• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Membiasakan Minum The dalam Keluarga Sebagai Sarana untuk Tercipta Keakraban.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Membiasakan Minum The dalam Keluarga Sebagai Sarana untuk Tercipta Keakraban."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Indonesia was ranked as the 5th largest producer tea in the world a few years ago, but now it dropped to 8th. Evaluation shows that the rate of consumption of the tea itself was relatively low, it is not comparable with the results of production. This is because still a few people who know the information, culture, and the benefits about tea. Whereas the high appreciated in several countries, not only because of the health benefits are good for the body, but also has the cultural and social values in different countries. While in Indonesia, although the drinks are easily obtained, but only a few who cultivate about tea. So it takes and made designing campaigns and be expected that people can recognize the benefits of information and further starting of the family's immediate environment. And in the end so that people can be attracted to familiarize himself with his family to drinking tea. Therefore, the target is the community, through families, and more precisely through the housewife in the family. The technique of collecting data through interviews, questionnaires, and literature, and based on data and facts that have been collected, it is still a little tea drinking habit that implement the joint in her own family. Tea drinking habits and cultural values here was different with culture in some other countries who have high appreciation of tea. Campaign is designed to overcome these problems have 3 steps of delivery, first is Awareness with the purpose of attracting the attention of the target that awareness of the campaign, second is Attitude as a conduit of information and also create confidence in what campaigned, and the last is Action as a concrete action in the form of the campaign. With this campaign is expected to run for the purpose for which was submitted housewife is supposed to bring tea drinking habit together can be entered into the family lifestyle.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITAAN... iv

KATA PENGANTAR ………... v

DAFTAR ISI ………... vii

DAFTAR GAMBAR ………... xi

DAFTAR TABEL ………... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..………... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup….………. 2

1.2.1 Permasalahan ………... 2

1.2.2 Ruang Lingkup .………... 3

1.3 Tujuan Perancangan ………... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………... 3

1.5 Skema Perancangan ……….... 5

(3)

2.1.1 Unsur Komunikasi………... 6

2.2 Teori Kampanye………...………... 7

2.2.1 Tahapan Kampanye………. 8

2.2.2 Jenis Kampanye ………... 9

2.2.3 Strategi Kampanye………... 9

2.2.4 Seleksi Media………...………... 10

2.3 Definisi Teh……….…….... 11

2.3.1 Legenda Teh……...………. 12

2.3.2 Budaya Minum Teh ………... 14

2.3.3 Klasifikasi Teh dan Proses Pengolahannya………... 17

2.3.4 Zat Bioaktif dalam Teh………...……….... 19

2.3.5 Manfaat dan Kerugian Teh………...………..… 20

BAB III. DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta.. ………... 21

3.1.1 Perusahaan Teh Walini………... 21

3.1.1.1 Maksud dan Tujuan ……… 21

3.1.1.2 Keunggulan Produk Teh Walini ……… 22

3.1.1.3 Produk Teh Walini..……… 22

3.1.2 Wisata Agro……….... 23

3.1.2.1 Kegiatan Wisata Agro ……… 24

3.1.3 Komunitas Pecinta Teh……….………... 26

3.1.4 Data Hasil Wawancara, Kuesioner, dan Studi Pustaka……... 27

(4)

3.1.4.2 Hasil Wawancara dengan Pakar Teh……..……… 27

3.1.4.3 Hasil Kuesioner…….. ……… 28

3.1.4.4 Hasil Studi Pustaka………...……..……… 30

3.2 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis..………... 30

3.2.1 Workshop dan Pameran Desain Hias Teh Poci Indonesia…….. 30

3.2.2 Solo International Tea Festival ………... 32

3.3 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta…... 33

3.3.1 Segmentasi, Targetting, Positioning………... 33

3.3.2 Strength, Weakness, Opportunity, Threat…..………. 34

BAB IV. PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……….... 36

4.1.1 Timeline……….. ……... 37

4.2 Konsep Kreatif……….... 38

4.2.1 Konsep Verbal……….……... 38

4.2.2 Gaya Gambar……..……….……... 38

4.2.3 Warna……….……….……... 39

4.2.4 Tipografi…………..……….……... 39

4.3 Konsep Media……..………... 40

4.4 Hasil Karya…..……….... 42

4.4.1 Logo Kampanye……….…... 42

4.4.2 Awareness - Poster…….……….……... 43

4.4.3 Awareness – Iklan Majalah……….……... 45

(5)

4.4.5 Attitude - Poster……….…... 47

4.4.6 Attitude – Iklan Majalah……….………... 48

4.4.7 Attitude – X-Banner……..……….……... 49

4.4.8 Action - Poster……….…... 50

4.4.9 Action – Iklan Majalah……….……... 51

4.4.10 Action - Iklan Website……..………..….……... 52

4.4.11 Action – Poster Event……….…... 53

4.4.12 Action - Flyer Event…….……….……... 54

4.4.13 Gimmick - Kalender……….……... 55

4.4.14 Gimmick – Teh Celup dan Gelas Satu Kali Pakai…….……... 57

4.4.15 Gimmick – T-Shirt……..……….……... 58

4.4.16 Sosial Media - Twitter……….……... 58

4.4.17 Sosial Media - Facebook……..……….……... 59

4.5 Budgeting…..………..……….... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………... 61

5.2 Saran ………... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

DATA PENULIS... 64

DAFTAR LAMPIRAN A... 65

DAFTAR LAMPIRAN B ... 66

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tanaman Teh………. 11

Gambar 3.1 : Logo Walini………... 21

Gambar 3.2 : Produk Walini……… 22

Gambar 3.3 : Logo Agrowisata……….. 23

Gambar 3.4 : Logo Komunitas Pecinta Teh……… 26

Gambar 3.5 : Poster Workshop dan Pameran Desain Teh Poci ..……… 31

Gambar 3.6 : Poster Solo International Tea Festival…………..………. 32

Gambar 4.1 : Logo Kampanye……… 42

Gambar 4.2 : Poster Awareness……….…. 43

Gambar 4.3 : Iklan Majalah Awareness……….. 45

Gambar 4.4 : Iklan Website Awareness……….. 46

Gambar 4.5 : Poster Attitude……… ..……… 47

Gambar 4.6 : Iklan Majalah Attitude……….. 48

Gambar 4.7 : X-Banner………... … 49

Gambar 4.8 : Poster Action………. 50

Gambar 4.9 : Iklan Majalah Action………. 51

Gambar 4.10 : Iklan Website Action……….……… 52

Gambar 4.11 : Poster Event..……… 53

Gambar 4.12 : Flyer Event………..……….. 54

Gambar 4.13 : Kalender Depan………. 55

(7)

Gambar 4.15 : Kemasan Teh……… 57

Gambar 4.16 : Gelas Satu Kali Pakai……… 57

Gambar 4.17 : T-Shirt……… 58

Gambar 4.18: Twitter..………. 58

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Skema Perancangan ……… 5

Tabel 3.1 : Hasil Kuesioner 1……….. 28

Tabel 3.2 : Hasil Kuesioner 2……….. 29

Tabel 3.3 : Hasil Kuesioner 3……….. 29

Tabel 4.1 : Timeline Kampanye………..……… 37

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, dan teh merupakan salah satu komoditi sumber daya alam yang cukup potensial. Hal ini dibuktikan bahwa pada tahun 2000 Indonesia merupakan negara produsen teh terbesar ke-5 di dunia menurut FAOSTAT

(Food and Agriculture Organization). Selain menjadi salah satu negara produsen teh

terbesar, Indonesia juga menjadi negara eksportir teh dengan peringkat ke-5 di dunia.

Teh merupakan salah satu minuman popular di dunia, demikian pula di Indonesia, teh merupakan minuman sehari-hari dan mudah didapat. Hampir di setiap rumah makan di Indonesia mulai dari kelas bawah sampai kelas atas menyediakan minuman teh. Teh mengandung berbagai macam vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya, terutama flavonoid yang disebut katekin merupakan zat bioaktif utama yang memiliki sifat antioksidatif, berperan dalam melawan radikal bebas. Selain itu terdapat juga kandungan L-tehanin, yang bermanfaat untuk mengurangi stress (relaksasi) dan bermanfaat meningkatkan daya ingat seseorang.

(10)

negara. Di Indonesia sendiri, kebiasaan meminum teh yang dahulu sering dilakukan di dalam keluarga sudah jarang dilakukan pada sebagian besar masyarakat menurut hasil survey yang dilakukan. Budaya minum teh yang ada di Indonesia belum diapresiasikan tinggi seperti budaya minum teh di luar negeri.

Dengan semakin majunya jaman dan sebagai masyarakat modern yang ingin serba praktis, hadirnya minuman soda, softdrink, dan teh siap saji, ditambah dengan bahan pengawet dan pemanis lebih digemari daripada teh seduh oleh masyarakat terutama para remaja karena rasanya yang sangat manis. Padahal, menurut dokter ahli gizi Winny Suwindere., drg. M.S, teh instan atau teh kemasan siap saji mengandung kadar gula yang sangat tinggi, oleh karena itu dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama diabetes apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.

Maka dari itu, dibutuhkan sebuah media untuk mengedukasi masyarakat agar dapat membiasakan kembali minum teh dalam keluarganya. Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat terbiasa dengan meminum teh seduh, dan pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat konsumsi teh dalam negeri.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka masalah yang perlu dibahas adalah:

1. Bagaimana cara untuk memperkenalkan dan memberikan informasi tentang teh dan manfaatnya kepada ibu rumah tangga dan keluarga di kota besar? 2. Bagaimana menyadarkan masyarakat agar membiasakan minum teh seduh

(11)

1.2.2 Ruang Lingkup

Yang menjadi batasan masalah ini adalah :

1. Membuat media kampanye yang isinya berupa media visual untuk mengajak Ibu RT agar membiasakan keluarganya meminum teh bersama.

2. Sasaran kampanye ini adalah ibu rumah tangga usia 25-40 tahun, sudah menikah dan memiliki anak, yang bergaya hidup modern, perduli akan kesehatan keluarga.

3. Sasaran akan ditujukan kepada kalangan menengah ke atas di kota Bandung, dan dilaksanakan pada bulan Januari – Desember tahun 2013.

1.3 Tujuan Perancangan

Melihat dari persoalan yang telah dirumuskan dalam permasalahan di atas, adapun tujuan yang ingin diperoleh setelah adanya penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Agar masyarakat dapat mengenal informasi dan manfaat teh lebih jauh, dimulai melalui keluarganya yaitu ibu RT.

2. Agar masyarakat tertarik untuk membiasakan minum teh bersama keluarganya sehingga teh dapat menjadi bagian gaya hidup.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung kepada pihak terkait untuk mendapatkan data-data yang terpercaya dan akurat serta dapat dipertanggung jawabkan, diantaranya kepada pakar teh Bambang Mukhtar Rusdianto melalui e-mail, wawancara langsung kepada Winny Suwindere., drg. M.S., dan juga Pak Deden dari pihak Teh Walini.

2. Observasi

(12)

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dari buku teori kampanye, informasi seputar teh, artikel, serta berbagai sumber informasi tertulis lainnya, yang akhirnya digunakan untuk mendukung teori yang digunakan.

4. Kuesioner

(13)

1.5 Skema Perancangan

v

Kampanye Membiasakan Minum Teh dalam Keluarga sebagai Sarana untuk Tercipta Keakraban.

Latar Belakang Masalah

• Indonesia termasuk dalam 5 negara produsen penghasil teh terbanyak, tetapi sekarang ini mengalami penurunan peringkat dan tingkat konsumsi tehnya rendah.

• Jaman semakin modern, hadirnya minuman siap saji menggeser tingkat konsumsi dari teh seduh, sehingga teh seduh menjadi lebih kurang diminati.

• Masih sedikit yang mengetahui informasi teh dan budaya minum teh masih belum terkenal.

Membuat kampanye yang efektif dan komunikatif dengan berbagai strategi media sehingga masyarakat mau membiasakan

minum teh bersama dalam keluarga.

Tujuan Akhir

Meningkatkan pengetahuan tentang teh dan manfaatnya, dan akhirnya masyarakat melalui keluarga dapat membiasakan minum teh dirumahnya

Permasalahan

• Acara minum teh dalam keluarga sudah jarang dilakukan oleh masyarakat di dalam rumahnya sendiri.

• Banyak yang tidak tahu mengenai informasi dan manfaat minuman teh. bersifat lebih nyata dan dekat dengan lingkungan

sehari-hari. Strategi Komunikasi

Memakai nilai budaya dari teh sendiri bahwa teh mempunyai nilai sosial dan kebersamaan.

Menyampaikan pesan secara simbolis.

Target Kampanye Ibu RT kelas menengah ke atas di kota Bandung

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, terbilang bahwa tidak banyak orang yang mengetahui lebih informasi tentang teh, kemudian kebiasaan meminum teh bersama dalam keluarga pun jarang dilakukan. Padahal tingkat konsumsi teh di Indonesia terbilang rendah dan tidak sebanyak produksinya. Budaya minum teh bersama dalam keluarga sudah jarang dilakukan, dan hadirnya minuman siap saji menggeser minat masyarakat untuk membiasakan meminum teh bersama. Kebiasaan minum teh maupun nilai budaya yang terdapat dalam teh sendiri belum terapresiasi tinggi di negara Indonesia, berbeda dengan budaya luar yang mengapresiasikan tinggi minuman teh.

Oleh sebab itu dibuat perancangan kampanye untuk mengajak masyarakat dapat membiasakan minum teh dalam keluarganya dan akhirnya minuman teh dapat diminati dan apresiasi tinggi oleh negara Indonesia sendiri. Dengan target ibu RT yang diharapkan dapat membawa kebiasaan tersebut masuk dan diterima dikeluarganya.

(15)

5.2 Saran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Indarto, Prawoto. 2007. Teh Minuman Bangsa-bangsa di Dunia. Jakarta: Pawon Publishing

Hartoyo, Arif. 2007. Teh & Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Agustine, Maria. 2010. 1001 Teh dari Asal Usul, Tradisi, Khasiat hingga Racikan Teh. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET

http://www.yes24.co.id/ZineView/3499/4/tradisi-unik-minum-teh-di-berbagai-negara.htm

Artikel Sinar Harapan “Reguklah Kenikmatan Minum Teh”

http://www.nydailynews.com/life-style/health/brew-skip-bottled-tea-real-health-benefits-article-1.200702

http://female.kompas.com/read/2012/03/08/14162097

www.faostat3.fao.org

www.iptek.net.id

dishutbunnak.majalengkakab.go.id

http://klubnova.tabloidnova.com/layout/set/print/KlubNova/Artikel/Aneka-Tips/Tips-Rumah/Mengenal-Tradisi-Minum-Teh

Referensi

Dokumen terkait

Kedua adalah pembedaan jenis ketim- pangan agraria menurut locus di mana kesen- jangan itu berada yang menghasilkan dua kate- gori berikut: (1) ketimpangan distribusi, yaitu

Apabila dilihat dari risiko operasional, maka pengaruh BOPO - terhadap risiko operasional adalah negatif, menurunnya BOPO disebabkan penurunan biaya operasional lebih

Kajian yang dijalankan bertujuan untuk mengenalpasti jenis-jenis kecederaan yang merangkumi bahagian, sebab dan tahap kecederaan dialami oleh atlet silat olahraga yang mewakili

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan bagaimana meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja karena hal itu dapat berdampak pada hasil organisasi dan juga

ditransfer dari guru ke siswa, jadi dalam hal ini pembelajaran akan berhasil jika siswa aktif mencari/ mengkonstruksi sendiri materi yang dipelajarinya bukan guru yang terus-terusan

Pelaksanaan program atau perencanaan UPT untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa salah satunya adalah melalui perencanaan atau program

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang hubungan pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan pencapaian tugas perkembangan balita yang dilaksanakan

Sehingga dalam hal ini manajemen perlu menetapkan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan aset tersebut baik yang merupakan pengeluaran modal (capital