• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kabel maupun tanpa kabel (nirkabel). (Tanenbaum, 2008, p2). Tujuan daripada jaringan komputer adalah: Berbagi program dan data.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. kabel maupun tanpa kabel (nirkabel). (Tanenbaum, 2008, p2). Tujuan daripada jaringan komputer adalah: Berbagi program dan data."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komputer atau perangkat lainnya yang saling berhubungan dan terinterkoneksi sehingga dapat saling berkomunikasi serta bertukar data baik melalui media kabel maupun tanpa kabel (nirkabel). (Tanenbaum, 2008, p2).

Tujuan daripada jaringan komputer adalah:

Berbagi perangkat periferal seperti printer, disk drive, scanner, CPU dan perangkat komputer lainnya.

• Berbagi program dan data.

• Menghasilkan komunikasi yang lebih baik. • Keamanan informasi.

Akses ke database.

2.1.2 Topologi Jaringan Komputer.

Topologi jaringan merupakan model menjelaskan hubungan antar komputer dan perangkat telekomunikasi yang di bangun, pemilihan topologi jaringan akan menentukan kecepatan komunikasi dalam suatu jaringan oleh

(2)

karena itu dalam pemilihan topologi perlu dipertimbangkan kegunaan, keterbatasan resource serta keterbatasan biaya. (Forouzan, 2007, p11).

2.1.2.1 Topologi Bus

Gambar 2.1 Topologi Bus

(Sumber : Forouzan, Data Communications and Networking, p11)

Pada topologi bus terdapat sebuah kabel tunggal yang berfungsi sebagai tulang belakang (backbone) untuk menghubungkan seluruh perangkat ke dalam jaringan (Forouzan, 2007, p11). Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana terdapat sebuah kabel coaxial yang menghubungkan beberapa komputer seperti halnya jalur bus dan halte.

Keuntungan topologi bus:

• Hemat, karena menggunakan satu kabel tunggal.

(3)

• Layout kabel sederhana.

Kekurangan topologi bus:

• Seluruh rangkaian akan mengalami gangguan jika ada masalah pada kabel utama.

• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

• Kepadatan laulintas data pada jalur utama.

Perlu repeater untuk jarak yang jauh.

• Sering terjadi tabrakan data yang dikrim.

2.1.2.2 Topologi Ring

Gambar 2.2 Topologi Ring

(4)

Dalam topologi jaringan ring, setiap perangkat memiliki hubungun khusus point-to-point hanya kepada dua perangkat di sisinya (Forouzan, 2007, p12). Oleh karena bentuknya yang mirip dengan cincin, maka topologi ini diberi nama topologi ring.

Kelebihan topologi Ring:

• Dapat menghindari tabrakan data. • Biaya murah.

• Mudah untuk dibangun. Kekurangan topologi Ring:

• Jika terdapat gangguan pada satu komputer maka semua komputer tidak dapat digunakan.

• Sulit untuk mengmbangkan ke arah yang lebih luas.

2.1.2.3 Topologi Star

Dalam topologi jaringan bintang, setiap perangkat memiliki hubungun khusus point-to-point hanya kepada control pusat, biasanya disebut hub(Forouzan, 2007, p10). Setiap data akan disalurkan ke sentral pusat lalu setelah itu akan disebarkan ke seluruh node. Sistem ini memiliki tingkat kerumitan jaringan yang sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis.

(5)

Gambar 2.3 Topologi Star

(Sumber : Forouzan, Data Communications and Networking, p11)

Keuntungan topologi star:

• Kerusakan pada satu saluran tidak mempengaruhi saluran yang lain.

• Tingkat keamanan tinggi.

• Penambahan dan pengurangan station mudah. • Akses kontrol terpusat.

• Mudah untuk mendeteksi dan mengisolasi kesalahan atau kerusakan dalam pengelolaan jaringan.

• Fleksibel.

Kekurangan topologi star: • Boros pemakaian kabel. • Lebih mahal dari topologi bus.

(6)

• Jaringan tergantung pada terminal pusat.

• Jika hub pusat mengalami kegagalan, semua jaringan akan gagal beroperasi.

2.1.2.4 Topologi Mesh

Gambar 2.4 Topologi Mesh

(Sumber : Forouzan, Data Communications and Networking, p10)

Topologi mesh merupakan sebuah topologi yang tidak memiliki atauran khusus dalam menghubungkan antar komputer satu dengan yang lainnya. Dalam topologi jaringan mesh, setiap perangkat memiliki hubungun khusus point-to-point kepada perangkat jaringan lainnya. (Forouzan, 2007, p9). Kelebihan topologi mesh:

(7)

Bersifat robust, jika komputer A mengalami gangguan koneksi dengan komputer B, maka koneksi komputer A dengan komputer yang lain tidak terganggu.

Fault tolerance. • Lebih aman.

• Memudahkan proses identifikasi masalah.

Kekurangan topologi mesh:

• Membutuhkan kabel yang sangat banyak.

• Instalasi dan konfigurasi yang sulit.

• Biaya yang besar untuk pemeliharaan jaringan.

2.1.3 Topologi jaringan berdasarkan regional

2.1.3.1 LAN (Local Area Network)

LAN (local area network) merupakan jaringan komputer lokal yang menghubungkan beberapa komputer dan mencakup daerah yang tidak terlalu besar. LAN secara luas digunakan untuk menghubungkan Personal Computer (PC) dan peralatan elektronik consumer lainnya untuk dapat berbagi sumber daya seperti printer dan bertukar informasi (Tanenbaum, 2008, p19).

(8)

Pada implementasi, LAN khusus didesain untuk:

• Beroperasi pada wilayah geografis yang terbatas.

Memungkinkan banyak user untuk mengakses media dengan kecepatan tinggi.

• Menyediakan koneksi ke layanan lokal setiap saat. • Menghubungkan peralatan yang berdekatan.

2.1.3.2 MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan jaringan komputer yang menghubungkan beberapa komputer dengan cakupan wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan LAN. MAN mencakup area geografis sebuah kota seperti jasa televisi kabel dalam sebuah kota dan sebuah bank dengan banyak kantor cabang disatu kota (Tanenbaum, 2008, p23).

2.1.3.3 WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar meliputi antar wilayah, kota atau bahkan negara. WAN merupakan jaringan yang memiliki luas jangkauan yang sangat besar, biasanya meliputi sebuah negara atau benua. (Tanenbaum, 2008, p23).

Pada implementasinya, WAN khusus didesain untuk: • Beroperasi antar area geografis yang besar.

(9)

Memungkinkan user untuk berkomunikasi dengan user lain yang berjauhan pada saat yang sama.

Menyediakan e-mail, world wide web, e-commerse, dan file transfer.

2.1.4 Perangkat penghubung jaringan

2.1.4.1 Hub

Hub merupakan titik koneksi semua perangkat di jaringan dan lokasi berkumpulnya data yang datang dari satu arah atau lebih dan diteruskan ke jaringan yang lain atau lebih. (Panko, 2000, p122). Dengan adanya hub, bandwidth dibagi ke semua komponen. Hub sering digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen LAN. Ketika sebuah paket datang pada salah satu port maka paket tersebut akan disalin ke port lain sehingga semua segmen LAN yang terhungung dapat melihat setiap paket. Hub merupakan piranti half-duplex yang berarti dapat ditransmisikan dalam dua arah.

2.1.4.2 Switch

Switch merupakan perangkat full-duplex yang berarti bahwa data dapat dikirim dalam dua arah pada saat yang bersamaan sehingga kinerja jaringan menjadi lebih baik.(Panko, 2000, p122). Secara umum switch dan hub memiliki fungsi yang sama, switch hanya mengirim pesan pada

(10)

komputer yang memang dituju. Switch juga memungkinkan setiap komponen dapat memakai bandwidth secara penuh.

2.1.4.3 Router

Router adalah perangkat yang dapat mengarahkan paket dari satu komputer dalam satu jaringan ke komputer pada jaringan lain. Router berkecepatan tinggi dapat dipakai pada backbone internet atau jalur transmisi lain untuk menangani lalu lintas data yang padat. (Panko, 2000, p13).

2.1.4.4 Wireless router

Wireless router adalah perangkat yang dapat berfungsi sebagai router, switch dan juga sebagai titik akses jaringan wireless (wi-fi). Wireless Router tidak memerlukan link kabel, karena sambungan dibuat secara nirkabel, melalui gelombang radio. Router wireless dapat digunakan pada jaringan LAN dengan kabel, LAN nirkabel (WLAN), atau dalam jaringan kabel / nirkabel campuran, tergantung pada pabrik dan model router. (Panko, 2000, p14).

2.1.5 Internet

Internet adalah sebuah system komunikasi yang telah membawa banyak informasi ke ujung jari kita dan mengorganisirnya untuk dapat digunakan

(11)

(Forouzan, 2007, p16). Internet merupakan suatu interkoneksi sebuah jaringan komputer yang dapat memberikan layanan informasi secara lengkap. Dari pernyataan ini dapat diartikan bahwa internet merupakan media komunikasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer. Jaringan ini terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses internet atau yang bisa kita kenal dengan ISP (Internet Service Provider), sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi dua atau lebih pengguna di belahan bumi yang berbeda.

2.1.5.1 Backbone

Backbone merupakan jaringan yang membentuk interkoneksi pusat untuk dapat melakukan internet dan sistem utama jaringan yang terdiri dari kumpulan peralatan komunikasi termasuk gateway, router yang menghubungkan seluruh jaringan komputer dalam sebuah organisasi.(Comer, 2000, p678). Secara umum disebut backbone internet karena merupakan struktur utama yang menghubungkan elemen-elemen internet yang lain. Backbone internet merupakan jalur transmisi berkecepatan tinggi dan berkapasitas besar yang menggunakan teknologi komunikasi terbaru untuk mentransmisikan data melalui internet.

(12)

2.1.6 Model OSI Layer

OSI (Open System Interconnection) dikembangkan oleh international organization for standardization (ISO) sebagai sebuah model arsitektur protokol dalam melakukan komunikasi antar komputer dan sebagai kerangka dasar dalam mengembangkan protokol standard. Arsitektur ini dibagi menjadi beberapa layer setiap layer memiliki fungsinya sendiri-sendiri untuk dapat berkomunikasi dengan sistem yang lain. Berikut adalah layer yang ada pada model OSI dimulai dari paling bawah (Stallings, 2007, p43).

1. Physical layer

Berhubungan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur atas media fisik, berhubungan dengan mekanikal, electrical, fungsional, dan karakteristik prosedural untuk mengakses media fisik.

2. Data link layer

Menyediakan pengiriman informasi yang handal di seluruh physical link, mengirimkan blok(frame) dengan sinkronisasi yang dibutuhkan, error control, dan flow control.

3. Network layer

Menyediakan layer atas dengan kebebasan dari transmisi data dan teknologi switching yang digunakan untuk menghubungkan sistem, bertanggung jawab untuk membangun, memelihara, dan mengakhiri koneksi.

(13)

4. Transport layer

Menyediakan transfer data yang handal dan transparan antar end point, menyediakan end-to-end error recovery dan flow control.

5. Session layer

Menyediakan struktur pengendalian untuk komunikasi antar aplikasi, menetapkan, mengelola dan mengakhiri koneksi antar aplikasi yang bekerja sama.

6. Presentation

Memberikan kebebasan kepada proses aplikasi dari perbedaan dalam representasi data(syntax).

7. Application

Menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna dan juga menyediakan layanan informasi terdistribusi.

2.1.7 Model TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protokol) merupakan suatu protokol standard yang digunakan untuk berkomunikasi dalam internet, terdiri atas 4 layer yang fungsinya hampir sama dengan OSI layer. Berikut adalah layer yang terdapat pada TCP/IP dimulai dari layer terbawah. (Panko, 2000, p19).

(14)

1. Network layer

Lapisan ini menyediakan fungsi yang sama dengan dua lapisan terbawah OSI model (Physical Layer dan Data Link Layer)yaitu menyalurkan frame ke media transmisi atau menariknya. Lapisan ini juga mendukung layanan PPP yang dapat memberikan layanan lapisan data link.

2. Internet Layer

Layer ini fungsinya sama dengan network layer pada model OSI. Internet layer menentukan pengalamatan dan enkapsulasi paket data jaringan menjadi paket-paket kecil yang akan dikirim ke tempat tujuan dan mendefinisikan protokol resmi yang disebut IP (Internet Protokol). 3. Transport Layer

Layer ini berfungsi menentukan bagaimana pengirim dan penerima membentuk sebuah koneksi sebelum kedua host tersebut berkomunikasi protokol yang paling sering digunakan adalah transmission control protcol(TCP). Fungsi daripada protokol ini adalah mengirim data secara connection-oriented, pencegahan duplikasi data, congestion control dan flow control

4. Application

Layer ini bertugas melayani permintaan data, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses. Contoh aplikasi antara lain telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SNMP), File Transfer Protocol (FTP).

(15)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Definisi Bandwidth

Bandwidth adalah rentang frekuensi yang terdapat pada sebuah sinyal gabungan (Forouzan, 2007, p16). Bandwidth dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik, Kbps (kilo bit per seconds) setara dengan 1024 bits per seconds, Mbps (Mega bit per seconds) setara dengan 1 juta bits per seconds, Gbps(Giga bit per seconds) setara dengan 1 milyar bits per seconds.

2.2.2 Quality of Service

Quality of service adalah masalah internetworking yang telah dibahas lebih dari didefinisikan, atau dapat didefinisikan sebagai suatu aliran yang berusaha untuk dicapai. (Forouzan, 2007, p775). Kinerja jaringan dapat berubah karena beberapa masalah yang dihadapi sperti masalah bandwidth, masalah latency dan jitter, yang dapat menimbulkan masalah pada banyak aplikasi. Dengan adanya QoS ini masalah seperti bandwidth, latency dan jitter dapat diprediksi dan diatur agar cocok dengan kebutuhan aplikasi yang di pakai oleh user pada jaringan.

(16)

2.2.3 Intranet

Intranet merupakan jaringan local area network (LAN) private yang menggunakan model internet. (Forouzan, 2007, p1005). Intranet diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Pada dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Intranet tidak berbeda jauh dengan yang digunakan di Internet. Biasanya akses jaringan pada intranet dibatasi dengan menggunakan program aplikasi yang ditetapkan untuk internet global seperti HTTP. (Forouzan, 2007, p1005).

Keuntungan Penggunaan Intranet:

1. Produktivitas kerja, membantu pengguna untuk menemukan informasi lebih cepat.

2. Efisiensi waktu, dapat memberikan informasi yang lebih cepat dengan lengkap

3. Komunikasi, memungkinkan komunikasi efektif secara vertikal maupun horizontal.

4. Sistem publikasi web, data organisasi dapat diakses dengan lebih mudah.

5. Keseragaman informasi, semua anggota melihat informasi yang sama.

(17)

Kerugian penggunaan intranet:

1. Informasi yang salah atau tidak sesuai dapat mengurangi efektifitas.

2. Interaksi di intranet yang tidak bertanggung jawab.

3. Perlu pelatihan khusus untuk menggunakan intranet.

4. Perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5. Dapat terjadi overload karena pengiriman data yang tidak terkontrol.

2.2.4 Network Monitoring System

Network Monitoring System (NMS) merupakan sebuah sistem ekstra atau kumpulan sistem yang memiliki tugas mengamati/memonitor sistem-sistem terhadap kemungkinan terjadinya masalah-masalah pada sistem tersebut untuk dapat dideteksi secara dini. NMS merupakan bagian dari network management. (Henry Saptono, 2008, p1).

(18)

2.2.4.1 Connection monitoring

Connection monitoring adalah suatu teknik untuk memonitor jaringan. Teknik ini dilakukan dengan melakukan tes ping antar monitoring station dan target, sehingga dapat diketahui status koneksinya. Metode ini kurang baik karena metode ini tidak dapat mengindikasikan dimana letak masalahnya.

2.2.4.2 Traffic monitoring

Traffic monitoring merupakan sebuah metode yang dapat melihat paket aktual dari trafik pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan trafik jaringan. Program ini dapat menentukan apakah suatu komponen overloaded atau terkonfigurasi secara buruk.

2.2.5 Network Management (Manajemen jaringan)

Network Management dapat didefinisikan sebagai monitoring, testing, configuring, dan trouble-shooting komponen jaringan untuk tercapainya satu set persyaratan yang ditentukan oleh satu organisasi (Forouzan, 2007, p873). ISO telah mentapkan lima area fungsi model untuk jaringan OSI yaitu:

Fault Management, bertujuan untuk mendeteksi, mengisolasi dan memperbaiki operasi-operasi yang tidak normal pada jaringan, operasi Fault management terdiri dari 4 langkah yaitu:

(19)

o Isolate, mengkarantina kesalahan. o Notify, menberi pesan kesalahan. o Correct faults, memperbaiki kesalahan.

Configuration management, biasanya digunakan untuk memetakan topologi jaringan, mengatur konfigurasi parameter dalam management agent dan system management. Terdiri dari 3 langkah yaitu:

o Manajemen konfigurasi file. o Manajemen inventory. o Manajemen perangkat lunak.

Performance management, bertujuan untuk memonitor dan mengontrol jaringan untuk memastikan jaringan berjalan sebaik mungkin. Performance Management mencoba mengukur performa dengan menggunakan beberapa kuantitas yang dapat diukur seperti kapasitas, traffic, throughput,atau waktu response.

Security management, bertanggung jawab untuk mengontrol akses ke jaringan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan.

Accounting management, bertujuan untuk mencegah pengguna untuk memonopoli batasan sumber daya jaringan, mencegah pengguna untuk menggunakan system yang tidak efisien, network manager dapat membuat rencana jangka pendek maupun panjang berdasarkan permintaan untuk penggunaan jaringan.

(20)

2.2.6 Simple Network Management Protocol (SNMP)

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah sebuah protokol tingkat aplikasi yang merupakan bagian dari protocol TCP/IP. (Stallings, 2007, p762). SNMP memberikan kemampuan kepada administrator jaringan untuk mengelola daya guna jaringan, menemukan dan memecahkan permasalahan jaringan serta perencanaan dalam pengembangan jaringan.

SNMP dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) pada tahun 1998 untuk menyediakan jaringan berbasis TCP/IP. Dalam penggunaan SNMP secara umum, ada sejumlah sistem atau peralatan yang harus dikelola dan satu atau lebih sistem yang akan mengelola mereka. Komponen software yang disebut agen bergerak ke seluruh peralatan ataupun sistem yang dikelola dan mengirimkan informasi kembali ke sistem pengelola melalui SNMP. Agen SNMP akan menjabarkan data yang dikelola di sistem pengelola yang biasanya berupa memori, proses dan lain sebagainya.

2.2.6.1 SNMP Versi 1

SNMP versi 1 adalah standar protokol SNMP yang pertama kali dibuat, SNMP dibuat untuk digunakan sebagai alat manajemen jaringan untuk jaringan dan mengoperasikan internetworking TCP/IP. (Stallings, 2007,p761). SNMP sebenarnya digunakan untuk merujuk kepada kumpulan spesifikasi manajemen jaringan yang mencakup protocol itu sendiri, definisi database, dan konsep-konsep yang terkait. Model

(21)

manajemen jaringan yang digunakan untuk SNMP mencakup elemen-elemen utama sebagai berikut:

o Management station atau Manager o Agent

o Management Information Base o Network Management Protocol

2.2.6.2 SNMP Versi 2

Pada Agustus 1988, spesifikasi untuk SNMP dikeluarkan dan dengan cepat menjadi standard manajemen jaringan yang dominan. Dengan banyaknya pengguna SNMP, kekurangan-kekurangan SNMP menjadi semakin jelas yang mencakup kekurangan fungsional dan kekurangan fasilitas keamanan. Lalu diciptakanlah versi yang disempurnakan, yang dikenal dengan SNMPv2. SNMPv2 menyediakan framework dimana dapat dibangun aplikasi manajemen jaringan dan menyediakan infrastruktur untuk manajemen jaringan. (Stallings, 2007, p765). Fungsi-fungsi pada SNMP v1 masih sama dengan yang digunakan pada SNMP v2, namun ada fungsi-fungsi yang dikembangkan, seperti pada fungsi trap. SNMP v2 juga memperkenalkan 2 protokol baru yaitu GetBulk dan inform. GetBulk digunakan oleh NMS untuk mendapatkan data yang berukuran besar dengan efisien. Operasi Inform memungkinkan NMS untuk saling mengirimkan informasi trap. Dari segi

(22)

keamanan SNMP v2 juga dikembangkan sehingga lebih aman dibanding SNMP v1.

2.2.6.3 SNMP Versi 3

SNMPv3 diperkenalkan sebagai seperangkat standard usulan pada Januari 1998 untuk memperbaiki kekurangan keamanan pada SNMPv1 dan SNMPv2. SNMPv3 menyediakan 3 layanan penting yaitu authentication, privacy, dan access control, Authentication dan privacy adalah bagian dari User-Based Security Model (USM) dan access control didefinisikan dalam View-Based Access Control Model (VACM). (Stallings, 2007, p769).

2.2.7 Management Information Base (MIB)

Management information base (MIB) adalah koleksi dari objek-objek atau variable data-data yang merupakan salah satu aspek dari managed agent. (Stallings, 2007, p762). Setiap perangkat memiliki unique object identifier (OID) yang terdiri dari angka – angka yang dipisahkan oleh titik. OID secara alami akam membentuk tree. MIB menghubungkan setiap OID dengan label dan parameter lain yang berhubungan dengan objek yang bersangkutan. MIB

(23)

kemudian bertindak sebagai kamus atau buku kode yang digunakan untuk menghubungkan dan menerjemahkan SNMP.

Gambar 2.5 MIB Tree

(Sumber:http://www.xratel.com/manual/3.0/snmp/images/cnf_oid_mib.jpg)

2.2.8 Nagios

Nagios adalah sebuah tool (alat bantu) untuk melakukan monitoring sistem dan jaringan komputer. (Anonym, Nagios Core Documentation). Nagios merupakan software open source sehingga bebas untuk digunakan serta dikembangkan. Nagios mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dengan menambahakan modul-modul (plugins). Nagios dapat memonitor layanan jaringan seperti HTTP, FTP, SNMP, SMTP, SSH dan berbagai perangkat keras jaringan yang memiliki alamat dan dapat terhubung

(24)

melalui TCP/IP. Nagios dapat berjalan dengan baik pada system operasi Linux maupun Unix. Nagios bekerja berdasarkan plugin yang digunakan, penggunaan plugin dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Nagios menggunakan protokol SNMP untuk pengambilan informasi pada perangkat jaringan. Ketika akan memonitor perangkat atau server, Nagios akan mengirimkan request kepada perangkat atau server melalui plugin yang bersangkutan sesuai dengan service yang dikehendaki kemudian plugin akan merespon permintaan tersebut dengan mengambil informasi berdasarkan OID melalui protokol SNMP.

2.2.9 MRTG

MRTG (Multi Router Traffic Graph) adalah sebuah tool gratis yang dibuat oleh Tobias Oetiker dengan bahasa pemrogramam perl. Tool ini pertama kali di buat pada tahun 1994 bermula dari keinginan Oetiker untuk memberikan informasi secara detil akan status dari koneksi internet universitas De monfront. (Oetiker,MRTG The Multi Router Traffic Grapher) MRTG akan menyimpan datanya kedalam file ASCII dan terus menimpa datanya ke log setiap 5 menit. Log file pada MRTG hanya menyimpan data hingga dua tahun terakhir, setiap file yang lebih dari dua tahun dari waktu berjalan akan dibuang sehingga ukuran data tidak akan bertambah seiring waktu. Log file MRTG hanya menyimpan data seperlunya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga ukuran data yang disimpan hanya sedikit lebih banyak dari yang dibuutuhkan untuk mengambar grafik pada halaman web.

(25)

MRTG menggunakan sebuah tool yang bernama cfgmaker, tool ini memungkinkan user untuk membuat kerangka file konfigurasi untuk untuk perangkat keras seperti router, switch dan sebagainya dengan cara membaca tabel interface melalui SNMP. Hal ini memungkinkan banyak user dapat berhasil mengkonfigurasi MRTG walaupun tanpa pengertian yang dalam akan SNMP. Cfgmaker secara otomatis dapat mencari variabel SNMP mana yang memetakan interface router. Selain itu grafik pada MRTG juga tidak dibuat setiap saat namun hanya pada saat user mengakses melalui webpage, dan akan diperbaharui lagi hanya ketika grafik sebelumnya sudah out of date. Untuk kedepannya log file MRTG versi 3 akan menggunakan RRD (round robin database) tools yang juga merupakan tool yang dikembangkan oleh Oetiker.

Gambar

Gambar 2.3 Topologi Star
Gambar 2.4 Topologi Mesh
Gambar 2.5 MIB Tree

Referensi

Dokumen terkait

[r]

yang Terjadi Selama Koneksi Tersambung Pada percobaan ini, didapatkan hasil untuk 2 kategori pengujian yaitu pengujian pengaruh banyaknya node dan hop terhadap

Bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel kegiatan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan distribusi yang digunakan oleh perusahaan untuk

Penilaian responden tentang keterlibatan masyarakat dalam pelayanan pendidikan dasar menunjukkan, pada aspek keterlibatan penyusunan standar pelayanan mayoritas menilai cukup

(1) Penambahan effervescent mix dalam pembuatan serbuk effervescen sari daun pegagan berpengaruh nyata terhadap waktu larut, kadar air, pH, kandungan klorofil,

menghilangkan nasab (garis keturunan), Islam mewajibkan pemeliharaan nasab, kloning mencegah pelaksanaan banyak hukum syara (hukum perkawinan, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak

indicated that the high rate of urethral stricture recurrence after internal urethrotomy is inversely correlated with the urinary flow rate. The study was conducted to evaluate the

orang lain didalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan