HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT
TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG
OLAHRAGA BOLA VOLI
(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh :
HELDA HELDAYANA NIM. 1005353
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Hubungan Antara Power Otot Lengan Dan Otot Tungkai Dengan
Hasil Spike Semi Pada Cabang Olahraga Bola Voli
(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)
Oleh
Helda Heldayana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Helda Heldayana 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
HELDA HELDAYANA
1005353
HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI
DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI
(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Disetujui dan disahkan oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan
Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 19621222 198703 1 002
Pembimbing II
Iman Imanudin, S.Pd, M.Pd. NIP. 19750810 200112 1 001
Pembimbing I
i
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS ... 6
A. Kajian Pustaka ... 6
1. Deskripsi Olahraga Bola Voli ... 6
2. Teknik Dasar Spike ... 8
3. Analisis Gerak Spke (smash) ... 10
4. Deskripsi Kondisi Fisik ... 13
5. Konsep Tentang Power ... 14
6. Peran Power Otot Lengan Terhadap Hasil Spike Semi ... 15
ii
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Hubungan Power Otot Lengan dan Otot Tungkai Secara
Bersama-sama Dalam Melakukan Pukulan Spike Semi Pada Cabang Olahraga
Bola Voli ... 26
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan………..27
C. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Desain Penelitian ... 29
B. Partisipan ... 31
C. Populasi dan Sampel ... 31
D. Instrumen Penelitian... 33
E. Prosedur Penelitian... 35
F. Analisis Data ... 37
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Temuan Penelitian ... 40
1. Uji Normalitas ... 41
2. Uji Korelasi ... 42
3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi ... 43
B. Pembahasan Penelitian ... 45
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 48
A. Simpulan ... 48
B. Rekomendasi ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
iii
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40
4.2. Hasil Penghitungan Skor Rata-rata dan Standar Deviasi dari Tiap Tes ... 41
4.3. Hasil Pengujian Normalitas ... 42
4.4. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 42
4.5. Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi ... 43
4.6. Hasil Signifikansi Koefisien Korelasi ... 43
iv
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Tahap Awalan dalam Smash ... 11
2.2. Tahap Meloncat dalam Smash ... 12
2.3. Tahap Memukul Bola dalam Smash ... 12
2.4. Tahap Mendarat dalam Smash ... 13
2.5. Gambar Otot Lengan ... 18
2.6. Ilustrasi Keterkaitan Antara Komponen-Komponen Biomotorik ... 19
2.7. Otot-Otot yang Terdapat Pada Tungkai ... 21
2.8. Otot-Otot Tungkai Bawah Dilihat dari Sisi Bawah ... 21
3.1. Desain Penelitian ... 29
3.2. Lapangan Tes Spike Bola Voli ... 35
v
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Tes Power Otot Lengan (Soft Ball Throw)……….. ... 52
2. Hasil Tes Otot Tungkai (Digital Vertical Jump) ... ... 53
3. Hasil Tes Ketepatan Spike Semi ... ... 54
4. Hasil Tes Kecepatan Bola pada saat waktu tempuh Spike Semi ... 55
5. Data Hasil gabungan dari Ketepatan dan Kecepatan Bola pada saat waktu tempuh Spike Semi ... 56
6. Output Data Hasil Uji Normalitas, Rata-rata, dan Simpangan Baku ... 57
7. Output Data Korelasi antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi ... ... 60
8. Data Output Regresi antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi ... ... 61
9. Foto Kegiatan Penelitian Tes Power Otot Lengan ... ... 65
10. Foto Kegiatan Penelitian Tes Otot Tungkai ... 67
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI
(Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)
Helda Heldayana 2014
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya komponen-komponen kondisi fisik terhadap hasil pukulan spike semi dalam permainan bola voli diantaranya power otot lengan dan otot tungkai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi dalam permainan bola voli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Sampel yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah anggota club bola voli PASUNDAN Bandung sebanyak 12 orang yang diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes soft ball throw untuk tes power otot lengan, tes digital vertical jump untuk tes otot
tungkai dan tes spike semi bola voli. Menunjukkan terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi. Dengan hasil penelitian power otot lengan dengan hasil spike semi adalah r = 0.697, nilai sig. 0.012 < 0.05, sedangkan otot tungkai dengan hasil spike semi adalah r = 0.652, nilai sig. 0.022 < 0.05, dan secara bersama-sama antara power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi adalah r = 0.780, nilai sig. 0.015 < 0.05.
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN ARM MUSCLE POWER AND LEG MUSCLE POWER BY ANALYZING SEMI-SPIKE HIT RESULTS IN
VOLLEY BALL SPORTS BRANCH
(Descriptive Study On Athletes of PASUNDAN Volleyball Club Bandung) Helda Heldayana
2014
This research is motivated by the importance of physical components condition in the results of semi-spike hit in volleyball game including arm muscle power and leg muscle power.The purpose of this study is to determine the relationship between arm muscle power and leg muscle power by analyzing the results of semi-spike hit in volleyball game.This study uses descriptive correlational techniques.The sample used in this study are athletes of PASUNDAN volleyball club bandung. 12 athletes were analyzed by using purposive sampling technique.The instruments use in this study are the soft ball throw test for arm muscle power, digital vertical jump test for the leg muscle power and semi-spike volleyball test. This studyshows that there is a relationship between arm muscle power and leg muscles power by analyzing the results of the semi spike. The result shows that arm muscle power in the semi-spike resultsis r = 0.697, sig.0.012 < 0.05, while the leg muscle power in the semi-spike result is r = 0.652, sig.0.022 < 0.05 and jointly between arm muscle power and leg muscle power with the results of the semi-spike is r = 0.780, sig.0.015 < 0.05.
1 Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Olahraga adalah olah gerak badan yang melibatkan otot besar dan
dilakukan secara teratur dan terencana dengan tujuan untuk menguatkan dan
menyehatkan organ-organ tubuh. Salah satunya adalah olahraga permainan bola
voli.
Bola voli adalah suatu bentuk olahraga permainan yang dimainkan oleh
dua regu, dimana setiap regu berusaha memantulkan/memvoli bola dengan tangan
atau lengan sebanyak tiga kali sentuhan secara bergantian dan berusaha
melewatkan bola ke atas net, ke daerah lawan serta berusaha mematikannya untuk
mendapatkan poin/skor. Seperti yang di jelaskan oleh Muhajir (2003:16) menjelaskan bahwa: “Bola voli adalah suatu cabang olahraga berbentuk memvoli bola di udara bolak-balik di atas jarring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan”.
Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik merupakan dasar
yang harus dikuasai oleh seorang pemain bola voli agar dapat bermain bola voli
dengan baik. Menurut Dieter Beutelstahl (1986:9) bahwa teknik-teknik dasar permainan bola voli tersebut meliputi: “(1) servis, (2) pass bawah, (3) pass atas, (4) smash/spike, (5) blok, dan (6) pertahanan”. Sedangkan untuk dapat berprestasi
selain diperlukan penguasaan teknik, taktik, fisik yang prima, juga diperlukan
kemampuan mental yang bagus. Dalam permainan bola voli ada dua masalah
penting yang harus dikuasai oleh seorang atlet. Kosasih (1985:109) menjelaskan bahwa: “Yang perlu dikuasai oleh seorang atlet dalam permainan bola voli adalah: (1) Teknik penguasaan bola, dan (2) Teknik permainan.”
Kedua teknik tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam
menciptakan suasana permainan yang baik dan akan memberikan hasil atau
prestasi yang baik pula.
Untuk mencapai suatu prestasi yang maksimal yang di inginkan ada
2
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjelaskan bahwa: “Untuk mencapai prestasi yang maksimal atlet harus mempunyai beberapa persyaratan yaitu: (1) Kesehatan tubuh, (2) Bentuk tubuh,
(3) Kondisi fisik, (4) Penguasaan teknik, (5) Penguasaan taktik, dan (6) Memiliki kejiwaan dan kepribadian yang baik”.
Hal ini juga senada dengan pendapat Harsono (1988:100) yang
menjelaskan bahwa: “Ada beberapa aspek yang perlu dikuasai dan dilatih secara
seksama oleh atlet yaitu: (1) Latihan fisik (physical training), (2) Latihan teknik
(technical training), (3) Latihan taktik (tactical training), (4) Latihan mental
(psychological training).”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali
persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat bermain bola voli
dengan baik apalagi untuk dapat berprestasi. Dengan memiliki
persyaratan-persyaratan tersebut atlet dapat bertanding dengan baik. Salah satu dari
persyaratan tersebut yang paling mendasar adalah penguasaan teknik dan
kemampuan fisik.
Diantara teknik permainan bola voli, nampaknya teknik serangan dari atas
net (jaring) cukup sulit untuk dikuasai oleh pemain, terutama jika teknik serangan
itu dilakukan dengan spike. Kesulitan utama untuk melakukan spike bola voli
adalah tingginya jaring yang melebihi jangkauan lengan para pemain yang relative
memiliki postur tubuh yang jauh lebih pendek dari tinggi jaring tersebut, sehingga
bola yang seharusnya dipukul dari atas jaring tidak dapat dipukul secara
maksimal. Namun demikian hal tersebut bukan suatu masalah besar jika kondisi
fisiknya baik.
Komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung pencapaian gerak
dalam olahraga adalah kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak
(muscular power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), keseimbangan
(balance), koordinasi (coordination), kelincahan (agility), ketepatan (accuracy),
reaksi (reaction). Sedangkan komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung
keterampilan spike adalah power otot lengan dan otot tungkai.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kondisi fisik seperti power
3
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penting dalam olahraga bola voli khususnya dalam melakukan spike, karena dapat
memperoleh pukulan spike yang keras dan tajam.
Oleh sebab itu spike pada permainan bola voli adalah salah satu teknik
bermain yang sangat menentukan dalam permainan bola voli. Spike dalam
permainan bola voli dipergunakan ketika mengadakan penyerangan. Pukulan yang
dilakukan pada penyerangan dengan teknik ini melibatkan berbagai kemampuan
tubuh karena sasarannya adalah kecepatan dan ketepatan bola hasil spike untuk
memperoleh kemenangan.
Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap atlet-atlet bola voli yang tergabung dalam club bola voli PASUNDAN
yang berada di Kota Bandung mengenai kebenaran apakah hubungan antara
power otot lengan dengan otot tungkai dapat mempengaruhi terhadap hasil spike
semi. Alasan penulis memilih club tersebut karena mayoritas atletnya laki-laki
semua dan club tersebut sudah terkenal dan main di tingkat Nasional, atlet
tersebut memiliki power otot lengan dan otot tungkai yang kuat sehingga dapat
menghasilkan teknik spike yang baik. Dengan itu penulis membuat judul
penelitian ini adalah: “Hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai
dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli (Studi Deskriptif Pada Atlet Bola Voli Club PASUNDAN Bandung)”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah penelitian yang
akan dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi
pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN?
2. Apakah terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada
cabang olahraga bola voli club PASUNDAN?
3. Apakah terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai dengan
4
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui hubungan fungsional antara power otot lengan dengan hasil spike
semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN.
2. Mengetahui hubungan fungsional antara otot tungkai dengan hasil spike semi
pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN.
3. Mengetahui hubungan fungsional antara power otot lengan dan otot tungkai
dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli club PASUNDAN.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Secara teoritis
Dapat memberikan informasi kepada para pelatih khususnya para pelatih
bola voli atau pembina olahraga sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun
program latihan dalam upaya meningkatkan kemampuan para atletnya.
2. Secara praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai paduan atau pedoman oleh pelatih
bola voli dan Pembina olahraga dalam pencarian bibit-bibit atlet berprestasi.
3. Secara khusus
Penelitian ini bertujuan sebagai pengaflikasian penulis dalam menerapkan
ilmu baik yang berupa teoritis maupun praktik selama mengikuti perkuliahan.
5
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN, DAN HIPOTESIS
a. Kajian Pustaka
b. Penelitian Terdahulu yang Relevan
c. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
a. Desain Penelitian
b. Partisipan
c. Populasi dan Sampel
d. Instrumen Penelitian
e. Prosedur Penelitian
f. Analisis Data
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
a. Temuan Penelitian
b. Pembahasan Temuan
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Simpulan
b. Rekomendasi
29 Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan pola-pola tertentu untuk mencapai
tujuan, pola-pola tersebut sering disebut dengan rencana penelitian yang
memberikan arahan dalam pelaksanaan penelitian sebagai berikut.
Tiap penelitian harus di rencanakan, untuk itu diperlukan suatu desain
penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara pengumpulan
dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi
dengan tujuan itu.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain penelitian
diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan suatu penelitian.Efektivitas
berkaitan dengan ketepatan dalam mencapai tujuan sedangkan efisiensi berkaitan
dengan penghematan waktu.
Untuk memperjelas, penulis membuat gambaran tentang desain penelitian
sebagai berikut:
rx1 rx1
rx12y
rx2 rx2
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 68) (X1)
(Y)
30
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
X1 : Variabel bebas 1 ( power otot lengan )
X2 : Variabel bebas 2 ( otot tungkai )
rx1 : Hubungan Variabel bebas 1 terhadap variable terikat ( y )
rx2 : Hubungan Variabel bebas 2 terhadap variable terikat ( y )
rx12y : Hubungan Variabel bebas 1 (X1) dan 2 (X2) terhadap variabel
terikat ( y )
Y : Variabel terikat ( hasil spike semi )
Sugiyono menjelaskan (2013, hlm. 3) bahwa, ”Metode penelitian adalah
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Pemecahan dari penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif, dengan pendekatan deskriptif korelatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm.
14),
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik korelasional. Menurut
Ibrahim dan Sudjana (2004, hlm. 64), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi
pada saat sekarang”. Sedangkan menurut Arikunto, S. (2010, hlm. 3), “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaaan,
kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam
bentuk laporan penelitian”. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan
suatu peristiwa pada saat sekarang dalam suatu situasi. Data yang diperoleh
dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.
31
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai yang diharapkan. Kemudian mengenai teknik korelasional Arikunto, S.
(2010, hlm. 4) menjelaskan bahwa, “Penelitian korelasional adalah penelitian
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi
terhadap data yang memang sudah ada”.
Dalam penelitian ini terdapat faktor-faktor yang merupakan variabel
penelitian, yaitu:
1. Power otot lengan dan otot tungkai merupakan variabel bebas.
2. Hasil spike semi bola voli sebagai variabel terikat.
Latihan power otot lengan dan otot tungkai dengan hasil spike semi
merupakan salah satu bentuk latihan yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap
peningkatan keterampilan spike.
B. Partisipan
Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah atlet club bola voli
PASUNDAN Bandung yang berjumlah 20 orang laki-laki, sedangkan yang
dijadikan sampel diambil 12 orang.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subyek yang akan diteliti. Menurut
Sugiyono (2013, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli yang tergabung dalam club
bola voli PASUNDAN Bandung sebanyak 20 orang.
2. Sampel
Untuk mempermudah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan sampel. Sugiyono (2013, hlm. 118) menjelasakan
32
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi tersebut”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Ada beberapa syarat dari teknik purposive sampling seperti yang di
jelaskan Arikunto, S. (2010, hlm. 183) sebagai berikut:
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagian sampel benar-benar merupakan subjek
yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi
(key subjectis).
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan.
Berdasarkan uraian di atas, maka sampel yang diperoleh sebanyak 12
orang. Adapun karakteristik dari sampel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Merupakan atlet atau anggota yang terdaftar di club bola voli
PASUNDAN
2. Atlet yang dijadikan sampel berumur 20-23 tahun.
3. Keaktifan dalam kehadiran dan proses latihan.
4. Frekuensi latihan minimal 4 kali dalam seminggu.
5. Telah menguasai teknik pukulan spike semi.
6. Mempunyai pengalaman yang cukup baik dalam permainan dan
pertandingan bola voli.
7. Mempunyai pengalaman bertanding minimal tingkat daerah atau
PORDA (Pekan Olahraga daerah).
Ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis
penelitiannya, menurut Gay dan Diehl (1992) yang ditulis Hendri (2012), „Jika
penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10% dari
populasi‟. Berdasarkan pendapat diatas, maka jumlah sampel yang digunakan
33
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan
suatu instrument penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu
pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan
(2001:130), sebagai berikut:
a. Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes soft ball throw, dengan
validitas 0,73 dan reliabilitas 0,80 (Nurhasan, 1999:67).
2. Untuk mengukur otot tungkai digunakan tes Digital Vertical Jump, dengan
validitas 0,989 dan reliabilitas 0,977 (Nurhasan dan Hasanudin, 2007,
hlm.175).
3. Untuk mengetahui hasil keterampilan spike semi pada bola voli dilakukan tes
spike (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225).
b. Pelaksanaan Tes:
1. Untuk mengukur power otot lengan digunakan tes soft ball throw, dengan
validitas 0,73 dan reliabilitas 0,80 (Nurhasan, 1999:67).
1) Tujuan : Mengukur power otot lengan.
2) Perlengkapan : Bola soft ball 3 buah, meteran, peluit, alat tulis.
3) Pelaksanaan :
a. Subjek berdiri di belakang garis pembatas sambil memegang bola.
b. Subjek melemparkan bola sejauh mungkin dengan kaki dan badan
tidak melewati garis pembatas dan tegak lurus.
c. Subjek melakukan lemparan sebanyak tiga kali kesempatan.
4) Skor : Skor yang di ambil adalah jarak lemparan yang
paling jauh.
2. Untuk mengukur otot tungkai digunakan tes Digital Vertical Jump, dengan
validitas 0,989 dan reliabilitas 0,977 (Nurhasan dan Hasanudin, 2007,
hlm.175).
1) Tujuan : Mengukur komponen otot/power (otot tungkai).
2) Perlengkapan : Monitor, papan vertical jump (vertical jump
34
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Pelaksanaan :
a. Sampel berdiri dengan kedua kaki menempel pada papan vertical
jump (vertical jump board) yang terpasang dalam satu rangkaian
alat dan bersiap-siap menolakkan kedua kakinya bersamaan
keluarnya suara (audio) dari alat tersebut dengan cara melompat ke
atas setinggi mungkin.
b. Pada saat sampel menolakkan kakinya pada papan vertical jump
maka secara otomatis akan keluar angka pada alat digital
(regulator) yang telah terpasang dalam satu rangkaian.
c. Sampel melakukan loncatan sebanyak tiga kali kesempatan.
4) Skor : Skor yang diambil adalah hasil dari lompatan yang
tertinggi dari ke tiga percobaan.
3. Untuk mengetahui hasil keterampilan spike semi pada bola voli dilakukan tes
spike (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225).
1) Tujuan : Untuk kemampuan memukul bola di atas net
berupa serangan ke arah sasaran dengan tepat, terarah dan menukik.
2) Perlengkapan : Lapangan bola voli, net dan tiang net, bola voli 3
buah, stopwatch, speed gan, kamera.
3) Pelaksanaan :
a. Testee berada dalam daerah serang atau bebas di dalam lapangan
permainan.
b. Bola dilambungkan atau di umpan dekat atas jaring ke arah testee.
c. Dengan atau tanpa awalan, testee loncat dan memukul bola
a. Skor terdiri dari dua bagian yang tidak terpisahkan; angka sasaran
+ waktu dari kecepatan jalannya bola.
35
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Bola yang menyentuh batas sasaran, dihitung telah masuk sasaran
dengan angka yang lebih besar.
d. Skor = 0, jika pemukul menyentuh jarring dan/ atau jatuh di luar
sasaran. Meskipun skor = 0, waktu tetap dicatat.
e. “Skor untuk spike/serangan : Jumlah angka dan detik dari semua
lima kali kesempatan”.
Tinggi net untuk laki-laki 2,43 m
1 m
3 m
KAMERA
Gambar 3.2
Lapangan Tes Spike Bola Voli (Nurhasan dan Hasanudin, 2007, hlm.225)
E. Prosedur Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu adanya prosedur penelitian suatu penelitian
yang sesuai dengan variable-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis
penelitian untuk diuji kebenarannya. Desain penelitian merupakan rancangan
tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan
5
2
4
3
1
4
36
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun langkah-langkah yang disusun adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
b. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran.
c. Pengolahan dan menganalisis data.
d. Menetapkan kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis data tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3
Langkah-Langkah Penelitian Analisis Data
Sampel
Pengumpulan Data
Tes Power Otot Lengan
Tes Spike Semi
Pengumpulan Data Populasi
Tes Otot Tungkai
37
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Analisis Data
Teknik analsis data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan
derajat kepercayaan 0,05. Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel bebas atau independen (Power otot Lengan dan otot
Tungkai) secara bersama-sama dengan satu variabel terikat atau dependen (Spike
Semi), dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product
For Social Science (SPSS) versi 17. Adapun langkah-langkahnya adalah:
a. Melakukan tes power otot lengan kepada sampel.
b. Melakukan tes otot tungkai kepada sampel.
c. Melakukan tes keterampilan spike semi kepada sampel.
d. Mengumpulkan data hasil tes.
e. Input data dari skor tersebut pada program computer Microsoft Excel 2010.
Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat
memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data
dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistik dan uji hipotesis.
1. Uji Asumsi Statistik
Uji asumsi statistik merupakan tahapan pengolahan data melalui
rumus-rumus statistik, dengan tujuan akhirnya menjawab rumus-rumusan masalah penelitian.
Dalam tahapannya, uji asumsi statistik melalui tahapan sebagai berikut:
1. Deskripsi Data
Deskripsi data merupakan tahapan pengolahan untuk memperoleh
informasi mengenai data, diantaranya rata-rata, standar deviasi, varians, skor
terendah dan skor tertinggi. Selain disajikan dalam bentuk angka, deskripsi data
juga disajikan dalam bentuk diagram batang.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berada pada
taraf distribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data dari setiap data. Uji
normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji
Kolmogorov-smirnov, dengan asumsi kelompok sampel termasuk ke dalam
sampel kecil atau 30 ke bawah. Format pengujinya dengan membandingkan nilai
38
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal.
2) Jika nilai Sig. atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.
3. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah data memiliki varians
yang sama atau tidak, dengan kata lain homogen atau tidak. Selain itu juga untuk
menentukan langkah pengujian statistik berikutnya, apakah menggunakan statistik
parametrik atau nonparametrik. Apabila data berdistribusi normal dan homogen,
maka pengolahan dilakukan dengan statistik parametrik. Sebaliknya apabila data
berdistribusi normal tapi tidak homogeny, maka pengujian dengan statistik
nonparametrik.
Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik
hasil output dari SPSS. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan homogen.
2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak homogen.
4. Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel.
Dalam hal ini menggunakan korelasi ganda, namun untuk menghitung korelasi
ganda, maka dihitung terlebih dahulu korelasi sederhananya dulu menggunakan
korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.
39
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Uji Hipotesis
Hipotesis 1:
Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada cabang
olahraga bola voli.
H0: Tidak ada hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada
cabang olahraga bola voli.
H1: Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan hasil spike semi pada
cabang olahraga bola voli.
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.
Hipotesis 2:
Terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang
olahraga bola voli.
H0:Tidak ada hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang
olahraga bola voli.
H1:Terdapat hubungan antara otot tungkai dengan hasil spike semi pada cabang
olahraga bola voli.
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.
Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak.
Hipotesis 3:
Terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara
bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.
H0: Tidak ada hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara
bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.
H1: Terdapat hubungan antara power otot lengan dan otot tungkai secara
bersama-sama dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima.
48 Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah
dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai
berikut:
1. Terdapat Hubungan Antara Power Otot Lengan dengan hasil spike semi pada
cabang olahraga bola voli.
2. Terdapat Hubungan Antara Otot Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang
olahraga bola voli.
3. Terdapat Hubungan secara bersama-sama antara Power Otot Lengan dan Otot
Tungkai dengan hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut yang telah dilakukan, maka
penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan
oleh para pelatih atau pembina cabang olahraga sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih atau Pembina cabang olahraga permainan bola voli
hendaknya, harus memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang
berkualitas dan dapat menunjang terhadap kemampuan seseorang dalam
menguasai teknik dasar. Faktor kondisi fisik dari power otot lengan dan otot
tungkai dapat memberikan hubungan dan dukungan terhadap hasil spike semi
pada cabang olahraga bola voli. Selain memperhatikan faktor komponen
kondisi fisik, para pelatih atau pembina olahraga tetap memperhatikan
aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik dan mental serta dengan tidak
mengabaikan fungsional antropometrik (Seperti; tinggi badan, berat badan,
panjang jangkauan lengan, dan panjang tungkai) dalam memilih atlet-atlet
49
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
komponen kondisi fisik untuk mengetahui hubungan dan kontribusi terhadap
hasil spike semi pada cabang olahraga bola voli, penulis menganjurkan untuk
mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan prestasi
bola voli.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang
lebih mendalam.
50 Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Beachle, Thomas R dan Groves,Barney R. 2003. Latihan Beban (Terjemahan
Razi Siregar). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bompa (1983). Komponen-komponen biomotorik. Jakarta.
Dieter, B. (2012) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Dieter, B. (1986:9) Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Damiri (1994). Anatomi Manusia. Jakarta.
Damiri (1992:56). Anatomi Manusia. Jakarata.
Harsosno.(1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.Jakarta:
CV. Tambak Kusuma.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli.
Harsono.(1988). Latihan Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koni Pusat.
Harsono.(2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.
Hidayat (1999:26). Latihan Beban. Bandung.
Ibrahim dan Sudjana (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Imam Hidayat. (1997). Biomekanika Olahraga. Bandung: FPOK-IKIP Bandung.
Lutan, R., et al (2007: 80). Metode Penelitian. Bandung: Departemen Pendidikan
Nasional.
Muhajir, (2003:16) Pandua Bola Voli. Bandung: Departemen Pendidikan.
Maryanto, (1996) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media
51
Helda Heldayana, 2014
Hubungan antara Power Otot Lengan dan Otot Tungkai dengan Hasil Spike Semi pada Cabang Olahraga Bola Voli
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maryanto, (2006:23) Teknik Dasar Permainan Bola Voli. Bandung: PT Media
Indonesia.
Nurhasan dan Abdul Narlan.(2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga.
Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL.
Nurhasan, H dan Cholil, D. (2007). Tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Purwanto.(2010) Statistika Untuk Penelitian.Surakarta: Pustaka Pelajar.
PBVSI, (1995). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP. PBVSI.
Pasurnay (1994:7). Kondisi Fisik. Bandung.
Sajoto (1990:17). Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: Hadiyaksa
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Singgih, S. (2012) Pandual Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Gramedia.
Suharno, HP. (1982:2). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP
Yogyakarta.
Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Yunus, M (1992:113) Teknik Spike Dalam Permainan Bola Voli. Bandung: