• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Dysmenorrhea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Dysmenorrhea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN DYSMENORRHEA PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA TAHUN 2013

Clarissa Wiryadi.2013. Pembimbing I : July Ivone, dr., M.KK., MPd.Ked. Pembimbing II : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG

Latar belakang penelitian yaitu banyak wanita sering mengalami nyeri sewaktu menstruasi (dysmenorrhea). Gejala tersebut merupakan gejala yang paling banyak dikeluhkan dan dirasakan sebagai suatu ketidaknyamanan sehingga dapat menghambat aktivitas mereka. Rasa nyeri paling banyak terasa di perut bagian bawah.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran dysmenorrhea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2013.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey yang bersifat deskriptif, dengan teknik pengambilan data menggunakan instrument kuisioner, dengan responden sebanyak 419 orang (whole sample).

Hasil penelitian didapatkan sebanyak 350 mahasiswi (83,53%) mengalami dysmenorrhea, dengan keterangan 159 orang (37,95%) mengalami dysmenorrhea ringan, 139 orang (33,17%) mengalami dysmenorrhea sedang, dan 52 orang (12,41%) mengalami dysmenorrhea berat. Keluhan paling banyak dialami selama 1 hari (50,0%), selama 2 hari (43,71%), dan sisanya lebih dari sama dengan 3 hari (6,29%). Lokasi nyeri yang paling banyak dirasakan adalah pada perut bagian bawah (79,71%).

Simpulan penelitian gambaran dysmenorrhea pada mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha tahun 2013 sebesar 83,53 persen, dengan derajat nyeri paling banyak adalah ringan, keluhan paling banyak dialami selama 1 hari, dan lokasi nyeri paling banyak dikeluhkan adalah perut bagian bawah.

(2)

v ABSTRACT

DESCRIPTION OF DYSMENORRHEA TO MEDICAL FACULTY OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY STUDENTS IN 2013

Clarissa Wiryadi.2013. 1 st Tutor : July Ivone, dr., M.KK., MPd.Ked. 2st Tutor : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG

Most woman often experience pain during menstruation (dysmenorrhea). The symptoms is the most common gynecologic complaints and bring the feeling of dyscomfortness which therefore disturb their activities. The most common pain is felt in lower abdomen.

The aim of this research is to know the description of dysmenorrhea to Medical Faculty of Maranatha Christian University students in 2013.

The method used in this research is survey research method is descriptive, which data capture technique using questionnaire instruments, with respondents as many 419 people (whole sample).

The result show that 350 students (83,53%) are suffering dysmenorrhea, which 159 of them (37,95) are mild dysmenorrhea, 139 (33,17%) with moderate dysmenorrhea, and 52 (12,41%) with severe dysmenorrhea. Most of students have dysmenorrhea for 1 day (50,0%), for 2 days (43,71%), and the rest for more than equal to 3 days (6,29%). The most location of dysmenorrhea is felt in lower abdomen (79,71%).

The conclusions are : description of dysmenorrheal to Medical Faculty of Maranatha Christian University students in 2013 is 83,53 percent which the most common degree of severity is mild, the majority of students suffer the pain for 1 day, and the most common location of pain is felt in lower abdomen.

(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Teori ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Organ Reproduksi Wanita ... 5

2.2 Sistem Hormon Wanita ... 6

2.3 Siklus Menstruasi ... 6

2.3.1 Siklus Ovarium ... 7

2.3.1.1 Fase Folikular ... 8

2.3.1.2 Fase Lutheal ... 12

2.3.1.3 Fase Endometrium... 12

2.4 Dysmenorrhea ... 14

2.4.1 Dysmenorrhea Primer ... 15

2.4.1.1 Patogenesis Dysmenorrhea Primer ... 15

2.4.1.2 Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer ... 16

2.4.1.3 Penatalaksanaan Dysmenorrhea Primer ... 16

2.4.2 Dysmenorrhea Sekunder ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian/ Subjek Penelitian ... 19

3.1.1Bahan Penelitian ... 19

3.1.2Subjek Penelitian ... 19

3.2 Metode Penelitian ... 19

3.2.1Desain Penelitian ... 19

3.2.2Besar Sampel Penelitian ... 19

3.2.3Cara Pemeriksaan ... 19

3.2.4Definisi Operasional ... 20

3.2.5Metode Analisis ... 20

(4)

ix BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 21

4.2. Riwayat Menstruasi ... 22

4.2.1 Distribusi responden berdasarkan usia menarche ... 22

4.2.2 Distribusi responden berdasarkan panjang siklus menstruasi ... 22

4.2.3 Distribusi responden berdasarkan lama menstruasi... 23

4.2.4 Distribusi responden berdasarkan jumlah pembalut yang digunakan 23 4.3 Riwayat Dysmenorrhea ... 24

4.3.1 Distribusi responden berdasarkan riwayat dysmenorrhea ... 24

4.3.2 Distribusi responden berdasarkan lama dysmenorrhea ... 24

4.3.3 Distribusi reponden berdasarkan nyeri yang dirasakan setiap kali menstruasi ... 25

4.3.4 Distribusi responden berdasarkan derajat nyeri ... 25

4.3.5 Distribusi responden berdasarkan lokasi nyeri ... 26

4.3.6 Distribusi responden berdasarkan perlakuan untuk menghilangkan nyeri ... 27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 28

5.2. Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 30

LAMPIRAN ... 34

(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan antara Dysmenorrhea Primer dan Dysmenorrhea Sekunder ... 18 Tabel 4.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 21 Tabel 4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche ... 22 Tabel 4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Panjang Siklus Menstruasi . 22 Tabel 4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menstruasi ... 23 Tabel 4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pembalut yang

Digunakan ... 23 Tabel 4.3.1 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Dysmenorrhea ... 24 Tabel 4.3.2 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Dysmenorrhea ... 24 Tabel 4.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Nyeri yang Dirasakan

Setiap Kali Menstruasi ... 25 Tabel 4.3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Derajat Nyeri ... 25 Tabel 4.3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Nyeri ... 26 Tabel 4.3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perlakuan untuk

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pembentukan Prostaglandin ... 3

Gambar 2.1 Anatomi Organ Reproduksi Wanita ... 5

Gambar 2.2 Siklus Menstruasi ... 7

Gambar 2.3 Siklus Menstruasi pada Wanita ... 8

Gambar 2.4 Perkembangan Folikel ... 11

(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah yang berusia 10-24 tahun. Sedangkan Monks, Knoer, dan Harditono mengategorikan masa remaja

menjadi empat, yakni pra remaja (usia 10-12 tahun), masa remaja awal (usia 12-15 tahun), masa remaja pertengahan ( usia 12-15-18 tahun), dan masa remaja akhir (usia 18-21 tahun) (Mutfikah, 2011).

Keadaan yang sering ditakuti oleh remaja putri pertama kali adalah menstruasi pertama, atau dalam bahasa medis disebut dengan menarche. Kejadian ini menandakan seorang remaja putri telah memasuki masa pubertas. Kejadian yang penting dalam pubertas adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche, dan perubahan psikis (Ahimsa, 2010).

Menstruasi adalah keluarnya darah dari rahim melalui vagina dan berlangsung dalam setiap siklus menstruasi pada perempuan selama usia subur. Menstruasi terjadi karena peluruhan lapisan endometrium, ketika ovum tidak dibuahi. Ovum hanya keluar sebulan sekali. Jika tidak dibuahi, maka 14 hari kemudian ovum akan ikut luruh bersama endometrium yang menebal. Pengalaman menstruasi setiap perempuan berbeda-beda. Ada yang mengalami menstruasi tanpa keluhan, ada juga yang mengalami menstruasi dengan keluhan nyeri (dysmenorrhea) (Rahayuningrum & Marlina, 2012).

Dysmenorrhea merupakan masalah ginekologis yang umum terjadi. Dysmenorrhea juga dapat menyebabkan sebagian perempuan mengalami gangguan aktivitas bahkan hingga tidak dapat beraktivitas (Marlina, 2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Banikarim C dan kawan-kawan

(9)

2

dysmenorrhea pada kelompok mahasiswa tersebut 73,83%, dengan masalah terkait menstruasi seperti ketidakteraturan siklus 7,47%, lama menstruasi yang tidak normal 10,28%, cairan menstruasi yang berlebihan 11,21%, dan 8,68% tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan pada setiap bulan, ketika mengalami dysmenorrhea (Pangulu, 2011).

Di Indonesia, angka kejadian dysmenorrhea 64,25%, terdiri dari 54,89%

dysmenorrhea primer, sedangkan sisanya adalah penderita tipe sekunder, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada individu masing-masing (Marlina, 2012).

Berdasarkan fakta di atas, penulis ingin mengetahui gambaran dysmenorrhea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

1. Berapa angka kejadian dysmenorrhea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung angkatan 2010-2013. 2. Bagaimana distribusi responden berdasarkan usia menarche.

3. Bagaimana distibusi responden berdasarkan siklus mentruasinya. 4. Bagaimana intensitas nyeri yang dirasakan saat dysmenorrhea. 5. Berapa lama nyeri yang dialami saat menstruasi.

6. Perlakuan apa yang paling sering diberikan saat mengalami dysmenorrhea.

1.3Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran dysmenorrhea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung angkatan 2010-2013.

1.4Manfaat Penelitian

(10)

3

Maranatha Bandung dan dapat menjadi informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang dysmenorrhea.

Karya tulis ini juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah dan menambah pengetahuan penulis dalam bidang kedokteran terutama dalam ruang lingkup Ilmu Kesehatan Masyarakat.

1.5Kerangka Teori

Prostaglandin dan prostanoid merupakan biosintesis dari asam arakidonat melalui jalur COX setelah produksi asam arakidonat dari hidrolisis fosfolipid oleh fosfolipase.

Gambar 1.1 Pembentukan prostaglandin (Dawood, 2006)

(11)

4

gangguan pengeluaran enzim fosfolipase, yang berfungsi dalam hidrolisis sel membran fosfolipid untuk menghasilkan asam arakidonat. Pada saat menstruasi selain keluhan nyeri saat menstruasi (dysmenorrhea), juga sering muncul keluhan mual, muntah, dan diare. Semua keluhan tersebut berhubungan dengan efek dari prostaglandin.

(12)

28 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Angka kejadian dysmenorrhea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha Bandung adalah 83,53%.

2. Gambaran responden berdasarkan usia menarche, didapatkan sebanyak 36,75% mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung mengalami menarche pada usia 12 tahun.

3. Siklus menstruasi yang dimiliki sebagian besar (73,99%) mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung yaitu 27-31 hari dengan 80,19% mahasiswi memiliki lama menstruasi 4-6 hari, dan 51,55% menggunakan pembalut ≤3 pembalut/hari.

4. Sebagian besar responden (37,95%) mengalami dysmenorrhea dengan intensitas ringan dengan lokasi nyeri terbanyak pada perut bagian bawah (79,71%).

5. Sebanyak 50,00 % mengalami nyeri selama 1 hari, dan 52,86% mengalami nyeri setiap menstruasi.

6. Sebagian besar mahasiswi (56,29%) tidak melakukan tindakan tertentu untuk mengurangi nyeri (dibiarkan) dan didapatkan 4 mahasiswi yang memeriksakan ke dokter kandungan dengan diagnosis: (1)endometriosis, (2) kista tuba kiri dan kanan, (3) normal, dan (4) karena tingkat stress yang meningkat.

5.2 Saran

(13)

29

2. Bagi peneliti selanjutnya perlu dianalisis faktor-faktor penyebab dysmenorrhea dan pengaruhnya terhadap aktivitas sehari-hari mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

3. Bagi peneliti selanjutnya jumlah responden bisa lebih dibatasi dan pertanyaan yang diberikan lebih rinci, seperti: etnis atau ras, hari ke

(14)

30

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa, Y. A. 2010. Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Kunyit Asam Terhadap Keluhan Dismenorea Primer pada Remaja Putri di Kotamadya Surakarta.

Alaettin, U., Unal, A., Mustafa, T., Gul, A., & Elif, C. 2009. Prevalence of Dysmenorrhea and Its Effect on Quality of Life Among a Group of Female University Students.

Amini, R., Raden, A., Hidayati, R. S., Dewi, Y. L., & Indrayanto, Y. 2011. The Effect of Passive Smoking on The Incidence of Primary Dysmenorrhea.

Anindita, A. Y. 2010. Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam terhadap Keluhan Dysmenorrhea Primer pada Remaja Putri di Kotamadya Surakarta.

Berek, J. S. 2007. Berek & Novak's Gynecology (14th ed.). Stanford: Lippincott Williams & Wilkins.

Dawood, M. Y. 2006. Primary Dysmenorrhea Advance in Pathogenesis and Management. American College of Obstetricians and Gynecologysts, 108, 428-430.

Drake, R. L., Vogl, W., & Mitchell, A. W. 2007. Gray's Anatomy. Elsevier.

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20th ed.). (H. D. Widjajakusumah, Ed.) Jakarta: EGC.

Grandi, G., Ferrari, S., Xholli, A., Cannoletta, M., Palma, F., & Romani, C. 2012. Prevalence of Menstrual Pain in Young Women.

Gumanga, S. K., & Kwame-Aryee, R. 2012. Prevalence and Severity of Dysmenorrhea Among Some Adolescent Girls in a Secondary School in Accra, Ghana.

(15)

31

Hillen, T. I., Grbavac, S. L., Johnston, P. J., Straton, J. A., & Keogh, J. M. (1999). Primary Dysmenorrhea in Young Western Australian Women : Prevalence, Impact, and Knowledge of Treatment.

Hyde, J., & Delamater, J. 2000. Understanding Human Sexuality (7th ed.). New York: McGraw-Hill.

Marlina, E. 2012. Pengaruh Minuman Kunyit terhadap Tingkat Nyeri Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMA Negeri Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.

Meilala, L. 2004. Nyeri : Keluhan yang Terabaikan Konsep Dahulu, Sekarang dan yang akan Datang.

Mengel, M. B., & Schwiebert, L. P. 2009. A Lange Clinical Manual: Family Medicine Ambulatory Care and Prevention. New York: McGraw-Hill.

Mutfikah, T. 2011. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi dan Perubahan Fisik Masa Pubertas di SMP Negeri 14 Semarang Tahun 2011.

Ningsih, R. 2011. Efektifitas Paket Pereda terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup.

Noorbakhsh, M., Alijani, E., Kohandel, M., Mehdizadeh, T. Z., Mirfaizi, M., & Hojat, S. 2012. The Effect of Physical Activity on Primary Dysmenorrhea of Female University Students.

Nurazizah, E. 2012. Pengaruh Konsumsi Coklat Hitam terhadap Gejala Premenstrual pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Usia 18-22 Tahun.

Ortiz, M. I. 2009. Primary Dysmenorrhea Among Mexican University Students: Prevalence, Impact and Treatment. European Journal of Obstetics & Gynecology and Reproductive Biology.

(16)

32

Rahayuningrum, D. C. 2012. Perbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Kompres Hangat dalam Menurunkan Dismenore pada Remaja SMA Negeri 3.

Saladin, K. S. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. New York: McGraw-Hill.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology: From Cells to Systems (6th ed.). Belmont, CA, United States of America: Thomson Brooks/Cole.

Singh, A., Kirain, D., Singh, H., Nel, B., Singh, P., & Tiwari, P. 2008. Prevalence and Severity of Dysmenorrhea: A Problem Related to Menstruation, Among First and Second Year Female Medical Students.

Smith, R. P., & Kaunitz, A. M. 2013. Treatment of Primary Dysmenorrhea in Adult Women.

Speroff, L., & Fritz, M. A. 2005. Dysfunctional uterine bleeding. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Stenchever, M. A., Droegemueller, W., Herbst, A. L., & Mishell, J. D. 2011.

Comprehensive Gynecology (4th ed.). St. Louis, United States of America:

Mosby.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tangchai, K., Titapant, V., & Boriboonhirunsarn, D. 2004. Dysmenorrhea in Thai Adolescents: Prevalence, Impact and Knowledge of Treatment. J Med Assoc Thai, 69-73.

Taylor, S. E. 2012. Health Psychology (8th ed.). McGraw-Hill.

(17)

33

Valentin, L., Sladkevicius, P., Kindahl, H., Broeders, A., Marsal, K., & Melin, P. 2000. Effect of a Vasopressin Antagonist in Women with Dysmenorrhea.

Willson, J. R., & Carrington, E. R. 1979. Obstetrics and Gynecology (6th ed.). St. Louis: Mosby.

Zhou, H.-G., Yang, Z.-W., & Group, S. 2010. Prevalence of dysmenorrhea in female students in a Chinese university: a prospective study.

Gambar

Gambar 1.1 Pembentukan prostaglandin (Dawood, 2006)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang dilakukan oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dukun bayi tentang berbagai aspek pelayanan KIA,

Siswa beraktivitas dengan bebas, mengerjakan tugas yang belum selesai, makan bersama, dan berkumpul. Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat.

acutatum yang berasal dari berbagai daerah dalam penelitian ini menunjukkan tingkat homologi yang tinggi tetapi memiliki variasi virulensi yang ditunjukkan

Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom atau tempat yang

Rasul Paulus juga demikian waktu menasehati jemaat di Kolose yang harus menghadapi pengajar-pengajar sesat Gnostik yang mengatakan bahwa Kristus bukan Tuhan, tetapi ciptaan

Interaksi sosial yang terjadi di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo bojonegoro dapat dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kedekatan siswa baik dengan sesama teman maupun dengan

Secara simultan sistem pengukuran kinerja, sistem reward , budaya organisasi, pemberdayaan psikologis dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial sebesar