iv ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGARUH KAFEIN PADA KOPI DAN COKLAT TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PRIA DEWASA
Penulis : Arkais Massah, 2010
Pembimbing : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Latar Belakang: Saat ini banyak orang yang mengkonsumsi secangkir kopi atau pun coklat, tetapi banyak orang yang mengabaikan fungsi dari kandungan kopi dan coklat tersebut. Kadar dari kafein pada coklat dan kopi dapat mempengaruhi tekanan darah.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kafein pada coklat dan kopi terhadap tekanan darah normal pria dewasa.
Metode: Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan memakai rancangan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan memakai rancangan pra tes dan pos tes.
Subjek penelitian terdiri dari 30 orang pria dewasa berumur 21-25 tahun. Di lakukan pengukuran darah sistol dan diastol sebelum dan setelah 5 menit mengkonsumsi coklat bubuk dan kopi bubuk sebanyak 200mg. pada posisi duduk dengan cara gabungan. Analisis data memakai uji “t” yang berpasangan (α = 0,05).
Hasil: Rata-rata tekanan darah sistol dan diastol sesudah minum kopi berturut-turut sebesar 121,2 mmHg dan 83,1 mmHg lebih tinggi jika dibandingkan dengan tekanan darah sistol dan diastol sesudah minum coklat berturut-turut sebesar 116,6 mmHg dan 78,6 mmHg.
Kesimpulan: kafein dalam kopi meningkatkan tekanan darah sistol dan diastol lebih tinggi di banding kafein dalam coklat pada 30 orang subjek penelitian.
ABSTRACT
THE COMPARATION FROM EFFECT OF CAFFEINE ON COFFEE AND CHOCOLATE IN ADULT MALE WITH NORMAL BLOOD PRESSURE
Arkais Massah, 2010.
Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF
Background: Recently, many peoples consuming a cup of coffee or chocolate, but they are ignoring the function of coffee and chocolate content. level from caffeine in chocolate and coffee can influence the blood pressure.
Objective: The aim of this research is to know the influence of caffeine on coffee and chocolate in male with normal blood pressure.
Method: This research is a real experimental prospective using a randomous and comparative with pra test and post test.
Research was done to 30 male students with a range of age between 21-25 years old. The systolic and diastolic blood pressure measurement was done before and after 5 minute consuming 200mg chocolate powder and coffee powder, in sit position, using the combination method. The data was analyzed by using paired t test with a = 0.05.
Result: Based on the result the average systolic and diastolic blood pressure after drink coffee is 121,2 mmHg and 83,1 mmHg higher than the average systolic and diastolic blood pressure after drink chocolate is 116,6 mmHg and 78,6 mmHg.
Conclusion: The caffeine on coffee increase systolic and diastolic blood pressure more significant than the caffeine on chocolate in 30 male.
vi DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian... 4
1.6 Metodologi Penelitian………..…....…4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah... .6
2.1.1 Sistol dan Diastol... .7
2.1.1.1 Sistol ... .7
2.1.1.2 Diastol……….8
2.1.2 Variabel atau Komponen yang Membentuk Tekanan Darah.. 9
2.1.2.1 Curah Jantung (Cardiac OutPut)... .9
2.1.2.2 Total Peripheral Resistance ... 10
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 13
2.1.3.1 Faktor Utama ... 13
2.1.3.2 Faktor Tambahan... 14
2.1.4 Metode Pemeriksaan Tekanan Darah ... 16
2.1.5 Kelainan tekanan darah ... 21
2.1.5.1 Hipotensi... 21
2.1.5.2 Hipertensi ... 21
2.1.5.2.1 Penatalaksanaan hipertensi ... 24
2.2 Kopi ... 25
2.2.1 Kopi Arabika ... 27
2.2.2 Kopi Robusta ... 28
2.3 Coklat………... 29
2.3.1 Komposisi Kimiawi Coklat ... 30
2.3.2 Jenis-jenis Coklat……….…...31
2.4 Kafein………... ... 32
2.4.1 Sejarah………...……..32
2.4.2 Konsumsi Kafein………..…..32
2.4.3 Farmakologi Kafein... 33
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 36
3.1.1 Bahan Penelitian ... 36
viii
3.1.3 Tempat Dan Waktu Penelitian... 37
3.2 Metode Penelitian... ... 37
3.2.1 Desain Penelitian ... 37
3.2.2 Variabel Penelitian ... 38
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel Penelitian ... 38
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 38
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 39
3.2.4 Prosedur Kerja….. ... 40
3.2.5 Analisis Data ... 41
3.2.6 Hipotesis Statistik………...………41
3.2.7 Kriteria Uji………...………...41
3.3 Aspek Etik Penelitian………...……….41
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 42
4.2 Pembahasan………..…………52
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 54
5.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA... ... 55
LAMPIRAN... 57
DAFTAR TABEL
Tabel.2.1 Klasifikasi Klasifikasi WHO-ISH...23
Tabel 2.2 Perbandingan komposisi cokelat susu dan cokelat hitam...31
Tabel 2.3 Jumlah kafein...33
Tabel 4.1.1 Tekanan darah sistol sebelum dan sesudah minum kopi...43
Tabel 4.1.2 Tekanan darah diastol sebelum dan sesudah minum kopi...45
Tabel 4.1.3 Tekanan darah sistol sebelum dan sesudah minum coklat...47
Tabel 4.1.4 Tekanan darah diastol sebelum dan sesudah minum coklat...49
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pusat Vasomotor dan pusat tertinggi di otak dalam mengatur
Tekanan darah...11
Gambar 2.2 Pemeriksaan Tekanan Darah “Metode Langsung” ... ..17
Gambar 2.3 Pemeriksaan Tekanan Darah “Cara Auskultasi”…………....…....19
Gambar 2.4 Pemeriksaan Tekanan Darah “Cara Palpasi”………...…..20
Gambar 2.5 Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah “Cara Oskilometri’……...….20
Gambar 2.6. Alogaritma penatalaksanaan hipertensi...………..24
Gambar 2.7 Pohon Kopi………...…….25
Gambar 2.8 Biji Kopi Arabika dan Robusta………...….…..27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Informed Consent ... 57
Lampiran II Analisis Statistik... 58
1 LAMPIRAN
LAMPIRAN I
PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
No KTP/lainnya :
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
Setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsertaanya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul :
PERBANDINGAN PENGARUH KAFEIN PADA KOPI DAN COKLAT TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PRIA DEWASA
Demikian surat pernyataan ini kami buat sesungguhnya dan tanpa paksaan
Bandung, Mengetahui
Penanggung jawab penelitian Yang menyatakan
LAMPIRAN II
ANALISIS STATISTIK
1. Tekanan darah sistol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Tekanan darah sistol setelah
percobaan kafein pada kopi
121.20 30 8.401 1.534
Tekanan darah sistol setelah percobaan kafein pada coklat
116.03 30 8.118 1.482
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig. Pair 1 Tekanan darah sistol setelah
percobaan kafein pada kopi & Tekanan darah sistol setelah percobaan kafein pada coklat
30 .897 .000
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Pair
1
Tekanan darah sistol setelah percobaan kafein pada kopi -Tekanan darah sistol setelah percobaan kafein pada coklat
5.167 3.761 .687 3.762 6.571 7.525 29 .000
3
2. Tekanan darah diastol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Tekanan darah diastol
setelah percobaan kafein pada kopi
83.17 30 7.927 1.447
Tekanan darah diastol setelah percobaan kafein
pada coklat
78.63 30 6.625 1.210
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig. Pair 1 Tekanan darah diastol
setelah percobaan kafein pada kopi & Tekanan darah
diastol setelah percobaan kafein pada coklat
30 .898 .000
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Pair
1
Tekanan darah diastol setelah percobaan kafein pada kopi -Tekanan darah diastol setelah percobaan kafein pada coklat
4.533 3.521 .643 3.219 5.848 7.053 29 .000
5
RIWAYAT HIDUP
Nama : Arkais Massah
NRP : 0610096
Tempat, tanggal lahir : Sukabumi, 15 oktober 1988
Alamat : Jln. Peta Komplek Taman Lingkar Selatan blok I no.6 Bandung
Nama Ayah : Johanes Heru Santoso, SH
Nama Ibu : Hilda Meinelianda
Riwayat pendidikan :
Tahun 1994 lulus TK Assalam Bandung. Tahun 2000 lulus SD BPI Bandung. Tahun 2003 lulus SLTPN 28 Bandung. Tahun 2006 lulus SMUN 5 Bandung.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kafein dalam coklat di dapat dari biji cacao yang hanya tumbuh di daerah tropis, sedangkan kafein dalam kopi didapatkan dari biji coffe Arabica dan coffe Robusta. Kafein adalah senyawa bersifat yang stimulan terhadap sistim syaraf pusat dan juga otak, merupakan bagian dari family Rubiaceaeyang secara alami
banyak terkandung pada berbagai produk hasil bumi seperti dalam biji kopi, coklat, daun teh. Karena secara alami banyak terkandung di dalam produk hasil bumi, maka kafein menjadi jenis stimulan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum. (www.iccri.net)
Di dalam berbagai produk komersial, kafein selain terkandung di dalam
kopi, teh, produk coklat atau juga susu coklat, juga banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk-produk minuman seperti dalam minuman cola (soft drink) ataupun juga minuman berenergi (energi drink). (www.iccri.net)
Mengkonsumsi segelas coklat atau satu batang coklat adalah hal yang biasa bagi masyarakat kita. Mereka melakukan hal ini sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhan sehari-hari.
Apabila kita mengkonsumsi 150 ml kopi instan, maka di dalamnya terkandung 40-108 mg kafein, untuk mengkonsumsi 150 ml kopi precoated, maka terkandung kafein sebanyak 64-124 mg. Sedangkan bila mengkonsumsi coklat batang sebanyak 100 mg, maka di dalam coklat tersebut terkandung kafein sebanyak 12-15 mg. (PSSPlab.com)
Seorang dikatakan mengalami hipertensi jika pada saat pemeriksaan
tekanan darah didapatkan tekanan darah sistol lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastol lebih dari 90 mmHg. (www.nhlbi.com)
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah kafein dalam kopi lebih tinggi dalam meningkatkan tekanan darah normal pada pria dewasa di bandingkan kafein dalam coklat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh kafein pada coklat dan kopi terhadap tekanan darah
normal pria dewasa.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat akademis
Manfaat akademis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menambah
pengetahuan tentang pengaruh kopi dan coklat terhadap peningkatan tekanan darah
Manfaat praktis
Manfaat praktis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
satuan luas dinding pembuluh darah, yang dinyatakan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
(Guyton & Hall, 1997)
Tekanan darah merupakan perkalian dari total peripheral resistance (TPR) dengan cardiac output (COP).
TD = TPR x COP
Sistem aktivasi retikularis (SAR) yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat sangat penting untuk menjaga suatu keadaan sadar, tekanan darah dari seseorang, yang posisinya terdapat diantara myencephalon (medula oblongata) dan mesencephalon(midbrain). Formatio retikularis memiliki peran yang penting
dalam kesadaran, begitu juga dengan modulasi dari rasa sakit. Formatio retikularis juga memiliki peran utama dalam kewaspadaan, kelelahan, dan motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan peredaran darah (vasokontriksi dan vasodilatasi). Pada formatio retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Bila pusat eksitasi terangsang, maka akan terjadi proses vasokontriksi pembuluh darah jika terjadi perangsangan oleh saraf simpatis dan
akhirnya menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Sedangkan pengaruh perangsangan saraf simpatis sendiri menyebabkan peningkatan COP. (Guyton & Hall, 1997).
Kafein adalah zat farmakologi yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Efek utamanya adalah menstimulasi susunan saraf pusat. Secara kimiawi kafein merupakan golongan alkaloid dan bagian dari kelompok senyawa yang dikenal
kafein, kopi decaffeinated (kopi dengan kadar kafein rendah) 3 mg. Absorbsi kafein pada saluran pencernaan cepat dan lengkap 45 menit setelah minum. Kadar puncak Kafein dalam plasma mencapai 15-120 menit setelah minum. (Goodman&Gillman,2008).
Mekanisme kerja utama kafein adalah sebagai suatu antagonis reseptor adenosinedi dalam otak. Molekul kafein strukturnya serupa dengan adenosin, dan terikat pada reseptor adenosin pada permukaan sel. Penurunan aktivitas adenosin mengakibatkan meningkatnya aktivitas neurotransmitter dopamin. Kafein dapat juga meningkatkan kadar epinephrin atau adrenalin, dengan cara menghambat
potensial post sinaptik. Fungsi epinefrin adalah menstimulasi sistem saraf simpatik, peningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot, penurunan aliran darah ke kulit dan organ viseral, pelepasan glukosa oleh hati. Penggunaan kafein akut juga meningkatkan kadar serotonin, menyebabkan perubahan mood. Kafein dapat berfungsi sebagai diuretik karena menginhibisi
adenosine. Hal ini disebabkan karena adenosine menyebabkan konstriksi arteriol aferen glomerulus. Inhibisi adenosine menyebabkan vasodilatasi, dengan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus (GFR). (Goodman&Gillman,2008).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Kafein pada kopi meningkatkan tekanan darah normal pada pria dewasa lebih signifikan di bandingkan kafein pada coklat.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan memakai rancangan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan memakai rancangan pra tes dan pos tes.
Analisis data di uji dengan “t” berpasangan dengan α = 0,05, menggunakan perangkat lunak komputer, kemudian signifikansi di tentukan berdasarkan nilai p < 0,05.
Tekanan darah sistol dan diastol dalam (mmHg) di ukur dengan metode
gabungan.
1.7 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian
Lokasi Penelitian: Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kafein dalam kopi meningkatkan tekanan darah lebih signifikan
dibandingkan kafein dalam coklat pada 30 pria dewasa dengan tekanan sistol dan
diastol kafein pada kopi berturut-turut sebesar 121,2 mmHg dan 83,1 mmHg lebih
tinggi jika dibandingkan dengan tekanan darah sistol dan diastol sesudah minum
coklat berturut-turut sebesar 116,6 mmHg dan 78,6 mmHg.
5.2 Saran
Untuk orang-orang dengan kelainan tekanan darah hipotensi dengan gejala
merasa lemas dan kurang segar di sarankan mengkonsumsi kafein baik dalam
coklat ataupun dalam kopi. Tetapi untuk orang dengan kelainan tekanan darah
hipertensi masih di perlukan penelitian lebih lanjut pada dosis yang aman untuk di
Daftar Pustaka
Amer S .,Jasvinder C, Department of Internal Medicine, Division of Cardiology, Medical City Dallas Hospital
http://www.medceu.com/index/index.php?page=getcourse&courseid=2911??&ch eck
Elsa G on Cardiovascular effects of caffeine http://cmbi.bjmu.edu.cn/uptodate/ hypertension/nonphar%20 therapy/ Cardiovascular % 20 effects % 20 of % 2 0caffeine.htm
Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Ganong W.F. 2001.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Harrison's. PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE,McGraw-hill 17thed, New York 2008
Ibnu Masud. 1989. Dasar- dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 110-135
J.Hyperten.2003;21.1983-1992.international society of Hypertension (ISH).”Statement on Management of Hypertension” http://www.who.com
Jasvinder Chawla, Neurologic Effects of Caffeine, Loyola University Medical Center http://emedicine.medscape.com/article/1182710-overview
Jim W.S,. “The sweet lure of chocolate”
“http://www.exploratorium.edu/exploring/exploring_chocolate/index.html
Johann S., “cantata coffe” http://www.semendo.com/2010/10/klasifikasi-botani-kopi.htmlhttp://pssplab.com/book/?p=158
Lang T, Degoulet P, Aime F, et al: Relation between coffee drinking and blood pressure: analysis of 6,321 subjects in the Paris region. Am J Cardiol 1983 Dec 1; 52(10): 1238-42
National heart lung and blood pressure institute,.Health Professionals, “High Blood Pressure-JNC 7 Guidelines
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htm
Rall, TW. The Methylxanthines. In: Goodman and Gilman's Pharmacological Basis of Therapeutics, McGraw-Hill, 9th ed, Hardman, J (Ed), New York 1993. p. 1663.