• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL M0509033 HANDINI NPH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JURNAL M0509033 HANDINI NPH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

PEMBANGUNAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DENGAN MENGGUNAKAN

ONTOLOGY DEVELOPMENT 101

Handini Nurtias Putri H Informatika, Fakultas MIPA

Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta

[email protected]

Sari Widya Sihwi Informatika, Fakultas MIPA

Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta

[email protected]

Wiranto

Informatika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta

[email protected]

ABSTRACT

Ontology is one of the semantic web technology that used to describe some concepts of knowledge . Ontology can represent relationship between object or property of object. The use of ontology in the scope of nutrition can help to build knowledge about nutrition in pregnant women. Ontology in prenatal nutrition has been built by Ruindungan and friends but it has not had complete information yet, so it needs addition of classes, properties and instances in each class for completing the ontology . This paper discusses about knowledge development of nutrition in pregnant women using pre-existing ontology. The ontology has been built then tested using a prototype application that was created with search features and SPARQL for querying process. The test results show that the ontology produced the information appropriate with the questions. Ontology model nutrition in pregnant women was also validated by expert nutritionist and it has been declared valid, so it can be concluded that the ontology has more complete information. For the future research, this ontology nutrition of pregnant women can be developed more deeply and widely, so it can be used in the development of recommendation systems.

Keywords : Ontology, Women Pregnancy Nutrition, SPARQL

1. PENDAHULUAN

Ontologi merupakan cara untuk merepresentasikan kosakata yang dispesialisasikan pada beberapa domain atau permasalahan tertentu[1]. Ontologi digambarkan dengan tree yang tidak beraturan yang terbentuk dari sekumpulan konsep yang saling terhubung dan memungkinkan penggambaran lebih lanjut, manajemen serta berbagi tentang pengetahuan[2].

Beberapa penelitian terkait pembangunan model ontologi telah dilakukan dalam bidang gizi dan makanan. Penelitian [3] membangun model ontologi pada domain nutrisi, khususnya gambaran Vitamin A berdasarkan sumber bahan makanan yang berbeda dan efeknya terhadap manusia. Penelitian [4] menggunakan ontologi untuk memodelkan domain kebutuhan nutrisi pada sistem kendali kesehatan. Penelitian [5] merekomendasikan personal diet bagi atlit angkat besi dengan menggunakan ontologi makanan dan gizi. Penelitian [6] merancang ontologi nutrisi untuk ibu hamil dan evaluasinya.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkkan bahwa ontologi dapat digunakan sebagai pemodelan dalam domain pengetahuan gizi dan makanan, serta menjadi basis pengetahuan pada sebuah sistem atau aplikasi kesehatan. Dari latar belakang penelitian diatas maka pada penelitian ini akan membangun sebuah ontologi gizi ibu hamil yang dapat mencakup basis pengetahuan mengenai gizi kehamilan, mengingat bahwa gizi selama kehamilan sangat berpengaruh penting bagi kesehatan ibu dan janin.

Untuk membangun sebuah ontologi terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan seperti yang dijelaskan dalam metode Ontology Development 101. Ontology Development 101 adalah salah satu metode pembangunan ontologi yang menggunakan pendekatan iterative[7]. Dalam metode ini, dianjurkan untuk mempertimbangkan kembali ontologi yang sudah ada sebelumnya, oleh karena itu pada penelitian ini akan menggunakan kembali ontologi Prenatal Nutrition.

Pada ontologi Prenatal Nutrition yang dibangun oleh Ruindungan dan kawan (2014) mempunyai informasi yang umum dan instances yang terbatas di setiap kelasnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan menggunakan kembali kelas yang sudah dibuat sebelumnya seperti kelas bahan makanan, gizi, penyakit dan usia kehamilan serta dilakukan penambahan kelas dan properti yang menghubungkan antar kelas maupun instances, sehingga dapat menghasilkan ontologi gizi ibu hamil yang lengkap.

Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan perhitungan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil dan data penyakit yang digunakan hanya jenis penyakit yang timbul akibat kehamilan yang berkaitan dengan gizi kehamilan. Pada penelitian ini diharapkan agar ontologi yang dibangun dapat menyimpan informasi secara lengkap dari ontologi yang sudah ada sebelumnya, serta dapat digunakan dalam pengembangan sebuah sistem rekomendasi.

2. ONTOLOGI

(2)

commit to user

2

yang tidak beraturan yang terbentuk dari sekumpulan konsep yang saling terhubung[8].

Komponen ontologi sendiri, terdiri dari individu (instances), properti dan kelas[9]. Individu merepresentasikan sebuah objek dalam suatu domain tertentu, sedangkan properti adalah hubungan binary pada individu. Terdapat dua properti utama yang digunakan dalam ontologi yaitu properti objek dan properti data. Kelas dalam ontologi didefinisikan sebagai himpunan yang berisi individu atau representasi nyata dari berbagai konsep. Sebuah kelas dapat memiliki beberapa kelas yang menjadi turunannya, yang disebut subkelas.

Ontologi memiliki struktur bahasa yang formal agar dapat digunakan, antara lain yaitu Extensible Markup Language (XML), XML Schema, Resource Description Framework (RDF), RDF Schema, dan Ontology Web Language (OWL)[8]. XML merupakan bahasa markup yang didesain untuk menjadi sarana yang mudah dalam mengirimkan dokumen melalui Web, sedangkan XML Schema digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan (schema) yang harus dipatuhi oleh dokumen XML. RDF digunakan untuk memodelkan informasi dengan menggunakan sekumpulan format sintaks dan RDF Schema digunakan untuk mendeskripsikan properties dan classes dari resources RDF. OWL merupakan bahasa ontologi yang dibangun dengan RDF dan RDF Schema, serta menggunakan sintaks XML dari RDF.

3. SPARQL

SPARQL (Simple Protocol and RDF Query Language) adalah sebuah protokol dan bahasa query untuk sumber web semantik, yang direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan telah menjadi bahasa standar untuk proses query data RDF[10]. SPARQL dapat digunakan untuk mengekspresikan query dari sumber data yang beragam. Bahasa query ini digunakan untuk mengambil data yang ditulis dengan RDF, OWL maupun XML[11].

Sebuah query SPARQL terdiri dari prefix declarations yaitu pendeklarasian alamat Uniform Resource Identifier (URI) dengan nama yang singkat, lalu dataset definition yang digunakan untuk menyatakan data apa yang ingin diketahui atau dicari. Result clause digunakan untuk identifikasi informasi apa yang akan dikembalikan dari query, kemudian query pattern merupakan pola yang digunakan query terhadap dataset yang ingin dicari dan query modifiers yang digunakan untuk proses pengurutan atau irisan dari hasil query[12].

Berikut gambar 3.1 adalah salah satu contoh query SPARQL yang digunakan pada ontologi gizi ibu hamil, yaitu pencarian tentang tambahan gizi yang dibutuhkan ibu hamil sesuai dengan usia kehamilannya. Pada prefix declarations menggunakan kata “preg” sebagai

pemendekan dari URI ontologi gizi ibu hamil, kemudian pada dataset definition dituliskan data yang ingin dicari

dengan didahului oleh tanda tanya ‘?’, dan pada query pattern dituliskan data yang ingin dicari beserta properti yang berkaitan dengan data tersebut.

Gambar 1. Contoh query SPARQL pada ontologi gizi ibu hamil (handini, 2016)

4. PRENATAL NUTRITION ONTOLOGY

Ontologi prenatal nutrition adalah ontologi yang dibangun dalam domain nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama masa kehamilan. Ontologi ini dibuat oleh Dirko G.S. Ruindungan, Paulus Insap Santosa dan Sri Suning Kusumawardani. Pada ontologi ini terdapat delapan kelas utama yaitu foodstuff, menu, maternal, nutrient, nutrition status, disorder, measurement dan gestation. Ontologi ini juga membentuk beberapa properti yang menghubungkan antara kelas yang satu dengan yang lainnya. Berikut tabel 1 yang menunjukkan Concept Dictionary dari ontologi prenatal nutrition.

Tabel 1. Concept Dictionary dari Ontologi Prenatal Nutrition

concept name

name in Gestation

normal overweight obese

(3)

commit to user

3 Tabel 2. Concept Dictionary dari Ontologi Prenatal Nutrition

(Ruindungan, 2014)

menu

food name

composition foodstuff amount nutrient

has Menu Nutrient has Menu Foodstuff drink

vitamin mineral

foodstuff meat

name amount nutrient

has Foodstuff Nutrient has Foodstuff Measurement fish

egg

rice

fruit

milk

measurement unit

name per dose

household

5. METODOLOGI

Metode penelitian yang dilakukan penulis berupa pengumpulan data, pembentukan ontologi, pembuatan prototipe dan pengujian serta validasi oleh pakar yang ditunjukkan pada Gambar 2

Gambar 2. Tahapan Penelitian

5.1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan gizi ibu hamil seperti bahan makanan, kandungan gizi, manfaat gizi selama kehamilan, serta gangguan kesehatan yang dialami ibu hamil. Data-data tersebut diambil dari berbagai sumber, antara lain :

- ASEAN Food Database[13] dan SMILING Food Composition Table for Indonesia[14], untuk data

kandungan gizi pada bahan makanan per seratus gram.

- Buku Pedoman Gizi Seimbang[15] Tahun 2014, untuk mengetahui jumlah kebutuhan zat gizi yang diperlukan ibu hamil selama kehamilan

- Buku Modern Nutrition in Health and Disease 10 Edition Tahun 2006, untuk data penyakit yang berkaitan dengan gizi.

5.2. Pembentukan Ontologi

Penelitian ini menggunakan metode Ontology Development 101 sebagai pedoman dalam pembentukan ontologi gizi ibu hamil. Berikut tahapan pembentukan ontologi dengan menggunakan metode Ontology Development 101 :

Menentukan Domain dan Scope dari Ontologi Untuk menentukan ruang lingkup ontologi yang dibangun, terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan ontologi yang akan dibangun, yaitu :

a. Domain apa yang akan ditangani oleh ontologi? b. Ontologi akan digunakan untuk apa?

c. Jenis pertanyaan apa yang harus terjawab oleh adanya ontologi tersebut?

d. Siapa yang akan menggunakan dan

memperbaiki ontologi?

Mempertimbangkan Kembali Ontologi yang Sudah Ada

Tahap ini dilakukan untuk mempertimbangkan kembali ontologi yang sudah ada sebelumnya. Jika ontologi yang akan dibuat memiliki kesamaan dengan ontologi yang sudah ada maka dapat dipergunakan kembali atau diperbaiki. Jika ontologi yang akan dibuat belum ada, maka dapat dibuat ontologi yang baru.

Enumerasi Kata-Kata Penting dalam Ontologi Pada tahap ini ditentukan istilah-istilah yang berkaitan dengan gizi pada masa kehamilan yang kemudian ditentukan untuk dijadikan kelas, subkelas, properti dan instances.

Pendefinisian Class dan Tingkatan Class

Tahap ini dilakukan penentuan kelas beserta hirarkinya, kemudian dilakukan penentuan hubungan antar kelas yang satu dengan kelas lainnya.

Pendefinisian Properti Class (slot)

Pada tahap ini kata kerja atau kata sifat yang didapat dari enumerasi kata penting akan dipilih untuk dijadikan properti. Ada tiga jenis properti yang digunakan yaitu object property, datatype property dan annotation property. Properti akan menghubungkan instances dari daerah asal (domain) dan instances dari daerah hasil (range).

(4)

commit to user

4

Pada tahap ini akan ditentukan batasan untuk nilai dan kardinalitas setiap poperti yang telah dibuat.

Pembuatan Instances

Pada tahap ini akan dibuat instances yang terkait dengan gizi ibu hamil. Tahapan membuat instances yang pertama adalah memilih sebuah kelas, kemudian memasukkan instances yang akan menjadi anggota pada kelas tersebut.

5.3. Pembuatan Prototipe

Prototipe pengujian diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java disertai library pengolah ontologi JENA API versi 2.8.7. Prototipe pengujian disajikan dengan fitur Pencarian yang dapat memilih pertanyaan yang ingin diketahui tanpa harus menuliskan query SPARQL-nya, juga fitur SPARQL yang dapat menuliskan langsung query SPARQL pada kolom pertanyaan.

5.4. Pengujian Ontologi

Pada tahap ini dilakukan pengujian yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan terhadap ontologi gizi ibu hamil yang dibangun dan dilakukan validasi oleh pakar yakni dosen ahli gizi fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk menyimpulkan kevalidan informasi yang terkandung dalam ontologi.

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Model Ontologi

Hasil dari pembentukan ontologi gizi ibu hamil dengan metode Ontology Development 101, akan dijelaskan pada tahapan-tahapan berikut :

6.1.1. Menentukan Domain dan Scope Ontologi Ontologi yang akan dibangun akan mencakup domain gizi ibu pada masa kehamilan dan dapat digunakan sebagai basis pengetahuan untuk membangun sebuah sistem rekomendasi. Ontologi gizi ibu hamil yang dibangun diharapkan dapat menjawab pertanyaan seputar gizi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilan, serta dapat digunakan oleh semua orang agar dikembangkan lebih luas lagi atau diperbaiki sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

6.1.2. Mempertimbangkan kembali Ontologi yang sudah ada

Penelitian ini menggunakan kembali ontologi yang sudah ada sebelumnya yaitu Ontologi Prenatal Nutrition yang dibuat oleh Ruindungan dan kawan. Penggunaan ontologi Prenatal Nutrition tersebut berupa penggunaan kelas bahan makanan, usia kehamilan, gizi dan penyakit. Sedangkan untuk kelas lainnya seperti menu, nutrition status dan measurement tidak akan digunakan pada penelitian ini. Namun pada ontologi gizi ibu hamil ini akan dilakukan penambahan kelas, properti dan pengisian

instances pada setiap kelasnya. Berikut gambar 3. yang menampilkan perbedaan kelas yang digunakan Ontologi Prenatal Nutrition dan Ontologi Gizi Ibu Hamil.

(a) (b)

Gambar 3. Perbedaan Kelas pada Ontologi Prenatal Nutrition (a) dengan Ontologi Gizi Ibu Hamil (b)

6.1.3. Enumerasi kata-kata penting dalam ontologi Hasil dari enumerasi kata-kata penting dalam domain gizi kehamilan berupa kata benda dan juga kata kerja. Beberapa kata benda yang didapatkan yaitu bahan makanan, gizi makro, mineral, manfaat gizi dan gejala penyakit, sedangkan untuk kata kerja yang didapatkan yaitu mempunyai_manfaat, adalah_penyebab_dari, mengandung_kalsium dan lainnya.

6.1.4. Pendefinisian Class dan tingkatan Class

Pembentukan tingkatan kelas dimulai dari pendefinisian dari konsep yang lebih penting dan melakukan generalisasi dan spesifikasi secara tepat. Ontologi gizi ibu hamil memiliki enam kelasutama yaitu: 1. Bahan_makanan

Bahan_makanan merupakan kelas yang berisi

berbagai macam instances bahan makanan

berdasarkan sumbernya. 2. Gizi

Gizi adalah kelas yang berisi berbagai macam instances dari subclass Gizi_makro dan Gizi_mikro. 3. Manfaat_gizi

Manfaat_gizi merupakan kelas yang berisi berbagai macam instances Manfaat_gizi.

4. Penyakit

Penyakit adalah kelas yang berisi instances dari subclass Nama_penyakit, subclass Penyebab_ penyakit dan subclass Gejala_penyakit.

(5)

commit to user

5

Person adalah kelas yang berisi instances wanita_19-29_tahun dan wanita_30-39_tahun.

6. Usia_kehamilan

Usia_kehamilan adalah kelas yang berisi instances usia kehamilan ibu.

6.1.5. Pendefinisian Properti Class

Tahapan setelah mendefinikan class yaitu, mendefinisikan properti class. Terdapat dua tipe properti dalam ontologi gizi ibu hamil yaitu object property dan data property. Kemudian terdapat juga inverse property yang digunakan untuk mendefinisikan properti yang berlawanan. Dengan adanya fungsi inverse property maka nilai-nilai dari suatu properti akan secara otomatis terisi ketika inverse dari properti tersebut diberi suatu nilai. Berikut ini tabel 2. yang menggambarkan daftar properti ontologi gizi ibu hamil.

Tabel 2. Daftar properti Ontologi Gizi Ibu Hamil

No Nama Properti Type Domain Range

6 adalah_ manfaat

_dari

property Person float

8 membutuhkan

_energi

data

property Person float

9 membutuhkan

_karbohidrat

data

property Person float

10 membutuhkan

_lemak

data

property Person float

11 membutuhkan

_protein

data

property Person float

12 membutuhkan

_serat

data

property Person float

13 membutuhkan

_mineral

data

property Person float

14 membutuhkan

_vitamin

data

property Person float

15 tambahan_air data

property Person float

16 tambahan _energi data

property Person float

17 tambahan

_karbohidrat

data

property Person float

18 tambahan data Person float

_lemak property

Tabel 2. Daftar properti Ontologi Gizi Ibu Hamil (lanjutan)

No Nama Properti Type Domain Range

19 tambahan

_protein

data

property Person float

20 tambahan

_serat

data

property Person float

21 tambahan

_vitamin

data

property Person float

22 tambahan

_mineral

data

property Person float

23 mengandung

_air

data

property Person float

24 mengandung

_lemak

data

property Person float

25 mengandung

_protein

data

property Person float

26 mengandung

_serat

data

property Person float

27 mengandung

_mineral

data

property Person float

28 mengandung

_vitamin

data

property Person float

29 mengandung

_karbohidrat

data

property Person float

30 mengandung

_energi

data

property Person float

6.1.6. Pendefinisian Faset (batasan) dari Slot (properti)

Pada tahap ini akan ditentukan batasan pada tiap slot, baik berupa kardinalitas dan tipe nilai. Kardinalitas menunjukkan banyaknya nilai yang dimiliki oleh sebuah properti atau slot, sedangkan tipe nilai merupakan jenis nilai yang dapat diisikan kedalam slot. Berikut tabel 3. yang menunjukkan beberapa faset dari slot yang terdapat pada ontologi gizi ibu hamil.

Tabel 3. Daftar Faset dari Slot Ontologi Gizi Ibu Hamil

No Nama Properti Range

Gizi Multiple Instances

(6)

commit to user

6 Tabel 3. Daftar Faset dari Slot Ontologi Gizi Ibu Hamil

(lanjutan)

No Nama Properti Range

Faset

Kardina-litas

Tipe Nilai

8 membutuhkan_

energy

Float Single Number

9 membutuhkan_

karbohidrat

Float Single Number

10 membutuhkan_

lemak

Float Single Number

11 membutuhkan_

protein

Float Single Number

6.1.7. Pembuatan Instances

Pada tahap ini akan dibuat instances pada masing-masing class yang terkait dengan gizi ibu hamil, misalnya daging_ayam, daging_sapi dan daging_kambing adalah instances dari subkelas Daging_dan_hasil_olahannya.

6.2. Pengujian Ontologi

Ontologi yang sudah dibangun, kemudian diuji dengan menggunakan prototipe yang telah dibuat. Ada dua cara pengujian yang dapat digunakan yaitu dengan fitur pencarian yang lebih mudah dimana penguji tidak perlu menuliskan query SPARQL dan fitur SPARQL dimana penguji dapat menuliskan secara langsung query SPARQL. Berikut contoh pengujian prototipe aplikasi ontologi gizi ibu hamil.

A. Pencarian

Pertanyaan: Sebutkan kandungan gizi yang terkandung dalam bayam hijau?

Query:

Gambar 4. Memilih kategori pada menu pencarian langsung

Pada menu pencarian langsung, pengguna dapat memilih kategori yang tersedia sesuai dengan pertanyaan yang diajukan, kemudian akan muncul instances yang termasuk dalam kelas pada kategori yang dipilih seperti yang ditunjukkan gambar 4. Ketika instances yang ingin dicari sudah terpilih maka pada kolom query akan menampilkan query SPARQL secara langsung, dan setelah

tombol ‘Cari’ ditekan maka akan muncul hasil dari

pencarian sesuai dengan kategori yang sudah dipilih seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.

Hasil:

Gambar 5. Hasil dari pencarian langsung

B. SPARQL

Pada pengujian melalui menu SPARQL, pengguna dapat langsung menuliskan query SPARQL yang akan dicari. Berikut gambar 6 yang menggambarkan query SPARQL dari pertanyaan: Sebutkan manfaat dari zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan?

Gambar 6. Query SPARQL yang dituliskan secara langsung

Hasil :

Gambar 7. Hasil dari pencarian melalui SPARQL

Ketika tombol ‘Jalankan’ ditekan akan ditampilkan hasil pencarian dari query SPARQL yang sudah dituliskan, seperti ditunjukkan pada gambar 7.

(7)

commit to user

7

tabel hasil beberapa pertanyaan pengujian pada prototipe ontologi gizi ibu hamil.

Tabel 7. 3 Hasil Pengujian Prototipe

No Jenis Pertanyaan Pencarian SPARQL

1 Kandungan zat gizi

pada bahan makanan benar benar

2 Manfaat zat gizi pada

masa kehamilan benar benar

3

5 Jenis penyakit pada

masa kehamilan benar benar

6 Gejala penyakit

kehamilan benar benar

7 Penyebab penyakit

kehamilan benar benar

7. KESIMPULAN

Penelitian ini telah berhasil membangun sebuah pengetahuan gizi ibu hamil dengan menggunakan ontologi. Ontologi yang dibangun menggunakan kembali beberapa kelas pada ontologi Prenatal Nutrition yang sudah ada sebelumnya dan dilakukan penambahan kelas, properti dan instances – nya, sehingga menghasilkan 6 kelas utama yang terdiri dari 21 subkelas, 6 object property, 85 data property serta 5 annotation property.

Ontologi gizi ibu hamil mampu menjawab dengan benar pertanyaan mengenai pengetahuan gizi ibu hamil melalui prototipe pengujian dengan fitur pencarian secara langsungmaupun dengan penulisan query SPARQL. Pengujian tersebut telah divalidasi kebenarannya oleh pakar yakni dosen ahli gizi fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Dengan demikian, pengetahuan gizi ibu hamil yang dibangun sudah memiliki informasi yang benar sesuai dengan ilmu gizi pada masa kehamilan.

8. SARAN

Ontologi gizi ibu hamil ini pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan atau menggabungkan dengan ontologi lain seperti ontologi makanan atau ontologi penyakit, agar pemanfaatan berbagi pengetahuannya lebih luas dan dapat digunakan dalam pengembangan sebuah sistem rekomendasi.

9. DAFTAR PUSTAKA

[1]. Chandrasekaran, Josephson, J. R., & Benjamins, R. (1999). What Are Ontologies, and Why Do We Need Them?

[2]. Su, C.J., Chen, Y.A., & Chih, C.W. (2013). Personalized Ubiiquitous Diet Plan Service Based on Ontology and Web Services. International Journal of Information and Education Technology , 522-528.

[3]. Unni, M., & Baskaran, D. (2013). Designing Ontology Schema and Data Instance for Nutrition Domain. IJCSI , 631-636.

[4]. Fudholi, D. H., Maneerat, N., & Varakulsiripunth, R.

(2009). Ontology-Based Daily Menu

Assistance System. IEEE.

[5]. Tumnark, P., Oliveira, L., & Santibutr, N. (2013). Ontology-Based Personalized Dietary

Recommendation for Weightlifting.

International Workshop on Computer Science in Sports (IWCSS 2013) (pp. 44-49). Wuhan, China: Atlantis Press.

[6]. Ruindungan, D. G., Santosa, P. I., & Kusumawardani, S. S. (2014). Perancangan Ontology Prenatal-Nutrition dan Evaluasinya

Menggunakan Schema Metic OntoQA.

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi

Informasi (SNATI), (pp. B40-B45).

Yogyakarta.

[7]. Noy, N.F., & McGuinness, D.L,. (2002). Ontology Development 101 : A Guide to Creating Your First Ontology. Standford University

[8]. Sarno, R., Anistyasari, Y., & Fitri, R. (2012). Semantic Search. Yogyakarta: ANDI.

[9]. Horridge, M., Drummond, N. (2009). A Practical Guide To Building OWL Ontologies Using Protégé 4 and CO-ODE Tools Edition 1.2. The University of Manchester.

[10].Arenas, M., Perez, J. (2011). Querying Semantic Web Data with SPARQL. POD’S 11. Athens. [11].Banowosari, Lintang Y., dkk (2012). Memperkaya

Instances pada Ontologi Pariwisata dengan Sumber dari Internet. Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012. (pp.214-219). STMIK-STIKOM Bali.

[12].Feigenbaum, Lee. (2008). SPARQL By Example: The Cheat Sheet. Cambridge Semantics. [13].Institute of Nutrition, Mahidol University. (2014).

ASEAN Food Composition Database,

Electronic version 1, February 2014. Thailand. [14].Fahmida, Umi., Santika, Otte. (2013). SMILING

D3.5-a Food Composition Table for Indonesia. SouthEast Asian Ministers of Education Organization, Indonesia.

Gambar

Tabel  1.  Concept Dictionary dari Ontologi Prenatal Nutrition
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Gambar 3. Perbedaan Kelas pada Ontologi Prenatal Nutrition
Tabel 3. Daftar Faset dari Slot Ontologi Gizi Ibu Hamil
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setiap kenaikan suhu pada forming unit akan menghambat terjadinya pemindahan panas, dan apabila kenaikan suhunya mencapai suhu dari material yang dimasukkan, maka proses

Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat

Dalam menerapkan model pembelajaran PBMP dalam pembelajaran kooperatifTPSdiharapkan siswa yang semula pasif bisa menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan mampu

Dalam membentuk kepercayaan pada konsumen, seorang celebrity endorser yang memiliki banyak penggemar harus dapat meyakinkan masyarakat untuk menggunakan produk Rabbani

18 Purwaning Budi Lestari, Pengaruh Model Reciprocal Teaching Dipadukan dengan Think Pair Shareterhadap Hasil Belajar MikrobiologiMahasiswa IKIP Budi Utomo ,

Za uspješnu i kvalitetnu analizu naprezanja u korijenu zuba potrebna nam je vrlo fina mreža sitnih elemenata. S druge strane nije poželjno diskretizirati cijeli model sa

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran pengetahuan pola makan

regression dengan kolom three way interaction menunjukkan bahwa efek menurunnya kepuasan kerja akibat adanya peningkatan konflik peran tersebut dapat dikendalikan oleh