• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat Beli Konsumen pada Smartphone Blackberry.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat Beli Konsumen pada Smartphone Blackberry."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan penggunaan ponsel berteknologi canggih seperti smartphone semakin tinggi. Berbagai macam hal yang dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan smartphone, seperti mencari informasi, bersosialisasi, mendapatkan hiburan hingga memudahkan masyarakat dalam melakukan pekerjaan. Dengan adanya hal tersebut, perusahaan berlomba-lomba mengimplementasikan strategi pemasaran baru dengan melakukan bisnisnya melalui pengembangan inovasi pada produknya, sehingga mampu menciptakan Word of Mouth yang akan terjadi. Dengan demikian, Word of Mouth

yang terjadi karena adanya hal yang lebih pada produk tersebut nantinya akan menimbulkan minat beli di kalangan masyarakat. Word of mouth inilah yang mempengaruhi minat beli konsumen. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 150 responden yang pernah menggunakan smartpone BlackBerry, dengan menggunakan purposive sampling. Kemudian dilakukan analisis data yang diperoleh baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif diambil dari interpretasi data yang diperoleh dari lapangan dan analisis jawaban yang diberikan kepada responden, sedangkan analisis kuantitatif meliputi : uji validitas,, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan analisis regresi. Akhirnya, hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh Word of Mouth terhadap minat beli secara signifikan yaitu 41,5%.

(2)

ABSTRAK

The technology is growing rapidly resulting in the use of mobile technology such as smartphones increasingly sophisticated high. A wide range of things done by people using smartphones, such as searching for information, socializing, entertainment to facilitate people doing the work. therefore, companies are competing to implement a new marketing strategy to do its business through innovation in product development, as to create word of mouth happens. Thus, the word of mouth happens because of things happening at the product purchase later would arouse interest among the public. Word of mouth is what influences consumer purchase intention. This study uses a sample of 150 respondents who used smartpone BlackBerry, using purposive sampling. Then to do the analysis of the data obtained both qualitative as well as quantitative. Qualitative analysis is taken from the interpretation of the data obtained from the field and analysis of the answers given to the respondents, while the quantitative analysis include: validity test, reliability test, normality test, heterokedastisity test, and regression analysis. Finally, the results of this study are available on the influence of Word of Mouth purchase intention that is significantly 41.5 %.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN……… ii

SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….. iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN……… iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... x

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1. Latar belakang penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 9

1.3. Tujuan Penelitian... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 9

BAB II RERANGKA TEORITIS, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 11

2.1. Kajian Pustaka... 11

2.1.1. Pemasaran…... 11

2.1.1.1. Manajemen Pemasaran... 12

2.1.2. Bauran Pemasaran... 13

2.1.3. Bauran Promosi... 15

2.1.4. Word of Mouth... 18

2.1.4.1. Pengertian Word of Mouth……… 18

2.1.4.2. Keuntungan Dari Word of Mouth………. 18

(4)

2.1.5. Perilaku Konsumen... 24

2.1.5.1. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen.. 26

2.1.5.2. Model Perilaku Konsumen……… 29

2.1.6. Stimulus... 32

2.1.7. Organism……… 33

2.1.8. Response………. 34

2.1.9. Minat Beli……… 35

2.1.10. Minat Beli Menurut AIDA……….. 38

2.2. Kerangka Pemikiran... 41

2.3. Penelitian Terdahulu ... 42

2.4. Kerangka Teoritis……… 46

2.5. Hipotesis... 48

BAB III METODE PENELITIAN……….….. 50

3.1. Obyek dan Subyek Penelitian... 50

3.2. Jenis Penelitian………... 50

3.3. Populasi Dan Sampel………... 51

3.4. Metode Pengumpulan Sampel Dan Ukuran Sampel... 51

3.5. Definisi Operasional Variabel... 53

3.6. Teknik Pengumpulan Data... 55

3.7. Uji Instrumen... 56

3.7.1. Uji Validitas………. 56

3.7.2. Uji Reliabilitas………. 58

3.8. Uji Asumsi Klasik……… 60

3.8.1. Uji Normalitas………. 60

3.8.2. Uji Heterokedastisitas………. 62

3.9. Metode Analisis Data………... 63

(5)

4.2. Analisis Karakteristik Responden………... 65

4.2.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis kelamin... 66

4.2.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia……… 66

4.2.3. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Mendorong teman

untuk Membeli Smartphone BlackBerry……… 68

4.2.4. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pemberian

informasi tentang smartphone BlackBerry kepada teman-teman dan kerabat……….. 69

4.2.5. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Teman-teman

Bercerita Tentang Smartphone BlackBerry……… 70

4.2.6. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Sering Berdiskusi

Tentang Smartphone BlackBerry……… 71

4.2.7. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan

Menceritakan Tentang Produk Keluaran Terbaru Dari Smartphone

BlackBerry……… 72

4.2.8. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Rekomendasi

Smartphone BlackBerry Dari Teman atau Kerabat………..……. 73

4.2.9. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Penyebutan

Smartphone BlackBerry………..……… 74

4.2.10. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Produk

smartphone Blackberry Sebagai Pilihan Ketika Membeli

Suatu Ponsel………...……….. 75

4.2.11. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pencarian Informasi

Tentang Smartphone BlackBerry……….………. 76

4.2.12. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pertimbangan Untuk

(6)

4.2.13. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Rekomendasi Kepada

Teman dan Kerabat Untuk Membeli Smartphone BlackBerry…. 78

4.3. Pengujian Hipotesis... 79

4.3.1. Model Summary……….. 79

4.3.2. Model Anova……… 79

4.3.3. Uji Signifikansi Parameter Individual………. 80

4.3.3.1. Hipotesis Variabel……….. 80

4.3.4. Pembahasan Hasil Penelitian……… 81

4.3.5. Implikasi Manajerial………. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…... 84

5.1. KESIMPULAN... 84

5.2. Keterbatasan Penelitian... 84

5.3. Saran……… 85

DAFTAR PUSTAKA... 86

LAMPIRAN………..90

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Data Penjualan Smartphone Seluruh Dunia……… 5

Gambar 2 Proses Manajemen Pemasaran……… 13

Gambar 3 Keputusan Di Dalam Empat Unsur Bauran Pemasaran……….. 14

Gambar 4 Model Komunikasi Word of Mouth……….. 23

Gambar 5 Model Perilaku Konsumen……… 31

Gambar 6 Respon Model AIDA………. 39

Gambar 7 Kerangka Pemikiran………... 41

Gambar 8 Kerangka Teoritis……… 46

Gambar 9 Grafik Histogram Uji Normalitas……… 60

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Keutungan Word of Mouth……… …. 22

Tabel II Model Perilaku Konsumen……… 29

Tabel III Penelitian Terdahulu……… 42

Tabel IV Definisi Operasional Variabel……….. 54

Tabel V Uji Korelasi Terhadap Konstruk Word Of Mouth……… 57

Tabel VI Uji Korelasi Terhadap Konstruk Minat Beli……… 58

Tabel VII Uji Reliabilitas Terhadap Cronbach’s Alpha Based on Stabdardized Items………. 59

Tabel VIII Uji Reliabilitas Terhadap Cronbach Alpha……….. 59

Tabel IX Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin……… 66

Tabel X Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………. 67

Tabel XI Karakteristik Berdasarkan Mendorong Teman Untuk Membeli…… 68

Tabel XII Karakteristik Berdasarkan Pemberian Informasi………... 69

Tabel XIII Karakteristik Berdasarkan Teman Bercerita Tentang Smartphone BlackBerry………. 70

Tabel XV Berdiskusi tentang produk BlackBerry……… 71

Tabel XVI Menceritakan produk baru dari BlackBerry……….. 72

Tabel XVII Perekomendasian……… 73

Tabel XVIII Penyebutan Merek BlackBerry……….. 74

Tabel XIX Pilihan Ketika Membeli……….. 75

Tabel XX Pencarian Informasi……… 76

Tabel XXI Pertimbangan Dalam Membeli………. 77

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan dasar tiap manusia tidak lepas dari kehidupannya sehari-hari. Kebutuhan

akan makanan, pakaian, tempat tinggal hingga kebutuhan pendidikan selalu menjadi

prioritas untuk dipenuhi. Dalam memperoleh berbagai alat pemuas kebutuhannya,

ada yang diperoleh secara diri sendiri dan ada pula kebutuhan yang diperoleh melalui

orang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa manusia juga membutuhkan orang lain

untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Pemenuhan kebutuhan tidak lepas

keterkaitannya dengan perilaku konsumen (manusia). Pada perilaku konsumen,

mencerminkan bagaimana manusia melakukan suatu pembelian dimana pembelian

ini dilakukan untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Dapat dikatakan bahwa perilaku

konsumen merupakan suatu hal yang mendasari pemenuhan kebutuhan manusia.

Perilaku konsumen menurut Schiffman & Kanuk (2004) adalah perilaku yang

ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembeli, penggunaan, pengevaluasian,

dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan

konsumen. Selain itu menurut Hanna & Wozniak (2001) dalam Farizki (2011)

mengatakan bahwa perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang

berhubungan dengan konsumsi dari individu, perilaku konsumen berhubungan

dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan,

dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan pribadi. Dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan

(10)

pembelian. Menurut Schiffman & Kanuk (2004), pengambilan keputusan dapat

dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas input, proses dan output. Pada input

terdapat ini terdiri atas stimulus pemasaran dan stimulus sosial budaya. Stimulus

inilah yang akan mempengaruhi munculnya minat beli pada konsumen,

Minat beli yang dimaksud adalah hal yang berkaitan dengan rencana

konsumen untuk melakukan pembelian baik produk maupun jasa. Minat beli ini

merupakan suatu tahap sebelum konsumen mengambil keputusan untuk membeli

suatu barang. Peter dan Olson (1999) dalam Meldarianda (2010) yang

mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu

merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur

dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Salah satu contoh

stimulus yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen adalah stimulus sosial

budaya dapat berupa komunikasi word of mouth. Pandangan ini didukung oleh

Simamora (2001) dalam Kasih (2012) yang mengatakan bahwa niat beli dapat timbul

apabila seorang konsumen merasa sangat tertarik terhadap informasi seputar produk

yang diperoleh melalui iklan, pengalaman orang yang telah menggunakannya, dan

kebutuhan yang mendesak terhadap suatu produk. Itu berarti komunikasi word of

mouth berperan penting dalam pencarian informasi bagi konsumen yang memiliki

minat beli suatu pembelian. Studi Bansal dan Voyer (2000) dalam Lo (2012)

mengungkapkan bahwa ketika penerima dan pengirim word of mouth memiliki

hubungan dekat, maka informasi word of mouth akan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian penerima dalam konteks keputusan

(11)

Perilaku pembelian konsumen di Indonesia memiliki karakteristik

berbeda-beda, ada konsumen yang sering melakukan pembelian yang tidak direncanakan

sebelumnya hingga ada yang menyukai barang-barang produksi dari luar negeri.

Namun ada yang menarik dari perilaku pembelian konsumen itu sendiri, bahwa

konsumen di Indonesia cenderung berkelompok dan suka berkumpul. Masyarakat

Indonesia adalah kelompok yang memiliki tingkat socializing yang kuat. Bahkan,

ungkapan orang Jawa yang menyatakan bahwa ”berkumpul lebih penting daripada

makan” sudah merupakan cerminan akan kekuatan pembentukan grup dan

komunitas. Dampak dari tingkat komunitas yang kuat ini sangatlah besar untuk

strategi pemasaran terutama dalam konteks penetrasi pasar. Salah satu strategi yang

penting adalah strategi komunikasi. Proses komunikasi yang menggunakan word of

mouth menjadi sangat efektif dalam membantu penetrasi pasar dari suatu merek.

(www.marketing.co.id). Dengan adanya strategi word of mouth, berarti komunikasi

ini mengambil peran bagi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian.

Strategi word of mouth diyakini menjadi strategi yang dianggap paling ampuh

dalam melakukan promosi saat ini, karena konsumen cenderung lebih mempercayai

rekomendasi langsung dari mulut orang lain. Karena sering disebutkan dalam

beberapa literatur bahwa WOM lebih kuat daripada iklan resmi bahwa lembaga

pemasaran dan periklanan mendorong pada konsumen (Bansal & Voyer, 2000 dalam

Tucker, 2011). Terlebih lagi orang yang merekomendasikan adalah orang yang

dikenal, word of mouth akan menjadi sangat berfungsi dalam strategi pemasaran

(Wijaya, 2011). Tujuan dari komunikasi word of mouth itu sendiri ialah untuk

(12)

menekankan bahwa word of mouth sebagai pendapat dan rekomendasi yang dibuat

oleh konsumen tentang pengalaman servis, dan mempunyai pengaruh kuat terhadap

keputusan konsumen atau perilaku pembelian. Salah satu motivasi konsumen

cenderung menggunakan word of mouth adalah untuk menggali informasi mengenai

suatu produk adalah untuk mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya

kepada teman, tetangga atau keluarga, informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga

akan mengurangi waktu penelusuran dan evaluasi merek (Sutisna, 2002). Sama

halnya yang dikatakan oleh Kotler (2002) yaitu dalam suatu penelitian terhadap 7000

konsumen di tujuh negara Eropa, 60% menyatakan bahwa mereka terpengaruh untuk

menggunakan merek baru karena keluarga dan teman-teman.

Kemajuan inovasi pada bidang dunia komunikasi terus menerus takkan

pernah habis. Dari waktu ke waktu, inovasi tersebut selalu menghadirkan sebuah ciri

khas dan keunikan yang terbaru buatan perusahaan yang belum pernah ada

sebelumnya dan untuk membedakannya dengan perusahaan yang lain. Faktanya

bahwa kompetisi antara perusahaan barang maupun jasa semakin jelas terlihat, dan

mereka mencoba untuk berbeda diantara perusahaan yang lainnya. Dan bagi

konsumen, mereka akan selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat

membeli produk mereka (Jeddi, 2010). Bagi perusahaan inovasi secara terus menerus

penting untuk dilakukan karena akan menentukan keunggulan daya saing perusahaan

dalam jangka panjang dan melalui inovasi produk baru perusahaan dapat

meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan (Suryani, 2008). Seiring dengan

kemajuan teknologi dan informasi, perusahaan-perusahaan tersebut juga melakukan

(13)

hadirnya ponsel-ponsel dengan embel-embel smartphone yang ditawarkan oleh

perusahaan-perusahaan telekomunikasi baik lokal maupun perusahaan asing.

Jumlah penjualan smartphone sekarang menyamai pertumbuhan tingkat

populasi didunia. Tingginya tingkat penjualan smartphone secara global menandakan

bahwa pengguna akan ponsel berbasis smartphone semakin bertambah. Dilihat pada

data bahwa peningkatan penjualan smartphone didunia meningkat setiap tahunnya :

Table 2

Worldwide Smartphone Sales to End Users by Operating System in 2Q13 (Thousands of

Units)

Source: Gartner (August 2013)

Gambar 1

Data Penjualan Smartphone Seluruh Dunia

http//:www.gartner.com/newsroom/id/2573415

Menurut riset Gartner diatas, penjualan ponsel seluruh dunia kepada

pengguna akhir mencapai 435 juta unit pada kuartal kedua 2013, meningkat 3,6

(14)

smartphone di seluruh dunia kepada pengguna akhir mencapai 225 juta unit, naik

46,5 persen dari kuartal kedua 2012.

Perusahaan khususnya yang mempunyai nilai tambah pada setiap produk

yang dihasilkannya akan menjadi ciri khas tersendiri dibenak para konsumennya. Di

samping inovasi yang ditawarkan, perusahaan juga harus mampu memperhatikan

perilaku para konsumennya, perusahaan harus berlomba-lomba untuk menarik minat

beli masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan melalui program-program

pemasaran yang sudah ditentukan. Salah satu tujuan pemasaran yang efektif adalah

untuk mengenalkan keberadaan suatu produk kepada konsumennya secara luas dan

bagaimana membuat merek produk tersebut menjadi top of mind dalam benak

konsumen dan menjadikannya brand preferences bagi konsumen ketika hendak

melakukan suatu keputusan pembelian (Haryanto, 2009). Karena dengan semakin

program dan produknya yang ditawarkan unik dan berbeda daripada yang lain dan

menguntungkan konsumen, maka akan semakin besar kemungkinannya untuk

dibicarakan antara konsumen merasa puas dan di hargai, bukan sebagai obyek

pemasaran lagi tapi lebih kepada partner bagi perusahaan (Purnadi, 2009 dalam

Andriyanto, 2010). Dan dengan satu atau cara lain, Anda harus melibatkan para

pelanggan Anda dalam proses pembuatan atau penyampaian produk atau jasa Anda.

Pengalaman pribadi ini menciptakan perasaan positif yang akan membuat mereka

membicarakan bisnis Anda (Kartajaya, 2004).

Salah satu perusahaan yang berinovasi dengan teknologi komunikasi

smartphone adalah perusahaan asal Kanada yaitu BlackBerry. Perusahaan yang

(15)

meningkat. Pengguna BlackBerry awalnya hanya 543 ribu secara global per 1 Maret

2003, kemudian tumbuh menjadi 4,9 juta per 4 Maret 2006. Pertumbuhan tertinggi

pengguna BlackBerry terjadi pada tahun 2010-2011, yakni tumbuh sebesar 21 juta

pengguna, dari 41 juta per 27 Februari 2010 menjadi 70 juta pada 27 Agustus 2011.

Per Desember 2012, pengguna Blackberry diketahui sebesar 79 juta (Prayogi, 2013).

Namun saat ini, penjualan ponsel berbasis smartphone itu semakin merosot

dari tahun ke tahun oleh karena adanya perusahaan pesaing seperti Android dan

Apple. Sebagai informasi, penjualan BlackBerry di seluruh dunia tercatat mengalami

penurunan di tahun 2013, dari 9,7 juta unit menjadi 6,3 juta unit (Aditya, 2013).

Kemudian berdasarkan platform, BlackBerry hanya memperoleh 2,7 persen pangsa

pasar, dan mengalami penurunan 2,5 persen dari perolehan tahun sebelumnya

sebesar 5,2 persen (Prayogi, 2013).

Melihat fakta di tersebut, peneliti telah melakukan survei awal terhadap 50

orang (responden). Hasilnya menunjukkan bahwa 44% responden mengatakan

bahwa teman/rekan mereka kadang-kadang merekomendasikan produk smartphone

BlackBerry, 82% responden menyakan bahwa mereka tidak akan merekomendasikan

produk smartphone BlackBerry kepada orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa word

of mouth dari produk smartphone BlackBerry di mata konsumen negatif. Hasil lain

menunjukkan bahwa 68% responden akan berpikir dulu ketika ada teman atau rekan

yang merekomendasikan mereka untuk langsung membeli produk smartphone

BlackBerry. Peneliti mengambil kesimpulan dari survey awal yang telah dilakukan

bahwa meskipun kadang-kadang ada rekomendasi dari orang lain untuk membeli

produk smartphone BlackBerry ternyata mereka tidak membelinya atau dapat

(16)

survei awal peneliti didukung oleh pernyataan dari Prayogi (2013) yang mengatakan

bahwa ketika pamor BlackBerry menurun (word of mouth negatif), ternyata

penjualan BlackBerry tetap stabil bahkan permintaan meningkat. Dan pernyataan

lainnya dikemukakan oleh (Aditya, 2013) yang mengatakan bahwa smartphone

BlackBerry masih banyak digunakan dan diminati. Hal ini bertentangan dengan hasil

penelitian dari Kumala (2012) tentang pengaruh word of mouth terhadap minat beli

pada Tune Hotels Kuta-Bali yang mengatakan bahwa word of mouth mempengaruhi

minat beli konsumen secara signifikan sebesar 56,3%. Penelitian lain yang

bertentangan dengan survei awal peneliti adalah penelitian mengenai word of mouth

dan minat beli yaitu yang dilakukan oleh Xiaofen dan Yiling (2009). Mereka

meneliti elektronik word of mouth terhadap minat konsumen membeli pakaian dan

hasilnya menunjukkan bahwa elektronik word of mouth berpengaruh secara positif

terhadap minat beli konsumen dalam membeli pakaian.

Berdasarkan perbedaan pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

peneliti ingin meneliti tentang pengaruh word of mouth terhadap minat beli

konsumen pada smartphone BlackBerry. Alasan pemilihan BlackBerry sebagai objek

penelitian karena smartphone ini sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat

karena kalah saing oleh perusahaan smartphone sekelas BlackBerry lainnya. Peneliti

memilih judul mengenai word of mouth terhadap minat beli konsumen karena dalam

kegiatan pembelian sehari-hari, biasanya seseorang terlebih dahulu mencari

informasi tentang suatu produk. Informasi yang didapat bisa didapat melalui orang

lain seperti, teman atau keluarga. Informasi yang berupa word of mouth tersebutlah

(17)

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, peneliti menuangkan sebuah penelitian

dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul. “ PENGARUH WORD OF MOUTH

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SMARTPHONE

BLACKBERRY.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasikan

penelitian ini sebagai berikut :

• Apakah terdapat pengaruh word of mouth terhadap minat beli konsumen

pada smartphone Blackberry ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Untuk menguji dan menganalisis pengaruh word of mouth pada minat beli

konsumen pada smartphone Blackberry.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang akan diperoleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1.4.1. Bagi akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi penelitian

lebih lanjut dalam ilmu pengetahuan yang ingin meneliti mengenai masalah

(18)

1.4.2. Bagi perusahaan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

dan masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui faktor yang menjadi

pertimbangan konsumen khususnya faktor komunikasi word of mouth untuk

membeli produk yang ditawarkan sehingga pihak perusahaan akan dapat

senantiasa menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan para

konsumennya.

1.4.3. Bagi masyarakat umum

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk masyarakat di dalam

memberikan solusi efektif bagi pemecahan masalah-masalah pemasaran,

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian ini menekankan pengaruh word of mouth terhadap minat beli

konsumen pada smartphone BlackBerry. Secara rinci hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa word of mouth

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pada smartphone

BlackBerry, hal tersebut dapat dilihat dengan nilai signifikansi (α) yang

didapat dari analisis faktor adalah 0,000 berarti signifikansi (α) < 0,05. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa word of mouth berpengaruh secara

signifikan terhadap minat beli pada smartphone BlackBerry.

2. Dari hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa word of mouth

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pada smartphone

BlackBerry, pengaruhnya dapat dilihat dari besarnya adjusted R² yaitu

sebesar 0,415. Hal tersebut berarti bahwa besarnya pengaruh word of mouth

terhadap minat beli konsumen pada smartphone BlackBerry adalah 41,5%

dan sisanya 58,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti oleh

peneliti.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, masih terdapat keterbatasan penelitian antara lain :

1. Pada penelitian ini, hanya dilakukan di Universitas Kristen Maranatha.

(20)

3. Responden dari penelitian ini hanya mengambil sampel pada mahasiswa

ekonomi jurusan manajemen di Universitas Kristen Maranatha.

4. Pada penelitian ini, hanya menggunakan 150 responden dalam melakukan

pengisian kuesioner.

5. Penelitian ini hanya mengidentifikasi faktor word of mouth terhadap minat

beli konsumen pada smartphone BlackBerry.

5.3. Saran

Penelitian ini memiliki saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di luar Universitas Kristen

Maranatha, misalnya dapat dilakukan di pusat perbelanjaan, lembaga

pendidikan lain, maupun sarana pelayanan publik.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan obyek yang diidentifikasi tidak hanya

smartphone BlackBerry, misalnya obyeknya pada smartphone Samsung atau

Apple.

3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan mengambil sampel di luar mahasiswa

ekonomi jurusan manajemen di Universitas Kristen Maranatha, misalnya

mahasiswa fakultas psikologi atau fakultas lainnya di Universitas Kristen

Maranatha.

4. Untuk penelitian selanjutnya, jumlah respondennya dapat diperbanyak tidak

hanya 150 responden saja.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, R. (2013). Konsumen Indonesia Kurang Berminat BlackBerry Z10 & Q10, 24 Juli 2013 diakses dari

http://techno.okezone.com/read/2013/07/24/57/841654/konsumen-indonesia-kurang -berminat-blackberry-z10-q10 pada tanggal 30 Agustus 2013

Amstrong, J. Scott. (2000). Sales Forecast For Existing Consumer Products and Services: Do Purchase Intentions Contribute to Accuracy?. The Wharton School, University of Pennsylvinia, Philadelphia.

Andriyanto, R.D. (2010). Analisis Pengaruh Internet Marketing terhadap Pembentukan Word of Mouth dan Brand Awareness untuk Memunculkan

Intention to Buy. Jurnal Manajemen Teknologi, 9 (1), hal. 21-35.

Arta, A. (2010). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertimbangan Konsumen Dalam Melakukan Keputusan Pembelian Mobil Di Jakarta. Skripsi Sarjana Manajemen, Program Sarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Assael, H. (1995). Consumer Behaviour and Marketing Action. Boston : Kent Publishing.

Batubara, Aschari. (2010). Pengaruh Komunikasi Lisan Dari Mulut Ke Mulut (Word of Mouth) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Merdeka Arcade FO Bandung. Skripsi Sarjana Manajemen, Program Sarjana Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Borden, N.H. (1984). The Concept of The Marketing Mix. Journal of Advertising Research, II, September, hal.7-12.

Boyd, W, Walker, O, Larreche, J. (2002). Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Buttle, A.F. (1998). Word of Mouth: Understanding and Managing Referral Marketing. Journal of Strategic Marketing, 6, 241254.

Chung, J. (2011). Electronic Word of Mouth (eWOM) Messages and Sporting Goods: Investing The Effects of eWOM Messages on Purchase Intention and Credibiliity. 19th Conference of the European Association for Sport Management. Indiana University – Bloomington.

Dwityanti, E. (2008). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta). Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

(22)

South-Fan & Miao. (2012). Effect of Electronic Word of Mouth on Consumer Purchase Intention : The Perspective of Gender Differences. International Journal of Electronic Business Management, Vol. 10, No. 3, pp. 175-181 (2012)

Farizki, D. (2011). Analisis Pengaruh Program Promosi, Persepsi Merek, Motivasi Konsumen, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Di Kota Semarang. Skripsi Sarjana Manajemen, Program Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit : Universitas Diponegoro. Semarang.

Haryanto, J.O. (2009). Pengaruh Upaya Ekstra dalam Meningkatkan Intensi Membeli Konsumen. Jurnal Bunga Rampai Perilaku Konsumen, 1 (8) : 191-208

Heryandi, S.R. (2013). Pengaruh Celebrity Endorser dan Atribut Produk Terhadap Minat Beli Konsumen (Survey pada Konsumen IM3 di Bandung Electronic Centre). Skripsi Sarjana Manajemen, Program Sarjana Universitas Pasundan, Bandung.

Hoskins, J. (2007). Word of Mouth Research: Principals & Applications. Additional Learning from the Journal of Advertising Research, 26 September 2007.

Howkins, Best, Coney. (2007). Consumer Behavior : Building Marketing Strategy. USA, Boston : Mc Graw-Hill.

Irawan, Handi. (2012). Karakter dan Perilaku Khas Konsumen Indonesia, 1 Maret 2012 diakses dari http://www.marketing.co.id/karakter-dan-perilaku-khas-konsumen-indonesia/ pada tanggal 8 September 1013.

Jeddi, N. (2010). The Impact of Label Perception on the Consumer’s Purchase Intention: An Application on food products. IBIMA Business Review, Vol. 2010, Article ID 476659.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Yogyakarta.

Kartajaya, H.(2004). Marketing In Venus. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Kasih, Citra. (2010). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Minat Beli Deodoran Rexona Teens Pada Siswi SMA Negeri 10 Pekanbaru. Artikel Pemasaran, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Riau.

(23)

Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.

Kotler, P & Keller, K.L.(2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, P & Armstrong, P. (2004). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : PT Indeks.

Kumala, B.O. (2012). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Tune Hotel Kuta-Bali. Skripsi Sarjana Manajemen, Program Sarjana Universitas Indonesia, Depok.

Lo, Yin-Hsi. (2012). Does Word-of-Mouth Effect Really Matter? The Case of ChineseTourist Travel Experience in Taiwan. The Journal of International Management Studies, Volume 7, Number 2, October, 2012.

Madahi, A. (2012). The Effect of External Factors on Purchase Intention amongst Young Generation in Malaysia. International Business Research, Vol. 5, No. 8, 2012.

Magdalena, N. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis Magister Manajemen, Program Studi Sarjana S-2 Manajemen, Universitas Gajah Mada.

Mardiastika, E. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Film, efek Komunitas, dan Persepsi Harga Terhadap Sikap Menonton dan Implikasinya Terhadap Minat Menonton (Studi Kasus Pada Penonton Bioskop E-Plaza Semarang Mahasiswa FEB UNDIP ). Skripsi Ekonomika dan Bisnis, Program Sarjana Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Meldarianda, R. (2010). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Cafe Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 17 (2), hal. 97-108.

Meulen & Rivera. (2013). Gartner Says Smartphone Sales Grew 46.5 Percent in Second Quarter of 2013 and Exceeded Feature Phone Sales for First Time, 14 Agustus 2013 diakses pada http//:www.gartner.com/newsroom/id/2573415 pada tanggal 30 Agustus 2013.

Praswati, A.N. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Komunikasi Word of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang ( Studi Kasus pada PT Nasmoco di Semarang ). Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

(24)

Saladin, D.(2006). Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung : Linda Karya.

Sastradipoera, K.(2003). Menejemen Marketing : Suatu Pendekatan Ramuan Marketing. Bandung : KAPPA-SIGMA.

Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall.

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Ed 4. Jakarta : Salemba Empat.

Setiadi, J.N. (2005) Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. 1st ed. CV. Andi Offset (Penerbit Andi). Yogyakarta.

Sunjoyo., Setawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta. Bandung.

Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen : Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tucker, T. (2011). Online word of mouth: Characteristics of Yelp.com reviews. The Elon journal of undergraduate research in communications, 2(1).37-42.

Umar, Husein. (1999). Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wijaya, Indra. (2011). Pengaruh WOM (Word of Mouth) Terhadap persepsi Konsumen dan Dampaknya Terhadap Keputusan. Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Xiaofen, J. & Yiling, Z. (2009). The Impact of Online Word of mouth on Consumer’s Buying Intention on Apparel: An Empirical Study. International Symposium. h.24-28. Hangzhou: Zhejiang Sci-tech University.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan bahan ajar elektronik ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu produk dapat menyesuaikan dengan layar android yang dimiliki dan dapat digunakan sebagai

Kebutuhan ZPT yang ditambahkan dalam media kultur bervariasi pada setiap jenis tanaman. Dalam menentukan rancangan percobaan untuk memperoleh konsentrasi ZPT yang optimal,

Namun demikian pemilihan yang dilakukan dari tingkat basis bukan berarti tidak akan menghasilkan orang-orang yang memiliki dominasi dan berperan kuat karena mereka yang dicalonkan

Berdasarkan pada permasalahan di atas maka dalam penelitian ini telah dilakukan uji toksisitas dengan metode BSLT ( Brine Shirmp Lethality Test ) terhadap larva udang

Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunung Kidul sebagai

Fenomena keterlibatan mode dan pembelian impulsif tersebut dapat mengancam kehidupan mereka jika tidak diiringi dengan penyeimbang yang berasal dari selain fisik

Dikarenakan maskapai penerbangan terlalu mengutamakan keuntungan sehingga memaksa pilot- pilotnya untuk terbang melebihi batas jam terbangnya, di dalam Peraturan Menteri

ADALAH UPAYA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN SESUATU DARI SUATU KEADAAN KE KEADAAN LAIN YANG LEBIH BERNILAI GUNA DAN BERMAN- FAAT BAGI KEMANUSIAAN (BAIK PERUBAHAN GERAK, MATERI,