iv
ABSTRAK
PENGARUH PETERSELI (Petroselinum crispum.) TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA
Renaldi Tan, 1210004,
Pembimbing I : Drs. Pinandojo Djojosoewarno, dr. AIF Pembimbing II : Sri Utami S., Dra, M.kes
Latar belakang Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit
kardiovaskular dengan prevalensi dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah perkotaan di negara berkembang, seperti di Indonesia. Prevalensi hipertensi yang terus meningkat menyebabkan dicarinya pengobatan alternatif selain dari bidang farmakologi untuk menurunkan tekanan darah, yaitu herbal. Salah satunya adalah tanaman peterseli.
Tujuan Penelitian Ingin mengetahui efek peterseli dalam menurunkan tekanan
darah
.
Metode Subjek penelitian terdiri atas 30 orang pria usia 18-25 tahun, dengan
desain eksperimental semu. Data yang diukur adalah tekanan darah, sebelum dan sesudah minum peterseli. Pengukuran menggunakan metode gabungan auskultasi dan palpasi. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil Rata-rata tekanan darah sistolik setelah minum peterseli sebesar 106,33
mmHg lebih rendah dari sebelum minum peterseli sebesar 122,90 mmHg (p<0.01), sedangkan hasil rata-rata tekanan diastolik sesudah minum peterseli sebesar 66,33 mmHg lebih rendah dari sebelum minum peterseli sebesar 82,23 mmHg (p<0.01). Terdapat perbedaan selisih penurunan tekanan darah yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah minum air rebusan peterseli.
Kesimpulan Peterseli menurunkan tekanan darah.
ABSTRACT
THE EFFECT OF PARSLEY (Petroselinum crispum.) IN
DECREASING BLOOD PRESSURE ON ADULT MALE
Renaldi Tan, 1210004,
Tutor 1 : Drs. Pinandojo Djojosoewarno, dr. AIF Tutor 2 : Sri Utami S., Dra, M.kes
Background Hypertension is one cardiovascular disease risk factor with quite
high prevalence and morbidity especially in developed countries and urban areas in developing countries, such as Indonesia. Increasing hypertension prevalence has caused the search of alternative medication aside from pharmacological field in decreasing blood pressure, for example, herbal. One of which is parsley
Objectives To determine the effect of parsley in decreasing blood pressure.
Methods Subject of this study was thirty men aged eighteen to twenty-five years
old with quasi experimental design. Data measured was blood pressure before and after drinking parsley. Measurement used combined method of auscultation and
palpation. Data was analyzed with paired T test with α = 0,05.
Results Average systolic blood pressure after drinking parsley was 106.33
mmHg, lower than before drinking parsley, which was 122.90 mmHg (p<0.01), whereas diastolic blood pressure before drinking parsley was 66.33 mmHg, lower than before drinking parsley, which was 82.23 mmHg (p<0.01). There was a highly significant difference in blood pressure reduction between before and after drinking boiled parsley water.
Conclusion Parsley decreased blood pressure.
viii
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tekanan Darah ... 5
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 6
2.2.2 Faktor Tambahan ... 8
2.3 Pengukuran Tekanan Darah ... 14
2.3.1 Cara Langsung ... 14
2.3.2 Cara Tidak Langsung ... 14
2.4 Kelainan Tekanan Darah ... 17
2.4.1 Hipertensi ... 17
2.5 Peterseli ... 25
2.5.1 Deskripsi Tananam ... 25
2.5.2 Taksonomi Peterseli ... 26
2.5.3 Kandungan Kimia Peterseli ... 26
2.5.4 Kegunaan dan Khasiat Peterseli ... 28
2.5.5 Pengaruh Peterseli Terhadap Tekanan Darah ... 28
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 30
3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 30
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian... 30
3.1.2 Subjek Penelitian ... 30
3.1.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 31
3.2 Metode Penelitian ... 31
3.2.1 Desain Penelitian ... 31
3.2.2 Analisis Data ... 31
3.2.3 Variabel Penelitian ... 31
3.2.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31
3.2.5 Besar Sampel Penelitian ... 31
3.3 Prosedur Kerja ... 32
3.3.1 Persiapan Sebelum Tes ... 32
3.3.2 Cara Pemeriksaan ... 33
3.4 Metode Analitik ... 34
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.2 Pembahasan ... 37
4.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Simpulan ... 39
5.2 Saran.. ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
LAMPIRAN ... 42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi JNC VII ...17
Tabel 2.2 Nilai Nutrisi Parsley... 27
Tabel 4.1 Rata-Rata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum
Peterseli Paired Samples Statistics ... 36
Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Tekanan Darah Sistol Sebelum dan
Sesudah Minum Peterseli Paired Sample Test ... 36
Tabel 4.3 Rata-Rata Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Minum
Peterseli Paired Samples Statistics... ... 36
Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data Tekanan Darah Diastol Sebelum dan
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Renin Angiotensin Aldosteron System... 11
Gambar 2.2 Pengaruh Sistem Saraf Otonom Terhadap Tekanan Darah... 12
Gambar 2.3 Pengaruh Refkeks Baroreseptor Terhadap Tekanan Darah... 13
Gambar 2.4 Tanaman Peterseli... 26
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam
Penelitian (Informed Consent) ... 42
Lampiran 2 Hasil Penelitian... 43
Lampiran 3 Analisis Statistik Hasil Uji Normalitas Data Untuk Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Minum Peterseli (Petroselinum crispum)... 45
Lampiran 4 Analisis Statistik Hasil Uji t Berpasangan Untuk Tekanan Darah
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tekanan darah adalah gaya yang diberikan oleh darah kepada dinding pembuluh
darah yang dipengaruhi oleh volume darah, kelenturan dinding, dan diameter
pembuluh darah. Tekanan darah dibagi menjadi tekanan darah sistol dan tekanan
darah diastol. Tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting dalam sistem
sirkulasi. Peningkatan dan penurunan tekanan darah akan memengaruhi
homeostasis di dalam tubuh. Salah satu kelainan tekanan darah adalah tekanan
darah tinggi atau disebut hipertensi (Sherwood, 2007).
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat
(DEPKES, 2014). Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit
kardiovaskuler dengan prevalensi dan kematian yang cukup tinggi terutama di
negara-negara maju dan di daerah perkotaan di negara berkembang, seperti di
Indonesia. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat
ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak
mendapatkan pengobatan secara adekuat. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi
hipertensi di Indonesia (berdasarkan pengukuran tekanan darah) sangat tinggi, yaitu
sebesar 26,5 persen dari total penduduk dewasa. Prevalensi tertinggi di Bangka
Belitung 30,9 persen, diikuti Kalimantan Selatan 30,8 persen, Kalimantan Timur
29,6 persen dan Jawa Barat 29,4 persen (Riskesdas 2013).
Meningkatnya angka prevalensi hipertensi mendorong pencarian obat alternatif
atau pengobatan tambahan lain selain dari bidang farmakologi, yaitu tanaman
bahwa diet rendah lemak kaya buah sayur, dan produk susu dapat menurunkan
tekanan darah pada orang dengan hipertensi sama seperti pemberian terapi dengan
suatu obat. Beberapa buah dan sayur yang dipercaya dapat membantu menurunkan
tekanan darah yaitu : mentimun, tomat, wortel, kiwi, belimbing, strawberry,
semangka, seledri, bayam, mengkudu, dan peterseli (DASH 2011).
Peterseli (Petroselinum crispum) merupakan tanaman herbal yang termasuk
dalam keluarga wortel (Umbelliferae). Tanaman berbau harum ini tumbuh secara
alami di banyak tempat dan dapat ditemui di daerah berhawa dingin di antara
dinding dan karang-karang (Moffat, 2005). Kandungan tinggi vitamin C, asam
amino, kalium, dan asam folat pada peterseli bermanfaat untuk jantung,
pencernaan, tekanan darah, dan mengatasi nyeri. Peterseli memiliki komponen aktif
kalium yang tinggi membantu agar keseimbangan cairan tubuh tetap terjaga dengan
cara membuang kelebihan air dan natrium dalam tubuh. Karena itu peterseli
dianggap sebagai salah satu diuretik alami terbaik sekaligus dapat menurunkan
tekanan darah (Bartimeus, The Healing food., 2004). Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh peterseli terhadap
penurunan tekanan darah pada pria dewasa.
1.2Identifikasi Masalah
Apakah peterseli menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah peterseli menurunkan tekanan darah pada pria
3
Universitas Kristen Maranatha
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan pembaca di lingkungan
akademis mengenai pengaruh peterseli terhadap penurunan tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas, khususnya penderita
hipertensi tentang peterseli sebagai pengobatan tambahan untuk menurunkan
tekanan darah.
1.5 Kerangka Pemikiran
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
satuan luas dinding pembuluh, atau dengan kata lain tekanan darah / Blood Pressure
(BP) = curah jantung / Cardiac Output x tahanan perifer total / Total Peripheral
Resistance (TPR). Penurunan tekanan darah dapat dipengaruhi dengan
mengonsumsi tanaman yang kaya akan kalium dan flavonoid. Misalnya tanaman
peterseli (Guyton & Hall, 2007).
Peterseli mengandung kalium yang cukup tinggi ±554 mg/100 gram. Kalium
bersifat sebagai diuretik dengan menurunkan reabsorbsi garam dan air oleh tubulus
melalui mekanisme pemblokan transport aktif natrium melalui dinding tubulus
sehingga cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume intravaskuler
akan menurun sehingga tekanan arteriol dan Glomerulal Filtration Rate juga akan
menurun. Kalium juga menghambat sistem renin-angiotensin yang menyebabkan
penurunan sekresi aldosteron sehingga diuresis meningkat yang menyebabkan
berkurangnya volume darah, sehingga tekanan darah menjadi turun (Masud, 1996).
Selain kalium, peterseli memiliki zat gizi bioaktif yaitu flavonoid. Flavonoid
yang berupa apiin dan apigenin mempunyai efek hipotensi, yang bekerja sebagai
ACE inhibitor dengan cara menghambat Angiotensin Converting Enzym (ACE)
tahanan perifer total serta sekresi aldosteron akan menurun menyebabkan ekskresi
natrium dan air meningkat, serta retensi kalium akibatnya akan terjadi penurunan
tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).
1.6Hipotesis Penelitian
39 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Peterseli menurunkan tekanan darah.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dari peterseli.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimal peterseli untuk dapat menurunkan tekanan darah.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan peterseli lainnya selain dibuat menjadi jus, seperti ekstrak peterseli.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun. (2002). Terapi Jus dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta: Argo Media Pustaka.
Bartimeus, P. (2004). The Healing food. Retrieved from http://www.pdfbook.site/download/1844837580/top-100-healing-foods
Christman, S. (2003). Retrieved from http://www.floridata.com/Plants/Apiaceae/Petroselinum%20crispum/611
Cuncha, J. P. (2012). www.medicinenet.com. Retrieved from http://www.medicinenet.com/high_blood_pressure/article.ht,
DEPKES. (2014). Retrieved from
www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/...hipertensi
Fisher, & Williams, G. H. (2005). Harrison's Principle Of Internal Medicine (16 ed.). New York: Mc Graw Hill.
Ganong, W. F. (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20 ed.). Jakarta: EGC.
Gunawan. (2011). Hipertensi. Jakarta: Gramedia.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11th ed.). Jakarta: EGC.
Houssay, B. A. (1955). Human Physiology (2 ed.). New York: Mc Graw Hill.
Masud, I. (1996). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: ECG.
Mills, S., & Bone, K. (2000). Principles and Practise Of Phytotherapy : Modern Herbal Medicine. London: Churchill Livingstone.
Moffat, D. (2005). Natural Health Techniques. Retrieved from http://naturalhealthtechniques.com/diet_nutritionparsleybenefits/
Nafrialdi. (2008). Farmakologi dan Terapi (5 ed.). Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Nurkhalida. (2003). Warta Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
41
Rabaity, A., & Sulchan, M. (2012). Konsumsi Gula Sederhana dan Aktivitas Fisik Sebagai Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Obesitik Pada Remaja Awal. Journal Of Nutrition College, 1, 185.
Semple, P. (1996). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Arcan.
Sheldon, S. G. (2005). Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Intisari Mediatama.
Sherwood, L. (2007). Human Physiology From Cells to System (6 ed.). Singapore: Thomson.
Stella Vindy Surjadi, 2. (2012). Pengaruh Peterseli (Petroselinum crispum) Terhadap Tekanan Darah. Bandung: Fakultas Kedokteran Maranatha.
Tortora, G. J. (2003). Principles of Anatomy and Physiology (10 ed.). New York: Harper & Row.
Uniprot. (2015). www.uniprot.org. Retrieved from http://www.uniprot.org/taxonomy/4043
USDA. (2011). Nutrient data for 11297, Parsley, Fresh. Retrieved from http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/3112
Veggie Harvest. (2008). Parsley Growing and Harvest Information. Retrieved from Veggie Harvest: http://www.veggieharvest.com/growing-herbs/parsley-growing-and-harvest-information/
Weber, C. (2007). highbloodpressure.about.com. Retrieved from http://highbloodpressure.about.com/od/understandyourrisk/tp/risk_tp.htm
WHO. (2013, April 7). WHO. Retrieved October 13, 2014, from WHO: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013 .2_eng.pdf