PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN
UBI JALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
nsi
Oleh
TYAS LESTARI 1104916
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (Pjbl) pada Kompetensi
Dasar Melakukan Proses Fermentasi dan
Enzimatis pada Berbagai Olahan
Ubi Jalar
Oleh Tyas Lestari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Teknologi dan Kejuruan
© Tyas Lestari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
TYAS LESTARI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN
UBI JALAR
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Sri Handayani,. Mpd. NIP. 1966 0930 1997 03 2001
Pembimbing II
Mustika N.H., S.T.P., M.Pd NIP. 1984 0125 2012 12 2002
Mengetahui
Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “penerapan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar
melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar” ini
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
(PJBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES
FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN
UBI JALAR
TYAS LESTARI NIM 1104916
ABSTRAK
SMK merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian, karena keberadaan SMK adalah menjadikan tenaga kerja yang ahli dibidang tertentu. Upaya untuk menghasilkan siswa SMK menjadi tenaga kerja yang ahli salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) melalui pengembangan keterampilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran PjBL dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan model pembelajaran PjBL pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X THP 2 SMKN 1 Kuningan yang berjumlah 34 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, soal tes pengetahuan, lembar penilaian diri dan antar peserta didik. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran model PjBL pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis berlangsung sangat baik. Tahapan dalam pembelajaran PjBL yang terdiri dari enam tahapan terlaksana sesuai dengan rujukan ahli. Hasil belajar pada aspek sikap masuk dalam kategori baik karena, seluruh konteks pencapaian kompetensi mencapai hasil di atas 75%. Hasil belajar pada aspek keterampilan masuk kategori sangat baik, karena nilai rata-rata keseluruhan sebesar 90,89, maka seluruh siswa dikatakan kompeten dalam kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
SMK merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang
keahlian tertentu yang harus dimiliki oleh siswa. Keahlian yang harus dimiliki
oleh siswa secara individu dikarenakan orientasi keberadaan SMK adalah
menjadikan tenaga kerja yang ahli di bidang keahlian tertentu. Oleh karena itu,
setiap guru SMK mempunyai harapan bahan pelajaran yang disampaikan dapat
dikuasai oleh siswa. Hal ini merupakan masalah yang sulit dirasakan guru, karena
siswa merupakan makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan, ditinjau
dari aspek intelektual, psikologis dan biologis. Aspek tersebut berpengaruh
terhadap sikap dan tingkah laku di sekolah, sehingga dapat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran. Tujuan dari program keahlian Teknologi Pengolahan
Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Kuningan adalah membekali keterampilan
kepada peserta didik dalam mengolah bahan pangan menjadi berbagai produk
salah satunya terdapat dalam melakukan proses fermentasi dan enzimatis.
Model pembelajaran yang biasa dilakukan dikelas X di SMK Negeri 1
Kuningan adalah model pembelajaran inquiri terbimbing dimana model
pembelajaran ini merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk menyelidiki sesuatu (benda, manusia,
atau peristiwa) secara sistematis, logis dan analitis, sehingga mereka merumuskan
sendiri penemuannya dengan percaya diri. Materi pelajaran tidak diberikan secara
langsung. Peran siswa dalam pembelajran inkuiri yaitu mencari dan menemukan
sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar.
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dengan siswa. Sehingga input
materi berupa pemahaman teori biasanya lebih sulit diterima oleh siswa. Adapun
kelemahan dari pembelajaran dengan model inkuiri yaitu sulitnya mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa dan sulit dalam merencanakan pembelajaran
karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Sehingga keberhasilan
siswa dalam pembelajaran tidak tercapai ditandai masih banyak siswa yang
nilainya belum mencapai kriteria ketuntasan milimal (KKM) yaitu 42,85%
(sumber : SMKN 1 Kuningan). Oleh karena itu, SMKN 1 Kuningan sebagai
sekolah kejuruan yang sudah menerapkan kurikulum 2013, memerlukan model
pembelajaran yang cocok untuk memperoleh hasil pembelajaran yang melibatkan
peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang peserta
didik bekerja secara otonom mengkontruksi belajar mereka sendiri (student
centered) yang puncaknya yaitu menghasilkan produk karya siswa bernilai dan
realistik (nyata), yaitu model pembelajaran student centered.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa dan
menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang
bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya salah satunya adalah
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau jika dalam bahasa Indonesia
disebut pembelajaran berbasis proyek.
Project Based Learning (PjBL) adalah pembelajaran dimana peserta
didik dalam kelompok diminta membuat atau melakukan suatu proyek bersama,
dan mempresentasikan hasil dari proyek itu. Biasanya proyek lebih bersifat
interdisipliner, bukan hanya konsep. Trianto, (2014) “Project Based Learning
mampu menghubungkan muatan akademik dengan dunia nyata, dalam hal ini
proyek dapat membangkitkan antusiasme para peserta didik untuk turut
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran
Project Based Learning memiliki potensi yang besar untuk membuat pengalaman
belajar yang menarik dan bermakna bagi peserta didik untuk memasuki lapangan
kerja. Di dalam model pembelajaran Project Based Learning diterapkan untuk
mengembangkan kompetensi setelah peserta didik bekerja di perusahaan, maka
peserta didik menjadi lebih aktif di dalam belajar, dan banyak keterampilan yang
membangun tim, membuat keputusan kooperatif, pemecahan masalah kelompok,
dan pengelolaan tim. Keterampilan – keterampilan itu besar nilainya ketika sudah
memasuki lingkungan kerja.
Kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada mata
pelajaran dasar pengolahan hasil pertanian ini membutuhkan sistem pembelajaran
untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa. Menurut Peraturan menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses
pendidikan dasar dan menengah ditegaskan untuk mendorong kemempuan peserta
didik untuk menghasilkan karya, kontekstual, baik individu maupun kelompok,
maka sangat disarankan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang
menghasilkan karya yang berbasis projek (Project Based Learning). Sehingga
kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis sangat cocok
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning karena aplikasi pada
penelitian ini menghasilkan karya yaitu berbagai olahan ubi jalar dan Project
Based Learning merupakan salah satu model yang disarankan pada kurikulum
2013 sesuai dengan kurukulum di SMKN 1 Kuningan. Materi pokok pada
kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis yang akan
dipraktikan pada penelitian ini adalah proses fermentasi.
Pembuatan produk diaplikasikan pada berbagai olahan ubi jalar yaitu
yogurt, roti dan tape ubi jalar, karena ubi jalar merupakan salah satu umbi yang
banyak terdapat di daerah Kuningan. Selain itu, Ubi jalar merupakan ubi-ubian
semusim (berumur pendek) karena pada saat panen biasanya kadar air ubi jalar ini
mencapai kurang lebih 65%. Kadar air yang tinggi ini menyebabkan umbi mudah
rusak bila tidak segera dilakukan penanganan. Jika umbi segar telah di panen
tidak segera diproses, maka akan terjadi perubahan visual yang ditandai dengan
timbulnya bercak berwarna biru kehitaman, kecoklatan (browning), lunak
(kepoyohan), umbi berjamur dan akhirnya menjadi busuk. Hal ini akan
menyebabkan kehilangan hasil dan kemerosotan harga yang tajam pada saat
panen raya di daerah sentra produksi (Suismono, 2001). Pengolahan ubi jalar
dengan proses fermentasi diharapkan dapat mengangkat pangan lokal kuningan
Pendekatan model pembelajaran ini sebagai upaya untuk meningkatkan
mutu, hasil belajar siswa serta menghasilkan tamatan yang profesional, produktif
dan dilandasi dengan keterampilan berfikir secara kritis, kreatif, dan inovatif
dalam menanggapi berbagai kondisi dilingkungan kerja. Melalui model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini dapat mengukur nilai
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
permasalahan sebabagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman dan penguasaan siswa kelas X terhadap materi
melakukan proses fermentasi dan enzimatis ditandai dengan masih banyak
siswa yang memiliki nilai di bawak kriteria ketuntansan minimal yaitu 42,85%
(sumber : SMKN 1 Kuningan)
2. Model pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas X SMK Negeri 1 Kuningan
masih belum dapat meningkatkan kompetensi siswa khususnya dalam hal
keterampilan.
C.Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan tujuan dan penelitian menjadi lebih
terarah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi dasar yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah kompetensi
dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis di kelas X THP 2 SMKN 1
Kuningan
2. Project yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengolah ubi jalar yang
merupakan pangan lokal daerah kuningan.
3. Hasil belajar yang dievaluasi dalam penelitian ini meliputi aspek pengetahuan
(tes tertulis), sikap (lembar penilaian diri dan penilaian antar peserta didik) dan
D. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan
enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dilihat dari sikap, pengetahuan dan keterampilan
dengan melakukan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada
kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai
olahan ubi jalar?
E.Tujuan Penelitian
1. penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model
pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar
melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar.
2. untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari sikap,
pengetahuan dan keterampilan dengan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan
enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar.
F. Manfaat Penelitian
1. Siswa
Siswa, untuk meningkatkan kreativitas siswa dan melakukannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga pelajaran dasar pengolahan menjadi lebih
bermakna.
2. Guru
a. Memberikan informasi tambahan mengenai penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) dalam proses pembelajaran.
b. Guru Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, untuk lebih mendapatkan
bisa lebih efektif dan efisien dalam peranannya sebagai fasilitator dan
pembimbing siswa untuk belajar.
3. Peneliti berikutnya
Peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai bahan pembanding atau
dikembangkan lebih lanjut serta sebagai referensi terhadap penelitian yang relevan
dengan permasalahan yang sejenis.
G. Struktur Organisasi
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penjelasan judul penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini memaparkan tentang teori-teori yang mendukung proses
penelitian yang menjadi landasan dalam melakukan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metode penelitian, penjelasan istilah pada
judul, data, sumber penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data,
analisis instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Temuan dan pembahasan meliputi hasil analisis instrumen, deskripsi
data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan berupa implikasi dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian
BAB III
METODOLOGI
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Kuningan yang terletak di Jalan
Raya Sukamulya Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa
Barat. Lokasi ini dipilih karena SMK Negeri 1 Kuningan merupakan lokasi
peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK
Negeri 1 Kuningan juga merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki
Program Studi Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian yang mana sesuai dengan
bidang keahlian yang ditekuni peneliti. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Juni 2015.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian
diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang
dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik
(angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan
antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010)
menyatakan bahwa: “Metode Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai
berikut : “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang
bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta
hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data,
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis
statistik. Penulis menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini ditujukan
untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana penerapan model pembelajaran
project based learning (PjbL) pada melakukan proses fermentasi dan enzimatis.
Sedangkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan
kuantitatif, karena hasil belajar yang diperoleh dari penelitian ini berupa data
kuantitatif. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan
masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut
akan di kumpulkan, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan
teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik
kesimpulan.
Desain penelitian merupakan rancanngan bagaimana penelitian
dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi
kasus, Menurut Sukmadinata (2010) mendefinisikan :
Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpundan
menanalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu yang dapat dijadikan
kasus biasanya karena adanya masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan,
tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan
dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilannya.
Melalui desain penelitian studi kasus, peneliti dapat mengetahui
persentase siswa kelas X THP 2 yang sudah mencapai KKM pada mata pelajaran
dasar pengolahan hasil pertanian. Selain itu, melalui desain penelitian studi kasus
ini, peneliti juga dapat mengetahui pelaksanaan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X THP SMKN 1
Kuningan yang terdaftar dalam tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah 69 siswa
yang terbagi menjadi 2 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
sampel purposive, dengan mengambil sampel 1 kelas yaitu Kelas X THP 2
SMKN 1 Kuningan Program Studi Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian tahun
ajaran 2014-2015 yang terdiri dari 34 orang siswa. Sampel kelas yang dipilih
yakni kelas yang memiliki kemampuan siswa yang beragam dan merupakan kelas
tempat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
D. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Project Based learning (PjBL)
Menurut Trianto (2014) “Project Based Learning adalah model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan
memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka
sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik.
2. Dasar Pengolahan Hasil Pertanian
Mata Pelajaran Dasar Pengolahan Hasil Pertanian berkaiatan dengan
proses-proses pengolahan bahan pangan. Kompetensi dasar yang terdapat dalam
mata pelajaran ini adalah menerapkan prinsip proses fermentasi dan enzimatis dan
melakukan proses fermentasi dan enzimatis. Adapun Materi pokok pada
kompetensi dasar tersebut yaitu 1. Fermentasi (definisi, prinsip dasar,
mikroorganisme yang berperan, kelebihan dan kelemahan fermentasi, faktor yang
mempengaruhi dan teknik pengendalian fermentasi, kerusakan akibat fermentasi,
kriteria fermentasi yang baik, proses fermentasi); 2. Enzimatis (definisi, prinsip
dasar, faktor yang mempengaruhi dan teknik pengendalian enzimatis, kerusakan
akibat proses enzimatis, kriteria proses enzimatis yang baik, proses enzimatis).
Penelitian ini menggunakan materi pokok fermentasi dan enzimatis.
Proses fermentasi mempunyai peranan penting dalam pengolahan hasil pertanian.
Dengan proses fermentasi akan terjadi pemecahan senyawa komplek menjadi
cerna serta daya awet produk. Pengolahan dan pengawetan secara biokimia
umumnya menggunakan enzim sebagai bahan yang ditambahkan saat proses
pengolahan. Penggunaan enzim dalam pengolahan pangan terutama dilakukan
pada peningkatan mutu produk, pemanfaatan hasil samping industri pangan,
pengembangan pangan sintetik, peningkatan cita rasa dan aroma, pemantapan
(stabilitas) mutu, serta nilai gizi bahan pangan.
Aplikasi produk dalam penelitian ini yogurt, roti dan tape yang berbahan
dasar ubi jalar. Produk-produk ini dipilih karena dalam pembuatannya
menggunakan teknik fermentasi yang merupakan materi pokok yang akan
diberikan. Selain itu, produk ini juga menggunakan bahan dasar ubi jalar, dimana
ubi jalar merupakan produk lokal daerah Kuningan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian kali ini sebagai berikut:
1. Tes sebagai alat penilaian hasil belajar
Tes (pengetahuan)
Tes yang diberikan berupa tes tertulis pilihan ganda sebanyak 30 soal.
Instrumen penelitian ini diberikan sebanyak satu kali yaitu pada akhir penelitian
dengan tujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa di lihat dari aspek
pengetahuan melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning.
Lembar penilaian test dapat dilihat pada Lampiran 2
Sebelum instrumen tes dibuat, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi
soal tes tertulis. Kisi-kisi instrumen dibuat untuk dijadikan pedoman pembuatan
soal agar sesuai dengan tujuan yang hendak diukur. Sebelum digunakan, bsoal tes
di uji validitasnya, apakah soal yang diajukan layak atau tidak untuk diberikan
kepada peserta didik yaitu dengan Judgement expert. Hasil dari uji validitas
dengan Judgement expert yaitu 30 soal dinyatakan layak untuk diujicobakan tanpa
revisi sesuai saran. Hasil dari Judgement expert dapat dilihat pada lampiran.
2. Non tes sebagai alat penilaian dan proses belajar mengajar
a. Lembar observasi untuk mengetahui gambaran keterlaksanaan proses
Lembar observasi salah satu instrument non tes. Pengamatan dan
pencatatan ini dilakukan oleh guru mata pelajaran sebagai observer terhadap
peneliti pada saat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti dengan
melakukan model pembelajaran project Based Learning (PjBL). Guru yang
mengamati dan menilai kegiatan pembelajaran ini berjumlah 1 orang. Isi dari
lembar observasi ini adalah penilaian kegiatan pembelajaran dari awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Lembar observasi penelitian ini dapat
dilihat pada Lampiran 1
b. Lembar Observasi untuk melihat kemampuan keterampilan siswa pada saat
praktikum
Lembar penilaian praktikum siswa merupakan instrumen untuk melihat
kemampuan keterampilan siswa. Lembar penilaian ini dilakukan oleh peneliti
pada saat kegiatan pembuatan projek. Lembar penilaian praktikum ini diisi
perkelompok. Lembar penilain praktikum ini berisi penilaian keterampilan yang
meliputi komponen persiapan kerja, proses produksi, hasil kerja, sikap kerja dan
waktu yang dibutuhkan pada saat pembuatan projek. Komponen-komponen
tersebut memiliki subkomponen tersendiri sehingga peneliti dapat mengetahui
keterampilan siswa secara spesifik. Peneliti dapat mengetahui nilai pencapaian
kinerja (keterampilan) siswa dengan menggunakan lembar penilaian praktikum
ini. Lembar penilaian praktikum ini dapat dilihat pada lampiran 5.
Sebelum digunakan lembar penilaian praktikum ini di validasi dengan
Judgement expert. Hasil validasi Judgement expert untuk penilaian praktikum
dinyatakan valid tanpa revisi.
c. Lembar Penilaian Diri (sikap)
Lembar penilaian diri dan penilaian antar peserta didik merupakan
instrumen non tes. Penilaian ini dilakukan pada saat akhir kegiatan pembelajaran
dengan melakukan model pembelajaran Project Based Learning. Lembar sikap
ini dilakukan setiap pertemuan. Lembar penilaian ini berisi penilaian diri sendiri
dan penilaian antar peserta didik mengenai pembelajaran yang didapatkan
mencakup 9 kompetensi sikap. Lembar penilaian diri dapat dilihat pada Lampiran
Sebelum digunakan, instrumen penilaian sikap di validasi dengan
Judgement expert. Berdasarkan Judgement expert kesembilan kompetensi sikap
yang digunakan untuk mengukur sikap peserta didik pada proses pembelajaran
dinyatakan valid tanpa revisi. Lembar Judgement expert penilaian sikap dapat
dilihat pada lampiran.
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga
tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di
sekolah.
b. Merumuskan dan menentukan metode penelitian
c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.
d. Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.
e. Menentukan sampel penelitian.
f. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi
pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui
tujuan/kompetensi dasar yang hendak dicapai.
g. Membuat dan menyusun instrumen penelitian.
h. Menyusun RPP dan bahan ajar dengan penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL).
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
Project based Learning (PjBL).
b. Memberikan lembar penilaian diri dan lembar penilaian antar peserta didik
pada setiap akhir pembelajaran.
c. Mengobservasi praktikum pada setiap kelompok
d. Memberikan tes pengetahuan pada akhir penelitian.
3. Tahap Akhir
b. Mengolah dan menganalisis hasil tes pengetahuan
c. Mengolah dan menganalisis hasil penilaian diri dan penilaian antarsiswa
d. Mengolah dan menganalisis hasil observasi praktikum pada setiap
kelompok
e. Membahas hasil penelitian.
f. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan
data
g. Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tersebut, maka dapat dibuat alur sebagai
berikut :
Gambar 3.1 Alur Penelitian Menyusun proposal (identifikasi masalah,
rumusan masalah, dan metode penelitian)
menyusun instrumen penelitian
melakukan validasi instrumen
menyusun RPP
Pembelajaran dengan model Project Based
Learning (PjBL)
Test pengetahuan
Analisis dan pengolahan data
Kesimpulan
Tahap Persiapan
TahapPelaksanaan
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah:
a. Memberikan perlakuan (treatment)
b. Memberikan lembar penilaian diri setiap akhir pembelajaran
c. Memberikan lembar penilaian antar peserta didik setiap akhir
pembelajaran
d. mengobservasi praktikum pada setiap kelompok
e. Memberikan tes pengetahuan pada akhir penelitian
f. Mengolah data hasil tes pengetahuan, penilaian diri dan penilaian antar
siswa, penilaian praktikum
2. Analisis Data
a. Tes Pengetahuan
Pengolahan data hasil tes pengetahuan ini mendeskripsikan keterlaksanaan
pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Hasil
tes pengetahuan ini kemudian diolah menggunakan perhitungan distribusi
frekuensi yang didapatkan dengan langkah sebagai berikut :
1) Membuat Tabel Distribusi frekuensi
Langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi menurut
Sudjana (2005) sebagai berikut :
a) Tentukan rentang (r), ialah data terbesar dikurangi data terkecil.
Rumus 3.1 berikut ini untuk mencari rentang
� = � � − � � ... 3.1
Keterangan :
r = Rentang Xmax = Data Terbesar Xmin = Data Terkecil
b.)Tentukan banyak kelas interval (k) dengan menggunakan rumus 3.2
berikut ini.
Keterangan :
k = Banyak kelas interval n = Banyak data
c.)Tentukan panjang kelas interval (p) dengan menggunakan rumus 3.3
berikut ini.
= ... 3.3
Keterangan :
p = Panjang kelas Interval r = Rentang
k = Banyak kelas Interval
d.)Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Nilai ini diambil dengan
data terkecil atau data yang kecil dari data terkecil tetapi selisihnya
harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan
e.)Selanjutnya, tabel diselesaikan dengan menggunakan harga-harga
yang telah dihitung
2) Modus
Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas
nilai yang sedang popular atau nilai yang sering muncul dalam kelompok
tersebut (Sudjana, 2005). Modus data berkelpmpok dapat dicari dengan
menggunakan rumus 3.4 berikut ini.
= + − ... 3.4
Keterangan :
Mo = Modus
b = Batas bawah kelas modus (kelas interval dengan frekuensi terbanyak)
p = panjang kelas modus
b1 = Frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelum kelas modus
3) Median
Median adalah salah satu penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang
terkecil hingga yang terbesar, atau sebaliknya (Sudjana, 2005). Median
data berkelompok dapat dicari dengan menggunakan rumus 3.5 berikut
ini.
� = + −� ... 3.5
Keterangan :
Me = Median
b = Batas bawah kelas median (kelas letak median)
p = panjang kelas median
n = Ukuran sampel atau banyak data
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas median
4) Mean
Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung data kuantitatif yang terdapat
dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membegi jumlah nilai pleh
banyak data. (Sudjana, 2005). Mean dapat dicari dengan menggunakan
rumus 3.6 berikut ini.
� =∑ �� ... 3.6
Keterangan :
x = Mean atau rata-rata ∑ �� = Jumlah semua harga x x = nilai siswa
n = banyak data
b) Lembar Penilaian Diri (sikap)
Pengolahan data hasil penilaian diri ini mendeskripsikan keterlaksanaan
pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Rumus
yang digunakan untuk mencarai persentase (P) tiap tahap pelaksanaan adalah
% =∑ ∑ � ℎ� � % ... 3.7
Tabel 3.1 Kategori Penilaian Diri peserta didik
Persentase Kategori
c) Lembar Penilian Antar Peserta Didik (Sikap)
Pengolahan data hasil penilaian antar peserta didik ini mendeskripsikan
keterlaksanaan pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based
Learning. Rumus yang digunakan untuk mencarai persentase (P) tiap tahap
pelaksanaan adalah Rumus 3.7
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Antar Peserta didik
Persentase Kategori
d) Lembar observasi praktikum (keterampilan)
Pengolahan data hasil penilaian praktikum ini mendeskripsikan
keterlaksanaan pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL). Hasil penilaian praktikum ini kemudian diolah dengan cara
menjumlahkan setiap komponen yang meliputi persiapan, proses, sikap kerja,
hasil kerja, dan waktu sehingga didapatkan nilai pencapain kinerja. Berikut
ini perhitungan nilai pencapaian kinerja.
(NK)
Sumber: SMKN 1 Kuningan
Nilai skor komponen dicari dengan menggunakan Rumus 3.8 berikut ini.
�� � � � = ∑ ℎ � ………. 3.8
Nilai komponen (NK) dicari dengan menggunakan Rumus 3.9. Nilai
Pencapaian Kinerja dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai komponen
(Rumus 3.10).
� = �� � � � � � � % …………...3.9
∑ � = ��+ �� + ��+ ��+ �� ………. 3.10
Keterangan:
∑NK = Nilai Pencapaian Kinerja NKP = Nilai Komponen Persiapan NKPro = Nilai Komponen Proses NKS = Nilai Komponen Sikap Kerja NKH = Nilai Komponen Hasil NKW = Nilai Komponen Waktu
e) Lembar Observasi Project Based Learning (PjBL)
Pengolahan data hasil observasi ini mendeskripsikan keterlaksanaan
pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Learning dengan
menggunakan Rumus 3.7.
Tabel 3.4 Kategori Katerlaksanaan Penerapan Model Project Based
Learning
Persentase Kategori
90-100 Sangat baik
75-89,99 Baik
1
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses
fermentasi dan enzimatis di SMKN 1 Kuningan, simpulan yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. Keterlaksanaan proses penerapan model pembelajaran project based learning
pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis
berlangsung sangat baik, ditandai dengan enam tahapan dalam pembelajaran
project based learning terlaksana sesuai dengan rujukan ahli.
2. Hasil belajar siswa yang dinilai pada penerapan model pembelajaran project
based learning pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan
enzimatis meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar
siswa pada aspek pengetahuan dapat meningkatkan jumlah siswa yang
mencapai nilai di atas KKM yaitu 27 dari 34 orang peserta didik. Hasil belajar
pada aspek sikap dikategorikan baik ditandai dengan penilaian sikap pada
setiap pertemuan mencapai hasil diatas 75%. Hasil belajar pada aspek
keterampilan masuk kategori sangat baik, karena nilai rata-rata keseluruhan
sebesar 90,89, maka seluruh siswa dikatakan kompeten dalam kompetensi
dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi
dan rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Guru
a. Pada tahap keenam pembelajaran dengan PjBL yaitu menguji hasil yang
meliputi kegiatan diskusi dan persentasi siswa harus dapat lebih diarahkan dan
2
b. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat diterapkan pada
kompetensi dasar lain, terutama pada kompetensi dasar yang memerlukan
kegiatan praktikum.
2. Siswa
Pada kegiatan pendahuluan pertemuan satu peserta didik tidak merespon
pertanyaan guru yang berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. Maka
sebaiknya sebelum pembelajaran berlangsung peserta didik membaca materi ajar
dari buku atau sumber lain tentang materi terkait.
3. Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya agar menyiapkan partisipan untuk membantu kegiatan
penelitian, khususnya pada saat pengerjaan proyek.
b. Pencapaian kompetensi sikap dari aspek memberikan kontribusi terhadap
kelompok, berani dalam mengajukan pertanyaan dan berpendapat secara ilmiah
dan kritis masuk ke dalam kategori cukup baik. Agar meningkat
pencapaiannya, peneliti selanjutnya diharapkan mampu memotivasi siswa agar
berani mengajukan pertanyaan dan berpendapat secara ilmiah, serta dapat
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung.
Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Buck Institute for Education. 1999. Project Based Learning.
http://www.bgsu.edu/organization/elt.proj.html
Jamaludin D.N. 2013. Pengaruh Project Based Learning terhadap Berpikir Kritis,
Berpikir Kreatif, dan Sikap Ilmiah Pada materi tumbuhan
Biji.(skripsi). UPI. Bandung
Kurniawati F (2010) “penerapan model problem based learning untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran ilmu bangunan gedung
(sub materi pondasi) pada siswa kelas x tkb smk negeri 2 surakarta”.
(skripsi). Surakarta
Lucas, George. 2005. Intructional Module Project-Based
Learning.http://www.edutopia.org./modules/PBL/whatpbl.php.
Diakses tanggal 10 April 2015
Mahanal, Darmawan, Corebima, dan Zubaidah. 2009. Pengaruh Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap
Sikapdan Hasil Belajar Siswa SMAN 2 Malang. Universitas Negeri
Malang
Maulana, L. (2014). Analisis Penerapan Model Pembelajaran Matematika Pada
Kurikulum 2013 Di Smp Laksamana Martadinata Medan. Widyaiswara
Madya Balai. Diklat Keagamaan Medan
Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Asdi
Mahasatya. Jakarta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Suismono. 2001. Teknologi pembuatan tepung dan pati ubi-ubian untuk
menunjang ketahanan pangan. Di dalam: Majalah Pangan Vol. X No.
37:37-49. Puslitbang Bulog, Jakarta.
Sukmadinata, NS. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Susanti. 2008. “Pengaruh pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah siswa pada Materi Nutrisi”. Tesis. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
Syaiful Bakhri Djamarah dan Azwar Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, progresif, dan
Kontekstual. Prenada Media Group, Jakarta.
Wena, Made. 2009. Strategi pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operational. Jakarta : Bumi Aksara.
Winarni. (2014). penerapan model pembelajaran project Based Learning (PjBL)
pada kompetensi dasar pengolahan hasil umbi-umbian kelas XI AHP