• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE

TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN

POLA KALIMAT BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Quasi terhadap Pembelajar Kelas X Sosial 4 SMA

Negeri 1 Lembang)

SKRIPSI

Diajukan guna syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang

Disusun oleh: Yunina Andhesti

1002673

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE

TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN

POLA KALIMAT BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Quasi terhadap Pembelajar Kelas X Sosial 4 SMA Negeri 1 Lembang)

Oleh:

Yunina Andhesti

Sebuah skripsi yang diajukan guna syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

©Yunina Andhesti

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindung undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanya seluruhna atau sebagian,

(3)

YUNINA ANDHESTI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA

JEPANG

(Penelitian Eksperimen Quasi terhadap Pembelajar Kelas X Sosial 4 SMA Negeri 1 Lembang)

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum. 196011081986012001

Pembimbing II

Dra. Renariah, M.Hum. 195804061985032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

ABSTRAK iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR BAGAN v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 3

C. Batasan Masalah 3

D. Tujuan Penelitian 4

E. Definisi Operasional 5

F. Anggapan Dasar 7

G. Hipotesis 8

H. Metode Penelitian 8

I. Populasi dan Sampel 10

(5)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A.Metode dan Teknik Pembelajaran Bahasa Jepang 11 1. Metode dalam Pembelajaran Bahasa Jepang 12 2. Teknik dalam Pembelajaran Bahasa Jepang 17 B. Metode Scramble Teknik Give the Keyword dalam Pembelajaran

Bahasa Jepang 18

1. Pengertian Metode Scramble 18

2. Pengertian Teknik Give the Keyword 19

3. Alur Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang dengan

Metode Scramble Teknik Give the Keyword 20 4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Scramble Teknik Give the

Keyword dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang 22

C.Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang 23

1. Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang dalam

Cakupan Pembelajaran Tata Bahasa Bahasa Jepang 23 2. Aspek- Aspek dalam Pengajaran Bahasa Jepang 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian 30

B. Desain Penelitian 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Penyampelan 32

D. Instrumen Penelitian 34

E. Pengembangan Instrumen 36

(6)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penelitian 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian 42

B. Deskripsi dan Analisis Data 45

C. Analisis Data Angket 50

D. Pembahasan Hasil Angket 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 59

B. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 63

LAMPIRAN

(7)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Quasi terhadap Pembelajar Kelas X Sosial 4 SMA Negeri 1 Lembang)

Yunina Andhesti 1002673

ABSTRAK

Dalam pembelajaran bahasa asing, hal yang paling sulit bagi pelajar adalah pola kalimat. Kunci agar pembelajaran pola kalimat menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah difahami adalah dengan diterapkannya metode dan teknik pembelajaran yang inovativ. Sehubungan dengan hal itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai efektivitas metode dan teknik pembelajaran terhadap pembelajaran pola kalimat. Adapun tema dari

penelitian ini adalah “Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give the

Keyword dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang”. Metode penelitian ini adalah metode quasi eksperiment, dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Telah banyak penelitian terdahulu mengenai efektivitas metode dan teknik dalam pembelajaran namun, efektivitas metode scramble dan teknik give the keyword terhadap pembelajaran pola kalimat benar-benar tema yang baru. Ada 20 orang sampel yang berperan aktif dalam tahapan penelitian ini. Adapun tahapan penelitian ini adalah pretest, treatment, posttest dan pemberian angket. Selanjutnya adalah hasil penghitungan data pretest dan posttest. Nilai rata-rata siswa pada pretest adalah 48,2 dengan standar deviasi sebesar 8,25. Sedangkan nilai rata-rata siswa pada posttest adalah 84,35 dengan standar deviasi sebesar 9,44. berdasarkan data tersebut dapat terlihat perubahan nilai yang signifikan.

(8)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFFECTIVENESS OF SCRAMBLE METODHS AND GIVE THE KEYWORD TECHNIQUES IN JAPANESE LANGUAGE LEARNING SENTENCE PATTERNS

Yunina Andhesti 1002673

ABSTRACT

In learning a foreign language, the most difficult thing for students is a pattern sentence (grammar). The key to learning grammar lessons to be fun and easily understood is the application of methods and techniques inovativ learning. In this connection, the author wants to do research on the effectiveness of teaching methods and techniques to the learning of sentence patterns. The theme of this research is “Effectiveness of scramble metodhs and give the keyword techniques in japanese language learning sentence patterns”. This research method is quasi experiment method, with the design of the study one group pretest posttest design. There have been many previous studies on the effectiveness of methods and techniques in teaching, however the effectiveness of the scramble methods and give the keyword techniques to learning sentence patterns is completely new theme. There were 20 active samples in the research stage. The stages of this study is a pretest, treatment, posttest and questionnaire administration. Next up is the result of pretest and posttest data calculation. The average value of the students on the pretest was 48.2 with a standard deviation of 8.25. And then the average value of students on the posttest is 84.35 with a standard deviation of 9.44. Based on these data can be seen a significant change in value.

(9)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa

ini menjadikan berbagai aspek kehidupan untuk senantiasa berjalan selaras. Salah satu aspek yang terkena pengaruh perkembangan IPTEK adalah bidang pendidikan. Nampak jelas dengan jenjang-jenjang pendidikan di Indonesia saling bersaing menyajikan pembelajaran yang mutakhir agar relevan dengan zaman yang semakin berkembang pesat. Satu komponen yang semakin diperbaharui adalah pengajaran bahasa asing. Agar dapat berkomukasi dengan dunia luar, bahasa asing atau disebut bahasa kedua banyak diselenggarakan di sekolah-sekolah, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga jenjang perguruan tinggi (PT), salah satu bahasa asing yang diselenggarakan adalah bahasa Jepang.

Belajar mengajar adalah suatu proses timbal balik antara pengajar dan pembelajar, yang dalam prosesnya tidak dapat dipisahkan dari 3 aspek edukatif yaitu, afektif, kognitif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut tidak akan pernah lepas dari peran pengajar dalam pemberian materi, teknik dan metode pembelajaran yang digunakan, maupun media serta hal lain yang menunjang pembelajaran di dalam kelas.

Masalah mendasar ketika mempelajari bahasa asing terutama

bahasa Jepang adalah unsur-unsur yang dibawa dari bahasa asing tersebut. Salah satu contohnya yaitu, pemahaman kosa kata bahasa Jepang yang

(10)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di Sekolah Menengah Atas (SMA), bahasa Jepang diajarkan baik berupa mata pelajaran wajib, pilihan maupun dijadikan ekstrakurikuler. Dengan waktu 3x45 menit per minggu diperlukan managemen waktu yang baik agar seluruh konsep pembelajaran dapat tercapai. Salah satunya yaitu pembelajaran memahami pola kalimat, dengan penggunaan metode pembelajaran konvensional oleh pengajar, menjadikan minimnya

pemahaman arti dari setiap kata-kata baru sehingga berakibat pada sulitnya pembelajar dalam pemahaman dan penggunaan pola kalimat, dari landasan tersebut penting untuk memberikan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa untuk memahami kata demi kata sehingga pembelajaran pola kalimat dapat berjalan lancar. Salah satu contohnya yaitu dengan penggunaan metode pembelajaran acak kata dengan pemberian gambaran berupa kata kunci, yang disebut metode scramble teknik give the keyword.

Dalam penelitian terdahulu yang ditulis oleh Wulandari (2007, hlm. 2) disebutkan bahwa scramble adalah sebuah permainan guna menyusun kosa dari huruf-huruf atau menyusun kalimat dari kosakata atau menyusun wacana dari kalimat-kalimat yang tersedia dan susunannya telah dikacaukan terlebih dahulu.

Namun dalam penelitian ini terdapat perbedaan mengenai sudut pandang pemahaman scramble, fokus dan tujuan penelitian serta, teknik yang digunakan dalam pelaksanaan treatment pada sampel yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini scramble diartikan sebagai salah satu tipe dari

pembelajar kooperatif yang biasa disebut cooperative learning scramble thype.

(11)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami struktur pola kalimat namun, agar dapat memahami arti dari setiap kata dan arti dari pola kalimat-pola kalimat yang diajarkan.

Metode pembelajaran ini menuntut pembelajar untuk dapat bekerjasama dalam sebuah kelompok kemudian, bersama-sama merespon apa maksud dari kata kunci yang diajukan oleh pengajar lalu, cepat mengingat dan menyusun pola kalimat yang terdiri dari kata dan partikel

yang disusun secara acak dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, patokan dalam metode ini adalah kecepatan dan ketepatan dalam pembelajaran pola kalimat.

Dengan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan eksperimen dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang di

SMA, yang akan disajikan dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword dalam

Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang (Penelitian Eksperimen

Quasi terhadap Pembelajar Kelas X Sosial 4 SMA Negeri 1 Lembang)”

B. Rumusan Masalah

Dengan uraian latar belakang tersebut peneliti menyusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan signifikan antara sebelum dan setelah menggunakan metode scramble teknik give the keyword, dilihat dari hasil tes?

2. Apakah metode scramble teknik give the keyword efektif digunakan pada pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dalam

upaya meningkatkan kemampuan menggunakan pola kalimat bahasa Jepang, diukur dengan tes kemampuan?

(12)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan tergambar lebih jelas dan tidak meluas, maka penulis menyusun batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini meneliti bagaimana perbedaan antara hasil belajar

siswa sebelum dan setelah menggunakan metode scramble teknik give the keyword.

2. Penelitian ini dikhususkan pada penelitian efektivitas penggunaan metode scramble teknik give the keyword dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar, dengan materi yang terdapat dalam buku ajar di sekolah (Nihon Go no Sakura 1)

3. Penelitian ini meneliti bagaimana tanggapan siswa setelah belajar menggunakan metode scramble teknik give the keyword.

D. Tujuan Penelitian

a. Tujuan

1. Untuk membuktikan ada atau tidaknya perbedaan hasil tes siswa dari setelah dan sesudah menggunakan metode scramble teknik give the keyword.

2. Mengetahui seberapa efektif penggunaan metode scramble teknik give the keyword terhadap penguasaan pola kalimat bahasa Jepang

dasar diukur dengan tes kemampuan.

3. Mengetahui antusiasme pembelajar yang menggunakan metode

scramble teknik give the keyword dalam pembelajaran di kelas.

b. Manfaat

(13)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan sumbangan ide dalam rangka pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan proses dan cara penyampaian materi ajar yang dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar pembelajar.

2. Manfaat praktis 1. Bagi pembelajar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode atau cara pembelajaran yang dapat memicu pembelajar lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan bahasa Jepang dasar di SMA. 2. Bagi pengajar

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif proses dan cara penyampaian materi ajar, guna proses belajar mengajar yang lebih baik dan senantiasa relevan dalam proses belajar mengajar di masa kini dan juga nanti.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan baru dalam referensi metode dan cara pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang yang variatif dan efektif.

E. Definisi Oprasional

Berikut adalah definisi oprasional dari istilah-istilah yang menjadi sentral dalam penelitian ini:

1. Metode pembelajaran

(14)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Macam-macam metode pembelajaran meliputi: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode pemberian tugas, metode demonstrasi, metode ceramah plus, metode eksperimen, metode simulasi, metode examples non examples, metode karya wisata

( http://edukasi.Kompasiana.com/2011/11/18/definisi-strategi-metode-dan-teknik-pembelajaran-413773.html).

2. Metode pembelajaran scramble

Menurut Suyatno (2005, hlm. 53), Scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Tahapannya adalah sebagai berikut:

- Membuat kartu soal sesuai materi ajar. - Membuat kartu jawaban dengan diacak. - Sajikan materi.

- Bagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok. - Pembelajar berkelompok mengerjakan kartu soal dan

pembelajar mencari jawaban untuk setiap soal-soal dalam kartu soal.

Soeparno dalam Rahayu (2007, hlm. 29) mengemukakan bahwa metode scramble adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktifitas

untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan.

(15)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan pengajar dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang pembelajarnya tergolong aktif dengan kelas yang pembelajarnya tergolong pasif. Macam-macam teknik pembelajaran meliputi teknik syarahan, teknik

perbincangan, teknik projek, teknik penyelesaian masalah, teknik dapatan, teknik permainan, teknik kooperatif ( http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/18/definisi-strategi-metode-dan-teknik-pembelajaran-413773.html). Dengan kata lain teknik pembelajaran adalah suatu cara yang diterapkan pengajar agar metode pembelajaran yang telah disiapkan dapat berjalan lancar. Teknik pun tidak dapat dipisahkan dari media yang selaras.

4. Teknik give the keyword

Teknik ini merupakan teknik pemberian kata kunci pada saat penerapan materi, diajukan oleh pengajar guna memicu respon dari pembelajar kemudian dengan segera memahami maksud dari kata kunci dan melakukan sesuatu hal berdasarkan kata kunci tersebut. Dalam penelitian ini teknik give the keyword digunakan untuk memberikan gambaran pola kalimat

seperti apa yang harus disusun pada saat itu.

5. Pola kalimat

Menurut kamus besar bahasa Indonesia online pola kalimat

(16)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kalimat bahasa Jepang bunkei dalam buku ajar yang terdapat di sekolah.

F. Anggapan Dasar

Dalam penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa dasar dari pemahaman dan penggunaan bahasa asing adalah penguasaan pola

kalimat, yang selanjutnya akan berimplikasi pada keterampilan lainnya seperti, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan memahami, keterampilan mendengarkan, dsb. Metode scramble teknik give the keyword yang digunakan sebagai proses dan cara dalam pembelajaran

pola kalimat bahasa Jepang dasar, diharapkan mampu menjadi alternatif pembelajaran yang variatif, efektif dan menarik guna mengembangkan minat pembelajar dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang dasar.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam sebuah penelitian merupakan pernyatan mengenai distribusi dari sebuah variabel atau hubungan antara dua variabel (atau lebih) yang akan diteliti. Jadi, hipotesis merupakan jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, hipotesis yang dibuat berdasarkan sebuah pertanyaan penelitian harus dapat diuji melalui hasil penelitian (Setiyadi, 2006, hlm. 90).

Hipotesis yang peneliti rumuskan guna penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hk: Metode scramble teknik give the keyword terbukti efektif dan

memiliki perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang siswa sebelum dan setelah diterapkan

metode ini.

(17)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar pola kalimat bahasa Jepang siswa sebelum dan setelah diterapkan metode ini.

H. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau

prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan kesimpulan (Sutedi, 2011, hlm. 53). Untuk mengetahui efektivitas metode scramble teknik give the keyword terhadap pemahanan penggunaan pola kalimat bahasa

Jepang, peneliti menerapkan metode eksperimental. Ada tiga ciri khas dari metode ini yaitu, (a) adanya manipulasi terhadap variabel bebas, (b) adanya kegiatan pengontrolan terhadap variabel lain yang berpengaruh, (c) adanya pengamatan dan pengukuran terhadap efek atau pengaruh dari manipulasi terhadap variabel bebas (Sutedi, 2011: 66).

Menurut Setiadi (2006, hlm. 141), penelitian dengan desain ini diyakini mempunyai validitas internal dan ekternal yang tinggi. Maka dari itu, peneliti menerapkan metode penelitian ekperimental quasi dengan satu kelas sebagai objek.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1. Tes yang berupa tes awal atau pretest untuk mengetahui kemampuan awal objek penelitian.

(18)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode scramble teknik pembelajaran give the keyword.

3. Tes akhir atau post test untuk mengetahui perbedaan kemampuan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa yang dimiliki pembelajar sebelum dan sesudah diberi pengajaran dengan menggunakan metode scramble teknik pembelajaran give the keyword.

4. Menyebarkan angket tertutup yang dimaksudkan untuk memperoleh data kualitatif dan mengetahui tanggapan pembelajar mengenai metode scramble teknik pembelajaran give the keyword dalam pembelajaran pola kalimat bahasa

Jepang.

3. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data dalam penelitian menggunakan Statistik Komparansional. Statistik Komparansional digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada tidaknya perbedaan antara dua variabel (atau lebih) yang sedang diteliti (Sutedi, 2011, hlm. 228).

I. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Margono, 2005, hlm. 118).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pembelajar SMA Negeri 1 Lembang, sedangkan sampelnya adalah pembelajar SMA Negeri

(19)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012, hlm. 3).

Untuk mengetahui efektivitas metode scramble teknik give the keyword terhadap pemahanan penggunaan pola kalimat bahasa Jepang,

peneliti menerapkan metode quasi experimental.

Quasi experimental adalah salah satu dari tiga metode

penelitian yang termasuk dalam metode penelitian eksperimen (Pre-Experimental, True experimental, Quasi experimental). Dalam metode

ini hanya digunakan satu kelas eksperimen tanpa kelas pembanding, ada kelompok kontrol tetapi, tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiono, 2012, hlm. 114). Dijelaskan pula bahwa terdapat dua desain dalam penelitian dengan quasi experimental yaitu time series design dan control group design, serta one-group pretest

posttest design.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunya variasi tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, hlm. 61).

(20)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel dependen yang disebut juga varibel terikat yaitu hasil belajar siswa dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang (akibat).

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Variabel bebas

Variabel Terikat

Penggunaan metode scramble teknik give the

keyword

(X)

Pemahaman pola kalimat bahasa Jepang

(Y) (X, Y)

Keterangan :

X, Y : Peningkatan pemahaman pola kalimat bahasa Jepang siswa dengan menggunakan metode scramble teknik give the keyword

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan rancangan one-group pretest posttest design. Desain penelitian ini dijelaskan dengan tabel

berikut:

Tabel 3.2

Desain Penelitian One-Group Pretest Posttest

Pretest Treatment Posstest

O1 X O2

(21)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O1 : Nilai pretest sebelum diberikan treatment X : Perlakuan (treatment) yang diberikan yaitu

penggunaan metode pembelajaran scramble teknik give the keyword dalam pembelajaean pola kalimat

bahasa Jepang

O2 : Nilai posstest sesudah diberikan treatment

(Anisa, 2013, hlm. 29) Dalam prosesnya sebelum perlakuan diberikan pada kelas eksperimen, terlebih dahulu dilakukan pretest untuk menjaring data awal, selanjutnya diberikan pengajaran pola kalimat melalui metode pembelajaran scramble teknik give the keyword. Perlakuan atau biasa disebut treatment dilaksanakan empak kali (empat pertemuan: 2x40 menit). Setelah perlakuan selesai, diberikan posttest dengan instrumen yang sama untuk melihat kemajuan hasil

belajar siswa dalam pemahaman pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang.

C. Populasi, Sampel dan teknik penyampelan

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, hlm. 117).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pembelajar bahasa Jepang SMA Negeri 1 Lembang semester

(22)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahun ajaran 2013-2014 pembelajar bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Lembang adalah 11 kelas (kelas X: dua, kelas XI: sembilan kelas).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012, hlm. 118). Dengan penerapan metode quasi experimental yang tidak menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding, jadi peneliti hanya menggunakan satu kelas sebagai sampel. Dan yang menjadi sampel penelitian ini adalah pembelajar bahasa Jepang SMA Negeri 1 Lembang kelas X Sosial 4 semester genap tahun ajaran 2013-2014 yang berjumlah 20 orang.

Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini adalah teknik penyampelan secara random. Teknik random ini dikenal dengan teknik secara acak, yang artinya kita bisa memilih sampel dari populasi dengan cara acak seperti dengan mengundi dan sebagainya (Sutedi, 2011, hlm. 180). Selanjutnya dijelaskan bahwa teknik penyampelan seperti ini hanya bisa dilakukan jika populasinya dianggap memiliki karakter sama atau mendekati homogen dengan jumlah yang relatif banyak. Dengan adanya kesamaan karakter

pada diri populasi, maka dapat diasumsikan bahwa siapa pun yang dijadikan sampelnya akan menghasilkan data yang tidak

(23)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan keadaan di lapangan yang telah peneliti amati, bahwa kelas X diterapkan kurikulum 2013 yang mengharuskan para siswa untuk mengambil mata pelajaran peminatan. Dengan adanya kelas yang berminat mempelajari bahasa jepang itu berarti bahwa populasi pada penelitian ini bersifat homogen, semuanya sama-sama belum belajar bahasa

Jepang. Kondisi yang tepat untuk dijadikan subjek penelitian ini, dan dilakukannya teknik penyampelan secara random.

D. Instrument penelitian

Seperti dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 305) bahwa, terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif dari pembelajar, penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu tes dan non tes yang berupa angket.

1. Tes

Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar pembelajar setelah selesai satu program pengajaran tertentu (Sutedi, 2011, hlm. 157). Tes dalam penelitian ini berupa soal essai mengenai pemahaman pola kalimat bahasa Jepang yang digunakan untuk menjaring data awal melalui pretest sebelum perlakuan diberikan dan data akhir melalui posttest setelah perlakuan selesai dilaksanakan.

Soal tes tersebut terdiri atas tiga bagian dengan

(24)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(25)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diungkapkan Faisal dalam Sutedi (2009, hlm. 164) bahwa, angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian). Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden.

Dilihat dari sifat keleluasaan responden dalam memberikan jawabannya, angket dapat digolongkan ke dalam angket tertutup dan angket terbuka.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti memberikan angket kombinasi tertutup dan terbuka kepada pembelajar untuk mengetahui tanggapan mengenai metode scramble teknik give the keyword dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar. Berikut kisi-kisi dari angket yang diberikan:

(26)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bahasa Jepang

E. Pengembangan Instrumen

Pengembangan dari dua jenis intstrumen yang peneliti gunakan yaitu berupa expert judgement. Expert judgement diambil dari bahasa Inggris expert yang berarti ahli dan judgement yang berarti pendapat atau pertimbangan. Pengertian praktisnya adalah pertimbangan atau pendapat ahli atau orang yang berpengalaman. Dalam hal ini expert judgement adalah pendapat seorang ahli terkait dengan layak atau tidaknya instrumen penelitian yang peneliti rancang guna kelengkapan perangkat penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, data yang diperolah

dari treatment yang telah dilaksanakan harus dilakukan pengolahan dan analisis. Adapun langkah-langkah analisis data yang peneliti gunakan yaitu, uji normalitas kemudian uji hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Dijelaskan oleh Irianto bahwa ketika jumlah sampel sedikit atau biasa disebut dengan sampel kecil, proses uji normalitas sangat diperlukan. Karena distribusi sampel yang mendekati normal haruslah sampel yang besar (> 30) (2009, hlm. 113).

(27)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesederhanaan tersebut, maka pengujian kenormalan data akan sangat tergantung pada kemampuan mata dalam mencermati plotting data. Jika jumlah data cukup banyak dan penyebarannya

tidak 100% normal (tidak normal sempurna), maka kesimpulan yang ditarik berkemungkinan salah (Irianto. 2009, hlm. 272). Untuk menghindari kesalahan tersebut maka peneliti

menggunakan rumus yang sudah teruji, yaitu rumus Kolmogorov-Smirnov.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melaksanakan uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov menurut Irianto:

a) Menghitung jumlah sampel, lalu menghitung rata-rata skor dan standar deviasinya.

Keterangan :

X : Rata-rata skor X : Skor yang diperoleh n : Banyaknya sampel Sd : Standar Deviasi

b) Data kita susun berurutan mulai dari yang terkecil diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi komulatif, dan seterusnya sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 3.5

Perhitungan-Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

X f F Z P ≤ Z a1 a2

Rumus rata-rata skor :

Rumus standar deviasi :

(28)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

X : Skor yang diperoleh f : Frekuensi

F : Frekuensi komulatif.

Z : Z skor =

P ≤ Z : Probabilitas di bawah nilai Z dapat dicari pada tabel Z

a

2 : Selisih antara

dan P ≤ Z

a

1 : Selisihantara

dan a

2

c) Langkah selanjutnya adalah membandingkan angka tertinggi

dari a1 dengan Dtabel, yaitu angka pada tabel

Kolmogorov-Smirnov dengan menoleransi tingkat kesalahan ( ) sebesar

0,05.

= Rata-rata Populasi

(29)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketentuan yang menyatakan distribusi data adalah normal yaitu :

a

1 maksimum ≤ Dtabel

Jika a1 maksimum > Dtabel, maka distribusi data tidak

normal (Irianto, 2009, hlm. 273).

2. Uji Hipotesis

Dikarenakan sampel yang diperlukan dalam penelitian ini hanya 20 yang dapat dikatakan sedikit, peneliti memakai uji hipotesis dengan rumus student t tes. Menurut Irianto (2009, hlm. 109) untuk menghadapi sampel kecil serta ketidaktahuan simpangan baku populasi, Gosset telah menemukan bentuk tes statistik untuk menghadapi kondisi seperti ini yang sering disebut t (lengkapnya student t tes).

dipaparkan pula bahwa rumus student t tes yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah :

Setelah didadapat nilai student t tes dari proses yang menggunakan rumus di atas, langkah selanjutnya adalah

(30)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Apabila t hitung > t tabel, ini berarti H0 ditolak dan Hk diterima

 Apabila t hitung < t tabel, ini berarti H0 diterima dan Hk ditolak (Irianto, 2009, hlm. 111).

G. Prosedur penelitian

1. Persiapan dan Perencanaan

Tahap awal peneliti sebut dengan tahap persiapan, pada tahap ini dilakukan berbagai macam persiapan meliputi, konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, studi literatur berkenaan dengan tema penelitian, kemudian studi pendahuluan (lapangan) di lokasi penelitian guna mendapatkan data awal, menentukan populasi dan sampel serta mengurus perizinan pelaksanaan penelitian.

Tahap kedua disebut dengan tahap perencanaan dengan kegiatan yang meliputi, penyusunan rancangan penelitian, instrumen penelitian serta alat dan teknik pengumpulan data.

2. Pengumpulan data dan Pengolahan data

Peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian menggunakan

(31)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah secara statistik, untuk menguji hipotesis penelitian serta menarik kesimpulan hasil dari penelitian.

3. Pelaporan

Hasil penelitian disusun ke dalam laporan ilmiah berbentuk

(32)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, berikut kesimpulan yang telah penulis susun:

1. Pretes yang dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan (treatment) memperoleh nilai rata-rata 48,2. Secara angka, data tersebut menunjukan bahwa, kemampuan memahami pola kalimat bahasa Jepang siswa masih rendah. Dengan kata lain, kemampuan siswa pada saat sebelum diterapkannya metode pembelajaran scramble teknik give the keyword terhadap pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang masih

kurang baik. Posttest yang dilakukan setelah diberikan perlakuan (treatment) memperolah nilai rata-rata 84,35. Dengan selisih nilai

sebesar 36,15, antara pretes dan posttest menunjukan bahwa ada peningkatan nilai dari sebelum dan setelah diterapkannya metode pembelajaran scramble teknik give the keyword terhadap pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang.

Hal ini dipertegas oleh hasil uji hipotesis, dengan menggunakan rumus student t test dengan toleransi tingkat kesalahan ( ) sebesar

0,05 two tailed test dan dk = n-1, diperoleh hasil thitung ; ttabel = 2,2 > 2,09. Maka dari itu H0 ditolak dan Hk diterima, yang berarti metode scramble teknik give the keyword terbukti efektif dan memiliki

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang siswa sebelum dan setelah diterapkan metode ini.

(33)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik give the keyword. Pada saat siswa belajar dengan metode konvensional, dikarenakan telah banyak pola kalimat bahasa Jepang yang dipelajari, siswa mengalami kesulitan ketika akan menyusun kalimat dengan mengacu pada pola kalimat yang tepat. Namun, setelah diterapkannya metode scramble teknik give the keyword, bukan hanya dapat menyusun kalimat dengan lebih mudah, kerjasama antar teman

pun menjadi poin positif dalam pembelajaran. Metode scramble teknik give the keyword ini menjadi metode dan teknik yang efektif dan

cocok digunakan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang, hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis yang terdapat pada BAB IV.

3. Dari angket yang penulis sebar setelah tiga proses dilaksanakan yaitu pretes, treatment dan posttes, diketahui bahwa tanggapan siswa pada

penggunaan metode scramble teknik give the keyword terhadap pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang adalah sangat memuaskan. Siswa menjadi lebih aktif, lebih faham, dan dapat memupuk kebesamaan dalam hal pembelajaran di dalam kelas. Dengan diterapkannya metode scramble teknik give the keyword pembelajaran bahasa Jepang menjadi lebih efisien dari segi waktu.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai efektivitas metode pembelajaran scramble teknik give the keyword dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang, penulis rasa perlu merekomendasikan beberapa hal guna kemajuan pembelajaran bahasa Jepang ke depannya. Adapun hal-hal yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

(34)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis berharap guru-guru bahasa Jepang dapat menerapkan metode pembelajaran scramble teknik give the keyword sebagai alternatif metode dan teknik pembelajaran di

dalam kelas. Karena metode dan teknik ini telah teruji efektivitasnya. Bukan hanya lebih efektif dalam pembelajaran pola kalimat namun, kerjasama dan pola fikir siswa dalam

pembelajaran pun semakin meningkat.

Lebih dari itu penulis berharap metode dan teknik ini tidak hanya digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang namun, dapat diaplikasikan juga dalam pembelajaran lainnya.

2. Bagi pelajar

Dengan digunakannya metode pembelajaran scramble teknik give the keyword dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang, diharapkan minat dan bakat siswa terhadap bahasa Jepang akan semakin baik. Terlebih yang berkaitan dengan pembelajaran pola kalimat (tata bahasa). Selain itu, diharapkan pandangan siswa terhadap pembelajaran tata bahasa asing terutama bahasa Jepang itu sulit, dapat berubah menjadi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Carilah variasi metode pembelajaran kooperatif lainnya yang dapat menggali kreativitas sekaligus kerjasama antar

tim guna pembelajaran di kelas.

2. Gunakan metode pembelajaran scramble teknik give the

keyword, bukan hanya dalam pembelajaran pola kalimat

(35)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada aspek pembelajaran lainnya seperti, menulis ataupun memahami.

3. Pilih materi yang relevan dan akan mudah ketika diterapkan metode pembelajaran scramble teknik give the keyword. 4. Jika ingin menerapkan metode pembelajaran scramble

teknik give the keyword pada siswa SMA dalam

pembelajaran bahasa Jepang, gunakanlah bahasa Jepang dengan huruf romaji pada scrabble.

(36)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ali, Mohamad. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Anisa. (2013). Pengaruh Penggunaan WEB dengan Software Berbasis Open Search terhadap Peningkatan Berfikir Kreatif Siswa.UPI, Bandung: (Skripsi) Tidak diterbitkan.

Astrini, Femilla. (2011). Definisi Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/18/definisi-strategi-metode-dan-teknik-pembelajaran-413773.html yang direkam pada 18 November 2011 | 15:49 GMT. [04 Desember 2013 | 20:26].

Dahidi, Ahmad & Sudjianto. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Danasasmita, Wawan. (2010). Pendidikan Bahasa Jepang di Indonesia.[Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031

WAWAN_DANASASMITA/Makalah/PENDIDIKAN_BAHASA_JEPANG_DI_INDON

ESIA.pdf yang direkam pada 02 Juni 2010 | 03:36 GMT. [04 Desember 2013 | 20:34].

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Faisal, Sanapiah. (1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional.

Hasan, Iqbal. 2008. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: PT Bumi Aksara

Irianto, A. (2009). Statistik: Konsep Dsar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

Kamus Bahasa Indonesia Online. (2013). Definisi pola. [Online]. Tersedia: http://kamusbahasaindonesia.org/pola/mirip [16 Des 2013 | 17:42].

Margono, S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan).

(37)

Yunina Andhesti, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Scramble Teknik Give The Keyword Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sambudy. (2013). Pengertian definisi grammar tata bahasa. [Online]. Tersedia:

http://dasarbahasainggris.blogspot.com/2013/02/pengertian-definisi-grammar-tata-bahasa.html#ixzz2mZWtrDbk yang direkam pada 14 Februari 2013 | 12:18 GMT. [04 Desember 2013 | 20:37].

Sudjana. (1989). Desain dan analisis eksperimen. Bandung: Tarsito.

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masnedi Buana Pustaka.

Setiyadi, Ag. Bambang. (2006). Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Silberman, Melvin. (2007). Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudijono. (1987). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

Peranan pekerja sosial dalam pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan lanjut usia : (studi di Panti Sosial Tresna Werdha &#34;Budi Mulia&#34; Jakarta Timur) (studi di Panti

[r]

Untuk itu peneliti mengambil judul penelitian “ Program Pembelajaran Tilawah Al-Quran Pada Pondok Pesantren Al- Qur’an Al-Falah I Cicalengka Bandung (Studi Deskriptif

Hasil Analisis Korelasi Antar Dimensi Psychological

[r]

Alat ukur yang digunakan berupa skala kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan teori yang dikemukan oleh Ryff (1989) melalui aspek-aspek kesejahteraan

online untuk memudakan pengguna berinteraksi sesama pengguna dan pengembang SLiMS memberikan kenyaman kepada pengguna forum agar memilih forum sesuai dengan keinginan

Pengertian secara operasional pendidikan budi pekerti adalah upaya untuk membekali peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan selama pertumbuhan