.1 KLT-Spektrofotodensitometri dalam analisis antosianin ... 13

2.4.2 Parameter kromatografi ... 14

(43)

vii

BAB III METODE PENELITIAN... 22

3.1 Rancangan Penelitian ... 22

3.4.2 Penyiapan bahan baku dan ekstraksi sampel terstandarkan ... 23

3.4.3 Metode spektrofotometri UV-Vis ... 24

a. Optimasi waktu pengukuran ... 24

b. Penetapan kadar total antosianin terstandarkan ... 25

c. Validasi metode spektrofotometri UV-Vis... 26

3.4.5 Metode KLT-Spektrofotodensitometri... 28

a. Penyiapan dan prosedur umum KLT... 28

b. Optimasi fase gerak ... 29

c. Penetapan kadar total antosianin ... 30

3.5 Analisis Data ... 31

3.6 Skema Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Sampel ... 33

4.1.1 Determinasi tanaman ... 33

4.1.2 Penetapan susut pengeringan serbuk ubi jalar ungu ... 33

4.1.3 Ekstraksi dan penetapan kadar air ekstrak kental ... 34

4.2 Metode Spektrofotometri UV-Vis ... 35

(44)

viii

4.2.2 Penetapan kadar total antosianin terstandarkan ... 36

4.2.3 Validasi metode ... 38

4.3 Metode Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

(45)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ubi Jalar Ungu (Purple Sweet Potato) ... 6

Gambar 2.2 Struktur Umum Antosianin ... 9

Gambar 2.3 Karakteristik Spektra Antosianin dari Buah Huckleberry pada Buffer 1 dan 4,5... 12

Gambar 2.4 Hasil Pemisahan Ekstrak Kasar Ubi Jalar Ungu dengan KLT-Spektrofotodensitrometri... 13

Gambar 2.5 Kromatogram dengan Nilai Resolusi 1,5 ... 15

Gambar 2.6 Jenis Tailing Factor ... 16

Gambar 3.1 Skema Umum Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Grafik Optimasi Waktu Pengukuran Absorbansi ... 36

Gambar 4.2 Spektra Antosianin dengan Spektrofotometri UV-Vis ... 38

Gambar 4.3 Kurva Hubungan Konsentrasi Antosianin dengan Absorbansi Akhir ... 40

Gambar 4.4 Spektrum Antosianin dengan KLT-Spektrofotodensitometri .. 41

Gambar 4.5 Hasil Optimasi Fase Gerak Sistem Fase Normal ... 42

(46)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Rantai Samping Penyusun Senyawa Golongan Antosianin ... 9

Tabel 2.2 Reaksi Flavonoid terhadap Beberapa Pereaksi ... 10

Tabel 2.3 Sistem KLT untuk Identifikasi Antosianin dengan Fase Diam Silika Gel 60 F254 ... 14

Tabel 2.4 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi (r) ... 21

Tabel 4.1 Susut Pengeringan Serbuk Ubi Jalar Ungu ... 34

Tabel 4.2 Kadar Air Ekstrak Kental Ubi Jalar Ungu ... 35

Tabel 4.3 Kadar Total Antosianin Ekstrak Ubi Jalar Ungu Terstandarkan ... 37

Tabel 4.4 Persentase Perolehan Kembali dan Koefisien Variasi ... 39

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rs dan Tf Puncak Spot Antosianin pada masing- masing fase Gerak Sistem Kromatografi Fase Normal ... 43

(47)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Ubi Jalar Ungu ... 55 Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Ekstrak Ubi Jalar Ungu ... 57 Lampiran 3. Perhitungan Persentase Selisih Peningkatan Kadar Total

(48)

xii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Absorbansi : Ukuran kuantitatif yang diekspresikan sebagai rasio logaritmik antara radiasi yang jatuh ke bahan dan yang ditransmisikan menembus bahan.

Absorptivitas molar : Suatu tetapan yang spesifik untuk setiap molekul pada panjang gelombang dan pelarut tertentu. Absorptivitas molar disimbolkan oleh ε dengan

satuan M-1 cm -1.

Aglikon : Bagian bukan gula dari senyawa glikosida yang dapat dibebaskan dengan proses hidrolisis.

Aktivasi : Proses pengaktifan plat yang bertujuan

menghilangkan molekul air yang terjerap pada plat dan mengaktifkan sisi aktif dari silika gel yang terdapat pada plat.

Puncak Gaussian : Puncak yang terdistribusi secara normal/sempurna Alifatik : Senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus

fenil.

Antidiabetes : Obat yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Antineuroinflamasi : Obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati inflamasi pada sel saraf.

(49)

xiii

Antosianidin : Aglikon dari glikosida antosianin.

Antosianin : Pigmen larut air yang menyebabkan warna merah, ungu, atau biru pada tanaman.

Area Under Curve

(AUC)

: Luas area dari sebuah puncak dalam kromatogram.

Aromatik : Senyawa yang terdiri dari cincin planar berkonjugasi dengan awan elektron phi yang berdelokalisasi.

Association of

Analytical Chemists

(AOAC)

: Suatu asosiasi non profit yang menerbitkan standar dan metode analisis kimia yang dirancang untuk meningkatkan kepercayaan terhadap analisis kimia dan mikrobiologi.

Buffer : Larutan yang dapat mempertahankan harga pH tertentu terhadap usaha menambah pH seperti penambahan asam, basa, atau pengenceran yang relatif sedikit.

Chamber : Sebuah bejana untuk mencuci dan mengelusi plat pada kromatografi lapis tipis.

Cost effectiveness : Efektivitas biaya

(50)

xiv

Elusi : Proses mengekstraksi zat yang umumnya padat dari campuran zat dengan menggunakan zat cair (pelarut).

Flavonoid : Senyawa polifenol yang terdiri dari 15 atom karbon tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6 dengan 2 cincin aromatik dan dihubungkan oleh 3 atom karbon.

Glikon : Bagian gula sebuah glikosida.

Heterosiklik : Senyawa kimia yang mempunyai struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, seperti belerang, oksigen, ataupun nitrogen.

Hidrolisis : Pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air.

Hipoglikemi : Keadaan kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.

Kadar Total Antosianin : Kandungan senyawa antosianin total dalam suatu sampel dan dinyatakan dalam mg/100g atau mg/L sampel.

Korelasi : Nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variabel.

(51)

xv

Kromatogram : Hasil dari kromatografi.

Optimasi : Suatu proses menyesuaikan variabel kontrol untuk menemukan tingkat yang mencapai hasil terbaik. Pengembangan : Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual sesuai dengan kebutuhan.

pH Differential : Suatu metode untuk menetapkan kadar total antosianin yang didasarkan atar prinsip penurunan pH.

Spektrofotodensitometri : Pengukuran spot analit pada plat KLT dengan cara melewatkan pada sumber sinar yang intensitasnya diukur pada detektor.

Spektrofotometri : Suatu metode analisis yang didasarkan atas pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu sampel pada panjang gelombang tertentu.

Spektrum : Perbandingan absorbansi dan panjang gelombang suatu senyawa.

(52)

xvi

endogen tidak memadai untuk menetralisir radikal bebas sehingga terjadi keadaan yang tidak seimbang antara radikal bebas dengan antioksidan.

Tailing : Puncak kromatogram yang asimetris dan menjorok ke belakang.

(53)

xvii

ABSTRAK

Kadar total antosianin umumnya ditetapkan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Metode Spektrofotometri UV-Vis kurang efisien dan efektif dalam analisis sampel dalam jumlah besar. Kadar total antosianin yang ditetapkan dengan KLT-Spektrofotodensitometri memberikan kesempatan untuk memperoleh hasil akurat dan bersifat efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode dalam penetapan kadar total antosianin pada ubi jalar ungu.

Metode KLT-Spektrofotodensitometri dievaluasi melalui hasil pemisahan dan penilaian terhadap parameter kromatografi. Sebanyak 10 fase gerak dioptimasi dalam metode KLT-Spektrofotodensitomteri. Fase diam yang digunakan adalah silika gel 60 F254 dan HPTLC C-18. Kedekatan hubungan antara metode

Spektrofotometri UV-Vis dan metode KLT-Spektrofotodensitometri dianalisis secara statistik dengan uji korelasi Pearson.

Hasil validasi metode Spektrofotometri UV-Vis dalam menetapakan kadar total antosianin pada ekstrak ubi jalar ungu telah memenuhi persyaratan parameter validasi. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,995 Rata-rata persentase (%) perolehan kembali antosianin adalah 102,83% dan koefisien variasi (KV) sebesar 2,387%.

Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantification (LOQ) secara berturut-turut yaitu 0,061 mg/mL dan 0,202 mg/mL. Metode KLT-Spektrofotodensitometri belum dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kadar total antosianin karena belum mampu memisahkan antosianin dengan baik, melalui evaluasi nilai retardation factor (Rf), resolusi (Rs) dan tailing factor (Tf). Korelasi (r) kedekatan hubungan metode Spektrofotometri UV-Vis dan KLT-Spektrofotodensitometri tidak dapat ditetapkan karena metode KLT-Spektrofotodensitometri belum dapat dimanfaatkan dalam menetapkan kadar total antosianin.

Kata kunci: Ubi jalar ungu, Antosianin, Kadar Total Antosianin, Spektrofotometri UV-Vis, KLT-Spektrofotodensitometri.

(54)

xviii

ABSTRACT

Total anthocyanin content generally determined using spectrophotometry UV-Vis method. This method is less efficient and less effective in analyzing large amount sample. Total anthocyanin content which was determined using TLC-spectrophotodensitometry gave an opportunity for giving more accurate and efficient result.

The TLC-spectrophotodensitometry was evaluated through an assessment of the separation result and chromatographic parameters. There were ten mobile phase optimized in TLC-Spectrofotodensitometry. The stationary phase are silica gel 60 F254 and HPTLC C-18. The correlation between spectrophotometry UV-Vis

method and TLC-spectrophotodensitometry was analyzed statistically using Pearson Correlation test.

The result of the validation method of spectrophotometry UV-Vis in quantification of total anthocyanins content in purple sweet potato extract has met the requirements of validation parameters. The correlation coefficient (r) was 0,995. The average recovery of anthocyanin was 102,83% and the coefficient of variation (CV) was 2,387%. Limit of Detection (LOD) and Limit of Quantification

(LOQ) respectively were 0,061 mg/mL and 0,202 mg/mL. TLC-spectrophotodensitometry was not able to determine the total anthocyanin content yet, because the method was unable to separate anthocyanin well through the evaluation of retardation factor (Rf), resolution (Rs) and tailing factor (Tf) value. Correlation (r) of both spectrophotometry UV-Vis and TLC-spectrophotodensitometry can not be set because TLC-TLC-spectrophotodensitometry can not be utilized in quantification of total anthocyanins content.

Kata kunci: Purple sweet potato, Anthocyanin, Total Anthocyanins Content,

Referensi

Dokumen terkait

Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa dalam perancangan kampanye pencegahan hipertensi dengan buah pisang ini adalah solusi untuk permasalahan yang ada saat ini, yaitu

Dari hasil pengujian secara simultan, diketahui bahwa variabel Personal Background , Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, memiliki pengaruh yang signifikan

Dari penelitian tahun pertama, berdasarkan analisis data dari instrumen sikap dan perilaku wirausaha, diperoleh hasil bahwa dari 120 responden yang menjadi sampel penelitian

Hasil uji ekstrak air buah F.inermis Roxb sebagai pengawet ikan kerapu, diperoleh data berupa hasil pengukuran nilai pH ikan kerapu tanpa perlakuan dan dengan

Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat yang berbicara tentang praktik manusiawi, atau tentang tindakan atau perilaku manusia sebagai manusia. Etika bertujuan untuk

Dari data hasil pengukuran jarak dan sudut antar tiap titik fitur antropolognya maka dilakukan proses pencarian jarak dan sudut tersebut dengan menggunakan

DINAS PEKERJAAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BITUNG KOTA BITUNG TAHUN ANGGARAN 2016. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KETUA POKJA ( P P

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah, rahmat, hidayah serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul