• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Mengajarkan Kebiasaan "Tepat Waktu" pada Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Cara Mengajarkan Kebiasaan "Tepat Waktu" pada Anak."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Riasnugrahani, Missiliana, Cakrawala (BPK Penabur Cimahi Newsletter), Edisi Desember

2009 

 

Cara

 

mengajarkan

 

kebiasaan

 

“tepat

 

waktu”

 

pada

 

anak

 

Kebiasaan untuk tepat waktu dan menghargai waktu merupakan kebiasaan baik yang harus dilatih sejak kecil. 

Kebiasaan ini akan membentuk rasa tanggung jawab dan mempengaruhi relasi atau karir seseorang saat ia 

dewasa nanti. Mengajarkan sedini mungkin pada anak, merupakan hal terbaik agar saat dewasa nanti telah 

tertanam kedisiplinan dalam waktu. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua: 

1. Jadilah contoh yang baik. Orang tua dapat mulai memberikan contoh dengan datang tepat waktu 

pada acara‐acara keluarga, gereja ataupun ke kantor. Katakan waktu yang harus ditepati, dan berapa 

lama “persiapan” yang diperlukan agar anda dapat sampai tepat waktu. Jelaskan apa saja keuntungan 

jika datang tepat waktu atau bahkan datang sebelum acara dimulai. Misalnya memiliki sedikit waktu 

untuk beristirahat sejenak setelah melakukan perjalanan, sehingga akan lebih siap saat acara dimulai, 

atau memiliki kesempatan memilih tempat duduk, tidak akan terlewat acara/pengumuman penting, 

dsb.  

2. Tunjukkan hal‐hal buruk dari keterlambatan saat anda mengalami/melihatnya. Katakan bahwa 

keterlambatan dapat membuat orang kecewa. Jelaskan saat anda mengalaminya dan ajak anak untuk 

merasakan perasaan yang tidak enak (misalnya kesal, bosan) saat harus menunggu seseorang yang 

datang terlambat. Jelaskan bahwa perasaan tsb juga akan dirasakan orang lain jika kita yang datang 

terlambat. 

3. Ajar anak untuk menyadari tempo kegiatannya dan ingatkan anak jika ia menunda‐nunda kegiatan. 

Setiap anak punya tempo sendiri saat berkegiatan, ada anak yang cenderung lambat ataupun cepat. 

Ajari anak untuk menyadarinya dengan bersama‐sama menghitung waktu yang digunakan. Misalnya 

saat akan berpergian atau berangkat ke sekolah, tunjukkan seberapa lama ia memakai baju, memakai 

sepatu, serta mempersiapkan barang‐barang pribadinya yang diperlukan, setelah itu katakan berapa 

lama waktu yang diperlukan untuk sampai ke tujuan. Ajak anak untuk memikirkan waktu yang perlu 

diluangkan agar dapat berangkat tepat waktu dari rumah (misalnya 1 jam sebelum acara dimulai) 

sehingga sampai ditempat tujuan sesuai waktu yang dijanjikan. Ingatkan anak jika ia terlihat lambat 

dalam menyelesaikan tugasnya atau lambat dalam mempersiapkan diri.  

4. Gunakan alarm jam untuk membantu anak menepati waktu. 

5. Ingatkan anak untuk segera mengerjakan tugasnya sesaat setelah diberikan atau menyicilnya. 

Misalnya mengerjakan PR setelah pulang dari sekolah, atau pada malam hari sebelum tidur. Bantu 

anak untuk mempersiapkan keperluan sekolahnya saat malam hari sehingga esok hari dapat lebih 

memiliki waktu untuk mempersiapkan hal lainnya. Ingatkan anak jika ia terlihat menunda‐nunda 

tugasnya. 

6. Biasakan anak memiliki waktu tidur yang cukup. Hal ini akan membantunya jika esok hari harus 

melakukan kegiatan pagi hari. 

7. Jelaskan pada anak konsekuensi jika berpergian menggunakan kendaraan umum. Ajak anak untuk 

memahami bahwa waktu yang diperlukan jika menggunakan kendaraan umum akan bervariasi 

tergantung dari banyak hal, misalnya perlu waktu untuk menaik‐turunkan penumpang, atau apakah 

saat itu sedang “ramai/sepi” penumpang, karena akan berpengaruh pada waktu untuk menunggu 

kendaraan penuh, jika sedang sepi mungkin akan butuh waktu lebih lama untuk menunggu samapai 

mobil berangkat. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan anak bahwa ia harus meluangkan waktu yang 

lebih lama jika akan naik kendaraan umum. 

8. Yang terpenting, puji ketepatan waktu anak saat ia melakukannya. Pujian akan selalu berhasil 

membentuk perilaku yang baik. 

 

Referensi

Dokumen terkait

1) Dengan menggunakan program n cause-related n marketing, n pemasar diharapkan dapat mempertimbangkan untuk memaksimalkan keterlibatan konsumen dalam menjadi donator

a. Setiap kelompok menemukan kesalahan yang sering dilakukan pada rangkaian gerakan variasi lari jarak pendek. Peserta didik dalam kelompoknya saling

Format observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan model berbasis inkuiri berisi tentang kegiatan siswa pada proses pembelajaran, tindakan yang dilakukan

Untuk mengetahui apakah program bantu bahasa isyarat mempermudah staff pengajar dalam proses belajar-mengajar bahasa isyarat, dapat dilihat pada perhitungan data

93 Selain itu, masing-masing kepala pemerintahan ini dilindungi oleh sejumlah pengawal (bodyguard) dan ia sendiri dan keluarganya bebas dari kerja rodi. 128 Perluasan dalam

Jaringan epitel berfungsi, antara lain (i) sebagai alat proteksi, baik terhadap pengaruh mekanis, fisik, maupun secara kimiawi, misalnya epitel yang terdapat pada kulit,

Penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap manusia karena penelitian merusak unit eksperimen, maka digunakan binatang coba tikus jantan yang dipajan radiasi foton dengan dosis

Berdasarkan hasil pengamatan siklus II yang diperoleh maka pelaksanaan siklus II sudah baik dan guru sudah berhasil dalam usaha peningkatan hasil belajar peserta didik