• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Peningkatan kegiatan ekonomi suatu negara dari tahun ke tahun tidak lepas dari ketersediaan sarana dan prasaran yang memadai. Keberadaaan jalan raya sebagai sarana aktivitas atau kegiatan ekonomi dapat menjadi salah satu pendukung peningkatan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya jalan raya, komoditi suatu wilayah tidak dapat mengalir ke pasar setempat. Sehingga hasil ekonomi dari wilayah

tersebut tidak dapat dipasarkan ke luar wilayah atau pasar setempat.

(http://id.wikipedia.org)

Dalam rangka peningkatan kegiatan ekonomi di Indonesia, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memperbaiki dan meningkatan keberadaan jalan raya. Jalan raya dapat diartikan sebagai perubahan struktur jalan yang memiliki standar nasional yang dapat digunakan untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat dengan ketentuan yang telah diatur oleh undang-undang nomor 34 tahun 2006 mengenai jalan.

Dinas Bina Marga Pengairan, Pertambangan dan Energi adalah institusi pemerintah yang bertanggung jawab menangani pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan raya. Saat ini Dinas Bina Marga Kota Tasikmalaya sedang melakukan peningkatan jalan raya Sukarindik-Bungursari yang harus diselesaikan sebelum 31 Desember 2011.

Seluruh proses pelaksanaan peningkatan jalan raya dengan anggaran dana yang cukup besar menggunakan tahapan manajemen proyek. Manajemen proyek merupakan penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik, dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselamatan kerja (Husen, 2009). Suatu proyek dikatakan memenuhi persyaratan mutu apabila terpenuhi semua persyaratan yang ditentukan dalam kriteria maupun spesifik.

(2)

Mengingat proyek peningkatan jalan ini berada di bawah naungan pemerintah, maka dalam pelaksanannya proyek peningkatan jalan ini memiliki pedoman dan syarat sebagaimana tertuang dalam PERPRES (Peraturan Presiden Republik Indonesia) nomor 54 tahun 2010. PERPRES nomor 54 tahun 2010 ini disyahkan pada tanggal 6 Agustus tahun 2010. Pada pelaksanaan audit sebelum tahun 2010 beracuan pada KEPRES (Keputusan Presiden Republik Indonesia) nomor 80 tahun 2003.

Tabel I.1 Data Harga Kontrak Proyek Peningkatan Jalan Bungursari-Sukarindik (Sumber: Bagian Prasarana Pengembangan Jalan dan Jembatan)

Tahun

Pelaksanaan Pagu Anggaran Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Durasi proyek

Durasi realisasi

Tahun Audit Pemerintah 2009 Rp. 1.751.992.000 Rp. 1.574.288.000 60 hari 45 hari 2010 2010 Rp. 1.076.000.000 Rp. 1.063.633.000 120 hari 115 hari 2011

2011 Rp. 1.000.000.000 - - - 2012

Tabel I.1 menyediakan history proyek peningkatan jalan raya Sukarindik- Bungursari yang dilaksanakan dalam 3 tahun periode. Jalan raya ini merupakan jalur utama penguhubung di kecamatan Sukarindik-Bungursari. Hasil audit tahun 2010, proyek ini mengalami gagal lelang. Dengan demikian, perlu suatu proses yang dilakukan untuk menetukan dan mengontrol pekerjaan apa saja yang termasuk dan tidak termasuk dalam suatu proyek agar proyek dapat sukses yang disebut project scope management.

Sedangkan pada tahun 2010 berdasarkan hasil audit pemerintah, proyek peningkatan jalan raya ini ditemukan permasalahan dalam kualitas / mutu jalan raya yang dihasilkan. Ketebalan jalan Sukarindik-Bungursari berdasarkan hasil rata-rata perhitungan kurang 0.05cm pada lapisan permukaan LAPEN (Lapisan Penetrasi Macadam) dengan tebal minimum 5 cm . Sehingga pihak Bina Marga harus mengembalikan sejumlah uang kepada negara atas kekurangan itu.

(3)

Tabel I.2 Batas Minimum Tebal Lapisan Permukaan Jalan (Sumber: Bagian Prasarana Pengembangan Jalan dan Jembatan) ITP (Indeks

Tebal Perkerasan)

Tebal

Minimum (cm) Bahan

< 3.00 Lapisan pelindung

3.00 - 6.70 5 LAPEN, HRA, Asbuton, LASTON

6.71- 7.49 7.5 LAPEN, HRA, Asbuton, LASTON

≥ 10.00 10 LASTON

Dengan demikian perlu adanya proses yang dilakukan untuk menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati yang disebut project quality management.

Untuk menghidari hal di atas terulang kembali, maka perlu suatu tools yang dapat digunakan untuk memeriksa adanya gap dalam setiap tahapan proyek yang dimulai dari tahap perencanaan, tahap pengawasan, tahap pemeriksaan dan tahap pengendalian dengan menggunakan suatu pedoman agar pada pelaksanaan proyek berikutnya tidak terjadi kesalahan yang sama. Pedoman tersebut adalah Project Management Process Group (PMPG) yang terdapat didalam Project Management Body of Knowledge (PMBOK®). PMPG merupakan acuan proses manajemen proyek yang dikeluarkan oleh Project Management Institute (PMI) ke dalam PMBOK® dan telah terstandardisasi internasional yang berisikan gambaran lengkap tentang prosedur manajemen proyek secara utuh dengan pilihan metode- metode di setiap langkah proses proyek, dijelaskan proses proyek terdapat 5 bagian yaitu: initiating processes, planning processes, executing processes, monitoring and controlling processes, dan closing processes.

Proyek peningkatan jalan raya ini telah di audit dengan pedoman KEPRES nomor 80 tahun 2003, dan akan di audit kembali dengan menggunakan PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PMPG dengan fokus pada project quality management, project scope management dan project risk management. Hasil dari audit ini dapat menjadi referensi prosedur pelaksanaan proyek berdasarkan contoh nyata yang membuat panitia penyelenggara proyek dapat mengetahui proses apa saja yang

(4)

harus dilakukan dalam me-manage proyek yang baru. Hasil audit ini juga dapat mengidentifikasi dampak dari risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek sehingga dapat meminimalisasi risiko-risiko tersebut.

I.2 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana merancang form checklist berdasarkanPMBOK®Fourth Edition, PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009 untuk proyek peningkatan Jalan Raya Sukarindik-Bungursari?

2. Bagaimana kesesuaian pelaksanaan proyek peningkatan Jalan Raya Sukarindik-Bungursari berdasarkan PMBOK®Fourth Edition, PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009?

3. Bagaimana dampak dari ketidaksesuaian pelaksanaan proyek terhadaphasil proyek secara keseluruhan?

4. Bagaimana prosedur pelaksanaan proyek peningkatan Jalan Raya Sukarindik-Bungursari yang dapat meminimalisir risiko berdasarkan PMBOK®Fourth Edition, PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Membuat rancangan form checklist berdasarkan PMBOK®Fourth Edition,PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009 untuk proyek peningkatan Jalan Raya Sukarindik-Bungursari.

2. Mengetahui kesesuaian pelaksanaan proyek peningkatan Jalan Raya Sukarindik-Bungursari berdasarkan PMBOK®Fourth Edition,PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009.

3. Mengetahui dampak dari ketidaksesuaian pelaksanaaan proyek tehadap hasil proyek secara keseluruhan.

4. Membuat rancangan prosedur pelaksanaan proyek berdasarkan PMBOK®Fourth Edition,PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009 dengan memperhitungkan tingkat probabilitas dan resiko dalam setiap tahapan proyek.

(5)

I.4 Batasan Penelitian

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Standar proses manajemen dan pengadaan proyek dalam penelitian ini menggunakan PMBOK®.

Form checklist berdasarkan PMBOK®Fourth Edition PERPRES nomor 54 tahun 2010 dan PERWAL nomor 2 tahun 2009.

Penelitian ini fokus pada project scope management dan project risk management.

 Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan dan rekomendasi analisis, bukan merupakan laporan audit.

 Rekomendasi yang diusulkan dapat berguna di Dina Bina Marga Pengairan, Pertambangan dan Energi khususnya di Kota Tasikmalaya.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Dinas Bina Marga Pengairan, Pertambangan dan Energi memperoleh tools audit proyek yang sesuai untuk menghasilkan proyek yang ideal.

2. Dinas Bina Marga Pengairan, Petambangan dan Energi dapat menjadikan form checklist yang dibuat dalam penelitian ini sebagai inisiasi dalam pelaksanaan proyek-proyek sejenis berikutnya.

3. Sebagai evaluasi manajemen untuk keperluan perbaikan manajemen pada proyek selanjutnya.

4. Implementasi studi manajemen proyek terhadap situasi proyek di lapangan.

I.6 Kontribusi Penelitian

I.6.1 Kontribusi pada Keilmuan

Hasil penelitian ini memberikan kontribusi bagi perkembangan penelitian di bidang manajemen proyek dalam hal audit manajemen proses pengadaan dan pelaksanaan proyek.

(6)

Kajian penelitian ini menambah kontribusi terhadap rekomendasi proses dan prosedur suatu proyek serta sebagai landasan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

I.6.2 Kontribusi pada Praktik

Berkaitan dengan kebutuhan praktis bagi perusahaan-perusahaan, temuan dari penelitian ini diharapkan dapat:

1) Memberikan masukan-masukan bagi Dina Bina Marga dalam hal menyelenggarakan suatu proyek yang sesuai dengan standar pengadaaan dan pelaksanaan proyek.

2) Memberikan rekomendasi analisis pengaruh manajemen proyek terhadap pengadaan dan pelaksanaan proyek.

I.7 Sistematika Penulisan

Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan latar belakang penelitian yang menerangkan mengapa penelitian ini perlu dilakukan, serta dijelaskan juga perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, dimana literatur ini menjadi alat pendukung untuk melakukan penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan konsep dari peneliti serta sistematika pemecahan masalah. Konsep dari peneliti merupakan alur pemikiran peneliti untuk melakukan penelitian. Sistematika pemecahan masalah merupakan urutan langkah-langkah peneliti dari awal penelitian hingga kesimpulan penelitian.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan untuk analisis. Pengumpulan data dilakukan terhadap perusahaan yang terkait permasalahan, lalu hasil dari pengumpulan data tersebut diolah untuk dilanjutkan ke proses analisis.

Bab V Analisis

Pada bab ini dijelaskan keterangan detil dari pengolahan data. Melalui analisis, pengambilan kesimpulan dari penelitian ini dapat dilakukan.

(7)

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan secara ringkas inti dari penelitian serta saran dari hasil penelitian. Kesimpulan bersifat relevan terhadap tujuan penelitian.

Kemudian saran dibuat untuk perusahaan serta penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas kerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi

Dalam antarmuka tersebut terdapat enam link, satu textbox dan satu tombol, yaitu: Home, link untuk menuju ke halaman utama dari sistem, Menerjemahkan, link untuk pengguna agar

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Secara garis besar komponen-komponen pembelajaran memiliki banyak komponen, diantaranya ada tujuan pembelajaran sebagai titik tolak untuk mencapai suatu pembelajaran, guru

[r]

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI