Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS
SYARIAHTERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DI BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana EkonomiProgram Studi Akuntansi
Oleh
IIS KUSMIATI
1100117
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS
SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Oleh
IisKusmiati
1100117
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© IisKusmiati 2015
UniversitasPendidikan Indonesia
September 2015
HakCiptadilindungiundang-undang.
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
i
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DI BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Oleh: IIS KUSMIATI
NIM 1100117
Skripsiinidibimbingoleh: Dr. ArimNasim, SE.,M.Si.,Ak.,CA
Permasalahan yang
dikajidalampenelitianiniadalahmasihbanyaknyalembagasyariahkhususnyaperbankansyari ah yang melanggaraturansyariahseperticatatanpelanggaran yang dipublikasiolehpengadilannegeri agama.Penelitianiniterdiridariduavariabel, yaituimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariah (X) danvariabelkepatuhanpadaaturansyariah (Y), dengantujuanuntukmemperolehgambaranmengenaikondisikeduavariabeltersebutsertauntu kmengetahuiadakahpengaruhdariimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariahterhadapkepatuhanpadaaturansyariah.Adapunobjekpenelitianiniadalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ProvinsiJawa Barat.
Metode yang digunakanadalahmetodeexplanatory survey, yaituteknikpengumpulan data dengancarapenyebaranangket model deskriptifdandianalisisdenganmenggunakanregresisederhana.
Jumlahanggotapopulasiyaitu 28 BPRS dandiambil 17 BPRS sebagaisampelmenggunakansampling purposive.
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariahberadapadakondisisedang/cukupsering.Sedangkankepatuhanpadaaturans yariahberadapadakondisisesuai.Selanjutnya, data yang diperolehberdistribusi normal danberpola linear.Dari hasilujihipotesisdiperolehbahwaimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariahberpengaruhpositifterhadapkepatuhanpadaaturansyariah.
ii
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE EFFECT OF IMPLEMENTATION ROLE AND FUNCTION SHARIA SUPERVISORY BOARD TOWARDS COMPLIANCE ON SHARIA RULE IN BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH WEST JAVA PROVINCE
by: IIS KUSMIATI
NIM 1100117
This script adviser by: Dr. ArimNasim, SE.,M.Si.,Ak.,CA
Issues examined in this research is still many shariainstitutions, especially sharia Islamic banking still violate the rules of sharia such as violations record published by the court religion. This research consistof two variables, that is implementation the role and function of the Sharia Supervisory Board (X) and variable compliance Sharia on rules (Y). The purpose is to get a description aboutthe condition of two variables and it’s know is there influence from implementation of the role and function in Sharia Supervisory Board towards compliance on the rules of sharia.This object of this research isBank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)in West Java Province.
The method that used is explanatory survey method, that is techniques of data collection by using questionnairedescriptive models and analyzed by using simple regression. Amount of the population members are 28 BPRS and taken 17 BPRS as sample using sampling purvosive.
Results of theresearch indicate that implementation of the role and function in Sharia Supervisory Board set of moderate conditions. Whereas, compliance on the rules of sharia in appropriate condition. Then, data show that normal distribution and have linear pattern. From the results of hypothesis testing show that implementation of the role and function in Sharia Supervisory Board has positive influence towards compliance on the sharia rule.
iii
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError!
Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Peran dan Fungsi DPS (Dewan Pengawas Syariah) ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.2 Mekanisme Pelaksaan Tugas DPS ... Error! Bookmark not defined.
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2.1.4 Pengaruh Implementasi Peran dan Fungsi DPS terhadap Kepatuhan pada
Aturan Syariah ... Error! Bookmark not defined.
2.2Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian .... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined.
2.4Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.5Tekhnik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Uji Intrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7Teknik Analisis Syarat Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.8Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Implementasi Peran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah ... Error!
Bookmark not defined.
4.2.2 Kepatuhan Pada Aturan Syariah ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh Implementasi Peran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah
Terhadap Kepatuhan pada Aturan Syariah ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
1
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Dasril, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Pusat KJKS Aswaja
NU, menyatakan “Berkembangnya usaha jasa keuangan Syariah, menuntut
adanya peningkatan kualitas kelembagaan pengelolaan berdasarkan konsepsi
muamalah dalam Islam”, (Tribunnews.com).Kemudian menurut Choirul
Djamhari. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM
“lembaga keuangan apa pun kini sudah menerapkan GRC untuk mengelola risiko
berdasarkan kepatuhan terhadap aturan” (Republika.com).
Namun, menurut pemaparan Edi Riadi wakil ketua pengadilan tinggi
agama DKI Jakarta, ternyata masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan
oleh lembaga syariah seperti, awal persoalan sengketa bank syariah dengan
nasabah biasanya dari akad yang tidak benar, perkara ekonomi syariah yang
masuk pengadilan terus ada dari tahun ke tahun, seperti grafik berikut:
Sumber : Republika.co.id
Gambar 1.1 Grafik Pelanggaran Lembaga Syariah 0
5 10 15 20 25 30
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
2
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Maka agar menjaga kualitas lembaga keuangan syariah diperlukan adanya
DPS yang merupakan pengawas lembaga berbasis syariah untuk
mereviewkesyariahan lembaga tersebut seperti yang dikatakan oleh Jaih Mubarok,
Anggota Badan Pengurus Harian DSN bahwa DPS hanya mengawasi apakah ada
persoalan syariah yang dilanggar.Sehingga, jika ada persoalan hukum yang tidak
berkaitan dengan persoalan syariah, DPS tidak boleh dilibatkan (republika .com).
Dan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT) Nomor 40 tahun 2007
DPS memiliki fungsi sebagai pihak yang memonitoring dan memberi nasehat.
Sehingga, diutarakannya aspek di luar syariah bukan tanggung jawab DPS (M
Hidayat, anggota DSN MUI.(Republika.com).
Menurut Syakir Sula, Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES), di Indonesia DPS tidak menyatu dengan bank sentral tetapi punya payung
lembaga sendiri yakni Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama (DSN-MUI).
DSN-MUI inilah yang mengeluarkan fatwa terhadap suatu produk syariah.DPS
Indonesia hanya bertugas mengimplementasikan fatwa yang dikeluarkan
DSN-MUI, diantaranya memberikan opini dan pengawasan syariah terhadap
operasional perusahaan. Kemudian seandainya ada penyimpangan di suatu
perusahaan maka akan mengacu pada fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI,
(Republika.com).Dengan begitu kedudukan DPS pada lembaga tersebut bersifat
independen, apalagi tugasnya menyangkut penilaian terhadap kesyariahan suatu
lembaga syariah yang harus menjaga kualitasnya agar tetap dipercaya oleh
masyarakat.
MasyarakatIndonesia,khususnya merupakan masyarakat yang sangat
heterogen. Ada masyarakat yang betul-betul memahami isu terkait syariah, yang
bila tidak ada standardisasi akan membuat mereka tidak percaya lagi pada syariah,
tidak hanya sebuah standar, melainkan juga sebuah jenis produk tertentu yang bisa
melayani nasabah secara spesifik. Negara dan pelaku usaha membutuhkan
kemampuan sumber daya insani yang mampu menerjemahkan suatu produk di
dalam sosialisasinya. Hal ini berarti Indonesia membutuhkan sumber daya yang
3
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Mereka harus diberdayakan lagi untuk turun ke lapangan dan meyakinkan
masyarakat kalau produk yang dikeluarkan adalah sesuai dengan syariah, (Edy
Setiadi, Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesiai, republika.com).
Produk-produk perbankan memang harus patuh terhadap fatwa DPS.Tetapi
yang pentingproduknya sesuai prinsip syariah dan manfaatnya bisa dirasakan
semua pihak.(Herry Hykmanto. Direktur Unit Usaha Syariah (UUS) Danamon
Syariah, PT Bank Danamon Indonesia, Republika.com).
Menurut Didin Hafidhuddin “Kata syariah yang melekat pada kegiatan
ekonomi sehingga menjadi ekonomi syariah atau pada lembaga keuangan
sehingga menjadi lembaga keuangan syariah seperti bank, asuransi, pegadaian,
dan lembaga keuangan syariah lainnya baik bank maupun nonbank, sesungguhnya
bukan sekadar tempelan, mode, atau ikut-ikutan. Namun, lebih jauh dan lebih
dalam mengandung semangat, cita cita luhur, dan keinginan kuat dari semua
pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, komisaris, direksi, dewan
pengawas syariah maupun masyarakat.Tujuannya agar semua kegiatan, transaksi,
dan para pegawainya menjadikan syariah sebagai landasan dan bingkai dari semua
aktivitasnya.Bukan saja berkaitan dengan akad tetapi juga rohnya, bahkan
perilakunya sesuai ketentuan syariah.Seperti tergambar dalam Al-Qur’an dan
hadits maupun pendapat para ulama muktabar. Roh syariah yang dimaksud adalah
maqasidus syariah, seperti keadilan, keberpihakan pada kebenaran, transparansi
dan keterbukaan, serta tanggung jawab. Salah satu hal penting untuk selalu harus
dikaitkan dengankepatuhan pada syariah adalah corporate culture atau budaya
kerja, artinya etos kerja dan etika kerja yang dibingkai akhlak Islam harus menjadi
ciri utama lembaga keuangan syariah”,(Republika.com).
Menurut Karnaen Permataatmadja dan Muhammad Syafi’I dalam buku Jaih
Mubarok (2004: 15-16) diantara cara menjamin bahwa operasional bank Islam
tidak menyimpang dari tuntunan syari’ah adalah: (a) mengangkat manajer atau pimpinan bank yang sedikit banyak menguasai mu’amalah; dan (b) pembentukan
4
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dewan yang sengaja dibentuk untuk mengawasi jalannya bank Islam sehingga
senantiasa berjalan sesuai dengan syari’ah.
Sudah sangat diwajibkan manajer mengtahui semua hal yang berkaitan
dengan semua hal yang menyangkut aktivitas lembaga tersebut termasuk pula
bagi lembaga syariah, manajer yang ada dalam lembaga tersebut harus memahami
syariah dengan baik, karena semua kebijakan akan diputuskan oleh manajer, jika
manajer memutuskan suatu hal tanpa dasar pengetahuan muammalah, maka tidak
menutup kemungkinan resiko aktivitas bisnisnyapun akan tinggi.
Namun, seberapapun hebat pengetahuan manusia tentang syariah ada kalanya
manusia melakukan hal yang menyimpang. Oleh karena itu, diperlukan adanya
badan yang mengecek kembali aktivitas kesyariaannya, peran dan fungsi tersebut
dilaksanakan oleh DPS sebagai pengawas lembaga syariah, namun yang perlu
diketahui, sejauh manakah peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah ini untuk
kepatuhan lembaga syariah terhadap aturan syariah yang seharusnya ditegakkan.
Menurut Gita Danupranata ( 2013: 65), peran DPS dan DSN (Dewan Syariah
Nasional) sangat sentral dalam sistem jaminan syariah compliance (kepatuhan
Syariah) karena hal berikut ini: 1. Nasabah memiliki banyak keterbatasan
keahlian, waktu, dan akses informasi serta kewenangan masuk dalam operasional
bank. 2. Pengelola bank memiliki kecenderungan memaksimalkan keuntungan
serta mendorong kepraktisan yang terkadang mengabaikan aspek syariah
compliance. 3. Unsur lainnya Internal Syariah Reviewer, Eksternal Syariah
Auditor, dan lembaga advokasi konsumen syariah belum ada/ efektif. 4. Sifat
delegasi wewenang yang diberikan nasabah kepada DPS adalah amanah sehingga
dimensi tanggung jawab DPS selain bersifat formal kelembagaan juga
bertanggungjawab kepada Allah SWT.
Ikatan Bankir Indonesia (2014:340), menjelaskan bahwa “ada kelalaian
perbankan nasional dalam menjalankan peran dan fungsi kepatuhan yang inheren
dengan sistem perbankan nasional saat itu, seperti: 1. pengawasan intern kurang
5
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
terhadap ketentuan kehati-hatian; 4 kecerobohan dalam mengelola bisnis; dan 5.
berbagai penyimpangan yang disengaja”.
Menurut Khoerul Umam (2013 : 144), kegiatan bank mempunyai resiko
tinggi dalam jumlah yang sangat besar sehingga dapat menimbulkan niat
orang-orang di dalamnya untuk melakukan kecurangan. Jika kekhawatiran itu terjadi
tentu dapat mengakibatkan kerugian bagi bank.Oleh karena itu, dalam
melaksanakan kontrolnya, perlu diciptkan suatu sistem kontrol yang berlapis-lapis
(multilayer audit system).
Menurut Alqaoud & Lewis (2004:257) “Untuk menjamin ketaatan pada
syariat, masing-masing bank mempertahankan suatu sitem kontrol yang
komprehensif, di bawah Dewan Penyelia Syariah (DPS). Menurut Wahyudi dkk.
(2013:156) “DPS ada untuk memastikan dan mengawal bank Islam agar tetap
berada pada koridor syariat Islam”.
Berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang diamantkan oleh PBI nomor
11/33/PBI/2009, setidaknya ada empat fungsi yang melekat pada DPS . Pertama
fungsi me-review kepatuhan syariah bank Islam secara berkala. Kedua, fungsi
pengendalian manajemen resiko kepatuhan syariah.Fungsi ini dijalankan dengan
mengidentifikasi, mengukur, memonitor, melaporkan,dan mengontrol resiko
kepatuhan syariah. Ketiga, fungsi riset syariah atas temuan dan laporan yang akan
disampaika komite resiko. Ada satu fungsi yang tidak tercakup dalam PBI Nomor
11/33/PBI/2009, yakni fungsi audit kepatuhan syariah. DPS hanya bertugas dan
bertanggungjawab dalam menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas
pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh bank Islam. Mereka tidak
bertanggung jawab atas kepatuhan syariah bank Islam dalam keseharian
operasional bisnis bank. Dengan skema ini, mutlak bahwa fungsi audit kepatuhan
syariah tetap menjadi wewenang komite audit ( Imam Wahyudi dkk. 2013 : 159).
Ada dua fungsi yang dipegang oleh unit yang berbeda. Fungsi review
kepatuhan syariah dilakukan oleh DPS dan fungsi audit kepatuhan syariah oleh
komite audit. Kedua fungsi tersebut akan bersinggungan. Akan ada hubungan
6
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
objektif dan turut serta dalam mengembangkan tingkat kepatuhan syariah bank
Islam. Namun, seorang auditor pada pelaksanaan audit kepatuhan syariah
umumnya bukanlah pegawai yang memiliki keahlian di bidang syariah.karenya
diperlukan koordinasi dan kerja sama antara auditor dan DPS. Bentuk keterlibatan
DPS dalam pelaksanaan audit kepatuhan syariah, umumnya meliput: (i)
memberikan arahan umum terkait strategi dalam perencanaan audit, (ii)
memberikan dukungan dalam proses pelaksanaan audit di lapangan, (iii)
membantu pembuatan laporan audit dan sekaligus menolong dalam memberikan
rekomendasi atas temuan audit,dan (iv) melakukan review terhadap laporan audit
dan menindaklanjuti temuan dengan manajemen ( Imam Wahyudi dkk. 2013 :
159).
Kepatuhan syariah menurut Veithzal (2013: 225) adalah kesesuaian antara
kegiatan operasi bank Islam dengan prinsip Islam melalui beberapa langkah yaitu
dengan mendapatkan pengakuan formal dari Dewan Syariah tentang kesesuaian
semua produk-produk bank tersebut dengan syariah, kemudian dengan
memastikan bahwa semua produknya berjalan sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan
Syariah.Sedangkan menurut Kuat Ismanto (2009:176)”peran DPS dalam menjaga
nilai-nilai syariah merupakan upaya mempertahankan nilai-nilai syariah”.
Penelitian dengan tema yang sama telah dilakukan oleh Agus Yudianto
dengan judul “peranan dewan pengawas syariah dalam kepatuhan prinsip syariah pada perbankan syariah di Jawa Barat”.Dengan hasil penelitian, bahwa peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah adalah sebuah jembatan untuk melihat sejauh
mana operasionalisasi perbankan syariah berjalan apakah sesuai dengan aspek
kesesuaian prinsip syariah atau tidak.Maka hal ini perlu pengawasan yang lebih
optimal oleh Peranan Dewan Pengawas Syariah agar produk-produk bank syariah
sesuai prinsip syariah.
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
objek yang dikaji dalam penelitiannya yaitu bank umum, sementara kalau
dipenelitian ini yaitu bank pembiayaan rakyat syariah.Selain itu, fokus
7
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
hubungan peranan DPS terhadap kepatuhan pada aturan syariah, sedangkan dalam
penelitian ini difokuskan pada pengaruh peran dan fungsi DPS terhadap
kepatuhan pada aturan syariah.
Sesuai pemaparan di atas, karena BPRS adalah lembaga keuangan syariah
yang banyak berkaitan dengan kepercayaan masyarakat, maka peneliti tertarik
untuk mengambil topik penelitian dengan judul “Pengaruh ImplementasiPeran
dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah TerhadapKepatuhan pada Aturan
Syariah diBank Pembiayaan Rakyat Syariah ProvinsiJawa Barat”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariahpada
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat?.
2. Bagaimanakepatuhan pada aturan syariah diBank Pembiayaan Rakyat
Syariah Provinsi Jawa Barat?.
3. Apakah ada pengaruh implementasi peran dan fungsi Dewan pengawas
Syariah terhadap kepatuhan pada aturan syariah di Bank
PembiayaanRakyat SyariahProvinsi Jawa Barat?.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui implementasi peran dan fungsi Dewan pengawas Syariah
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat.
2. Mengetahuikepatuhan pada aturan syariah pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Provinsi Jawa Barat.
3. Mengetahui apakah ada pengaruh implementasi peran dan fungsi Dewan
Pengawas Syariah terhadap kepatuhan pada aturan syariah di Bank
Pembiayaan Rakyat SyariahProvinsi Jawa Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu untuk
menambah kepustakaan di bidang akuntansi syariah.
8
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Menjadi bahan evaluasiBPRSdengan rekomendasi perbaikan kinerja.
2. Sebagai referensi tambahan bagi peneliti yang akan melanjutkan
24
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Arikunto (2010:161) mengatakan bahwa,“variabel adalah objek penelitian, atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana implementasiperan dan fungsi
Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada BPRS dankepatuhan BPRS pada aturan syariah,
yang mana peran dan fungsi DPS ini adalah mereview kesyariahan dari semua aspek
yang membentuk sistem informasi pada suatu instansi syariah khususnya BPRS, hal ini
hampir sama dengan fungsi audit, hanya saja dalam aspek kesyariahannya saja.
Kemudian dalam penelitian ini meneliti mengenai pengaruh dariimplementasi peran dan
fungsi yang dilaksanakan DPS terhadap kepatuhan syariah di BPRS Provinsi Jawa
Barat.Adapun variabelnya, implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah
(DPS) variabel X dan Kepatuhan terhadap aturan syariah variabel Y.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode Asosiatif, dimana peneliti berfokus pada pengaruh dari variabel yang satu
terhadap variabel yang lain, disini variabel implementasiperan dan fungsi Dewan
Pengawas Syariahberpengaruh terhadap variabel kepatuhan terhadap aturan syariah.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
25
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menjadi objek dalam penelitian ini adalah BPRS yang berada di Provinsi Jawa Barat
sejumlah 28 BPRS.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono, (2008: 92) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Sedangkan menurut Neolaka (2014) “Sampel adalah sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil
penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi”.Pada penelitian ini menggunakan sampling purposive, sehingga penentuan sampel didasarkan pada kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga layak dijadikan
sempel. Adapun yang menjadi kriteria sampel dalam penelitian ini :
1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang telah ada Dewan Pengawas Syariahnya
minimal 1 tahun buku.
2. Bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Untuk memudahkan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
penjabaran dalam bentuk operasional variabel, dimana setiap variabel dijabarkan
dengan indikatornya.Operasional variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
[Type text]
Tabel 3.1. Operasional Variabel
Variabel Konsep Dimensi Indikator No.
Instrument Skala
27
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
28
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
29
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data
30
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
a. Kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2009:199), ”Kuesioner merupakan
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. b. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan informasi dan data-data yang
berkaitan dengan penelitian yang diambil dari buku atau literatur.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket
tentangimplementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah dan kepatuhan
pada aturan syariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat.
Skala yang digunakan dalam instrumen panelitian ini adalah skala likert.
Menurut Riduwan (2009:16), ” Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial”.
Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut :
1. Untuk skala implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah
1 =Tidak Pernah (0% -20%)
2 =Jarang (21% - 40%)
3 =Cukup Sering (41% -60%)
4 = Sering(61% -80%)
5 = Sangat sering (81% -100%)
2. Untuk skala penilaian kepatuhan terhadap aturan syariah dinilai dari skala 1-5 (0 % - 100%) tergantung tingkat kesesuaian dilakukannya aktivitas operasional di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut :
1) Menetukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh
implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah terhadap
kepatuhan pada aturan syariah diBank Pembiayaan Rakyat Syariah
Provinsi Jawa Barat .
2) Menentukan objek yang menjadi responden yaitu karyawan bagian
pelayanan, keuangan dan marketing(pemasaran) di Bank Pembiayaan
31
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3) Menyusun pertanyaan dan atau pernyataan yang harus dijawab oleh
responden
4) Memperbanyak angket
5) Menyebarkan angket
6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.
Skor yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai tingkat
pengukuran ordinal, maka sebelum dianalisis variabel-variabel
penelitian ini dicari terlebih dahulu skala intervalnya. Menurut
Abdurrahman (2011:62) mencari nilai interval setiap nilai ordinal ini
bisa menggunakanmethode succesuve interval dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab (memberikan) respon terhadap alterrnatif (kategori) jawaban yang
tersedia.
Bagi setiap bialangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (n), kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternative jawaban
responden tersebut.
Jumlahkan proporsi cecara beruntun sehingga keluar proporsi komulatif untuk setiap jawaban alternatif jawaban responden.
Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai Z untuk setiap kategori berdasarkan proporsi komulatif pada setiap
alternatif jawaban responden tadi.
Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap nilai Z dengan menggunakan rumus:
SV = (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)
(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)
Melakukan transformasi nilai skala (transformed scalevalue) dari nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:
32
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar
diubah menjadi sama dengan satu (=1)
Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan
menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan
dengan menggunakan program Succ97.
Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya
maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap
angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu
tes validitas dan tes reliabilitas.
3.6.1 Uji Intrumen Penelitian a. UjiValiditas
Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud
digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi
Product Moment dengan rumus :
Dengan menggunakan taraf signifikan
= 0,05 koefisien korelasiyang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel
korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan
jumlah banyaknya responden.
Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak
valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai
indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).
Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi
33
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 : rendah
Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
b. UjiReliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui
apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan.Pengujian reliabilitas
menggunakan rumus Uji Reliabilitas (r11). Langkah-langkah untuk menguji
reliabilitas dengan menggunakan Uji Reliabilitas adalah sebagai berikut:
a Menghitung harga varians tiap item dari setiap item
N
ΣX2 = jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = kuadrat skor seluruh respondendari tiap item
N = jumlah responden
b. Mencari varians total
N
= harga varian total ΣY2
= jumlah kuadrat skor total
(ΣY)2 = jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = jumlah responden
c. Menghitung Reliabilitas intrumen
Test of reliability digunakan untuk mengetahui apakah alat
pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat
34
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu
yang berbeda.
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan
rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:
2
Dimana; r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal
n2
3.7 Teknik Analisis Syarat Data
3.7.1 Uji Normalitas
Menurut Husain Umar (2008: 79) Uji normalitas berguna untuk
mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya
berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak
berdistribusi normal, analisis nonparametrik dapat digunakan.Jika data
berdistribusi normal, analisis parametrik termasuk model-model regresi dapat
digunakan.
Medeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui
dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.Jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya,
model regresi memeuhi asumsi normalitas. Ada dua langkah uji normalitas:
35
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas berdasarkan kolmogrov- smirnov.
3.7.2 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas bersifat liniear atau tidak. Uji linearitas dalam
suatu model dapat dideteksi dengan menggunakan diagram pencar (scatter
plot), kaidah keputusannya adalah apabila plot titik-titik tidak mengikuti pola
tertentu berarti model linear, sebaliknya apabila plot titik-titik mengikuti pola
aturan tertentu (kuadrat, eksponensial, dan sebagainya) maka model nonlinier.
3.8 Pengujian Hipotesis
3.8.1 Uji Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah regresi
sederhana dengan alat bantu menggunakan program komputer SPSS 22.
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana eratnya pengaruh
antara variabel terikat dan variabel bebas
Adapun bentuk persamaan regresi sederhana menurut Riduwan (2009:
133-135)
Ŷ=�+
Keterangan :
Ŷ = Kepatuhan pada aturan syariah
X = Implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah α = Nilai konstanta harga Y jika X=0
b= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
dimana :
= n.ƩXY −ƩX.ƩY
�.Ʃ 2−(Ʃ )2 , �=
ƩY−b.ƩX
�.
Langkah-langkah menjawab Regresi Sederhana:
36
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik
Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik
Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan
rumus:
= n.ƩXY −ƩX.ƩY
�.Ʃ 2−(Ʃ )2 , �=
ƩY−b.ƩX
�.
Langkah 5 : Mencari jumlah kuadrat regresi (JKreg [a]) dengan rumus
��( )=
(Ʃ )2
�
Langkah 6. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg [bǀa]) dengan rumus:
��( ǀ ) = {Ʃ −
Ʃ . (Ʃ )
�
Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
� =Ʃ 2− �� ǀ − �� [ ]
Langkah 8. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg [a]) dengan rumus:
�� [ ]= �� [ ]
Langkah 9. Mecari rata-rata jumlah kuadrat regresi (JKReg [bǀa]) dengan rumus:
��( ǀ ) = ��( ǀ )
Langkah 10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (JKreg [a]) dengan rumus:
� =� −�2
Langkah 11. Menguji signifikansi dengan rumus
ℎ� �� = ��( ǀ ) �
Kaidah pengujian signifikansi :
Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel , terima
Ho artinya tidak signifikan.
Dengan taraf signifikan : α = 0,01 atau α = 0,05. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Ftabel = F {(1-α) (dk Reg [bǀa]), (dk Res)}
37
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.8.2 Koefisien Determinasi
Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2)
yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien
determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu
memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y
yang dijelaskan oleh variabel bebas X.
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan
variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini
digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
R2 =
=
22
y i yˆ
i (Rohmana, 2010:76)
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai
berikut :
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata
lain model tersebut dapat dinilai baik.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata
1
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanteori,
hasilpenelitiandanpembahasan.Makadapatditarikkesimpulan, yaitu:
1. Implementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariah di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ProvinsiJawa Barat
ditandaidengantigadimensiyaituex ante auditing, ex post
auditingdanpengawasanperhitungandanpembayaran zakat. Dari
ketigadimensitersebut, dijabarkan 14 indikator,
indikatormenampungaspirasimasyarakatpadaindikatorterendahdanindikato
rpeninjauanlaporankeuanganpadaindikatortertinggi.Adapunkategoriimple
mentasiperandanfungsi DPS di BPRS, sebagianbesarberkategori cukup
baik dan sebagian lagi berkategori baik.
2. Kepatuhanpadaaturansyariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
provinsiJawa Barat dapatdilihatdarienamdimensi, yaituakaddankontrak,
pengaturandana zakat, transaksidanaktivitasekonomi, lingkungankerja,
bisnisatauusaha yang dibiayai, optimalisasievaluasikinerjasertasumber
dana. Dari ketujuhdimensidijabarkan 10 indikator.
Indikatorbisnisnasabahdanaturanpembiayaanmemperolehskorterendahdan
dimensipembayarandana zakatberadapadaskortertinggi.
Kategorikepatuhanpadaaturansyariahdi BPRSprovinsiJawa Barat
inisebagian besar berkategori baik dan sebagian lagi berkategori cukup
baik.
3. Implementasiperandanfungsi Dewan
PengawasSyariahberpengaruhsecarapositifterhadapkepatuhanpadaaturansy
ariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ProvinsiJawa Barat
yang berkateoricukuptinggi. Artinya, terdapatpengaruh yang
2
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PengawasSyariahterhadapvariabelkepatuhanpadaaturansyariah di Bank
Pembiayaan Rakyat SyariahProvinsiJawa Barat.
5.2 Saran
Berdasarkanhasilpenelitian yang
telahdilakukanpengujiandanditarikkesimpulannya, makaadabeberapa saran
untukhasilpenelitianini:
1. DPS
sebagaipengawassyariahharuslebihmemperhatikankembalitingkatkeseringan
nyadalam me-review/ mengawasi BPRS
terutamauntukindikatorpenampungaspirasimasyarakat, agar BPRS
bisalebihmenjagadanmeningkatkantingkatkepatuhanaktivitasnyapadaaturans
yariah. Hal
inididasarkanhasilperhitunganskorjawabanpadavariabelimplementasiperand
anfungsi Dewan PengawasSyariah,
menunjukkanbahwaindikatortersebutberadapadaskorterendah.Dan
implementasidariperandanfungsi DPS untuk BPRS
inisebagianbesarberkategorisedang.
2. BPRS harusmeningkatkankepatuhannyapadaaturansyariah yang
seharusnyaditerapkan,khususnyadalammemberikanpembiayaankenasabahse
rtaharusmulaiditinjaujenisusaha yang nasabahjalankan.
Karenadarihasilperhitunganskorjawabanpadavariabelkepatuhanpadaaturansy
ariahmenunjukkanbahwaindikatortersebutberadapadaskorterendahdannilaike
patuhanpadaaturansyariahsecarakeseluruhandari BPRS
masihsebagiankecilnyaberkategorisedang.
3. Karenakondisidaritiap BPRS berbedadarisetiaptempat,
sementarapenelitianinihanyadifokuskanuntuk BPRS yang ada di Jawa Barat
yang justru BPRS lebihbanyakterdapat di daerahselainkawasanJawa Barat.
Maka, penulismerekomendasikanpenelitiandengantema yang
3
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
82
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mamandkk.(2011).
Dasar-DasarMetodeStatistikauntukPenelitian.Pustakasetia: Bandung.
Antonio, Muhammad Syafi’I. (2010). Bank
SyariahdariTeorikePraktik.GemaInsani: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).
Jakarta: Rineka Cipta.
Danupranata, Gita. (2013). ManajemenPerbankanSyariah. Jakarta Selatan:SalembaEmpat.
Djamhari, Choirul. (2014). SDM KoperasiSyariahDiperkuat.(Online).Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/06/30/n7z3m623-sdm-koperasi-syariah-diperkuat. [30 Juni 2014].
Gujarati, Damodar,. 2006. EkonometrikaDasar. Jakarta : Salemba Empat.
Hafidhuddin, Didin. (2014). KepatuhanpadaSyariah. (Online).Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/02/24/n1h7x8-kepatuhan-pada-syariah. [ 24Februari 2014].
Hakim, Lukman. (2012). Prinsip – PrinsipEkonomi Islam. Jakarta:Erlangga.
Hidayat , M. (2011).BapepamRancangLaporanPengawasan Dewan
PengawasSyariah.(Online).Tersedia:
http://www.republika.co.id/berita/bisnis/syariah/berita/11/03/21/171096-bapepam-rancang-laporan-pengawasan-dewan-pengawas-syariah. [ 21Maret 2011].
Hykmanto, Herry. (2014) .ProdukSyariahTekankanAsasManfaat.(Online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/09/25/ncg0o715-produk-syariah-tekankan-asas-manfaat. [25 September 2014].
IkatanBankir Indonesia.(2014). Memahami Bank Syariah. Jakarta: GramediaPutakaUtama.
83
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ismanto, Kuat. (2009). ManajemenSyari’ahImplementasi TQM
dalamLembagaKeuanganSyariah.Yogyakarta :PustakaPelajar.
Karim ,Adiwarman A. (2009). Bank SyariahPerlu Auditor
KhususSyariah.(Online).
Tersediahttp://www.republika.co.id/berita/breaking- news/ekonomi/09/08/05/66921-bank-syariah-perlu-auditor-khusus-syariah.[05 Agustus 2009].
Karim, Adiwarman A. (2004). Bank Islam, AnalisisFiqihdanKeuangan. Jakarta: RajaGrafindoPersada.
Kholis, Nur. ( 2008).
KajianTerhadapKepatuhanSyariahdalamPraktikPembiayaan di BMT
Sleman Yogyakarta. JurnalFenomena. Edisi : Volume 6-Nomor 1-Maret
2008 DirektoratPenelitiandanPengabdianMasyarakat (DPPM) Univervitas Islam Indonesia (UII): Yogyakarta.
Lewis, Mervyn K. &latifa M. Algoud.(2001). PerbankanSyariah (Prinsip, Prakti, Prospek).Jakarta :Serambi.
Mardani.(2011). HukumEkonomiSyariah di Indonesia.Bandung: RefikaAditama.
Mubarok ,Jaih. (2004). Perkembangan Fatwa EkonomiSyariah di Indonesia. Bandung: PustakaBaniQuraisy.
Mubarok, Jaih. (2014). DSN UsulkanKomiteKepatuhanSyariah(Online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/12/24/nh2ooa36-dsn-usulkan-komite-kepatuhan-syariah. [24 Desember 2014].
Neolaka, Amos. (2014). MetodepenelitiandanStatistik.Bandung :RemajaRosdakarya.
Prasetyo ,Bambang&Miftahul Jannah. (2005).
MetodePenelitianKuantitatifTeoridanAplikasi, Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada
Prijadarminto.(2003). KepatuhansebagaiSuatuPerilaku. Jakarta: BalaiPustaka.
Riadi, Edi.(2014). Kiat Bank SyariahTekanSengketaAkad. (Online).Tersedia: www.republika.co.id/berita/koran/ekonomi-koran/14/11/28/nfqx8b38-kiat-bank-syariah-tekan-sengketa-akad. [28 November 2014].
84
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Rivai ,VeithzaldanRizki Ismail.(2013). Islamic Financial Management: Teori,
Konsep, danAplikasiPanduanPraktisuntukLembagaKeuangan,
PraktisidanMahasiswa.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada.
Rohmana , Yana. (2010). EkonometrikaTeoridanAplikasidenganEviews.Bandung: LaboratoriumPendidikanEkonomidanKoperasi FPEB UPI.
Saifuddin, Tamim. (2015). Beberapa KJKS
DinilaiLakukanPenyimpanganProdukInvestasi .(Online).Tersedia:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah- ekonomi/15/01/20/nigfuj-beberapa-kjks-dinilai-lakukan-penyimpangan-produk-investasi. [20 Januari 2015].
Setiad, Edy. (2012). Pengamat: TingkatkanHarmonisasiSyariah global. (Online). Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariahekonomi/12/09/ 14/mac10z-pengamat-tingkatkan-harmonisasi-syariah-global. [14 September 2012].
Sugiyono.(2008). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2009). MetodePenelitianBisnis.Bandung :Alfabeta.
Sukardi, Budi . (2010) KepatuhanSyariah (Shariah Compliance)
danInovasiProduk Bank Syariah di Indonesia.Jurnal : IAIN Surakarta.
Sula, Syakir. (2013). Indonesia TakBisaAdopsiAturan DPS Malaysia.(Online).
Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/08/28/ms84vl-indonesia-tak-bisa-adopsi-aturan-dps-malaysia. [28 Agustus 2013].
Sutedi, Adrian. (2009). PerbankanSyriah. Jakarta: Ghalia Indonesia
Triyanta.,Agus (2009) ImplementasiKepatuhanSyariahdalamPerbankan Islam
(Syariah) (StudiPerbandinganantara Malaysia dan Indonesia).
JurnalHukum No.EdisiKhusus Vol. 16. 2009. FakultasHukumUniversitas Islam Indonesia: Yogyakarta
Ulum, Ihayaul.(2009). Audit SektorPublikSuatuPengantar. Jakarta: BumiAksara
Umam, Khaerul. (2013). ManajemenPerbankanSyariah.Bandung: PustakaSetia
85
Iis Kusmiati, 2015
PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Usman, Rachman. (2012). AspekHukumPerbankanSyariah di Indonesia.Jakarta :SinarGrafika
Wahyudi , Imam dkk. (2013).ManajemenRisiko Bank Islam. Jakarta: SalembaEmpat
Widarjono, Agus. (2006).
EkonometrikaTeoridanAplikasiuntukEkonomidanBisnis.Yogyakarta:
EKONISIA FB UII.
Yudianto, Agus. (2011) Peranan Dewan
PengawasSyariahdalamKepatuhanPrinsipSyariahpadaPerbankanSyariah di
Jawa Barat.Tesis. Program PascasarjanaInstitut Agama Islam Negeri (Iain)