• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng Instagram de yǔ. mǎ hùnhé

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng Instagram de yǔ. mǎ hùnhé"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

CAMPUR KODE PADA CAPTION MEDIA SOSIAL INSTAGRAM MAHASISWASASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏北大学中文系学生使用 Instagram 的语码混合

Sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng Instagram de yǔ mǎ hùnhé

SKRIPSI

OLEH:

IRVANIA SITORUS 130710046

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)

CAMPUR KODE PADA CAPTION MEDIA SOSIAL INSTAGRAM MAHASISWASASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏北大学中文系学生使用 Instagram 的语码混合

Sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng Instagram de yǔ mǎ hùnhé

SKRIPSI OLEH:

IRVANIA SITORUS 130710046

Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana ilmu budaya dan telah disetujui:

Medan, 16 januari 2019 Pembimbing,

Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL NIP 199007282015042002

Program studi sastra cina Ketua,

Mhd.Pujiono, M. Hum.,Ph.D

(3)

NIP 196910112002121001

(4)

CAMPUR KODE PADA CAPTION MEDIA SOSIAL INSTAGRAM MAHASISWA SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏北大学中文系学生使用 instagram 的语码混合

sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng instagram de yǔ mǎ hùnhé”

IRVANIA SITORUS 130710046

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Campur Kode Pada Caption Media Sosial Instagram Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada caption Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, 2014 Dan 2015. ; (2) mendeskripsikan faktor penyebab campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada caption Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, 2014 Dan 2015.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk campur kode dan faktor penyebab campur kode oleh suwito. Metode yang digunakan untuk menganalisis caption instagram dengan menggunakan metode kualitatif.

sumber data penelitian ini adalah caption pada postingan foto . Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terjadinya bentuk campur kode berwujud kata sebanyak tiga , terjadinya campur kode berwujud frasa sebanyak tujuh dan terjadinya bentuk campur kodeberwujud klausa sebanyak enam .(2) faktor yang mempengaruhi mahasiwa melakukan campur kode karena faktor non kebahasaan sebanyak delapan dan faktor kebahasaan sebanyak delapan . kata kunci : instagram, campur kode, mahasiswa sastra cina

(5)

CAMPUR KODE PADA CAPTION MEDIA SOSIAL INSTAGRAM MAHASISWA SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 苏北大学中文系学生使用 instagram 的语码混合

sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng instagram de yǔ mǎ hùnhé”

IRVANIA SITORUS

130710046

ABSTRACT

This research is entitled "Combining Code in the Caption of Instagram Chinese Social Media of Chinese Literature Students of the Faculty of Cultural Sciences, University of North Sumatra which aims to (1) describe the form of mixed Indonesian and Chinese codes in the caption of Chinese Literature Students, Faculty of Cultural Sciences, University of North Sumatra 2013, 2014 And 2015.;

(2) describe the causal factors for interfering Indonesian and Chinese codes in the caption of Chinese Literature Students of the Faculty of Cultural Sciences, University of North Sumatra for 2013, 2014 and 2015. The theory used in this research is the theory of mixed code forms and the causes of mixed code by Suwito. The method used to analyze Instagram captions using qualitative methods.

The data source of this research is the caption in the photo post. The results of this study indicate (1) the occurrence of a mixed form of code in the form of three words, the occurrence of a mixed code of seven phrases and the occurrence of interfering forms in the form of six clauses (2) factors that influence students to intervene because of eight language factors and eight languages.

Key words: Instagram, code mixing, Chinese literature students

(6)

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karenaatas berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Campur kode pada caption instagram sosial media mahasiswa sastra cina fib usu 苏北大学中文系学生使用 Instagram 的码混合 Sū běi dàxué zhōngwén xì xuéshēng shǐyòng Instagram de yǔ mǎ hùnhé.Skripsi ini ditulis dengan tujuan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan sumbang saran.Oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., PhD., selaku ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL, selaku dosen pembimbing saya yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang membangun kepada penulis selama berlangsungnya proses penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Khususnya Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah

(7)

5. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan doa, nasihat, semangat, dan dukungan kepada penulis, semua yang telah diberikan sungguh luar biasa.

6. Teman teman sastra cina angkatan 2013 kelas A dan B terkhusu apriani, chika yang telah menjadi teman sejak semester satu hingga penyususan kripsi ini selesai. Penulis ucapkan terimakasih atas suka dan duka yang tidak terlupakan.

7. Pihak – pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyatakan bahwa skripsi yang penulis sajikan ini sangat jauh dari sempurna karena masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, 18 Januari 2019 Penulis,

Irvania Sitorus NIM: 130710046

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

PRAKATA ... v

PERNYATAAN ORISINALITAS ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.5.1 Manfaat Praktis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep ... 11 2 15 2.1.1 Instagram ... 11

2.2 Landasan Teori ... 12

2.2.1 Sosiolinguistik ... 12

2.2.2Kedwibahasawan ... 17

2.2.3 Campur Kode ... 19

2.2..4Faktor Penyebab Campur Kode ... 22

2.3 Tinjauaan Pustaka ... 24

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ... 28

3.1 Data dan Sumber Data ... 29 2 15 3.2.1 Data ... 29

3.2.2Sumber Data ... 29

3.3Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4Metode dan Teknik Analisa Data ... 30

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Bentuk Wujud Campur Kode Pada Caption Instragram ... 48

4.2 Faktor Penyebab Campur Kode Pada Caption Instragram ... 49

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari bahasa.

Berinteraksi dengan sesama ketika membutuhkan sesuatu hal yang diinginkan tentu harus menggunakan bahasa untuk mewujudkan yang diinginkannya tersebut.

Bahasa berfungsi untuk menyatukan manusia yang individu menjadi manusia yang sosial. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Berbeda dengan pengertian bahasa yang diartikan Widjono HS dalam bukunya BAHASA INDONESIA „mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi‟, Widjono HS mengatakan „bahasa adalah lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.(widjono,1990:28)

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Pengguna bahasa dapat membantu manusia untuk saling bertukar pendapat, saling berbagi pengalaman, dan melancarkan berbagai aspek kehidupan. Melalui bahasa manusia dapat saling mengerti satu sama lain, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik.

Masyarakat atau sistem sosial berdasarkan dan bergantung pada komunikasi kebahasaan, tanpa bahasa tidak ada sistem kemasyarakatan manusia dan lenyaplah kemanusiaan (Kartono, 2014:1).

Bahasa adalahsimbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilakan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai

(11)

sebagaialat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Hampir setiap manusia menggunakan bahasa karena bahasa memiliki peranan penting terutama dalam berkomunikasi. Bahasa adalah milik manusia (tarigan,2009:3. Sedangkan Alwi(2012:8) memparkan bahasa menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengindetifikasikan diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi pemakasinya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur yaitu:

1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.

2. Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan.

3. Lambang-lambang tersebut berupa arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.

4. Sistem lambang tersebut berupa terbatas, tetapi produktif. Artinya dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakn jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraph, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya.

(12)

5. Sistem lambang bersifat unik, khas dan tidak sama dengan lambang bahasa lain.

6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal. hal ini memungikinkan bahwa suatu sistem bisa sama dengan bahasa lain.

Dari pemaparan tentang bahasa maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang berupa bunyi dan ujaran. Alat ini memiliki kedudukan yang sangat penting. Tanpanya, informasi tidak akan tersampaikan dengan mudah. Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Proses ini memerlukan sebuah interaksi agar terjadi kesepahaman. Alat yang digunakan untuk berkomunikasi inilah yang dinamakan dengan bahasa.

Semakin berkembangnya zaman bahasa semakin luas dikalangan masyarakat terkhusus di Indonesia. banyak keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia , baik itu dari segi budaya yang beraneka ragam serta wisata yang begitu menakjubkan yang berbeda dari negara lain. Keanekaragaman tersebut menjadi daya tarik para negara asing untuk datang ke Indonesia. bukan hanya sekedar datang untuk berwisata, tetapi ada juga beberapa turis yang tinggalmenetap mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Kedatangan warga negara asing ke Indonesia maka bahasa dan gaya bahasa semakin luas dan berkembang di masyarakat Indonesia. Warga negara asing yang datang ke Indonesia mempelajari bahasa Indonesia suapaya bisa berinteraksi dengan masyarakat Indonesia. begitu juga dengan masyarat Indonesia mempelajari bahasa asing untuk dapat berkomunikasi dengan orang asing tersebut.

(13)

Dalam pembauran dengan masyarakat asing tersebut beberapa Universitas membuka jurusan bahasa asing untuk dapat diaplikasikan di masyarakat untuk berkomunikasi dengan para turis.Banyak bahasa asing yang dipelajari di universitas, salah satunya ialah bahasa Inggris yang disebut sebagai bahasa internasional. Setelah bahasa Inggris ada bahasa lain yang juga sangat berpengaruh di dunia, yaitu bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin saat ini adalah sebagai bahasa Internasional ke dua setelah bahasa Inggris dan saat ini berdasarkan data dari UNESCO yang ditulis pada tahun 2008menyatakan bahwa saat ini bahasa Mandarin adalah bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia yang dipakai lebih dari satu miliar orang (naskah pidato Huang yao-Hui, 2012).

Negara Cina pada saat ini semakin pesat dari segi perekonomian dan teknologinya semakin menopang ketenaran bahasa Mandarin sehingga semakin banyak negara yang membutuhkan untuk belajar bahasa Mandarin. Negara Cina yang berhasil menjadi negara maju dalam kurun waktu yang singkat membuat banyak negara asing ingin belajar dari China dengan cara mempelajari bahasa dan budayanya. menurutCarroll (2012) dalam salah satu jurnal bisnis, menyatakan bahawa setelah bahasa Inggris maka yang dibutuhkan adalah bahasa Mandarin karena jumlah pemakai bahasa Mandarin lebih banyak.

Universitas Sumatra Utara merupakan salah satu Universitas negeri dikota Medan.Terdapat beberapa fakultas di Universitas tersebut salah satunya adalah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang dulunya Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun1965.Sejak 2007 FIB USU telah membuka jurusan sastra Cina, sastra Cina

(14)

adalah bahasa masyarakat Cina atau lebih umum disebut dengan bahasa Mandarin.Setelah adanya jurusan sastra cina tersebut membuat beberapa mahasiswa terdorong untuk berkeinginan mempelajari bahasa Mandarin tersebut.

Dalam proses pembelajaran sehari hari mahasiswa tidak luput dari pengajaran dari dosen, sehingga semakin banyak kosakata yang diketahui mahasiswa. Bukan hanya kepada dosen kepada sesama mahasiswa sering melakukan interaksi dengan menggunakan bahasa mandarin. Yang paling menarik adalah mahasiswa juga mengaplikasikan bahasa mandarin dalam menggunakan media sosial.

Media sosial merupakan sebuah wadah yang dimanfaatkan manusia untuk melakukan sebuah interaksi sosial satu sama lainnya secara online dengan menggunakan jaringan internet. Interaksi ini dapat dilakukan secara bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan juga waktu. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa media sosial ialah media online yang mampu mendukung kegiatan interaksi sosial menggunakan teknologi dengan basis web, di mana teknologi ini mampu mengubah kegiatan komunikasi antar dua orang menjadi sebuah dialog interaktif yang bisa dilakukan oleh lebih dari dua orang dalam satu grup.

Majunya perkembangan teknologi saat ini berbanding lurus dengan perkembangan sosial media. Sifat dasar manusia yang merupakan makhluk sosial membuat semakin banyaknya jumlah sosial media yang ada terutama di Indonesia.

jenis sosial media yang paling digemari di Indonesia adalah facebook, line, we chat, twitter, youtube, whatsAp dan yang paling diminati adalah instagram.

Instagram merupakan sosial media yang digemari oleh masyarakat, kalangan remaja, dewasa, tua bahkan kalangan anak anak sudah memiliki akun

(15)

Instagram. kehadiran Instagram juga menjadi alasan masyarakat untuk meninggalkan sosial media yang lama, misalnya facebook. Instagram adalah sosial media yang digunakan untuk mengabadikan foto atau momen yang sangat berharga. kehadiran Instagram tidak terlepas dari bahasa karena bahasa digunakan untuk membuat caption. caption adalah bahasa yang menjelaskan poto yang di posting di Instagram. caption sama halnya dengan status di sosial media facebook.Hanyasaja kalau di Facebook dinamakan status dan di Instagram dinamakan caption.media sosial Instagram berpengaruh besar terhadap penggunaan bahasa, melalui caption Instagram pada saat mengunggah poto ataupun vidio para pengguna akun menuliskan keterangan poto tersebut. Pada caption yang dituliskan terdapat beragam variasi bahasa. Yang dimaksud dengan beragam variasi bahasa yaitu caption yang dituliskan pengguna tidak hanya menggunakan satu bahasa melainkan lebih dari satu bahasa. Pengguna akun Instagram lebih dominan menggabungkan bahasa asing dalam penulisan caption.

Berikut adalah contoh penggunaan caption campur kode di media sosial instagram.

Caption ditulis oleh akun @bethmoon95 di akun instagramya.

“Makasih atas dukungan dan kehadirannya kawan2, yg Blom cepatlah nyusul ya weee . 加油!

Dalam contoh caption di atas merupakan campur kodeantara bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin (加油). dalam bahasa Indonesia 加油 artinya adalah semangat. Dikatakan campur kode karena akun @bethmoon95 memasukkan unsur bahasa asing(Mandarin) kedalam bahasa Indonesia yaitu

(16)

campur kode berbentuk frasa . Frasa adalah gabungan dari dua kata atau lebih tapi tidak dapat membentuk kalimat sempurna.

Ketika seseorang mempelajari bahasa asing diluar dari bahasa ibu disebut dwibahasawan atau sering disebut dengan istilah bilingualisme. Dwibahasawan adalah orang yang dapat berbicara dalam dua bahasa.Aspek lain dari ketergantungan bahasa dalam masyarakat multilingual ialah terjadinya campur kode. Di antara sesama penutur yang bilingual atau multilingual, sering dijumpai suatu gejala yang dapat dipandang sebagai suatu kekacauan atau interferensi berbahasa. Fenomena ini berbentuk penggunaan unsur-unsur dari suatu bahasa tertentu dalam satu kalimat atau wacana bahasa lain dengan adanya unsur kesengajaan. Gejala inilah disebut campur kode.

Harimurti (2001:35) menerjemahkan campur kode sebagai:

1. Interferensi, yakni penggunaan campur kode sebagai suatu penyimpangan dengan adanya suatu kesengajaan dalam pemakaiannya.

2. Penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa yang lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa.

Suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak berbahasa itu yang menuntut percampuran bahasa itu. Dalam keadaan demikian hanya kesantaian penutur dan atau kebiasaan yang dituruti. Tindak bahasa yang demikian kita sebut campur kode. (nababan, 1993:32)

Pada saat proses mata kuliah berlangsung terjadi proses interaksi tindak tutur oleh dosen dengan mahasiswa dan juga mahasiswa dengan sesama

(17)

mahasiswa dengan menggunakan bahasa Mandarin. Bukan hanya pada saat mata kuliah berlangsung tetapi dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari juga mahasiswa melakukan tindak tutur bahasa Mandarin. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Mandarin di sosial media Instagram.Mahasiswa sastra China Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara angkatan 2013, 2014 dan 2015 merupakan objek penelitan yang tepat bagi penulis. caption yang menjadi data skripi ini adalah caption mahasiswa angkatan 2013, 2014 dan 2015 periode januari 2016 hingga januari 2018 . alasan penulis menjadikan data penelitian caption instagram dari tahub 2016 hingga januari tahun 2018 karena ketiga stambuk tersebut telah matang dalam mempelajari bahasa mandarin sehingga memungkinkan penulis untuk mendapatkan data yang lebih banyak. Sehingga dengan adanya fenomena di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul

“Campur Kode Pada Caption Media Sosial Instagram Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan pada pendahuluan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk wujud campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada captionInstagram Mahasiswa sastra cina Fakultas Ilmu Budaya USU angkatan 2013, 2014, dan 2015?

2. Bagaimana faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada caption Instagram Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU angkatan 2013,2014, dan 2015?

(18)

1.3 Batasan Masalah

Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini hanya pada:

Penggunaan campur kode berupa penyisipan berwujud kata, Penggunaan campur kode berupa penyisipan unsur berwujud frasa dan Penggunaan campur kode berwujud klausa bahasa Mandarin pada caption yang diposting oleh Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU angkatan 2013, 2014 dan 2015 dalam periode 1 januari 2016 hingga 1 januari 2018.

1.4 Tujuan Penelitian

Pada dasarnya sebuah penelitian mempunyai tujuan tertentu yang memberi arah pelaksanaan pada penelitian tersebut. Hal ini dianggap penting agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan bentuk wujud campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada “caption” instagram Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU angkatan 2013, 2014 dan 2015 .

2. Mendeskripsikan faktor penyebab campur kode bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada “caption” instagram Mahasiswa Sastra Cina USU Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2013, 2014 dan 2015.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini terdiri atas manfaat teoretis maupun manfaat praktis.

(19)

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan bisa bermanfaat untuk menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian yang berkaitan selanjutnya.

1.5.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan baru kepada para pembaca untuk mengetahui jenis-jenis campur kode dan fungsi campur kode pada media sosial Instagram.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep

Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2007:588). konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut

2.1.1 Instagram

“Insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera poraloidyang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram” yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dengan cepat.

Instagram juga memiliki beberapa fitur-fitur yang menarik yaitu mengunggah foto, mengunggah foto merupakan kegunaan utama dari Instagram.di dalam fitur mengunggah foto terdapat kamera, dimana pengguna bisa mengunggah secara langsung foto dan kemudian menambahkan efek sesuai dengan selara pengguna, kemudian setelah itu ada yang dinamakan judul foto, judul foto inilah yang disebut dengan caption. Dimana caption tersebut berfungsi untuk menjelaskan keterangan foto yang akan di posting/unggah si pemilik akun.

selain itu ada fitur pengikut dan diikuti, fitur pengikut adalah daftar pengguna

(21)

yang mengikuti akun pemilik sedangkan di ikuti adalah pemilik akun mengikuti pengguna akun lainnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa instagram adalah sebuah aplikasi media sosial untuk berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna menerapkan vilter dan ebagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam penulisan skripsi peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin ditemui jika tidak memiliki acuan landasan teori . landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep serta proposisi yang telah disusun rapi serta sistematis tentang variabel variabel dalam sebuah penelitin. Landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.

2.2.1 Sosiolinguistik

Sosiolinguistik bersasal dari kata “sosio” dan “ linguistic”. Sosio sama dengan kata sosial yaitu berhubungan dengan masyarakat. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari dan membicarakan bahasa khususnya unsur-unsur bahasa dan antara unsur- unsur itu.Jadi, sosiolinguistik adalah kajian yang menyusun teori- teori tentang hubungan masyarakat dengan bahasa.

Sosiolinguistik juga mempelajari dan membahas aspek–aspek kemasyarakatan bahasa khususnya perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan ( Nababan 1993:2).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik

(22)

tidak hanya mempelajari tentang bahasa tetapi juga mempelajari tentang aspek- aspek bahasa yang digunakan oleh masyarakat.

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dengan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan erat. Sosiologi merupakan kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, lembaga- lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat.

Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung, dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga- lembaga, proses social dan segala masalah social di dalam masyarakat, akan diketahui cara- cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana mereka bersosialisasi, dan menempatkan diri dalam tempatnya masing- masing di dalam masyarakat.

Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang bahasa, atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat (Chaer dan Agustina 2003: 2). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah antardisipliner yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan tersebut.

Selain sosiolinguistik ada juga digunakan istilah sosiologi bahasa. Banyak yang menganggap kedua istilah itu sama, tetapi ada pula yang menganggapnya berbeda. Ada yang mengatakan digunakannya istilah sosiolinguistik karena penelitiannya dimasuki dari bidang linguistik, sedangkan sosiologi bahasa digunakan kalau penelitian itu dimasuki dari bidang sosiologi.

(23)

Fishman (dalam Chaer 2003: 5) mengatakan kajian sosiolinguistik lebih bersifat kualitatif.Jadi sosiolinguistik berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya, seperti deskripsi pola-pola pemakaian bahasa atau dialek tertentu yang dilakukan penutur, topik, latar pembicaraan.

Sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu.Sedangkan yang dimaksud dengan pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam situasi konkrit. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik berarti mempelajari tentang bahasa yang digunakan dalam daerah tertentu atau dialek tertentu.

Ditinjau dari nama, sosiolingustik menyangkut sosiologi dan linguistik, karena itu sosiolinguistik mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kedua kajian tersebut. Sosio adalah masyarakat, dan linguistik adalah kajian bahasa.Jadi kajian sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan (Sumarsono 2004:1). Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik berarti ilmu yang mempelajari tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi masyarakat tertentu.

Sosiolinguistik cenderung memfokuskan diri pada kelompok sosial serta variabel linguistik yang digunakan dalam kelompok itu sambil berusaha mengkorelasikan variabel tersebut dengan unit- unit demografik tradisional pada ilmu-ilmu sosial, yaitu umur, jenis kelamin, kelas sosio-ekonomi, pengelompokan regioanal, status dan lain-lain. Bahkan pada akhir-akhir ini juga diusahakan korelasi antara bentuk-bentuk linguistik dan fungsi- fungsi sosial dalam interaksi intra-kelompok untuk tingkat mikronya, serta korelasi antara pemilihan bahasa

(24)

dan fungsi sosialnya dalam skala besar untuk tingkat makronya (Ibrahim, 1995:4).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa yang memfokuskan diri pada kelompok sosial serta variabel linguistik.

Alwasilah (1993:3-5) menjelaskan bahwa secara garis besar yang diselidiki oleh sosiolingustik ada lima yaitu macam-macam kebiasaan (convention) dalam mengorganisasi ujaran dengan berorientasi pada tujuan- tujuan sosial studi bagaimana norma-norma dan nilai-nilai sosial mempengaruhi perilaku linguistik.

Variasi dan aneka ragam dihubungkan dengan kerangka sosial dari para penuturnya, pemanfaatan sumber-sumber linguistik secara politis dan aspek-aspek sosial secara bilingualisme.

Sosiolinguistik menyoroti keseluruhan masalah yang berhubungan dengan organisasi sosial perilaku bahasa, tidak hanya mencakup perilaku bahasa saja, melainkan juga sikap-sikap bahasa, perilaku terhadap bahasa dan pemakaian bahasa.Dalam sosiolingustik ada kemungkinan orang memulai dari masalah kemasyarakatan kemudian mengaitkan dengan bahasa, tetapi bisa juga berlaku sebaliknya mulai dari bahasa kemudian mengaitkan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.

Sosiolinguistik dapat mengacu pada pemakian data kebahasaan dan menganalisis kedalam ilmu-ilmu lain yang menyangkut kehidupan sosial, dan sebaliknya mengacu kepada data kemasyarakatan dan menganalisis ke dalam linguistik. Misalnya orang bisa melihat dulu adanya dua ragam bahasa yang berbeda dalam satu bahasa kemudian mengaitkan dengan gejala sosial seperti perbedaan jenis kelamin sehingga bisa disimpulkan, misalnya ragam (A)

(25)

didukung oleh wanita ragam (B) didikung oleh pria dalam masyarakat itu. Atau sebaliknya, orang bisa memulai dengan memilah masyarakat berdasarkan jenis kelamin menjadi pria- wanita, kemudian menganalisis bahasa atau tutur yang bisa dipakai wanita atau tutur yang bisa dipakai pria.

Trudgill (dalam Sumarsono 2004: 3) mengungkapkan sosiolinguistik adalah bagian dari linguistik yang berkaitan dengan bahasa sebagai gejala sosial dan gejala kebudayaan.Bahasa bukan hanya dianggap sebagai gejala sosial melainkan juga gejala kebudayaan.Implikasinya adalah bahasa dikaitkan dengan kebudayaan masih menjadi cakupan sosiolinguistik, dan ini dapat dimengerti karena setiap masyarakat pasti memiliki kebudayaan tertentu.

Sebagai anggota masyarakat sosiolinguistik terikat oleh nilai-nilai budaya masyarakat, termasuk nilai-nilai ketika dia menggunakan bahasa. Nilai selalu terkait dengan apa yang baik dan apa yang tidak baik, dan ini diwujudkan dalam kaidah- kaidah yang sebagian besar tidak tertulis tapi dipatuhi oleh warga masyarakat. Apa pun warna batasan itu, sosiolinguistik itu meliputi tiga hal, yakni bahasa, masyarakat, dan hubungan antara bahasadan masyarakat.

Berdasarkan batasan-batasan tentang sosiolinguistik di atas dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik itu meliputi tiga hal, yakni bahasa, masyarakat, dan hubungan antara bahasa dengan masyarakat. Sosiolinguistik membahas atau mengkaji bahasa sehubungan dengan penutur ,bahasa sebagai anggota asyarakat.

Bagaimana bahasa itu digunakan untuk berkomunikasi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya untuk saling bertukar pendapat dan berinteraksi antara individu satu dengan lainnya.

(26)

2.2.2 Kedwibahasawan

Kedwibahasaan artinya kemanpuan atau kebiasaan yang dimiliki oleh penutur dalam menggunakan bahasa. Banyak aspek yang berhubungan dengan kajian kedwibahasaan antara lain, kata kedwibahasaan ini mengandung dua konsep. Pertama kemampuan mepergunakan dua bahasa / bilingualitas dan yang kedua kebiasaan memakai dua bahasa / bilingualisme. ( Aslinda dan Syafyahya,2007: 8). Istilah kedwibahasaan oleh para ahli bahasa, dianggap mengandung pengertian yang relatif, oleh karena batasan seseorang untuk dapat disebut dwibahasawan itu bersifat arbitrer dan hampir tidak dapat ditentukan secara pasti. ( Suwito, 1983:40 ).

Bloomfield dalam (Chaer, 1995:54) menegaskan, penguasaan bahasa asing yang baik, tidak disertai kehilangan bahasa ibu, akan menghasilkan bilingualisme atau kedwibahasaan. Pengusaan dua bahasa seperti penutur asli, Bloomfield dalam (Chaer, 1995:54) menganggap, kedwibahasaan merupakan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa yang sama baiknya oleh seorang penutur (native like control of two laguage). Pendapat ini menurut persyaratan bahwa setiap bahasa dapat dipergunakan dalam setiap keadaan dan kelancaran dan ketepatan yang sama, seperti penggunaan oleh penutur asli dari setiap bahasa itu.

Kedwibahasaan seperti yang dirumuskan oleh Bloomfield ini, oleh Halliday (dalam Fishman, 1977:14) disebut dengan istilah ambiligualisme.

Dalam perkembangannya, menurut Suwito (1983:37), pengertian kedwibahasaan seperti ini, kurang dapat diterima oleh para ahli bahasa lain yang muncul setelah mereka. Oleh karena itu,untuk menentukan sejauh mana seorang

(27)

penutur menggunakan dua bahasa dengan sama baiknya, tidak mempunyai dasar sehingga sukar diukur. Oleh sebab itu, pengertian ”native like control of two language” ini hanya dapat dipandang sebagai salah satu jenis dari kedwibahasaan.

Adapun kedwibahasaan menurut Wenricha (dalam Suwito, 1983:39), adalah peristiwa pemakaian dua bahasa atau lebih secara bergantian oleh seorang penutur atau kebiasaan menggunakan dua bahasa dalam interaksi dengan orang lain (Nababan, 1984:29). Sedangkan kemampuan atau kesanggupan seseorang memakai dua bahasa disebut dwibahasawan atau bilingual.

Pengertian kedwibahasaan yang diberikan pada dua definisi di atas, tidak mempersyaratkan pengetahuan yang sama tentang dua bahasa atau lebih yang diketahui oleh dwibahasawan. Menurut Hangen, seorang dwibahasa, tidak harus menguasai secara aktif dua bahasa, cukuplah dia tahu dua bahasa saja, (knowledge two languages), atau mengetahui secara pasif dua bahasa (a complate pasive biligualism, understanding without speking agen, (dalam Suwito, 1983:41), batasan terendah untuk menyebutkan seseorang dwibahasawan adalah kesanggupan memproduksikan tuturan yang bermakna lengkap (to produce complite heaningful utterances in other language).

Berkenaan dengan ini, Machey, (dalam suwito 1983:55), membagi adanya tingkat kedwibahasaan yang dimaksud untuk membedakan tingkat kemampuan seseorang dalam penguasaan bahasa kedua. Tingkat-tingkat kemampuan demikian dapat dilihat dari penguasaan penutur terhadap segi gramatikal, leksial, semantik, dan gaya yang tercermin dalam empat keterampilan bahasanya, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Makin banyak unsur-unsur tersebut dikuasai oleh seorang penutur makin tinggi tingkat penguasaannya,

(28)

sebaliknya makin sedikit penguasaan terhadap unsur-unsur itu makin rendah pula tingkat kedwibahasaanya.

2.2.3 Campur Kode

Aspek lain dari ketergantungan bahasa dalam masyarakat multilingual ialah terjadinya campur kode. Di antara sesama penutur yang bilingual atau multilingual, sering dijumpai suatu gejala yang dapat dipandang sebagai suatu kekacauan atau interferensi berbahasa. Fenomena ini berbentuk penggunaan unsur-unsur dari suatu bahasa tertentu dalam satu kalimat atau wacana bahasa lain dengan adanya unsur kesengajaan. Gejala inilah disebut campur kode.

Harimurti (2001:35) menerjemahkan campur kode sebagai:

1. Interferensi, yakni penggunaan campur kode sebagai suatu penyimpangan dengan adanya suatu kesengajaan dalam pemakaiannya.

2. Penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa yang lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa.

Nababan (1993:32) berpendapat tentang campur kode: Suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana orang mencampur dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak berbahasa itu yang menuntut percampuran bahasa itu.

Dalam keadaan demikian hanya kesantaian penutur dan atau kebiasaan yang dituruti.Tindak bahasa yang demikian kita sebut campur kode. Berdasarkan unsur- unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya, Suwito (1996: 92) membedakan campur kode menjadi beberapa macam antara lain.

1. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata

(29)

Kata merupakan unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang sangat penting peranannya dalam tata bahasa, yang dimaksud kata adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri, terdiri dari morfem tunggal atau gabungan morfem.

Contoh :

“Mangka sering kali sok kata-kata seolah-olah bahasa daerah itu kurang penting”.“(Padahal sering kali ada kata-kata seolah-olah bahasa daerah itu kurang penting)”. “Padahal sering kali ada anggapan bahwa bahasa daerah itu kurang penting”

2. Penyisipan unsur-unsur yang berujud frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak prediktif, gabungan itu dapat rapat dan dapat renggang (Harimurti, 2001: 59).

Contoh :

“Nah karena saya sudah kadhung apiksama dia ya tak teken”. (“Nah karena saya sudah terlanjur baik dengan dia, ya saya tanda tangan”).“Nah karena saya sudah benar-benar baik dengan dia, maka saya tanda tangani”.

3. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud bentuk baster

Baster merupakan hasil perpaduan dua unsur bahasa yang berbeda membentuk satu makna (Harimurti, 1993: 92)

Contoh:

Banyak klap malam yang harus ditutup.Hendaknya segera diadakan hutanisasi kembali.

(30)

4. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata

Perulangan kata merupakan kata yang terjadi sebagai akibat dari reduplikasi.

Contoh:

Sudah waktunya kita menghindari backing-backing dan klik- klikan.Saya sih boleh-boleh saja, asal tidak tanya-tanya lagi.

5. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom

Idiom merupakan konstruksi dari unsur-unsur yang saling memilih, masing-masing anggota mempunyai makna yang ada hanya karena bersama yang lain atau dengan pengertian lain idiom merupakan konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya.

Contoh:

Pada waktu ini hendaknya kita hindari cara bekerja alon-alon asal kelakon (perlahan-lahan asal dapat berjalan). Yah apa boleh buat, better laat dan noit (lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali).

6. Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa

Harimurti (2001: 110) mendefinisikan klausa sebagai satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat serta mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.

Contoh:

Pemimpin yang bijaksana akan selalu bertindak ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (di depan

(31)

memberi teladan, di tengah mendorong semangat, di belakang mengawasi).

2.2.4 Faktor Penyebab Campur Kode

Campur kode (code mixing) terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan untuk mendukung suatu tuturan yang disisipi dengan unsur bahasa lainnya.Gejala campur kode ini biasanya terkait dengan karakteristik penutur, misal, latar belakang sosial, pendidikan, dan kepercayaan. Ada du hal yang paling melatar belakangi peggunaan campur kode oleh suwito ( dalam Maulidini, 2007:37-43) dapat dibedakan atas latar belakang sikap (atitudinal type) atau nonkebahasaan dan latar belakang kebahasaan (linguistic type).

Faktor nonkebahasaan (atitudinal type)

1. Need for synonym maksudnya adalah penutur menggunakan bahasa lain untuk lebih memperhalus maksud tuturan.

Contoh :

“ Hpnyablackmarket jadi tidak diperjualbelikan di Indonesia”.

Kata blackmarket pada kalimat yang diucapkan penutur merupakan barang seludupan, sehingga penutur memperhalus tuturannya dengan kata

“blackmarket.

2. Social value , yaitu penutur sengaja mengambil kata dari bahasa lain dengan mempertimbangkan faktor sosial.

Pada kasus disini penutur cenderung bercampur kode dengan bahasa asing dengan maksud menunjukkan bahwa penutur merupakan seorang yang

(32)

berpendidikan dan modern sehingga dalam berkomunikasi dengan lawan tutur banyak menyisipkan kata atau istilah dalam bahasa asing.

Contoh:

“ kita sebagai mahasiswa wajar complain terhadap pemerintah karena struktur pemerintahan Negara kita saat ini tidak berjalan dengan baik”

3. Perkembangan dan perkenalan dengan budaya baru.

Hal ini menjadi faktor pendorong munculnya campur kode oleh penutur.Misalnya dalam bidang penjualan banyak penutur memakai bahasa asing padahal bahasa asing tersebut bukanlah bahasa asli penutur.

Contoh:

A: Maaf bu, memorycardnya dibawa?

B: kan, saya tinggal disini kemarin,mbak

A: bu, diformulir servicenya dituliskan bahwa semua kelengkapan hpnya tidak ditinggal

Faktor kebahasaan (linguistic type)

latar belakang kebahasaan yang menyebabkan seseorang melakukan campur kode disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Low frequency of word, yaitu karena kata-kata dalam bahasa asing tersebut lebih mudah diingat dan lebih stabil maknanya.

(33)

2. Pernicious homonimy, maksudnya adalah jika penutur menggunakan kata dari bahasanya sendiri maka kata tersebut dapat menimbulkan masalah homonim yaitu makna ambigu.

3. Oversight, yaitu keterbatasan kata-kata yang dimiliki oleh bahasa penutur 4. End (purpose and goal), yaitu akibat atau hasil yang dikehendaki.

End (tujuan) meliputi membujuk, dengan meyakinkan, menerangkan.

Untuk mencapai hasil tersebut penutur harus menggunakancampur kode.

2.3 Tinjauan Pustaka

Untuk membantu peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini maka penulis terlebih dulu menelusuri dan membaca referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian penulis. Referensi-referensi tersebut terdiri dari buku, skripsi, jurnal,dan juga artikel yang berkaitan dengan campur kode. Hal tersebut penulis lakukan karena sangat membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini dan juga berguna untuk menambah wawasan penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang campur kode.

Untuk menunjukkan sebuah penelitian ini berbeda dengan penelitian lain sangat diperlukan melakukan penelusuran bahan-bahan pustaka dari hasil-hasil penelitian yang relevan dan berkaitan dengan bahan pustaka buku-buku teks.Sepengetahuan penulis penelitian tentang campur kode bahasa Indonesia dan Mandarin pada status di media sosial instagrambelum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi penelitian-penelitian yang berkaitan tentang campur kode telah dilakukan oleh para peneliti, yakni;

Dewi (2014) dalam skripsi yang berjudul Campur Kode Pada Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X MA (Madrasah Aliyah)

(34)

Jabal Nur Cipondoh, Tangerang metode penelitian yang digunakan dalam penelitiannya adalah deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan tekinik catat. Hasil dari penelitian tersebut adalah ditemukan wujud campur kode berupa kata, frasa, klausa, kalimat, singkatan, dan istilah. Jenis campur kode keluar yakni campur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Skripsi ini sangat bermanfaat bagi penilitian penulis karena dengan membaca skripsi ini penulis lebih mengetahui jenis-jenis campur kode.

Hidayah (2013) dalam jurnal yang berjudul Analisis Campur Kode Berbahasa Inggris dalam Lirik Lagu Ussy Sulistiawaty hasil penelitiannya yakni campur kode yang paling banyak ditemukan dalam lirik lagu Ussy Sulistiawaty yaitu (1) campur kode klausa bahasa Inggris dan (2) latar belakang munculnya campur kode bahasa Inggris dalam lirik lagu Ussy Sulistiawaty karena untuk menarik perhatian, menghibur pendengar, dan menyesuaikan terhadap bahasa yang sering digunakan oleh kalangan remaja zaman sekarang. Dalam jurnal ini Penulis menemukan metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut dapat diterapkan pada penelitian penulis.

Pertiwi (2013) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Campur Kode Dalam Wacana Kolom Olahraga Koran KompasEdisi Mei 2012 yang dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa : (1) bentuk campur kode yang terjadi dalam wacana “Kolom Olahraga” Koran Kompas edisi Mei 2012 berupa campur kode kata, campur kode frasa, dan campur kode baster, (2) jumlah campur kode yang muncul dalam wacana “Kolom Olahraga” Koran Kompas edisi Mei 2012 adalah 159 data, yaitu CK kata sebanyak 76 data, CK frasa sebanyak 80 data, dan CK baster sebanyak 3 data, dan (3) latar belakang terjadinya campur kode dalam

(35)

wacana “Kolom Olahraga” Koran Kompas edisi Mei 2012, antara lain : (a) keberadaan masyarakat yang multilingual, (b) fungsi bahasa itu sendiri, (c) mitra bicara, (d) topik, dan (e) penyesuaian terhadap bahasa yang sering digunakan dalam istilah-istilah olahraga. Skripsi ini sangat membantu pemahaman penulis mengenai wujud-wujud campur kode sehingga penulis lebih memahami wujud campur kode.

Trilipita (2015) dalam skripsinya yang berjudul Alih Kode dan Campur Kode Pada Media Sosial Facebook Grup Wuhan yang mengatakan bahwa penggunaan campur kode dan alih kode menjadi tren oleh pengguna berbagai macam media sosial, terutama pada media sosial facebook. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mulai belajar bahasa Mandarin, penggunaan bahasa Mandarin pun tak lepas dari pengaruh alih kode dan campur kode. Dan wujud campur kode dari hasil penelitiannya adalah penyisipan unsur berwujud frasa, baster, ungkapan atau idiom dan klausa. Skripsi tersebut sangat berkontribusi terhadap penelitian ini. Penulis menemukan teori yang digunakan dalam skripsi tersebut dapat diterapkan pada penelitian penulis.

Roza (2013) dalam skripsinya yang berjudul Campur Kode dan Alih Kode Dalam Ujian Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa mengatakan dalam Hasil penelitian tersebut adalah jenis-jenis campur kode yang terdapat dalam ujian skripsi mahasiswa Program Studi PBJ meliputi campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Peristiwa campur kode ke dalam bersumber dari bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang meliputi bahasa Jawa ragam krama, ragam madya, dan ragam ngoko. Percampuran kode yang terjadi ditandai dengan bentuk penyisipan berupa kata, frasa, baster, perulangan dan klausa. Campur kode ke luar

(36)

bersumber dari bahasa Inggris dan bahasa Arab. Skripsi tersebut memberi kontribusi terhadap penelitian penulis berupa perbedaan alih kode dan campur kode sehingga peneliti dapat mengetahui perbedaan alih kode dan campur kode.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

metode penelitian kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini menggunakan Teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masah satu akan berbeda dengan sifat masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantive dan hipotesis penelitian kualitatif.

(Subroto, 2007:5) Mengatakan penelitian kualitatif yaitu metode pengkajian atau metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan metode statistik. Penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Peneliti mencatat data yang merupakan campur kode yang berwujud kata dan frasa yang terdapat pada akun pengguna media sosial instagram dan kemudian peneliti melakukan analisis data untuk membuat kesimpulan umum. ”dikatakan deskriptif sebab penelitian ini dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fenomena yang ada dan secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan yang apa adanya” (Sudaryanto, 1992:62).

(38)

3.2 Data Dan Sumber Data 3.2.1 Data

Data merupakan bahan ketenangan tentang sesuatu objek penelitian. Data dapat berupa kumpulan fakta yang didapatkan melalui sebuah penelitian atau pengukuran yang bisa berupa angka, kata, ataupun gambar. Data dalam penelitian ini berupa gambar dan caption instagram dari semua informasi yang berkaitan dengan campur kode yang diposting oleh Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Sumatera Utara.

3.2.2 sumber data

sumber data pada penelitian ini adalah caption media sosial instagramMahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Sumatera Utara periode 1 januari 2016 hingga 1 januari 2018.

3.3Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat. Teknik catat adalah mengadakan pencatatan terhadap data yang relevan yang sesuai dengan tujuan penelitian” (Subroto, 2007:47). Langkah pertama adalah dengan mencatat caption di instagram kemudian mengklafikasikan data menjadi tiga kategori yaitu berdasarkan tataran kata, frasa dan klausa. Setelah data-data yang ditemukan selama pengamatan dan penyimakan terhadap subjek penelitian dicatat, langkah selanjutnya adalah data tersebut dimasukkan ke dalam lembar analisis data untuk dianalisis. Teknik catat ini dilaksanakan dengan pertimbangan antara lain: 1) caption yang dituliskan oleh pembuat status di dalam akun instagram miliknya terkadang sudah dihapus oleh

(39)

dibuatnya sudah tidak perlu diketahui dan dibaca oleh orang lain; 2) mengantisipasi terjadinya kehilangan data penelitian yang telah disimpan di dalam hardisk, sehingga perlu dilakukan pencatatan langsung di keras dan 3) mengantisipasi hambatan mencari data berupa status yang telah ditulis oleh pembuat status, karena tidak jarang pengguna mengganti nama akun .

Pada tahap pengumpulan data, peneliti mencari dan mengumpulkan data dengan observasi sistematik. Observasi sistematik disebutjuga dengan observasi kerangka. Sebelum mengadakan observasi terlebih dahulu dibuat kerangka mengenai berbagai faktor dan ciri-ciri yang akan diobservasi. Adapun langkah- langkahnya yaitu penulis membuat akun instagram lalu mencari akun instagram mahasiswa sastra cina fakultas ilmu budaya USU angkata 2013, 2014, dan 2015.

Setelah menunggu beberapa waktu setelah akun yang dicari mengkonfirmasi akun peneliti, kemudian peneliti mengunjungi setiap pemilik akun Instagram angkatan 2013, 2014, dan 2015.

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan langkah selanjutnya adalah menganalisis data.

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian. Dalam penelitian ini yang digunakan penulis adalah teknik analisis data kualitatif menurut miles dan huberman yaitu :

(40)

1. Tahap reduksi data, reduksi data dalam analisis data penelitian kualitatif, menurut miles & huberman (1992:16) diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis . dalam tahap reduksi ini peneleliti menganalisis data lalu menggolongkan data dan kemudian memilah data yang tidak perlu.

2. Tahap penyajian data

3. Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data

(41)

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab IV ini penulis akan mendeskripsikan bentuk wujud campur kode dan mendskripsikan faktor penyebab campur kode caption media sosial instagram Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, 2014 dan 2015. berikut adalah penyajian analisis datanya.

Tabel A 2013

foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode pada caption yang diposting oleh akun @jessica_gvm disamping adalah campur kode berbentuk kata 漂亮 (cantik) . 漂亮 dalam bahasa Mandarin merupakan kata sifat. pemilik akun men 巩固 那看 jelaskan foto yang diposting tersebut merupakan kakanya cantik seperti dirinya (cantik) juga.

Faktor penyebab terjadinya caption campur kode pada poto yang diposting oleh pemilik akun karena faktor kebahasaan pemilik akun yaitu keterbatasan kata-kata yang dimiliki oleh pemilik akun . pemilik akun .

(42)

Tabel B 2013

Foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode Caption pada foto yang diposting oleh akun @lilys_ng21 merupakan campur kode berbentuk klausa.

Klausa adalah gabungan dari kata yang sekurang kurangya terdiri atas subjek dan predikat. Dalam 发 oto @lilys_ng21 menuliskan caption “ 这 是 我 的 中 学 同 学....” (ini adalah teman SMA saya” . pada caption terlihat bahwa pemilik akun sedang merindukan masa-masa waktu sekolah S .

Faktor penyebab terjadinya campur kode pada caption pemilik akun karena latar belakang pemilik akun yang juga merupakan keturunan tionghoa dan mampu menggunakan bahasa Mandarin.

(43)

Tabel C 2013

Foto & caption Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption pada foto yang diposting oleh akun

@ollamayolla merupakan campur kode berbentuk frasa. Frasa adalah gabungan dari dua kata atau lebih tapi tidak dapat memebentuk kalimat sempurna yaitu 终于 毕 业 了 dalam bahasa indonesia artinya

“ akhirnya lulus juga” . siatuasi yang terdapat dalam caption tersebut merupakan siatusi bahagia karena sebelum frasa yang disisipkan pada caption terdapat diawal caption “Alhamdulilah”. Alhamdulilah merupakan pujian untuk Allah yang digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur seorang muslim atas karunia Allah.

Faktor penyebab campur kode caption pada foto yang diposting oleh pemilik akun karena faktor non kebahasaan social value yaitu penutur sengaja mengambil kata dari bahasa lain dengan maksud menunjukkan bahwa

(44)

pemilik akun tersebut merupakan seorang yang berpendidikan.

Tabel D 2013

Foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption pada foto yang diposting oleh akun

@thaliamalem merupakan campur kode berbentuk frasa yaitu “婚礼感恩”di negara china “ 婚 礼 感 merupakan ungkapan pernikahan untuk orang yang melangsungkan pernikahan. Situasi yang terlihat pada foto adalah sebuah moment pernikahan pak jody dan bu lil.

Faktor penyebab campur kode caption pada foto yang diposting oleh pemilik akun karena faktor kebahasaan yaitu pemilik akun mengkehendaki caption tersebut.

(45)

Tabel E 2013

Foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption instagram pada foto yang diposting oleh akun @yohanaselviani merupakan bentuk campur kode klausa 我们的放假 ! ! situasi yang terlihat dalam foto tersebut pemilik akun bahagia karena sedang liburan disuatu tempat. Hal tersebut dijelaskan oleh caption “Yihuaaaaa” lalu kemudian diikuti oleh 我 们 的 放 假 ! !tujuan dari caption adalah pemilik akun sedang bahagia karena liburan.

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode pada caption instagramnya karena faktor kebahasaan End (purpose and goal) yaitu akibat hasil yang dikehendaki. Maksudnya adalah pemilik akun berusaha menerangkan atau meyakinkan orang lain bahwa dirinya sedang liburan.

(46)

Tabel F 2013

Foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption instagram pada foto yang diposting oleh akun @trimayanti95 frasa 天 答辩 .frasa adalah gabungan dari dua kata atau lebih tapi tidak dapat membentuk kalimat sempurna. Pada foto yang diposting oleh pemilik akun terlihat situasi bahagia.

Dikatakan situasi bahagia karena pemilik menjelaskan melalui caption yaitu 天答辩 , dan kemudian di ikuti oleh caption”

selamat selamat” dan di tandai kepada akun temannya @mitratampubolon

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode pada caption instagramnya karena faktor nonkebahasaan social value yaitu penutur sengaja menyisipkan bahasa asing dengan tujuan bahwa pemilik akun merupakan orang yang berpendidikan.

(47)

Data G 2013

Foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption instagram pada foto yang diposting oleh akun @bethmoon95 merupakan campur kode berbentuk kata 加油(semangat) .加 油(semangat) merupakan kata benda.

Faktor penyebab terjadinya campur kode caption pada foto yang diposting oleh pemilik akun karena latar belakang kebahasaan yang dimiliki pemilik akun yaitu karena kata 加 油 tersebut lebih mudah diingat.

(48)

Data H 2013

Foto & caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption instagram pada foto yang diposting oleh akun @mery_setiawan merupakn campur kode frasa “xiexie ni”. Situasi dalam foto yang diposting oleh pemilik akun merupakan situasi dimana pemilik akun sedang brada dalam rumah dan seorang temannya (xiao hua) datang memberika kejutan secara tiba tiba sehingga pemilik akun merasa terharu dihari ulang tahunnya tersebut. Perasaan harunya tersebut diungkapkan melalui caption di akun instagram milik pribadinya.

Faktor penyebab terjadinya campur kode caption pada foto yang diposting oleh pemilik akun karena latar belakang kebahasaan yang dimiliki pemilik akun yaitu karena kata xie xie ni tersebut lebih mudah diingat.

(49)

Data I 2013

Foto & caption instagram

Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption instagram pada foto yang diposting oleh akun

@ledyhawilasembiringcolia merupakan campur kode kata yaitu “ 年 , 月 , 日 ”.

Pada bahasa Mandarin “ 年 , 月 , 日 ” merupakan kata keterangan. pada caption pemilik akun terlihat didepan kata 年 , 月 , 日 menuliskan angka sehingga caption yang ditulis oleh pemilik akun merupakan kata keterangan waktu. pada tanggal 29 bulan 10 pada saat itu tahun 2016 adalah hari kucing nasional . sehingga pemilik akun membuat caption

“selamat hari kucing 2016 年 10 月 29 日

#harikucing”bertujuan untuk memperingati hari kucing nasiaonal.

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode karena faktor kebahasaan yaitu keterbatasan kata-kata dalam bahasa Mandarin oleh pemilik akun.

(50)

Data J 2014

Foto dan caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode caption instagram pada foto yang diposting oleh akun

@pascal_matondang disamping merupakan campur kode berbentuk klausa “圣诞节快 乐。。耶稣祝福我们(selamat natal .. yesus memberkati kita ).

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode karena faktor non kebahasaan yaitu latar belakang penutur.pada foto yang diposting oleh pemilik akun terlihat pemilik akun berfoto dengan beberapa alumni dan mahasiswa sastra cina sehingga penurut malakukan penyisipan bahasa Mandarin dalam captionnya tersebut.

(51)

Tabel k 2014

Foto dan caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode pada foto yang diposting oleh akun@veralim0105 merupakan campur kode berbentuk frasa 谢 谢 大 家 。 (terimakasih semuanya). Pada foto terlihat pemilik akun dan beberapa temannya sedang diruangan kelas dan telah menyelesaikan tugas dengan baik. Hal itu diperjelas dengan caption “tidak begitu buruk” yang artinya tugas yang telah mereka lakukan telah selesai dengan baik.

Faktor yang mempengaruhi pemilik akun melakukan campur kode karena keterbatasan kata-kata bahasa mandarin yang dimiliki oleh pemilik akun.

(52)

Tabel L 2015

Fotodancaptioninstagram Bentukdanfaktorpenyebabcampurkode Bentuk campur kode pada foto yang diposting oleh pemilik akun @irfan_tamba merupakan campur kode berbentuk frasa 谢 谢 朋 友 (terimakasih teman). Pada caption pemilik akun menerapkan metode padan dalam bahasa inggris yaitu cat eyeeee, namun pada caption tersebut pemilik akun melakukan campur kode yang salah pada penyisipan cat ayeeeee. Padahal kata eyeeee dalam bahasa inggris yang benar adalah eye.

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode karena faktor kebahasaan low frequency yaitu 谢谢朋友 lebih mudah diingat dan maknanya lebih stabil.

(53)

Tabel M 2015

Foto dan caption instagram bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode pada foto yang diposting oleh pemilik akun @ichazhara merupakan campur kode berbentuk klausa 朋友门,我们一直继续加油呀!

(teman-teman sekalian, kita bersorak terus).

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode karena faktor non kebahasaan social value yaitu pemilik akun sengaja mengambil kalimat bahasa mandarin dengan tujuan si pemilik akun ingin menunjukkan bahwa dia merupakan seorang yang berpendidikan dan menuasai bahasa Mandarin.

(54)

Tabel N 2014

Foto dan caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode pada foto yang diposting oleh pemilik akun

@esterangelinamarbun merupakan campur kode berbentuk klausa 谢谢都对你(妈妈)

我 一 定 总 是 爱 你 (terimakasih untuk semuanya ibu, aku akan tetap mencintaimu) .pada foto yang diposting terlihat pemilik akun bersama ibunya sehingga pemilik akun membuat ucapan terimakasih kepada ibunya melalui caption tersebut.

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode karena faktor non kebahasaan social value yaitu pemilik akun sengaja mengambil kalimat bahasa mandarin dengan tujuan si pemilik akun ingin menunjukkan bahwa dia merupakan seorang yang berpendidikan dan menuasai bahasa Mandarin.

(55)

Tabel O 2013

Foto dan caption instagram Bentuk dan faktor penyebab campur kode Bentuk campur kode pada foto yang diposting oleh pemilik akun

@ledyhawilasembiringcolia merupakan campur kode berbentuk kata 山。Pada foto yang diposting terlihat sebuah gunung sinabung .gunung merupakan kata benda.

Faktor yang mempengaruhi pemilik akun melakukan campur kode karena faktor kebahasaan low frequency yaitu 山 lebih mudah diingat dan maknanya lebih stabil.

(56)

Tabel P 2013

Fotodancaption BentukDan Faktor Penyebab Campur Kode Bentuk campur kode pada foto yang diposting oleh pemilik akun @tiiaratan merupakan campur kode berbentuk kalusa 我 很 想 你 们 啊 (saya sangat merindukan mereka) .

Faktor penyebab pemilik akun melakukan campur kode karena faktor faktor non kebahasaan social value yaitu pemilik akun sengaja mengambil kalimat bahasa mandarin dengan tujuan si pemilik akun ingin menunjukkan bahwa dia merupakan seorang yang berpendidikan dan menuasai bahasa Mandarin.

(57)

Analisis data adalah upaya atau adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Tujuan dari analisis data ialah untuk mendeskripsikan data sehingga bisa di pahami.Jumlah data yang di analisis berjumlah 16 data berbentuk tabel . Berdasarkan tujuan penelitian data yang di analisis ada dua yaitu bentuk wujud campur kode dan faktor penyebab campur kode.

4.1.1 Bentuk Wujud Campur Kode Pada Caption Instagram

Berdasarkan analisis data ditemukan bentuk campur kode berwujud kata, frasa dan kalausa pada tabel berikut .

No. Tabel Sisipan Campur Kode Bentuk Campur Kode

A 2013 漂亮 KATA

B 2013 “这是我的中学同学....” KLAUSA

C 2013 终于毕业了 FRASA

D 2013 婚礼感恩 FRASA

E 2013 我们的放假 KLAUSA

F 2013 天答辩 FRASA

G 2013 加油 KATA

H 2013 xiexie ni FRASA

I 2013 年,月,日 FRASA

J 2014 圣诞节快乐。。耶稣祝福我们 KLAUSA

K 2014 谢谢大家 FRASA

L 2015 谢谢朋友 FRASA

M 2015 朋友门,我们一直继续加油呀! KLAUSA

N 2014 谢谢都对你(妈妈)我一定总是爱你 KLAUSA

O 2013 山 KATA

P 2015 我很想你们啊 KLAUSA

(58)

4.1.2 Faktor Penyebab Campur Kode Pada Caption Instagram

Berdasarkan analisis data ditemukan faktor penyebab campur kode non kebahasaan dan faktor campur kode kebahasaan pada tabel berikut.

No. Tabel Sisipan Campur Kode Faktor Penyebab Campur Kode

A 2013 漂亮 KEBAHASAAN

B 2013 “这是我的中学同学....” NONKEBAHASAAN

C 2013 终于毕业了 NONKEBAHASAAN

D 2013 婚礼感恩 KEBAHASAAN

E 2013 我们的放假 KEBAHASAAN

F 2013 天答辩 NONKEBAHASAAN

G 2013 加油 NONKEBAHASAAN

H 2013 xiexie ni KEBAHASAAN

I 2013 年,月,日 KEBAHASAAN

J 2014 圣诞节快乐。。耶稣祝福我们 NONKEBAHASAAN

K 2014 谢谢大家 KEBAHASAAN

L 2015 谢谢朋友 KEBAHASAAN

M 2015 朋友门,我们一直继续加油呀! NONKEBAHASAAN

N 2014 谢谢都对你(妈妈)我一定总是爱你 NONKEBAHAAAN

O 2013 山 KEBAHASAAN

P 2015 我很想你们啊 NONKEBAHASAAN

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi wujud campur kode pada teks media sosial instagram dan mengidentifikasi faktor penyebab campur kode dalam teks

Pada proses interaksi sosial akan ada hubungan saling mempengaruhi antar satu dengan yang lain atau bisa disebut dengan give and take baik secara lisan maupun

Penelitian kuantitaif komparatif mengenai Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Program Geogebra Dan Swish Max di Kelas VII SMP Nahdlatul Ulama 1 Gresik

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mendeskripsikan pilihan bahasa dalam komunikasi sehari-hari pada Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Berdasarkan penjelasan istilah-istilah tersebut di atas dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan pengertian judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Demonstrasi

Musim tanam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dalam usaha budidaya tanaman padi, penggunaan varietas unggul baru yang adaptif merupakan salah satu

Jika pada cipher viginere yang diterapkan hanya untuk deretan 26 alfabet, salah satu contohnya adalah ‘spasi’ tidak dikodekan menjadi suatu bilangan atau karakter, sehingga

Dalam bab pendahuluan ini dibahas beberapa alasan yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian intern dan kepatuhan pada