commit to user
1
PEMBANGUNAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN
ONTOLOGY DEVELOPMENT 101
Handini Nurtias Putri H Informatika, Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta
Sari Widya Sihwi Informatika, Fakultas MIPA
Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta
Wiranto
Informatika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta
ABSTRACT
Ontology is one of the semantic web technology that used to describe some concepts of knowledge . Ontology can represent relationship between object or property of object. The use of ontology in the scope of nutrition can help to build knowledge about nutrition in pregnant women. Ontology in prenatal nutrition has been built by Ruindungan and friends but it has not had complete information yet, so it needs addition of classes, properties and instances in each class for completing the ontology . This paper discusses about knowledge development of nutrition in pregnant women using pre-existing ontology. The ontology has been built then tested using a prototype application that was created with search features and SPARQL for querying process. The test results show that the ontology produced the information appropriate with the questions. Ontology model nutrition in pregnant women was also validated by expert nutritionist and it has been declared valid, so it can be concluded that the ontology has more complete information. For the future research, this ontology nutrition of pregnant women can be developed more deeply and widely, so it can be used in the development of recommendation systems.
Keywords : Ontology, Women Pregnancy Nutrition, SPARQL
1. PENDAHULUAN
Ontologi merupakan cara untuk merepresentasikan kosakata yang dispesialisasikan pada beberapa domain atau permasalahan tertentu[1]. Ontologi digambarkan dengan tree yang tidak beraturan yang terbentuk dari sekumpulan konsep yang saling terhubung dan memungkinkan penggambaran lebih lanjut, manajemen serta berbagi tentang pengetahuan[2].
Beberapa penelitian terkait pembangunan model ontologi telah dilakukan dalam bidang gizi dan makanan. Penelitian [3] membangun model ontologi pada domain nutrisi, khususnya gambaran Vitamin A berdasarkan sumber bahan makanan yang berbeda dan efeknya terhadap manusia. Penelitian [4] menggunakan ontologi untuk memodelkan domain kebutuhan nutrisi pada sistem kendali kesehatan. Penelitian [5] merekomendasikan personal diet bagi atlit angkat besi dengan menggunakan ontologi makanan dan gizi. Penelitian [6] merancang ontologi nutrisi untuk ibu hamil dan evaluasinya.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkkan bahwa ontologi dapat digunakan sebagai pemodelan dalam domain pengetahuan gizi dan makanan, serta menjadi basis pengetahuan pada sebuah sistem atau aplikasi kesehatan. Dari latar belakang penelitian diatas maka pada penelitian ini akan membangun sebuah ontologi gizi ibu hamil yang dapat mencakup basis pengetahuan mengenai gizi kehamilan, mengingat bahwa gizi selama kehamilan sangat berpengaruh penting bagi kesehatan ibu dan janin.
Untuk membangun sebuah ontologi terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan seperti yang dijelaskan dalam metode Ontology Development 101. Ontology Development 101 adalah salah satu metode pembangunan ontologi yang menggunakan pendekatan iterative[7]. Dalam metode ini, dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali ontologi yang sudah ada sebelumnya, oleh karena itu pada penelitian ini akan menggunakan kembali ontologi Prenatal Nutrition.
Pada ontologi Prenatal Nutrition yang dibangun oleh Ruindungan dan kawan (2014) mempunyai informasi yang umum dan instances yang terbatas di setiap kelasnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan menggunakan kembali kelas yang sudah dibuat sebelumnya seperti kelas bahan makanan, gizi, penyakit dan usia kehamilan serta dilakukan penambahan kelas dan properti yang menghubungkan antar kelas maupun instances, sehingga dapat menghasilkan ontologi gizi ibu hamil yang lengkap.
Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan perhitungan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil dan data penyakit yang digunakan hanya jenis penyakit yang timbul akibat kehamilan yang berkaitan dengan gizi kehamilan. Pada penelitian ini diharapkan agar ontologi yang dibangun dapat menyimpan informasi secara lengkap dari ontologi yang sudah ada sebelumnya, serta dapat digunakan dalam pengembangan sebuah sistem rekomendasi.
2. ONTOLOGI
commit to user
2
yang tidak beraturan yang terbentuk dari sekumpulan konsep yang saling terhubung[8].
Komponen ontologi sendiri, terdiri dari individu (instances), properti dan kelas[9]. Individu merepresentasikan sebuah objek dalam suatu domain tertentu, sedangkan properti adalah hubungan binary pada individu. Terdapat dua properti utama yang digunakan dalam ontologi yaitu properti objek dan properti data. Kelas dalam ontologi didefinisikan sebagai himpunan yang berisi individu atau representasi nyata dari berbagai konsep. Sebuah kelas dapat memiliki beberapa kelas yang menjadi turunannya, yang disebut subkelas.
Ontologi memiliki struktur bahasa yang formal agar dapat digunakan, antara lain yaitu Extensible Markup Language (XML), XML Schema, Resource Description Framework (RDF), RDF Schema, dan Ontology Web Language (OWL)[8]. XML merupakan bahasa markup yang didesain untuk menjadi sarana yang mudah dalam mengirimkan dokumen melalui Web, sedangkan XML Schema digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan (schema) yang harus dipatuhi oleh dokumen XML. RDF digunakan untuk memodelkan informasi dengan menggunakan sekumpulan format sintaks dan RDF Schema digunakan untuk mendeskripsikan properties dan classes dari resources RDF. OWL merupakan bahasa ontologi yang dibangun dengan RDF dan RDF Schema, serta menggunakan sintaks XML dari RDF.
3. SPARQL
SPARQL (Simple Protocol and RDF Query Language) adalah sebuah protokol dan bahasa query untuk sumber web semantik, yang direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan telah menjadi bahasa standar untuk proses query data RDF[10]. SPARQL dapat digunakan untuk mengekspresikan query dari sumber data yang beragam. Bahasa query ini digunakan untuk mengambil data yang ditulis dengan RDF, OWL maupun XML[11].
Sebuah query SPARQL terdiri dari prefix declarations yaitu pendeklarasian alamat Uniform Resource Identifier (URI) dengan nama yang singkat, lalu dataset definition yang digunakan untuk menyatakan data apa yang ingin diketahui atau dicari. Result clause digunakan untuk identifikasi informasi apa yang akan dikembalikan dari query, kemudian query pattern merupakan pola yang digunakan query terhadap dataset yang ingin dicari dan query modifiers yang digunakan untuk proses pengurutan atau irisan dari hasil query[12].
Berikut gambar 3.1 adalah salah satu contoh query SPARQL yang digunakan pada ontologi gizi ibu hamil, yaitu pencarian tentang tambahan gizi yang dibutuhkan ibu hamil sesuai dengan usia kehamilannya. Pada prefix declarations menggunakan kata “preg” sebagai
pemendekan dari URI ontologi gizi ibu hamil, kemudian pada dataset definition dituliskan data yang ingin dicari
dengan didahului oleh tanda tanya ‘?’, dan pada query pattern dituliskan data yang ingin dicari beserta properti yang berkaitan dengan data tersebut.
Gambar 1. Contoh query SPARQL pada ontologi gizi ibu hamil (handini, 2016)
4. PRENATAL NUTRITION ONTOLOGY
Ontologi prenatal nutrition adalah ontologi yang dibangun dalam domain nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama masa kehamilan. Ontologi ini dibuat oleh Dirko G.S. Ruindungan, Paulus Insap Santosa dan Sri Suning Kusumawardani. Pada ontologi ini terdapat delapan kelas utama yaitu foodstuff, menu, maternal, nutrient, nutrition status, disorder, measurement dan gestation. Ontologi ini juga membentuk beberapa properti yang menghubungkan antara kelas yang satu dengan yang lainnya. Berikut tabel 1 yang menunjukkan Concept Dictionary dari ontologi prenatal nutrition.
Tabel 1. Concept Dictionary dari Ontologi Prenatal Nutrition
concept name
name in Gestation
normal overweight obese
commit to user
3 Tabel 2. Concept Dictionary dari Ontologi Prenatal Nutrition
(Ruindungan, 2014)
menu
food name
composition foodstuff amount nutrient
has Menu Nutrient has Menu Foodstuff drink
vitamin mineral
foodstuff meat
name amount nutrient
has Foodstuff Nutrient has Foodstuff Measurement fish
egg
rice
fruit
milk
measurement unit
name per dose
household
5. METODOLOGI
Metode penelitian yang dilakukan penulis berupa pengumpulan data, pembentukan ontologi, pembuatan prototipe dan pengujian serta validasi oleh pakar yang ditunjukkan pada Gambar 2
Gambar 2. Tahapan Penelitian
5.1. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan gizi ibu hamil seperti bahan makanan, kandungan gizi, manfaat gizi selama kehamilan, serta gangguan kesehatan yang dialami ibu hamil. Data-data tersebut diambil dari berbagai sumber, antara lain :
- ASEAN Food Database[13] dan SMILING Food Composition Table for Indonesia[14], untuk data
kandungan gizi pada bahan makanan per seratus gram.
- Buku Pedoman Gizi Seimbang[15] Tahun 2014, untuk mengetahui jumlah kebutuhan zat gizi yang diperlukan ibu hamil selama kehamilan
- Buku Modern Nutrition in Health and Disease 10 Edition Tahun 2006, untuk data penyakit yang berkaitan dengan gizi.
5.2. Pembentukan Ontologi
Penelitian ini menggunakan metode Ontology Development 101 sebagai pedoman dalam pembentukan ontologi gizi ibu hamil. Berikut tahapan pembentukan ontologi dengan menggunakan metode Ontology Development 101 :
Menentukan Domain dan Scope dari Ontologi Untuk menentukan ruang lingkup ontologi yang dibangun, terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan ontologi yang akan dibangun, yaitu :
a. Domain apa yang akan ditangani oleh ontologi? b. Ontologi akan digunakan untuk apa?
c. Jenis pertanyaan apa yang harus terjawab oleh adanya ontologi tersebut?
d. Siapa yang akan menggunakan dan
memperbaiki ontologi?
Mempertimbangkan Kembali Ontologi yang Sudah Ada
Tahap ini dilakukan untuk mempertimbangkan kembali ontologi yang sudah ada sebelumnya. Jika ontologi yang akan dibuat memiliki kesamaan dengan ontologi yang sudah ada maka dapat dipergunakan kembali atau diperbaiki. Jika ontologi yang akan dibuat belum ada, maka dapat dibuat ontologi yang baru.
Enumerasi Kata-Kata Penting dalam Ontologi Pada tahap ini ditentukan istilah-istilah yang berkaitan dengan gizi pada masa kehamilan yang kemudian ditentukan untuk dijadikan kelas, subkelas, properti dan instances.
Pendefinisian Class dan Tingkatan Class
Tahap ini dilakukan penentuan kelas beserta hirarkinya, kemudian dilakukan penentuan hubungan antar kelas yang satu dengan kelas lainnya.
Pendefinisian Properti Class (slot)
Pada tahap ini kata kerja atau kata sifat yang didapat dari enumerasi kata penting akan dipilih untuk dijadikan properti. Ada tiga jenis properti yang digunakan yaitu object property, datatype property dan annotation property. Properti akan menghubungkan instances dari daerah asal (domain) dan instances dari daerah hasil (range).
commit to user
4
Pada tahap ini akan ditentukan batasan untuk nilai dan kardinalitas setiap poperti yang telah dibuat.
Pembuatan Instances
Pada tahap ini akan dibuat instances yang terkait dengan gizi ibu hamil. Tahapan membuat instances yang pertama adalah memilih sebuah kelas, kemudian memasukkan instances yang akan menjadi anggota pada kelas tersebut.
5.3. Pembuatan Prototipe
Prototipe pengujian diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java disertai library pengolah ontologi JENA API versi 2.8.7. Prototipe pengujian disajikan dengan fitur Pencarian yang dapat memilih pertanyaan yang ingin diketahui tanpa harus menuliskan query SPARQL-nya, juga fitur SPARQL yang dapat menuliskan langsung query SPARQL pada kolom pertanyaan.
5.4. Pengujian Ontologi
Pada tahap ini dilakukan pengujian yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan terhadap ontologi gizi ibu hamil yang dibangun dan dilakukan validasi oleh pakar yakni dosen ahli gizi fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk menyimpulkan kevalidan informasi yang terkandung dalam ontologi.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Model Ontologi
Hasil dari pembentukan ontologi gizi ibu hamil dengan metode Ontology Development 101, akan dijelaskan pada tahapan-tahapan berikut :
6.1.1. Menentukan Domain dan Scope Ontologi Ontologi yang akan dibangun akan mencakup domain gizi ibu pada masa kehamilan dan dapat digunakan sebagai basis pengetahuan untuk membangun sebuah sistem rekomendasi. Ontologi gizi ibu hamil yang dibangun diharapkan dapat menjawab pertanyaan seputar gizi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilan, serta dapat digunakan oleh semua orang agar dikembangkan lebih luas lagi atau diperbaiki sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
6.1.2. Mempertimbangkan kembali Ontologi yang sudah ada
Penelitian ini menggunakan kembali ontologi yang sudah ada sebelumnya yaitu Ontologi Prenatal Nutrition yang dibuat oleh Ruindungan dan kawan. Penggunaan ontologi Prenatal Nutrition tersebut berupa penggunaan kelas bahan makanan, usia kehamilan, gizi dan penyakit. Sedangkan untuk kelas lainnya seperti menu, nutrition status dan measurement tidak akan digunakan pada penelitian ini. Namun pada ontologi gizi ibu hamil ini akan dilakukan penambahan kelas, properti dan pengisian
instances pada setiap kelasnya. Berikut gambar 3. yang menampilkan perbedaan kelas yang digunakan Ontologi Prenatal Nutrition dan Ontologi Gizi Ibu Hamil.
(a) (b)
Gambar 3. Perbedaan Kelas pada Ontologi Prenatal Nutrition (a) dengan Ontologi Gizi Ibu Hamil (b)
6.1.3. Enumerasi kata-kata penting dalam ontologi Hasil dari enumerasi kata-kata penting dalam domain gizi kehamilan berupa kata benda dan juga kata kerja. Beberapa kata benda yang didapatkan yaitu bahan makanan, gizi makro, mineral, manfaat gizi dan gejala penyakit, sedangkan untuk kata kerja yang didapatkan yaitu mempunyai_manfaat, adalah_penyebab_dari, mengandung_kalsium dan lainnya.
6.1.4. Pendefinisian Class dan tingkatan Class
Pembentukan tingkatan kelas dimulai dari pendefinisian dari konsep yang lebih penting dan melakukan generalisasi dan spesifikasi secara tepat. Ontologi gizi ibu hamil memiliki enam kelasutama yaitu: 1. Bahan_makanan
Bahan_makanan merupakan kelas yang berisi
berbagai macam instances bahan makanan
berdasarkan sumbernya. 2. Gizi
Gizi adalah kelas yang berisi berbagai macam instances dari subclass Gizi_makro dan Gizi_mikro. 3. Manfaat_gizi
Manfaat_gizi merupakan kelas yang berisi berbagai macam instances Manfaat_gizi.
4. Penyakit
Penyakit adalah kelas yang berisi instances dari subclass Nama_penyakit, subclass Penyebab_ penyakit dan subclass Gejala_penyakit.
commit to user
5
Person adalah kelas yang berisi instances wanita_19-29_tahun dan wanita_30-39_tahun.
6. Usia_kehamilan
Usia_kehamilan adalah kelas yang berisi instances usia kehamilan ibu.
6.1.5. Pendefinisian Properti Class
Tahapan setelah mendefinikan class yaitu, mendefinisikan properti class. Terdapat dua tipe properti dalam ontologi gizi ibu hamil yaitu object property dan data property. Kemudian terdapat juga inverse property yang digunakan untuk mendefinisikan properti yang berlawanan. Dengan adanya fungsi inverse property maka nilai-nilai dari suatu properti akan secara otomatis terisi ketika inverse dari properti tersebut diberi suatu nilai. Berikut ini tabel 2. yang menggambarkan daftar properti ontologi gizi ibu hamil.
Tabel 2. Daftar properti Ontologi Gizi Ibu Hamil
No Nama Properti Type Domain Range
6 adalah_ manfaat
_dari
property Person float
8 membutuhkan
_energi
data
property Person float
9 membutuhkan
_karbohidrat
data
property Person float
10 membutuhkan
_lemak
data
property Person float
11 membutuhkan
_protein
data
property Person float
12 membutuhkan
_serat
data
property Person float
13 membutuhkan
_mineral
data
property Person float
14 membutuhkan
_vitamin
data
property Person float
15 tambahan_air data
property Person float
16 tambahan _energi data
property Person float
17 tambahan
_karbohidrat
data
property Person float
18 tambahan data Person float
_lemak property
Tabel 2. Daftar properti Ontologi Gizi Ibu Hamil (lanjutan)
No Nama Properti Type Domain Range
19 tambahan
_protein
data
property Person float
20 tambahan
_serat
data
property Person float
21 tambahan
_vitamin
data
property Person float
22 tambahan
_mineral
data
property Person float
23 mengandung
_air
data
property Person float
24 mengandung
_lemak
data
property Person float
25 mengandung
_protein
data
property Person float
26 mengandung
_serat
data
property Person float
27 mengandung
_mineral
data
property Person float
28 mengandung
_vitamin
data
property Person float
29 mengandung
_karbohidrat
data
property Person float
30 mengandung
_energi
data
property Person float
6.1.6. Pendefinisian Faset (batasan) dari Slot (properti)
Pada tahap ini akan ditentukan batasan pada tiap slot, baik berupa kardinalitas dan tipe nilai. Kardinalitas menunjukkan banyaknya nilai yang dimiliki oleh sebuah properti atau slot, sedangkan tipe nilai merupakan jenis nilai yang dapat diisikan kedalam slot. Berikut tabel 3. yang menunjukkan beberapa faset dari slot yang terdapat pada ontologi gizi ibu hamil.
Tabel 3. Daftar Faset dari Slot Ontologi Gizi Ibu Hamil
No Nama Properti Range
Gizi Multiple Instances
commit to user
6 Tabel 3. Daftar Faset dari Slot Ontologi Gizi Ibu Hamil
(lanjutan)
No Nama Properti Range
Faset
Kardina-litas
Tipe Nilai
8 membutuhkan_
energy
Float Single Number
9 membutuhkan_
karbohidrat
Float Single Number
10 membutuhkan_
lemak
Float Single Number
11 membutuhkan_
protein
Float Single Number
6.1.7. Pembuatan Instances
Pada tahap ini akan dibuat instances pada masing-masing class yang terkait dengan gizi ibu hamil, misalnya daging_ayam, daging_sapi dan daging_kambing adalah instances dari subkelas Daging_dan_hasil_olahannya.
6.2. Pengujian Ontologi
Ontologi yang sudah dibangun, kemudian diuji dengan menggunakan prototipe yang telah dibuat. Ada dua cara pengujian yang dapat digunakan yaitu dengan fitur pencarian yang lebih mudah dimana penguji tidak perlu menuliskan query SPARQL dan fitur SPARQL dimana penguji dapat menuliskan secara langsung query SPARQL. Berikut contoh pengujian prototipe aplikasi ontologi gizi ibu hamil.
A. Pencarian
Pertanyaan: Sebutkan kandungan gizi yang terkandung dalam bayam hijau?
Query:
Gambar 4. Memilih kategori pada menu pencarian langsung
Pada menu pencarian langsung, pengguna dapat memilih kategori yang tersedia sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, kemudian akan muncul instances yang termasuk dalam kelas pada kategori yang dipilih seperti yang ditunjukkan gambar 4. Ketika instances yang ingin dicari sudah terpilih maka pada kolom query akan menampilkan query SPARQL secara langsung, dan setelah
tombol ‘Cari’ ditekan maka akan muncul hasil dari
pencarian sesuai dengan kategori yang sudah dipilih seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.
Hasil:
Gambar 5. Hasil dari pencarian langsung
B. SPARQL
Pada pengujian melalui menu SPARQL, pengguna dapat langsung menuliskan query SPARQL yang akan dicari. Berikut gambar 6 yang menggambarkan query SPARQL dari pertanyaan: Sebutkan manfaat dari zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan?
Gambar 6. Query SPARQL yang dituliskan secara langsung
Hasil :
Gambar 7. Hasil dari pencarian melalui SPARQL
Ketika tombol ‘Jalankan’ ditekan akan ditampilkan hasil pencarian dari query SPARQL yang sudah dituliskan, seperti ditunjukkan pada gambar 7.
commit to user
7
tabel hasil beberapa pertanyaan pengujian pada prototipe ontologi gizi ibu hamil.
Tabel 7. 3 Hasil Pengujian Prototipe
No Jenis Pertanyaan Pencarian SPARQL
1 Kandungan zat gizi
pada bahan makanan benar benar
2 Manfaat zat gizi pada
masa kehamilan benar benar
3
5 Jenis penyakit pada
masa kehamilan benar benar
6 Gejala penyakit
kehamilan benar benar
7 Penyebab penyakit
kehamilan benar benar
7. KESIMPULAN
Penelitian ini telah berhasil membangun sebuah pengetahuan gizi ibu hamil dengan menggunakan ontologi. Ontologi yang dibangun menggunakan kembali beberapa kelas pada ontologi Prenatal Nutrition yang sudah ada sebelumnya dan dilakukan penambahan kelas, properti dan instances – nya, sehingga menghasilkan 6 kelas utama yang terdiri dari 21 subkelas, 6 object property, 85 data property serta 5 annotation property.
Ontologi gizi ibu hamil mampu menjawab dengan benar pertanyaan mengenai pengetahuan gizi ibu hamil melalui prototipe pengujian dengan fitur pencarian secara langsungmaupun dengan penulisan query SPARQL. Pengujian tersebut telah divalidasi kebenarannya oleh pakar yakni dosen ahli gizi fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Dengan demikian, pengetahuan gizi ibu hamil yang dibangun sudah memiliki informasi yang benar sesuai dengan ilmu gizi pada masa kehamilan.
8. SARAN
Ontologi gizi ibu hamil ini pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan atau menggabungkan dengan ontologi lain seperti ontologi makanan atau ontologi penyakit, agar pemanfaatan berbagi pengetahuannya lebih luas dan dapat digunakan dalam pengembangan sebuah sistem rekomendasi.
9. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Chandrasekaran, Josephson, J. R., & Benjamins, R. (1999). What Are Ontologies, and Why Do We Need Them?
[2]. Su, C.J., Chen, Y.A., & Chih, C.W. (2013). Personalized Ubiiquitous Diet Plan Service Based on Ontology and Web Services. International Journal of Information and Education Technology , 522-528.
[3]. Unni, M., & Baskaran, D. (2013). Designing Ontology Schema and Data Instance for Nutrition Domain. IJCSI , 631-636.
[4]. Fudholi, D. H., Maneerat, N., & Varakulsiripunth, R.
(2009). Ontology-Based Daily Menu
Assistance System. IEEE.
[5]. Tumnark, P., Oliveira, L., & Santibutr, N. (2013). Ontology-Based Personalized Dietary
Recommendation for Weightlifting.
International Workshop on Computer Science in Sports (IWCSS 2013) (pp. 44-49). Wuhan, China: Atlantis Press.
[6]. Ruindungan, D. G., Santosa, P. I., & Kusumawardani, S. S. (2014). Perancangan Ontology Prenatal-Nutrition dan Evaluasinya
Menggunakan Schema Metic OntoQA.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI), (pp. B40-B45).
Yogyakarta.
[7]. Noy, N.F., & McGuinness, D.L,. (2002). Ontology Development 101 : A Guide to Creating Your First Ontology. Standford University
[8]. Sarno, R., Anistyasari, Y., & Fitri, R. (2012). Semantic Search. Yogyakarta: ANDI.
[9]. Horridge, M., Drummond, N. (2009). A Practical Guide To Building OWL Ontologies Using Protégé 4 and CO-ODE Tools Edition 1.2. The University of Manchester.
[10].Arenas, M., Perez, J. (2011). Querying Semantic Web Data with SPARQL. POD’S 11. Athens. [11].Banowosari, Lintang Y., dkk (2012). Memperkaya
Instances pada Ontologi Pariwisata dengan Sumber dari Internet. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012. (pp.214-219). STMIK-STIKOM Bali.
[12].Feigenbaum, Lee. (2008). SPARQL By Example: The Cheat Sheet. Cambridge Semantics. [13].Institute of Nutrition, Mahidol University. (2014).
ASEAN Food Composition Database,
Electronic version 1, February 2014. Thailand. [14].Fahmida, Umi., Santika, Otte. (2013). SMILING
D3.5-a Food Composition Table for Indonesia. SouthEast Asian Ministers of Education Organization, Indonesia.