• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR SQUASH PADA ATLET UKM SQUASH UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR SQUASH PADA ATLET UKM SQUASH UPI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR SQUASH PADA ATLET UKM SQUASH UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Ilmu Keolahragaan

Oleh

Subhan Azmi Syamsudin 1105823

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Oleh

Subhan Azmi Syamsudin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Subhan Azmi Syamsudin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)
(4)

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEGUASAAN TEKNIK DASAR SQUASH PADA ATLET UKM SQUASH UPI

Subhan Azmi Syamsudin 1105823

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Nurlan Kusmaedi1 Nur Indri Rahayu2

Squash adalah olahraga permainan menggunakan raket sebagai alat pemukul yang dimainkan oleh dua orang di dalam sebuah ruangan tertutup dengan saling berbalas memukul bola squash sampai salah seorang pemain gagal dalam mengembalikan bola hasil pukulan dari lawan atau melakukan kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghubungkan variabel independen yaitu Kepercayaan Diri dengan variabel dependen yaitu Penguasaan Teknik Dasar Squash. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling pada atlet UKM UPI Bandung dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 10 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes angket Kepercayaan Diri, instrumen ini dari Vealey, R.S (1986). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diketahui bahwa nilai korelasi kepercayaan diri dengan penguasaan teknik dasar squash 0.024 < 0.05, dan hasil regresi adalah 0.490 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara Kepercayaan Diri dengan Penguasaan Teknik Dasar Squash.

(5)

ABSTRACT

CORRELATION OF SELF CONFIDENCE WITH THE MASTERY OF BASIC TECHNIQUES SQUASH ON ATHLETES SQUASH UKM UPI

Subhan Azmi Syamsudin 1105823

Faculty of Physical Education and Health University Indonesian of Education

Nurlan Kusmaedi1 Nur Indri Rahayu2

Squash is a sport game racket like a club that is played by two people in a mutually reciprocated enclosed with the ball hitting the squash until one player fails to return the ball on the opponent punch or made a mistake. The aim of this study is to connect the independent variable is self confidence with the dependent variable is the mastery of basic techniques of squash. The research of method uses descrpitive correlative with a sampling at UKM UPI Bandung athletes who met the inclusion criteria and as many as 10 people. The instrument used was a questionnaire test of self confidence, this instrument of Vealey,R.S (1986). Based on the result of data analysis and processing, it is known that the correlation self confidence by mastering the basic techniques of squash 0.024<0.05, and the result of regression is 0.490 it can be concluded there is a significant relationship between self-esteem by mastering the basic techniques of squash.

(6)

ABSTRAK...i

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA... .. 7

A. Percaya Diri... 7

B. Squash ... ...14

C. Kepercayaan Diri dengan Penguasaan Teknik Dasar Squash ...22

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... ...23

E. Posisi Teoritis Peneliti ... 24

BAB III METODE PENELITIAN... .27

A. Desain Penelitian... .27

B. Partisipan... .28

C. Populasi dan Sampel... 28

D. Instrumen Penelitian...29

E. Proses Pengembangan Instrumen ... ...40

F. Prosedur Penelitian...43

G. Analisis Data... ...45

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN... ..47

A. Deskripsi data... ..47

B. Pengolahan dan Analisis data... 51

C. Diskusi Penemuan... 57

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI... ..60

A. Simpulan... 60

B. Implikasi dan Rekomendasi... ...60

DAFTAR PUSTAKA... ..62

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 64

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga squash merupakan olahraga yang mulai berkembang di Indonesia. Terbukti sudah munculnya klub-klub squash yang tersebar di Indonesia. Walaupun tidak se-populer badminton atau sepak bola, tidak sedikit masyarakat sekarang sudah mulai mengetahui olahraga ini. Bahkan masyarakat pun sudah banyak berolahraga squash untuk kesehatan, hobi, maupun prestasi.

Olahraga squash adalah sebuah permainan di dalam ruangan dengan menggunakan raket dan sebuah bola kecil. Menurut Cipta, S.A. (2008:1) bahwa :

Olahraga squash adalah permainan yang menggunakan raket dan bola kecil yang dilakukan oleh dua orang pemain dalam suatu ruangan yang dibatasi oleh tembok, dengan tujuan memukul bola ke dinding depan agar lawan tidak dapat mengembalikan bola tersebut.

Squash merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat kompleks karena pemain dituntut mempunyai kecepatan, kekuatan dan strategi. Pemain juga harus dapat menguasai keterampilan bermain dengan baik. Untuk dapat menguasai keterampilan squash harus memiliki kualitas teknik yang baik. Kualitas teknik yang baik harus didukung oleh koordinasi yang baik pula dari pemain tersebut.

(8)

servis sekaligus mendapatkan skor. Pemain yang dianggap memenangkan game adalah pemain yang lebih dahulu mencapai skor 11 (satu game),

apabila skor 10-10 atau deuce, maka skor harus selisih dua angka. Game yang harus dicapai oleh pemain untuk memperoleh kemenangan adalah the best of three games atau the best of five games.

Pemain yang ingin mencapai prestasi dalam olahraga hanya dapat dicapai melalui proses latihan. Menurut Harsono (1988) dari buku yang ditulis Imanudin, I.: Harsono (Imanudin, I., 2008, hlm. 64) ‘Ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu: latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental’. Squash merupakan teramasuk cabang olahraga yang syarat keterampilan teknik tinggi. Untuk dapat menguasai teknik yang tinggi, pemain harus dapat menguasai teknik dasar terlebih dahulu. Seperti yang di ungkapkan oleh Sudrajat (1991, hlm. 24) dari buku yang ditulis Imanudin, I.: Sudrajat (Imanudin, I., 2008, hlm. 68), ‘Teknik dasar adalah merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi’. Berlatih teknik bertujuan untuk melatih gerakan-gerakan secara khusus untuk dapat menampilkan kualitas permainan yang tinggi.

Teknik dasar dalam semua cabang olahraga sangatlah penting, karena tanpa menguasai teknik dasar suatu cabor, mustahil seseorang itu bisa menguasai permainan olahraga tersebut. Permainan squash memilki keterampilan dasar yang harus dikuasai, yaitu; drive, volley, boast, dan service. Seperti yang dijelaskan oleh Suherman, A. (2009, hlm. 26), ”Terdapat empat bentuk keterampilan dasar squash yang pada umumnya dimiliki para pemain pemula cabang olahraga squash, yaitu drive, volley, boast, dan service”.

(9)

3

atlet ukm tidak mengalami kendala dalam melakukan semua pukulan teknik dasar squash, tetapi pada saat aplikasi dalam permainan ada beberapa kasus seperti atlet tidak percaya diri banyak pukulan-pukulan dasar yang meleset dari target. Karena apa yang dia latih pada saat latihan, pukulan pukulan bagus saat dia latihan akan percuma bila seseorang tersebut tidak percaya diri.

Dari uraian diatas, peneliti akan mencoba untuk mengkaji Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Penguasaan Teknik Dasar Squash Pada Atlet UKM Squash UPI.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kepercayaan diri atlet UKM squash UPI?

2. Bagaimana gambaran tingkat penguasaan teknik dasar squash atlet UKM squash UPI?

3. Apakah terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan penguasaan teknik dasar squash pada atlet UKM squash UPI?

C. Tujuan Penelitian

Sebagai peneliti memerlukan tujuan yang jelas yang mengandung maksud-maksud tertentu. “tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai” (Arikunto, 2006, hlm.49).

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kepercayaan diri atlet UKM squash UPI.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat penguasaan teknik dasar squash atlet UKM squash UPI.

(10)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk beberapa pihak, diantara lain :

1. Manfaat teoritis

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan kepercayaan diri dengan penguasaan teknik dasar squash pada atlet UKM squash UPI. 2. Manfaat praktis

a. Untuk peneliti

Untuk menjawab mengenai hubungan kepercayaan diri dengan penguasaan teknik dasar squash pada atlet UKM squash UPI dan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri untuk terus mengembangkan olahraga squash.

b. Untuk masyarakat

Memberikan informasi dan sumbagan keilmuan yang berarti dalam bidang keilmuan olahraga, khususnya mengenai kepercayaan diri terhadap penguasaan teknik dasar squash. c. Untuk lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi prodi ilmu keolahragaan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI dalam hal upaya mengembangkan olahraga squash ke arah yang lebih maju.

d. Untuk atlet

Hasil penelitian ini sebagai upaya meningkatkan kualitas atlet/pemain squash, khususnya meningkatkan kualitas kepercayaan diri atlet dengan penguasaan teknik dasar squash. e. Untuk pelatih

(11)

5

sebagai upaya meningkatkan kualitas kepercayaan diri atlet dengan penguasaan teknik dasar squash.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam bab pendahuluan ini penulis menuliskan masalah yang terjadi pada penelitian yang akan dilakukan. Selain itu penulis harus

BAB II : KAJIAN PUSTAKA / LANDASAN TEORITIS

Pada bagian ini, peneliti membandingkan, masing-masing penelitian yang di kaji melalui pengaitan dengan masalah yang sedang di teliti. Berdasarkan kajian tersebut, peneliti menjelaskan posisi / pendiriannya di sertai dengan alasan-alasan yang logis. Untuk itu pada bagian ini harus membahas tentang teori dan hasil penelitian parapakar terdahulu mengenai penelitian yang akan dilakukan.

BAB III : METODE PENELITIAN

(12)

merancang alur penelitiannya darimulai pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang di gunakan, tahapan pengumpulan data yang di lakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang di jalankan.

Untuk itu dalam bab metode penelitian ini penulis menjelaskan bagaimana cara-cara penelitian yang akan di lakukannya melalui tahapan-tahapan berikut:

1. Desain Penelitian 2. Partisipan

3. Populasi Dan Sampel 4. Instrument Penelitian 5. Prosedur penelitian

BAB IV: TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyampaikan dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB V: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Jadi dalam bab ini penulis menyimpulkan penelitiannya dari awal permasalah sampai di lakukanya penelitian berikut cara melakukan penelitian.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian perlu adanya suatu desain penelitian sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Fokus penelitian ini adalah hubungan tingkat kepercayaan diri dengan penguasaan teknik dasar squash. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif yang akan menyelidiki ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013, hlm. 14). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, S, 2010, hlm. 3). Kemudian mengenai teknik korelasional, Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, S, 2010, hlm. 4).

(14)

r

Gambar 3.1

Desain Penelitian Korelasi Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 154

Keterangan:

X : Kepercayaan Diri

Y : Penguasaan Teknik Dasar Squash r : Hubungan

B. Partisipan

Yang terlibat dalam penelitian ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Squash Universitas Pendidikan Indonesia. Alasan peneliti mengambil partisipan UKM Squash UPI karena akses yang mudah dijangkau oleh peneliti dan ingin meningkatkan kualitas kepercayaan diri atlet UKM Squash UPI. Karakteristik partisipan yang mengikuti penelitian ini adalah mahasiswa UKM UPI yang mempunyai keahlian dan menguasai dalam teknik dasar squash yang berjumlah 10 orang agar mudah menelusuri hasil tingkat penguasaan teknik dasar squash.

C. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek yang akan diteliti.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah UKM

Squash UPI yang berjumlah 24 orang.

(15)

29

b. Sampel

Untuk mempermudah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel. Sugiyono (2013, hlm. 118) menjelasakan bahwa,“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteritik

yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Ada beberapa syarat dari teknik purposive sampling seperti yang dijelaskan Arikunto, S. (2010, hlm. 183) sebagai berikut:

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. 2. Subjek yang diambil sebagian sampel benar-benar merupakan

subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai berikut.

1. Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan mempunyai pengalaman bertanding squash minimal tingkat daerah atau PORDA (Pekan Olahraga Daerah).

D. Instrumen Penelitian

(16)

menunjukan tingkatan tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Adapun metode pengisian angket yang akan digunakan adalah menggunakan skala model thurstone, perangsangnya adalah pernyataan. Respon yang diharapkan diberikan oleh subyek adalah taraf kesetujuan atau ketidak setujuan dalam tingkatan 1, 2, 3 kategori rendah (low); 4, 5, 6 kategori sedang (medium); dan 7, 8, 9 kategori tinggi (high). Dalam pada itu menurut pernyataan itu ada yang searah (mendukung) teori yang mendasari program yang dipersoalkan dan ada pula yang tak searah (tak mendukung) teori yang mendasari hal yang dipersoalkan. Pernyataan yang mendukung itu secara teknis disebut pernyatan mendukung (favorable statement), dan yang tidak mendukung disebut pernyataan tak mendukung (unfavorable statement) (Suryabarata, 2005 : hlm 186).

1. Instrumen untuk mengukur kepercayaan diri TSCI dan SSCI

Angket ini akan digunakan untuk pengambilan data tentang kepercayaan diri atlet squash UKM UPI. Angket kepercayaan diri mengadopsi alat ukur Vealey (1986) yang menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan atau tingkat kepastian individu memiliki kemampuan untuk sukses dalam olahraga. Dengan skalanya yang terkenal Trait Sport Confidence Inventory (TSCI) dan State Sport Confidence

Inventory (SSCI) yang masing-masing terdiri dari 13 item. Respon yang

diharapkan diberikan oleh subyek adalah taraf kesetujuan atau ketidak setujuan dalam tingkatan 1 ,2, 3 kategori rendah (Low); 4, 5, 6 kategori sedang (Medium); dan 7, 8, 9 kategori tinggi (High).

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

(17)

31

Petunjuk mengerjakan angket dalam angket ini disajikan sejumlah pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti. Anda diminta untuk menjawab pernyataan dalam angket ini dengan memberi tanda ( O ) pada kolom-kolom yang tersedia dengan pernyataan yang sesuai dengan diri anda. Pilihlah jawaban 1,2,3 jika anda merasa pernyataan tersebut “Tidak Sesuai” ,4,5,6 “Sesuai” , dan 7,8,9

“Sangat Sesuai” dengan anda. Semua jawaban adalah benar, apabila benar-benar

sesuai dengan diri anda dan jangan ada satupun yang terlewati. Kami akan menjaga kerahasiaan seluruh isi angket ini sehingga anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab. Atas kesungguhan dan kejujuran anda dalam menanggapi dan mengisi angket ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Trait Sport-Confidence Inventory

Pikirkan seberapa yakin Anda dengan diri Anda sendiri ketika Anda bertanding. Jawab pertanyaan dibawah ini berdasarkan pada seberapa yakin Anda saat bertanding. Bandingkan kepercayaan diri Anda dengan atlet yang Anda ketahui paling percaya diri.

Tolong jawab sesuai dengan apa yang Anda rasakan, bukan apa yang ingin Anda rasakan. Jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya.

Ketika Anda bertanding, seberapa yakin yang umumnya Anda rasakan? (lingkari angka)

1. Bandingan kepercayaan diri Anda mengenai keterampilan olah raga dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

(18)

2. Bandingan kepercayaan diri Anda untuk mengambil keputusan kritis saat bertanding dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika tampil di bawah tekanan dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda harus beradaptasi dan tetap berhasil walau disituasi pertandingan berbeda dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda harus berhasil dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

6. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda harus berhasil secara berturut-turut dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

(19)

33

7. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda harus berpikir dan bertindak agar berhasil saat bertanding dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

8. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda menemui tantangan saat bertanding dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

9. Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda harus berhasil meskipun kemungkinannya kecil dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10.Bandingan kepercayaan diri Anda ketika Anda harus bangkit dari kegagalan dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

State Sport-Confidence Inventory

(20)

Jawab pertanyaan dibawah ini berdasarkan pada seberapa yakin Anda saat ini untuk bertanding di kejuaraan berikutnya. Bandingkan kepercayaan diri Anda dengan atlet yang Anda ketahui paling percaya diri.

Tolong jawab sesuai dengan apa yang Anda rasakan sesungguhnya, bukan apa yang ingin Anda rasakan. Jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya.

Seberapa percaya diri Anda saat ini untuk pertandingan yang akan datang? (lingkari angka)

1. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini mengenai ketrampilan olah raga dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini untuk mengambil keputusan kritis saat bertanding dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini ketika Anda berhasil menjalankan strategi dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

(21)

35

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini ketika Anda harus beradaptasi dan tetap berhasil walau disituasi pertandingan berbeda dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

6. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini untuk berhasil menjalankan strategi dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

7. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini ketika Anda harus berhasil dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

8. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini ketika Anda harus berpikir dan bertindak agar berhasil saat bertanding dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

(22)

9. Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini ketika Anda menemui tantangan saat bertanding dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10.Bandingan kepercayaan diri yang Anda rasakan saat ini ketika Anda harus berhasil dengan persiapan yang telah dilakukan dengan atlet yang paling percaya diri yang Anda tahu.

Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Instrumen untuk mengukur penguasaan teknik dasar squash

Teknik dasar squash terdiri dari 4 item, yaitu service, drive, volley dan boast. Instrumen yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Service

1) Teknis Pelaksanaan

a. Tester berdiri didalam kotak service (boleh salah satu atau kedua kaki).

b. Bola dipukul ke depan (front wall) diatas service line. c. Pantulan bola dari hasil pukulan tester harus jatuh ke daerah

lapangan (service area) lawan.

(23)

37

2) Pukulan sah

a. Pukulan yang dianggap sah, jika bola yang dipukul masuk ke lapangan permainan lawan.

b. Bola dikatakan sah apabila bola memantul ke daerah lawan (service area).

c. Bola tidak sah (out/fall), jika bola menyentuh garis service, tin, dan kedua kaki tidak berada dalam kotak service atau salah satu kaki menginjak garis dan kaki satu lagi berada di luar kotak service.

3) Penskoran

a. Service dnyatakan berhasil dan mendapatkan skor jika telah memenuhi persyaratan service.

b. Setiap satu kali service (sah) diberikan nilai/skor menurut jatuhnya bola.

c. Skor dijumlahkan (5 kali service) untuk memperoleh skor total dari setiap tester.

d. Total skor ideal sama dengan lima kali service x skor ideal (5) =25.

2. Drive

1) Teknis Pelaksanaan

a. Tester berdiri di dekat T.

b. Bola dilempar sendiri ke atas, biarkan bola memantul satu kali di lantai lakukan pukulan drive maksimal 10 pukulan tanpa henti.

c. Bola hasil pantulan dari dinding depan akan diberi nilai sesuai dengan tempat jatuhnya bola tersebut.

d. Setiap tester diberikan kesempatan tiga kali dari forehand dan backhand.

(24)

2) Pukulan Sah

a. Pukulan yang dianggap sah, yaitu pukulan yang langsung ke dinding depan diatas tin dan tidak menyentuh garis luar lapangan.

b. Bola dari dinding depan boleh memantul dulu ke dinding samping, dinding belakang, maupun langsung ke lantai. 3) Penskoran

a. Setiap satu kali drive diberikan nilai/skor menurut jatuhnya bola.

b. Skor total adalah jumlah frekuemsi pukulan dalam satu periode rally x skor menurut jatuhnya bola.

c. Total skor ideal sama dengan frekuensi (maksimal 10) kali skor ideal (4) = 40.

3. Volley

1) Teknis pelaksanaan

a. Tester berdiri di dekat T

b. Bola dilempar langsung keatas dan bola di pukul volley sebelum jatuh ke lantai.

c. Lakukan pukulan volley ke dinding depan (front wall) secara berturut-turut maksimal sebanyak 10 kali pukulan.

d. Setiap tester diberikan kesempatan tiga kali dari forehand dan backhand.

2) Pukulan Sah

a. Pukulan volley dikatakan berhasil (sah), jika bola memantul ke depan dinding dan tidak jatuh ke lantai.

b. Bola tidak menyentuh kaleng (tin) dan bola tidak ke luar (menyentuh line).

3) Penskoran

(25)

39

b. Skor dihitung berdasarkan posisi berdiri tester pada saat melakukan pukulan volley sebanyak maksimal 10 kali pukulan.

c. Total skor ideal sama dengan frekuensi (maksimal 10) kali skor ideal (4) = 40.

4. Boast

1) Teknis pelaksanaan

a. Tester berdiri di belakang garis tengah lapangan.

b. Bola di pantulkan ke dinding samping lapangan dan biarkan bola jatuh ke lantai satu kali selanjutnya lakukan pukulan boast.

c. Lakukan pukulan boast masing-masing lima kali forehand dan backhand.

2) Pukulan Sah

a. Pukulan boast dikatakan berhasil (sah), jika bola memantul ke dinding samping terlebih dahulu, selanjutnya ke dinding depan.

b. Bola tidak menyentuh kaleng (tin) dan bola tidak menyentuh garis atau daerah luar lapangan (menyentuh line).

3) Penskoran

a. Skor dihitung jika bola mampu dipukul masuk ke lapangan permainan dan pukulan tersebut sah.

b. Hasil pukulan yang sah diberikan skor/nilai sesuai jatuhnya bola.

c. Skol pukulan merentang mulai dari skor 1 hingga 5.

d. Skor 5 hanya diberikan apabila terjadi bola nick (bola tepat jatuh di sudut lapangan).

(26)

E. Proses Pengembangan Instrumen

1. Hasil Uji Coba Angket Kepercayaan Diri

Pengambilan keputusan berdasarkan pehitungan nilai Corrected Item-Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut,

Nisfiannor Muhammad (2009: 229), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel diatas ada beberapa soal angket yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200, dikatakan soal angket tersebut valid ataupun

sebaliknya. Ternyata terdapat 20 soal pernyataan yang valid dan pernyataan yang tidak valid terdapat 6 soal.

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas TSCI

Item Corrected Item Total-Correlation

Status

soal1 0.772 Valid

soal2 0.228 Valid

soal3 0.791 Valid

soal4 0.057 Tidak Valid

soal5 0.010 Tidak Valid

soal6 0.493 Valid

soal7 0.084 Tidak Valid

soal8 0.626 Valid

soal9 0.475 Valid

soal10 0.646 Valid

soal11 0.828 Valid

soal12 0.684 Valid

(27)

41

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas SSCI

Item Corrected Item Total-Correlation

Status

soal1 0.443 Valid

soal2 0.577 Valid

soal3 0.091 Tidak Valid

soal4 0.734 Valid

soal5 0.567 Valid

soal6 0.733 Valid

soal7 0.663 Valid

soal8 0.711 Valid

soal9 0.314 Valid

soal10 0.601 Valid

soal11 0.707 Valid

soal12 0.047 Tidak Valid

soal13 0.178 Tidak Valid

Dari hasil validitas instrumen diatas didapatkan nilai reliabilitas instrumen sebagai berikut.

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas TSCI Reliability Statistika Cronbach's Alpha N of Items

(28)

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas SSCI Reliability Statistika Cronbach's Alpha N of Items

.836 13

2. Kriteria Tingkat Kepercayaan Diri

Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri, peneliti membuat kriteria penafsiran tingkat kepercayaan diri yang berpedoman pada norma penilaian Nurhasan (2000, hlm.416) seperti table 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.5

Kriteria Penafsiran Tingkat Kepercayaan Diri

Skala Batas Skor Rentang Skor Kriteria X + 1,8 (S) 146 + 1,8 (5) 155 keatas Tinggi sekali X + 0,6 (S) 146 + 0,6 (5) 146 - 154 Tinggi X – 0,6 (S) 146 – 0,6 (5) 137 -145 Sedang X – 1,2 (S) 146 – 1,2 (5) 128 – 136 Rendah

Dibawah 128 Rendah Sekali

3. Kategori Tingkat Penguasaan Teknik Dasar Squash

(29)

43

Tabel 3.6

Kriteria Penafsiran Penguasaan Teknik Dasar squash

Skala Batas Skor Rentang Skor Kriteria X + 1,8 (S) 218 + 1,8 (5) 227 keatas Tinggi sekali X + 0,6 (S) 218 + 0,6 (5) 218 – 226 Tinggi X – 0,6 (S) 218 – 0,6 (5) 209 – 217 Sedang X – 1,2 (S) 218 – 1,2 (5) 200 - 208 Rendah

Dibawah 200 Rendah Sekali

F. Prosedur Penelitian

Untuk mengetahui gambaran langkah kerja, peneliti akan menjelaskan mengenai prosedur penelitian. Dengan adanya prosedur penelitian maka akan mempermudah dan membantu peneliti untuk memulai tahapan-tahapan dari sebuah penelitian. Peneliti akan menjelaskan mengenai prosedur penelitian segaligus Rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Mencari ide atau gagasan penelitian. Ide atau gagasan ini muncul karena masih jarang ada yg mengetahui olahraga squash.

2. Melakukan studi literature. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan yang dilakukan dengan mencari informasi dan referensi yang terkait untuk mendukung penelitian. 3. Menentukan rumusan masalah. Setelah melakukan studi literature

maka menentukan rumusan masalah yang tepat.

4. Menentukan tujuan penelitian. Menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam penelitian agar tidak menyimpang dari permasalahan.

5. Mentukan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah UKM Squash UPI.

6. Menentukan sampel penelitian. sampel yang di ambil dari peneliian ini adalah 10 orang.

(30)

mengukur tingkat kepercayan diri atlet, selanjutnya melakukan tes penguasaan teknik dasar squash.

8. Menganalisis data. Data yang dikumpulkan diolah lebih lanjut kemudian disajikan dalam bentuk statistik dan selanjutnya dianalisis.

9. Merumuskan simpulan. Hasil analisis data akan memberikan kesimpulan temuan penelitian yang merupakan kegiatan akhir penelitian.

Penjelasan prosedur penelitian diatas, peneliti coba tuangkan dalam bentuk gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Populasi

Sampel

Angket Kepercayaan Diri

Tes Penguasaan Teknik Dasar Squash

Pengolahan Data dan Analisis

(31)

45

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi sederhana dengan derajat kepercayaan 0,05. Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Antara satu variabel bebas Kepercayaan Diri (self confidence) secara bersama-sama dengan satu variabel terikat atau dependen (Penguasaan Teknik Dasar Squash), dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product for Social Science (SPSS) . Adapun langkah-langkahnya

adalah

1. Melakukan tes angket kepercayaan diri kepada sampel.

2. Melakukan tes penguasaan teknik dasar squash kepada sample. 3. Mengumpulkan data hasil tes.

4. Input data dari skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel 2010.

Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat memperoleh kesimpulan penelitian. Pengolahan data dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistik dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik merupakan tahapan pengolahan data melalui rumus-rumus statistik, dengan tujuan akhirnya menjawab rumusan masalah penelitian. Dalam tahapannya, uji asumsi statistik melalui tahapan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

(32)

b. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan tahapan pengolahan untuk memperoleh informasi mengenai data, diantaranya rata-rata, standar deviasi, varians, skor terendah dan skor tertinggi. Selain disajikan dalam bentuk angka, deskripsi data juga disajikan dalam bentuk diagram batang.

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

2. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel. Dalam hal ini menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.

2. Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.

3. Uji Regresi

(33)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menjawab dan menyimpulkan pertanyaan dari rumusan masalah yang dicantumkan. Peneliti mendapatkan hasil dari uji statisika yang menyatakan bahwa :

1. Tingkat kepercayaan diri atlet UKM squash UPI masuk dalam kategori sedang terdapat 5 orang dengan masing-masing skor 145, 141, 142, 144, dan 141. Selanjutnya kritria tinggi terdapat 4 orang dengan skor 146, 150, 147, 150. Kemudian kriteria tinggi sekali terdapat 1 orang yaitu dengan skor 157

2. Tingkat penguasaan teknik dasar squash pada atlet UKM squash UPI dalam kriteria sedang 5 orang dengan masing-masing skor 215, 214, 216, 215, 217. Selanjutnya kriteria tinggi terdapat 4 orang dengan skor 222, 218, 220, 219. Serta kriteria tinggi sekali terdapat 1 orang dengan skor 232.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan penguasaan teknik dasar squash.

B. Implikasi dan Rekomendasi

1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para atlet UKM Squash UPI Bandung untuk meningkatkan kepercayaan diri dan penguasaan teknik dasar squash.

(34)

Peneliti memberikan beberapa rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar lebih maju beberapa tahap dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, diantaranya :

1. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian serupa agar lebih memperbanyak sampel penelitian sehingga hasil yang didapat akan lebih baik.

2. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel dependen dan variabel independen, seperti tingkat anxiety, tingkat motivasi yang berhubungan psikologis olahraga.

3. Bagi lembaga FPOK UPI, agar dapat memberikan pendalaman mata kuliah olahraga squash yang bersangkutan dengan gerak dasar, agar lebih mendalam lagi kepada mahasiswa-mahasiswa FPOK UPI karena pemahaman gerak dasar merupakan salah satu pondasi untuk meningkatkan keterampilan yang bermutu tinggi, dan menambah sikap kematangan dalam pertandingan.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Cipta, S. A. (2011). Tes keterampilan bermain squash untuk mahasiswa FPOK UPI. (Tesis). Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Imanudin, I. (2008). Ilmu kepelatihan olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Komarudin & Hidayat, Y. (2013). Psikologi olahraga. Bandung: Rosda

Migley, R. (1996). Ensiklopedia olahraga. Semarang: Dahasa Prize Semarang. Mulya, A. (2011). Ensiklopedia olahraga indonesia. Jilid 3. Bandung: Angkasa

Bandung.

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Nuryadi. (2010). Analisis permainan olahraga squash dan implikasinya dalam

pelatihan. [Online]. Tersedia di:

http://www.file.upi.edu/mak.ana.squash.pdf. Diakses 1 Oktober 2013. Palgunadhi, F. (2014). Hubungan Reaksi dan Koordinasi dengan Hasil Pukulan

Drive Dalam Permainan Squash. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Setiadarma, M.P. 2000. Dasar-dasar Psikologi Olah Raga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

(36)

Suherman, A., Cholil, D. H., Cipta, S.A., Nuryadi. (2009). Laporan: Hasil Penelitian Pengkajian Instrumen Tes Keterampilan Olahraga Berbasis

IPTEKOR 2009 (Tes Keterampilan Olahraga Squash). Bandung: Tidak

diterbitkan.

Vealey, R.S. (1986). Conceptualization of sport-confidence and competitive orientation preliminary investigation and instrument development. Journal

of sport psychology. 8, 221-246

Yulianto, F & Nashori. (2006). Kepercayaan Diri dan Prestasi Atlet Taekwondo Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Diponogoro

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian Korelasi
Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.5
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 The interface structure design defines the basic components of the interface and how they work together to provide functionality to users..  An interface structure diagram

Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk membeli barang sampai

Materi wawancara bertujuan untuk menggali informasi tentang keberadaan Macaca nigra yang masih dapat dijumpai oleh masyarakat baik karena aktivitas mereka di dalam hutan

File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen penawaran yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang sekurang-kurangnya memuat: Satu file: harga penawaran,

Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Dayak Kanayatn (Hasil Penelitian) Kalimantan Barat: Bagian Proyek.. Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Laporan tugas akhir ini membahas tentang analisa dinamik connecting rod, diantaranya kinematika dan kinetika yang terjadi pada connecting rod yang

Counter weight (balance weight).. Sebuah benda tegar melakukan gerakan bidang apabila semua bagian benda itu bergerak pada bidang-bidang sejajar. Pada umumnya kita