• Tidak ada hasil yang ditemukan

d bind 0705333 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d bind 0705333 chapter5"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasannya berdasarkan tiap masalah yang diteliti.

1. Lingkungan Penceritaan

Jumlah cerita yang diteliti ada 90 buah. Sembilan puluh cerita tersebut diceritakan oleh 30 orang. Dari 30 orang tersebut yang sudah meninggal berjumlah 14 orang. Cerita biasanya digunakan untuk hiburan, pendidikan, dan adat. Umumnya cerita diperoleh dari orang tua pencerita, guru, dan tetangga. Cerita biasanya didapatkan waktu akan tidur, di ladang, di sekolah dan saat mengikuti upacara adat. Cara menyampaikan cerita dengan narasi diselingi dialog. Lingkungan penceritaan berupa daerah yang bergunung-gunung, sungai, hutan, rumah panjang, berbagai jenis binatang dan tumbuhan.

Pembahasan

Dari analisis lingkungan penceritaan dapat diketahui bagaimanakah sebuah cerita lisan terjadi. Menurut Hutomo (1991) terjadinya cerita lisan adalah sebagai berikut. (a) Ada seseorang penyaksi melaporkan suatu peristiwa yang telah disaksikannya dan dapat diwujudkan sebagai keterangan awal. (b) Keterangan awal tersebut didengar oleh orang lain dan dia mengulanginya untuk disampaikan kepada pendengar kedua. (c) Pendengar kedua mengulanginya untuk disampaikan kepada pendengar ketiga, begitu seterusnya.

(2)

terjadinya bunga selasih, tentu gunungnya sendiri sebelumnya sudah ada, bunga selasihnya sendiri sebelumnya sudah ada, kemudian orang mereka-reka menjadi sebuah cerita dan dipercayai oleh pendengarnya. Begitu seterusnya.

Dilihat dari jumlah pencerita, diketahui bahwa dalam kurun waktu 17 tahun (1993-2010), jumlah pencerita meninggal dunia ada 14 orang. Hal tersebut merupakan keprihatinan terhadap keberadaan cerita rakyat Dayak Kanayatn. Bila cerita-cerita yang masih ada dan belum sempat direkam dan dibukukan dan tidak segera dilakukan pendokumentasian, tidak mustahil kekayaan budaya tersebut akan hilang begitu saja sejalan dengan meninggalnya pencerita.

2. Klasifikasi Cerita

Berdasarkan analisis klasifikasi ditemukan sebagai berikut.

a. Dari 90 cerita yang diteliti, ternyata 11 buah(12,22%) merupakan mitos. b. Dari 90 cerita yang diamati, ternyata. 10 buah (11,12%) merupakan legenda. c. Dari 90 cerita yang diamati, ternyata 69 buah (76,66%) merupakan dongeng. Pembahasan

(3)

a. Dianggap benar-benar Terjadi. b. Tidak dianggap suci. c. Ditokohi manusia walaupun ada kalanya mempunyai sifat luar biasa dibantu oleh makhluk-makhluk ajaibd. Tempat terjadinya seperti yang kita kenal. e. Waktu terjadinya belum terlalu lama (dibanding mite)f. Cerita dihubungkan dengan peristiwa dan benda yang berasal dari masa lalu dan benda kuno peninggalan masa lalu (seperti kuburan, gunung, dll). Sedangkan dongeng mempunyai karakteristik sebagai berikut a.Tidak dianggap benar- benar terjadi b.Terutama untuk hiburan, berisikan pelajaran moral atau bahkan sindiran c.Isi cerita dan plotnya mengenai sesuatu yang wajar d. Peristiwa pada masa lampau, tidak menggambarkan cerita pada masa sekarang e. Pelakunya seperti dalam kehidupan sehari-hari. Selain tokoh manusia terdapat juga tokoh binatang. f. Perbuatan tokoh kebanyakan perbuatan biasag. Latar kehidupan sehari-hari tetapi masa lampau. Memperhatikan karakteristik 3 jenis cerita tersebut, terlihat bahwa dongeng merupakan khayalan pengarang belaka. Jadi tidak diperlukan adanya fakta yang ada di dalam masyarakat. Sementara mitos dan dongeng perlu adanya fakta dalam masyarakat. Dilihat dari segi ini sangatlah logis bila dongeng lebih banyak dibanding dengan jumlah mitos dan legenda.

3. Analisis Struktur

Berdasarkan analisis struktur dan fungsi dengan menggunakan teori Maranda, terhadap 9 cerita yang digunakan sebagai contoh analisis maka diperoleh hasil sebagai berikut.

(4)

N = (a1 + a2) (x1) :: a1(x2) a2(x3)//a1(x2 + y1 + y2) : (b + c)(y3 + y4) : b (y5 + y6)//a1(z1 + z2) ::a1(a1-1):: (a1 + a2)(z3) : (a1 + a2)(z4)//

Rumus fungsi

Y2 + y3 + y4 + y5 + y6 + z1 + z2 + z3 + z4 > x1 + x2 + x3 + y1 (2) Abakng Inal

Rumus Alur

N = a (x1+x2) : (b+g) (x3+x4): c (x5+y2) : a (y3+y5 + x5) :: a (y2)// d (z4) : a (x6+y6)//

a (y4) : e (z7+x5) : a (x7)// f (z1) :: e (y7+z3):: e (z7+x1)//

a (y3+y5) : h (z5+z2) :: h (h-1)(a+e) (z6)// Rumus Fungsi

x1+x5+x6+x7+y1+y2+y3+y4+y5+y6+z2+z3+z4+z5+z6+z7 > x2+x3+x4+x5+z1 (3) Asal Mula Berladang Memakai Beliung

Rumus Alur

N = (a+b)(y1) : a(x1): b(z1) :: a(x2 + x3): b(z2)//

(a+b) (y2): a(x4) : b (z3 + z4) : a(x5) : b(z5) :: a(a-1) Rumus fungsi

x2 + x3 + x4 + x5 + y1 + y2 + z1 > x1 + z2 + z3 + z4 + z5 (4) Kale Ngelampe

Rumus Alur

(5)

Rumus Fungsi

(y1+y2+z1) > (x1 + y2)

(5) Kancil Berhutang kepada Kodok Rumus Alur

N = a (x5+y2):b2(x1+y1):b1(y3 + x2)// b3(x3+y4):b(x4)::a(a-1)// Rumus fungsi

X3+x4+x5+y2+y3+y4 > x1+x2+y1 (6) Katoro Nekok

Rumus Alur

N = b (x1) : a (x2+y1 ) /b (x3) : d (x4) : c (y2) :: (a+c) (y3) // c (y4) : a (z1 + z2) : a (z3 + z4) :: c (y5) : (a+c) ((a+c)-1) //

Rumus fungsi

x1 + x2 + x3 + y1 + y2 + y3 + y4 > x4 + y5 + z1 + z2 + z3 + z4 (7) Sari Ganteng

Rumus Alur

N = a(x1 + x2) : b(y1) : c(y3 + y4)// c(z1 + z2 ): b(y2 + y5) : c (z3) :: c (c-1)// Rumus fungsi

x1 + x2 + y1 + y3 + y4 + z1 + z3 > y2 + y5 + z2 (8) Si Ungekng

N = a(x1):b(x2):c(x3)::b(x4)/ b(y1):(d1+d2+d3+d4+d5+d6)(y2):d7(y4)//

(b+d7)(y5):(d1+d2+d3+d4+d5+d6)(y3)::(d1+d2+d3+d4+d5+d6)(d1+d2+d3+d4 +d5+d6)-1)//

(6)

X1+x2+x3+x4+y1+y3+y4+y5 >y2 (9)Talino Beristri Burung Punai Rumus Alur

N = b (y1) : a1(x1+x2+x3) :: a1(x4)//

(a1+a2)(x5):a3(y2): b(y1)::a3(y3):a2(y4):(a2+a3)(y5)// a1(x2+x3+y6):c(y8)::a1(y6+x7)::d(y9+x6)//

(a1+a2)(x5):a3(y3):b(y1):a2(y4):(a2+a3)(y5)::(a2+a3)((a2+a3)-1)// Rumus fungsi

x1+x2+x3+x4+x5+x7+y5+y6+y7 > x6+y1+y2+y3+y4+y8 Pembahasan

(7)

4. Analisis Makna

Dalam cerita rakyat Dayak Kanayatn terdapat makna kepercayaan yang meliputi percaya akan adanya Jubata, percaya adanya hantu, berdoa, pasrah kepada Tuhan, percaya bahwa kematian adalah kehendak Tuhan, percaya pada hal-hal yang bersifat gaib. Dalam cerita rakyat Dayak Kanayatn terdapat makna kepribadian yang meliputi emosi, berkeinginan kuat, penurut, tidak cepat putus asa, rajin, sabar, rendah hati, berani, hidup selibat, bersemangat, jujur, tanggung jawab, lambat dalam bekerja, cerdik, pantang menyerah, patuh terhadap orang tua, iba kepada orang lain, dan pintar. Dalam cerita rakyat Dayak Kanayatn ditemukan makna kemasyarakatan yang meliputi rasa kekeluargaan, suka memberi hadiah, musyawarah, melaksanakan upacara adat, bergotong royong, bekerja sama, saling memberi dan tolong menolong. Dalam cerita rakyat Dayak Kanayatn terdapat makna yang berkaitan dengan alam yang meliputi adat mempengaruhi hasil, manusia memerlukan alam, alam dan manusia saling membutuhkan, perkawinan manusia dengan makhluk kayangan, hewan dan tumbuhan saling membutuhkan, berladang, manusia merawat alam dan menikmatinya, hantu dan manusia bekerja sama, dan perkawinan manusia dengan burung.

Pembahasan

(8)

yang tidak saja harus dipertahankan atau dilestarikan tetapi sudah sepantasnya dihargai dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (Alaqadrie, 2009:3). Lebih lanjut Alaqadrie (2009:3) mengatakan bahwa kearifan lokal perlu dihargai dan dilaksanakan bukan saja oleh masyarakat setempat pemilik budaya tetapi juga oleh masyarakat pendatang dan pemerintah daerah di mana kearifan lokal berada. Jadi dengan adanya kearifan lokal yang ditemukan dapatlah digunakan untuk menyusun kebijakan pembangunan.

Dari teori identitas diketahui bahwa identitas Dayak umumnya menurut Maunati (2006) adalah sebagai berikut : Dari uraian di atas, maka secara ringkas, pada zaman dahulu masyarakat Dayak diidentifikasi sebagai berikut: a.Tinggal di rumah panjang. b. Sistem kekerabatan bersifat bilateral.c. Organisasi sosial-politik bersifat khas, desa sebagai identitas dan kepala suku mempunyai kekuasaan yang kuat. d. Dayak adalah non Muslim dan mempraktikkan animisme dan pada perkembangan selanjutnya Dayak identik dengan Kristen. e. Mata pencaharian mereka bertani dengan sistem ladang berpindah.. Temuan penelitian dapat melengkapi identitas Dayak sebagaimana dikemukakan oleh Maunati.

(9)

5. Kaitannya dengan Pembelajaran Sastra

Sesudah dianalisis dari aspek tujuan dan aspek pemilihan bahan, utamanya terhadap 9 cerita yang dijadikan contoh analisis struktur dan makna maka dapat diketahui bahwa 9 cerita tersebut dapat dijadikan bahan pembelajaran sastra baik di SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, Untuk tingkat SD dan SMP dapat digunakan metode mendongeng sedangkan untuk di SMA dan Perguruan Tinggi dapat digunakan metode analisis Maranda.

Pembahasan

Teori tujuan pembelajaran sastra dan pemilihan bahan adalah sebagai berikut: Pembelajaran sastra dimaksudkan untuk penguasaan bahasa dan sastra secara utuh dan juga mengembangkan anak didik dengan penanaman nilai. (Baedhowi, 2008:8). Tujuan pembelajaran juga bertujuan selain melatih IQ anak juga dapat mengembangkan kecerdasan emosional (Baedhowi, 2008:9). Rahmanto (1988) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran sastra adalah untuk membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak.

(10)

Kesimpulan yang diambil bahwa cerita rakyat Dayak Kanayatn dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra, kiranya sudah berkesuaian dengan teori tujuan pembelajaran dan teori cara memilih bahan pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Universitas penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi dengan terus berinovasi ketika mengadakan kegiatan kemahasiswaan, khususnya LKMM, yang berguna untuk

Kabupaten Malaka merupakan salah satu kawasan perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Wilayah ini juga menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbesar pasca jajak

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih, berkat dan karunia yang diberikan kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan judul:

Sektor pertanian yang merupakan kontributor terbesar dalam PDRB Kalimantan Tengah, pada triwulan I-2011 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan -0,28 persen dibanding triwulan yang

c) Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang epidemiologi/kesehatan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk buku dan atau makalah..

Model bimbingan kelompok sebagai bagian dari konseling komunitas atau. community counseling terbukti efektif untuk meningkatkan

Pada zaman sekarang ini, kata hijrah adalah sebuah kata yang sangat ngetren dan bahkan tergolong populer, dimana banyak kita lihat dalam

Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh persepsi manfaat ( perceived usefulness ), persepsi kemudahan penggunaan ( perceived ease of use ), persepsi kredibilitas ( perceived