• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

46

Penelitian mengenai “Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana” dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Juli 2013 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Universitas Kristen Staya Wacana merupakan Universitas Kristen yang berdiri sejak tahun 1956 di Salatiga yang terletak di jalan Diponegoro no 52-60 Salatiga.

Universitas Kristen Satya Wacana memiliki beberapa fakultas dengan jenjang pendidikan diploma tiga, sarjana strata satu, dan sarjana strata dua. Suasana yang nyaman dan hijau merupakan salah sau ciri khas yang juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa. Terbukti banyak mahasiswa dari pulau Jawa maupun luar pulau Jawa bahkan mahasiswa luar negeri yang tertarik untuk belajar di Universitas Kristen Satya Wacana.

Pada tanggal 12 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 juli

2013, penulis melakukan penelitian di Universitas Kristen

Satya Wacana. Adapun tempat di UKSW yang menjadi

target penulis dalam menyebarkan angket yaitu di kantor

(2)

Fakultas Psikologi. Keadaan lokasi tersebut sangat mendukung sekali karena banyak mahasiswi Psikologi yang sesuai dengan kriteria responden yang diharapkan oleh penulis.

B. Persiapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai dari tahap persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap menganalisa data.

1. Perijinan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, penulis memohon ijin kepada pihak-pihak terkait sebagai salah satu syarat yang harus penulis penuhi agar dapat melakukan penelitian.

Yang pertama penulis lakukan adalah memohon ijin kepada Dekan Fakultas Psikologi UKSW Salatiga, pada

tanggal 11 Juli 2013 dengan nomor surat 50/PU-F.Psi/VII/2013. selanjutnya penulis mengajukan

permohonan kesediaan para subjek untuk mengisi angket.

2. Penyusunan Alat Ukur

Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan oleh

penulis adalah angket. Angket dalam penelitian ini dibuat

sendiri oleh penulis dan dasar dari pembuatan angket ini

adalah berdasarkan aspek-aspek dari motivasi yang

diungkapkan oleh Bimo Walgito (2004), meliputi:

(3)

a. Keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.

b. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini c. Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.

Angket dibagi dalam dua jenis item, yaitu item yang

mendukung pernyataan atau favorable dan item yang

tidak mendukung pernyataan atau unfavorable. Masing-

masing pernyataan terdiri dari empat kategori, yaitu

sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). Sistem skoring dari item

favorable adalah 4 jika jawaban sangat setuju (SS), 3 jika

jawaban setuju (S), 2 jika jawaban tidak setuju (TS), dan 1

jika jawaban sangat tidak setuju (STS). Sebaliknya,

skoring pada item unfavorable adalah 4 jika jawaban

sangat tida setuju (STS), jika jawaban tidak setuju (TS), 2

jika jawaban setuju (S). dan 1 jika jawaban sangat setuju

(SS). Semakin tinggi jumlah skor yang didapat, maka

semakin tinggi motivasi seseorang dalam melanjutkan

pendidikan strata dua. Demikian sebaliknya, semakin

rendah skor yang didapat maka semakin rendah pula

motivasi seseorang dalam melanjutkan pendidikan strata

dua.

(4)

Tabel 4.1

Sebaran item angket motivasi melanjutkan pendidikan strata 2

No Aspek Nomor Item Jumlah

Favorabel Unfavorabel 1 Keadaan terdorong dalam

diri organisme ( a driving state)

1,2,3,4,5 6,7,8 8

2 Perilaku yang timbul / dan terarah karena keadaan ini.

9,10,11,12 13 5

3 Goal / tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.

14,15,16,17,18 19,20 7

Total item 14 6 20

3. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur yang digunakan adalah metode try out terpakai, yaitu data yang digunakan untuk uji coba digunakan pula untuk analisa data.

C. Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2013 sampai dengan 18 Juli 2013 di lingkungan Fakultas psikologi UKSW atas ijin Dekan Fakultas psikologi UKSW.

Penulis menyebarkan 43 angket kepada beberapa mahasiswa

(5)

UKSW yang berasal dari suku Jawa sesuai dengan perhitungan. Dalam menyebarkan angket kepada mahasiswa, penulis selalu menanyakan kepada mahasiswa yang ditemukan mengenai suku mereka. Hal ini dikarenakan penulis mempunyai kriteria khusus dalam pemilihan subjek penelitian.

Kriteria khusus tersebut adalah mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah mahasiswa Jawa yang berstatus skripsi sebab diasumsikan bahwa mahasiswi yang sedang skripsi merupakan mahasiswi yang sudah matang dan tahu tujuan mereka nanti setelah lulus sarjana strata satu, melanjutkan studi ke tingkat strata dua atau langsung bekerja. Pemikiran seperti itulah yang dibutuhkan penulis dalam penelitiannya.

Angket ini dibagikan oleh penulis di lingkungan fakultas psikologi UKSW, dari 43 angket yang disebar semuanya dinyatakan lulus atau dapat dipergunakan.

D. Uji Validitas & Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas

Berdasarkan pada perhitungan uji validitas alat

ukur motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 terdiri

dari 20 item yang dilakukan dengan mengunakan

program SPSS for Windows version 16.0.

(6)

Dari hasil angket Motivasi Melanjutkan Pendidikan strata 2 yang terdiri dari 20 item terdapat 1 item yang

gugur. Item yang gugur adalah item nomor 11 dengan r hitung 0,186. r hitung untuk item nomor 11 kurang dari 0,3 sehingga item tersebut dinyatakan gugur. Item yang gugur dan tidak gugur menggunakan standar dari Hadi (1991) yaitu > 0,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Sebaran item valid & item gugur angket motivasi melanjutkan pendidikan strata 2

No Aspek Nomor Item Jumlah

item valid Favorabel Unfavorabel

1 Keadaan terdorong dalam diri organisme ( a driving state)

1,2,3,4,5 6,7,8 8

2 Perilaku yang timbul / dan terarah karena keadaan ini.

9,10,11*,12 13 4

3 Goal / tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.

14,15,16,17,18 19,20 7

Total item 13 6 19

Keterangan * : item gugur

Total item valid : 19

(7)

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.926 19

Setelah masing-masing item motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 diuji validitasnya, selanjutnya dari item-item yang valid dilakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Hasil pengujian diperoleh reliabilitas angket sebesar 0,926. Hal ini dapat dikatakan bahwa angket motivasi melanjutkan pendidikan strata dua tersebut reliabel dengan kategori sangat bagus (Azwar, 2000).

E. Uji Asumsi

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji asumsi dengan menggunakan uji normalitas.

Melalui uji normalitas, akan diketahui apakah distribusi variabel tersebut normal atau tidak. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan SPPS versi 16.0.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

sampel kolmogrov smirnov. Berdasarkan uji normalitas

terhadap motivasi untuk melanjutkan pendidikan strata 2

pada mahasiswa psikologi, nilai kolmogrov smirnov

(8)

adalah 1,120 dengan signifikansi 0,162 (P > 0,05). Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.

TOTAL2

N 43

Normal Parameters

a

Mean 56.2558

Std. Deviation 9.43422

Most Extreme Differences Absolute .171

Positive .171

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.120

Asymp. Sig. (2-tailed) .162

a. Test distribution is Normal.

2. Uji Liniearitas

ANOVA Table Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

TOTAL2 * pendidikan

Between Groups (Combined) 836.086 5 167.217 2.132 .083 Linearity 638.519 1 638.519 8.141 .007 Deviation from

Linearity 197.567 4 49.392 .630 .644

Within Groups 2902.100 37 78.435

Total 3738.186 42

Uji linearitas dilakukan dengan menguji integritas hubungan data yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Uji linearitas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 for Windows.

Berdasarkan hasil uji lineraitas, variabel pendidikan

ibu terhadap motivasi melanjutkan pendidikan strata dua

diperoleh Fbeda = 0,630 dengan p > 0,05 yang

menunjukkan bahwa kedua hubungan kedua variabel

tersebut linear dengan taraf signifikansi 0,644.

(9)

F. Hasil Penelitian 1. Hasil uji deskriptif

Dari hasil penelitian diatas, dilakukan pengkategorian terhadap skor nilai dan rata-rata motivasi melanjutkan studi ke tingkat strata dua pada mahasiswi psikologi suku Jawa. Berikut ini adalah rumus pengkategorian tinggi rendahnya atau interval motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi psikologi suku Jawa.

kategori jumlah

dah skor teren jumlah

- nggi skor terti jumlah

Interval

4 , 5 11

19 - Interval 76

(10)

Golongan dari rata-rata motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswa psikologi suku Jawa adalah sebagai berikut:

Kategori

19.0 < x 30.4 = motivasi melanjutkan penidikan strata S2 sangat rendah

30.4 < x 41.8 = motivasi melanjutkan pendidikan strata S2 rendah

41.8 < x 53.2 = motivasi melanjutkan pendidikan strata S2 sedang

53.2 < x 64.6 = motivasi melanjutkan pendidikan strata S2 tinggi

64.6 < x 76.0 = motivasi melanjutkan pendidikan strata S2 sangat tinggi

Berdasarkan deskriptif statistik dapat diketahui

bahwa total sample adalah 43 dengan mean 56.2558 dan

standar deviasi 9.434 sehingga dapat diartikan bahwa

motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 tergolong tinggi.

(11)

Tabel 4.3

Kriteria / kategori motivasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid rendah 2 4.7 4.7 4.7

sedang 14 32.6 32.6 37.2

tinggi 18 41.9 41.9 79.1

sangat tinggi 9 20.9 20.9 100.0

Total 43 100.0 100.0

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 43 responden, jumlah tersebut diperoleh melalui

perhitungan menggunakan rumus dari Slovin dimana n = N/N (d) 2 + 1. Dari responden yang telah mengisi

angket, diketahui bahwa ibu dari mahasiswa psikologi

suku Jawa yang berpendidikan SD berjumlah 2 responden,

berpendidikan SLTP berjumlah 5 responden,

berpendidikan SMU berjumlah 15 responden,

berpendidikan diploma berjumlah 7 responden,

berpendidikan S1 berjumlah 11 responden, dan yang

berpendidikan S2 berjumlah 3 responden.

(12)

Tabel 4.4

Frekuensi sebaran sampel

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 2 4.7 4.7 4.7

SMP 5 11.6 11.6 16.3

SMA 15 34.9 34.9 51.2

D1/D3 7 16.3 16.3 67.4

S1 11 25.6 25.6 93.0

S2 3 7.0 7.0 100.0

Total 43 100.0 100.0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Motivasi 43 38.00 76.00 56.2558 9.43422

Valid N (listwise) 43

2. Hasil uji korelasi

Hasil korelasi antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 adalah signifikan, dengan r = 0,445 dan p = 0,001 dapat dilihat pada tabel dibawah.

Correlations

pendidikan TOTAL2 Spearman's

rho

pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .445

**

Sig. (1-tailed) . .001

N 43 43

TOTAL2 Correlation Coefficient .445

**

1.000

(13)

Sig. (1-tailed) .001 .

N 43 43

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

G. Pembahasan

Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan, artinya tingkat pendidikan ibu berkorelasi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan strata 2. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa yang menyebutkan adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswa suku Jawa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana diterima dengan nilai r = 0,445 (p = 0,001 < 0,05).

Penelitian di atas mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hossler & Coopersmith (dikutip oleh Adams dalam Hartono dan Supramono, 2005) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua berhubungan positif terhadap keinginan anak untuk melanjutkan sekolah. Tingkat pendidikan ibu berkorelasi positif dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2.

Dengan demikian, jika tingkat pendidikan ibu rendah, maka

motivasi anak untuk melanjutkan pendidikan strata 2 pun

rendah, dan sebaliknya, jika tingkat pendidikan ibu tinggi

maka motivasi anak untuk melanjutkan pendidikan strata 2

juga tinggi. Hal tersebut mungkin terjadi karena jika seorang

(14)

ibu memiliki pendidikan yang tinggi maka ia akan memiliki lebih banyak pengetahuan dan memahamai betapa pentingnya pendidikan, sehingga ibu akan dapat mendorong atau memotivasi anaknya untuk melanjutkan pendidikan starta 2. Sebaliknya, jika seorang ibu memiliki pendidikan yang rendah, secara otomatis ilmu pengetahuan yang ia milikipun juga minim, sehingga ia kurang dapat memotivasi anaknya untuk melanjutkan pendidikan strata 2.

Hal tersebut senada dengan temuan sebelumnya yang dilakukan oleh Supramono dan Hartono (2005), dimana orang tua dalam hal ini adalah ibu akan mendorong anak- anaknya untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi dari pendidikan yang dicapai orang tua.

Sumbangan efektif yang diberikan variabel tingkat pendidikan ibu terhadap motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 sebesar 19,80%. Faktor lain yang mungkin mempengaruhi adalah lingkungan, persepsi, pengaruh yang datang, reaksi terhadap pengaruh tersebut, dan kebutuhan (Irwanto, 2005).

Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa mahasiswa suku Jawa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana rata-rata memiliki motivasi yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan strata 2, dengan nilai mean 58,9070.

Tingginya motivasi melanjutkan pendidikan strata 2

dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal.

(15)

Faktor internal meliputi sikap individu atau dorongan dari dalam diri individu termasuk pengetahuan mengenai pendidikan strata 2, harapan, serta cita-cita. Faktor eksternal meliputi pengaruh lingkungan dan orang tua dalam hal ini adalah tingkat pendidikan ibu yang mengarahkan anaknya untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau strata 2. Penyataan tersebut diperkuat oleh hasil wawancara penulis kepada beberapa responden. Mahasiswi psikologi yang ingin menjadi pakar atau ahli di bidangnya (psikolog), harus menempuh pendidikan strata 2 psikologi.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi

seseorang dalam melanjutkan pendidikan strata 2 adalah

sikap, kebutuhan, rangsangan afeksi, kompetensi dan

penguatan (Sudirman, 2004).

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Persepsi Terhadap Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok pada Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana.. Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3)

Penelitian mahasiswa: batak, cina, dayak, jawa dan sumba di Universitas Kristen Satya Wacana.. Salatiga: Pusat Bimbingan Universitas Kristen

Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi berolahraga pada mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana ditinjau dari jenis kelamin, dengan

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan self-efficacy mahasiswa

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas VIIB SMP Kristen Satya Wacana Salatiga lebih baik daripada hasil belajar kelas VIID SMP Stella Matutina Salatiga,

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3)

Hubungan Pengendalian Diri dengan Kecenderungan Perilaku Kompulsif Pembelian Produk Fashion Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.. Salatiga Maisyaroh,