• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN UBI JALAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN UBI JALAR."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN

UBI JALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

nsi

Oleh

TYAS LESTARI 1104916

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Penerapan Model Pembelajaran Project

Based Learning (Pjbl) pada Kompetensi

Dasar Melakukan Proses Fermentasi dan

Enzimatis pada Berbagai Olahan

Ubi Jalar

Oleh Tyas Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Teknologi dan Kejuruan

© Tyas Lestari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

TYAS LESTARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN

UBI JALAR

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Sri Handayani,. Mpd. NIP. 1966 0930 1997 03 2001

Pembimbing II

Mustika N.H., S.T.P., M.Pd NIP. 1984 0125 2012 12 2002

Mengetahui

Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI

(4)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “penerapan

model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar

melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar” ini

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan

adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)
(6)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

(PJBL) PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSES

FERMENTASI DAN ENZIMATIS PADA BERBAGAI OLAHAN

UBI JALAR

TYAS LESTARI NIM 1104916

ABSTRAK

SMK merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian, karena keberadaan SMK adalah menjadikan tenaga kerja yang ahli dibidang tertentu. Upaya untuk menghasilkan siswa SMK menjadi tenaga kerja yang ahli salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) melalui pengembangan keterampilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran PjBL dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan model pembelajaran PjBL pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X THP 2 SMKN 1 Kuningan yang berjumlah 34 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, soal tes pengetahuan, lembar penilaian diri dan antar peserta didik. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran model PjBL pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis berlangsung sangat baik. Tahapan dalam pembelajaran PjBL yang terdiri dari enam tahapan terlaksana sesuai dengan rujukan ahli. Hasil belajar pada aspek sikap masuk dalam kategori baik karena, seluruh konteks pencapaian kompetensi mencapai hasil di atas 75%. Hasil belajar pada aspek keterampilan masuk kategori sangat baik, karena nilai rata-rata keseluruhan sebesar 90,89, maka seluruh siswa dikatakan kompeten dalam kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

SMK merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang

keahlian tertentu yang harus dimiliki oleh siswa. Keahlian yang harus dimiliki

oleh siswa secara individu dikarenakan orientasi keberadaan SMK adalah

menjadikan tenaga kerja yang ahli di bidang keahlian tertentu. Oleh karena itu,

setiap guru SMK mempunyai harapan bahan pelajaran yang disampaikan dapat

dikuasai oleh siswa. Hal ini merupakan masalah yang sulit dirasakan guru, karena

siswa merupakan makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan, ditinjau

dari aspek intelektual, psikologis dan biologis. Aspek tersebut berpengaruh

terhadap sikap dan tingkah laku di sekolah, sehingga dapat mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran. Tujuan dari program keahlian Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian di SMK Negeri 1 Kuningan adalah membekali keterampilan

kepada peserta didik dalam mengolah bahan pangan menjadi berbagai produk

salah satunya terdapat dalam melakukan proses fermentasi dan enzimatis.

Model pembelajaran yang biasa dilakukan dikelas X di SMK Negeri 1

Kuningan adalah model pembelajaran inquiri terbimbing dimana model

pembelajaran ini merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk menyelidiki sesuatu (benda, manusia,

atau peristiwa) secara sistematis, logis dan analitis, sehingga mereka merumuskan

sendiri penemuannya dengan percaya diri. Materi pelajaran tidak diberikan secara

langsung. Peran siswa dalam pembelajran inkuiri yaitu mencari dan menemukan

sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan

pembimbing siswa untuk belajar.

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir kritis dan analis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri

biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dengan siswa. Sehingga input

(8)

materi berupa pemahaman teori biasanya lebih sulit diterima oleh siswa. Adapun

kelemahan dari pembelajaran dengan model inkuiri yaitu sulitnya mengontrol

kegiatan dan keberhasilan siswa dan sulit dalam merencanakan pembelajaran

karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Sehingga keberhasilan

siswa dalam pembelajaran tidak tercapai ditandai masih banyak siswa yang

nilainya belum mencapai kriteria ketuntasan milimal (KKM) yaitu 42,85%

(sumber : SMKN 1 Kuningan). Oleh karena itu, SMKN 1 Kuningan sebagai

sekolah kejuruan yang sudah menerapkan kurikulum 2013, memerlukan model

pembelajaran yang cocok untuk memperoleh hasil pembelajaran yang melibatkan

peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang peserta

didik bekerja secara otonom mengkontruksi belajar mereka sendiri (student

centered) yang puncaknya yaitu menghasilkan produk karya siswa bernilai dan

realistik (nyata), yaitu model pembelajaran student centered.

Salah satu model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa dan

menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang

bekerja secara otonom mengkontruksi belajarnya salah satunya adalah

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) atau jika dalam bahasa Indonesia

disebut pembelajaran berbasis proyek.

Project Based Learning (PjBL) adalah pembelajaran dimana peserta

didik dalam kelompok diminta membuat atau melakukan suatu proyek bersama,

dan mempresentasikan hasil dari proyek itu. Biasanya proyek lebih bersifat

interdisipliner, bukan hanya konsep. Trianto, (2014) “Project Based Learning

mampu menghubungkan muatan akademik dengan dunia nyata, dalam hal ini

proyek dapat membangkitkan antusiasme para peserta didik untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran

Project Based Learning memiliki potensi yang besar untuk membuat pengalaman

belajar yang menarik dan bermakna bagi peserta didik untuk memasuki lapangan

kerja. Di dalam model pembelajaran Project Based Learning diterapkan untuk

mengembangkan kompetensi setelah peserta didik bekerja di perusahaan, maka

peserta didik menjadi lebih aktif di dalam belajar, dan banyak keterampilan yang

(9)

membangun tim, membuat keputusan kooperatif, pemecahan masalah kelompok,

dan pengelolaan tim. Keterampilan – keterampilan itu besar nilainya ketika sudah

memasuki lingkungan kerja.

Kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada mata

pelajaran dasar pengolahan hasil pertanian ini membutuhkan sistem pembelajaran

untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa. Menurut Peraturan menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses

pendidikan dasar dan menengah ditegaskan untuk mendorong kemempuan peserta

didik untuk menghasilkan karya, kontekstual, baik individu maupun kelompok,

maka sangat disarankan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang

menghasilkan karya yang berbasis projek (Project Based Learning). Sehingga

kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis sangat cocok

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning karena aplikasi pada

penelitian ini menghasilkan karya yaitu berbagai olahan ubi jalar dan Project

Based Learning merupakan salah satu model yang disarankan pada kurikulum

2013 sesuai dengan kurukulum di SMKN 1 Kuningan. Materi pokok pada

kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis yang akan

dipraktikan pada penelitian ini adalah proses fermentasi.

Pembuatan produk diaplikasikan pada berbagai olahan ubi jalar yaitu

yogurt, roti dan tape ubi jalar, karena ubi jalar merupakan salah satu umbi yang

banyak terdapat di daerah Kuningan. Selain itu, Ubi jalar merupakan ubi-ubian

semusim (berumur pendek) karena pada saat panen biasanya kadar air ubi jalar ini

mencapai kurang lebih 65%. Kadar air yang tinggi ini menyebabkan umbi mudah

rusak bila tidak segera dilakukan penanganan. Jika umbi segar telah di panen

tidak segera diproses, maka akan terjadi perubahan visual yang ditandai dengan

timbulnya bercak berwarna biru kehitaman, kecoklatan (browning), lunak

(kepoyohan), umbi berjamur dan akhirnya menjadi busuk. Hal ini akan

menyebabkan kehilangan hasil dan kemerosotan harga yang tajam pada saat

panen raya di daerah sentra produksi (Suismono, 2001). Pengolahan ubi jalar

dengan proses fermentasi diharapkan dapat mengangkat pangan lokal kuningan

(10)

Pendekatan model pembelajaran ini sebagai upaya untuk meningkatkan

mutu, hasil belajar siswa serta menghasilkan tamatan yang profesional, produktif

dan dilandasi dengan keterampilan berfikir secara kritis, kreatif, dan inovatif

dalam menanggapi berbagai kondisi dilingkungan kerja. Melalui model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini dapat mengukur nilai

pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebabagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman dan penguasaan siswa kelas X terhadap materi

melakukan proses fermentasi dan enzimatis ditandai dengan masih banyak

siswa yang memiliki nilai di bawak kriteria ketuntansan minimal yaitu 42,85%

(sumber : SMKN 1 Kuningan)

2. Model pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas X SMK Negeri 1 Kuningan

masih belum dapat meningkatkan kompetensi siswa khususnya dalam hal

keterampilan.

C.Batasan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan tujuan dan penelitian menjadi lebih

terarah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi dasar yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah kompetensi

dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis di kelas X THP 2 SMKN 1

Kuningan

2. Project yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengolah ubi jalar yang

merupakan pangan lokal daerah kuningan.

3. Hasil belajar yang dievaluasi dalam penelitian ini meliputi aspek pengetahuan

(tes tertulis), sikap (lembar penilaian diri dan penilaian antar peserta didik) dan

(11)

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan

enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dilihat dari sikap, pengetahuan dan keterampilan

dengan melakukan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada

kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai

olahan ubi jalar?

E.Tujuan Penelitian

1. penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar

melakukan proses fermentasi dan enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar.

2. untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari sikap,

pengetahuan dan keterampilan dengan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan

enzimatis pada berbagai olahan ubi jalar.

F. Manfaat Penelitian

1. Siswa

Siswa, untuk meningkatkan kreativitas siswa dan melakukannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga pelajaran dasar pengolahan menjadi lebih

bermakna.

2. Guru

a. Memberikan informasi tambahan mengenai penerapan model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) dalam proses pembelajaran.

b. Guru Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, untuk lebih mendapatkan

(12)

bisa lebih efektif dan efisien dalam peranannya sebagai fasilitator dan

pembimbing siswa untuk belajar.

3. Peneliti berikutnya

Peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai bahan pembanding atau

dikembangkan lebih lanjut serta sebagai referensi terhadap penelitian yang relevan

dengan permasalahan yang sejenis.

G. Struktur Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penjelasan judul penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini memaparkan tentang teori-teori yang mendukung proses

penelitian yang menjadi landasan dalam melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang metode penelitian, penjelasan istilah pada

judul, data, sumber penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data,

analisis instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Temuan dan pembahasan meliputi hasil analisis instrumen, deskripsi

data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan dan berupa implikasi dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

(13)

BAB III

METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Kuningan yang terletak di Jalan

Raya Sukamulya Desa Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Jawa

Barat. Lokasi ini dipilih karena SMK Negeri 1 Kuningan merupakan lokasi

peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, SMK

Negeri 1 Kuningan juga merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki

Program Studi Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian yang mana sesuai dengan

bidang keahlian yang ditekuni peneliti. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan

Juni 2015.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian

diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang

dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik

(angka), dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan

antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan

memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010)

menyatakan bahwa: “Metode Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai

berikut : “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji

(14)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode

deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang

bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta

hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data,

mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis

statistik. Penulis menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini ditujukan

untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana penerapan model pembelajaran

project based learning (PjbL) pada melakukan proses fermentasi dan enzimatis.

Sedangkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

kuantitatif, karena hasil belajar yang diperoleh dari penelitian ini berupa data

kuantitatif. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan

masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut

akan di kumpulkan, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan

teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik

kesimpulan.

Desain penelitian merupakan rancanngan bagaimana penelitian

dilaksanakan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi

kasus, Menurut Sukmadinata (2010) mendefinisikan :

Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpundan

menanalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu yang dapat dijadikan

kasus biasanya karena adanya masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan,

tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan

dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilannya.

Melalui desain penelitian studi kasus, peneliti dapat mengetahui

persentase siswa kelas X THP 2 yang sudah mencapai KKM pada mata pelajaran

dasar pengolahan hasil pertanian. Selain itu, melalui desain penelitian studi kasus

ini, peneliti juga dapat mengetahui pelaksanaan model pembelajaran Project

Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan

(15)

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X THP SMKN 1

Kuningan yang terdaftar dalam tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah 69 siswa

yang terbagi menjadi 2 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

sampel purposive, dengan mengambil sampel 1 kelas yaitu Kelas X THP 2

SMKN 1 Kuningan Program Studi Keahlian Agribisnis Hasil Pertanian tahun

ajaran 2014-2015 yang terdiri dari 34 orang siswa. Sampel kelas yang dipilih

yakni kelas yang memiliki kemampuan siswa yang beragam dan merupakan kelas

tempat peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL).

D. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Project Based learning (PjBL)

Menurut Trianto (2014) “Project Based Learning adalah model

pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan

memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka

sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik.

2. Dasar Pengolahan Hasil Pertanian

Mata Pelajaran Dasar Pengolahan Hasil Pertanian berkaiatan dengan

proses-proses pengolahan bahan pangan. Kompetensi dasar yang terdapat dalam

mata pelajaran ini adalah menerapkan prinsip proses fermentasi dan enzimatis dan

melakukan proses fermentasi dan enzimatis. Adapun Materi pokok pada

kompetensi dasar tersebut yaitu 1. Fermentasi (definisi, prinsip dasar,

mikroorganisme yang berperan, kelebihan dan kelemahan fermentasi, faktor yang

mempengaruhi dan teknik pengendalian fermentasi, kerusakan akibat fermentasi,

kriteria fermentasi yang baik, proses fermentasi); 2. Enzimatis (definisi, prinsip

dasar, faktor yang mempengaruhi dan teknik pengendalian enzimatis, kerusakan

akibat proses enzimatis, kriteria proses enzimatis yang baik, proses enzimatis).

Penelitian ini menggunakan materi pokok fermentasi dan enzimatis.

Proses fermentasi mempunyai peranan penting dalam pengolahan hasil pertanian.

Dengan proses fermentasi akan terjadi pemecahan senyawa komplek menjadi

(16)

cerna serta daya awet produk. Pengolahan dan pengawetan secara biokimia

umumnya menggunakan enzim sebagai bahan yang ditambahkan saat proses

pengolahan. Penggunaan enzim dalam pengolahan pangan terutama dilakukan

pada peningkatan mutu produk, pemanfaatan hasil samping industri pangan,

pengembangan pangan sintetik, peningkatan cita rasa dan aroma, pemantapan

(stabilitas) mutu, serta nilai gizi bahan pangan.

Aplikasi produk dalam penelitian ini yogurt, roti dan tape yang berbahan

dasar ubi jalar. Produk-produk ini dipilih karena dalam pembuatannya

menggunakan teknik fermentasi yang merupakan materi pokok yang akan

diberikan. Selain itu, produk ini juga menggunakan bahan dasar ubi jalar, dimana

ubi jalar merupakan produk lokal daerah Kuningan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian kali ini sebagai berikut:

1. Tes sebagai alat penilaian hasil belajar

Tes (pengetahuan)

Tes yang diberikan berupa tes tertulis pilihan ganda sebanyak 30 soal.

Instrumen penelitian ini diberikan sebanyak satu kali yaitu pada akhir penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa di lihat dari aspek

pengetahuan melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning.

Lembar penilaian test dapat dilihat pada Lampiran 2

Sebelum instrumen tes dibuat, terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi

soal tes tertulis. Kisi-kisi instrumen dibuat untuk dijadikan pedoman pembuatan

soal agar sesuai dengan tujuan yang hendak diukur. Sebelum digunakan, bsoal tes

di uji validitasnya, apakah soal yang diajukan layak atau tidak untuk diberikan

kepada peserta didik yaitu dengan Judgement expert. Hasil dari uji validitas

dengan Judgement expert yaitu 30 soal dinyatakan layak untuk diujicobakan tanpa

revisi sesuai saran. Hasil dari Judgement expert dapat dilihat pada lampiran.

2. Non tes sebagai alat penilaian dan proses belajar mengajar

a. Lembar observasi untuk mengetahui gambaran keterlaksanaan proses

(17)

Lembar observasi salah satu instrument non tes. Pengamatan dan

pencatatan ini dilakukan oleh guru mata pelajaran sebagai observer terhadap

peneliti pada saat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti dengan

melakukan model pembelajaran project Based Learning (PjBL). Guru yang

mengamati dan menilai kegiatan pembelajaran ini berjumlah 1 orang. Isi dari

lembar observasi ini adalah penilaian kegiatan pembelajaran dari awal

pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Lembar observasi penelitian ini dapat

dilihat pada Lampiran 1

b. Lembar Observasi untuk melihat kemampuan keterampilan siswa pada saat

praktikum

Lembar penilaian praktikum siswa merupakan instrumen untuk melihat

kemampuan keterampilan siswa. Lembar penilaian ini dilakukan oleh peneliti

pada saat kegiatan pembuatan projek. Lembar penilaian praktikum ini diisi

perkelompok. Lembar penilain praktikum ini berisi penilaian keterampilan yang

meliputi komponen persiapan kerja, proses produksi, hasil kerja, sikap kerja dan

waktu yang dibutuhkan pada saat pembuatan projek. Komponen-komponen

tersebut memiliki subkomponen tersendiri sehingga peneliti dapat mengetahui

keterampilan siswa secara spesifik. Peneliti dapat mengetahui nilai pencapaian

kinerja (keterampilan) siswa dengan menggunakan lembar penilaian praktikum

ini. Lembar penilaian praktikum ini dapat dilihat pada lampiran 5.

Sebelum digunakan lembar penilaian praktikum ini di validasi dengan

Judgement expert. Hasil validasi Judgement expert untuk penilaian praktikum

dinyatakan valid tanpa revisi.

c. Lembar Penilaian Diri (sikap)

Lembar penilaian diri dan penilaian antar peserta didik merupakan

instrumen non tes. Penilaian ini dilakukan pada saat akhir kegiatan pembelajaran

dengan melakukan model pembelajaran Project Based Learning. Lembar sikap

ini dilakukan setiap pertemuan. Lembar penilaian ini berisi penilaian diri sendiri

dan penilaian antar peserta didik mengenai pembelajaran yang didapatkan

mencakup 9 kompetensi sikap. Lembar penilaian diri dapat dilihat pada Lampiran

(18)

Sebelum digunakan, instrumen penilaian sikap di validasi dengan

Judgement expert. Berdasarkan Judgement expert kesembilan kompetensi sikap

yang digunakan untuk mengukur sikap peserta didik pada proses pembelajaran

dinyatakan valid tanpa revisi. Lembar Judgement expert penilaian sikap dapat

dilihat pada lampiran.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di

sekolah.

b. Merumuskan dan menentukan metode penelitian

c. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.

d. Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

e. Menentukan sampel penelitian.

f. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi

pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui

tujuan/kompetensi dasar yang hendak dicapai.

g. Membuat dan menyusun instrumen penelitian.

h. Menyusun RPP dan bahan ajar dengan penerapan model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL).

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

Project based Learning (PjBL).

b. Memberikan lembar penilaian diri dan lembar penilaian antar peserta didik

pada setiap akhir pembelajaran.

c. Mengobservasi praktikum pada setiap kelompok

d. Memberikan tes pengetahuan pada akhir penelitian.

3. Tahap Akhir

(19)

b. Mengolah dan menganalisis hasil tes pengetahuan

c. Mengolah dan menganalisis hasil penilaian diri dan penilaian antarsiswa

d. Mengolah dan menganalisis hasil observasi praktikum pada setiap

kelompok

e. Membahas hasil penelitian.

f. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan

data

g. Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tersebut, maka dapat dibuat alur sebagai

berikut :

Gambar 3.1 Alur Penelitian Menyusun proposal (identifikasi masalah,

rumusan masalah, dan metode penelitian)

menyusun instrumen penelitian

melakukan validasi instrumen

menyusun RPP

Pembelajaran dengan model Project Based

Learning (PjBL)

Test pengetahuan

Analisis dan pengolahan data

Kesimpulan

Tahap Persiapan

TahapPelaksanaan

(20)

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah:

a. Memberikan perlakuan (treatment)

b. Memberikan lembar penilaian diri setiap akhir pembelajaran

c. Memberikan lembar penilaian antar peserta didik setiap akhir

pembelajaran

d. mengobservasi praktikum pada setiap kelompok

e. Memberikan tes pengetahuan pada akhir penelitian

f. Mengolah data hasil tes pengetahuan, penilaian diri dan penilaian antar

siswa, penilaian praktikum

2. Analisis Data

a. Tes Pengetahuan

Pengolahan data hasil tes pengetahuan ini mendeskripsikan keterlaksanaan

pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Hasil

tes pengetahuan ini kemudian diolah menggunakan perhitungan distribusi

frekuensi yang didapatkan dengan langkah sebagai berikut :

1) Membuat Tabel Distribusi frekuensi

Langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi menurut

Sudjana (2005) sebagai berikut :

a) Tentukan rentang (r), ialah data terbesar dikurangi data terkecil.

Rumus 3.1 berikut ini untuk mencari rentang

� = � � − � � ... 3.1

Keterangan :

r = Rentang Xmax = Data Terbesar Xmin = Data Terkecil

b.)Tentukan banyak kelas interval (k) dengan menggunakan rumus 3.2

berikut ini.

(21)

Keterangan :

k = Banyak kelas interval n = Banyak data

c.)Tentukan panjang kelas interval (p) dengan menggunakan rumus 3.3

berikut ini.

= ... 3.3

Keterangan :

p = Panjang kelas Interval r = Rentang

k = Banyak kelas Interval

d.)Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Nilai ini diambil dengan

data terkecil atau data yang kecil dari data terkecil tetapi selisihnya

harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan

e.)Selanjutnya, tabel diselesaikan dengan menggunakan harga-harga

yang telah dihitung

2) Modus

Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas

nilai yang sedang popular atau nilai yang sering muncul dalam kelompok

tersebut (Sudjana, 2005). Modus data berkelpmpok dapat dicari dengan

menggunakan rumus 3.4 berikut ini.

= + ... 3.4

Keterangan :

Mo = Modus

b = Batas bawah kelas modus (kelas interval dengan frekuensi terbanyak)

p = panjang kelas modus

b1 = Frekuensi kelas modus dikurang frekuensi kelas sebelum kelas modus

(22)

3) Median

Median adalah salah satu penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai

tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang

terkecil hingga yang terbesar, atau sebaliknya (Sudjana, 2005). Median

data berkelompok dapat dicari dengan menggunakan rumus 3.5 berikut

ini.

� = + −� ... 3.5

Keterangan :

Me = Median

b = Batas bawah kelas median (kelas letak median)

p = panjang kelas median

n = Ukuran sampel atau banyak data

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = Frekuensi kelas median

4) Mean

Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung data kuantitatif yang terdapat

dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membegi jumlah nilai pleh

banyak data. (Sudjana, 2005). Mean dapat dicari dengan menggunakan

rumus 3.6 berikut ini.

� =∑ �� ... 3.6

Keterangan :

x = Mean atau rata-rata ∑ �� = Jumlah semua harga x x = nilai siswa

n = banyak data

b) Lembar Penilaian Diri (sikap)

Pengolahan data hasil penilaian diri ini mendeskripsikan keterlaksanaan

pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Rumus

yang digunakan untuk mencarai persentase (P) tiap tahap pelaksanaan adalah

(23)

% =∑ � ℎ � % ... 3.7

Tabel 3.1 Kategori Penilaian Diri peserta didik

Persentase Kategori

c) Lembar Penilian Antar Peserta Didik (Sikap)

Pengolahan data hasil penilaian antar peserta didik ini mendeskripsikan

keterlaksanaan pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based

Learning. Rumus yang digunakan untuk mencarai persentase (P) tiap tahap

pelaksanaan adalah Rumus 3.7

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Antar Peserta didik

Persentase Kategori

d) Lembar observasi praktikum (keterampilan)

Pengolahan data hasil penilaian praktikum ini mendeskripsikan

keterlaksanaan pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based

Learning (PjBL). Hasil penilaian praktikum ini kemudian diolah dengan cara

menjumlahkan setiap komponen yang meliputi persiapan, proses, sikap kerja,

hasil kerja, dan waktu sehingga didapatkan nilai pencapain kinerja. Berikut

ini perhitungan nilai pencapaian kinerja.

(24)

(NK)

Sumber: SMKN 1 Kuningan

Nilai skor komponen dicari dengan menggunakan Rumus 3.8 berikut ini.

�� � � � = ∑ ℎ � ………. 3.8

Nilai komponen (NK) dicari dengan menggunakan Rumus 3.9. Nilai

Pencapaian Kinerja dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai komponen

(Rumus 3.10).

� = �� � � � � � � % …………...3.9

∑ � = ��+ �� + ��+ ��+ �� ………. 3.10

Keterangan:

∑NK = Nilai Pencapaian Kinerja NKP = Nilai Komponen Persiapan NKPro = Nilai Komponen Proses NKS = Nilai Komponen Sikap Kerja NKH = Nilai Komponen Hasil NKW = Nilai Komponen Waktu

e) Lembar Observasi Project Based Learning (PjBL)

Pengolahan data hasil observasi ini mendeskripsikan keterlaksanaan

pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Learning dengan

menggunakan Rumus 3.7.

Tabel 3.4 Kategori Katerlaksanaan Penerapan Model Project Based

Learning

Persentase Kategori

90-100 Sangat baik

75-89,99 Baik

(25)

1

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penerapan model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) pada kompetensi dasar melakukan proses

fermentasi dan enzimatis di SMKN 1 Kuningan, simpulan yang diperoleh adalah

sebagai berikut :

1. Keterlaksanaan proses penerapan model pembelajaran project based learning

pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis

berlangsung sangat baik, ditandai dengan enam tahapan dalam pembelajaran

project based learning terlaksana sesuai dengan rujukan ahli.

2. Hasil belajar siswa yang dinilai pada penerapan model pembelajaran project

based learning pada kompetensi dasar melakukan proses fermentasi dan

enzimatis meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar

siswa pada aspek pengetahuan dapat meningkatkan jumlah siswa yang

mencapai nilai di atas KKM yaitu 27 dari 34 orang peserta didik. Hasil belajar

pada aspek sikap dikategorikan baik ditandai dengan penilaian sikap pada

setiap pertemuan mencapai hasil diatas 75%. Hasil belajar pada aspek

keterampilan masuk kategori sangat baik, karena nilai rata-rata keseluruhan

sebesar 90,89, maka seluruh siswa dikatakan kompeten dalam kompetensi

dasar melakukan proses fermentasi dan enzimatis

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi

dan rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Guru

a. Pada tahap keenam pembelajaran dengan PjBL yaitu menguji hasil yang

meliputi kegiatan diskusi dan persentasi siswa harus dapat lebih diarahkan dan

(26)

2

b. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat diterapkan pada

kompetensi dasar lain, terutama pada kompetensi dasar yang memerlukan

kegiatan praktikum.

2. Siswa

Pada kegiatan pendahuluan pertemuan satu peserta didik tidak merespon

pertanyaan guru yang berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. Maka

sebaiknya sebelum pembelajaran berlangsung peserta didik membaca materi ajar

dari buku atau sumber lain tentang materi terkait.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya agar menyiapkan partisipan untuk membantu kegiatan

penelitian, khususnya pada saat pengerjaan proyek.

b. Pencapaian kompetensi sikap dari aspek memberikan kontribusi terhadap

kelompok, berani dalam mengajukan pertanyaan dan berpendapat secara ilmiah

dan kritis masuk ke dalam kategori cukup baik. Agar meningkat

pencapaiannya, peneliti selanjutnya diharapkan mampu memotivasi siswa agar

berani mengajukan pertanyaan dan berpendapat secara ilmiah, serta dapat

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung.

Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Buck Institute for Education. 1999. Project Based Learning.

http://www.bgsu.edu/organization/elt.proj.html

Jamaludin D.N. 2013. Pengaruh Project Based Learning terhadap Berpikir Kritis,

Berpikir Kreatif, dan Sikap Ilmiah Pada materi tumbuhan

Biji.(skripsi). UPI. Bandung

Kurniawati F (2010) “penerapan model problem based learning untuk

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran ilmu bangunan gedung

(sub materi pondasi) pada siswa kelas x tkb smk negeri 2 surakarta”.

(skripsi). Surakarta

Lucas, George. 2005. Intructional Module Project-Based

Learning.http://www.edutopia.org./modules/PBL/whatpbl.php.

Diakses tanggal 10 April 2015

Mahanal, Darmawan, Corebima, dan Zubaidah. 2009. Pengaruh Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap

Sikapdan Hasil Belajar Siswa SMAN 2 Malang. Universitas Negeri

Malang

Maulana, L. (2014). Analisis Penerapan Model Pembelajaran Matematika Pada

Kurikulum 2013 Di Smp Laksamana Martadinata Medan. Widyaiswara

Madya Balai. Diklat Keagamaan Medan

Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

standar proses pendidikan dasar dan menengah.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Asdi

Mahasatya. Jakarta

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

(28)

Suismono. 2001. Teknologi pembuatan tepung dan pati ubi-ubian untuk

menunjang ketahanan pangan. Di dalam: Majalah Pangan Vol. X No.

37:37-49. Puslitbang Bulog, Jakarta.

Sukmadinata, NS. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Susanti. 2008. “Pengaruh pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan

Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmiah siswa pada Materi Nutrisi”. Tesis. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Syaiful Bakhri Djamarah dan Azwar Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Rineka Cipta

Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, progresif, dan

Kontekstual. Prenada Media Group, Jakarta.

Wena, Made. 2009. Strategi pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operational. Jakarta : Bumi Aksara.

Winarni. (2014). penerapan model pembelajaran project Based Learning (PjBL)

pada kompetensi dasar pengolahan hasil umbi-umbian kelas XI AHP

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.1 Kategori Penilaian Diri peserta didik Persentase Kategori
Tabel 3.4 Kategori  Katerlaksanaan Penerapan Model Project Based

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan masukan bagi manajemen koperasi dalam mengevaluasi dan melihat tingkat kesehatan koperasi khususnya pada unit simpan pinjam yang dimiliki

Hukum I Newton menyatakan bahwa: “ jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak

selain pemberian pupuk majemuk yang berbeda kemungkinan dikarenakan pada penggunaan pupuk majemuk Gandapan percabangannya tumbuh menyebar ke samping dengan cepat

Hal yang sama juga di dukung oleh hasil jawaban responden yang memberikan jawaban “YA” yang artinya responden merasa evaluasi yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan

Kondisi optimum dicapai pada pH fasa sumber adalah 3, konsentrasi oksin 17,5 x 10 -4 M dalam kloroform, volume membran 20 mL, waktu kesetimbangan 15 menit, konsentrasi asam sulfat

Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh enam bulan Mei tahun Dua Ribu Empat Belas, bertempat di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura, POKJA ULP yang telah mengadakan

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi

• Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, dia pergi ke gua Hira untuk ber- khalwat dan mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa.. • Ketika ia sedang dalam dalam