xiii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
COVER DALAM i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN iii
PERNYATAAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 5
viii
3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 43
3.2.1 Survey 44
3.2.2 Segmentasi 51
3.2.3 Targeting 52
3.2.4 Positioning 52
x
4.5 Timeline 79
4.6 Budgeting 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 81
5.2 Saran 81
DAFTAR ISTILAH xiv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
DAFTAR PUSTAKA xvii
DATA PENULIS xx
xi
Gambar 3.10 Kesukaan terhadap menyanyi 48
Gambar 3.11 Pengetahuan manfaat menyanyi 49
Gambar 3.12 Mencoba menyanyi untuk mengatasi stres 50 Gambar 3.13 Ketertarikan untuk mencoba menyanyi 50
xii
Gambar 4.14 Web Banner 71
Gambar 4.15 Booklet tampak luar 71
Gambar 4.16 Booklet tampak dalam 72
Gambar 4.17 Ambience lift 72
Gambar 4.18 Ambience eskalator 73
Gambar 4.19 Ambience tangga 73
Gambar 4.20 Ambience kaca toilet 74
Gambar 4.21 Ambience kaca mobil 74
Gambar 4.22 Gimmick pin 75
Gambar 4.23 Gimmick gantungan kunci 76
Gambar 4.24 Gimmick tempat pensil 77
Gambar 4.25 Gimmick mug 77
Gambar 4.26 GimmickT-shirt 78
Gambar 4.27 Gimmick tas 78
Gambar 4.28 Timeline 79
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Wawancara dengan psikiater 42
Gambar hasil kuesioner 44
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISTILAH
Stressor : hal-hal yang dapat menyebabkan stres
Introvert : berkepribadian tertutup
Ekstrovert : berkepribadian terbuka
Survey : teknik / riset yang dilakukan dengan memberi batas
yang jelas atas data
Poster : pengumuman
Banner : spanduk, bendera
Events : peristiwa, acara
Merchandise : barang jualan
Layout : susunan atau tata ruang
Symbol : simbol, lambing, tanda
Cultural : budaya, sesuatu yang berhubungan dengan budaya
Target audience : sasaran atau tujuan dari pembuatan sesuatu
Timetable : jadwal
Background : latar belakang
Conditioning : pengkondisian
Informing : menginformasikan
Reminding : mengingatkan
Billboard : papan iklan, papan pengumuman
xv Universitas Kristen Maranatha
Folder : map, berkas
Catalogue : katalog, pedoman
Needs, wants, desire : kebutuhan dan keinginan
Peer-group : kelompok sebaya
Client : klien, pembeli
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, di kota-kota metropolitan semakin banyak orang yang mengalami
stres. Stres adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami tekanan yang
disebabkan oleh hal-hal yang bersifat fisik maupun psikis yang datang baik dari
dalam maupun dari luar diri orang tersebut. Orang kota lebih rentan terhadap stres
dikarenakan pada kota-kota besar terdapat lebih banyak tekanan seperti tantangan
hidup, sekolah, pekerjaan, perubahan (baik dari sendiri sendiri maupun dari luar),
lingkungan keluarga, frustasi akibat keinginan yang tidak tercapai, maupun berbagai
hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia merupakan suatu kesatuan antara tubuh (fisik) dan jiwa (psikis) dengan
otak sebagai pusatnya. Karena itu, apabila salah satu bagian tubuh tersebut
mengalami stres, maka bagian tubuh yang lain pun akan merasakan dampaknya. Paul
J. Lombroso, profesor psikiatri di Child Study Center Universitas Kedokteran Yale,
dan Robert Sapolsky, profesor neurologi Universitas Stanford, meneliti hubungan
antara stres dan kesehatan. Dalam sebuah laporan yang dimuat di Journal American
Academy of Child and Adolescent Psychiatry (1998), mereka menyatakan bahwa
aliran hormon stres yang berkepanjangan dapat mengerutkan bagian tertentu otak,
yaitu hippocampus, bagian otak yang berperan dalam proses kognitif. Respon stres
memang sangat diperlukan, namun apabila berlebihan, hal tersebut dapat merusak
berbagai aspek fisik maupun psikis, bahkan dapat merusak sistem saraf.
Stres apabila dibiarkan tentunya akan berdampak buruk karena dapat
menimbulkan berbagai gangguan baik fisik (psikosomatik) maupun psikis (gangguan
kejiwaan / gangguan mental). Ketika seseorang mengalami stres maka hormon
kortisol yang mempengaruhi organ seperti jantung, ginjal, dan hati akan meningkat.
Hal tersebut mengakibatkan performa dan imunitas tubuh seseorang berkurang,
2 Universitas Kristen Maranatha menopause terjadi lebih cepat. Sedangkan pada psikis gangguan yang dapat timbul
akibat stres adalah depresi, cemas berlebihan, dan gangguan jiwa berat seperti
skizofrenia. Stres bahkan dapat memicu seseorang untuk melakukan
tindakan-tindakan ekstrim seperti bunuh diri.
Secara garis besar stres dapat disebabkan oleh tiga faktor utama atau stressor,
yaitu faktor kepribadian, faktor fisik / tubuh seseorang, dan faktor lingkungan orang
tersebut. Faktor kepribadian merupakan sifat dan perilaku seseorang seperti
introvert, ekstrovert, dan sebagainya. Faktor fisik merupakan keadaan tubuh dimana
apabila seseorang menderita sakit atau gangguan tubuh dalam jangka waktu yang
lama maka orang tersebut lambat laun akan mengalami stres yang disebabkan oleh
penyakit tersebut, sedangkan faktor lingkungan merupakan keadaan berada di sekitar
seseorang seperti keluarga, tempat tinggal, sekolah, pekerjaan, bahkan lingkungan
pergaulan orang tersebut.
Setiap orang pasti pernah mengalami stres, namun salah satu usia paling rentan
terhadap stres adalah remaja. Dalam buku berjudul “Adolescence” yang ditulis oleh
John W. Santrock, terdapat pernyataan bahwa Stanley Hall, menyatakan bahwa masa
remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress). Hal ini disebabkan
karena masa remaja atau masa adolescence adalah suatu tahap / fase tumbuh
kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu dimana biasanya dimulai
pada seseorang berusia 10 tahun hingga kurang lebih usia 21 tahun. Masa ini
merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai
dengan perubahan fisik, mental, emosional, dan sosial. Pencapaian tumbuh kembang
setiap remaja berbeda-beda tergantung pada kondisi dan potensi biologisnya. Proses
tumbuh kembang tersebut merupakan proses unik yang pada akhirnya akan
memberikan ciri tersendiri bagi remaja tersebut.
Masa remaja juga merupakan masa terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas diri sehingga dalam masa tersebut muncul berbagai masalah pada diri
remaja. Masalah-masalah yang timbul sangat kompleks seperti perubahan fisik dan
psikis, pergaulan bebas, ketidaksiapan orangtua dalam memberikan informasi secara
tepat dan benar, meningkatnya sarana komunikasi dan transportasi sehingga sulit
3 Universitas Kristen Maranatha serta kurangnya sarana untuk menyalurkan aspirasi remaja. Hal-hal tersebut tentunya
dapat menyebabkan remaja menjadi stres, frustasi, dan depresi sehingga mereka
mengambil jalan pintas dengan melakukan penyelesaian masalah (coping
mechanism) yang bersifat negatif, seperti penggunaan obat-obatan terlarang,
pergaulan bebas, dan sebagainya. Karena itulah, diperlukan hal yang dapat
menyalurkan pemikiran dan aspirasi mereka sehingga hal tersebut dapat membantu
para remaja untuk berubah ke arah yang positif.
Ada berbagai hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi stres tersebut, antara
lain dengan olahraga, rekreasi, serta hobi. Salah satunya adalah dengan menyanyi.
Menyanyi merupakan salah satu bagian dari art therapy yang telah banyak
dipergunakan di luar negeri untuk menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan baik
fisik maupun psikis. Seperti yang dikutip oleh Alice Wignall dalam surat kabar
Inggris, The Guardian (2008), seorang penyanyi bernama Ella Fitzgerald
mengatakan bahwa hal yang lebih baik dari menyanyi adalah menyanyi lebih
banyak. Walaupun setiap orang menyanyikan tipe lagu yang berbeda-beda, tetapi
pada dasarnya menyanyi baik untuk kesehatan. Menyanyi memiliki beberapa
manfaat, antara lain menurunkan tingkat stres dan ketegangan sehingga memperkecil
kemungkinan munculnya berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh stres,
menimbulkan rasa senang, mempertajam konsentrasi, meningkatkan fungsi
kekebalan tubuh karena menyanyi dapat memperbesar kapasitas paru-paru dan
mendorong postur tubuh menjadi lebih baik.
Berdasarkan survey yang penulis lakukan, maka dapat diklasifikasikan bahwa
mayoritas remaja mengalami stres yang diakibatkan oleh berbagai hal dan biasanya
mereka mencari penyelesaian melalui hobi, pergaulan, dan teman. Mayoritas dari
mereka tidak mengetahui bahwa menyanyi dapat dijadikan salah satu alternatif
dalam menghadapi stres. Selain itu, sebagian dari mereka tidak berani untuk
menyanyi karena merasa suara mereka tidak begitu bagus.
Tingginya tingkat stres yang terjadi pada remaja, membuat penulis mencoba
memberikan alternatif bagi mereka. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini, penulis
membuat kampanye atau rancangan visual untuk mengajak para remaja menghadapi
4 Universitas Kristen Maranatha secara bebas untuk mengatasi stres sekaligus menanggulangi hal-hal atau gangguan
yang berhubungan dengan stres tersebut. Kampanye dapat dilakukan dengan
membuat berbagai media yang dekat dengan kehidupan remaja.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa poin
permasalahan yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah :
a. Bagaimana cara menyampaikan manfaat menyanyi bagi kesehatan pada para
remaja?
b. Bagaimana cara mengajak dan memotivasi remaja agar mau mencoba
menyanyi sebagai alternatif dalam menghadapi stres ?
c. Bagaimana membuat media komunikasi visual yang menarik, informatif, dan
mudah dipahami oleh para remaja ?
1.2.2 Ruang Lingkup
Target dari kampanye ini adalah remaja berusia 13 – 17 tahun berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan yang berdomisili di Bandung dan berasal dari kalangan
sosial ekonomi menengah ke atas serta berpendidikan SMP, SMA, maupun
pendidikan setingkatnya. Hal-hal yang akan dikerjakan adalah pembuatan kampanye
mengenai menyanyi secara bebas untuk mengatasi stres dengan berbagai media
seperti poster, iklan, events, dan berbagai merchandise untuk menarik minat remaja.
Selain itu, penulis akan mempergunakan unsur-unsur visual yang meliputi fotografi,
5 Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Perancangan
Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan perancangan dalam
laporan ini adalah :
a. Menyampaikan manfaat menyanyi sebagai alternatif dalam mengatasi stres
bagi remaja.
b. Mendorong para remaja untuk mencoba menyanyi untuk mengatasi stres.
c. Mempergunakan unsur-unsur visual untuk membuat media kampanye yang
menarik dan mudah dipahami oleh para remaja.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Berikut berbagai metode dan teknik yang penulis pergunakan dalam
pengumpulan data, yaitu :
a. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan psikolog umum, psikolog khusus
remaja, dan para remaja yang menjadi target utama kampanye mengenai
manfaat menyanyi bagi kesehatan.
b. Studi Pustaka
Penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari
mengenai stres dan berbagai informasi seputar stres, serta menyanyi melalui
buku, majalah, dan internet.
c. Kuesioner
Penulis membagikan kuesioner sekaligus melakukan survey kepada para
6 Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Adji, N. (2011), Menyayangi Otak : Menjaga Kebugaran, Mencegah
Penyakit, Memilih Makanan, Jakarta, Penerbit Buku Kompas, 29 – 32
2. Ambrose, G., Harris, P., ( 2003 ), The Fundamentals of Creative Design,
Switzerland, AVA Book Production Pte. Ltd., 57 – 58
3. American Cancer Society; Lichtenfeld, L. J. (2011), Art Therapy,
www.cancer.org, diunduh pada 22 Agustus 2011, Pukul 12.58 AM
4. Andri, (2011), Bagaimana Stres Bermula dan Dampaknya Pada Gejala Fisik,
http://www.klikdokter.com, diunduh pada 12 Juli 2011, Pukul 3.08 PM
5. Andri, (2011), Respon Stres Yang Membunuh Kita,
http://www.klikdokter.com, diunduh pada 12 Juli 2011, Pukul 3.12 PM
6. Anoviyanti, R. Sarie, (2008), Terapi Seni Melalui Melukis Pada Pasien
Skizofrenia dan Ketergantungan Narkoba,
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21087284, diunduh pada 14
September 2011, Pukul 1.05 AM
7. ANZATA (Official Website of the Australian and New Zealand Arts Therapy
Association), (2009), About Arts Therapy, www.anzata.org, diunduh pada 22
Agustus 2011, Pukul 12.56 AM
8. Bateman, L. (2007), Stress and Teenagers,
http://www.todays-women-health.com, diunduh pada 28 Agustus 2011, Pukul 2.05 PM
9. Chaney, D. (1996), Lifestyles, Yogyakarta, Jalasutra, 8-19
10.Charlesworth, E., Nathan, R. (1996), Manajemen Stres dengan Teknik
Relaksasi, Jakarta, Penerbit Abdi Tandur, 5 – 11
11.Charlesworth, E., Nathan, R. (1996), Manajemen Stres dengan Teknik
xviii Universitas Kristen Maranatha
12.Dhamayanti, M. (2009), Overview Adolescent Health Problems and Services,
www.idai.or.id, diunduh pada23 Agustus 2011, Pukul 7.14 PM
13.Gunawan, B., Sumadiono. (2007), Stres dan Sistem Imun Tubuh : Suatu
Pendekatan Psikoneuroimunologi, www.kalbe.co.id, diunduh pada 5
September 2011, Pukul 7.05 PM
14.Halimatusa’diah, (2010), Kampanye PR : Tinjauan Konsep,
www.komunitaspr.wordpress.com, diunduh pada 3 September 2011, Pukul
1.34 PM
15.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 20 – 30
16.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 37 - 44
17.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 79 - 85
18.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 2 – 5
19.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 10 –
16
20.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 20 -
37
21.Mappiare, A. ( 1982 ), Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional, 27 - 41
22.Mappiare, A. ( 1982 ), Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional, 58 - 93
23.Nasir, A., Muhith, A. (2011), Dasar-dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan
Teori, Jakarta, 75 – 80
24.Nashihah, M. (2010), Bernyanyilah Supaya Sehat,
xix Universitas Kristen Maranatha
25.Nurlaila, E. (2009), Health Today Indonesia : Ayo, Bebaskan Hidup dari
Stres, Jakarta, 30 – 31
26.Nurlaila, A., Abbdinnah, F. (2011), Mengapa Orang Kota Lebih Rentan
Gangguan Jiwa, www.kosmo.vivanews.com, diunduh pada 23 Agustus 2011,
Pukul 2.55 PM
27.Retnowati, S. (2008), Remaja dan Permasalahannya,
http://sofia-psy.staff.ugm.ac.id/h-17/remaja-dan-permasalahannya.html, diunduh pada 24
Agustus 2011, Pukul 1.48 AM
28.Sibero, Ivan, ( 2010 ), First Step to be Freelance Graphic Designer, 9 – 22
29.Suhardja, G. (21 Juni 2010), Apa Itu Art Therapy,
http://edukasi.kompasiana.com, diunduh pada 16 September 2011, Pukul 8.07
AM
30.Tappenden, C., Jefford, L. ( 2004 ), Graphic Design, London, Octopus
Publishing Group Ltd., 62 – 63
31.Tarigan, I. (16 Juni 2009), Sehat dengan Terapi Seni,
www.mediaindonesia.com, diunduh pada 24 Agustus 2011, Pukul 08.13 PM
32.Twemlow, A. ( 2006 ), What is Graphic Design for, Singapore, PageOne
Publishing Private Limited, 65
33.Venus, A. (2010), Manajemen Kampanye : Paduan Teoritis dan Praktis
dalam Mengefektikan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama
Media
34.Wignall, A. (2008), Keeping Body and Soul In Tune,
www.guardian.co.uk/lifeandstyle/health-and-wellbeing/, diunduh pada 21
81 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Melalui pelaksanaan tugas akhir tentang menyanyi untuk membantu mengatasi
stres ini, penulis menyimpulkan bahwa dalam membuat sebuah kampanye
memerlukan media yang tepat dan sesuai dengan target sehingga pesan / inti
kampanye tersebut dapat tersampaikan dengan tepat dan jelas. Selain penggunaan
media yang tepat, visual dan bahasa yang dipergunakan pun haruslah menarik dan
sesuai denga usia target sehingga target dapat tertarik dengan pesan kampanye yang
disampaikan dan mau mencobanya.
5.2 Saran
Jumlah remaja yang mengalami stres di kota Bandung sangatlah banyak dan
sebagian besar dari mereka mengambil cara / pilihan yang salah untuk mengatasinya.
Padahal mereka adalah tunas-tunas bangsa yang dapat membangun negara Indonesia
agar semakin maju. Saran penulis kepada pemerintah kota Bandung adalah agar
pemerintah lebih memperhatikan kesehatan para remaja di kota Bandung dengan
menjalankan organisasi-organisasi kesehatan remaja yang telah ada sebelumnya serta
memberikan penyuluhan-penyuluhan yang menarik kepada para remaja tersebut
sehingga mereka tidak lagi mengambil cara penyelesaian yang negatif dan