ABSTRAK
EFEK ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
Yemima Mustika Sari, 1110220
Pembimbing: dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.
Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala atau
tanda khas sebagai peringatan dini tetapi dapat menyebabkan kematian mendadak.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid,
graminone B,
dan
cylindrene
yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk
hipertensi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek alang-alang terhadap
tekanan darah.
Penelitian ini bersifat eksperimental quasi. Data yang diukur adalah tekanan
darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum infusa akar alang-alang pada
15 orang percobaan. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan, dengan
α =
0,05.
Hasil penelitian rerata tekanan darah sistol setelah minum infusa akar
alang-(95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p< 0.01) daripada sebelum
minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Rerata tekanan
darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ±
3,693) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p<0.01) daripada sebelum minum
infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.
Simpulan penelitian adalah akar alang-alang berefek menurunkan tekanan
darah.
ABSTRACT
THE EFFECT OF COGONGRASS (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv)
IN LOWERING BLOOD PRESSURE
Yemima Mustika Sari, 1110220
Tutor
: dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes.
Hypertension is called the silent killer because without symptoms or signs as
an early warning, it often cause sudden death. Hypertension is the third leading
cause of death after stroke and tuberculosis. Cogongrass has long been used to
treat various diseases, one of which is hypertension. Cogongrass contains
potassium, flavonoid, graminone B, and cylindrene that can affect blood
pressure
.
The purpose of this study was to determine the effect of cogongrass in lowering
blood pressure.
This method was quasi experimental. The data were systolic and diastolic
blood pressure, before and after drinking cogongrass roots infusion from 15
subjects. Data was analyzed with paired "t" test, with
α = 0.05.
The results of the study showed the mean systolic blood pressure after drinking
cogongrass roots infusion was (95,33 ± 5,381) mmHg, significantly lower
(p<0.01) than before drinking cogongrass roots infusion (107,07 ± 5,800) mmHg.
Mean diastolic blood pressure after drinking cogongrass roots infusion was
(64,27 ± 3,693) mmHg, significantly lower (p<0.01) than before drinking
cogongrass roots infusion (70,00 ± 3,854) mmHg.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL DALAM
...
i
LEMBAR PERSETUJUAN
...
ii
SURAT PERNYATAAN
...
iii
ABSTRAK
...
iv
ABSTRACT
...
v
KATA PENGANTAR
...
vi
DAFTAR ISI
... viii
DAFTAR TABEL
...
xi
DAFTAR GAMBAR
...
xii
DAFTAR LAMPIRAN
... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...
1
1.2 Identifikasi Masalah...
2
1.3 Tujuan Penelitian ...
2
1.4 Manfaat Penelitian ...
2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...
2
1.5.1 Kerangka Pemikiran ...
2
1.5.2 Hipotesis Penelitian...
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah...
4
2.1.1 Pengukuran Tekanan Darah...
4
2.1.1.1 Metode Auskultasi ...
5
2.1.1.2 Metode Palpasi ...
6
2.1.1.3 Metode Gabungan...
6
2.2 Fisiologi Tekanan Darah ...
7
2.2.1.1
Cardiac Output
...
8
2.2.1.2
Total Peripheral Resistance
...
11
2.2.2 Kontrol Jangka Panjang dan Jangka Pendek ...
13
2.2.3 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron...
14
2.2.3.1 Pengaktifan Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron...
14
2.2.3.2 Fungsi Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron...
16
2.3 Hipertensi ...
17
2.3.1 Keluhan dan Gejala ...
21
2.3.2 Faktor Risiko Hipertensi...
21
2.3.3 Penyulit Hipertensi...
22
2.3.4 Pengobatan Hipertensi...
23
2.4 Alang-alang (
Imperata cylindrica
(L.) P. Beauv)...
25
2.4.1 Taksonomi Alang-alang ...
26
2.4.2 Deskripsi Tanaman...
27
2.4.3 Habitat dan Budidaya ...
28
2.4.4 Farmakologis...
28
2.4.5 Kandungan Kimia ...
29
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ...
31
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ...
31
3.1.2 Subjek Penelitian...
31
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...
32
3.3 Uji Pendahuluan ...
32
3.4 Metode Penelitian ...
33
3.4.1 Desain Penelitian...
33
3.4.2 Variabel Penelitian ...
33
3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel...
33
3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ...
33
3.4.2.3 Besar Sample Penelitian...
33
3.6 Analisis Data ...
35
3.7 Aspek Etik Penelitian...
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ...
37
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...
38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ...
40
5.2 Saran ...
40
DAFTAR PUSTAKA
...
41
LAMPIRAN
...
44
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII ...
20
4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sesudah dan Sebelum
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran Efek Alang-alang Terhadap Tekanan Darah ...
3
2.1 Tensimeter Terpasang pada Lengan Atas ...
5
2.2 Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah...
14
2.3 Bagan Patofisiologi Penyulit Hipertensi ...
23
2.4 Tanaman Alang-alang ...
26
2.5 Daun Alang-alang Bagian Pangkal ...
27
2.6 Bunga Alang-alang ...
28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah
Minum Infusa Akar Alang-alang ...
44
Lampiran 2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah
Minum Infusa Akar Alang-alang ...
45
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum
dan Sesudah Perlakuan Menggunakan Uji “t” Berpasangan ...
46
Lampiran 4 Hasil Uji Pendahuluan...
47
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian...
48
Lampiran 6 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian...
49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai di masyarakat.
Menurut data WHO dalam World Health Statistics 2012, 1 dari 3 orang dewasa di
seluruh dunia menderita hipertensi (Chaib, 2009). Di Indonesia, menurut Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2013 menunjukan
prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 25,8% (Kementrian Kesehatan RI,
2013).
Hipertensi disebut "silent killer" karena tanpa gejala atau tanda khas sebagai
peringatan dini tetapi seringkali menyebabkan kematian mendadak. Kebanyakan
orang merasa sehat dan energik walaupun menderita hipertensi. Menurut hasil
Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum
terdeteksi, 7,2% penduduk yang sudah diketahui menderita hipertensi dan hanya
0,4% kasus yang minum obat hipertensi (Kementrian Kesehatan RI, 2012).
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
cylindrene yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk
hipertensi. Alang-alang mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah alang-alang menurunkan tekanan darah.
1.3 Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui apakah alang-alang menurunkan tekanan darah.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis
Memperluas pengetahuan tentang tanaman obat khususnya alang-alang
(Imperata cylindrica (L.) P. Beauv) terhadap tekanan darah.
Manfaat Praktis
Masyarakat dapat menggunakan akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P.
Beauv) sebagai terapi adjuvan untuk menurunkan tekanan darah.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Akar alang-alang mengandung flavonoid, kalium, cylindrene, dan graminone B
(LIPI, 2009). Flavonoid mempunyai efek menghambat Angiotensin Converting
Enzym. Penghambatan produksi angiotensin menyebabkan penurunan sekresi
sehingga menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Relaksasi otot polos
menyebabkan diameter pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah turun
(Blood Pressure Association, 2009). Cylindrene memiliki aktivitas inhibisi
terhadap kontraksi otot polos pembuluh darah (Matsunaga, Shibuya, & Ohi,
1994). Graminone B merupakan vasodilator agent (European Molecular Biology
[image:11.612.135.508.247.441.2]Laboratory, 2013).
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Efek Alang-alang Terhadap
Tekanan Darah
1.5.2
Hipotesis Penelitian
Universit as Krist en M aranat ha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Alang-alang menurunkan tekanan darah.
5.2 Saran
RIWAYAT HIDUP
- Nama
: Yemima Mustika Sari
- Nomor Pokok Mahasiswa : 1110220
- Tempat dan tanggal lahir
: Temanggung, 20 Februari 1993
- Alamat
: Jl. Letnan Suwaji No.47 Parakan, Temanggung
- Riwayat Pendidikan
:
Lulus tahun 2005, SD Remaja, Parakan
Lulus tahun 2008, SMP Remaja, Parakan
Lulus tahun 2011, SMA Kolese Loyola, Semarang
EFEK ALANG-ALANG (
Imperata cylindrica
(L.) P. Beauv)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
THE EFFECT OF COGONGRASS (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv)
IN LOWERING BLOOD PRESSURE
Ellya Rosa Delima
1, Yemima Mustika Sari
21
Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
2Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini tetapi dapat menyebabkan kematian mendadak. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid, graminone B, dan cylindrene yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk hipertensi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek alang-alang terhadap tekanan darah. Penelitian ini bersifat eksperimental quasi. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum infusa akar alang-alang pada 15 orang percobaan. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan, dengan α = 0,05.
Hasil penelitian rerata tekanan darah sistol setelah minum infusa akar alang- (95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p< 0.01) daripada sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ± 3,693) mmHg, lebih rendah secara signifikan (p<0.01) daripada sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.
Simpulan penelitian adalah akar alang-alang berefek menurunkan tekanan darah.
Kata kunci: Alang-alang (Imperata cylindrica(L.) P.Beauv), tekanan darah
ABSTRACT
Hypertension is called the silent killer because without symptoms or signs as an early warning, it often cause sudden death. Hypertension is the third leading cause of death after stroke and tuberculosis. Cogongrass has long been used to treat various diseases, one of which is hypertension. Cogongrass contains potassium, flavonoid, graminone B, and cylindrene that can affect blood pressure.
The purpose of this study was to determine the effect of cogongrass in lowering blood pressure.
This method was quasi experimental. The data were systolic and diastolic blood pressure, before and after drinking cogongrass roots infusion from 15 subjects. Data was analyzed with paired "t" test, with α = 0.05.
cogongrass roots infusion (107,07 ± 5,800) mmHg. Mean diastolic blood pressure after drinking cogongrass roots infusion was (64,27 ± 3,693) mmHg, significantly lower (p<0.01) than before drinking cogongrass roots infusion (70,00 ± 3,854) mmHg.
Conclusion of this study was cogongrass has effect to lower blood pressure.
Key words: Cogongrass (Imperata cylindrica (L.) P.Beauv), blood pressure
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai di masyarakat. Menurut data WHO dalam World Health Statistics 2012, 1 dari 3 orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi1. Di
Indonesia, menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2013 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 25,8%2.
Hipertensi disebut "silent killer" karena tanpa gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini tetapi seringkali menyebabkan kematian mendadak. Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun menderita hipertensi. Menurut hasil Riskesdas Tahun 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi, 7,2% penduduk yang sudah diketahui menderita hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi3.
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia4.
Ada beragam jenis obat hipertensi dengan efektivitas dan keuntungan masing-masing. Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu, padahal obat antihipertensi memiliki efek samping. Efek samping umumnya bisa dihindari dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi. Sebagian besar pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah, tetapi
terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum bertambah5, karena itu
banyak orang beralih ke herbal. Obat herbal dinilai lebih aman dikonsumsi. Salah satunya adalah alang-alang. Alang-alang yang mengandung kalium, flavonoid, graminone B, dan cylindrene yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk hipertensi. Alang-alang mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau.
BAHAN DAN CARA
Analisis Data
Data hasil tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) yang diukur sebelum dan sesudah subjek penelitian minum infusa akar alang-alang, kemudian diolah menggunakan statistik. Analisis data menggunakan T-test berpasangan dengan
α=0,05. Tingkat kepercayaan yang
digunakan 95% yang berarti nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dianggap bermakna.
Etika Penelitian
Penelitian ini telah dikaji oleh Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit Immanuel. Semua riset yang melibatkan manusia sebagai subjek harus berdasarkan empat prinsip dasar Etika Penelitian (EP), yaitu menghormati orang (Respect for person), manfaat (beneficence), tidak membahayakan subjek penelitian (non-maleficent), dan keadilan (justice)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, pada 15 orang perempuan sebagai subjek penelitian. Tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg) diukur sebelum dan sesudah subjek penelitian minum infusa akar alang-alang. Analisis data dengan T-test berpasangan menunjukkan hasil yang sangat signifikan (p<0,01). Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Meminum Infusa Akar Alang-alang
Dari Tabel 4.1 didapatkan bahwa dengan meminum infusa akar alang-alang, tekanan darah sistolik dapat turun dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01), yang ditunjukan dengan hasil penelitian yaitu rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (95,33 ± 5,381) mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (107,07 ± 5,800) mmHg. Tekanan darah diastolik juga dapat turun dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) dengan meminum infusa akar alang-alang yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar (64,27 ± 3,693) mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar (70,00 ± 3,854) mmHg.
[image:16.612.338.506.147.232.2]menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah. Relaksasi otot polos menyebabkan diameter pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah turun (Blood Pressure Association, 2009). Cylindrene memiliki aktivitas inhibisi terhadap kontraksi otot polos pembuluh darah (Matsunaga, Shibuya, & Ohi, 1994). Graminone Bmerupakan vasodilator agent (European Molecular Biology Laboratory, 2013).
Penelitian mengenai penggunaan alang-alang terhadap tekanan darah pernah dilakukan oleh Edwin Aryanto pada tahun 2010, dengan menggunakan rebusan akar alang-alang. Diperoleh rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 107,77 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 117,15 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 71,38 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 76,92 mmHg6.
Penelitian lain oleh Erwin Alvih Taufik Hidayat pada tahun 2011 menggunakan sediaan kapsul serbuk akar alang-alang, diperoleh rerata tekanan darah sistolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 107,34 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 115,95 mmHg. Rerata tekanan darah diastolik sesudah minum infusa akar alang-alang adalah sebesar 68,54 mmHg, lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum minum infusa akar alang-alang sebesar 76,34 mmHg7.
SIMPULAN
Alang-alang menurunkan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chaib, Fadela. New data highlight increases in hypertension, diabetes incidence. who.int. [Online] May 16, 2009. [Cited: January 15, 2014.]
http://www.who.int/mediacentre/news/rel eases/2012/world_health_statistics_201205 16/en/.
2. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. litbang.depkes.go.id. [Online] Desember 1, 2013. [Cited: Januari 14, 2014.]
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/dow nload/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.PD F.
3. Kementrian Kesehatan RI. Masalah Hipertensi di Indonesia. depkes.go.id. [Online] Mei 7, 2012. [Cited: Januari 6, 2014.]
http://www.depkes.go.id/article/view/1909 /masalah-hipertensi-di-indonesia.html. 4. Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. depkes.go.id. [Online] Februari 15, 2010. [Cited: January 6, 2014.] http://www.depkes.go.id/article/print/810/ hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html.
5. Sudoyo, Aru W., et al., [ed.].Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th. Jakarta : InternaPublishing, 2009. pp. 1083, 1777-1778. Vol. II.
6. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2009). Sehat Dengan Herba. Dipetik Januari 6, 2014, dari lipi.go.id: http://www.informatika.lipi.go.id/dikti.her bal/sehatdenganherba/index.php/compone nt/tanaman/view?cid[0]=6
7. Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000, September 11). New Guidelines for Potassium Replacement. ARCH INTERN MED Vol 160, 2429-2436.
http://www.bloodpressureuk.org/BloodPre ssureandyou/Medicines/Medicinetypes/AC EInhibitors.
9. Matsunaga, K., Shibuya, M., & Ohi, Y. (1994, Desember). Graminone B, a Novel Lignan with Vasodilative Activity from Imperata cylindrica. Journal of Natural Products, 1734–1736.
10. Aryanto, Edwin. (2010). Efek Rebusan Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica (L.) Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. (2014, April 8). Understand Your Risk for High
Blood Pressure. Dipetik September 8, 2014, dari www.heart.org:
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Understand
YourRiskforHighBloodPressure/Understand-Your-Risk-for-High-Blood-Pressure_UCM_002052_Article.jsp
Aryanto, Edwin. (2010). Efek Rebusan Akar Alang-Alang (Imperata Cylindrica
(L.) Beauv.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.
Atwater, M. (2006, Juni 8). Cogongrass. Dipetik Agustus 14, 2014, dari
www.forestryimages.org:
http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=2132088
Bickley, L. S., & Szilagyi, P. G. (2008). Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat
Kesehatan Bates (Edisi 5 ed.). (E. Wahyuningsih, Penerj.) Jakarta: EGC.
Blood Pressure Association. (2009, Mei). ACE Inhibitors. Dipetik Januari 22,
2014, dari bloodpressureuk.org:
http://www.bloodpressureuk.org/BloodPressureandyou/Medicines/Medicinetyp
es/ACEInhibitors
Chaib, F. (2009, Mei 16). New data highlight increases in hypertension, diabetes
incidence. Dipetik Januari 15, 2014, dari who.int:
http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statistics_2
0120516/en/
Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000, September
11). New Guidelines for Potassium Replacement. ARCH INTERN MED Vol
160 , 2429-2436.
Djatmiko, W. A. (2007, November 22). Alang-alang. Dipetik Agustus 14, 2014,
dari id.wikipedia.org:
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Impera_cylind_071122-1347_stgd.jpg
European Molecular Biology Laboratory. (2013, Februari 8). The database and
ontology of Chemical Entities of Biological Interest. Dipetik Januari 9, 2014,
dari ebi.ac.uk: http://www.ebi.ac.uk/chebi/searchId.do?chebiId=CHEBI:65979
Evans, C. (2013, November 24). Cogongrass. Dipetik Agustus 14, 2014, dari
www.forestryimages.org:
http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=2131097
Gunawan, L. (2001). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Percetakan
Kanisius.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11.
(Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, & I. Nuryanto, Penerj.) Jakarta:
EGC.
Haryanto, S. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Yogyakarta: Palmall.
Hidayat, Erwin Alvih Taufik. (2011). Terhadap Tekanan Darah Pada Laki-Laki
Dewasa.
Hutapea, J. R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta:
Departemen Kesehatan RI Balitbangkes.
Jamu Borobudur. (2014, Februari 7). Manfaat Alang – alang Si Tanaman Liar
bagi Kesehatan Tubuh. Dipetik Agustus 14, 2014, dari
www.jamuborobudur.com:
http://www.jamuborobudur.com/manfaat-alang-alang-si-tanaman-liar-bagi-kesehatan-tubuh/
Kementerian Kesehatan RI. (2010, Februari 15). Hipertensi Penyebab Kematian
Nomor Tiga. Dipetik Januari 6, 2014, dari depkes.go.id:
http://www.depkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html
Kementrian Kesehatan RI. (2012, Mei 7). Masalah Hipertensi di Indonesia.
Dipetik Januari 6, 2014, dari depkes.go.id:
http://www.depkes.go.id/article/view/1909/masalah-hipertensi-di-indonesia.html
Kementrian Kesehatan RI. (2013, Desember 1). Riset Kesehatan Dasar. Dipetik
Januari 14, 2014, dari litbang.depkes.go.id:
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_Riskesdas20
13.PDF
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (2009). Sehat Dengan Herba.
Dipetik Januari 6, 2014, dari lipi.go.id:
http://www.informatika.lipi.go.id/dikti.herbal/sehatdenganherba/index.php/com
ponent/tanaman/view?cid[0]=6
Masud, I. (1989). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskular. Jakarta: EGC.
Matsunaga, K., Shibuya, M., & Ohi, Y. (1994, Desember). Graminone B, a Novel
Lignan with Vasodilative Activity from Imperata cylindrica. Journal of
McPhee, S., & Ganong, W. (2008, Agustus 1). Pathophysiology of Disease: An
Introduction to Clinical Medicine.
Dipetik November 2, 2014, dari
www.accessmedicine.com.
Sherwood, L. (2007). Human Physiology: From Cells to Systems (6 ed.). United
States: Thomson Brooks/Cole.
Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M. S., & Setiati, S. (Penyunt.). (2009).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (edisi 5, Vol. II). Jakarta: InternaPublishing.
United States Department of Agriculture (USDA). (2010). Plants Database.