• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya terhadap Kadar Kolesterol Total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Varietas Detam 1, Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Kombinasinya terhadap Kadar Kolesterol Total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VARIETAS DETAM 1, DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) DAN

KOMBINASINYA TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SEL KULTUR HEPG2 SECARA EX VIVO

Shenna Shuardana, 2013. Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M. Kes. Pembimbing 2: Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Latar Belakang Hiperkolesterolemia adalah faktor risiko penyakit jantung koroner. Obat antihiperkolesterolemia mempunyai berbagai efek samping. Dari hasil penilitian, kandungan kedelai dan daun jati Belanda yaitu isoflavon, lesitin, dan tanin dapat menurunkan kadar kolesterol total secara In Vitro.

Tujuan Penelitian Mengetahui efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) tunggal serta kombinasinya dalam menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo yang diinduksi asam oleat dan palmitat. Menggunakan konsentrasi ekstrak terbesar 250 µg/ml dan terkecil15,625 µg/ml.

Metode Penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sel kultur HepG2 diinduksi asam oleat dan palmitat lalu diberi perlakuan P1 (EEJB tunggal), P2 (EEKD tunggal), P3 (EEJB : EEKD = 1:1), P4 (EEJB : EEKD = 2 :1), P5 (EEJB : EEKD = 1 : 2) dan KN (Kontrol Negatif) dengan konsentrasi ekstrak 250 µg/mL dan 15,625 µg/mL. Parameter yang diukur adalah penurunan kadar kolesterol total. Data dianalisis uji Kruskal Wallis dengan α = 0,05 dilanjutkan uji Mann-Whitney.

Hasil Uji analisis Mann-Whitneykonsentrasi 250 µg/mL P1, P2, P3, P5 dengan KN berbeda signifikan (p<0,05), sedangkan P1 dengan P4 serta P2 dengan P5 tidak berbeda signifikan (p<0,05). Konsentrasi 15,625 µg/mL P1, P2, P3 dengan KN berbeda signifikan (p < 0,05) sedangkan P1 dengan P2, P3, P5 ; P2 dengan P3 serta P4 dengan P5 tidak berbeda signifikan (p < 0,05).

Simpulan EEKD dan EEJB tunggal dapat menurunkan kadar kolesterol total pada sel kultur HepG2 pada konsentrasi ekstrak 250 µg/mL dan 15,625µg/mL. Kombinasi EEKD dan EEJB tidak lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 pada konsentrasi ekstrak 250 µg/mL dan 15,625µg/mL.

(2)

v ABSTRACT

Soybean (Glycine max (L.) Merr.) Varieties Detam 1 Ethanol Extract, Jati Belanda Leaves (Guazuma ulmifolia) Ethanol Extract and The Combinations

Effects On Total Cholesterol Level of Cell Culture HepG2 In Ex Vivo Shenna Shuardana, 2013.1st Tutor : dr. Sijani Prahastuti, M. Kes.

2nd Tutor : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

The background of the study is that Hypercholesterolemia is a risk factor for coronary heart disease. Antihiperkolesterolemia has many side effects. As the result of the research, the content of soybeans and Guazuma ulmifolia,which are isoflavones, lecithin and tannins can reduce cholesterol level in In Vitro.

The purpose of the study is to know the effects of single Soybean Detam 1 Ethanol Extract (SDEE) and single Jati Belanda leaves Ethanol Extract (JBEE) and the combinations in lowering cholesterol level of total cell culture HepG2 in ex vivo whichinduced by oleic acid and palmitic acid. It uses the largest concentration of extract 250 µg/ml and the smallest 15,625 ug/ml.

The method of the study used the comparative experimental laboratory research and completely randomized design (CRD). Cell culture HepG2 was induced by oleic acid and palmitic acid then treated with P1 (single JBEE), P2

(single SDEE), P3 (JBEE: SDEE = 1:1), P4 (JBEE: SDEE = 2:1), P5 (JBEE: SDEE = 1: 2) and NC (Negative Control) with extract concentration

of 250 ug/mL and 15.625 µg/mL. The parameters that were measured were the lowering levels of total cholesterol. The data were analyzed with the Kruskal Wallis test with α = 0.05 afterwards with the Mann-Whitney test.

The results of the analysis of the Mann-Whitney test are the concentration of 250 µg / mL P1, P2, P3, P5 with significantly different CN (p <0.05), whereas P1 to P4 and P2 to P5 did not differ significantly (p <0.05). The concentration of 15,625 µg / mL P1, P2, P3 with significantly different CN (p <0.05) whereas P1 to P2, P3, P5; P2 with P3 and P4 to P5 did not differ significantly (p <0.05).

The conclusions of the study are the single SDEE and JBEE can lower total

cholesterol levels of cell culture HepG2 at an extract concentration of 250 µg/mL and 15.625 µg/mL. The combination of SDEE and JBEE is not as

good as in lowering total cholesterol level of cell culture HepG2 at an extract concentration of 250 µg/mL and 15.625 µg/mL.

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolesterol ... 8

2.1.1 Struktur dan Fungsi ... 8

2.1.2 Metabolisme Kolesterol ... 9

2.2 Sel HepG2 ... 13

2.2.1 Karakteristik Sel HepG2 ... 13

2.2.2 Pemberian Asam Oleat dan Asam Palmitat pada Sel HepG2... 14

2.3 Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) ... 15

(4)

ix

2.3.2 Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) ... 15

2.3.3 Kandungan Kimia Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) ... 16

2.4 Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 17

2.4.1 Taksonomi Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 17

2.4.2 Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 18

2.4.3 Kandungan Kimia Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) ... 19

2.5 Arterosklerosis dan Penyakit Jantung Koroner ... 20

2.5.1 Proses ... 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 22

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 23

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.2.5.1 Pengambilan Bahan Pemeriksaan Sel Kultur HepG2 ... 29

3.2.5.2 Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total ... 29

3.2.6 Metode Analisis ... 30

(5)

x

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.1.1 Pengamatan Efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etamol Daun Jati Belanda (EEJB) serta Kombinasinya terhadap Kolesterol dengan Konsentrasi Ekstrak Tebesar 250 µg/mL………...31

4.1.2 Pengamatan Efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etamol Daun Jati Belanda (EEJB) serta Kombinasinya terhadap Kolesterol dengan Konsentrasi Ekstrak Tebesar 15,625 µg/mL………...34

4.2 Pembahasan ... 36

4.3 Uji Hipotesis ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 47

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kadar Rerata Kolesterol Total Masing-masing Perlakuan dengan

Konsentrasi Ekstrak 250 µg/mL……….31

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur molekul kolesterol ... 9

Gambar 2.2 Skema Konversi Acetyl-CoA Menjadi HMG-CoA dan Mevalonat… ... 10

Gambar 2.3 Skema Konversi Mevalonat Menjadi IPP ... 11

Gambar 2.4 Skema Konversi IPP Menjadi Farnesil Pirofosfat ... 11

Gambar 2.5 Skema Konversi Skualen Menjadi Lanosterol ... 12

Gambar 2.6 Skema Konversi Lanosterol Menjadi Kolesterol ... 13

Gambar 2.7 Sel Human Hepatocellular Carcinoma (Hep G2) ... 13

Gambar 2.8 Pemberian Asam Oleat dan Asam Palmitat pada Sel HepG2 ... 14

Gambar 2.9 Kedelai Varietas Detam 1 ... 15

Gambar 2.10 Jati Belanda ... 18

Gambar 2.11 Daun Jati Belanda varietas Bumi Herbal Dago ... 19

Gambar 2.12 Kerja Enzim Lipase Pankreas ... 20

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Tes Mann-Whitney Konsentrasi Ekstrak 250 µg/mL ... 46

Lampiran 2. Tabel Tes Mann-Whitney Konsentrasi Ekstrak 15,625 µg/mL ... 49

Lampiran 3. Alat dan Bahan Penelitian ... 52

Lampiran 4. Perhitungan Konsentrasi EEKD dan EEJB ... 53

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang sangat menakutkan

dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun berkembang. Penyakit

jantung koroner merupakan suatu spektrum penyakit dengan etiologi yang

bermacam-macam, dan terdapat ketidakseimbangan antara pemberian oksigen dan

kebutuhan oksigen dari miokardium.

Pada beberapa negara dunia, penyakit jantung koroner merupakan penyebab

kematian nomor satu, sebanyak 3,8 juta laki-laki dan 3,4 juta perempuan seluruh

dunia meninggal tiap tahunnya (WHO, 2013). Sejauh ini memang belum ada data

resmi tentang prevalensi penyakit kardiovaskuler di Indonesia. Berdasarkan hasil

Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir

angka kematian di Indonesia akibat penyakit jantung koroner cenderung

mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah

16 % kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %. Angka

kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5% per 100.000 penduduk,

sedangkan di Amerika Serikat mencapai 45% per 100.000 penduduk.

Tingginya prevalensi penyakit jantung koroner ini tidak lepas dari gaya hidup

yang kurang sehat, yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup,

misalnya merokok, minum minuman beralkohol, kurang olahraga dan sering

makan makanan yang berkolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi

merupakan penyebab sepertiga dari jumlah angka kejadian penyakit jantung

koroner (WHO, 2013).

(10)

2

Hiperkolesterolemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, dan menjadi faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kardiovaskuler (Frisbee, Stapleton, Goodwill, James, & Brock, 2010). Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (asupan makanan). Kadar kolesterol total normal adalah kurang dari 200 mg/dl (ATP III, 2004).

Terdapat berbagai macam obat yang dapat digunakan sebagai antihiperkolesterolemia, dengan mekanisme kerja menurunkan produksi LDL, meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah, meningkatkan kadar HDL, mengikat asam empedu di usus dan mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Efek samping yang ditimbukan pun banyak antara lain konstipasi, kembung, sakit kepala, mual, mialgia, asthenia, dan insomnia.

Mengingat banyaknya efek samping yang dapat ditimbulkan, masyarakat menggunakan penggunaan tanaman obat yang memiliki efek samping minimal

tetapi berpotensi tinggi dalam menurunkan kolesterol, seperti kedelai

(Glycine max (L.) merr) varietas Detam 1 dan daun jati Belanda (Mourad, Pincinato, Mazzola, Sabha, & Moriel, 2010).

Kedelai (Glycine max (L.) merr) varietas Detam 1 adalah kedelai varietas unggul yang mempunyai kadar protein tertinggi yaitu 45,12% berat bijinya dan kadar lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas lainnya. Kedelai mengandung fenolik, isoflavon, lesitin, triterpenoid, steroid, saponin, tanin dan quinon (Hidayat, 2009), dimana kandungan isoflavon dan lesitin pada tikus putih (Rattus norvegicus) dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Rahardjo,2004).

Tanaman Jati Belanda juga bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol tubuh, dari hasil ekstrak etanol daun jati Belanda (Guazuma ulmifolia) didapatkan zat aktif tanin yang juga berpotensi menurunkan kadar trigliserida dalam darah dan mengurangi asam lemak bebas. Asam lemak ini akan menjadi bahan dasar pembentukan kolesterol total pada sel hepatosit (Rahardjo, 2004).

(11)

3

dibuat ekstrak etanol, yaitu Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Jati Belanda (EEJB). Konsentrasi ekstrak yang tersedia adalah 250 µg/mL, 125 µg/mL, 62,5 µg/mL, 31,25 µg/mL, dan 15,625 µg/mL. Penelitian ini akan menggunakan konsentrasi ekstrak tertinggi dan terendah, yaitu 250 µg/mL dan 15,625 µg/mL.

Pada saat ini teknologi kedokteran berkembang dengan cepat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan suatu penelitian. Salah satunya adalah kultur sel. Kultur sel merupakan suatu metode untuk mempelajari perubahan fungsi sel atau jaringan tanpa pengaruh sistemik. Sel kultur tersebut harus mendapat lingkungan yang sesuai, nutrisi, hormon dan substrat agar sel atau jaringan tersebut dapat hidup dan menunjukkan tanda-tanda atau fungsi khusus.

Pada penelitian ini menggunakan Sel Kultur HepG2 (Human Hepatocellular Carcinoma). HepG2 adalah sel kultur yang berasal dari jaringan hati seorang pria Amerika 15 tahun, menderita karsinoma hepatoseluler yang well differentiated. Sel HepG2 ini akan diinduksi dengan asam oleat dan asam palmitat untuk menghasilkan kolesterol.

Penelitian terhadap efek ekstrak etanol kedelai Detam 1 dan daun Jati Belanda secara Ex Vivo belum banyak dilakukan, oleh sebab itu peneliti bermaksud mengujinya dan mengetahui efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) tunggal beserta kombinasinya yang lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:

(12)

4

 Bagaimana efek Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) tunggal terhadap kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 250 µg/mL.

 Apakah kombinasi dari Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) dibandingkan dengan ekstrak tunggal lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 250 µg/mL.

 Bagaimana efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) dibandingkan dengan ekstrak tunggal lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/mL.

1.3 Tujuan Penelitian dengan ekstrak tunggal lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol

(13)

5

 Mengetahui bagaimana efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal terhadap kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/mL.

 Mengetahui bagaimana efek Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal terhadap kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/mL.

 Mengetahui apakah kombinasi dari Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) dibandingkan dengan ekstrak tunggal lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/mL.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis adalah untuk memperluas wawasan mengenai manfaat kedelai dan daun jati belanda dalam menurunkan kadar kolesterol total pada Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo.

Manfaat praktis adalah mengeksplorasi potensi kedelai detam 1 dan daun jati Belanda dalam menurunkan kadar kolesterol total pada Sel Kultur HepG2 Ex Vivo yang telah dinduksi dengan asam oleat dan asam palmitat.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pada umumnya, semua jaringan yang mengandung sel-sel berinti mampu mensintesis kolesterol. Fraksi mikrosomal (reticulum endoplasma) dan sitosol sel terutama bertanggung jawab atas sintesis kolesterol. Sel Kultur HepG2 mengekspresikan 3 hydroxy-3-methylglutaryl-CoA reductase (HMG-CoA reduktase) dan enzim lipase hepatik. Enzim lipase hepatik juga disebut dengan enzim lipase lisosom yang terdapat pada sel hepar (Devlin, 2006).

(14)

6

Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA), dimana akan menjadi bahan dasar pembentukan kolesterol total pada sel hepatosit. Mula – mula asam lemak bebas akan dikonversi menjadi fatty acyl CoA, kemudian dikonversi menjadi fatty acyl carnitine. Fatty acyl carnitine akan dioksidasi oleh β-oksidase menjadi acetyl CoA yang merupakan prekursor utama pembentukan kolesterol (Devlin, 2006).

Kandungan isoflavon dan lesitin pada biji kedelai dapat menurunkan kadar kolesterol, dengan cara menghambat kerja enzim CoA reduktase. CoA reduktase merupakan enzim yang diperlukan dalam mengkonversi HMG-CoA menjadi asam mevalonat, yang selanjutnya akan mengalami beberapa tahapan menjadi kolesterol (Blanc, et al., 2008).

Daun jati Belanda memiliki kandungan zat aktif tanin yang berfungsi menghambat enzim lipase pankreas secara In Vitro (Hidayat, 2012). Pada hepar didapatkan enzim lipase lisosom. Enzim lipase berfungsi menghidrolisis 1,3-triasilgliserol menjadi 2 monoasilgliserol dan asam lemak bebas, dengan menghambat enzim lipase lisosom ini akan menurunkan produksi asam lemak bebas sehingga kadar kolesterol akan turun (Rahardjo, 2004).

Berdasarkan hal-hal di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) dalam menurunkan kadar kolesterol total pada Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo.

(15)

7

memiliki potensi lebih baik dalam menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 250 µg/mL.

 Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal berefek menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/mL.

 Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal berefek menurunkan kadar kolesterol total Sel Kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/mL.

(16)

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

 Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal berefek menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 250 µg/ml.

 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) tunggal berefek menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 250 µg/ml.

 Kombinasi dari Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) tidak lebih baik dibandingkan dengan ekstrak tunggal dalam menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 250 µg/ml.  Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) tunggal berefek menurunkan

kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/ml.

 Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) tunggal berefek menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo pada konsentrasi ekstrak 15,625 µg/ml.

(17)

43

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

 Perlu adanya Kontrol Positif untuk meneliti lebih lanjut kombinasi dan dosis terbaik dari Ekstrak Etanol Kedelai Detam 1 (EEKD) dan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (EEJB) dalam menurunkan kadar kolesterol total sel kultur HepG2 secara Ex Vivo.

(18)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, D. T. 2005. Bertanam Kedelai. Jakarta: Penebar Swadaya.

AHA. 2012. Diunduh dari AHA | What Your Cholesterol Levels Mean. Diunduh dari :

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Cholesterol/AboutCholesterol/What

-Your-Cholesterol-Levels-Mean_UCM_305562_Article.jsp#

ATP III. 2004. Diunduh dari ATP III, NHLBI, NCEP: http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/atp3upd04.htm

ATCC. 2012. Diunduh dari ATCC | Hep G2 (ATCC® HB-8065™) : http://www.atcc.org/Products/All/HB-8065.aspx#culturemethod

Balitkabi. 28 Januari 2011. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan

Umbi-umbian. Diunduh dari :

http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/index.php/Kedelai/Varietas-unggul-Kedelai-Detam-1.html

Blanc, Le, Brunet, S., Bouchard, G., et al. 2008. Effects of dietary soybean lecithin on plasma lipid transport and hepatic cholesterol metabolism in rats. J Nutr Biochem.

Bumi Herbal Dago. 2013. Diunduh dari http://bumi-herbal.com/

Devlin, T. 2006. Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations Sixth Edition. Wiley-Liss.

Diagnostics, R. 2005. CHOL Cholesterol CHOD-PAP. Indianapolis: Roche Diagnostics.

Diwan, J. 2008. Cholesterol Synthesis. Diunduh dari http://www.rpi.edu/dept/bcbp/molbiochem/MBWeb/mb2/part1/cholesterol.ht m

(19)

45

Fatty Acid Metabolism. 2012. Diunduh dari Biochemistry: http://oregonstate.edu/instruct/bb451/spring13/lectures/fametabolismoutline.h tml

Frisbee, J. C., Stapleton, P. A., Goodwill, A. G., James, M. E., & Brock, R. W. 2010. Hypercholesterolemia and Microvascular Dysfunction : Interventional Strategies. Journal of Inflammation.

Hanafiah, K. A. 2000. Rancangan Percobaan: Teori & Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat M., Soeng S., Prahastuti S. 2012. Effects of Ethanol Extract of Detam 1 Soybean, Jati Belanda Leaves and Their Combination to Lipase Pancreas Enzyme. ISNPM. Proceeding. International Seminar on Natural Product Medicine. ITB 2012. Mayes, & V. W. Rodwell. Jakarta: EGC.

Mourad, A. M., Pincinato, E. d., Mazzola, P. G., Sabha, M., & Moriel, P. 2010. Influence of Soy Lecithin Administration on Hypercholesterolemia. Hindawi Publishing Corporation.

Nelson, D. L., & Cox, M. M. 2008. Lehninger Principles of Biochemistry. W. H. Freeman.

Rachmadani. 2001. Ekstrak Air Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Berpotensi Menurunkan Kadar Lipid Darah pada Tikus Putih Strain Wistar. Institut Pertanian Bogor.

(20)

46

Silitonga, R. F. 2008. Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas. Institut Pertanian Bogor.

Suharmiati, D., & Herti, D. 2003. Khasiat dan Manfaat Jati Belanda: si Pelangsing Tubuh dan Peluruh Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka. Sulaksana, J., & Jayusman, D. I. 2005. Kemuning & Jati Belanda. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Sundari, S. 2012. Pengaruh Pemberian Yoghurt Kedelai Hitam terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida pada Laki-laki Penderita Dislipidemia Usia 40-55 Tahun. Universitas Diponegoro.

WHO. 2013. Diunduh dari WHO | The Atlas of Heart Disease and Stroke : http://www.who.int/cardiovascular_diseases/resources/atlas/en/

Wijayakusuma, P. H. 2007. Penyembuhan dengan Kedelai. Jakarta: Sarana Pustaka Prima.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 6 rancangan halaman menu utama terdapat empat tombol menu, yaitu (1) tombol Video Simulasi, (2) tombol Peralatan, (3) tombol Contoh Hasil Jadi, (4) tombol profil, (5)

Terkadang sering kali seseorang sulit untuk membedakan istilah dalam logo, bahkan kebanyakan orang menyebut pengertian yang sama terhadap logo, padahal logo

Menurut hasil penelitian yang peneliti dapatkan tentang pelayanan gereja kepada keluarga dan anggota jemaat yang menderita gangguan mental adalah bahwa dalam perjalanan

Dimana ada jaman berkembang dengan begitu pesat saat ini, banyak media social yang digunakan untuk mempermudah, cepat dalam mengakses dengan adanya media

Metode pengumpulan data pada variabel motivasi berprestasi menggunakan The Achievement Motivation Profile (AMP) yang disusun oleh Mandel, Friedland, &amp; Marcus

Dinas Operasi Lalu Lintas Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo merupakan pihak yang memberikan pelayanan lalu lintas udara, karena pemandu lalu lintas penerbangan yang

terhadap peningkatkan pemahaman konsep Teknik Elektronika Dasar bagi siswa kelas X SMKN 2 Wonosari, (2) mengetahui peningkatan rata-rata nilai kelas mata pelajaran Teknik

Selain faktor teknis, keberlanjutan usatani para petani Peri-Urban ini juga dipengaruhi oleh faktor non teknis yaitu mewariskan usaha kepada anak. Sebanyak 86% responden